Tampilkan postingan dengan label travel writer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label travel writer. Tampilkan semua postingan

Live Streaming KELAS INSPIRASI Travelerien di Pro2 Creative RRI Bengkulu


LIVE STREAMING PRO2 CREATIVE
Kelas Inspirasi

Minggu, 21 Februari 2021 Pukul 10:00 - 11:00 WIB
Host: Intan Live On FM 105.1 MHz

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

1. Background story menjadi blogger & travel writer.

Nggak ada latar belakang khusus dan istimewa, semuanya berangkat dari hobi saya saja. Hobi BACA, MENULIS, JALAN-JALAN, FOTO.

Hobi tersebut sudah ada sejak lama. Kalau hobi baca dan nulis sudah sejak SD. Ketika remaja, saya mulai hobi jalan, dari jalan itulah kemudian suka dengan aktivitas fotografi sampai sekarang. Nah, sebelum saya kenal blog, semua hobi hanya tersimpan dalam bentuk foto dan ingatan. Tidak ada cerita yang bisa dibaca. Pernah sih nulis di buku tulis, tapi bukunya sudah nggak ada. Ada yang hilang, rusak, dan mungkin sudah dibuang. Lalu ketika saya kenal blog, saya seperti menemukan tempat yang tepat buat menyimpan hobi jalan dan foto dalam bentuk tulisan yang nggak cuma bisa dibaca oleh saya, tapi juga dibaca oleh orang lain. Nah dari sinilah cikal bakal saya jadi travel writer dan blogger. 

2. Cita-cita masa kecil Mba Kat

Percaya nggak? Saya sejak kecil sudah bercita-cita jadi penulis lho. Kenapa? Karena sejak masih SD saya sudah memiliki hobi baca. Dulu saya bersekolah di SD YKPP (sekolah milik Yayasan Pertamina). Ada perpustakaan besar berisi bermacam buku bacaan bermutu. Saya sering menghabiskan waktu di perpustakaan itu. Banyak novel yang saya baca. Saya suka sekali membaca cerita tentang persahabatan dan petualangan. Dari sanalah saya bercita-cita jadi penulis, tapi penulis yang suka berpetualang. Karena dari dulu saya orang yang suka dengan tantangan, jadi kalau saya banyak bepergian, saya pikir saya akan menemukan banyak tantangan. Nah, cerita tentang bepergian itulah yang ingin saya tuliskan. Makanya saya bercita-cita jadi penulis. Berpuluh tahun kemudian setelah menikah dan punya anak, baru kesampaian.

3. Skill apa yang harus dimiliki untuk menjadi blogger & travel writer?

Idealnya sih punya banyak kemampuan supaya jadi blogger yang sempurna. Tetapi yang paling pokok menurut saya adalah kemampuan menulis dan ilmu jurnalistik, serta kemampuan berkomunikasi. Jika sudah punya 2 hal ini, baru yang lainnya.

Mengapa mesti memiliki kemampuan menulis dan ilmu jurnalistik? Supaya kita bisa membuat konten yang menarik dan bermanfaat namun sesuai dengan kode etik jurnalistik. Jadi meskipun blog itu punya kita pribadi, suka-suka kita mau mengisinya dengan apa, tetap harus memperhatikan apa yang boleh dan tidak boleh dituangkan dalam tulisan. Jadi kita harus mengerti batasan-batasan dan bertanggung jawab terhadap apa yang kita tulis. 

Kenapa perlu memiliki kemampuan berkomunikasi? karena saat kita jadi blogger bakal banyak menjalin hubungan, entah dengan sesama blogger itu sendiri, dengan pembaca umum, maupun dengan brand dan klien yang suatu saat mengajak bekerja sama untuk artikel review, liputan event, sponsor post dan lainnya. Dalam berhubungan tersebut, tentu dibutuhkan sebuah kemampuan dasar komunikasi dan hubungan sosial yang baik. Dengan memiliki kemampuan berkomunikasi, kita akan mendapatkan banyak teman yang pasti berguna untuk perkembangan blog kita di masa depan.

Kalau yang lainnya sih mungkin kita juga perlu memiliki kemampuan mendesain, entah untuk blog maupun tulisan. Kalau belum mampu, bisa sih bayar orang untuk mendesain, tapi lebih bagus kalau kita sendiri yang lakukan. 

Jika jadi travel blogger, miliki kemampuan penunjang seperti fotografi, karena travel blog nggak lepas dari foto-foto perjalanan dan destinasi. Kalau kita mampu, kita bisa menampilkan foto-foto berkualitas dalam tulisan yang kita buat.

Lalu perlu juga menguasai ilmu manajemen dan bisnis. Buat apa? Saat blog kita mulai diminati, lalu laris manis dapat kerja sama, kita harus bisa mengatur jadwal supaya kegiatan menulis kita tidak berantakan, serta harus bisa bernegosiasi dan berhitung untung rugi untuk kelanjutan blog dan kita sendiri sebagai blogger. 

Kalau belum punya semua kemampuan itu, ga bisa jadi blogger dong? Bukan nggak bisa, justru itulah saatnya kita belajar. Saya juga belajar kok, ga sim salabim seperti sekarang. 

4. Pengalaman pertama menulis cerita perjalanan

Pengalaman Pertama menulis di blog saya lupa kapan tepatnya, dan saya juga lupa apa yg pertama saya tulis. Saya justru ingat pengalaman pertama menulis cerita perjalanan untuk majalah SCARF tahun 2014. Judulnya Bromo, Keajaiban Alam Penuh Keindahan dalam Rubrik Travelogue Majalah Scarf Vol. 7, 2014.

Ceritanya begini. Saya dihubungi oleh pihak majalah yang katanya tahu saya dari blog. Dia melihat artikel saya tentang Bromo. Lalu saya diminta menulis ulang dengan ketentuan jumlah kata 1200 kata dan mengirim minimal 5 foto resolusi tinggi. Saya diberi waktu 1 minggu buat merampungkan tulisan. Perasaan saya waktu itu nano-nano. Terharu karena akhirnya ada juga yang melirik tulisan saya. Merasa gembira sekaligus deg-degan. Sampai nggak bisa tidur nyenyak karena memikirkan gimana caranya supaya tulisan saya bisa bagus dan nggak mengecewakan. Padahal tahu nggak? Waktu itu saya nggak dibayar, cuma dikasih gratis majalah. Saya saat itu sama sekali tidak memikirkan bayaran. Diundang menulis saja sudah senang. Apalagi saat melihat tulisan dan foto buatan sendiri dipajang di majalah full color, majalah muslimah pula, bahagia sekali rasanya. Setelah itu saya jadi semangat dan tertantang untuk menulis di majalah dan koran lainnya. Alhamdulillah datang kesempatan menulis di Femina, Intisari, Gadis, koran-koran, hingga majalah pesawat yang sampai sekarang sudah 88 artikel yang pernah dimuat. 

5. Poin-poin apa yang harus dimasukkan agar tulisannya menarik

Menulis blog bagi saya adalah menyampaikan informasi. Informasi apa? Kalau travel blog berarti informasi tentang destinasi, kuliner, hotel, transportasi, belanja, dan lainnya. Nah, tulisan yang informatif harus mengandung unsur 5W1H  yaitu What (apa), Where (dimana), When (kapan), Who (siapa), Why (mengapa), dan How (bagaimana).

Namun menulis cerita perjalanan untuk travel blog sebaiknya memiliki sentuhan personal, maka menulislah dengan teknik storytelling.

Tulisan yang menarik menurut saya adalah tulisan yang memiliki sisi personal yang berbeda dari penulis lainnya. Karena setiap orang akan memiliki pengalaman yang berbeda meskipun pergi ke tempat yang sama. Mungkin kita bertemu hal-hal unik, mengalami keseruan, atau bahkan merasakan kecewa saat traveling, bisa kita ceritakan sebagai sebuah fakta yang menarik. Misalnya cerita tentang ketinggalan pesawat, entah gara-gara banjir, atau gara-gara mobil sewaan yang tidak on-time menjemput, atau gara-gara dihadang sekelompok kerbau, itu misalnya yaa. Hal-hal seperti ini, yang mungkin merupakan sebuah masalah, bisa jadi poin menarik dalam sebuah cerita perjalanan. Jadi ceritakanlah hal ini dalam tulisan, angkat masalahnya, ceritakan penyebabnya, lalu berikan solusi/kiat-kita versi kita.

Ceritakan perjalanan dengan jujur dan deskritif. Misal nih, tentang perjalanan ke Labuan Bajo. Umumnya orang-orang akan menulis komodo itu seperti apa, makan apa, seganas apa, dll yg hanya fokus ke komodo saja. Coba sambil kita tulis juga tentang apa yang kita alami selama naik kapal menuju Pulau Komodo, siapa tahu mabok laut ya, atau mengalami hujan badai di laut, itu bisa diceritakan sebagai sebuah fakta. Bisa juga tentang para ranger yang galak banget (dalam tanda kutip) selama menemani kita melihat komodo, atau tentang bagaimana cara menghadapi tantangan selama berada di sarangnya komodo. Misalnya kita bandel datang pada saat sedang haid, lalu dikejar komodo. Bukankah ini menarik untuk diceritakan? Jadi jelaskan juga hal-hal tersebut secara detail, dengan lebih dan kurangnya, supaya tulisan kita lebih kaya cerita dan bisa diambil pelajarannya oleh pembaca.

Unsur dialog dalam cerita

Pentingnya bertemu dan berinteraksi dengan warga lokal yang kita temui saat berada di suatu tempat adalah supaya kita bisa mendapatkan informasi langsung dari narasumber. Dialog yang terjadi bisa kita kutip ke dalam tulisan. Adanya dialog membuat alur cerita lebih hidup. Dapat membantu pembaca membayangkan kejadian dari sudut pandang kita. Hal ini akan membuat tulisan kita memiliki perspektif dan warna lebih. Ini juga mendukung imajinasi pembaca saat menelusuri tulisan kita.

Tampilkan foto/video berkualitas. Hal ini poin penting buat travel blog.

Akhiri tulisan dengan pesan untuk perubahan. Setiap perjalanan pasti memberikan perubahan pada orang yang melakukannya. Entah itu membuat kita jadi lebih mandiri, lebih hati-hati, lebih siap menghadapi perubahan, atau lebih adaptif dalam kehidupan sehari-hari. Apapun itu, ceritakan hal ini kepada pembaca. Bentuk perubahan tersebut, besar atau kecil, tentu akan menjadi inspirasi bagi mereka.


6. Pengalaman paling seru ketika travelling

Banyak pengalaman traveling yang seru. Kalau boleh memilih satu saja, trip ke Labuan Bajo kental dengan petualangan dan paling seru. Moda transportasi yang digunakan beragam, dari naik pesawat, mobil, speedboat, hingga naik kapal bermalam selama 3 hari di laut. Area jelajah luas, dari kampung, pantai, bukit, hutan, padang rumput, laut, sampai bawah laut. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan, dari diving snorkeling, swimming, hiking treking. Bisa jumpa hewan langka, buas, dan berukuran raksasa. Di darat ketemu Komodo, di laut ketemu manta (ikan pari raksasa), di udara melihat ribuan kalong (di Pulau Kalong pada suatu sore). Merasakan bermalam di kamar hotel pinggir laut, juga merasakan bermalam di kamar dalam kapal yang membawa berlayar dari pulau ke pulau. Melihat indahnya matahari terbit dan terbenam dari atas kapal, hingga merasakan kapal oleng kena hujan dan angin kencang, dan saya mabok dibuatnya. Benar-benar lengkap dan kaya rasa.

7. Ketika pandemi, aktivitas apa yang Mba Kat lakukan sebagai pengganti travelling? Ataukah masih travelling di sekitaran tempat tinggal? 

Selama pandemi saya lebih banyak di rumah. Ssejumlah rencana trip yang dibuat awal tahun 2020 (sebelum pandemi datang) dibatalkan oleh klien. Saya tidak kecewa, justru bersyukur. Selama di rumah jadi punya banyak waktu buat bikin konten wisata (tulisan/video) dari perjalanan yang dilakukan sebelum pandemi yang belum pernah diangkat dan dipublikasi. Jadi, meski belum jalan-jalan lagi, tetap ada cerita perjalanan yang bisa saya ceritakan. Dengan begitu rasanya malah seperti sedang jalan-jalan lagi hehe

8.Gimana caranya survive jadi blogger & travel writer dari waktu ke waktu?

Ya harus rajin nulis dan mengupgrade kapasitas diri. Harus terus menjalin networking yang baik dengan semua pihak, rajin memperbarui informasi, supaya konten-konten kita selalu update dan sesuai perubahan zaman.

Ada pepatah mengatakan: Orang yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu. Orang yang rajin belajar adalah pemilik masa depan.

9. Nilai-nilai apa yang ingin disebarkan ke pembaca blog/followers sosmed?

Pastinya nilai-nilai positif yang menginspirasi, yang memotivasi orang untuk berubah atau bergerak melakukan kebaikan. Supaya pembaca/followers tidak sia-sia menghabiskan waktu mereka membaca catatan kita. Jadi haruslah menyebarkan yang bermanfaat. Selain itu, nilai-nilai positif juga bisa dikategorikan ibadah bagi umat Islam, dan menjadi investasi amal kebaikan di akhirat.

Selain nilai-nilai positif, inspiratif, dan motivatif, ada nilai-nilai kebenaran dan keadilan yang bisa disuarakan. Misalnya terkait fenomena atau kasus atau kejadian tertentu yang dirasa mencederai unsur-unsur keadilan, kita bisa menuliskan kritik dengan bahasa yang baik. Kritik yang disampaikan dengan bahasa yg baik/bijak sesungguhnya telah mewakili dua hal: (1) memberi contoh nilai2 kebaikan, (2) menyuarakan kebenaran demi perbaikan.

10. Bedanya tantangan jadi blogger dulu & sekarang

Dulu perkembangan informasi belum sepesat sekarang. Kalau mau riset, banyak yang manual/konvensional. Misalnya harus ke perpustakaan atau datang langsung ke lapangan. Pembaca/followers dulu tidak terlalu kritis karena input informasi mereka juga terbatas.

Sekarang Teknologi Informasi dan Komunikasi berkembang pesat. Riset bisa dilakukan kapan saja dengan berselancar di dunia maya atau berbagi data/info lewat aplikasi-aplikasi yang ada. Tantangannya, pembaca/followers semakin kritis karena wawasan mereka semakin luas. Oleh karena itu, konten yang dibuat juga harus semakin berkualitas, sehingga perlu riset yang makin dalam, pembahasan yang makin rinci dan 'tidak biasa'. Supaya menarik.

11. Potensi di bidang travel blog/kepenulisan seperti apa?

Kalau dari pengalaman saya pribadi, travel blog berpotensi menghasilkan pundi-pundi Rupiah. Bisa menjadi salah satu sektor industri kreatif. Sebagai tempat untuk menyalurkan hobi. Sebagai sarana meluapkan curahan hati/perasaan/ide/pikiran.

12. Menurut Mbak Kat 5 tahun ke depan dunia blog & tren travelling di Indonesia akan seperti apa?

Banyak yang menilai, hari ini orientasi pengeluaran masyarakat berubah. Khususnya anak muda, atau yang berjiwa muda, dan kaum milenial. Jika dulu orang lebih suka menabung atau mengoleksi barang, sekarang orang cenderung mencari hiburan, pengalaman, relasi. Diantaranya melalui traveling yangg bertujuan untuk melepaskan kepenatan dengan pergi ke tempat-tempat idaman.

Sepertinya 5 tahun ke depan dunia blog dan tren traveling semakin meningkat. Apalagi muncul tren baru berupa virtual tour. Di situ butuh host atau narasumber yang berpengalaman untuk menjadi pemandunya.

Gencarnya usaha masyarakat dan pemerintah memromosikan tempat-tempat wisata baru juga menjadi peluang para travel blogger untuk berkontribusi memasarkan keberadaannya dan memopulerkannya.

Rasa ingin tahu masyarakat akan tempat-tempat baru semakin besar. Mereka butuh informasi dan teman berbagi informasi yang salah satu medianya tentu lewat blog atau tulisan.

Menuliskan pengalaman, catatan, ide pemikiran, atau sesuatu yang berharga, juga menjadi bagian dari cara kita menorehkan sejarah bagi anak cucu kita. Mereka bisa membaca jejak digital kita. Orang lain juga bisa mengambil manfaatnya.

13. Pesan-pesan untuk pendengar

Siapapun kita, kita harus bisa memberikan peran terbaik sesuai kapasitas.

Jika suka jalan-jalan dan menulis, lakukan dengan hati dan hati-hati. Berikan manfaat baik untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain.

Kalau jadi penulis, jadilah penulis yg baik. Harus tetap rendah hati dengan pengalaman yang dimiliki. Jadi, ayo penuhi dunia literasi dengan kebaikan.


============================

Live streaming acara ini bisa ditonton ulang di channel RRI Net Bengkulu melalui link berikut: Pro2 Creative

IG Live KEB Ngobrol @emak2blogger with Katerina @travelerien Tema Jalani Hobi Traveling Tanpa Mengabaikan Keluarga


 

KEB Ngobrol with Katerina

Tema: “Jalani Hobi Traveling Tanpa Mengabaikan Keluarga"

Kamis, 24 Desember 2020 Pukul 16:00 - 17:00 WIB

Host: Chichie @akuchichie

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙


Hi, Mba Katerina. Boleh diceritain nggak saat ini kesibukannya apa saja nih?

Hi Mbak Chichie. Saat ini sibuknya aku tuh cuma 3. Sibuk ngurus keluarga, ngurus rumah, dan ngurus kanal-kanal digitalku kayak blog, IG, FB, Twitter, dan Youtube Channel.

Sibuk ngurus keluarga

Seperti biasa ngurus anak-anak dan suami. Ngurus kebutuhan mereka sehari-hari, dari keperluan makan, pakaian, belajar, bekerja, istirahat, dan kesehatan. Apalagi di masa pandemi begini, kesehatan keluarga jadi prioritas paling tinggi. Jadi, aku menjaga mereka dari segala hal yang tak diinginkan. Mengolah makanan sehat, membuat ramuan herbal buat obat dan daya tahan tubuh, dan itu tiap hari kulakukan.

Sibuk ngurus rumah

Kelar ngurus anak dan suami, aku ngurus rumah. Bersih-bersih tiap hari, ngurus tanaman, nyuci baju dan piring. Soalnya nggak pakai pembantu, apalagi pandemi gini, aku nggak masukin orang ke rumah. Semua serba sendiri. 

Sibuk ngurus kanal-kanal digital

Nah, kelar ngurus keluarga dan rumah, baru deh ngurus kanal-kanal digital aku. Dari blog, medsos, youtube. Bikin konten tiap hari jika ada waktu.

Nah, bicara soal traveling, nulis, dan fotografi. Awalnya gimana kok bisa memutuskan jadi seorang travel blogger?  

Sebenarnya ini semua memang berangkat dari hobi aku. Aku tuh sangat menggemari aktivitas menulis, Jalan-jalan, dan Fotografi. 

Nah, ketiga kegemaran inilah yang menginspirasi aku untuk membuat travel blog. Ketika aku menulis hal-hal yang aku sukai, aku merasa aku lebih menjiwai, dan aku bisa menulis dengan hati. 

Kata orang, Kalau menulis dengan hati, tulisan jadi lebih hidup dan ada rohnya. Makanya bisa sampai ke hati yang baca. 

Aku sih berharap, dari setiap pengalaman yang aku tulis, bermanfaat buat orang lain, entah sebagai informasi maupun jadi inspirasi.

Alhamdulillah aku merasa puas dan bahagia dengan menjadi travel blogger. Karena dari menulis di blog jalanku menjadi travel writer terbentang lebar, sehingga aku juga menjadi penulis perjalanan di koran-koran, majalah, majalah pesawat dan buku. 

Alhamdulillah di blog sudah ada 870 artikel (per Desember 2020) dan di media cetak tepat 80 artikel yang pernah dimuat. 

Aku nggak nyangka dengan menjadi travel blogger bakal banyak rejeki menghampiri, alhamdulillah nggak putus-putus sampai sekarang.

Mungkin inilah yang disebut orang dengan hobi yang menghasilkan. Tapi yang lebih penting buat aku adalah dengan menjadi travel blogger aku mendapat banyak pengalaman berharga yang membuatku tak sama lagi ketika belum menjadi seorang blogger.

Sudah pernah mengunjungi kota mana saja di Indonesia? Destinasi yang paling berkesan kemana?  

Ada banyak kota dari Sabang sampai Tidore. Belum ke Merauke karena belum ada kesempatan menginjak Papua. Pernah ada 3 kali ditawari tapi selalu belum bisa karena waktunya tak tepat. 

Terakhir bulan Agustus 2020 kemarin ada tawaran untukku mengikuti kegiatan di Papua, namun sayangnya aku belum berani pergi karena sedang pandemi dan suami juga baru abis sakit, aku belum bisa meninggalkan dia karena tiap hari aku mesti membuat ramuan herbal untuk kesehatannya.

Kalau ditanya ada berapa banyak yang sudah didatangi, jawabku banyak, tapi tentu saja lebih banyak lagi yang belum karena Indonesia itu sangat luas. Ada begitu banyak kota dan destinasi wisata yang tak abis-abis untuk didatangi

Tentang Destinasi yang Paling Berkesan

Semua perjalanan wisata yang pernah kulakukan berkesan dan punya cerita menarik masing-masing. Namun jika harus sebutkan satu saja, maka Sailing Komodo paling berkesan karena kental dengan petualangan.

Objek wisata yang dikunjungi komplit. Dari daratan hingga lautan. Di darat jelajah pulau, bukit, dan ketemu Komodo. Di laut jelajah bawah laut, snorkeling, diving, sampai ketemu Manta si ikan pari raksasa.

Selama 3D2N jelajah Taman Nasional Komodo aku dan kawan-kawan menginap di kapal semi phinisi, di kamar-kamar ber-AC, di atas ranjang bertingkat. Makan enak 3x sehari dengan menu-menu bervariasi, dimasak oleh chef kapal, semua enak dan mengenyangkan. 

Banyak senangnya, tapi ada juga seramnya sewaktu cuaca buruk, hujan deras disertai angin kencang, kapal basah, bahkan air masuk kamar. Berjam-jam dihantam gelombang tinggi, kapal oleng, dan aku mabok sampai muntah-muntah. Aku sudah siap dengan keadaan terburuk, sudah pasang jaket pelampung, siap terjun jika kapal terbalik, dan sudah siapkan HP dalam tas kedap air, siap telpon siapapun jika sudah dapat sinyal hehe

Alhamdulillah selamat dan kami bisa kembali ke Labuan Bajo. Pengalaman ini hampir serupa dengan tour Krakatau 2016, kapal nyasar berjam-jam kami terombang ambing di laut, dan tim SAR kabarnya sudah disiapkan buat mencari kami. Untunglah selamat meski sudah pusing dan kelaparan karena berjam-jam tidak makan dan sudah kehabisan tenaga dan kehilangan kosentrasi.

Lalu bagaimana caranya bisa traveling berkeliling Indonesia? Ada budget khusus nggak yang disiapkan untuk traveling? 

Pertama, niatkan dengan komitmen tinggi. Jangan tergoda dengan tujuan lain. Lalu bikin rencana perjalanan. Set prioritas destinasi. Jangan banyak mau. Pilih 1 aja dulu dan wujudkan. Atur Jadwal tapi flexible.

Kedua, peluang keliling Indonesia cukup besar ketika jadi travel blogger. Selama ini yang aku tahu ada banyak lomba Blog/Photo/Video berhadiah jalan-jalan yang bisa diikuti. 

Ada pula berbagai undangan trip maupun tawaran kerja sama dari suatu institusi, perusahaan, maupun brand yang membuat kita bisa jalan-jalan ke berbagai kota.

Soal budget, iya itu pasti ada karena traveling itu sudah termasuk kebutuhan. Selalu ada jadwal dan pasti harus ada budget khusus pula. Traveling nggak akan terwujud tanpa budget khusus

Aku bikin budget traveling bersama keluarga, teman/sahabat, komunitas. Kubeda-bedakan.

Saat traveling, lebih suka gaya backpackeran, mewah, atau justru malah ikut kaya travel agent gitu, mbak?

Masing-masing gaya traveling itu ada kelebihan dan kekurangannya. Aku justru penasaran dengan masing-masing kelebihan dan kekurangan itu. Jadi aku pernah mencoba dua gaya itu, dengan begitu aku merasa pengalamanku akan lebih kaya.

Kalau sedang rajin untuk serba mandiri, pilih backpackeran. Kalau nggak mau repot dan sanggup bayar lebih ya pilih paket trip.

Kalaupun harus memilih, aku pilih berdasarkan situasi. Misal, pergi ke India, aku nggak mau backpackeran. Aku mau cari aman dan nyaman, maka aku pakai travel agent, biar ada yang urus dan dampingi. Kalau pergi ke Bali bersama keluarga, bawa anak-anak, aku pinginnya traveling mewah. Kalau pergi ke Bromo bersama teman, aku maunya backpackeran.

Jadi gayaku akan tergantung dengan situasi saat akan melakukan perjalanan, dengan siapa dan sikon seperti apa yang ada di tempat tujuan. 

Pernah menemukan sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi saat traveling, mbak? Bagaimana Mbak Katerina menyiasatinya?

Pernah dong. Misalnya ada hotel yang nggak sebersih ulasan orang lain. Makanan khas yang nggak seenak yang diceritakan orang-orang. Pulau yang nggak seindah digambarkan orang lain. Transportasi yang nggak selalu tersedia seperti yang diceritakan. 

Tapi ada juga yang sebaliknya, misal kata orang-orang sailing komodo itu kapalnya nggak ada yang nyaman ternyata pas aku ke sana dapat kapal yang bagus dengan fasilitas yang baik. Aku pernah mengira kalau melancong di pantai-pantai di Jatim itu nggak ada bagus-bagusnya, ternyata pas ke Gili Ketapang, Jember, dan Banyuwangi, bagus-bagus aja kok.  

Hal lainnya yang nggak sesuai ekspektasi terkait diri pribadi misalnya saat aku mengira bakal sukses dan lancar aja selama liburan, ternyata baru hari pertama di tempat tujuan aku jatuh sakit, kelelahan dan merepotkan orang. Padahal sudah siapkan stamina dengan daya tahan tubuh yang oke sejak sebelum berangkat. Ternyata tumbang juga akibat memforsir tenaga dan makan nggak tepat waktu.

Pernah pula merasa suatu kota yang aku datangi aman dan orangnya baik-baik, ternyata aku harus kehilangan dompet beserta isinya he he

Bahas soal fotografi nih, foto-foto mbak Katerina itu kan keren-keren ya. Berapa lama sih belajar fotografi sampai bisa menghasil kan foto perjalanan yang luar biasa? Pasti kaya gini kan harus selalu praktek.

Berapa lama? Tergantung berapa lama dna berapa banyak pegang kamera buat dipakai motret.

Punya kamera udah 10 tahun. Tapi kalau dihitung dengan jari pegangnya hanya 10 kali, itu pun jarang-jarang cuma pas lebaran doang, gimana bisa menghasilkan foto bagus?

Aku sudah beberapa kali belajar sama ahlinya secara langsung, private, maupun lewat workshop, berbayar maupun gratis, trus baca buku kayak bukunya Jerry Aurum suami Denada, belajar dari youtube, udah semua. Tapi semua itu sia-sia ketika aku ga banyak pegang kamera, dan nggak praktek. Ilmunya sebatas teori.

Jadi, selama ini aku sebetulnya banyak belajar otodidak aja. 

Kunci suksesnya banyak-banyak pegang kamera, biar makin kawin dengan kamera di tangan. Banyak-banyak praktek, biar makin peka dengan objek yang hendak dijepret.

Biasanya ada waktu khusus nggak, mbak, untuk melakukan hobi ini? Dan sekali melakukan perjalanan, apakah dibatasi waktunya misal maksimal seminggu gitu.

Oh iya, ada waktu khusus. Khusus di sini adalah khusus nggak ganggu urusan keluarga, nggak ganggu pekerjaan suami, gak ganggu jadwal anak di sekolah.

Waktu khusus adalah waktu yang aman buat keluarga. Jadi waktunya bisa kapan saja. Jika bulan depan waktunya aman, ya aku jalan. 

Kalau bepergian, 1 minggu bagiku udah kelamaan. Lain halnya bagi mereka yang masih single, maksudku yang belum punya anak ya, mungkin bebas aja pergi dalam waktu lama nggak ada yang dipikirin di rumah. 

Kalau aku enggak. 4 hari aja udah ga betah, keingat rumah. Bahkan jika sudah ada keluarga yang bantu urus di rumah pun tetap kepikiran. Pernah sampai 9 hari pas ke Maluku Utara, wah bukan main kepikiran haha 

Ga tega sama keluarga kalau pergi kelamaan. Beda dengan dulu pas masih gadis, caw ke sana kemari enak tanpa beban. 

Nah, berbicara soal membagi waktu antara hobi dan keluarga. Traveling, menulis, dan fotografi itu kan hobi yang cukup menyita waktu, bagaimana caranya membagi waktu dengan kewajiban sebagai ibu di rumah, mbak? 

Aku dahulukan keperluan keluarga dulu baru hobi.

Mau nulis nih misalnya, aku gak bisa nulis saat masih banyak urusan rumah yang belum kelar. Aku kalau nulis butuh tenang. Nah tenangnya aku itu saat anak-anak sudah makan, sudah mandi, sudah duduk manis di kamarnya atau di meja belajarnya, dan suami sudah berangkat kerja. Baru deh aku pergi ke kamarku, semedi, bikin tulisan. Biasanya sore dan malam. Tapi nggak malam banget ya, karena aku tipe orang yang tidur sebelum jam 9 malam.

Kalau misal bepergian, aku sesuaikan dengan situasi di rumah. Jadi bukan urusan rumah yang menyesuaikan waktuku bepergian. Misalnya nih, minggu ini anak-anak ujian, ya aku nggak akan berangkat, tunggu sampai mereka selesai. Atau minggu ini suamiku tugas keluar kota, aku tunggu sampai suamiku balik, baru aku pergi.

Kalau misal perginya karena undangan yang sudah terjadwal oleh orang lain, selama jadwalnya gak ganggu urusanku dengan keluarga, ya aku datang. Kalau bentrok, ya bye!

Trus misal ada tawaran traveling nih, gratis, dikasih duit pula, gede. Masa aku nggak mau ya kan? Tapi jika jadwalnya ganggu urusan di keluarga, ya aku lepas, aku tolak. Ngapain pergi atas nama kesenangan dan duit tapi ada anak yang sedih karena pentas seninya ga dihadiri? 

Jadi, secinta-cintanya aku sama hobiku, keluarga jadi pembatasnya.

Apalagi Mbak Katerina ini sepertinya dekat sekali dengan keluarga, beberapa kali juga menuliskan soal keluarga, pernah nggak diprotes karena mungkin banyak jalan-jalannya nih dari pada di rumah? Atau di rumah tapi justru sibuk menulis dan motret misalnya?

Enggak pernah!

Sesungguhnya aku tuh yang banyak itu bukan jalan-jalannya tapi postingannya. 1 kali jalan bisa jadi puluhan bahkan ratusan konten jalan-jalan, jadi kayak banyak banget ya 😂

Jadi gini seperti yang aku bilang tadi, aku jalan-jalan itu hanya di waktu-waktu aman bagi keluarga. 

Jadi, aku nggak membuat jadwal berlebihan. Setidaknya 1 kali saja dalam sebulan, itu cukup. Kalau mau lebih, aku pergi bersama keluarga. 

Nggak ada protes dalam keluarga karena jadwalku memang ga berlebihan, malah suami kadang nanya, me time nya kapan dan kemana lagi ma? Jadi, dianggapnya kalau aku traveling dan foto-foto itu memang buat aku me time, malah disarankan. Karena kata suamiku, jika aku bahagia melakukan hobiku, maka kebahagiaannya akan terbawa ke keluarga, ke anak-anak jadi penuh kasih sayang, ke suami jadi penuh cinta.

Anakku yang gede dan suamiku sama-sama hobi pegang kamera. Suami hobi motret, anak hobi videoan. Jadi ketika dirumah pada pegang kamera, ya nggak heran. Nggak saling protes kecuali lupa waktu ya, misal sampai nunda-nunda makan atau waktu salat, ya protes keras.

Seperti aku bilang tadi, aku tuh ngonten kalau urusan keluarga udah selesai. Jadi nggak pernah ganggu waktuku buat keluarga. Lagipula anak-anak sudah pada besar, udah pada mandiri. Waktu khusus untuk mereka selalu ada, jadi nggak kekurangan waktu bersamaku.

Awalnya bagaimana memberi pengertian ke suami dan anak-anak kalau Mbak Katerina punya hobi traveling dan harus sering bepergian? Apalagi traveling itu pasti butuh budget yang nggak sedikit.

Aku nggak harus berjuang keras untuk memberikan pengertian ke keluarga soal hobiku, karena sebetulnya anak-anak dan suamiku juga punya hobi yang sama. Hanya saja waktuku lebih banyak daripada mereka. Meski begitu, kami sering pergi bersama, dan sisanya baru aku sendiri bersama teman atau komunitasku. 

Dulu semasa SMA hingga kuliah, suamiku merupakan pencinta alam yang tiap minggu traveling untuk mendaki gunung, kemping, arung jeram, dan kegiatan-kegiatan ekstrem di alam bebas. Jadi, soal hobi, udah pada sama-sama tahu.

Keluargaku tahu aku bahagia dengan hobiku, jadi mereka mendukung. Kalau aku bahagia, mereka juga bahagia. Mereka juga nyaman karena ibu yang bahagia akan mengurus mereka dengan baik, sehingga keluarga bisa semangat dan gembira dalam menjalani hari-hari,

Aku juga menyimpan dan memajang hasil karyaku di rumah, seperti majalah, koran, dan buku yang memuat tulisanku. Keluarga membacanya, dan sering melihatnya, jadi mereka tahu kalau ibunya ini bukan cuma keluar untuk bersenang-senang, tapi membuat karya yang bermanfaat. Hal ini juga jadi semacam caraku menjelaskan seperti apa hobiku.

Dulu sebelum punya penghasilan dari blog, suamiku malah kasih aku uang buat jalan. Sejak aku punya penghasilan dari blog, suami tetap kasih haha. Duit dari suami aku simpan, perginya pakai duit sendiri.

Kami punya budget khusus buat jalan-jalan, baik bersama keluarga, maupun untuk aku sendiri.

Pernah melakukan perjalanan wisata bareng keluarga nggak, mbak? Kemana saja? 

Wah bukan pernah, tapi sering. Seringnya ke Bandung, nginep di Lembang sering banget. Bandung paling ideal karena dekat, destinasinya banyak dan cocok buat keluarga. 

Beberapa kali keluar pulau pernah ke Bangka, pernah juga ke Belitung dan Palembang. Pernah offroad juga ke Jatim dan Jateng. Kalau yang dekat-dekat ke Anyer dan Bogor. Anyer paling sering, sejak anak-anak masih kecil sampai mereka udah besar kami beberapa kali berlibur di Anyer.

Pernah nggak ketika sedang traveling tiba-tiba dihubungi keluarga karena ada sesuatu yang urgent lalu bagaimana menyiasati hal seperti itu? 

Pernah, tapi soal duit, suami minta aku tolong transfer sesuatu kemana gitu karena ATM yang duitnya banyakan (banyakan yaaa haha) kebawa ama aku. Dan suamiku nggak lihai pakai internet banking, jadinya minta tolong aku. 

Kalau misal ada yang darurat ya, menyangkut nyawa misalnya, aku pasti langsung pulang, ga pake nunggu.

Kalau soal anak sakit, seingatku pernah 1 kali. Nggak tenang sih waktu itu, tapi bisa kutangani dari jauh karena sakitnya cuma demam. Aku minta suami rawat dengan kasih obat, awasi makan, kasih vitamin, dan suruh istirahat. Kalau demam gak turun, segera bawa dokter. Alhamdulillah demam turun dan aku tenang lagi, sampai 2 hari kemudian aku balik, anakku udah nggak sakit lagi.

Pernah sampai harus membatalkan perjalanan karena keluarga tidak mengijinkan nggak?

Pernah, dan biasanya karena ada kejadian berkaitan dengan situasi di destinasi.

Misalnya aku udah beli tiket ke Bromo, taunya di sana lagi ditutup karena sedang erupsi. Suami khawatir, ya udah nggak jadi pergi. Aku pun nggak masalah, karena lebih aman jika nggak pergi. Pernah juga aku sudah pesan paket trip ke Kepulauan Seribu, tiba-tiba ada kejadian tsunami di Banten, otomatis trip ke Kepulauan Seribu jadi ikut diwaspadai, aku pun batal pergi karena suami khawatir.

Pesan untuk emak-emak dan teman-teman yang juga hobi traveling dong, mbak. Biar bisa melakukan banyak hobi tapi tetap keluarga yang utama.

Memiliki keluarga dan memiliki hobi baik yang bisa dilakukan adalah anugerah. Anugerah yang keduanya sama-sama merebut perhatian setiap saat, setiap waktu. 

Pinginnya sih semuanya sukses, tapi memang sulit kalau harus dilakukan secara bersamaan, jadi kuncinya harus cerdas mengatur waktu.

Caraku mengatur waktu biasanya membiasakan diri dengan skala prioritas. Mana yang penting, urgent, tidak urgent, tidak penting.

  • Penting dan urgent: harus dikerjakan sekarang, jangan ditunda. Harus selesai secepat mungkin.
  • Penting tapi tidak urgent: bikin jadwal, misal meeting sama klien, pelatihan
  • Urgent tapi tidak penting: minta tolong orang utk kerjakan, delegasikan.
  • Tidak urgent & tidak penting: ngapain dipikirin/hindari, jangan buang waktu.

Sebab waktu tak bisa diulang maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

Untuk keluarga, lakukan saja yang terbaik dengan ikhlas dan penuh cinta. Untuk hobi, lakukan dengan gembira supaya hasilnya bahagia. Jangan lupa, dukungan keluarga adalah yang terbaik, dan gunakan support itu untuk mendapatkan hal terbaik dari yang baik-baik.

TERIMA KASIH KEB 

Video IG Live dapat ditonton di IGTV Instagram @emak2blogger

Link: https://www.instagram.com/p/CJLSsviIddc/

Atribut saat ngobrol, biar ada suasana liburan gitu, meskipun halu dulu 😂

Hostnya juga pakai atribut kaca mata hitam biar kek sedang liburan 😂



Begini Jadinya HP Gaming ROG Phone 3 di Tangan Seorang Travel Blogger

ASUS ROG PHONE 3 - Kebutuhan paling pokok dari smartphone yang akan dipakai traveling adalah baterai besar, penyimpanan besar, dan kamera mumpuni. Apakah kriteria tersebut ada di smartphone khusus gaming? Mari kenali kehebatan hp gaming sekelas ROG Phone 3 yang nggak cuma jadi senjata andalannya para gamer saat bermain game di HP,  tapi juga sangat bisa dijadikan teman setia dalam perjalanan! 

camera rog phone 3
ASUS ROG Phone 3 - HP Gaming Andalan Para Gamer - Sahabat Baik Traveler
 

Aku dan Dunia Traveling

Bepergian untuk jalan-jalan, berkunjung ke tempat baru dan menikmati suasana di luar rutinitas selalu menyenangkan, terutama buat orang yang senang traveling seperti saya. 

Bagi saya traveling adalah hobi terbaik yang bukan sekadar jalan-jalan untuk melepas penat, atau sekadar membahagiakan diri sendiri, tapi untuk mendapatkan pengalaman berharga yang tak ternilai oleh angka-angka, seremeh apapun itu bagi orang lain. 

Traveling dapat mengayakan sudut pandang. Saya percaya itu.

Ketika masih banyak orang yang hanya bisa menilai sesuatu dari perspektif dirinya saja, mau itu positif ataupun negatif, maka dengan mengunjungi berbagai tempat, bertemu orang-orang, menyaksikan bermacam budaya dan tradisi, melihat cara suatu masyarakat dalam menjalani kehidupan, seharusnya membuat seseorang bisa melihat bahwa setiap orang punya perspektif yang berbeda terhadap suatu hal. Dari sinilah kemudian kita bisa belajar untuk lebih menghargai pendapat orang lain, menghargai pemikiran orang lain, bahkan menjadikan pemikiran orang lain menjadi inspirasi dalam pandangan kita. 

Berkat traveling saya bisa merasakan menjadi orang yang tahu cara keluar dari zona nyaman, luwes menerima perubahan, tahu cara menjaga emosi, memiliki kepercayaan pada orang lain, dan berani menaklukkan rasa takut.

travel photographer
Traveling - Melihat Pesona Indonesia di Pulau Padar - TAMAN NASIONAL KOMODO
 

Travel Photographer 

Salah satu kegiatan yang paling saya sukai ketika pergi jalan-jalan adalah mengambil foto yang menarik dan membuat video yang mengesankan. Dengan begitu saya dapat mengabadikan momen seru dan unik yang dirasakan ketika traveling. Apalagi saya seorang blogger yang juga travel influencer, semua yang saya jumpai saat jalan-jalan dapat saya jadikan konten.

Saya selalu ingin menceritakan pengalaman mengunjungi suatu tempat dengan cara mengunggahnya di blog dan media sosial seperti Instagram dan Facebook agar orang lain dapat melihat dan ikut merasakan keindahan sebuah objek dari sudut pandang saya.

Kegiatan inilah yang kemudian mengantarkan saya dari seorang travel photographer menjadi travel writer yang tak sekadar menulis di blog dan media sosial, tapi juga di buku, koran, dan majalah. Tak sampai di situ saja, saya kemudian menjadi travel influencer, dan mendapatkan penghasilan dari sana. 

travelgram
Menjadi Travel Photographer 
 

Bersahabat Akrab dengan Camera 

Travel photographer, travel writer, travel blogger, travel influencer, apapun itu namanya, bagi saya banyak kesamaan. 

Sama-sama melakukan perjalanan, mengambil foto & video, dan menulis cerita untuk berbagi informasi wisata di berbagai media offline maupun online. Semuanya menggunakan kamera untuk mengambil gambar, laptop untuk mengolah artikel, dan smartphone untuk mengunggah cepat ke media sosial bahkan ketika sedang jalan-jalan.

Jenis kamera yang saya pakai biasanya menyesuaikan dengan aktivitas yang akan dilakukan saat traveling. Kadang saya membawa kamera DSLR khusus untuk hunting foto, mirrorless untuk kegiatan traveling santai, action cam untuk adventure, atau kamera ponsel saja yang serba ramah untuk berbagai aktivitas.

Dulu saya selalu kerepotan kalau bepergian karena belum pandai memilih mana yang harus dibawa, dan mana yang enggak perlu. Tapi sekarang udah pinter dong, selalu rangking satu kalau soal pilah-pilih barang bawaan 😂

travel fotografer
Senjata Andalan Travel Photographer

Mengabadikan Moment Selama Perjalanan 

Saya termasuk pejalan yang selalu antusias mengabadikan setiap moment yang dijalani termasuk ketika masih di perjalanan seperti saat di terminal, stasiun maupun bandara.  

Dulu, ketika kamera ponsel belum secanggih sekarang, saya selalu mengandalkan kamera DSLR untuk memotret apa saja dan di mana saja. Kepuasan memotret didapat, tapi efek sampingnya menyiksa. Demi foto berkualitas tinggi, sakit di pergelangan tangan dan bahu rela diderita. 

Bagaimana tidak bikin sakit, kamera DSLR yang saya pakai berukuran besar dengan berat lebih dari 2 kilogram! Saya kan nggak selalu bepergian dengan suami, nggak pula punya asisten khusus buat bantu motret, jadi semua peralatan memotret termasuk tripod, lensa, dan lainnya semua dibawa sendiri. 

Betapa tidak ringkasnya membawa kamera profesional jika foto yang diambil moment sekilas saja sekadar untuk keperluan media sosial dan blog. Lain halnya jika untuk keperluan foto serius yang bersifat komersil seperti zaman saya aktif tiap bulan menulis artikel di majalah pesawat, memang wajib pakai kamera DSLR supaya dapat gambar beresolusi tinggi. 

Itu sebabnya kemudian saya beralih ke kamera Mirorrless yang jauh lebih ringan dan kecil. Masalah beban pun teratasi, tapi ternyata masih menyisakan kekurangan lainnya, yang akhirnya membuat saya mulai mengandalkan kamera ponsel ketika membuat foto perjalanan yang sifatnya sekilas. 

Kamera Ponsel Jadi Andalan Untuk Mengambil Foto Sekilas 
[if: ROG Phone 2 - Berfoto di Bandara Internasional Soekarno Hatta]
 

Traveling dengan Kamera Ponsel

Jika bukan digunakan untuk kebutuhan fotografi profesional, maka kamera smartphone sudah sangat cukup untuk menangkap selayang moment dan tempat-tempat tak terlupakan.

Secara kualitas, kamera ponsel memang jauh dibanding DSLR. Tapi itu dulu. Kini seiring berkembangnya teknologi, kualitas kamera ponsel sudah semakin membaik. Ini terlihat dari hasil foto kamera ponsel yang saya ambil 10 tahun lalu, jelas beda banget dengan hasil foto kamera ponsel terbaru yang kini saya pakai. 

Saat ini, standar kamera handphone sudah mencapai puluhan hingga ratusan Megapixel. Mulai dari 40, 50, hingga 108 MP untuk kamera belakang, dan 32 hingga 40 MP untuk kamera depan. Bahkan sudah banyak handphone dengan fitur dual-camera, triple-camera, hingga quad-camera sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan fotografi traveling. 

Mau yang mana, kita bisa bebas memilih di pasaran.

  
 
Ini kelebihan Traveling dengan Kamera Ponsel:
  • Kamera ponsel sudah tentu selalu standby, siap dan mudah di gunakan jika ada moment seru yang mendadak.
  • Hasil foto bisa langsung diunggah ke media sosial secara real time. Memang sih, saat ini kamera DSLR dan Mirrorles sudah pada punya fitur WiFi sehingga praktis untuk transfer foto ke smartphone, tapi tetap ada durasi, nggak secepat mengunggah hasil foto langsung dari kamera ponsel.
  • Praktis membawanya saat berada di lokasi, bisa masuk saku karena kecil dan tipis.
  • Bobotnya ringan. Kita bisa lebih praktis beraktivitas saat mengabadikan momen. Memudahkan untuk bergerak dan memberikan respon cepat terhadap objek yang akan diambil.
  • Kamera ponsel lebih ramah terhadap objek yang hendak difoto, karena tidak intimidatif bila dilihat dari ukuran. Ukuran biasanya sangat berpengaruh sebab orang asing yang kita temui di perjalanan / destinasi, mereka cenderung sungkan difoto jika kita membawa kamera berukuran besar.
  • No sakit dan pegal-pegal. Jelas ramah banget bagi pergelangan tangan, bahu dan punggung. 


Di mana ada kelebihan di situ ada kekurangan. Begitu pun kamera ponsel yang dibawa traveling. Hal yang biasa terjadi di antaranya:
  • Baterai cepat habis. Ada banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan pada sebuah smartphone, bukan? Mulai dari menelpon, mencari informasi dan berbagi informasi, mengerjakan tugas, mengirim berkas, melakukan transaksi jual beli, hingga menikmati hiburan. Gak heran kalau daya cepat terkuras. Ditambah dipakai traveling dengan aktivitas mengambil gambar seharian lalu melakukan editing, wassalam deh baterainya. Repot itu pasti karena mesti mencari sumber listrik untuk mengisi daya. Saya sudah mengalami pergi ke pedalaman tanpa powerbank dan nggak ada sumber listrik, kelabakan! Kegiatan mengambil foto terhenti total. 
  • Ruang penyimpanan terbatas. Semakin banyak mengambil foto dan video, ruang penyimpanan bakal cepat penuh. Apalagi kalau travelingnya lama, gak bawa laptop pula buat transfer file. Wah ngeselin! Sempitnya ruang penyimpanan juga akan mempengaruhi kinerja, hp jadi lemot. Makin nyebelin banget ini. Bisa-bisa hp kena banting saking kesalnya he he.
  • Kamera belum mumpuni. Lensa fix, sensor kecil, shutter buruk, noise banyak, flash kurang kuat, fitur sedikit, semua menghasilkan kualitas foto yang rendah. Sudah capek-capek mengambil gambar, hasilnya mengenaskan. Huh!

Tapi, percayalah. Zaman now, smartphone canggih banyak bermunculan. Semua kekurangan itu kini bisa dilenyapkan dengan mudah, semudah melupakan mantan! Asal punya duit! Kenapa? Karena harganya so pasti nggak murah gaes!😂

Yesss! Pada tahu kan, kini sudah banyak smartphone yang dibekali spesifikasi hampir sama bahkan lebih besar dari kamera profesional. Smartphone dengan kamera berjumlah hingga 4 sekaligus banyak bermunculan. Jadi, sudah bukan saatnya lagi halu untuk punya satu HP yang memiliki banyak kamera. HP dengan banyak kamera ini masing-masing lensanya memiliki peran penting. Terutama untuk pencinta fotografi seperti saya, bakal berguna dibawa traveling. Yuhuuuu!
ROG Phone 3 - Triple Camera


Kamera ROG Phone 3 Melenyapkan Kehaluanku!

Terus terang saat ini saya sedang dilanda resah karena HP yang sekarang jadi daily driver sudah mulai mengalami banyak penurunan. Kinerjanya udah nggak oke, produktivitas jadi ikut turun. Mungkin faktor usia, ia tak lagi semenawan ketika masih muda dan jaya-jayanya. Kehebatannya sudah ditenggelamkan oleh produk-produk hape terbaru yang kameranya udah berbiji-biji. *biji cuy! 😆 

Keresahan lainnya karena kawan saya si Askar, pemilik IG @juarazr, terlalu gencar menyodori saya HP merek buah, katanya; "Ini cocok banget dengan image Katerina."  Duh!

Hellooo Askar....image sih cocok, tapi nih dompet isinya nggak cocok! 

"Ya sudah, beli yang harganya lebih terjangkau tapi kualitas tetap tinggi, sempurna buat kakak foto-foto saat traveling!"

Lalu, saya disodori apa coba? ASUS ROG Phone 3! 

"Apaaa? HP Gaming??? Benarkah yang kau katakan itu, Rhoma?" 😝
 
Drama dimulai, tapi kehaluan memudar seiring dengan terpampangnya spesifikasi sebuah HP gaming yang kedahsyatannya tak tertandingi. 
HP gaming bisa diandalkan buat traveling?

 
HP Gaming Punya Kamera Bagus? Halu??

Saya bertanya pada diri saya sendiri tentang apa yang saya ingin dari sebuah kamera ponsel, baik untuk penggunaan harian, maupun untuk keperluan foto traveling. Pastinya banyak. Ya namanya manusia, maunya nggak bisa sedikit, padahal duitnya sedikit haha. 

Kalau bicara soal travel fotografi, sekali lagi ini dilihat dari sudut pandang saya sebagai penggemar fotografi dan jalan-jalan, berikut kriteria yang akan saya lihat dari sebuah ponsel:
  1. Kamera primer bagus dan kamera selfie mumpuni
  2. Daya tahan baterai dan kecepatan pengisian
  3. Memori internal besar
  4. Desain ergonomis
  5. Tahan benturan dan goresan
  6. Konektivitas handal
  7. Performa keseluruhan bagus

"Ya udah mbak, pakai ROG Phone 3 aja.," lanjut Askar.

Helooow Askar....kalau mau kasih rekomendasi hape dengan kamera kece, kenapa hape gaming? Kesambet apaan deh kamu 😁

"Kesambet ROG mbak! Emang belum tahu kehebatan kamera ROG Phone 3 kayak apa? Nih gue kasih tahu!"

Askar ngegas 💥

Kamera ROG Phone 3


Anti Halu Berkat Kamera MUMPUNI
 
Berhubung saya sudah kenyang pakai hp dual camera, jadi selanjutnya memang mesti coba yang triple camera seperti yang tersemat pada ASUS ROG Phone 3. 

Tapi kan, pinginnya langsung 10 camera aja gitu...

Helow, mau sukses naik gunung aja nanjaknya satu-satu dari bawah buk, gak ujug-ujug loncat langsung sampai di puncak! Hadeuh 😅

Ok baiklah, naiknya satu-satu dulu ya biar ada pengalamannya. Sekarang, hp dengan 4 atau 5 kamera silakan minggir dulu dari hadapan saya, ok?

Jadi gini lho kameranya ROG Phone 3 itu:
  • Main rear camera: 64MP SONY IMX686 sensor, 0.8 µm pixel size – Quad Bayer technology with 16MP, 1.6 µm large effective pixel size, F1.8, 1/1.7” sensor, 2x1 OCL PDAF, LED flash
  • Second rear camera: 13MP, 125˚  ultra-wide, F2.4, Real-time distortion correction, 11mm equivalent focal length in 35mm film camera
  • Third rear camera: 5MP Macro, F2.0 27mm equivalent focal length in 35mm film camera
 
Dan, ini lho about VIDEO RECORDING-nya:
  • 8K (7680 by 4320) @ 30 fps (main rear camera)
  • 4K (3840 by 2160) @ 30/60 fps (main rear camera), @ 30 fps (second rear camera)1080p @ 30/60 fps; 720p @ 30 fps
  • 3-axis electronic image stabilization for rear cameras
  • Time Lapse (4K)
  • Slow Motion video (4K @ 120 fps; 1080p @ 240/120 fps; 720p @ 480 fps)
  • Take still photo while recording video
 
Gimana? Kaum masih pakai hp yang speknya udah mulai ketinggalan kayak saya langsung kejengkang manja dong. Pasalnya, ini kan HP gaming. Gamer pakainya bukan buat foto-foto gembira, tapi buat bermain game dengan gagah perkasa dan mencapai kemenangan tanpa banyak kendala dan rintangan. Tapi ternyata, kameranya nggak sembarangan!

Saat ada kesempatan buat menjajal ROG Phone 3, hal pertama yang saya lakukan adalah testing video. Hoho. Beda banget ya saya tuh. Jika para gamer langsung ngegas bermain game, saya malah tancap gas motoran sambil videoan 😂 

Nggak percaya? Silakan langsung tonton videonya di channel saya. Masih fresh dari dapur kontennya Katerina lho, check it out:


Anti Goyang Anti Buram Berkat EIS dan OIS

Saya ngebet banget pingin videoan sambil motoran karena ingin melihat sendiri fungsi dari fitur OIS (optical image stabilization) dan EIS (electronic image stabilization) yang dimasukkan dalam kamera ROG Phone 3 akan seperti apa. 

Hasilnya, lihat sendiri pada video tersebut, kamera menghasilkan resolusi gambar yang tajam, nggak goyang meski motor berguncang ketika melewati lubang atau pun speed bump (polisi tidur), gambar tampak mulus laksana wajahnya Kim Soo-Hyun yang berkilau di bawah sinar rembulan 😂

Dulu, fitur image stabilization hanya bisa ditemukan di perangkat kamera profesional, seiring perkembangan teknologi fitur ini kini bisa dijumpai di smartphone mid-range dan high-end. Teknologi tersebut kemudian dikembangkan lagi hingga terciptalah beberapa jenis image stabilization, di antaranya Optic Image Stabilization dan Electronic Stabilization. 

OIS buat mengatasi buram pada video akibat gerakan yang terjadi saat perekaman. Sedangkan EIS mengatasi masalah yang terjadi akibat guncangan, memperbaiki frame demi frame sehingga menghasilkan gambar yang stabil. Nah, berkat kedua sistem image stabilization inilah kamera ASUS ROG Phone 3 bisa menghasilan video yang stabil. 

Di tangan saya gambar yang diambil tanpa teknik perekaman yang disarankan saja bisa enak dilihat, apalagi dilakukan dengan profesional, misal cara meletakan posisi tangan yang tepat saat memegang hp, atau ditambah pakai tongsis/gimbal, wah bisa makin mantap banget videonya.

Kebayang ya kalau dipakai saat traveling, bakal banyak moment seru yang terekam dengan indah dalam sebuah video yang enak dilihat. 

Berterima kasih banget sama Asus yang telah menambahkan fitur perangkat lunak yang ditingkatkan termasuk Pro Video Mode serta Free Zoom, Wind Filter dan fungsi Acoustic Focus untuk membuat kualitas video jadi menakjubkan. 
Pengaturan video 
 
Pengaturan Foto


Foto Keren Berkat Kamera Berkualitas

Setelah video, testing berikutnya baru foto. Sekali lagi, sebagai seseorang yang suka banget jalan-jalan dan melakukan foto-foto saat jalan-jalan, kamera sudah pasti bakal sering digunakan untuk memotret. Dan saya lebih suka memotret dengan mudah tapi hasilnya harus bagus.

Mudah tapi bagus lho ya, bukan murah tapi bagus 😂 Mana ada hp dengan kamera bagus tapi murah meriah kayak harga cabe di pasar.

Sistem triple kamera pada ROG Phone 3 memang dirancang untuk menghasilkan foto berkualitas luar biasa dalam pengaturan apa pun. 

Fitur utama kamera yaitu kamera wide pada HP ini menggunakan sensor kelas flagship yaitu Sony® IMX686 64 MP memang dapat menghasilkan gambar yang menakjubkan layaknya hasil foto kualitas kamera profesional yang sarat informasi. Apalagi jika ditambah dengan sense sebagai fotografer, hasil foto lanskap dari kamera wide ini tentu akan lebih apik dan dramatis hanya dalam satu kali jepret.

Berikutnya kamera kedua ultrawide angle 13 MP. Kamera ini versi lain dari kamera wide yang dapat menangkap gambar dengan jangkauan yang lebih luas seperti pantai, gunung, dan foto orang banyak dalam satu kali jepret. Hasilnya? Tajam. 

Kamera ketiga adalah kamera makro 5 MP yang cocok buat memotret objek berukuran kecil. Saya sih kalau sedang jalan-jalan jarang memotret objek kecil, tapi kamera ini pasti berguna untuk keperluan foto tertentu.

Terdapat juga kamera depan 24 MP untuk selfie grup dan video streaming langsung berkualitas tinggi. Dengan banyak pilihan kamera, ROG Phone 3 sangat memudahkan dalam pengambilan gambar. 

Pengaturan mode kamera ROG Phone 3 terdiri:
  • Video, Pro Video, Time Lapse, Slow-Mo, Motion Tracking
  • Photo, Portrait, Panorama, Night, Pro, Macro
Mode PHOTO -  f/1.8 - 16:9  

Mode PRO - f/2.4 - ISO 25 - 4:3
 
Kiri: ultra wide camera, Kanan: wide camera

Camera ROG Phone 3

Camera ROG Phone 3

Camera ROG Phone 3


Anti Panik Berkat Baterai Besar, Motret Lebih Puas

Jalan-jalan itu butuh tenaga besar biar kuat keliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Begitu juga HP, butuh baterai besar bisa bisa menemani jalan-jalan seharian. Coba kalau kecil dan lemah, duh bikin nggak puas. Ya emang sih, segala sesuatu yang kecil dan mudah lemas itu emang bikin kesal, ye kan? 😜

Nah, ROG Phone 3 punya daya yang sangat kuat dan tahan lama berkat baterai berkapasitas tinggi yaitu 6.000 mAh. Dengan baterai sebesar ini, ASUS ROG Phone 3 sangat cocok untuk jadi partner traveling.  Pastinya, sebagai HP gaming, ROG Phone 3 menjamin para gamer dapat menikmati pengalaman bermain game terbaik dalam durasi yang lebih lama.

Nggak cuma itu, baterai ROG Phone 3 bahkan dilengkapi dengan sistem pengaturan baterai khusus yang memungkinkan pengguna untuk mengatur sendiri mode penggunaan baterainya. ASUS juga menyediakan mode pembatasan pengisian baterai sehingga dapat diisi ulang baterai secara terus-menerus tanpa mengurangi durabilitas baterai secara keseluruhan. 

Dengan kehebatan baterainya, nggak cuma gamer, pengguna seperti saya yang menjunjungnya untuk keperluan jalan-jalan jadi amat dimanjakan. Motret selama liburan jadi makin santai, seru dan tidak khawatir baterai cepat lowbatt.


Anti Macet Berkat Memory JUMBO
Punya storage besar pada sebuah smartphone sangat penting! Segala aktivitas akan lancar dan hp bisa dipakai dalam jangka waktu lama. 

Seberapa besar storage yang ideal tergantung dari aktivitas penggunaan. Jika untuk bermain game, jelas butuh ROM dan RAM yang lapang. Itu kenapa ROG Phone 3 dicipta dengan spesifikasi gahar yaitu storage yang super lega supaya semua game dapat berjalan lancar tanpa kompromi.

ROG Phone 3 menjamin performa terbaik karena didukung memori LPDDR5 hingga 12GB dan penyimpanan ultra-cepat UFS 3.1 ROM berkapasitas hingga 256GB. Di tangan travel fotografer, penyematan storage sebesar ini sangat tepat guna terlebih untuk menyimpan foto dan video. Berkat dukungan inilah ROG Phone 3 unggul dari semua smartphone yang ada di pasar saat ini. 

Jika buat bermain game saja bisa sangat kencang, untuk kebutuhan traveling jelas tak ada lawan. Kita bisa sangat bebas mengambil foto dan video sebanyak yang kita mau, melakukan editing sambil memutar musik, diselingi bermedia sosial dan mencari informasi secara bersamaan, semua bisa dilakukan tanpa khawatir hp jadi ngelag. Bahkan mau sambil nonton drakor pun no problemo Ferguso!


Anti Panas berkat Sistem Pendingin Canggih

Pernah nggak HP jadi panas akibat kelamaan dipakai mengambil gambar? Sering banget dong. Salah satu saja nih, tahun 2017 saya pernah Bamboo Rafting di Way Besar dan Trail Adventure di Kab. Way Kanan Lampung. Aktivitasnya seharian! Sepanjang mengarungi sungai dan nge-trail di dalam hutan saya videoan, batrenya awet tapi panasnya astaga, rasanya itu HP mau saya rendam di sungai biar dingin 😂

Nah, ROG Phone 3 jelas beda jauh dong. Baterai jauh lebih besar (2 kali lipat dari  batre hp saya saat itu!), didukung pula oleh sistem pendingin canggih!

Yak, HP sultan satu ini siap mengatasi masalah tanpa masalah berkat adanya sistem pendingin GameCool 3 yang dilengkapi 3D Vapor Chamber dengan dengan heatsink yang lebih besar dari sistem pendingin generasi sebelumnya. Heatsink tersebut dirancang secara spesifik untuk menghantarkan panas dari komponen utama di ROG Phone 3 dan melepaskannya di ventilasi udara yang terdapat di bagian belakang smartphone. 

Berkat pendingin tersebut ROG Phone 3 dapat berjalan sempurna tanpa thermal throttling, nggak cuma saat dalam sesi gaming panjang, saat dipakai motret seharian pun no problemo.

Sudah senang? Tunggu, masih ada lagi AeroActive Cooler 3 untuk performa pendinginan yang lebih baik. Makin mantabs to the max deh pokoknya pakai ROG Phone 3. Dijamin anti resah dibawa jalan-jalan oleh orang seperti saya yang aktivitas motretnya sudah seperti bernafas 😅

GameCool 3 ini biar ROG Phone nya nggak cepat panas gaes

Pakai AeroActive Cooler 3 biar makin dingin


Anti Bosan Berkat Layar Besar
Saat melakukan perjalanan panjang berdurasi lama, ada kalanya dihantui kebosanan. Kalau saya sih banyak cara buat membunuhnya. Bisa dengan menyibukan diri mengedit foto/video, mendengarkan musik, bahkan menonton film atau drama, atau bermain game bagi yang gemar.

Nah, yang bikin happy tuh ROG Phone 3 ini punya visual terbaik yang memang dicipta untuk gaming. Tentu saja, buat nonton drama/film bakal asoy banget. Pasalnya, ROG Phone 3 dilengkapi layar kencang 6,59 inci dengan refresh rate 144Hz dan response time 1ms yang WOW bingits gaes! 

Selain itu, layar yang digunakan ROG Phone 3 ini juga mendukung teknologi 10-bit display dan HDR10+ sehingga dapat menampilkan konten secara detail dengan warna yang akurat. ROG Phone 3 bahkan mengadopsi layar dengan nilai Delta E < 1 yang artinya warna dapat ditampilkan dengan sangat akurat di smartphone gaming ini. 

Untuk meminimalisir efek mata lelah saat digunakan, ROG Phone 3 juga sudah mengantongi sertifikasi dari TÜV Rheinland untuk kategori pengujian Low Blue Light dan Flicker Reduced. Wah, yang berlama-lama main game bisa santai aja nih ama matanya, cocoklah buat yang suka nonton drakor berjam-jam kayak saya haha

Dengan layar secanggih itu, nggak heran kalau ROG PHone 3 ini dijuluki sebagai The most immersive gaming experience.

Pokoknya ya, saat ingin menikmati hiburan selama di perjalanan, ROG Phone 3 ini bakal jadi teman baik yang mampu bikin kita betah di mana aja kapan saja.

Amoled display pasti oke banget dong buat nonton drakor saat dalam perjalanan 😂

 
Desain Kece Kelasnya Sultan

Aura sultan ROG Phone 3 memancar dengan indah lewat desainnya yang mewah. Berasa sultanwati, apalagi jika berada di tangan saya, ye kan??? Ngaku ajalah daripada benjol 😂

Yak, ROG Phone  3 membawa desain yang lebih sleek, dengan bodi belakang yang dibuat sedikit melengkung, tidak sekaku generasi sebelumnya. Di tangan saya yang mungil, smartphone yang berdimensi cukup besar ini memang agak susah dipegang, apalagi dengan ketebalan hampir 10mm dan memiliki berat 240 gram, kudu dua tangan pegangnya biar mantab. Pegang sebentar sih nggak soal, kalau lama baru terasa pegal.

Frame atau bingkai ROG Phone 3 terbuat dari metal, sementara kaca belakangnya dilapisi Gorilla Glass 3. Permukaannya glossy, cukup mudah membekas sidik jari dan agak licin. Di dalam paket penjualan, ASUS menyertakan Aero Case berbahan plastik yang tidak sepenuhnya menutup bodi layaknya soft case. Namun setidaknya melindungi sudut-sudut penting pada smartphone. Jadi nggak terlalu khawatir kalau terjadi hal-hal tak diinginkan, misalnya tiba-tiba terlepas dari genggaman. Namanya lagi traveling, pasti ada aja kejadian tak terduga ya. 
Desain kece aura sultan 


ROG Phone 3 Smartphone Gaming Serba Bisa

Demikianlah sekilas ROG Phone 3 dari sudut pandang saya sebagai seorang blogger yang suka jalan-jalan.  

Di tengah bejibun produk smartphone kekinian, ROG Phone 3 di mata saya spesial, karena ia hadir bukan hanya sukses menyedot perhatian jutaan para gamer, tapi juga berhasil memikat hati para traveler. Dengan kemampuan yang dimilikinya, jelas ia adalah HP serba bisa.

Kamera berkualitas, Memory Besar, dan Baterai Besar yang melekat pada ROG PHone 3 semuanya hebat!

Hanya perlu diingat, saya tidak pernah mengatakan bahwa kamera HP bisa menggantikan jenis kamera lainnya sebab kamera DSLR, Mirrorless, Action Cam, semua punya perannya sendiri. Jika ada kamera terbaik tertanam pada sebuah HP, ia juga punya perannya sendiri. 

Terlepas mau menggunakan kamera mirrorless, DSLR, pocket atau kamera smartphone, semua kembali pada fotografernya karena pada prinsipnya kamera terbaik adalah kamera yang ada di tangan kita sekarang. Setuju?

Dan yang terhebat adalah ketika perangkat dan penggunanya, sama-sama "canggih" dan bisa "kawin".
ASUS ROG Phone 3 Smartphone Gaming Paling Powerful di Dunia

The Ultimate Winner


Spesifikasi Lengkap ROG Phone 3

ROG Phone 3 adalah smartphone khusus gaming, maka semua fitur unggulan dalam smartphone ini memang dirancang untuk gamer. 

Fitur yang sudah saya sebutkan di atas hanya berhubungan dengan kebutuhan saya sebagai travel fotografer. Tentu saja ada bejibun fitur unggulan lainnya dari ROG Phone 3.

Berikut adalah fitur gaming paling eksklusif dari ROG Phone 3 yang tidak bisa dijumpai di smartphone lainnya. 
  1. ROG Phone 3 merupakan smartphone ultimate gaming pertama yang menggunakan SoC paling powerful saat ini yaitu prosesor Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G Mobile Platform yang mendukung fitur Qualcomm Snapdragon Elite Gaming 
  2. Dilengkapi sistem pendingin bernama GameCool 3 dan AeroActive Cooler 3
  3. Menggunakan Layar berukuran 6,59 inci dengan refresh rate 144Hz, touch latency 25ms, dan response time 18ms
  4. Baterai berkapasitas super besar yaitu 6.000 mAh
  5. Fitur AirTrigger 3 yang dapat diprogram dan diatur sesuai dengan kebutuhan pengguna
  6. Konektivitas ultra-cepat 5G dan WiFi 6
  7. Fitur ROG HyperFusion Technology yang memungkinkan gamer untuk menggabungkan 5G dengan WiFi 6 secara bersamaan untuk menghasilkan konektivitas terbaik saat bermain game ataupun menikmati konten digital lainnya.
  8. Memory LPDDR5 hingga 12GB dan penyimpanan ultra-cepat UFS 3.1 ROM berkapasitas hingga 256GB
  9. Fitur X Mode agar smartphone dapat memberikan performa yang paling tinggi
  10. Mode Landscape untuk kenyamanan saat bermain game
  11. Motion Sensor sebagai kontrol tambahan yang memungkinkan gamer berinteraksi dengan cara menggerakkan smartphone ke depan dan belakang. 
  12. Side-mounted USB-C sebagai fasilitas untuk mengkoneksikan aksesoris sekaligus charger
  13. Audio kualitas Dirac yang dapat meningkatkan efek suara di dalam game dan membuat pengalaman bermain lebih nyata
  14. Aksesori untuk Pengalaman Gaming Maksimal, terdiri dari ROG Kunai 3 Gamepad, TwinView Dock 3, ROG Clip, AeroActive Cooler 3, Lighting Armour Case, Glass Screen Protector, Waist Pack dan Crossbody Pack

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang ROG Phone 3, kalian HARUS BANGET BACA artikel saya pada tautan berikut:  SPESIFIKASI LENGKAP ASUS ROG PHONE 3

Bisa juga baca rangkuman detail spesifikasi pada akhir tulisan ini.

Dari semua fitur canggih yang dimilikinya, maka saya pun ingin ikut berkata, bahwa memang Hanya ada 2 hape gaming di dunia: ROG Phone dan smartphone lainnya.
 
Sobat Traveler

Untuk traveling, boleh saja punya 5 sampai 8 syarat untuk HP yang pantas menemani bepergian. Tapi ada 3 hal paling penting untuk menunjang kegiatan travel fotografi: Kamera Berkualitas, Memori Besar, dan Baterai Besar. Kalau 3 syarat itu sudah terpenuhi, lainnya aman.

ROG Phone 3 bukan hanya memiliki ketiganya, tapi memberikan lebih dari yang diminta. Kita hanya perlu pandai mengoperasikannya agar HP sultan tak sia-sia menjadi pacar setia. 

Jika dengan HP yang spesifikasinya jauh di bawah ROG Phone 3 saja saya bisa produktif, dengan ROG Phone 3 mestinya bisa lebih luar biasa. 

Kamu ingin menjadi biasa atau luar biasa? 
ASUS ROG Phone 3 - Andalan Para Gamer - Bisa diandalkan oleh Traveler


Harga dan Ketersediaan
ROG Phone 3 tersedia di Indonesia dalam dua varian yaitu model yang menggunakan penyimpanan 128GB dan RAM 8GB, serta penyimpanan 256GB dan RAM 12GB. Keduanya dibanderol dengan harga Rp9.999.000 (128/8) dan Rp14.999.000 (256/12). 

Offline Retail
Erafone : http://bit.ly/Erafone-Location 
Urban Republic : http://bit.ly/UrbanRepublic-Location 
ROG Store & ASUS Exclusive Store : http://bit.ly/ROGStore-Location 


Online (e-commerce)
Eraspace : http://bit.ly/ROGPhone3-Eraspace 
Tokopedia : http://bit.ly/ROGPhone3-Tokopedia 
BliBli : http://bit.ly/ROGPhone3-BliBli 
JD.ID : http://bit.ly/ROGPhone3-JDID 
Shopee : http://bit.ly/ROGPhone3-Shopee 



______________________________________________________________


Specifications ROG Phone 3

Processor

3.1 GHz Qualcomm® Snapdragon™ 865 Plus 5G Mobile Platform with 7nm, 64-bit Octa-core Processor

GPU

Qualcomm® Adreno™ 650

UI

Android™ 10 with ROG UI

Display

6.59” 19.5:9 2340x1080 (391ppi) 144Hz/1ms AMOLED HDR10+ certified;

270Hz touch sampling rate, 25ms touch latency;

650nits HBM brightness & 1000 nits peak brightness, 113% DCI-P3 Delta E average <1%;

1.07 billion colors; 1,000,000:1 contrast ratio;

Front 2.5D Corning® Gorilla® 6 Glass;

TÜV Low Blue Light (Hardware Solution) and Flicker Reduced certifications for eye comfort;

Capacitive touch panel with 10 points multi-touch (supports Glove touch)

Memory/Storage

LPDDR5/UFS3.1

8GB/128GB

12GB/256GB

SD storage

no SD-card reader; NTFS support for external HDD

Sensor

Accelerator, E-Compass, Proximity, Hall sensor*2, Ambient light sensor, in-display fingerprint sensor, Gyro, Ultrasonic sensors for AirTrigger 3 and grip press

Main Rear Camera

64MP SONY IMX686 sensor, 0.8 µm pixel size – Quad Bayer technology with 16MP, 1.6 µm large effective pixel size, F1.8, 1/1.7” sensor, 2x1 OCL PDAF, LED flash

Second Rear Camera

13MP, 125˚  ultra-wide, F2.4, Real-time distortion correction, 11mm equivalent focal length in 35mm film camera

Third Rear Camera

5MP Macro, F2.0

Front Camera

24MP, 0.9µm, Quad Bayer Technology, F2.0,

27mm equivalent focal length in 35mm film camera

Video Recording

8K (7680 by 4320) @ 30 fps (main rear camera)

4K (3840 by 2160) @ 30/60 fps (main rear camera), @ 30 fps (second rear camera)

1080p @ 30/60 fps; 720p @ 30 fps

3-axis electronic image stabilization for rear cameras

Time Lapse (4K)

Slow Motion video (4K @ 120 fps; 1080p @ 240/120 fps; 720p @ 480 fps)

Take still photo while recording video

Speaker

Dual front-facing speakers with GameFX & Dirac HD Sound

7-magnet stereo speaker with dual NXP TFA9874 smart amplifier for louder, deeper and less distorted sound effect

Audio Output

Hi-Res audio 192kHz/24-bit standard (USB-C™ output) that is 4 times better than CD quality

GameFX audio system for improved in-game audio experience

New AudioWizard with multiple listening profiles tuned by Dirac

Microphone

Quad microphones with ASUS Noise Reduction Technology

Wireless Technology

WLAN 802.11a/b/g/n/ac/ax 2.4 & 5GHz and Wi-Fi 6

2x2 MIMO, Bluetooth 5.1

Wi-Fi Direct support

Navigation

GNSS support GPS(L1/L5), Glonass(L1), Galileo(E1/E5a),

BeiDou(B1/B2a), QZSS(L1/L5) and NavIC(L5)

SIM Cards

Dual SIM dual standby

Slot 1: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card

Slot 2: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card

5G+4G or 4G dual SIM dual standby support

Data rate

 

Support EN-DC(6DL+FR1, 4DL+2FR1)

FR1: DL up to 4.4Gbps / UL 542Mbps

LTE 6CA DL Cat20 up to 2.0Gbps / UL Cat13 up to 150Mbps

DC-HSPA+: DL 42Mbps / UL 5.76Mbps

4x4 MIMO and CA with 4x4 MIMO support

Bands

 

5G (Bands N1, N2, N3, N5, N28, N41, N66, N71, N77, N78, N79)
FDD-LTE (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 66, 71)
TD-LTE (Bands 34, 38, 39, 40, 41, 42, 48)
WCDMA (Bands 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 19)
EDGE/GPRS/GSM (850, 900, 1800, 1900MHz)
CDMA (Bands BC0) (CN and HK only)
TD-SCDMA (Bands 34, 38) (CN and HK only)

Interface

Side-port: 48 pin Customized/Type C connector USB3.1 gen2/DP 1.4(4K)/Fast Charging (QC3.0+QC4.0/PD3.0) / Direct Charge

Bottom-port: Type C connector USB2.0/Fast Charging (QC3.0/PD3.0)/Direct Charge

NFC

Support (Card mode support in power off)

OS

Android™ 10

Battery

6.000mAh

Charger

Output: 10V 3A, supports up to 30W QC4.0 / PD3.0 / Direct Charge adapter

Dimensions

171mm, 78mm, 9.85mm

Weight

240 grams

Price

Rp9.999.000 (8GB RAM & 128GB Storage)

Rp14.999.000 (12Gb RAM & 256GB Storage)