Tampilkan postingan dengan label liburan belitung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label liburan belitung. Tampilkan semua postingan

Pulau Leebong Tempat Romantis di Belitung Untuk Menikmati Bulan Madu

Pulau Leebong adalah salah satu alasan kenapa saya selalu ingin datang ke Belitung. Bukan hanya indah, pulau pribadi yang kecil dan terpencil ini memiliki semua yang saya inginkan dari sebuah pulau ideal yang nyaman untuk berlibur dengan keluarga, bersama rombongan teman, atau bahkan untuk menikmati bulan madu romantis bersama pasangan.

liburan belitung terbaik
Liburan Pulau Leebong Belitung

Sebuah kenyamanan dan tulusnya sebuah keramahan

Pulau Leebong punya image berbeda dari apa yang umumnya wisatawan tahu tentang Belitung, yakni tanpa batu-batu granit berukuran raksasa, di pantai maupun perairannya. Ia punya karakter sendiri, memiliki pantai pasir putih yang luas, serta dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang di atasnya ditumbuhi mangrove terbaik.

Sependek pengalaman saya datang ke Belitung sejak tahun 2015, tiap tahun hingga tahun 2019, saya tidak pernah melewatkan mampir ke Pulau Leebong, baik sekadar berkunjung one day tour, maupun sengaja tinggal untuk bermalam. 

Leebong adalah sebuah kenyamanan dan tulusnya sebuah keramahan. Karenanya, seolah tak afdol jika ke Belitung tanpa menyambanginya.

Jetty di bagian terdepan Pulau Leebong, titik kedatangan pengunjung 

Sarat Fasilitas Berkualitas 

Beberapa kali saya merasakan keseruan tiap kali ke Leebong bersama rombongan teman. Pun tak kalah menyenangkan ketika datang berdua saja dengan suami, jadi moment liburan tak terlupakan. 

Berbagai aktivitas bisa dilakukan di sini, mulai dari berenang, bermain kayak, paddle board, bersepeda keliling pulau, snorkeling, nyuloh, berolahraga volley, tenis meja, yoga, hingga berpetualang naik perahu keliling hutan mangrove. 

Soal makan, siapa pun bisa menikmati berbagai jenis hidangan enak di Restoran Leebong, atau bersantai sambil menyeruput minuman di Pirate's Koffie. Kita tinggal memesan apa yang kita suka, dan kemudian membayarnya.

Suasana tenang, bersih di semua tempat, serta villa-villa berkualitas sarat fasilitas, adalah semua hal yang dicari dari sebuah liburan yang sempurna. Mau leyeh-leyeh manja saja di villa atau bertualang seru di pulau, semua bisa dilakukan. 

Dulu ada tenda, sekarang tak ada lagi


Berduaan, romantis-romantisan

Honeymoon bukan hanya milik mereka pengantin baru, saya sebagai pengantin lama pun selalu suka yang namanya bepergian romantis berdua pasangan. 

Nah, romantis itu memang bukan selalu tentang tempat dan suasana, tapi yang utama ada pada orangnya, sebuah sikap yang berasal dari dalam diri sehingga di mana saja tetap bisa menciptakan ekspresi romantis, bahkan di tengah pasar becek yang ramai sekali pun.

Namun pada sebuah tempat dan suasana tertentu, sesi romantis-romantisan akan terasa lebih indah, manis dirasa, penuh kesan, dan jadi kenangan tak terlupakan. Ya seperti Leebong ini, mendukung banget buat berduaan romantis😆

Berduaan di sini rasanya sangat tak cukup kalau 2-3 hari saja, yakinlah minimal satu minggu baru ada kata puas. Kalau saya sih, setahun pun di Pulau Leebong bakal betah. Bisa nggak sih saya tinggal di sana dalam waktu lama? Bisa aja, kalau halu 😂

From Leebong with Love

Tempat mengesankan, banyak kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan 

Ada sunset dan sunrise yang bisa disaksikan di waktu-waktu terbaik dari tempat-tempat terbaik di pulau. Bisa dilihat dari balkon villa saja, dari jetty, atau dari tepian pantai, semua sama indah, menghadirkan perasaan cinta yang berbunga-bunga bagi pasangan yang sedang berbahagia.

Gazebo-gazebo unik di pantai yang kadang kaki-kakinya terendam bila air laut pasang, adalah tempat-tempat nol gangguan buat berduaan. Mau berapa lama bersantai di atasnya, diam dan terlena menyaksikan pemandangan sekitar, atau tertidur hingga petang menjelang, bisa lakukan sesuka hati. Yang penting nggak lupa waktu salat aja 😁

Kolam renang terkeren adalah laut jernih dan bersih yang berada di seluruh sisi pulau. Yang terbaik adalah di bagian depan, dan Pantai Chicas yang ada di bagian belakang. Luas tak terkira dengan air yang selalu hangat berasal dari pemanas alami bernama matahari. Inilah kolam renang yang paling mantul!

Salah satu gazebo di Pantai Chicas

Namanya juga private island, suasana private bisa kapan saja didapat

Kebanyakan pasangan bulan madu menginginkan tempat-tempat yang tenang untuk berduaan. Tempat yang membuat mereka bebas beraktivitas tanpa gangguan. 

Kalau saya, misal pergi ke pulau berdua suami, tidak ingin dilihat orang ketika sedang melakukan apa saja di dalam atau di luar sekitar kamar, saat berjalan-jalan di pantai, saat main air buat berendam dan berenang, saat menikmati makanan di restoran, saat berjalan-jalan keliling pulau, atau apa pun saat di mana pun, ingin sekali bebas dari penglihatan orang-orang.

Tapi, mana bisa benar-benar bebas dari mata orang lain? Katakanlah pengunjung lain nggak ada, pada sibuk beraktivitas sendiri dan menyepi dalam villa yang ditempati atau pergi ke sudut lain pulau, tapi tentu ada pekerja yang sekali waktu atau beberapa kali harus melintas di antara villa, pantai, resto dan lainnya. 

Belum mungkin orang macam saya harus beli pulau sendiri dulu supaya bisa liburan di pulau tanpa gangguan, bukan? Nah, nggak usah repot sampai jual ginjal juga buat beli pulau, cukup datang ke Pulau Leebong, suasana serba private selama menikmati liburan di pulau ini bisa banget didapat.

Pantai Chicas, suasana sepi dan tenang sepanjang waktu

Pantai Chicas dengan pasir putih bersih, private beach andalan di Pulau Leebong 

Seakan punya villa pribadi

Pertama, lihat deh villa-villanya. Di Pulau Leebong ini, villa-villa dibangun berjarak, nggak ada yang saling menempel. Dan di antara jarak itu, ada pohon-pohon besar dan tinggi, ada pula hanya berupa tanah kosong yang lapang dengan taman kecil berisi tanaman-tanaman pendek.

Saat di dalam villa, mau ngobrol kencang pun penghuni villa lain nggak bakal dengar. Jarak jadi alat kedap suara yang paten. 

Contoh nih, Villa Zarra dan Villa Barata. Kedua villa ini berjarak kurang lebih 20 meter. Saat saya berada di Villa Zarra, saya tidak bisa mendengar suara orang mengobrol di Villa Barata. Kecuali ada yang berteriak kencang, baru kedengaran. Itu pun agak sayup.

Villa Barata, salah satu villa terbesar di Pulau Leebong
 

Deretan villa di Pulau Leebong

Senyap, seolah sendirian di pulau

Herannya, meskipun dari dalam villa saya tak bisa mendengar suara orang lain di luar, tapi bisa mendengar suara debur ombak, suara angin, suara daun-daun yang bergesekan dengan dinding villa, bahkan sesekali suara binatang liar. Sisanya, senyap. 

Suara-suara itu seolah jadi peredam suara manusia, ia menguasai suasana, seolah sengaja supaya telinga ini hanya mendengar apa yang ingin pulau perdengarkan saja.

Para karyawan tidur di mess. Villa terdekat dari mess hanya Chicas Villa. Jika butuh sesuatu bagaimana caranya? Keluar, turun dari villa, jalan kaki ke resto yang menempel dengan mess. Di sana pasti ada orang. Entah sekarang, mungkin sudah ada alat komunikasi. Tapi bisa jadi sengaja ditiadakan demi terwujudnya suasana "tidak saling ganggu".

Yang pasti, di balik fasilitas mewah dan serba lengkap dalam villa, ada privacy yang layak dipuja, karena memang suasana romantis datang dari serba tanpa siapa-siapa. 

Tree house Villa Zarra - Leebong Island

Villa-villa mewah bernuansa alam

Pulau Leebong memang agak terpencil dan tersembunyi, tapi jangan salah, fasilitas penginapan di pulau ini bukan sembarangan. Villa-villa dirancang penuh perhitungan, didesain istimewa menjadi bangunan bernuansa alam yang berkelas. 

Semua serba kayu, tapi bukan sembarang kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu pilihan yang disusun menjadi villa-villa yang berdiri kuat dan kokoh. Desain eksterior dan interior, furniture yang digunakan, menunjukkan bahwa harga mahal yang ditawarkan permalamnya, memang pantas untuk sebuah kualitas yang dipersembahkan.

Betapa detail setiap villa beserta isinya, membuat saya tak berhenti mengaguminya. Rasanya, selalu ingin berlama-lama tinggal di dalamnya, entah untuk beristirahat tanpa gangguan, maupun sekadar leyeh-leyeh menikmati udara segar sepanjang waktu dari balkon-balkonnya yang terbuka dan berpemandangan ke laut.

Main ayunan di perkarangan villa. Dikelilingi pohon, sesekali ada monyet turun dan mendekat

Dari balkon Villa Zarra, setiap pagi saya lihat ramai monyet-monyet liar turun ke halaman villa. Mereka bergerombol dalam jumlah kecil, merangkak cepat di atas pasir, lalu melompat kabur secepat kilat ketika diberi teriakan kencang. Sebuah tontonan yang membuat saya dan suami terkekeh panjang.

Malam-malam yang senyap kadang terasa hangat, kadang menjadi sejuk. Dan di saat cuaca bagus, yang terindah adalah taburan bintang gemintang yang selalu membuat terlena kala menyaksikannya. 

Namun, kasur empuk yang bersih dan wangi, lebih suka jika lekas ditempati. 

Membayar mahal tarif tinggal di Pulau Leebong, bagi saya itu berarti membayar tempat dan suasana. Tapi akan ada yang berkata, "kok mahal amat?"

Ya...

Selera orang beda-beda. Ada yang suka berada di kamar suite di puncak tertinggi gedung di tengah gemerlap kota metropolitan, dan ia menyebutnya "Inilah tempat favorit saya, semahal apapun saya siap bayar".

Ada pula yang suka pergi ke tempat-tempat terpencil dan sepi, pergi ke pulau untuk menikmati hangat matahari, bermain di pantai dan beraktivitas di air. Ada yang ke gunung, ke tempat yang dikelilingi hutan, menikmati kesejukan dan udara segar. Dan mereka ini juga berkata: "Inilah tempat yang paling saya sukai, semahal apapun saya rela bayar".

Mahal itu sangat relatif.

Mahal bila hati kita tak ada di sana, murah bila kita menyukainya. Pemahaman soal tarif akan kembali pada kesukaan kita. Maka, mewah akan berbeda makna bila dilihat dari sudut pandang berbeda. 

Pulau Leebong, tak hanya memuaskan kegemaran orang-orang yang suka bertualang dan menyukai tempat-tempat indah dengan suasana terpencil dan sepi, tapi juga memuaskan orang-orang manja yang nggak mau susah dan repot. 

Ruang tidur Villa Declan

Kamar mandi Villa Declan

Cozy and comfy

Pantai di depan villa


Makan Enak di Restoran Semi Outdoor

Makan enak dalam suasana sangat santai bisa dilakukan kapanpun, tinggal datang ke resto yang berada di pusat fasilitas Pulau Leebong. Kenapa saya sebut santai? Saya tidak perlu berdandan rapi pakai baju formal dan bersepatu bagus buat masuk restoran. Tanpa alas kakipun, bahkan saat masih basah dan penuh pasir, bisa masuk resto!

Kecualiiii...misal di resto sedang ada acara formal, hajatan tamu-tamu lain misalnya, ya sesuaikan diri lah. 

Eh tapi, sekarang bangunan resto ada dua ya. Jadi ada pilihan. Kalau satunya dipakai untuk acara suatu rombongan, pindah ke resto satunya. Atau pesan saja makanannya lalu minta diantar ke pondok-pondok di pinggir pantai he he. Kalau saya sih lebih suka cari tempat duduk di luar resto. Lebih dekat ke pantai, bisa jauh lebih santai.

Di depan resto ada pantai pasir putih dengan laut dangkal yang berair sangat jernih. Di sana bisa main air untuk sekadar berendam atau berenang, bahkan main paddle board dan kayak. Jika lelah bermain, lalu haus dan menjadi lapar, nggak perlu balik ke villa dulu buat mandi dan ganti baju, langsung saja ke resto, pesan makanan, lalu makan.

Sesantai itu di Pulau Leebong. 





Santai di Pirate's Koffie

Paling suka pergi ke bagian belakang pulau. Di sana suasananya paling nyaman. Apalagi ada Pirate's Koffie, bisa duduk-duduk santai sambil menyeruput minuman kesukaan. 

Di sini siapa pun bisa pesan kopi, minuman buah, dan cemilan khas seperti pisang goreng, dan lainnya.

Lalu ada Pantai Chicas, tempat yang nyaman banget buat menikmati pemandangan ke pantai dan laut. Saat air surut, muncul pantai pasir yang sangat luas. Di atasnya bisa bersepeda sampai jauh. Sepedanya sudah ada, tinggal pakai kalau sedang ada yang nganggur. Gratis!

Ada pula 3 gazebo, dari yang kecil dan pendek, sampai yang tinggi. Kita bisa naik, duduk-duduk santai di atasnya. Saya beberapa kali di sana saat air surut. Selalu terlena duduk di atasnya, menikmati angin sepoi-sepoi yang bikin ngantuk, tanpa sadar tahu-tahu kaki gazebo sudah terendam. Untunglah tidak dalam, hanya sepaha. Jadi bisa jalan kaki saja kembali ke darat he he.





Minuman Blue Kurakau dan White Sand Coffee


Naik perahu keliling hutan mangrove

Aktivitas ini sangat sayang dilewatkan saat berkunjung ke Pulau Leebong. Ada aroma petualangan yang bisa dirasakan saat berperahu menyusuri hutan mangrove. 

Kegiatan ini hanya bisa dilakukan ketika air pasang sebab di saat itulah perahu bisa lewat. Pulau-pulau dekat Pulau Leebong yang ditumbuhi mangrove, lautnya memang tergolong dangkal. Jadi, perlu lihat-lihat situasi ketika hendak keliling mangrove.

Mangrove di Pula Leebong dan sekitarnya disebut-sebut sebagai mangrove terbaik di Belitung, tak ada di tempat lain. Saya lihat sendiri, di sini selain dangkal, airnya juga sangat jernih dan berwarna kehijauan. 

Di tempat lain yang pernah saya datangi, biasanya keruh dan berlumpur. Ini pula yang membuat kegiatan keliling mangrove di sini spesial, karena lebih menyenangkan untuk dilihat dan dilewati.
Naik perahu keliling hutan mangrove

Selain itu, terumbu karang pun ada, bahkan ikan-ikan cantik yang berseliweran di airnya, bisa terlihat dengan jelas oleh mata. 

Menurut Pak Toto, pengelola Pulau Leebong, bahkan di sini bisa untuk snorkeling. Nah, ini istimewanya, mangrove di tempat lain belum tentu bisa jadi tempat snorkeling.

Sesekali tampak burung-burung cantik dengan bulu-bulunya yang berwarna indah. Dedaunan hijau, udara segar, air jernih, matahari yang bersinar cerah, serta seseorang yang menemani, rasanya tak ingin sebentar kala berperahu...
Bahagia berduaan keliling hutan mangrove

Puas-puasin deh main pasir di Gusung Pasir Pulau Burung

Ada satu tempat yang jadi salah satu spot prioritas bagi wisatawan yang datang ke Leebong, yaitu Pulau Burung.

Pulau ini merupakan pulau pasir yang akan terlihat jika air surut. Ketika pasang, pulau akan tenggelam, tapi tidak dalam, masih bisa dijejaki. Selama 4 kali saya pernah ke sana, pernah paling dalam setinggi 60cm saja. 

Biasanya, wisatawan akan dibawa ke sini saat dalam perjalanan menuju Pulau Leebong. Di sana ada jetty tempat perahu/speed boat bersandar, jembatan untuk berjalan-jalan santai, serta bilik kecil untuk tempat ganti baju.

Di atas pulau ada gazebo, ayunan, dan hammock. Nah, bisa banget bersantai di tempat-tempat tersebut. Biasanya ada paddle board dan kayak, jadi bisa bermain juga kalau mau. Kalau bawa anak-anak ke sini paling seru, mereka bisa bebas dan puas bermain pasir. 

Bintang laut banyak terlihat di tempat ini. Untuk sekedar dilihat bakal puas banget, tapi tentu tidak untuk dimainkan dengan cara diangkat keluar dari air. Karena perlakuan seperti ini berarti kematian bagi si bintang laut.

Berdua saja di sini, menyenangkan sekali. 


Honeymoon romantis? Pulau Leebong sangat recommended. 

Indonesia punya banyak tempat indah. Orang-orang terkenal dunia banyak yang telah menjadikan Indonesia sebagai tempat terbaik untuk honeymoon dan liburan romantis. Karena Indonesia sangat luas, pasangan yang ingin honeymoon tinggal pilih ingin di mana sesuai yang ia suka. 

Jika Bali sudah terkenal sejak dulu sebagai tempat romantis, maka Belitung pun layak dijadikan pilihan. Bagi yang  menggemari suasana dan kegiatan di alam seperti saya, pulau terpencil dan private seperti Leebong adalah pilihan yang selalu saya anggap tepat.

Saya bisa bersenang-senang dengan apa yang dimiliki pulau ini, dan saya bisa nyaman dengan fasilitas terbaik yang disediakan oleh pengelola pulau.

Jika sajian dari alam adalah kemewahan, maka suguhan dari pengelola adalah pelengkap kemewahan itu. 

Semua tentang Leebong Island silakan kunjungi:
Leebong Island, Belitung - Indonesia  
+62 877 9609 9123 (IDN) (WhatsApp Only)  
+62 817 0 917 677 (ENG) (WhatsApp Only)  
resort@leebongisland.com


 
Rate Villa di Pulau Leebong:
Chiccas Villa Rp 4,800,000,-
Declan Villa Rp 4,800,000,-
Abe Villa Rp 6,800,000,-
Zarra Tree House Rp 4,800,000,-
Barata Villa Rp 8,600,000,-

Artikel lain tentang Leebong Island dan Belitung:



Liburan Belitung Bersama AirAsia

bahagia bersama airasia
Terbang Mudah dan Bahagia Bersama AirAsia 

Terbang ke Belitung Bersama AirAsia - Heboh tiket mahal pada awal tahun 2019 mengejutkan banyak sobat traveler yang rutin bepergian dengan pesawat, termasuk saya.

Tak sedikit sobat misqueen menjerit kesal. Mereka sudah memiliki rencana matang untuk jalan-jalan keliling Indonesia sepanjang 2019, tetapi kenaikan tarif tiket membuat segalanya jadi ambyar. Akibatnya, rencana melancong dirombak ulang, keliling Indonesia diubah jadi keliling kecamatan saja. Haikkksss!

Sepahit itukah patah hati oleh tarif tiket yang meroket? Yes! Bahkan saya, yang menjadikan liburan sebagai kebutuhan hidup, sebagian besar daftar destinasi favorit yang akan disambangi di 2019 terpaksa dicoret, jadwal liburan dikurangi, mudik rombongan ke kampung halaman juga ditimbang ulang. Untunglah, sebelum corat-coret, ada yang mengingatkan begini: "Hey, kamu masih bisa ke sana dan ke sini tanpa bikin kantong jebol. Jangan menyerah, hidup adalah anugerah, syukuri apa yang ada, masih ada AirAsia..." *d'Masive mode on.

Oh iya ada AirAsia
bahagia bersama airasia
Liburan Bersama AirAsia

Tiket Murah ada kok, bahkan keluar negeri! 

Begitu kata Jeffry, sobat saya, seorang tukang jalan. Perkataannya sukses bikin saya mengalihkan beberapa destinasi liburan dalam negeri ke luar negeri. Mau gimana lagi, bulan Februari 2019 saya sedang butuh banget liburan, melepas penat sekaligus merayakan kelarnya suatu urusan. Tawaran melancong ke negara-negara tetangga yang berbiaya lebih ekonomis tentu saja bikin saya terpikat, karena itu langsung saya sikat. 

Thailand, Malaysia, Singapura menjadi rute terdekat yang bisa dicapai AirAsia dari Jakarta dengan harga yang masih masuk akal dan terjangkau. Bahkan, dengan harga 5 jutaan saya bisa liburan ke 3 negara selama 6 hari 5 malam sudah termasuk tiket AirAsia. Sangat menggiurkan bukan?

Eiits...jangan salah. Selain berbekal tiket murah, saya punya trik lain supaya melancong bisa lebih hemat bersahaja. Misalnya nih, liburan 3 negara, cukup dengan terbang dari Jakarta ke Kualalumpur saja. Nanti, ke Singapura dan Thailand lanjut via darat dari Malaysia, alias naik mobil. Balik ke Jakarta dari Kualalumpur lagi, terbang pakai AirAsia lagi 😁

Ini yang namanya sekali terbang 3 negara terlampaui dengan biaya murah. Meskipun murah meriah tapi tidak murahan. Pesawat, hotel, makan, dan semua urusan perjalanan aman terkendali dan memuaskan. Buktinya? Baca aja ceritanya di 6 hari tour 3 negara Asia 😃

Yuk simak terus cerita saya Bahagia Bersama AirAsia ya. 
bahagia bersama airasia
Melancong 3 negara dengan tiket murah AirAsia 
Hatyai Thailand

Singapura


Promo Tiket Murah luber di AirAsia. Sudah pernah dapat free seatBelum sih hoho.  

Selama ini saya memang belum pernah serius berburu free seat AirAsia. Ada kondisi di mana saya tidak bisa ambil tiket ke mana saja dan kapan saja, meskipun sangat murah dan nol Rupiah. Ya, namanya sudah berkeluarga dan punya anak-anak, banyak pertimbangan. Kalau main sikat saja, padahal tidak yakin bisa berangkat atau tidak, lebih baik jatah seat buat orang lain yang lebih perlu. 

Meskipun tidak pernah merasakan dapat free seat atau pun tiket promo terbatas, saya masih bisa menikmati bepergian dengan tiket murah AirAsia. Saya masih ingat ketika diundang menghadiri event di Yogyakarta, dan saya harus berangkat cepat, saya bimbang mau naik kereta atau pesawat. Pastinya ingin naik kereta biar hemat, tapi durasi perjalanan lama. Setelah dicek, ternyata tarif tiket AirAsia ke Jogja tidak jauh beda dengan tarif tiket kereta. Tentu saja saya pilih naik pesawat, lebih cepat.

Tetap bisa bepergian bolak-balik dengan pesawat di tengah gonjang-ganjing tiket mahal itu, rasanya sesuatu. Menariknya lagi, promo-promo AirAsia bisa meluncur bebas di tengah kisruh tiket mahal. Padahal saat itu, jangankan memikirkan pergi jalan-jalan liburan, menghitung tiket buat mudik lebaran saja bikin kepala cenat-cenut. Ada promo tiket diskon 20%, big sale 72 jam rute dalam dan luar negeri, hingga liburan ke Phuket hanya Rp 583.ooo! Murah banget! 

Berkat promo-promo inilah sobat misqueen macam saya tetap bisa liburan tanpa harus memangkas biaya mudik lebaran. Cihuy banget kan? 



Destinasi Liburan di Indonesia sangat beragam. 

Ada 8 destinasi yang ingin saya kunjungi di tahun 2019, salah duanya adalah Pulau Komodo & Belitung.

Belitung terkenal dengan pantai-pantainya yang indah dan bersih. Pulau ini rutin saya kunjungi sejak tahun 2015, tanpa pernah merasa bosan. Namun, huru-hara tiket mahal, ditambah bagasi yang kini berbayar, membuat saya ragu apakah Belitung masih termasuk destinasi yang mudah untuk dikunjungi. Pasalnya, ada banyak kawan yang belum pernah ke Belitung akan saya ajak liburan bareng. Bersediakah mereka bayar tiket mahal demi ke Belitung?

Pulau Komodo, salah satu destinasi wisata yang dimiliki Indonesia, ia menjadi salah satu destinasi terbaik di Asia. Sebagai orang Indonesia saya bangga, dan telah sejak lama ingin sekali ke sana. Tetapi, betapa mahal tiket pesawat dari Jakarta ke Labuan Bajo yang menjadi gerbang menuju Pulau Komodo. Berulangkali saya berpikir ulang, haruskah berkorban tiket mahal demi menyaksikan keindahan yang tersebar di Tanah Flores?

Namun, betapa cerdasnya AirAsia melihat peluang. Di bulan Agustus yang meriah, ia membuka rute baru dari dan ke beberapa kota di Indonesia yang menjadi destinasi wisata favorit. Sebut saja Labuan Bajo, Lombok, Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan Kertajati. WOW! Jalan menuju Pulau Komodo terbentang, pemirsa!

Sayangnya, dalam hal melancong saya adalah mahluk tidak sabaran. 3 bulan sebelum rute baru tersebut muncul, saya sudah merelakan ke Labuan Bajo dengan tiket mahal. Baca ceritanya di sini: Live on Board Komodo 3D2n (klik) Padahal, kalau mau menunggu, saya bisa terbang dengan murah, malah bisa mampir melancong dulu di Bali beberapa hari 😄

Dua bulan kemudian, tepatnya 19 Agustus 2019, kabar baik itu datang lagi. AirAsia membuka rute baru Jakarta-Belitung! WOW!!! 



Now every one can travel bukan slogan bualan. 

Sebagai maskapai low cost terbaik dunia, AirAsia terbukti sukses membuat mimpi dan harapan orang-orang jadi kenyataan! Ada yang bisa melancong berkali-kali ke kota-kota wisata di Indonesia, ada yang bisa khatam liburan di negara-negara Asia Tenggara, bahkan ada yang bepergian menamatkan banyak negara di Asia Pasifik. Itu semua adalah fakta yang tak bisa dipungkiri. 

Saya tidak muluk-muluk, sekadar pergi ke destinasi wisata paling wonderful di Indonesia saja sudah bahagia, apalagi kemudian bisa ajak serta kawan-kawan pergi ke destinasi tersebut bersama-sama. Misalnya, berkunjung ke Belitung. Ini adalah wishlist saya di tahun 2019, terutama tentang mengajak serta anak saya.

Rute baru AirAsia Jakarta - Belitung mulai dibuka pada tgl. 1 Okt 2019 - 28 Mar 2020. Ini adalah kabar sangat manis dari AirAsia yang hadir di bulan kemerdekaan Rakyat Indonesia. AirAsia seumpama pahlawan yang memerdekakan sobat traveler dari belenggu tiket mahal ke Belitung. Bukankah ini sungguh sesuatu? Di saat saya berencana ke Belitung rombongan di bulan November 2019, tiket AirAsia hadir dengan pesonanya, hanya Rp 357 ribu! 

Rute baru ke Belitung!


Liburan Belitung bareng kawan-kawan akhirnya kesampaian. Berkat AirAsia, ia bukan lagi sekadar harapan yang ambruk diterjang badai kenaikan tarif tiket.

Bulan Oktober, saat penerbangan perdana AirAsia ke Belitung dimulai, kami sedang menyiapkan keberangkatan. Pembelian tiket pesawat AirAsia jadi salah satu prioritas dalam perjalanan. Namun tak disangka, paket tour 3D2N yang kami beli di Picniq Tour (tour operator Belitung yang kami pilih) sudah termasuk tiket AirAsia PP Jakarta - Belitung. Sangat kebetulan! 

"Memasukkan tiket AirAsia PP dalam paket tour Belitung membuat paket yang kami tawarkan jadi lebih ekonomis dan praktis. Ini lebih menarik dan banyak disukai wisatawan kami,' ucap Jeffry, owner Picniq Tour. Fakta tersebut sudah saya alami sendiri, bukan rahasia lagi, jadi saya mengakuinya.

Tiket hemat ada, pengurus tiket perjalanan juga sudah ada. Beres! Oh tapi jiwa hemat saya masih bergairah mencari cara lain untuk lebih hemat. Apa itu? 

Bakar BIG points AirAsia! 😱 



AirAsia BIG Points punya saya per Oktober 2019 berjumlah 10 ribu sekian (saya lupa jumlah tepatnya). Poin tersebut hasil saya terbang dengan AirAsia. Sebagai member BIG, tentu saja poin yang ada bisa digunakan untuk diskon tiket. Akhirnya, demi mendapatkan tiket PP Jakarta - Belitung lebih hemat lagi, saya "bakar-bakar" poin. Lumayan jadi double hemat. Buat yang belum tahu apa itu AirAsia BIG, simak sekilas info berikut ya.


Tentang AirAsia BIG


AirAsia BIG adalah poin yang diberikan setelah kita terbang dengan AA. Untuk mendapatkannya kita harus mendaftar AirAsia BIG Loyalty Programme terlebih dahulu. Saat akan melakukan pemesanan tiket, kita masuk ke App AirAsia BIG di Android atau login di website www.airasiabig.com. Supaya mendapatkan poin, jangan lupa memasukkan BIG ID waktu pemesanan penerbangan/hotel melalui AA.

Keuntungan menjadi member AirAsia BIG 

Keuntungan pertama adalah priority access. Misalnya nih, saat promo free seat, AA akan mendahulukan member BIG sehari sebelum penawaran dibuka untuk umum. Jadi kita hanya berebut dengan sesama member BIG saja, bukan dengan banyak orang.

Keuntungan kedua tentu saja pointnya. Poin ini bisa ditukar dengan penerbangan ke dalam maupun luar negeri, atau souvenir-souvenir lucu dari AA. Kunjungi website www.airasiabig.com untuk informasi lebih lanjut mengenai destinasi yang ditawarkan AA untuk redeem point. 

Cara mendapatkan poin AirAsia BIG 

Pertama adalah dengan melakukan penerbangan atau pemesanan hotel melalui AA. Jadi semakin sering terbang dengan AA maka poin kita semakin bertambah banyak. 

Kedua melalui poin kartu kredit. Poin kartu kredit kalian bisa ditukar ke poin BIG. Tiap bank memiliki ketentuan yang berbeda tentunya. Selain bekerjasama dengan bank, saat ini AA juga bekerjasama dengan agoda, booking.com, zalora, dll. Jadi kalau kita belanja di zalora kita juga bisa mendapatkan poin BIG. 

Nah, untuk informasi lebih lengkap mengenai AirAsia BIG, silakan ASK BIG di link berikut ini: AirAsia BIG (klik). 

Berikut adalah kartu keanggotaan saya di AirAsia BIG. Points saya sebelumnya 10 ribu sekian. Setelah digunakan untuk pembelian tiket (dalam bentuk diskon), tersisa beberapa ratus saja. Setelah ditambah point baru dari pembelian baru, maka point saat ini berjumlah 356. 

AirAsia BIG Loyalty milik saya 💗




Booking Tiket AirAsia sangat mudah. Begini caranya:

  • Buka aplikasi AirAsia BIG mobile pada Smartphone android
  • Pilih menu Pesan Penerbangan
  • Lalu pilih Penerbangan AirAsia dalam menu Pesan Penerbangan Sekarang
  • Selanjutnya baru pilih Cari Penerbangan
  • Lalu pilih dalam menu tersebut tujuan kemana dan untuk berapa orang lalu setelah itu pilihan tanggal
  • Atur tanggal berangkat
  • Lalu pilih Bagasi, Kursi, Menu Santan dalam Produk Tambahan, jika menghendakinya. Jika tidak, lewatkan.
  • Selanjutnya Rincian Kontak. Periksa kembali data. Jika sudah benar, lanjutkan dengan mengambil Perlindungan Perjalanan, jika dibutuhkan. Jika tidak, lanjutkan ke proses pembelian.
  • Terakhir, tinggal melakukan pembayaran dan mendapatkan kode booking.

Setelah pemesanan tiket, selanjutnya check-in melalui aplikasi, nanti akan menerima barcode mobile. Barcode tersebut untuk dipindai di kios bandara untuk mencetak pas naik pesawat (boarding pass). Kita juga dapat memilih untuk dikabari mengenai e-boarding pass yang memungkinkan untuk langsung ke gerbang keberangkatan jika bepergian tanpa membawa bagasi saat check-in.

Cara pembelian tiket AirAsia melalui aplikasi AirAsia BIG


AirAsia Self Check-in sangat memudahkan saya dalam mendapatkan barcode untuk keperluan mencetak boarding pass, memesan makanan, bahkan memilih kursi. Ada 3 pilihan check-in yaitu Check-in web, Check-in Apps, dan Check-in manual di counter.

AirAsia Self Check-in buka 14 hari hingga 1 jam sebelum keberangkatan. Ini keren, sebab tidak banyak maskapai yang memberikan layanan check-in dengan durasi panjang. Saya sendiri check-in 13 hari jelang keberangkatan, untuk seluruh tiket rombongan kecuali infant dan 1 remaja 13 tahun yang mesti check-in manual di counter di bandara.

Pilih Kursi bisa saya lakukan pada saat self check-in, bila butuh, misal ingin duduk bersebelahan dengan anak saya, tapi berbayar. Pada saat check-in web kursi yang saya dapat untuk anak dan kedua rekan saya berada dalam satu barisan. Nah, kebetulan. Jadi saya tidak perlu membayar lagi untuk pilih kursi. Di AirAsia ada pilihan Premium Flatbed, Hot Seat, Standar Seat, dan Zona Tenang. Lain waktu bila pergi ke rute yang lebih jauh, saya akan coba pilih salah satu kursi tersebut. 

Pre-Order Meal juga bisa dilakukan saat self check-in. Ini sangat menarik, dan tidak ada di maskapai lainnya. Jadi, Menu Santan AirAsia menawarkan beragam pilihan hidangan Asean, internasional dan vegetarian untuk semua orang. Combo Meal Santan yang dipesan sebelum berangkat menawarkan harga hemat dengan nilai lebih, dan juga kesempatan untuk memilih dan mendapatkan hidangan Hot Meal kesukaan dari beragam pilihan. Semua makanan pra-pesan juga disertai dengan minuman gratis. 

Dengan cara begini memang lebih mudah, saat di pesawat pesanan datang lebih awal. Saya menyesal tidak melakukan pre-order, selain harus membayar lebih mahal, juga ada waktu tunggu ketika memesan di pesawat. Informasi lengkap mengenai Pre-Order Meal AirAsia bisa dibaca di sini : AirAsia Hot Meal (klik). 

Pre-order meal saat self check-in lebih hemat daripada pesan saat di pesawat

Terminal 2 D-E AirAsia


Kami berangkat dari terminal 2 D-E Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Meskipun telah melakukan check-in web, kami tetap check-in manual di counter AA. Selain untuk bagasi, juga untuk mencetak boarding pass. 


Nah, soal bagasi bikin happy nih, free bagasi AirAsia 15 kg. Ini hebat, sudah tiketnya murah, bagasi pun gratis banyak! 


Jadwal penerbangan kami pukul 16.55, tapi kami sudah kumpul di bandara sejak pukul 14. Satu batita 2 tahun dan 2 remaja belasan tahun belum punya KTP jadi alasan kenapa harus tiba lebih awal, supaya bila urusan check-in manual agak lama, nggak terlalu mepet waktu. Alhamdulillah proses check-in berjalan lancar, dan kami masih punya banyak waktu untuk bersantai di ruang tunggu.  


30 menit sebelum penerbangan, kami dibawa ke pesawat melalui Gate 3 (awalnya Gate 2 tapi dipindah). Naik bus merah AirAsia menuju pesawat. Tepat pukul 16.55 pesawat QZ712 tinggal landas meninggalkan bandara Soekarno Hatta menuju Tanjung Pandan, Belitung. 

Persiapan sebelum berangkat di Bandara Soekarno Hatta
Bersama gengs Blogger Vlogger di Terminal 2D Soekarno Hatta

Kenyamanan di Pesawat Air Bus A320

Rasa nyaman yang dirasakan oleh seseorang belum tentu sama dengan yang dirasakan orang lain, tergantung standar yang ditetapkan oleh masing-masing. Bila ia terbiasa dengan fasilitas dan layanan kelas satu maskapai bintang 5 bertarif tinggi, dan ia menolak standar tersebut turun, maka ia tidak akan mendapatkan kenyamanan pada maskapai lain yang memberikan fasilitas/layanan tidak setara.

Bagi saya, tarif murah AirAsia tidak merusak standar nyaman versi saya. Saya bisa duduk tenang, mendapatkan layanan baik penuh keramahan, dan menikmati penerbangan dengan santai. Hal ini berlaku ketika saya melakukan penerbangan jarak dekat maupun jauh. 

Di dalam pesawat menuju Belitung, rombongan kami duduk terpisah. Beberapa duduk di barisan agak ke depan, lainnya di tengah dan belakang. Saya sendiri agak tengah, satu barisan kursi dengan Alief anak saya, Afit, dan Mirwan. Alief bertukar bangku dengan Afit karena ia ingin duduk dekat jendela agar bisa melihat pemandangan di luar. Meskipun sudah beberapa kali naik pesawat, ini menjadi perjalanan pertama Alief naik AirAsia. 

Selama penerbangan, Alief duduk santai tanpa keluh. Sesekali memotret pemandangan di balik jendela. Tentu saja, tak lupa menikmati Menu Santan yang ia pesan. Saya tidak perlu tanya apa ia senang atau tidak, cukup melihat sumringah di wajahnya saja sudah mengartikan segalanya.

Air Bus A320
Bersama Alief yang pertama kali naik AirAsia
Bersama Mirwan Vlogger dan Afit Blogger


Menu Santan dalam pesawat rute Jakarta - Belitung yang kami tumpangi tidak memberi banyak pilihan, hanya beberapa yang tersedia dan bisa dipesan. 

Dari pilihan yang ditawarkan, Alief memesan Red Burger dan minuman teh manis panas. Sedangkan saya, cukup bangga dengan 1 cup mie instan panas yang aroma kuahnya sukses melayang-layang di dalam kabin 😂 

Memesan makanan di pesawat jelas tidak bisa berhemat seperti ketika memesan sebelum berangkat atau saat check-in web. Tapi terkadang, saya melupakan urusan berhemat bila urusan perut, berapapun siap bayar, yang penting Alief senang dan kenyang. Mie instan juga tidak murah, harganya 3x lipat dari harga beli mentah di minimarket. Kalau mau murah bisa sih, loncat saja dari pesawat, mampir dulu ke toko, lalu balik lagi ke pesawat pakai sayap. Emang bisa? *lol 

Durasi terbang dari Jakarta ke Belitung kurang dari 1 jam. Jika lapar, waktu untuk menahannya tak terlalu lama. Waktu makan siang memang sudah lama lewat, sedangkan waktu makan malam belum terlalu dekat, keinginan untuk makan bisa jadi ada. Sesuai itinerary, setiba di Belitung pukul 17.55 nanti kami bakal langsung dibawa ke restoran untuk makan malam. Jadi, kudapan ringan yang dipesan di pesawat sudah cukup untuk sekadar mengganjal perut. 

Seenak apa Red Burger yang Alief santap? Yang jelas, burger itu habis dalam sekejab. Burger merah menggoda, membuat siapa pun tak ingin lama-lama membiarkannya utuh. Tak hanya enak, burger itu juga cantik ketika difoto di udara, berlatar langit petang yang keunguan, ia sangat serasi dengan warna cover kursi pesawat, atau pun seragam flight attendant AirAsia 😂 

Inspi Burger (RED) AirAsia
Merah Mewah di Udara
Melayani dengan prima
Nikmatnya Mie Instant Cup di Udara 😂


Terbang dengan AirAsia jadi pilihan bijak ketika pilihan terbang semakin mahal dengan penerbangan lain. Boleh jadi pada waktu tertentu tarifnya lebih tinggi dari pada maskapai lain, tapi hal tersebut jarang sekali terjadi. 

Tak ada lagi beban tiket mahal ketika perjalanan dengan AirAsia akhirnya terlaksana. Wajah kawan-kawan saya hanya menyiratkan ketidaksabaran menjejak Negeri Laskar Pelangi.

Di dalam pesawat, kawan saya Lidya duduk bersebelahan dengan Pascal, anaknya yang masih duduk di kelas 8 SMP. Rara duduk sendiri memangku Salsa yang masih Batita. Sementara Yuk Annie, Tami, Fauziah, Ida, dan Mbak Astuti mandiri di kursinya masing-masing. Saya tanyakan pada Rara, apakah anaknya rewel selama penerbangan? Katanya tidak. Rara senang akan hal itu, saya juga jadi senang. 

Penerbangan berjalan dengan lancar, Tuhan menyertai, memberi keselamatan, berkat doa-doa setiap orang. Saya bersyukur.

Pesawat mendarat dengan mudah, kami pun sampai di Belitung. Mbak-mbak cantik dan mas ganteng flight attendant melepas kami dengan senyum yang tak henti terkembang. Bagi mereka, satu beban perjalanan berhasil diselesaikan. 

Seyum Ramah Mekar Terkembang


Melayani dengan Hati


Belitung, Kami Datang! 

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pariwisata telah menetapkan Belitung sebagai salah satu dari 5 Bali Baru yang menjadi destinasi super prioritas Indonesia. Belitung juga memiliki event wisata yang masuk dalam Top 100 Calender of Event. Event tersebut bernama Festival Tanjung Kelayang, dan sudah dilaksanakan sejak tahun 2018.  

Spesialnya, kedatangan kami ke Belitung bertepatan dengan event Festival Tanjung Kelayang 2 yang digelar pada tgl. 15-19 November 2019. Momen yang pas untuk kami, bisa menikmati pesona Belitung di tengah kemeriahan festival. 

Mungkin, karena gelaran event wisata itu pula Belitung kebanjiran wisatawan. Saya perhatikan, suasana di terminal kedatangan bandar udara H.A.S Hanandjoeddin pada Jumat petang sangat ramai. Kebanyakan adalah wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia yang datang melalui Jakarta. 

Guide tour kami bercerita, bahwa sejak AirAsia membuka rute ke Belitung, pariwisata Belitung yang sempat lesu kembali bergairah. Wisatawan kembali berdatangan, jumlahnya meningkat, terutama di akhir pekan. Pada musim gelaran festival begini, jumlahnya lebih banyak lagi. Sekadar info, Malaysia dan Singapura memiliki penerbangan langsung ke Belitung. Itu sebabnya wisatawan dari kedua negara tersebut terlihat mondar-mandir berkunjung ke Belitung untuk berlibur. 

Dampak dari kunjungan yang meningkat adalah hotel-hotel kembali ramai. Para karyawan yang tadinya banyak diberhentikan, kini bekerja lagi. Perahu-perahu wisata kembali berlayar, kedai-kedai makan kembali ramai, warung kopi kembali penuh orang, produk di toko oleh-oleh kembali terjual, mobil-mobil wisata kembali melaju membawa wisatawan. Semua pelaku wisata kembali bersemangat mempromosikan Belitung sebagai The Island of Heaven. 

Bersama kawan-kawan, di Mercusuar Pulau Lengkuas, Ikon Wisata Belitung

Belitung, The Island of Heaven


"Liburan Belitung mu kok mewah? Pasti mahal!"



Siapa bilang mahal? Paket liburan Belitung 3D2N yang kami beli Rp 2,5 juta saja. Sudah termasuk tiket pesawat AirAsia PP Jakarta-Belitung. Kami menginap di kamar hotel BW Inn yang luas dan mewah, makan enak selalu di restoran, mobil bagus dan nyaman, dan ditemani guide humoris yang penuh pengalaman. Mungkin sulit dipercaya, tapi itulah faktanya.

Kegiatan wisata apa saja yang kami lakukan selama di Belitung? 

Hari pertama di Belitung kegiatan kami hanya diisi dengan wisata kuliner. Aktivitas ini menyesuaikan jadwal kedatangan kami di Belitung. Seperti diketahui, AirAsia hanya membuka 1 kali penerbangan dari Jakarta ke Belitung yaitu pukul 16.55. Karena tiba sudah menjelang malam, maka kegiatan kami hanya makan malam dan nongkrong sebentar untuk minum kopi di warkop legendaris di Belitung. Setelah itu baru menuju hotel untuk istirahat sebelum melanjutkan aktivitas di hari kedua.

Hari kedua sarat petualangan. Kami island hopping di Geopark Tanjung Kelayang. Seharian bertemu pantai dan air laut. Naik perahu motor dari Pantai Tanjung Kelayang, menjelajah dari pulau ke pulau. Dimulai dengan mengunjungi Batu Burung Garuda, Batu Berlayar, Pulau Lengkuas, Snorkeling di Pulau Babi, makan siang menu seafood di Pulau Kepayang, dan berakhir di Pulau Kelayang. Semua tempat yang dikunjungi spesial. Terutama Pulau Lengkuas dengan mercusuarnya, ikon pariwisata Belitung.  

Sore hari setelah island hopping, kami sunsetan di Pantai Tanjung Tinggi, tempat lokasi syuting Film Laskar Pelangi yang sangat fenomenal di masanya. Selepas dari sana, lanjut ke Pusat Oleh-oleh Belitung di Klapa. Malamnya makan seafood enak sampai kenyang. 

Hari ketiga merupakan hari terakhir kami berwisata di Belitung. Kami pergi tour Pulau Leebong, main air, pergi ke gusung, keliling mangrove, makan siang seafood, dan foto-foto gembira di setiap tempat di pulau. 

Jam 3 sore kembali ke Tanjung Pandan. Sebelum ke bandara, kami mampir sejenak di Danau Kaolin, danau bekas galian tambang yang berisi air berwarna biru mengandung kaolin. Pukul 18.20 seluruh rombongan kembali ke Jakarta bersama AirAsia, kecuali saya dan 2 rekan saya tetap tinggal karena masih ada kegiatan yang masih harus diikuti bersama Dinas Pariwisata Belitung yaitu event Festival Tanjung Kelayang. 

Island Hopping Geopark Tanjung Kelayang
Batu-batu granit raksasa di Pantai Tanjung Tinggi tempat syuting Film Laskar Pelangi
Singgah makan di Pulau Kepayang
Seru-seruan di gusung pasir Belitung Selatan
Jelajah Pulau Leebong
Kulineran di Belitung

Seafood Belitung terkenal enak karena kesegarannya. Saya percaya, hampir seluruh rumah makan seafood di Belitung hanya menyajikan seafood segar dalam hidangannya. Inilah yang membuat saya ketagihan seafood Belitung. Tour operator kami, Picniq Tour, memanjakan kami dengan seafood enak di sebuah resto di Tanjung Pandan, yaitu Dinasty Restaurant.

Selama 6 kali ke Belitung, saya tidak pernah absen makan di restoran Disnasty. Kepiting Saos Padang, Ketam Isi, Sop Bakso Ikan, Ikan Kakap Bakar, semuanya memberi kepuasan bagi lidah, bikin nagih, bikin kangen. Dan kali ini, saya menikmatinya bersama anak saya, serta kawan-kawan saya.

Siapa yang tak kenal Warung Kopi Kong Djie. Warkop legendaris ini sangat terkenal di Belitung, bahkan di luar Belitung. Jika ke Belitung, tentu saja wajib singgah minum kopi di Kong Djie. Kami minum kopi di sana, kopi O dan kopi susu, ditemani pisang goreng, aduhai enak sekali.

Island Hooping di Tanjung Kelayang, main air sampai kedinginan, main di pantai sampai kepanasan, snorkeling sampai pegal, semua kesenangan itu dilengkapi dengan makan siang seafood di rumah makan di Pulau Kepayang. Makan di pulau lho, tempat dan suasananya itu yang luar biasa.

Main ke private island macam Pulau Leebong, kami makan seafood lagi, masakan juara dan terenak, jaminan mutu ala restoran Leebong Island. Betapa puas kami memanjakan lidah. 

Tak lupa, kami juga makan bedulang di Wan Bie, tradisi makan khas Belitung. Makanan dihidangkan dalam nampan yang ditutup tudung, berisi bermacam lauk, di tengahnya ada gangan, gulai khas Belitung.

Itu baru kuliner-kuliner yang saya makan bersama rombongan. Setelah rombongan balik ke Jakarta, kami lanjut kulineran di tempat lain. Makan mie Belitung, seafood Sinar Laut, seafood Pondok Nelayan, Kopi Ake, Es Doger Kopi, dan kuliner lainnya. 

Hati-hati, kuliner Belitung bikin nagih! 😁
Makan siang seafood di Pulau Leebong
Makan siang seafood di Pulau Kepayang
Puas Makan Seafood Enak di Dynasti Restaurant Tanjung Pandan
Minum Kopi Kong Djie, di Warkop Legendaris di Belitung


Laskar Pelangi 

Siapa yang tak kenal tetralogi Laskar Pelangi? Novel fenomenal karya Andrea Hirata tersebut sukses mengangkat pariwisata Belitung ke tempat tinggi. Terlebih ketika diangkat ke layar lebar oleh Mira Lesmana, pariwisata Belitung jadi kian melejit.

Nama Laskar Pelangi memang sangat menjual. Paket-paket wisata dengan nama tersebut laris manis bagai kacang goreng. Wisatawan antusias datang untuk melihat replika sekolah anak-anak Laskar Pelangi, mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata, menyaksikan keindahan Pantai Tanjung Tinggi yang menjadi tempat anak-anak laskar pelangi bermain, bahkan tak sedikit yang minta diajak berjumpa Ibu Muslimah, guru anak-anak laskar pelangi.

Saya pernah beruntung, pada tahun 2016 punya kesempatan bertamu ke rumah Ibu Muslimah, berjumpa langsung dengan sosok guru yang ditulis dalam novel. Beliau adalah wanita Melayu yang cantik, inspiratif, dan memiliki kebijaksanaan yang luar biasa. Di usianya yang telah senja, ia tinggal dengan bahagia bersama keluarganya, di rumahnya yang tenang di tengah lingkungan yang damai. 

Sesungguhnya, Negeri Laskar Pelangi punya banyak kisah menarik. Bagi yang suka dengan sejarah, coba deh pergi menelusuri Jejak Sang Proklamator di Belitung.

Replika SD Laskar Pelangi
Museum Andrea Hirata

AirAsia Dukung Destinasi Super Prioritas

Saya memiliki ikatan yang sangat intim dengan Belitung. Ia bukan sekadar indah di mata, tapi juga erat di hati.

Belitung bagi saya adalah tentang rasa bahagia. Setiap kali saya merasakan kebahagiaan di Belitung, saya ingin membaginya dan menularkannya pada orang lain. Itu sebabnya setiap kali ke Belitung saya pasti akan ajak kawan-kawan agar mereka juga merasakan kebahagiaan yang sama. Tahun 2015, 2016, 2017, dan sekarang 2019, saya selalu datang bersama rombongan kawan blogger. Melihat mereka senang datang ke Belitung, itulah kesenangan saya. 

Belitung tidak pernah membuat saya jemu untuk kembali. Masyarakatnya ramah, kota dan pedesaannya nyaman, pantainya sangat bersih, lautnya sangat jernih, budayanya unik, dan makanannya enak-enak. Fasilitas dan layanan untuk wisatawan pun tersedia lengkap. 

Belitung hanya satu dari sekian banyak destinasi wisata terbaik yang dimiliki Indonesia. Jika kamu orang Indonesia yang gemar berwisata, setidaknya satu kali seumur hidupmu pernah mengunjungi Belitung.

Salut buat AirAsia. Membuka rute ke Belitung adalah bentuk dukungan terhadap destinasi wisata super prioritas Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah. 







Begini Rasanya Bahagia Bersama AirAsia, Liburan Mahal Bisa Murah Bukan Mimpi Belaka . "Now every one can travel" bukan slogan bualan. Sebagai maskapai low cost terbaik dunia, AirAsia terbukti sukses membuat mimpi dan harapan banyak orang jadi kenyataan! Ada yang bisa melancong berkali-kali ke kota-kota wisata di Indonesia, ada yang bisa khatam liburan di negara-negara Asia Tenggara, bahkan ada yang bepergian menamatkan banyak negara di Asia Pasifik. Itu semua adalah fakta yang tak bisa dipungkiri. Yuk baca ceritaku liburan #BahagiaBersamaAirAsia https://www.travelerien.com/2019/12/bahagia-bersama-airasia.html Kalau kamu, sudah liburan kemana saja dengan @airasia? @adventurose @utamiisharyani @bairuindra @imasatrianto @d.athrikasih @elvinayanti @airasia_bhsindonesia #BahagiaBersamaAirAsia #Travelerien #AirAsia #FlyWithAirAsia
A post shared by Katerina S. | Travelerien.com (@travelerien) on


Liburan Bahagia Bersama AirAsia

Liburan bisa membuat bahagia adalah fakta. Bagi saya, liburan membebaskan diri dari rutinitas, membuat pikiran jadi lebih jernih, merasakan nikmatnya melakukan apa yang tidak bisa dilakukan saat berada di jam kerja, menyegarkan pikiran, dan mengembalikan situasi menjadi awal lagi.

Liburan membuat saya merasa memiliki waktu yang berharga, menikmati banyak waktu dengan orang tersayang, maupun dengan kawan-kawan. Liburan bisa menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik. Misalnya, setelah liburan jadi ingin pergi liburan selanjutnya ke tempat istimewa di Indonesia, tentu saja butuh persiapan biaya. Nah, saya dan mungkin juga Anda, lalu jadi ingin menabung untuk berlibur bukan? Tentu saja harus menabung, karena liburan butuh biaya. Tapi yang pasti, untuk biaya tiket pesawat hemat, kita sudah tahu pesan di mana 😉

Liburan di Belitung menutup jadwal liburan saya di tahun 2019. Alhamdulillah, seperti biasa, setiap usai berlibur saya merasakan bahagia sekaligus lebih produktif.

Nah, kamu sudah punya rencana liburan kemana di tahun 2020 nanti? Kalau masih bingung mau kemana, kamu bisa cek destinasi AirAsia di sini : AirAsia Destinations 

Informasi lengkap rute AirAsia bisa dilihat pada halaman AirAsia SiteMap (klik)


Oke, sekian dulu cerita liburan seru di Belitung bersama kawan-kawan. Masih ada banyak cerita liburan bahagia lainnya yang belum saya tulis. Nah, jika kamu punya pengalaman terbang #BahagiaBersamaAirAsia, yuk ceritakan di blog mu! 

Buat yang ingin melihat video liburan kami di Belitung, silakan kunjungi video di channel youtube saya berikut ini: