Tampilkan postingan dengan label unstoppable blus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label unstoppable blus. Tampilkan semua postingan

Ikut Lomba Blog Tapi Kalah Terus? Belajar Dari Tulisan Para Juara

Temanku, Pandu Agung Hartato, atau Pandu Dryad nama bekennya di dunia maya, kemarin menang lomba blog ASUS ExpertBook B9. Berkat tulisannya yang sangat detail, lengkap, dan menurutku sangat berhasil dalam menyampaikan pesan produk yang diulas, artikelnya diganjar dengan laptop ASUS ZenBook UX434FA. Cek saja di web ASUS ZenBook UX434FA, laptop premium ini seharga Rp 17.229.000,- Keren banget laptopnya!



Saya, dalam posisi sebagai sesama peserta lomba, atau saat menjadi juri lomba, panitia lomba, atau sekadar penonton saja, selalu bangga dan kagum pada mereka yang menjadi juara. Hal pertama yang mengisi benak saya adalah "Oh...begini toh caranya menjadi juara". Dan ini, selalu jadi jawaban saya setiap ada yang bertanya; "Gimana sih Kak Kate caranya biar menang lomba ASUS?" 

Yang ditanya ASUS lho ya, artinya mereka yang memang sedang mengincar produk-produk ASUS, entah itu HP, laptop, maupun produk-produk keluaran ASUS lainnya. Nggak hanya lomba blog, lomba video di youtube maupun lomba foto di IG juga ditanyakan.

Jawaban paling mudah dari saya selalu begini: "Coba belajar dari tulisan para pemenang lomba ASUS yang ini...ini...dan ini..." Saya berikan link tulisan para juara, alamat lengkap blognya, nama akun medsosnya, dan saya ceritakan juga sekilas profilnya di dunia maya seperti apa. Supaya apa? Ya supaya mereka yang kepo caranya jadi juara bisa langsung lihat contoh nyata tulisan yang diinginkan oleh juri tuh seperti apa.

Nah, dari sana, banyak yang jadi semangat dan mau belajar dari para juara, dan akhirnya esok-esoknya mengecap kemenangan setelah berkali-kali ikut lomba tapi selalu gagal. Tapi tentu, nggak sedikit juga yang sekadar bertanya tanpa mau belajar lebih lanjut, dan akhirnya nggak berhasil mengubah keadaannya, masih tetap kalah.


Anak saya Alief, suka mainan gadget, suka editing photo dan video, dan suka tampil. Saya bilang gini ke dia:

- Kalau kamu punya hobi, oke ini mama fasilitasi kamu ini itu, tapi jadikan karya yang berarti dan punya manfaat. Jangan disia-siakan.

- Asah kemampuan dengan ikut lomba. Semakin kamu merasa belum bisa apa-apa, harusnya semakin kamu ngebet berkompetisi karena di sana kamu akan terdorong untuk membuat sesuatu yang layak diperhitungkan. Otomatis, kamu akan menyerap banyak hal dan mempraktekkannya secara real.

- Miliki keberanian, jangan minder, dan jadilah diri sendiri. "Wah dia kan subscribernya udah ratusan ribu, Ma! Wah dia langganan juara! Wah peralatan bikin videonya dia mahal-mahal, Ma! Wah, aku bakal kalah kalau kayak gini..." Sibuk ber-wah wah hanya fokus pada orang lain, bukan pada "Kapan aku mulai? " ya nggak bakal maju kamu Lif.

- Jangan takut bersaing dengan mereka yang sudah berlimpah pengalaman, justru ketika kamu beradu dengan mereka yang jago, kamu bakal meraup pengalaman berharga. 

- Saat kamu belum berhasil menjadi juara, berarti kamu diminta untuk belajar lebih banyak lagi, bisa dari karya para juara itu sendiri, atau prestasi dari orang lain di kompetisi lain. Belajar tentang CARA lho ya, bukan belajar buat NJIPLAK.

- Jangan pernah jadi orang baperan hanya karena karyamu belum jadi juara. Kalau kamu kebawa baperan mulu, itu hanya akan merugikanmu, bahkan kamu bisa jadi pembenci. Mental juara nggak kayak gitu!

He he begitulah yang biasa saya katakan ke Alief, tentunya sambil mengatakan pada diri sendiri sih. Kenapa? karena saya kan masih tertarik untuk berlomba, jadi perlu juga belajar terus dan terus 😁 

Lupa deh kapan terakhir saya ikut lomba blog ASUS, sepertinya 4 tahun yang lalu, dan nggak menang. Seringnya malah menang lewat doorprize, kuis, lomba twitter, dan IG. Kalau blog, memang udah lama nggak ikutan. Justru sibuk jadi panitia lomba, ngajak orang ikutan lomba, jadi juri juga, dan koordinir lomba di event ASUS yang saya handle 😅

Ohya, sama itu juga, sibuk nurunin ilmu ke Alief, supaya melek teknologi dan informasi, melek kompetisi, dan meraih prestasi hihi.

Alief Juara 1 Lomba Video Review ROG Phone 2

Alief Juara 3 Lomba Video Review TUF Gaming

Intinya begini, kemenangan Pandu di lomba blog ASUS ExpertBook B9 ini saya jadikan contoh buat teman-teman yang sukaaa banget nanya tentang gimana cara menang lomba Asus. 

Saya jadikan contoh juga buat Alief, begini lho caranya membuat informasi menarik ke publik tentang sebuah produk. 

Alief bukan blogger sih, dia youtuber, tapi dalam hal berbagi informasi, sama aja toh. Soalnya, sebelum bikin video review, Alief kan biasa bikin skrip dulu tuh, nah buat menyusun informasi yang runut dan lengkap, ada caranya. Ya, tulisan Pandu itu saya jadikan contoh. Contoh buat saya sendiri juga sebagai blogger bukan techno 😃

Kenapa saya cuma ngajarin Alief doang? Nggak bikin kelas gitu bagi-bagi ilmu ke yang lain, kan banyak tuh blogger yang suka DM nanya-nanya tips menang lomba, tips bikin artikel review, tips digaet brand biar kerjasama, dan lainnya... 

Oh itu karena di luar sana, sudah ada banyak blogger hebat yang lebih keren dan mumpuni. Ilmu bloggingnya udah cetar badai, menang lomba berkali-kali, dan udah biasa bikin kelas macem-macem tentang blog dan lomba blog. 

Kebetulan saya dikelilingi blogger-blogger hebat yang sangat bisa saya jadikan rekomendasi buat belajar tentang blog dan cara menang lomba blog.

Siapa saja? Nah nama-nama pemenang dalam pengumuman pemenang lomba blog ASUS ExpertBook B9 ini bisa banget dijadikan panutan. Silakan kenalan, hubungi, dan sedot ilmunya sebanyak-banyaknya. 



Kerap ada pertanyaan begini: "Enak banget kalian blogger ASUS bisa dapat HP/Laptop dengan mudah (gratisan), gimana tuh caranya?"

Nggak gratis juga kak, itu kami dapat dengan cara berlomba. Baik lomba yang digelar secara umum buat blogger se-Indonesia Raya, maupun lomba internal untuk komunitas blogger ASUS saja. 

Jadi, tetap ada usaha dan kerja lah. Nggak ujug-ujug dapat gitu aja 😃

Bahkan sekadar mendapatkan mousepad, totebag, backpack, powerbank, headset, topi, masker, kaos, semua pakai usaha dan kerja.

Di luar sana keliatannya enak saja dan mudah, tapi nggak tahu saja di balik layar kayak apa. Ada yang berdarah-darah wkwk. Ya maksudnya, effort untuk punya sesuatu yang bagus dan mahal itu, kayak ZenBook yang didapatkan Pandu itu, ya keras juga. 

Saya saja, yang udah lama banget nggak ikut lomba ASUS, 10 hari bikin artikel ASUS Expert Book B9 ini. Dari riset, mencoba langsung produknya, bikin foto, editing, bikin desain di canva, sampai nulis dan posting, itu nggak mudah bagi saya apalagi di tengah kesibukan harian yang mendera tanpa jeda.

Tapi saya PUAS banget rasanya bisa ikut dan menuangkan ide yang ada, semampunya. Alhamdulillah dihargai dengan saldo OVO 1,5 juta sebagai hadiah. Bisa digunakan untuk hal bermanfaat, belanja sesuatu untuk anak-anak, bahkan bersedekah.



Bicara puas soal hadiah, tentu nggak akan ada kata puas, selama nggak pernah bersyukur. 

Saya, terakhir menang lomba ASUS baru bulan Juli lalu, yaitu lomba video dengan tema #LebaranWithASUS di Instagram. Jadi juara 2, dapat hadiah laptop VivoBook X441MA. Alhamdulillah, laptop itu jadi laptop ASUS ketiga yang saya punya. Pas banget anak bungsu saya masuk sekolah kelas 7, tiap hari belajar online (PJJ) pakai laptop, tentu saja laptop hadiah itu jadi sangat berguna buat dia sekolah.

Tahun lalu menang doorprize di event launching ZenBook UM431, nah saya dapat grandprize ZenBook UM431. Ingat lho, ini hadiah bukan dari lomba blog, tapi doorprize. Nah, hadiah ini sangat bermanfaat bagi Alief, dari laptop inilah karya-karyanya mejeng di channel Onedox, bahkan 2 kali bisa menang lomba bergengsi. Semua editing video, termasuk video-video review, dikerjakannya pakai ZenBook ini. Kalian bisa lihat hasil karyanya di Channel Onedox di sini

Tahun 2018 saya salah satu blogger yang digaet ASUS untuk event roadshow. Dengan banyaknya tugas yang dilimpahkan, sebuah laptop ZenBook UX331UAL diberikan untuk menemani saya bekerja dan berkarya. Itulah laptop pertama ASUS yang saya dapatkan berkat jadi blogger.

Itu baru 3 laptop, belum deretan HP ASUS dari berbagai tipe, wah...kalau nggak disyukuri, mau seratus biji pun nggak ada artinya, nggak puas-puas...

4 laptop ASUS di rumah, 3 punya sendiri, 1 pinjaman buat video review di channel Onedox (ExpertBook B9). Sebagai bentuk syukur karena dipinjami, hasil pakai ExpertBook B9 saya jadikan artikel buat ikut lomba. Udah pegang barangnya tapi ternyata ga menang lho, berarti kudu belajar lagi nulis review yang bagus hihi

Artinya begini, dengan jadi blogger kamu punya kesempatan untuk mendapatkan barang-barang yang kamu inginkan, saya persempit jenis barangnya ya, misal Laptop dan HP. Caranya, lewat lomba blog. Supaya menang lomba, pelajari tips dan triknya, misal dengan belajar dari tulisan-tulisan para pemenang atau langsung konsultasi ke para pemenang itu sendiri.

Teman-teman saya seperti Mbak Uniek Kaswarganti, Mbak Widyanti, Evrina, Om Yahya, Deddy Huang, Pandu, dan masih banyak lagi, bisa kok dimintai tips menulis tekno dan cara menang lomba blog ASUS. Mereka murah hati berbagi ilmu, bahkan buka kelas lho.

Nih yang bakal ada weekend ini, webinar menariiiik banget buat kalian ikuti, diselenggarakan oleh IIDN dan IM3. 

Di sini ada Mbak Widyanti yang sharing tentang Seluk Beluk Review, kemudian ada Mas Muhammad Firman (Head of PR ASUS Indonesia) yang akan berbagi tentang Kriteria Blogger yang Menarik Untuk Diajak Bekerja Sama, serta ada Afit pakar SEO yang akan berbagi tentang Peluang Penghasilan dari Adsense.  Daftar deh, bakal bermanfaat banget informasi dari mereka.




Bulan lalu, saya terkagum-kagum dengan tulisan para juara di Lomba VivoBook blog Ihwan Keluarga Biru. Saya sepakat sekali tulisan Agus Setiawan, Adhi Hermawan, dan Joe Chandra dinobatkan sebagai juara dan saya sangat senang melihat masing-masing dari mereka mendapatkan sebuah laptop ASUS.

Coba deh baca tulisan Agus yang jadi juara 1 di sini: Laptop VivoBook S14 S433, Laptop Idola Para Muda Ekspresif. Tulisannya menarik, sentuhan personalnya dapat banget, penjelasan produknya lengkap, sangat informatif, dan sebagai seorang Agus, profilnya mewakili VivoBook S14 S433 itu sendiri.

Paham kan ya maksud saya? 😃

Gimana teman-teman, masih semangat ikut lomba blog, khususnya ASUS? 

Harusnya tetap semangat ya. 

Keep writing and blogging ya 😘



Retropoint BnB Guest House Murah di Bandung

Retropoint BnB Bandung - Bulan Juli lalu, tepatnya tgl. 12-14 Juli 2019, saya piknik tipis-tipis ke Bandung. Perginya rombongan, bersama blogger yang abis acara bareng di Jakarta. Jumat siang kami naik kereta dari Stasiun Gambir, sampai di Bandung langsung menuju penginapan yang lokasinya nggak jauh dari Stasiun Bandung. Jika ditempuh dengan jalan kaki, jaraknya sekitar 10 menit saja. Nah, nama penginapannya Retropoint BnB. Sudah pernah tahu? Ternyata penginapannya menyenangkan lho. Ok saya ceritakan.
retropoint bandung
Retropoint BnB Bandung

Penginapan Murah di Bandung

Saya tuh ya, kalau cari penginapan buat liburan atau untuk suatu urusan di luar kota, biasanya mencari referensi dari orang terdekat dulu. Misal saudara, teman, sahabat, atau blogger-blogger yang saya kenal. Jika nggak dapat referensi sama sekali dari mereka, baru deh cari sendiri lewat saran-saran terbaik dari situs online booking terpercaya. Caranya, saya cari berdasarkan tingkat kepopulerannya di seantero kota, dan review-nya bisa dipercaya.

Nah, pas mau ke Bandung, saya dan kawan-kawan butuh tempat buat menginap. Kriterianya cuma satu: cakep di kantong alias murah meriah hemat bersahaja. Kenapa? Karena kamar tidur bakal kami pakai sebentar saja. Kalau mahal-mahal, ya sayang aja. Kami sampai di Bandung sudah sore. Malamnya langsung keluar cari tempat makan, trus nongkrong-nongkrong cantik di kedai kopi sampai agak larut malam. Besok paginya langsung cabut jalan-jalan. Nggak bakal banyak di kamar ya kan? 

Orang yang pertama kali saya hubungi buat bantu saya cari kamar harga cakep di kantong adalah Silvi. Owner @pandatravelbdo yang cantik itu sudah cukup lama jadi konsultan saya dalam urusan penginapan. Dari hostel, guest house, hotel, villa, resort, bagi saya dia jagoan. Banyak yang ia tahu dan seringkali selalu pas dengan yang saya mau. Maka, dari Silvi lah nama Retropoint Bnb tercetus.

Bersama kawan-kawan blogger jumpa Silvi di Bandung

Retropoint BnB

Retropoint BnB. BnB singkatan dari Bed and Breakfast. Jadi, jika kita menginap di penginapan yang namanya menggandeng BnB, berarti kita membayar untuk kamar tidur dan sarapan. Nah, sebelum menulis lebih lanjut, silakan dicatat baik-baik bahwa saat ini Retropoint menawarkan kamar saja tanpa breakfast.

Sejak beroperasi pada tahun 2014, Retropoint baru punya 7 kamar, tipe Standard dan Deluxe. Dengan jumlah kamar yang masih terbatas tersebut pengelola menganggap lebih efisien jika saat ini tanpa sarapan. Ke depannya nanti, setelah jumlah kamar bertambah dan banyak, sarapan akan disediakan.

Selamat datang di Retropoint BnB Bandung

Datang Langsung Lebih Murah

Sebelum saya cerita bagian dalam penginapan ini, saya informasikan dulu mengenai cara pesan kamar, pesan di mana dan berapa rate-nya. 

Retropoint BnB bisa dipesan lewat OTA seperti Traveloka, Booking.com, Tiket.com, PegiPegi, dan airbnb. Bisa juga dengan telpon langsung ke Retropoint. 

Yang perlu dicatat adalah jika kita pesan langsung (by phone atau pun datang langsung) maka kita bisa dapat harga lebih hemat. Jika bayar pakai Gopay ada diskon promo GOJEK sebesar 15%. Lumayan banget kan!

Ruang multifungsi, bisa jadi ruang makan, tempat bekerja, atau pun tempat berkumpul

Rate Kamar Retropoint BnB

Retropoint BnB punya dua tipe kamar, yaitu Standard dan Deluxe. Semua kamar tipe Deluxe terletak di lantai dasar, dibandrol dengan harga Rp 240.000 / malam. Sedangkan tipe Standard terletak di lantai dua dengan tarif permalam Rp 220.000,- Pada saat peak season tarif Deluxe Rp 350.000 dan Standard Rp 330.000/malam

Hari Jumat tgl. 12/7 kami datang bertiga belas. Karena saya sudah pesan dari jauh-jauh hari, pastinya kami semua kebagian kamar. Para lelaki berdua, sedangkan perempuan karena jumlahnya ganjil ada yang bertiga. Hari itu kami menguasai Retropoint, semua kamarnya jadi milik kami. Penguasa sehari 😝

Liburan rame-rame, nginap asyik di guest house murah

Apa beda kamar deluxe dan standard? Beda pada luas dan fasilitas extra bed di lantai "mezzanine". Kalau luas sih, bedanya tipis. Extra bed nya yang kentara banget, sekaligus unik. 

Kenapa saya bilang unik? Karena letaknya di atas kamar mandi. Plusnya, tempatnya kuat. Bisa ditiduri oleh dewasa, berbadan besar sekalipun. So, tidak usah khawatir meski tempatnya tinggi.

Minusnya? Ini sih menurut saya ya. Buat naik kudu mikir haha. Pasalnya, pijakan tangganya berupa besi kecil dengan tiang yang tegak lurus. Tapi tenang, Mbak Dian dan Bai sempat mencoba naik kok. Mereka aman-aman saja, malah santai-santai di atas. Intinya, kamar deluxe bisa buat bertiga. 

Deluxe Room

Deluxe Room

Guest House di Jantung Kota

Retropoint BnB bertempat di Jl. Haji Basar 61, Kebon Jati, Bandung. Seperti yang saya sebutkan di awal, guest house ini cukup dekat dari Stasiun Bandung. Jika jalan kaki ke sini jaraknya hanya sekitar 10 menit.

Kalau dilihat di peta sih, Retropoint ini berada di jantung kota Bandung. Cukup dekat dengan tempat ramai seperti alun-alun, Cibadak Night Culinary Festival, Gardujati streetfood atau Pasirkaliki streetfood.  Meskipun di jantung kota, letaknya agak ke dalam, membuatnya agak tersembunyi dari keramaian. Karena itu suasananya cukup tenang ketika kita butuh ruang dan waktu untuk istirahat. 

Tampak mungil di luar, besar di dalam

Pertama sampai, tampak depan guest house memang kecil. Tapi begitu masuk, ternyata luas juga sodara-sodara. Terdapat 4 kamar di lantai dasar, dan 3 kamar di lantai atas. Ada ruang makan apik meskipun mungil. Kami bisa duduk-duduk di situ buat sarapan, minum-minum kopi/teh, bahkan ketika butuh tempat buat bekerja dengan laptop.

Yah, walaupun menginap di sini tanpa sarapan, setidaknya pengelola mampu menyenangkan hati tamu dengan menyediakan minuman teh dan kopi secara gratis kapan saja tamu ingin.




Modern dan Instagramable

Dilihat dari namanya, Retro, mungkin kita berpikir tentang sesuatu yang bergaya 70 an sampai 90 an. Tapi percayalah, desain interior dengan gaya seperti itu tidak ditemukan pada guest house ini.

Nuansa yang ada tampak kekinian dengan dekorasi minimalis, menghadirkan spot-spot menarik buat berfoto. Setidaknya, kalau mau selfie-selfie manis selama di guest house, nggak akan mengecewakan.

Menariknya, tiap kamar punya layout yang berbeda. Siapa tahu ada yang sedang iseng ingin foto di tiap kamar, dijamin stock foto jadi beragam. Untuk bed ada 2 pilihan, twin dan single. Kamarnya bersih, sprei dan bantalnya juga demikian. Ada meja kerja dengan 1 kursi, serta TV dan AC. Wifi gratis bisa kita gunakan kapan saja, meski memang nggak ngebut-ngebut amat, tapi cukuplah untuk sekedar buka-buka medsos.



Saat kami di sana, pengelola tampaknya baru saja merenovasi sejumlah ruangan, seperti dinding yang baru dicat, baunya masih tercium. Di area reception desk terpajang sejumlah sandal jepit buat  dipakai harian. Tamu bisa membelinya jika diperlukan. 

Kamar mandi menggunakan standing shower dengan air panas dan dingin, serta sabun mandi dan shampoo, tanpa sikat gigi dan odol. Handuk bersih sudah tersedia.

Lainnya, kita bisa dapat info tempat-tempat kuliner terdekat dari resepsionis, bila mau bertanya. Jika kita mau jalan kaki keluar gang, pasti akan menjumpai banyak tempat makan, baik tempat semacam kafe maupun kedai-kedai kecil dan pedagang kaki lima. Pokoknya, mudah kalau urusan makan.


I Love Travel

Penginapan Serba Bisa

Menurut saya, Retropoint cocok untuk menginap dengan keluarga, sendiri, atau pun bersama teman-teman. Seperti saya dan kawan blogger, nginap rame-rame pesan banyak kamar, aduh senangnya. Berada di sini seolah satu keluarga besar sedang liburan bersama di rumah nenek. Kumpul santai, ngobrol bareng, sambil sarungan 😂

Tinggal beberapa hari, atau sebentar saja, Retropoint cocok untuk pelancong yang lebih banyak beraktivitas di luar. Yes, mereka yang banyak pergi kelayapan jalan-jalan menjelajah kota, dan lebih senang berburu kuliner di luar, ngapain bayar mahal-mahal kalau balik kamar cuma buat tidur dalam durasi yang pendek?





Liburan di Bandung

Mau piknik tipis-tipis, atau liburan tebal sekalian, penginapan pasti jadi kebutuhan mendesak. Nah, kalau ke Bandung, guest house seperti Retropoint ini bisa dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam daftar pesanan.  

Buat yang membutuhkan penginapan dengan kriteria seperti Retropoint, boleh banget hubungi ke nomor telepon 022-4266006 atau dari websitenya di www.retropoint-bnb.com. Nanti ada promo khusus sehingga harganya lebih murah. 

Baiknya pesan dari jauh-jauh hari supaya tidak kehabisan kamar. Pasalnya, nggak sedikit lho yang cari. Kalau hanya pesan 2 kamar, bisa bayar di tempat. Tapi kalau pesan lebih dari 2 kamar, perlu bayar dimuka dengan cara ditransfer ke rekening bank sebagai tanda jadi. 

Kami happy bermalam di Retropoint BnB Bandung 😍

Nah itu saja ulasan sederhana dari saya tentang Retropoint BnB. Semoga bermanfaat buat sobat traveler yang sedang mencari penginapan murah tapi bagus di Bandung. 

Retropoint BnB
Jalan H. Basar No. 61
Bandung-West Java

Facilities: private bed,LCD tv,wi-fi, tv cable,hot water, shower, AC

☎(+62)22 4266006
www.retropoint-bnb.com
IG https://www.instagram.com/retropointbnb/

Liburan Bandung bersama Bang Emmet, Mas Eko, Deddy Huang, Afith Husni, Bairuindra, Primastuti, Dian Radiata, Dewi Rieka, Kang Didno, Elvina Yanti, Tyar, dan Febri (Bandung 12/7/2019)