Tampilkan postingan dengan label minuman herbal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label minuman herbal. Tampilkan semua postingan

Hadapi Pandemi Tanpa Sedih, Lewati Ujian dengan Percaya Diri


Sehat itu mahal. Lihatlah orang-orang yang sakit, berapapun biaya berobat akan dibayar demi bisa sembuh dari penyakit yang diderita. 

Sehat lebih mahal dari pada harta. Maukah kamu dicabut nikmat melihat (menjadi buta karena suatu penyakit) untuk ditukar dengan segunung emas? Kalau saya, tidak mau. 

Meskipun sehat itu mahal, tapi masih sering dilupakan oleh banyak orang. Karena itu dalam suatu riwayat Ibnu Abbas berkata: dari Rasulullah ﷺ,

“Dua nikmat yang kebanyakan manusia sering lupa dan lalai, yaitu kesehatan dan waktu lapang.” (HR. Bukhari)

Bila ada yang berkata: "tapi kan sekarang berobat bisa gratis..."

Hellow...sehebat apapun layanan berobat gratis disediakan, tetap lebih nikmat berada dalam keadaan sehat wal'afiat. 

Maka benarlah dikatakan, "Sehat itu adalah mahkota yang hanya bisa dilihat oleh orang sakit."

Jangan sampai kita melupakan nikmat sehat, maka jagalah sehat sebelum sakit. 

Memiliki keluarga yang sehat dan bahagia adalah impian setiap orang

Ujian Melanda di Tengah Pandemi

Sebagai ibu sekaligus istri, tugasku adalah memastikan anak-anak dan suamiku selalu berada dalam keadaan baik, sehat jiwa dan raga. Maka, berada di samping keluarga adalah prioritasku, sesibuk apapun aku akan menjaga mereka. 

Tahun 2020 ini, saat dunia sedang dilanda pandemi, serangkaian ujian datang menghampiri keluargaku. Suami mengalami sakit dan anak lanangku kecelakaan motor. Perhatianku pada mereka menjadi paling utama.

Periode Mei hingga Juni adalah masa terberat bagi suami, ia berkali-kali dilarikan ke IGD karena mengalami sakit perut hebat. Batu empedu menyebabkan sumbatan pada saluran organ pencernaan, terjadi kondisi khusus sehingga tak bisa dioperasi dengan cepat guna menghilangkan nyeri hebat di perut. Berminggu-minggu di RS menjalani pengobatan kedokteran namun tak kunjung membaik, membuatku akhirnya memperjuangkan kesembuhan suami kepada seorang herbalis ternama dan berpengalaman.

Baca : Operasi Batu Empedu Ditunda Mulu, Ini Penyebabnya

Di awal pandemi, anak perempuanku sedang bersiap ujian kelulusan SD. Dia akan menghadapi ujian dengan cara tak biasa, yaitu secara online. Situasi seperti ini membuatnya lebih dulu membutuhkan perhatianku dalam bentuk bimbingan, semangat, dan dukungan penuh agar bisa tenang mengikuti ujian dan lulus dengan hasil terbaik.

Di saat suamiku sedang dalam rangka mencari kesembuhan, putraku kecelakaan motor yang membuatnya luka parah dan patah tulang tangan. Aku dibuat histeris, takut kehilangan, dan pastinya tak tega menyaksikannya kesakitan. Aku berjuang melakukan apapun yang terbaik agar dia sembuh dan kembali normal. 

Baca : Kecelakaan Motor, Sebuah Ujian di Tengah Ujian

Semua situasi yang dialami suami dan kedua anakku, membuatku harus berada dalam kondisi terbaik, kuat jiwa dan raga agar mampu mengurus mereka.

UJIAN KELULUSAN - Mendampingi anak perempuan menghadapi ujian kelulusan SD

UJIAN SAKIT - Mendampingi suami selama dirawat hampir 1 bulan di Rumah Sakit

UJIAN CELAKA - Mendampingi anak laki-laki yang dirawat akibat kecelakaan


Harus Kuat dan Tegar, Jangan Tumbang

Jika aku lemah, siapa yang akan mengurus keluargaku?

Di tengah perjuangan merawat suami dan anak lanang, mendampingi si bungsu ujian dan mendaftar ke sekolah lanjutan, aku juga berjuang agar tidak tumbang.

Apa yang terjadi jika aku tumbang? 

Anak dan suamiku akan sedih melihatku, dan itu akan memperburuk keadaan mereka. Boro-boro sembuh dengan cepat, yang ada malah tambah sakit karena kepikiran.

Jika tumbang, tak ada yang akan lebih baik dalam mendampingi mereka selain aku sebagai istrinya suamiku, dan ibunya anak-anakku. 

Bayangkanlah, mengurus tiga orang dewasa dengan kondisinya masing-masing, penuh kerepotan. Tapi sungguh, tak sedikitpun aku merasa direpotkan sebab ini adalah pekerjaan hati, bukan bekerja seperti karyawan yang digaji, atau orang lain yang minta dipuji dan diberi pamrih.

Merawat keluarga butuh keikhlasan, kesabaran, dan pastinya tenaga. 

Untuk bertenaga aku harus cukup makan, cukup istirahat, dan cukup uang. Makan bukan sekadar kenyang, tapi sehat dan menyehatkan. Istirahat bukan sekadar singgah seusai jadwal beraktivitas, tapi tahu apa yang diinginkan tubuh. Uang adalah tentang apa yang dikeluarkan. 

Bagaimana caraku agar tak tumbang di tengah keadaan yang menimpa? Pertama, aku berdoa pada Tuhan agar selalu diberi kesehatan dan kekuatan, serta kesabaran dan keikhlasan. Kedua, aku berusaha dan berupaya melakukan yang terbaik, tanpa pernah menyerah dan tidak putus asa.

Buah dari berjuang, akhirnya suamiku sembuh setelah 4 bulan berobat herbal di Rangkasbitung. Batu empedunya sudah tiada, pankreasnya sudah normal, dan ia tak pernah sakit perut hebat lagi. Anak lanangku sudah sembuh, seluruh luka sudah kering, dan tangannya sudah berfungsi dengan baik setelah dioperasi. Anak perempuanku sudah lulus SD dan kini bersekolah SMP di sekolah idamannya. 

SABAR dan IKHLAS Hadapi Ujian - "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".

LULUS SD Juni 2020 - Lulusan "Angkatan Corona"


ULTAH ke-17 September 2020 - Alhamdulillah semua sudah dalam keadaan sehat walafiat

Menjadi Pejuang Kesehatan Untuk Keluarga Dimulai dari Diri Sendiri 

Sehat itu tidak datang dengan sendirinya, ia harus diundang dan dibiarkan menetap. Jika sudah menetap harus dijaga agar kedudukannya tak digeser seenaknya oleh penyakit yang menyebabkan sakit.

Kiatku dalam menjaga kesehatan tak jauh berbeda dengan kebanyakan kiat yang dibagikan oleh pakar-pakar kesehatan. Aku tinggal melakukannya saja, semampuku. Tak akan ada hasil tanpa usaha bukan? Lebih baik sudah berusaha meskipun belum berhasil ketimbang tidak melakukan apa-apa tapi berharap berhasil, harapan itu hanya akan kekal di angka nol.

Istirahat yang cukup, Tidur 6-8 jam

Istirahat tidak menunggu, ia dilakukan bukan ketika suatu pekerjaan kelar dikerjakan, tapi kapan pun ketika ia dibutuhkan.

Istirahat bagiku adalah ketika badanku mulai tidak baik-baik saja, misal kelelahan, aku langsung menghentikan pekerjaanku. Di rumah misalnya, jika kelar masak aku merasa lelah, peralatan masak yang kotor akan kutinggalkan. Aku akan duduk dulu, atau tidur dulu sampai badan bugar lagi baru lanjut mencuci. 

Aku juga bukan tipe orang yang suka begadang. Jika begadang, kondisi badanku di keesokan hari tak pernah baik. Aku mengalami mual, kepala pusing, lesu, dan tidak produktif, bahkan kehilangan nafsu makan. Bagaimana aku bisa beraktivitas melakukan rutinitas jika kondisiku buruk seperti itu?

Makan makanan sehat dan bergizi seimbang

Makanan sehat pada dasarnya adalah makanan yang mengandung nutrisi yang dapat membuat kita merasa kenyang, sehat, dan berenergi. Nutrisi yang dimaksud, yakni protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin, dan mineral. Tidak peduli dimasak dengan peralatan masak sederhana bahkan tradisional oleh mereka yang kemampuan masaknya pas-pasan sepertiku, selama proses masak dilakukan di dapur bersih dengan peralatan masak yang juga bersih, makanan sehat dapat terhidang di meja siap untuk disantap oleh keluarga.

Aku suka makan, dan banyak makanan yang aku suka. Tetapi, aku makan bukan karena suka semata, melainkan cocok dan sesuai kebutuhan tubuhku. Mengkonsumsi makanan yang sehat itu harus banget supaya nggak menimbulkan gangguan kesehatan. Kalau tubuhku baik karena makanan yang kumakan, maka akan baik pula caraku menjaga keluarga.

Hasil Belanjaku - Bahan makanan sehat banyak tersedia, mudah dan murah. 


Minum air putih minimal 8 gelas dalam 1 hari

Aku tipe orang yang mudah haus. Jadi nggak sulit untuk minum air putih hingga minimal yang dianjurkan. Nggak minum yang lain selain air putih? Minum kok, biasanya jus buah, teh dan minuman rempah/herbal. Jika teh dipagi hari, siangnya minuman buah, malamnya minuman rempah. 

Gimana dengan soft drink? Wah ini sih setahun sekali minumnya, pas lebaran, itupun kalau ingat haha. Bukan gak suka, tapi lambungku selalu masalah kalau minum minuman soft drink. Semua yang mengandung gas menyebabkan maagku kambuh. Deritanya bisa berhari-hari. Kalau sudah sakit, gimana caranya aku melakukan rutinitas untuk keluarga di rumah?

Rugi banget kalau sampai meremehkan air putih. Manfaatnya banyak, di antaranya untuk mencegah dehidrasi tubuh, menjaga kesegaran kulit, melindungi saraf dan jaringan tubuh, serta mendukung otot dan sendi. Akan lebih baik lagi bila air putih yang diminum sudah memenuhi standar kesehatan. Ya, itu penting.

Olah raga secara rutin dan teratur

Olahraga didefinisikan sebagai gerakan yang membuat otot bekerja dan memaksa tubuh untuk membakar kalori. Ada banyak jenis aktivitas fisik dalam olahraga, termasuk berenang, berlari, berjalan, menari, dan lainnya. 

Aku sih nggak melakukan semua olah raga tersebut secara rutin, bukan malas tapi memilih mana yang paling mungkin dalam hal penggunaan waktu saja, seperti berlari dan berjalan bisa tiap hari di sekitaran rumah dalam komplek. Berenang paling sebulan sekali. Tapi sejak pandemi aku belum berenang lagi di kolam renang, baru satu kali sewaktu pergi ke pulau. Itu pun berenangnya di laut.

Menjadi aktif telah terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Nah, selama pandemi ini kan aku banyak mondar-mandir  mengurus suami dan anak di RS, jadi badanku aktif bergerak, bahkan sampai keringatan. Belum sempat berlari dalam komplek ya nggak apa-apa juga.

Kenapa harus olah raga? Karena manfaatnya banyak! Yang paling kurasakan jadi merasa lebih bahagia, berat badan terjaga, baik untuk otot dan tulang, meningkatkan energi, mengurangi risiko penyakit kronis, menjaga kesehatan kulit, menjaga kesehatan dan memori otak, membantu rileksasi dan kualitas tidur, mengurangi rasa sakit, dan membuat kehidupan seks jadi lebih baik. Nah!


Berjalan dan Berlari - Olahraga pagi bersama keluarga di taman dalam komplek

Kelola stress dengan baik, lakukan hobi atau meditasi
Situasi pandemi yang kita hadapi termasuk pemicu stres ekstrem. Kondisi ini rentan mengganggu kesehatan tubuh dan pikiran. Stres tidak bisa dihindari, tapi harus dikelola dengan baik agar tidak bertambah parah. 

Kalau aku pribadi lebih suka mengalihkan stres pada hal yang positif, misalnya dengan menulis. Bagiku menulis adalah untuk bahagia, sebuah aktivitas yang merefleksikan diri pribadi, menyambungkan ide, jari jemari, hingga mata, sehingga bisa jadi sarana olahraga otak tersendiri.

Cara lain untuk mengenyahkan stres dengan melakukan hobi, misalnya memotret. Aku biasanya sengaja pergi keluar ke tempat aman untuk memotret pemandangan, atau kadang di rumah saja memotret tanaman. Mendekor rumah, mengurus tanaman, bermain dengan hewan peliharaan, bahkan nonton drakor pun kulakukan karena semuanya menyenangkan, bikin bahagia, dan otomatis menjauhkan stres.

Banyak sih ya cara buat mengatasi stres. Kalau stres mau dibuang, berarti harus berusaha. Stres nggak akan hilang dengan sendirinya kecuali atas keinginan yang kuat disertai tindakan nyata.
LIBURAN DI PULAU- Liburan adalah obat ampuh buat buang stres. Hati senang dan bahagia, stres minggat.


Jaga higienitas diri dengan mandi 2x sehari dan mencuci tangan secara berkala
Saat ini masih pandemi dan kita hidup di era new normal. Setiap orang harus menerapkan adaptasi kebiasaan baru agar dapat hidup produktif dan tetap terhindar dari penularan virus yang sudah menelan begitu banyak korban jiwa.

Setiap keluar rumah harus memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, dan bila bepergian keluar harus mandi yang bersih sebelum bertemu dan berkumpul lagi dengan keluarga. 

Ribet dan repot karena jadi sering mandi, cuci tangan, dan lainnya, tapi lebih baik repot menjaga dari pada repot mengobati, ye kan?

Musim hujan saat ini, sedia payung, jas hujan, dan lainnya
Intensitas hujan pada bulan Desember kian tinggi. Di tempatku hampir tiada hari tanpa hujan. Musim hujan begini ada beberapa penyakit yang wajib banget diwaspadai, di antaranya diare, demam berdarah, leptospirosis, ISPA, penyakit kulit, dan tipes.

Nah, penyakit yang paling sering terjadi padaku di musim hujan adalah flu. 

Berbagai riset dan penelitian menyatakan bahwa kemampuan virus flu untuk berkembang biak dan menyebar lebih cepat pada suhu dingin, dibandingkan pada suhu hangat. Itulah alasan mengapa pada musim hujan, virus ini lebih mudah menular dari orang yang satu ke orang lainnya.

Jadi, karena sudah tahu tubuhku ini rentan terkena hujan, aku berusaha nggak keluar rumah kalau sedang hujan. Selama bisa ditunda, akan kutahan untuk nggak menerobos hujan meskipun payungan, mantelan, maupun naik mobil. Orang lain bisa kuat silakan, aku sih enggak mau ambil resiko.
TANAMAN HERBAL - Aneka herbal yang saya beli untuk obat dan peningkat daya tahan tubuh

Menjaga Daya Tahan Tubuh dengan Mengkonsumsi Herbal

Sistem daya tahan tubuh dapat dipahami sebagai sistem yang bekerja untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Jika imunitas dalam kondisi lemah, tubuh jadi mudah terserang penyakit. Karena itu imunitas harus dijaga dan ditingkatkan. Aku menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh bukan untuk saat ini saja hanya karena sedang masa pandemi, tapi untuk tiap saat, sebab aktivitas selalu ada dan padat, tidak pernah memilih masa.

Di atas sudah kuterangkan cara-caraku menjaga daya tahan tubuh, sekarang akan kutambahkan rahasia lainnya yang mungkin enggak semua orang terbiasa melakukannya yaitu rutin mengkonsumsi herbal.

Telah sejak lama aku percaya bahwa tanaman herbal mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Terdapat sejumlah tanaman obat yang baik dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, diantaranya kunyit, temulawak, jahe, meniran, lengkuas, mengkudu dan lainnya. Nah, tanaman herbal ini juga bisa dikombinasi dengan rempah-rempah sehingga menjadi minuman wedang. 

Kegiatanku meramu tanaman herbal menjadi obat atau pun minuman suplemen, pernah aku tulis di sini (klik): Meramu Tanaman Obat Resep Herbalis Berpengalaman

Buatku yang sudah sejak dulu terbiasa meramu jamu dari tanaman herbal, aku tidak merasa kerepotan mencari bahan di pasar maupun di toko-toko herbal karena tiap beberapa kali dalam sebulan aku memang punya jadwal belanja. Aku juga tidak merasa ribet ketika harus mengolah bahan sesuai resep lalu menjadikannya minuman. Kenapa tidak repot? Karena aku punya banyak waktu, kalaupun sibuk, aku akan alokasikan waktuku untuk itu.

Bagaimana bila sedang bepergian keluar kota misalnya? Nah, ini lain cerita. Biasanya aku akan gunakan herbal siap minum yang biasanya tinggal seduh dengan air panas saja. Seperti Herbadrink, praktis dibawa-bawa, mudah dibuat, dan bikin sehat.
HERBADRINK WEDANG UWUH - Membantu menghangatkan badan dan meredakan gejala masuk angin

Herbadrink Wedang Uwuh

Dengan HERBADRINK aku bisa mengkonsumi herbal dengan mudah meskipun sedang tidak di rumah.  Contohnya nih, sewaktu lama merawat suamiku di rumah sakit, aku rutin minum Herbadrink untuk membantuku agar gak mudah sakit.

Merawat orang sakit itu sudah pasti lelah ya kan, jadi kurang istirahat, makan pun tak enak karena memikirkan kapan sakitnya suami sembuh. Bukan mengeluh lho ya, maksudku secara fakta, hal itulah yang terjadi padaku ketika merawat suami selama hampir 1 bulan di RS.

Badan kadang nggak cuma lelah tapi disertai meriang, dan tenggorokan sakit berasa seperti mau batuk. Padahal nggak makan macem-macem kayak gorengan atau es. Orang bilang itu namanya masuk angin. Paling takut kalau sudah begini, alamat mendekati sakit. Kalau sakit, gimana aku bisa jaga suami?

Makanya, yang kulakukan ketika aku punya waktu kosong, biasanya saat suamiku tidur dan sudah tak perlu dibantu apa-apa lagi, aku bergegas makan, minum vitamin, ikut memejamkan mata dan tidur lalu bangun sebelum suami terbangun, dan tak lupa membuat minuman Herbadrink untuk diriku sendiri. 

Di kamar perawatan ada dispenser, jadi bisa kugunakan air panasnya untuk menyeduh Herbadrink. Biasanya kuminum pagi setelah sarapan, dan sore jelang makan malam. Dengan kehangatan Wedang Uwuh yang menjalari tubuh, aku masih bisa melek sampai suamiku tertidur, dan kemudian saat aku tertidur, aku bisa tidur dengan nyenyak.

Khasiat Herbadrink Wedang Uwuh untuk membantu menghangatkan badan dan meredakan gejala masuk angin sudah kubuktikan sepanjang aku merawat anak dan suamiku selama di rumah sakit. Saat-saat di mana aku tak sempat sedikitpun meramu tanaman herbal dengan tanganku, Herbadrink lebih praktis, dan bisa kurasakan langsung khasiat alaminya.

Aroma cengkih dan kayu manis enak sekali di penciumanku, bikin rileks. Rasa jahe dan pala terasa khas di lidah, hangat di perutku, rasa nggak enak di badan terasa lekas minggat. Dan yang aku suka dari Herbadrink Wedang Uwuh adalah Kayu Secang yang membuat minuman ini berwarna merah muda, cantik sekali. Perpaduan aroma, rasa, dan warna dari Herbadrink Wedang Uwuh ini membuatku rileks dan tenang, serta tetap fit.
HERBADRINK SARI JAHE - Untuk menghangatkan dan menjaga daya tahan tubuh

Herbadrink Sari Jahe

Jika Herbadrink Wedang Uwuh lebih kaya rasa, Herbadrink Sari Jahe hadir dengan satu rasa saja. 

Aku minum Herbadrink Sari Jahe biasanya saat benar-benar hanya ingin menikmati rasa jahe saja. Paling suka menikmatinya dalam keadaan sedang kedinginan di ruangan ber-AC yang tak bisa kuhindari atau saat beraktivitas di luar dalam keadaan hujan. Biasanya untuk diminum hangat saja, jarang diminum dingin.

Tentang sari jahe dan hujan itu, ada pengalaman yang bisa kuceritakan. Sejak Juni hingga Desember, aku dan suami rutin bepergian ke Rangkasbitung untuk pengobatan dan perawatan dengan Herbal. Nah, bulan-bulan yang berakhiran "ber" kan identik dengan hujan tuh ya, jadi beberapa kali ketika bepergian tersebut kami kehujanan. Sudah pasti bila sedang hujan minuman yang aku ingat dan inginkan adalah sari Jahe. Gimana cara minumnya kalau sedang di jalan? Oh ya gampang, tinggal seduh pakai air panas dalam termos dong hehe. 

Jadi gini, paska sakit lama itu, suamiku dianjurkan selalu minum air hangat. Maka itu kalau pergi-pergi kami selalu membawa termos, tarok di mobil. Nah, dengan air panas dari termos itulah aku bikin herbadrink. Jadi, kapan saja aku ingin minum, aku tinggal bikin. Kami kalau ke Rangkasbitung sering pulang malam lho, karena berobatnya antri, dan perjalanannya jauh. 

Baca Ceritaku tentang Perjalanan Berobat Herbal ke Rangkasbitung

Herbadrink Teman Setia Perjalanan

Bulan Oktober lalu aku dan suamiku ke Ciwidey Bandung selama satu minggu. Kami pergi untuk suatu urusan, sekalian liburan. Udara di sana kan dingin, jadi pas mampir ke minimarket, biasanya aku beli Herbadrink Sari Jahe itu buat diminum saat di hotel. Tapi di minimarket nggak semua varian ada, hanya 1-2 saja, termasuk Sari Jahe itu mudah didapat.

Lalu saat aku ke Belitung di bulan November, pergi ke pulau banyak main di air bersama anakku. Ya tau sendiri lah ya anak-anak kalau diajak ke laut susah berhenti, jadi aku ikut berendam dan berenang menemaninya. Meski air lautnya hangat, tapi tetap saja di badan akan terasa dingin kalau lama-lama. Jadi, saat sudah selesai, aku buat minuman Herbadrink Wedang Uwuh itu buat diminum saat di istirahat di villa. Nah kalau ini memang sudah aku siapkan dari rumah, beli di Giant BSD stock banyak dan variannya lengkap.

Aku nggak tiap hari minum Herbadrink. Kadang kelupaan bikin padahal di rumah saja. Begitupun kalau pergi, kadang kelupaan bawa. Jadi kadang ada beberapa faktor yang membuatku nggak tiap hari minum, tapi pasti kubeli saat butuh mengkonsumsi herbal dengan cara praktis.

HERBADRINK itu kusukai bukan sekadar praktis dan rasanya enak, tapi karena khasiat alaminya nyata. Dibuat dengan bahan berkualitas dan diproses dengan teknologi modern.

Alhamdulillah selalu disehatkan merawat dan menjaga mereka 💙
 

Jaga Sehat Sebelum Sakit

Sepanjang tahun 2020 kesehatan menjadi hal paling kuinginkan untukku dan keluargaku, ia merajai isi doa-doaku pada Tuhan.

Mewujudkan impian sehat tidak semudah kelihatannya. Aku harus mampu berkonsentrasi secara cerdas dan konsisten, dalam upaya mengelola dan memanajemeni diri; dalam gairah untuk membangkitkan motivasi diri; dalam disiplin untuk membiasakan diri pada hal-hal baik dan positif saja, serta perilaku kehidupan yang mau dengan tulus dan ikhlas untuk menghormati, menghargai, dan memanfaatkan setiap detik dari waktu agar impian untuk memiliki kebahagiaan, kesehatan, kedamaian, dan kesejahteraan diri dapat tercapai.

Alhamdulillah perjuanganku untuk kesembuhan suami dan anak telah Allah kabulkan, dan aku sangat bersyukur atas itu semua. 

Allah juga telah sehatkan aku selama merawat dan mengurus orang-orang yang kucintai. Jika aku tak berdoa dan berupaya, tak kan kugapai semua itu.

Ujian sakit dan musibah kecelakaan yang terjadi adalah pendidikan khusus Tuhan buat kami yang sangat mahal nilainya. Dengan musibah yang dialami, semakin menyadarkan kami, betapa Maha Besar dan Maha Kuasa Tuhan. Sedangkan kami adalah mahluk yang tidak berdaya serta kecil (lebih kecil dari virus corona).

Jadi manusia ini tugasnya hanya ikhtiar demi kemanfaatan diri, terutama orang lain serta makhluk lainnya. Soal hasil akhir hanya Tuhan yang Maha Menentukan. Insyaa Alloh Habis Gelap Terbitlah Terang. 

Tetap semangat, sehat selalu, sukses selalu dan terus bahagia.


Meramu Tanaman Obat Resep Herbal Reza Palaton Rangkasbitung

Meramu Tanaman Obat Resep Herbal Reza Palaton Rangkasbitung


Tulisan ini lanjutan cerita Pengalaman Keluargaku Berobat Herbal di Rangkasbitung. Untuk mengetahui latar belakang mengapa aku membahas soal tanaman obat, silakan klik dan baca dulu tulisan tersebut. 

Selama pandemi blog ini memang akan sepi dari cerita tentang kegiatan jalan-jalan. Tak ada perjalanan yang sifatnya untuk liburan yang aku lakukan selama wabah. Namun, cerita perjalanan tidak selalu tentang berlibur, bukan? Ada juga tentang bekerja, beribadah, berobat, berniaga, dan lain sebagainya. Karena sesungguhnya hidup adalah perjalanan mengalami berbagai peristiwa. Dan, peristiwa yang kualami tahun ini berisi tentang kematian, kesakitan, dan kecelakaan. Apakah tentang itu saja? Tentu tidak, ribuan kebahagiaan juga hadir mengisi catatan perjalanan hidup di masa pandemi.

Dua hari lalu, Kamis tgl. 13/8/2020 aku menemani suami dan anakku ke Rangkasbitung untuk kontrol ke Pak H Reza, melanjutkan pengobatan yang sedang dijalani dalam 3 bulan terakhir. Kunjungan kami ke klinik herbal Pak H. Reza merupakan yang ketiga sejak Juni 2020 sampai sekarang. Suami kontrol yang ke-3, anak kontrol yang ke-2.

Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, metode pengobatan herbal ini kami tempuh setelah lebih dulu melakukan pengobatan kedokteran. Suamiku menderita sakit batu empedu, dan anakku mengalami kesakitan akibat kecelakaan. Cerita lebih detail mengenai keadaan suami dan anakku bisa dibaca pada tulisanku berikut ini (silakan klik untuk membaca):
- Operasi Batu Empedu Ditunda Melulu, Ini Penyebabnya
Klinik Herbal Reza Palaton (13/8/2020)

Tanaman Obat Untuk Batu Empedu 

Pada saat kontrol pertama tgl. 16 Juni 2020, kondisi suamiku belum sehat, baru 5 hari sejak keluar dari RS. 20 hari merasakan dirawat di RS selama pandemi, tentu bukan hal yang menyenangkan. Kondisi tak kunjung membaik, operasi pun tak kunjung aman untuk dilakukan. Batu masih ada, menyumbat saluran. Badan masih kekuningan karena bilirubin tinggi. Perut belum pulih, nilai lipase dan amilase juga masih tinggi. Badan lesu, tidak bergairah, sakit di beberapa tempat selain perut seperti di punggung dan bahu.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Pak Reza, suamiku diberi 2 resep obat yang harus diminum pada waktu yang berbeda.

Resep pertama untuk di minum pagi hari, berupa:
- Daun salam
- Gula Merah

Resep kedua untuk diminum siang dan malam hari, terdiri dari:
- Daun Meniran
- Daun Ki Urat /  Daun Sendok
- Daun Tempuyung
- Mahkota Dewa
- Sambiloto
- Tapak Liman
- Temulawak
Tanaman Obat Untuk Penyembuhan

Dosis dan Aturan Minum Obat Herbal

Ramuan tanaman obat tidak boleh diminum sembarangan. Ada dosis dan aturannya. 

Contoh, resep obat pagi suamiku menggunakan daun salam dan gula aren. Pada kasus suamiku, daun salam yang diresepkan berjumlah 9 lembar dan 1 gula merah sebesar ibu jari dicampur dengan 2 gelas air, direbus, disisakan menjadi 1 gelas. Ramuan ini hanya untuk diminum di waktu pagi, setiap hari tanpa jeda, selama satu bulan sampai waktu kontrol berikutnya.

Jadi, aku benar-benar harus menuruti resep. Tidak boleh menambah ataupun mengurangi. 

Panci yang digunakan untuk merebus harus stainless steel supaya tidak mempengaruhi kandungan obat yang direbus. 

Jadi, selain menjaga agar tidak salah takaran, aku juga menjaga agar panci yang dipakai bener. Tempat penyimpanan obat yang sudah jadi juga harus pakai termos stainless steel. Tidak didiamkan dalam gelas yang membuatnya "tercemar". Obat yang sudah jadi minuman tidak boleh dipanaskan.

Resep obat kedua untuk siang dan malam direbus setelah resep pertama selesai. Nah, jumlahnya kan banyak tuh. Masing-masing herbal berjumlah 5, kecuali mahkota dewa jumlahnya 21 iris. Direbus pakai 5 gelas air jadi 2 gelas. Karena ada buat malam, obat yang satu ini aku simpan di termos.

Pernah lho rebusan obatnya gosong akibat aku tinggal mengerjakan hal lain, tahu-tahu airnya sudah kering. Akhirnya rebus ulang 😃 Jadi perawat pribadi merangkap peramu obat, emang harus serba bisa ya. Bisa fokus salah satunya. Bukan cuma perkasa 😛

1 resep 7 macam jenis herbal


Dalam sendok kayu: Sambiloto


Dalam mangkuk putih: Mahkota Dewa


Daun Meniran Segar, Daun Tempuyung Kering, Temulawak Iris Kering

Tempat Belanja Tanaman Obat

Semua herbal yang diresepkan aku beli di Warung Herbal Wildan yang berlokasi tak jauh dari rumah Pak H Reza. Ada yang masih segar, ada yang kering. Jika masih segar, sampai rumah biasanya langsung kucuci, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur supaya awet selama disimpan. Di Warung Wildan ini harga obat per kantong 200-500 gram rata-rata Rp 10.000 saja. 

Jika stock di Warung Wildan habis, aku beli di Warung Jamu Bu Neneng. Warungnya masih di Rangkasbitung juga, sekitar 3 - 4 km dari rumah Pak Reza. Di sini harganya agak berbeda, sedikit lebih mahal.

Seingatku, awal-awal belanja obat herbal ini aku menghabiskan biaya kurang lebih Rp 250 ribuan. Mungkin karena awal-awal aku belanja agak banyak buat stock selama sebulan lebih. 

Nomor HP Warung Wildan Herbal dan Warung Jamu Bu Neneng bisa dilihat pada gambar berikut:

Warung Wildan Herbal 0895348201254


Warung Jamu Bu Neneng 087871378788

Temulawak jualan di warung bu Neneng


Sambiloto, daun tempuyung, daun sendok, semua beli di Warung Bu Neneng


Herbal kering di Warung Wildan


Herbal kering di Warung Wildan


Mahkota dewa di Warung Wildan

Tanaman Obat Tumbuh di Sekitar Rumah

Kebutuhan obat tidak sedikit. Sudah beli banyak ternyata baru di minggu kedua sejak pembelian aku kehabisan Daun Meniran dan Daun Tapak Liman. Sebetulnya bisa sih pesan ke Warung Wildan dan Warung Bu Neneng lagi. Tinggal kirim pesanan lewat WA lalu bayar, nanti dikirim pakai JNE atau Tiki dari Rangkasbitung. Tapi ternyata tanaman itu tumbuh banyak di sekitar tempat tinggalku. Ya udah aku nggak jadi pesan.

Meniran. Aku tidak asing dengan herbal satu ini. Dulu banget Pak Reza pernah meresepkan meniran dalam obatku. Nah, tanaman liar ini ternyata tumbuh di sela-sela pagar tetanggaku. Bahkan, tumbuh banyak di halaman belakang rumah tetanggaku yang lainnya. Ya udah deh, langsung minta dan boleh cabut sendiri, aku dapat banyak. Di rumah ibu mertuaku meniran tumbuh subur dalam pot-pot tanaman hias, nyempil di antara tanaman utama.

Meniran mudah dicari. Bagaimana dengan Tapak Liman? Untunglah pada saat beli di Rangkasbitung aku sempat amati semua daun-daun obat yang masih segar dan aku hafalkan bentuknya. Bahkan aku foto dan buat videonya biar nggak lupa. Nah, berdasarkan ingatan dan foto yang ada inilah aku mencari Tapak Liman. Wuaaah ternyata banyak kutemukan di pinggir-pinggir taman komplek. Bahkan, juga tumbuh liar di halaman tetanggaku yang memberiku meniran itu.

Nggak nyangka, tanaman-tanaman liar yang selama ini kuanggap bukan apa-apa ternyata berkhasiat untuk pengobatan. 

Tahu nggak meniran? Itu lho, bahan utama pembuat Stimuno. Tahu STIMUNO kan? Berikut penampakan meniran dan tapak liman segar:

Meniran
Tapak Liman
Daun Sendok (Ki Urat)


 Jangan Pakai Resep Herbal Orang Lain

Yak! Obat batu empedu suamiku belum tentu sama dengan batu empedu yang dialami oleh orang lain. Jadi, jangan coba-coba meminum ramuan yang aku tulis di atas ya. Harus periksa dan konsultasi dulu ke ahlinya. Jika di RS ke dokter, di klinik herbal ya ke herbalisnya.

Boleh jadi herbal yang digunakan sama, tapi dosis dan aturan minum berbeda. Tergantung kondisi tubuh masing-masing. Resep yang diminum seseorang belum tentu tepat untuk orang lain. Malah bisa bahaya jika ternyata berlawanan dengan tujuan pengobatan.

Obat diramu pakai ilmu, bukan pakai kira-kira, tebak-tebakan, atau "ah, kan sama aja penyakitnya". 

Tiap obat kuberi nama supaya tidak salah ramu 😂

Hasil Pengobatan Herbal

Kali pertama suamiku periksa ke Pak Reza pada tgl. 16 Juni 2020, nilai bilirubin, lipase, amilase, dan beberapa item lainnya sangat tinggi. Jauh dari normal. Batu empedu masih berukuran 1 cm. Badan masih lemas, tidak bergairah, agak kekuningan, dan tidak punya stamina.

Setelah satu bulan minum ramuan herbal, suami kontrol ke-2 di bulan Juli dan Alhamdulillah sudah ada perubahan. Tidak pucat lagi, mulai gagah lagi, keliatan lebih segar. Nilai lipase dan amilase turun jauh meski belum normal. Rasa nyeri yang biasa timbul di perut sudah tak lagi ada. Tidak ada sumbatan lagi akibat batu empedu.

Ramuan dilanjutkan sampai bulan berikutnya. Tepat tgl. 13 Agustus kemarin kontrol yang ke-3. Alhamdulillah kondisi suami sudah sangat sehat. Nilai bilirubin, lipase, amilase, sudah normal semua. Sudah tak lagi pucat, benar-benar segar berseri. Badan sehat dan fit. Sangat bertenaga, dan jauh lebih baik dari sebelumnya.

Batu empedu dalam saluran sudah tidak ada. Tersisa di kantong saja, tapi sudah berupa serpihan berukuran 0,2cm saja, bukan lagi sebesar 1 cm seperti awalnya. 

Suami sudah diperbolehkan makan makanan yang menggunakan santan dengan batas kewajaran. Begitu juga daging berlemak, sudah boleh. Namun, boleh di sini sifatnya bukan silakan makan secara bar bar, ga gitu juga lah haha. Tetap jaga, tidak berlebihan.

Untuk Alief, bekas operasi patah tulang tangan sudah membaik. Sambungan bagus, bekas operasi bagus, dan tidak ada yang mengkhawatirkan lagi.  Sebelum ke Pak Reza, kami sudah kontrol ke dokter ortopedi anakku di RS Pamulang. Hasil rontgen bagus. Tinggal nunggu lepas pen bulan Januari 2021. Soal masalah otot dan syaraf di tangan, tak ada masalah.



Alhamdulillah

"Nggak ada penyakit yang nggak ada obatnya. Perkara hasilnya, Allah yang berkehendak."

Aku seneng banget tiap dengar kata-kata itu dari Pak Reza. Seakan hendak menguatkan sekaligus meyakinkan bahwa segala sesuatu datangnya dari Allah, bukan dari mahlukNya.

Iya benar, sebagai manusia kita wajib berusaha. Sembuh atau nggaknya, Allah yang tentukan. Ada yang disembuhkan dengan cepat, ada yang lamaaaa butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahun. 

Berobat herbal itu bukan cuma harus konsisten, tapi kesabaran menjadi hal yang utama.

Jangan pernah menyerah, terus saja berusaha dan berdoa, baik untuk kesembuhan diri sendiri, maupun untuk orang-orang yang sangat disayangi 💜💛
Keluarga sehat dambaan setiap orang :)

Saat ini, suamiku masih lanjut menjalani pengobatan herbal. Resep masih sama, jumlah waktu minumnya saja yang berkurang. Jika sebelumnya selalu untuk satu bulan penuh sebelum jadwal kontrol berikutnya, kali ini untuk 21 hari ke depan saja.

3 minggu lagi kontrol. Jika nanti hasilnya semakin baik, mungkin herbalnya stop, tinggal jaga pola makan, dan jaga kesehatan dari apa saja yang memungkinkan tubuh jadi sakit lagi.


Semoga suamiku makin sehat dan tidak ada lagi sakit setelahnya, sehat dan panjang umur, serta bahagia. 


Untuk anakku juga, semoga tak ada lagi musibah dan celaka menimpa. Sehat dan panjang umur, serta bahagia selalu. 


Aamiin YRA.



===========================

Pengobatan herbal Reza Palaton

BTN Palaton Blok A3 No. 18, RT.19, Muara Ciujung Timur, 
Rangkasbitung, Lebak, Banten 42314
HP: 0877-7272-3339
Senin-Jumat
Praktek: 07.00 - 15.30 WIB
Pendaftaran: 17.00 s/d 23.59 WIB / Sampai Penuh
Link tempat pendaftaran: https://rezapalaton.com/

KABAR TERBARU






Kebaikan Alami Membuatku Berani Menaklukan Tantangan Dalam Perjalanan

Tantangan adalah sesuatu yang membuat hidup ini menarik,
dan mengatasinya akan membuat hidup bermakna 

Menggemari kegiatan traveling tak hanya membuatku merasakan kesenangan, tapi juga menemukan beragam tantangan.

Sebagai travel blogger, aku menyajikan banyak cerita perjalanan dalam blog dan media sosialku. Lalu temanku mengatakan, apa yang aku sajikan selalu terlihat indah dan menyenangkan. Benarkah?  


Aku seorang travel blogger

Di balik keindahan yang terlihat, ada semangat jalan-jalan yang selalu kuat, tapi juga ada kondisi tubuh yang tak selalu sehat. Ada sakit bernama maag yang bersemayam sejak lama dan mudah kambuh kapan saja.

“Ah sepele, hanya penyakit lambung, toh?” Begitu komentar yang pernah aku dengar bila penyakit ini aku ceritakan.

Bagiku, penyakit ini mengerikan, ia menghambat banyak aktivitasku. Bila muncul, ia menyakiti lambung, kepala, dada, hingga tenggorokanku. Pada kondisi kritis, aku pernah lemas tiada daya. Dokter pun berkata, bila tak cepat ditolong, nyawaku lewat. Bila sudah begitu, rasa sakit tak bisa lagi kukatakan lewat kata, tapi lewat air mata. Begitulah drama maag, deritanya tiada tara.

Sakit Saat Traveling

Satu penyakit, bermacam pemicu. Bila muncul, sangat mengganggu. Terlebih saat traveling. Kemunculannya tergantung bagaimana aku. Apakah taat menjaga tubuh, atau abai?

Rentetan sakit ini panjang. Dimulainya dari hal sepele. Misalnya kelelahan, daya tahan tubuh jadi menurun, makan jadi gak teratur, asam lambung jadi naik. Gejala pertama terasa dari perut yang mulai kembung, lalu sakit kepala, mual, mulas, muntah, setelah itu baru sakit dada, dan sakit tenggorokan.

Penyebab lainnya dari makanan pedas, makanan asam, minuman bersoda, minuman berkafein, bahkan stress.

Sehat selama liburan ~ Pulau Leebong

Sakit saat traveling sanggat nggak enak. Mestinya asik menikmati suasana berlibur, malah meringis-ringis sendiri di kamar hotel. Pernah saat traveling, pergi dengan rombongan teman ke tempat kuliner terenak di suatu kota, aku nggak ikutan karena sakit tenggorokan (akibat asam lambung naik), nggak bisa menelan makanan apapun. Ngenes, kan?

Apakah penyakit ini membatasiku dari segala kegiatan, mematikan kegemaranku jalan-jalan? 


Tidak Bepergian Sebelum Sehat

Dilarang sakit saat bepergian. Dilarang pergi saat sakit. Larangan ini paten untukku. Bagaimana bisa maksimal menikmati perjalanan kalau kondisi tubuh tidak prima?

Buat yang ringkih sepertiku, persiapan matang dalam segala hal sebelum bepergian itu wajib. Urusan duit dan barang-barang bawaan mah nomor sekian. Sehat dulu yang penting.

Persiapanku tidak jauh beda seperti yang orang lain lakukan. Mulai dari menjaga makanan, banyak minum air putih, rutin minum minuman herbal alami (aku biasanya minum jamu tradisional), minum vitamin atau makan bermacam buah bervitamin tinggi, menghindari stress, cukup istirahat, hingga rajin olah raga.

Bagiku penting melakukan medical check-up ke dokter sebelum bepergian. Supaya tahu kondisi terkini kesehatan tubuh. Kalau ada yang nggak normal bisa diobati segera. Jangan sampai pas pergi, malah membuat penyakit yang hinggap jadi makin berat.

Terakhir, menghindari stress. Tahu kan pikiran tidak tenang itu bisa bikin lambung bermasalah? Obat jitunya adalah ikhlas. Jadi, selain menyiapkan fisik yang sehat, aku juga menyiapkan hati yang kuat 😃

Ketika kesehatan sudah disiapkan dengan matang, baru deh siap untuk pergi.
Minumlah minuman herbal alami


Jangan Sakit Saat Traveling

Idealnya, berangkat traveling sehat, saat traveling harus sehat, dan tetap sehat seusai traveling.

Jujur, menjaga tubuh selalu sehat selama traveling itu nggak mudah. Bila sudah terlena dengan kegiatan yang mengasyikan, kadang lupa diri lupa waktu. Akibatnya jadi telat makan, kecapekan, kurang istirahat, dan jadi lengah pada apa yang dikonsumsi.

Dampaknya memang nggak selalu langsung. Ada orang yang tetap kuat sampai berhari-hari. Sedangkan aku enggak. Mungkin dari luar, badan tampak masih baik saja, nggak pada tahu saja dalamnya bagaimana.

Telat makan maag kumat, sakitnya langsung ke kepala. Kalau sudah kena, hilangnya lama. Bisa lanjut terus sampai besok lusa. Kalau sudah begitu, kegembiraan jalan-jalan jadi hilang. Nggak ada feel-nya lagi. Kalau aku sudah banyak diam, pertanda lagi menahan sakit, bukan sedang sebal sama teman jalan.

Memang sih, kalau sedang traveling itu harus siap dengan segala kondisi. Karena nggak semua rencana jadi kenyataan. Maka dari sanalah aku belajar. Sesibuk dan seasyik apapun kegiatan yang dilakukan pada saat traveling, aku harus tahu kapan aku istirahat, kapan harus makan,  kapan harus minum obat, dan harus-harus yang lainnya. Makanya aku selalu sedia cemilan dalam tas,  minuman, dan pastinya obat-obatan penolong disaat darurat. Aku nggak mau mengandalkan orang lain.

Obat yang wajib aku bawa di antaranya obat maag, obat sakit kepala, obat diare, dan minyak kayu putih. Makanan yang dibawa biasanya snack kering, seperti biskuit dan roti. Kalau minuman sudah pasti air putih dan minuman alami untuk kesehatan, seperti sari jahe atau sari buah bila ada.

Sakit saat traveling? Nggak ada enaknya. Bikin banyak kehilangan momen berharga.  
Sari Jahe

Memahami Diri Sendiri

Saat traveling, aku berusaha menghindari makan mie instant, terutama dalam kondisi perut kosong. Realitanya, kadang terhindar, kadang enggak. Pada saat tak ada pilihan lain, terpaksa dimakan. Sungguh dilema. Dimakan kena, gak dimakan juga kena.

Seringkali saat sedang berkunjung ke suatu daerah diajak mampir ke kedai kopi lokal. Katanya, belum sah ke kota A kalau belum minum kopi B di kedai C. Kalau sekedar datang ke kedainya sih oke, kalau minum? Nah pikir-pikir dulu.

Aku nggak anti kopi lho. Tidak sama sekali. Kalau sedang dalam kondisi sangat baik, pasti aku minum, asalkan melewati beberapa syarat dulu, misal: setelah makan kenyang, setelah istirahat cukup, dan tidak sedang haid. Kalau syarat itu nggak aku penuhi, aku nggak minum, meskipun dibayar 1 juta pergelas. Apa enaknya pegang duit tapi perut sakit cuma buat gegayaan minum kopi?

Mau dibilang kopi A aman buat pederita maag, kopi B nggak bikin sakit perut, kopi C kadar asamnya sedikit, tetap saja aku harus waspada. Kalau ada yang bilang dirinya aman-aman saja, itu kan dia. Bukan aku. Aku dan dia beda orang, beda tubuh.

Kalau diajak nongkrong di kafe, aku paling suka pesan minuman kegemaranku; minuman buah (catet, bukan buah kopi ya hehe) atau minuman rempah. Sudah biasa bagiku, gegayaan masuk kedai kopi, tapi pesannya jus buah, atau malah pesan wedang jahe haha. 
Resep tradisional

Minum Minuman Sehat Saat Traveling

Kapan pun, dalam kondisi cuaca panas atau hujan, saat siang atau malam hari, minuman rempah akan selalu jadi pilihan pertamaku.

Aku paling suka jika liburan keluarga ke Bandung, khususnya daerah Lembang yang dingin, hotel yang aku inapi biasanya selalu sedia minuman jamu dalam menu restorannya. Memang cocok dengan udara di sana, bikin perut jadi enak, badan jadi hangat.

Pernah 2 kali traveling ke Tidore, Maluku Utara, daerah yang terkenal kaya rempah. Di sana, minuman rempah berlimpah. Salah satunya Guraka, terbuat dari campuran kayu manis, jahe, gula kelapa, pala, dan cengkih. Ini minuman paling favoritku, selalu nagih, 

Sebenarnya pingin banget kalau sedang bepergian itu bisa bawa minuman tradisional. Buat bantu jaga kondisi tubuh. Baik ketika liburan santai maupun penuh petualangan. Seperti jahe dan temulawak, khasiatnya ampuh mengatasi perut kembung. Juga jitu untuk rileksasi dan menghilangkan penat.

Ada nggak sih minuman rempah alami yang mudah dibawa saat pergi? 
Tersedia di supermarket

Teman Setia Perjalanan

Kabar gembira datang dari Konimex. Kini para pejalan sepertiku, yang gemar minum minuman alami berbahan rempah bisa berbahagia. Pasalnya, Konimex telah memproduksi minuman sehat Herbadrink yang bisa dikonsumsi kapan saja dibutuhkan.

Jadi, Herbadrink yang diproduksi oleh Konimex ini adalah minuman herbal alami yang dibuat berdasarkan resep tradisional Indonesia, diproses menggunakan teknologi modern dengan mempertahankan manfaat alaminya. Dikemas secara praktis dan higienis, tinggal seduh, bersih, tanpa pengawet dan tanpa endapan dengan rasa yang enak dan segar.

Nah, buat aku yang memang mengagung-agungkan minuman rempah alami, kabar gembira ini jelas membuatku merasa wajib sedia herbadrink ini di rumah maupun untuk dibawa bepergian. 
Varian Herbadrink


Varian Herbadrink

Herbadrink tersedia dalam 12 varian yaitu Sari Jahe, Sari Temulawak, Lidah Buaya, Chrysanthemum, Kunyit Asam, Beras Kencur, Kunyit Asam Sirih Plus Madu, Kopi Ginseng dan Wedang Uwuh.


Aku suka semua varian Herbadrink. Sari Jahe, Sari Temulawak, dan Lidah Buaya paling aku suka.

Menariknya nih, bagi Herbalovers yang sedang mengurangi konsumsi gula karena alasan kesehatan atau sedang berdiet rendah gula, kini HERBADRINK juga hadir dengan varian Sugar Free yaitu Sari Jahe Sugar Free, Sari Temulawak Sugar Free, Chrysanthemum Sugar Free dan Lidah Buaya Sugar Free. 

Jadi, kita bisa punya pilihan, ya, mau yang bebas gula atau pakai gula. 

Herbadrink Sari Jahe kesukaan

Perjalanan yang Menyehatkan

Lihatlah lebih dekat dan Anda akan menemukan setiap orang punya kekurangan masing-masing –Anthony Hopkins-

Memaknai perkataan Anthony, bahwa banyak orang yang kecewa pada diri sendiri dan ingin hidup seperti orang lain. Padahal setiap orang memiliki kekurangan masing-masing. Hanya yang dapat mengatasi kekurangan dirilah yang dapat meraih sukses. 
Sukses Menaklukan Tantangan

Seperti yang aku ceritakan di awal. Blog dan medsosku mungkin berhasil menampakkan aku sebagai travel blogger yang sukses, yang tak memiliki kekurangan. Padahal di balik itu semua, aku adalah pengidap sakit maag kronis yang sangat rentan sakit. Inilah salah satu kekurangan yang aku miliki. 

Tapi aku selalu percaya, bila aku tekun menjaga badan dan pikiranku, Insha Allah aku akan terbebas dari sakit dan bisa beraktivitas tanpa batas.

Aku menantang sakitku dengan melakukan perjalanan.

Melalui perjalanan keliling Indonesia, aku mengagumi keindahan alam ciptaan Tuhan, membuatku bersyukur dan menjadi bahagia.

Melalui perjalanan pula, aku merasakan kebaikan alami kekayaan alam Indonesia berupa rempah-rempah yang dipercaya menyembuhkan berbagai penyakit.

Perjalanan menjadikanku sehat, jiwa dan raga. 

Kamu juga bisa.