Tampilkan postingan dengan label talkshow pariwisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label talkshow pariwisata. Tampilkan semua postingan

Talkshow ‘Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang’ di Hotel Kyriad Airport Tangerang

City Tour Disbudpar Kota Tangerang - Selama dua hari sejak Sabtu (10/11/2018) hingga Minggu (11/11/2018) saya berada di Kota Tangerang untuk mengikuti kegiatan Festival Budaya Nusantara 2018. Saya hadir memenuhi undangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang sebagai narasumber Talkshow Travel Blog, sekaligus jadi peserta famtrip bertema ‘Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang”. 

Ibu H. Raden Rina Hernaningsih, S.H, M.H Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang bersama narasumber Talkshow Teguh Sudarisman (Travel Vlog & Fotografi), Katerina (Travel Blogger) dan peserta Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang

Festival Budaya Nusantara merupakan festival tahunan yang diselenggarakan oleh Disbudpar Kota Tangerang. Tahun ini merupakan gelaran yang ke-2, dan akan berlangsung selama 5 hari, mulai tanggal 11 – 15 Nopember 2018. Kegiatan festival diisi dengan beragam lomba, diawali dengan pembukaan dan parade budaya, dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lomba, serta akan ditutup dengan kehadiran pelawak Aziz Gagap dan penyanyi Dewi Gita. 

Pembukaan festival dilaksanakan pada hari Minggu (11/11/2018), namun untuk kegiatan talkshow dan famtrip sudah dimulai sejak Sabtu (10/11/2018). Untuk dua kegiatan ini, disbudpar Kota Tangerang mengundang para blogger, vlogger, media, dan perwakilan dari komunitas Genpi se-provinsi Banten. 

Jumlah peserta famtrip terbilang banyak, kurang lebih 50 orang. Untuk blogger dan vlogger tercatat ada 15 orang. Sisanya media dan Genpi. Rekan-rekan blogger yang hadir di antaranya Winda Puspita (Tangsel), Cory (Tangsel), Linda (Jakarta), Afni (Tangerang), Nuty Laraswaty (Bekasi), Valka (Jakarta), Evrina (Blogger), Kurnia Amelia (Tangsel), Rachmanita (Tangsel), Utami (Tangsel).

Sedangkan dalam deretan nama-nama vlogger ada Riyardi Arisman (Depok), Kairul Leon (Bogor), Veronika (Jakarta), Yesi (Tangerang), dan Ratna Aulia (Jakarta).

Ibu Eneng Nurcahyati, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama peserta famtrip

Undangan jadi narasumber talkshow saya terima sekitar 3 minggu sebelum kegiatan berlangsung. Kebetulan sedang tidak ada jadwal, dan pada dasarnya memang sangat tertarik dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka undangan tersebut langsung saya terima. Kapan lagi menjelajah Kota Tangerang bersama teman-teman blogger dan vlogger yang saya kenal kalau bukan sekarang.

Menurut informasi dari Ulfa (tim panitia event), topik yang akan diperbincangkan oleh saya dalam talkshow adalah seputar dunia travel blogging. Topik ini berkaitan dengan kegiatan famtrip yang bertujuan untuk membekali para peserta dalam mengenali potensi wisata Kota Tangerang, dan kemudian menginformasikannya lewat blog dan sosial media.

Nah, meskipun bentuk acaranya talkshow, bukan workshop, saya tetap menyiapkan materi presentasi.

Baca juga: Kampung Bekelir Destinasi Digital di Kota Tangerang

Jadi narasumber bareng sosok-sosok keren ini:  Ibu Rina Kadisbudpar Kota Tangerang, Bapak Rizal Kabid Promosi Pariwisata Kota Tangerang,  dan Mas Teguh Sudarisman

Menjadi pembicara di hadapan para generasi milenial yang sudah melek dengan berbagai kecanggihan teknologi dan sudah terbiasa dengan kegiatan berbagi informasi lewat sosial media, menjadi tantangan tersendiri buat saya. Bisa jadi peserta talkshow adalah para netijen yang lebih cerdas dan pintar daripada saya dalam hal menginformasikan kegiatan pariwisata.

Oleh karena itu saya merasa harus menyampaikan sesuatu yang berbeda, kalau bisa sesuatu yang belum mereka ketahui. Pokoknya sesuatu yang khas dari saya, semacam tips rahasia menjadi travel blogger sukses ala travelerien (PD banget ya sebut diri sukses 😂). 

Menurut Ulfa, para pembicara talkshow terdiri dari Ibu Eneng Nurcahyati Kadispar Provinsi Banten, Ibu H. Raden Rina Hernaningsih, S.H, M.H Kadisbudpar Kota Tangerang, saya (travel blogger), dan narasumber lainnya dari kemenpar (influencer/vlogger). Namun, jelang hari H, narasumber dari kementrian pariwisata berhalangan hadir. Akhirnya saya merekomendasikan Mas Teguh Sudarisman sebagai pengganti. Alhamdulillah pihak disbudpar langsung menyambut dan sangat setuju Mas Teguh menggantikan narasumber yang berhalangan.

Bagi saya, Mas Teguh Sudarisman adalah guru, dan beliau sudah memiliki jam terbang sangat tinggi dalam hal pelatihan menulis, fotografi, dan video. Sudah ratusan workshop yang dibuatnya hingga saat ini.  

Hotel Kyriad Airport Tangerang

Sabtu siang (10/11/2018), kami berkumpul di Hotel Kyriad Airport Tangerang. Hotel ini jadi tempat kami menginap selama 2 hari 1 malam mengikuti kegiatan famtrip Jelajah Pariwisata Kota Tangerang. Kami berangkat dari kota masing-masing. Beberapa teman blogger dan vlogger yang tinggal di Bekasi, Bogor, Jakarta dan Depok, menggunakan kereta untuk mencapai Tangerang. Moda transportasi satu ini memang jadi andalan, stasiunnya pun berada di tengah kota.  

Hotel Kyriad adalah Hotel bintang 3 yang berlokasi di Jalan Marsekal Suryadarma No. 1, Neglasari. Saya berangkat dari BSD jam 10, tiba jam di hotel 11.10 WIB. Saya kira datang paling cepat, ternyata ada Amel yang sudah tiba sejak jam 9 pagi. Luar biasa, saking semangatnya mau ikut famtrip dan talkshow! 😄

Media dan perwakilan Genpi se-Banten pun berdatangan. Ada yang mewakili Genpi Lebak, Genpi Serang, Genpi Kota Cilegon, Genpi Kota Tangerang, dan lainnya. Senangnya nih, kegiatan ini akhirnya mempertemukan saya dengan Kang Yasin, sosok yang dikenal sebagai penasehat pengurus Genpi Banten. Selain itu, saya juga berkenalan dengan para Kang dan Nong Banten, serta Kang dan Nong Kota Tangerang.
Baca juga: Seba Baduy, Amanat Leluhur yang Masih Dijunjung
Rekan-rekan peserta Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang

Rekan-rekan peserta Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang

Kang Yasin dan Marisca dari Genpi Banten

Blogger Kompasiana turut hadir jadi peserta Rekan-rekan peserta Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang

Kegiatan talkshow bertempat di ruang meeting Seruni Hotel Kyriad. Acara dimulai pukul 13.00 WIB. Peserta sudah kumpul, begitu juga dengan para narasumber. Hanya bunda Eneng yang belum, beliau masih dalam perjalanan dari TMII menuju Kyriad. Menurut informasi, kemungkinan jam 3 sore baru tiba. Masih lama jika ditunggu.

Nah, karena Ibu Rina kadisbupar Kota Tangerang sudah hadir, begitu juga Bapak Rizal Kabid Promosi Pariwisata Kota Tangerang, maka acara pun langsung dimulai. 

Dalam sambutannya, Ibu Rina mengatakan bahwa kegiatan famtrip ini digelar untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada para blogger, vlogger, media, dan genpi untuk mengeksplorasi pariwisata yang disediakan Kota Tangerang.

“Para peserta akan diberikan materi terlebih dahulu melalui talkshow ini, dan untuk selanjutnya diharapkan para peserta bisa membantu mempromosikan pariwisata Kota Tangerang ke kancah nasional, bahkan dunia,” ujar Ibu Rina.

Pembukaan Famtrip Jelajah Parisiwata Kota Tangerang oleh Ibu H. Raden Rina Hernaningsih, S.H, M.H, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang

Usai memberikan kata sambutan dan pesan-pesan pariwisata kepada seluruh peserta, Ibu Rina meresmikan pembukaan ‘Famtrip Jelajah Pariwisata Kota Tangerang’. Pembukaan ditandai dengan mengetuk mikropon sebanyak 3x. Nggak ada gong, mic pun jadi 😄

Selanjutnya, Ibu Rina pamit meninggalkan acara karena masih ada acara lain yang harus dihadiri. Beliau mempersilakan talkshow dilanjutkan. Sebelum beliau keluar ruangan, kami diajak foto bersama.

Sementara itu, Bunda Eneng masih dalam perjalanan menuju Hotel Kyriad. Acara selanjutnya sharing tips travel blog dan vlog.  



Tak lama setelah Ibu Rina meninggalkan ruangan, teman-teman peserta talkshow diajak coffee break dulu. Menikmati sajian jelang sore supaya jadi semangat dan segar lagi, sehingga bisa menyimak materi yang akan kami sampaikan. 

Sesi sharing yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. 

Acara dipandu oleh Keke sebagai moderator. Talkshow diawali oleh Mas Teguh Sudarisman yang berbagi tips tentang travel vlog dan fotografi. 

Seperti yang sudah saya dan kawan-kawan blogger ketahui bersama, karir penulisan Mas Teguh sudah dimulai sejak lama. Beliau adalah travel blogger, penulis buku, penulis di majalah-majalah dalam pesawat, fotografer, vlogger, dan tentunya pelatih kepenulisan yang sudah mumpuni. Ratusan workshop telah diadakannya di berbagai tempat di Indonesia, dan telah dihadiri oleh ribuan peserta. Ilmu yang diajarkannya memang banyak diminati, tak heran bila kehadirannya selalu dinanti oleh para netijen yang haus ilmu menulis dan fotografi, khususnya yang bertema travel. 

Talkshow Travel Blogging

Lain Mas Teguh, lain pula saya. Bila Mas Teguh dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan lancar tanpa teks, saya malah sebaliknya. Pakai laptop, buka file presentasi, dan bicara mengikuti bahan yang sudah saya siapkan.

Ada yang penasaran dengan materi yang saya sampaikan? Perlu ditulis di sini nggak? Kapan-kapan saja ya 😃

Pada intinya, saya berbagi pengalaman selama menjadi blogger sejak tahun 2008 dan khususnya tentang kegiatan menulis cerita perjalanan yang saya lakoni mulai tahun 2012 sampai dengan sekarang. Saya tidak berbagi ilmu SEO atau pun cara-cara mendulang trafik melalui trik-trik ngeblog ala pakar SEO. Saya berbagi cerita tentang tips-tips menjadi travel blogger yang bahagia 😊

Bahwa, menjadi travel blogger itu karena passion saya ada di situ. Ada ketulusan dan keikhlasan di dalamnya. Ada konten dan konsisten yang menjadi kunci, bila ingin sukses dengan hobi yang dijalani dengan hati.

Mau saya ceritakan lebih detail dan panjang? Nantikan saya pada workshop berikutnya 😄



Bunda Eneng akhirnya tiba ketika sesi travel blog dari saya hampir selesai. Kehadiran beliau disambut gembira oleh para peserta.

"Yeay bunda datang..."
"Akhirnya bunda datang..."

Ucapan-ucapan itu terdengar dari deretan bangku peserta. Pertanda kehadiran bunda Eneng memang sudah dinanti-nantikan.

Segera setelah sesi sharing dari saya selesai, bunda langsung berdiri dan memberikan sambutannya. Beliau sangat mengapresiasi kehadiran para peserta, baik dari Kota Tangerang sendiri, maupun dari kota-kota jauh di luar Banten seperti Bekasi, Bogor, dan Jakarta. Bunda Eneng sangat berharap, para netijen yang ikut serta famtrip dapat menginformasikan berbagai kegiatan pariwisata dengan baik dan elegan. Bila ada kekurangan, sampaikan dengan cara yang positif sehingga bisa jadi bahan masukan buat pihak terkait.

Talkshow bareng Ibu Eneng Nurcahyati, Kadispar Provinsi Banten 

Bunda Eneng sangat mendukung kegiatan talkshow dan workshop travel blog / vlog yang diselenggarakan oleh disbudpar Kota Tangerang di acara famtrip ini. Menurut beliau, tips dan trik menulis sangat diperlukan supaya netijen dapat menguasai cara membuat konten yang berkualitas, sehingga informasi pariwisata bisa disampaikan dengan baik dan dapat diterima dengan baik pula oleh masyarakat yang akan berwisata.

Kehadiran bunda Eneng membuat acara talkshow makin seru, apalagi saat bunda mulai bagi-bagi hadiah lewat kuis-kuis yang dibuatnya. Bunda menguji pengetahuan peserta dengan pertanyaan-pertanyaan seputar destinasi yang ada di Banten dan Kota Tangerang.

Otomatis, sesi kuis ini bikin peserta heboh, suasana pun jadi riuh. Banyak bingkisan yang dibagikan, pemenangnya didominasi oleh vlogger dan blogger luar Banten. Kenapa luar Banten? Karena yang boleh ikut kuis memang hanya mereka yang datang dari luar Banten. Rupanya bunda ingin tahu sejauh mana netijen luar Banten mengenal Parwisata Banten 😄

Seru!

Evrina (blogger) menerima hadiah dari Bunda Eneng (Kadispar Provinsi Banten)

Khairul Leon (Vlogger) juga dapat bingkisan nih

Horeee pada dapat hadiah dari Bunda Eneng

Foto bareng narasumber dulu ya Amel 😃

Acara talkshow berakhir sekitar pukul 17:00 WIB, maka usai sudah kegiatan pertama di hari pertama famtrip. Selanjutnya, seluruh peserta famtrip check-in kamar, menaruh barang, dan langsung berangkat menggunakan bus ke Pasar Lama Kota Tangerang untuk mengikuti kegiatan kuliner malam.

Saya sangat berterima kasih kepada Disbudpar Kota Tangerang yang telah memberikan saya kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan Festival Budaya Nusantara ke-2 Kota Tangerang tahun ini, baik sebagai peserta famtrip, maupun sebagai narasumber talkshow travel blog.

Talkshow ini menjadi pengalaman berharga untuk saya sebagai travel blogger. Semoga sedikit ilmu dan pengalaman yang saya bagikan, bisa bermanfaat untuk seluruh peserta. Bila ada kesempatan lagi dengan durasi yang lebih panjang, insha Allah saya akan berbagi kembali melalui kegiatan workshop.

Semoga pariwisata Kota Tangerang makin maju, dikenal luas oleh nasional maupun dunia, dan kunjungan wisatawan semakin meningkat.

Salam pariwisata!





Video talkshow dan pembukaan kegiatan famtrip Jelajah Kota Tangerang bisa ditonton di channel Youtube Tangerang TV berikut ini:



Talkshow Pariwisata Lampung Bersama Gubernur Ridho di Jakarta Marketing Week 2017

Travelerien.com

Jakarta Marketing Week 2017 digelar selama 7 hari, 70 jam non-stop, dimulai sejak tanggal 3 hingga 9 Mei 2017 di Kota Kasablanka. Event dengan berbagai sesi terkait dunia marketing ini mengusung tema “Lifestyle and the City”. Dimeriahkan oleh berbagai komunitas mulai dari artis, kalangan bisnis, dan pemerintah. 

gubernur ridho talkshow pariwisata lampung
Talkshow Pariwisata Lampung di Jakarta Marketing Week 2017 *Photo BMU*

Hari Sabtu tanggal 6 Mei 2017 saya berkesempatan hadir di JMW untuk sesi terkait pariwisata Provinsi Lampung. Gubernur Lampung Ridho Ficardo  tampil mempromosikan Lampung The Treasure of Sumatra. Setelah itu dilanjut talkshow dengan durasi sekitar 30 menit. 

Dalam sesi yang dipandu oleh sang empunya acara yakni Pak Hermawan Kertajaya dari Markplus Inc, Gubernur Ridho bersama Muhammad Yamin dari Komunitas @Backpackerjakarta, Jacky Mussry (yang juga ketua DJ Indonesia), dan saya Katerina (travel blogger) berdiskusi tentang pariwisata Lampung.
 

Saya masih di Way Kanan, Lampung, ketika mbak Linda Sumadewi (dari Bappeda Lampung) menghubungi. Dalam pesan singkatnya, saya diminta untuk hadir di event Jakarta Marketing Week 2017 (JMW 2017) di Jakarta pada tanggal 6 Mei 2017.

Saat itu saya masih fokus pada kegiatan di Way Kanan. Pesan Mbak Linda belum saya tanggapi dengan serius. Setelah undangan resmi dari Gubernur Lampung dikirimkan, barulah saya paham. Saya sambut undangan tersebut dan menyatakan siap untuk hadir.

“Acara talkshow terkait Pariwisata Lampung. Nanti Katerina cerita tentang kesan selama berwisata di Lampung,” ucap mbak Linda. Oh, hanya itu. Baiklah.

Undangan itu

Mbak Linda cerita, ada beberapa alasan kenapa saya dipilih untuk menjadi salah satu narasumber dalam talkshow Pariwisata Lampung di sesi “Lampung in a glance” JMW 2017 Sabtu (6/5/2017). Diantaranya karena saya travel blogger, sering berwisata di Lampung, banyak menulis tentang lampung, aktif promosi wisata Lampung, dan telah beberapa kali diundang dalam festival-festival di Lampung.

Saya pribadi berterima kasih dan bersyukur Alhamdulillah karena dianggap memenuhi syarat untuk diundang tampil. Saya tentu bukan satu-satunya blogger yang kerap berwisata di Lampung dan menulis tentang Lampung. Masih ada teman-teman blogger lainnya yang punya kriteria sama seperti saya. Mungkin saat ini sedang waktunya saya yang kebagian diundang jadi pembicara. Lain waktu teman yang lain juga bisa ^_^

Bersama Mbak Linda Sumadewi di booth Provinsi Lampung

Dalam hitungan saya, tak kurang dari 30 tempat wisata pernah saya kunjungi di Lampung selama periode 2015-2017. Terdiri dari wisata alam, kuliner, budaya, dan sejarah. Intensitas kunjungan ke Lampung paling tinggi di tahun 2016 sebanyak 8 kali kunjungan. Jika dihitung dari tahun 2015 (mulai bulan Agustus 2015-April 2017), jumlahnya ada 13 kali. 

Dari 11 kabupaten dan 2 kota di Lampung, baru 6 kabupaten dan 1 kota yang pernah saya kunjungi untuk berwisata. Di antaranya Kota Bandar Lampung, Kab. Way Kanan, Kab. Lampung Timur, Kab. Lampung Selatan, Kab. Lampung Barat, Kab. Pesisir Barat, dan Kab. Tanggamus.

Di Gunung Anak Krakatau

Tempat yang saya kunjungi kebanyakan wisata alam, sisanya wisata kuliner, wisata budaya dan sejarah. Berikut beberapa tempat yang pernah dikunjungi, diantaranya: Gigi Hiu, Kiluan, Taman Nasional Way Kambas, Air Terjun Lembah Pelangi, Air Terjun Puteri Malu, Danau Ranau, Danau Hijau Ulu Belu, Air Terjun Way Lalaan, Pulau Mengkudu, Batu Lapis, Batu Granit Tanjung Bintang, Kahai Beach, Taman Kupu-Kupu Gita Persada, Pulau Pisang, Pulau Sebuku, Pulau Sebesi, Pulau Umang-Umang, Gunung Anak Krakatau (kategori cagar alam), Pulau Rakata (snorkeling), Pantai Labuhan Jukung, Pantai Tanjung Setia, Museum Ketransmigrasian, dan lain-lain belum termasuk wisata kuliner di Bandar Lampung.

Di Pantai Gigi Hiu, Kelumbayan Kab. Tanggamus

Dari kunjungan tersebut, saya sudah menulis 12 artikel tentang wisata Lampung yang telah dimuat di media cetak nasional (koran dan majalah) dan majalah dalam pesawat (Sriwijaya Air dan Garuda). Ada 42 tulisan tentang pengalaman berwisata di Lampung yang saya posting di blog. Ada 2 video wisata Lampung (Kiluan dan Kopi Luwak Liwa) yang pernah tayang di NET TV.

Mengapa Lampung?

Pak Hermawan meminta kami (saya, MY, dan Jacky) menyebutkan 3 alasan kenapa memilih berwisata di Lampung. Saya punya lebih dari 3 alasan, pak :D

Lampung itu dekat dari Jakarta. Mudah dijangkau. Murah biayanya. Bisa dicapai dengan pesawat, bus, dan kendaraan pribadi (motor/mobil). Bisa juga dengan kereta bagi wisatawan yang tinggal di Sumsel.

Lampung itu kaya. Punya bentangan alam yang indah. Wisatanya komplit. Dari pegunungan hingga laut. Punya banyak air terjun dan pantai. Di Way Kanan saja ada sekitar 43 air terjun yang belum semuanya terekspose. Untuk pantai, dalam salah satu blog blogger Lampung, disebutkan ada 47 pantai yang ada di Lampung. Itu belum semuanya. Banyak 'surga' yang masih tersembunyi. Banyak wisata alam yang masih alami dan perlu perjuangan untuk mencapainya, sehingga menarik minat para wisatawan yang gemar bertualang untuk datang.

Lampung itu aman. Saya sebagai perempuan, tidak takut ke Lampung. Alhamdulillah sepanjang 2015-2017 telah 13 kali ke Lampung belum pernah mengalami kejadian tidak diinginkan seperti yang selama ini ditakuti oleh orang luar Lampung seperti begal atau tindakan kriminal semacamnya.

Lampung itu menyenangkan. Masyarakatnya terbuka dengan para pendatang. Ramah dan bersahabat.

Sedikit alasan sederhana itu saya sampaikan kepada Pak Hermawan Kertajaya  dalam bahasa yang lebih singkat dan padat.

Gubernur Lampung Ridho Ficardo tampil mempromosikan Pariwisata Lampung

Tampil bareng Gubernur Ridho, Jacky Mussri, dan MY di  acara talkshow Pariwisata Lampung

"Dulu jika mudik ke Palembang lewat Lampung, saya hanya sekedar lewat tanpa pernah tahu 'isi' Lampung. Tidak ada apa-apa saat saya lewat sehingga berpikir Lampung tidak punya apa-apa. Lalu, ketika saya diundang ke beberapa festival di Lampung (sebagai blogger), barulah saya tahu ternyata Lampung punya banyak kekayaan wisata. Sejak itu saya bertekat akan menjelajah Lampung dan menulis tentang wisata Lampung di blog dan media-media cetak tempat saya biasa berkontribusi agar lebih banyak orang tahu tentang Lampung"

Hal ini saya sampaikan saat Pak Hermawan meminta saya bercerita mengenai alasan tertarik untuk menjelajah Lampung. 

Tamu undangan yang hadir saat Lampung Session sekaligus turut mendampingi Gubernur Ridho adalah pakar pariwisata Sapta Nirwandar, Kepala Bappeda Taufik Hidayat, Kepala Dinas Perindustrian Tony Tobing, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, Budiharto, dan Kepala Dinas Perdagangan Ferynia Mawardji.

Sesi talkshow berlangsung sekitar 30 menit. Jacky Mussri dan Muhammad Yamin juga berbagi tentang pengalaman berwisata di Lampung. Kami sama-sama mengungkapkan apa yang kami rasa, dengar dan lihat di Lampung. 
Dalam keterangannya, MY mengatakan komunitas Backpacker Jakarta yang menghimpun 2.700 anggota aktif, paling tidak lima kali sebulan membawa rombongan ke Lampung. 

Saya pribadi berharap, melalui testimoni yang kami berikan (berdasarkan pengalaman pribadi) dapat membuat orang-orang di luar Lampung jadi tertarik untuk berwisata di Lampung.

Semoga harapan Gubernur Lampung dalam mempromosikan pariwisata dan mendorong masuknya investasi ke Provinsi Lampung juga dapat tercapai.

Sumber foto: haluannews.com
Terima kasih atas kesempatannya, Pak.

Lampung session diawali dengan Tari Muli Berkipas dan diakhiri pula dengan sebuah tarian dan penampilan kreasi Tapis yang diperagakan oleh Muli dan Mekhanai Dewa Putu Ekabudi (mekhanai berbakat 2016 Provinsi Lampung). 

Jangkung-jangkung bener deh :D

Saya sempat mengunjungi booth Provinsi Lampung yang terletak di area pameran di lantai dasar Kokas. Ada kerajinan tapis dalam bentuk kain dan topi, serta kopi Ulu Belu yang dipamerkan. Saya dan Arie pitax sempat mencicipi kopi andalan dari Lampung tersebut. Menurut keterangan, Kopi Ulu Belu ditanam, diolah, dikemas, dan di-branding di Ulu Belu. Kopi Ulu Belu menjadi prioritas jualan utama kopi Lampung dalam ajang pameran JMW2017. 

Pameran Kerajinan Kain TAPIS

Kopi Ulu Belu di booth Provinsi Lampung

Majalah Pariwisata Lampung 2016 yang didalamnya ada foto saya sedang di Air Terjun Pelangi Ulu Belu :D

Berjumpa Mas Budhi, fotografer idola saya di Lampung :)

Turut berpartisipasi dalam sesi talkshow Pariwisata Lampung menjadi sebuah pengalaman berharga dan penuh kesan buat saya sebagai travel blogger. Semoga jadi penyemangat untuk terus menjelajah Lampung dan berbagi tentang Lampung lewat blog.

Lampung adalah sebuah tempat yang menyenangkan dan terbuka bagi semua orang.

Tabik.

Kain Tapis tanda kasih yang sangat indah dan berkelas :)