Tampilkan postingan dengan label libur tahun baru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label libur tahun baru. Tampilkan semua postingan

Prioritas Keluarga yang Berharga

Wisma BNI 46 (sumber: www.wisma46.com)

Fenomena Akhir Tahun

Desember, bulan yang selalu dihiasi oleh gelombang status di media sosial yang berisi sekilas perjalanan setahun, pencapaian, kegagalan, serta daftar resolusi dan cita-cita di tahun yang akan datang. Fenomena ini tak hanya terjadi pada orang-orang yang tak saya kenal, tetapi juga di akun-akun yang saya ikuti karena sudah mengenalnya. Saya sendiri pernah menjadi "pelaku" dari rutinitas tersebut bertahun-tahun yang lalu, entah hanya untuk meramaikan atau mungkin dengan sedikit niat untuk mendapatkan perhatian. Namun, seiring waktu saya menyadari, "Apakah ada gunanya saya menceritakannya?" Kini, saya hanya bisa tersenyum bila mengingatnya, tanpa bermaksud menertawakan orang lain yang masih melakukannya.

Prioritas yang Mengalihkan

Desember kali ini fokus perhatian saya sedang beralih sepenuhnya kepada keluarga, terutama pada kedua anak saya, Alief dan Aisyah. Salah satu aspek yang terus menjadi perhatian utama saya adalah masalah pendidikan. Kali ini, perhatian saya terfokus pada magang Alief dan rencana GTC Aisyah yang akan membawanya ke luar negeri ke dua negara. Hal-hal ini menjadi prioritas, mengalihkan perhatian saya dari pertanyaan tentang "Apa saja yang telah saya lakukan pada tahun 2023?" atau "Apa yang ingin saya capai di 2024?" atau bahkan pertanyaan santai seperti "Liburan tahun baru ke mana ya?" dan "Di mana kita akan menginap?" Aiiih mana ada waktu buat itu semua! 😅

Alief Magang

Informasi mengenai magang sudah diterima Alief sejak awal semester 5. Kampus, Binus University, memberikan sejumlah nama perusahaan beserta posisi dan kriteria yang sesuai dengan jurusan masing-masing mahasiswa. Sebagai mahasiswa semester 6, Alief memiliki kebebasan untuk memilih perusahaan yang diminatinya, mengajukan lamaran, menunggu panggilan, menjalani wawancara, dan jika lolos, bersiap untuk memulai magang sesuai jadwal yang telah ditentukan. Meskipun kampus menyediakan opsi yang mudah, Alief memiliki keinginan kuat untuk mencoba melamar di perusahaan di luar daftar yang disediakan oleh kampus. Meskipun terbersit pikiran, "Mengapa memilih yang sulit ketika ada yang mudah?" kami sebagai orang tua mendukung keputusannya, melihatnya sebagai sebuah tantangan yang berani dan positif.

Bikin Akun LinkedIn

Salah satu strategi yang diambil oleh Alief dalam menjalani pencarian, penemuan, dan perolehan kesempatan magang adalah dengan membuat akun di LinkedIn. Di sana, ia mengisi seluruh data dan informasi dirinya dengan sangat lengkap, kemudian mengajukan lamaran setelah menemukan peluang yang sesuai. Suami dan saya juga jadi ikut aktif di LinkedIn. Meski saya sebelumnya tidak memiliki akun di platform tersebut, namun akhirnya saya membuatnya khusus untuk membantu urusan Alief. Peran saya lebih sebagai pengamat dalam proses pencarian, dan kadang memberikan informasi jika ada peluang yang cocok untuk Alief.

Sampai Nanti Untuk Aisyah

Tentang akun LinkedIn yang saya buat, semata-mata diperuntukkan bagi Alief. Saya sendiri tidak memiliki niatan untuk menggunakannya dalam upaya pencarian pekerjaan. Oleh karena itu, akun tersebut tidak berisi informasi apapun mengenai diri saya. Berbeda dengan akun-akun teman yang umumnya memajang sejumlah informasi terkait pengalaman kerja, prestasi, keterampilan, dan sebagainya. Meskipun nantinya perihal Alief selesai, saya tetap mengaktifkan akun tersebut. Ini karena setelah Alief, giliran Aisyah yang akan menghadapi pengalaman serupa ketika menempuh pendidikan tinggi nanti. Mungkin Aisyah juga akan tertarik untuk mencoba sendiri mencari perusahaan magang. Dengan demikian, saya bisa menyaksikan lagi momen-momen Aisyah seperti yang sedang dialami oleh Alief saat ini.

Ikhtiar Aja Dulu, Jodoh & Rejekinya Kemudian

Setelah dua bulan sejak pendaftaran magang dibuka, pihak kampus akhirnya menutup kesempatan tersebut. Hal ini berarti bahwa mahasiswa harus bersifat proaktif dalam mencari peluang secara mandiri. Sementara itu, Alief belum menerima panggilan. Meskipun saya agak merasa cemas, Alief tetap menunjukkan ketenangannya. Suami memberikan semangat, bahwa yang terpenting Alief telah berusaha, dan jika memang rejeki, pasti akan ada jalannya.

Seingat saya, ada kesempatan magang dari Sinar Mas Land yang sesuai dengan kriteria yang dicari oleh Alief. Ada dua lowongan, satu untuk kantor pusat di Kuningan dan satunya lagi untuk kantor Green Office di BSD City. Alief telah mengirimkan CV untuk kedua lowongan tersebut. Saya sendiri dalam hati sangat berharap Alief diterima di kantor BSD City karena tempatnya dekat dari rumah, menghemat biaya transportasi, dan tidak perlu menyewa tempat tinggal baru. Sayangnya, panggilan dari Sinar Mas Land tidak kunjung datang. Hingga akhirnya, Alief mendapatkan informasi bahwa kampus kembali membuka pendaftaran magang dengan menyediakan beberapa perusahaan yang telah dipilihkan.

Kabar baik ini disambut gembira oleh Alief, yang segera memilih beberapa perusahaan. Alhamdulillah, dia mendapat panggilan dari 3 perusahaan, termasuk salah satunya dari perusahaan farmasi. Meskipun demikian, Alief akhirnya memilih perusahaan lain yang menurutnya lebih cocok.

Alhamdulillah, urusan magang Alief berhasil diselesaikan di bulan Desember. Perusahaan tempat dia magang berkantor di Sudirman, tepatnya di gedung BNI 46. Kegiatan magangnya dijadwalkan akan dimulai pada bulan Februari, selama 10 bulan. Meskipun perusahaan menginginkan magang selama 12 bulan, kampus membatasinya menjadi 10 bulan.

Wisma BNI46, Sudirman Jakarta. 31 Desember 2023

Survey Lokasi

Setelah Alief berhasil menemukan tempat magangnya, tahap selanjutnya adalah memikirkan cara menuju tempat kerja. Diskusi panjang pun terjadi di keluarga kami. Pertanyaan seputar naik KRL untuk efisiensi waktu dan biaya, atau membawa mobil untuk kenyamanan dengan konsekuensi biaya lebih tinggi, menjadi bahan pembahasan kami. Opsi sewa rumah atau apartemen dekat kantor juga muncul sebagai alternatif menarik.

Alief berinisiatif menjajal rute naik KRL dari BSD ke Sudirman dan berkendara mobil dari rumah ke BNI 46 untuk mengecek durasi perjalanan dan situasi pada jam tertentu. Kami sebagai orang tua mendukung langkah ini bahkan turut menemani. Aisyah, adik Alief, juga ikut serta dalam "petualangan" ini.

Tes perjalanan dari rumah menuju Wisma BNI46 kami realisasikan pada ujung bulan, tepatnya pada hari terakhir tahun 2023, tanggal 31 Desember 2023. Sebenarnya, waktunya agak kurang tepat karena Jakarta sedang sepi, banyak orang bepergian keluar kota, dan kami justru masuk ke dalam kota. Meski begitu, tetap bermanfaat buat Alief. Setidaknya dia sudah mengetahui rute mana yang paling efisien untuk perjalanan normal atau cepat jika berkendara sendiri ke kantor.

Aisyah GTC ke 2 Negara

Desember juga menjadi bulan sibuk saya untuk Aisyah yang akan berangkat ke luar negeri pada bulan Februari. Persiapannya melibatkan banyak hal, seperti dokumen perjalanan dan keperluan identitas karena Aisyah masih di bawah umur. Perjalanan ini akan menjadi pengalaman baru bagi Aisyah, seperti halnya abangnya yang memulai magang pada bulan yang sama.

Aisyah akan bersama teman-temannya, didampingi oleh beberapa guru, mengunjungi 2 universitas di Singapura dan Malaysia. Semua kegiatan sudah diatur oleh pihak sekolah dan travel yang bekerjasama. Alhamdulillah, segala persiapan dan dokumen penting selesai sebelum tenggat waktu.

Imigrasi Tangerang. Desember 2023

Kemudahan Tanda Kebaikan Allah

Alhamdulillah, meskipun dihadapkan pada beragam tantangan, urusan Alief dan Aisyah berhasil diselesaikan bersamaan di bulan Desember, tepat sebelum batas waktu. Saya merasa sangat lega.

Dalam menjalankan proses ini, saya menyadari betapa banyaknya kemudahan yang Allah berikan selama menangani berbagai tugas untuk anak-anak. Saya bersyukur atas kebaikan Allah yang senantiasa menyertai langkah-langkah keluarga kami. Alhamdulillah.

Tantangan Membimbing Anak Menuju Kedewasaan

Dulu saya berkeyakinan bahwa seiring bertambahnya usia anak-anak, saya akan meraih lebih banyak keleluasaan. Sayangnya, realitasnya tidak selaras dengan prakiraan tersebut. Meskipun Alief dan Aisyah sudah memasuki fase kedewasaan, tahap tersebut belum sepenuhnya tercapai. Hal ini menuntut perhatian dan dukungan lebih lanjut, bukan membiarkan mereka mengemban perjalanan hidup secara mandiri.

Mereka harus beradaptasi di tengah dunia yang makin kompleks dan sarat tantangan. Tempat mereka menjelajahi di luar rumah tak selalu mencerminkan nilai-nilai islami atau mendukung aspirasi yang kami, sebagai orang tua, harapkan. Kondisi lingkungan yang tak selalu aman dan risiko yang mengintai mengindikasikan bahwa perhatian serta bimbingan yang intensif menjadi imperatif. Pembebasan anak tidak sama dengan melepas mereka tanpa panduan di dalam dunia yang penuh risiko dan ketidakpastian. Meskipun ada berbagai strategi untuk membantu anak-anak mencapai kemandirian, perspektif saya mengenai melepas anak dalam segala hal, sejauh mungkin, bukanlah jawaban mutlak. Maka, hal-hal familiar seperti: "Suruh pergi yang jauh, merantau, tidak perlu diawasi terus, tidak perlu dikit-dikit dibantu, tidak perlu tahu dia ngapain....biar mandiri"  tidak selalu relevan dalam konteks kemandirian anak. Saya menegaskan bahwa pembimbingan dan batasan tetap penting dalam proses pendewasaan mereka. 

Tentang Anggapan Negatif Itu

Terdapat pandangan yang menyiratkan bahwa saya terkesan "memanjakan anak-anak" karena selalu terlibat secara aktif dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Bagaimana jika merenungi hal itu dari perspektif positif, di mana partisipasi saya yang konstan dalam urusan anak-anak merupakan ekspresi nyata dari fokus saya pada peran orang tua? Jika waktu yang saya luangkan untuk memberikan perhatian penuh pada anak-anak berkontribusi pada kehidupan mereka yang harmonis dan bahagia, mengapa hal tersebut patut dicurigai?

Fokus, sebagai kunci keberhasilan, menjadi fokus utama bagi saya, sembari mengabaikan penilaian yang kurang relevan. Saya suka bisa terus memusatkan perhatian pada upaya positif yang saya niatkan dan lakukan.

Kepercayaan

Terkadang terkesan bahwa saya selalu hadir dalam setiap langkah anak-anak, seolah-olah tidak memiliki kepercayaan pada mereka. Asumsi tersebut tidaklah mutlak benar. Sebenarnya, saya memiliki kepercayaan yang besar terhadap anak-anak yang saya asuh. Sebagai contoh, dalam hal Alief, saya yakin untuk memberinya keleluasaan. Meski demikian, tidak memberinya kebebasan tidak berarti sebaliknya. Ada aspek-aspek penting lain yang juga memerlukan perhatian.

Kepercayaan saya yang mendalam terhadap Alief didasarkan pada kedisiplinan dan keteguhan hatinya dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Dalam konteks ini, fondasi fundamental dari aspek keagamaan menjadi dasar kuat yang membentuk keyakinan saya. Kehadiran kedisiplinan dan dedikasinya terhadap nilai-nilai Islam memberikan keyakinan bahwa Alief mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan integritas yang tinggi dan penuh komitmen.

Kesuksesan Seorang ibu

Sering kali saya mendapat pertanyaan, "Bagi Anda, apa definisi kesuksesan?" Jawaban saya selalu beragam, mengikuti tahapan hidup dan pengalaman yang saya alami. 

Saat ini, jika ditanya apa itu kesuksesan sebagai seorang ibu?

Dalam perjalanan sebagai seorang ibu, kesuksesan bagi saya tidak hanya diukur dari pencapaian materi, melainkan lebih pada kesejahteraan dan perkembangan menyeluruh anak-anak. Kesehatan jasmani yang didukung oleh gizi yang cukup, kesehatan rohani yang tercermin dalam nilai-nilai keagamaan, disiplin, dan kepedulian sosial, serta kebahagiaan dan kematangan emosional anak-anak, semuanya menjadi tolak ukur kesuksesan sebagai seorang ibu.

Pentingnya pengembangan potensi anak-anak juga menjadi aspek kunci. Dengan memberikan mereka pendidikan yang baik dan sesuai minat, kita memberi mereka ruang untuk tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan bakat dan kecenderungan masing-masing.

Dalam pandangan saya, fokus sebagai seorang ibu adalah pada upaya menciptakan kondisi yang mendukung agar anak-anak dapat mencapai potensi terbaik mereka. 

Kesuksesan sejati terletak pada kesejahteraan dan kebahagiaan anak-anak, serta pada kemampuan mereka untuk menjalani hidup dengan penuh kematangan emosional dan spiritual.

Apakah saya sudah sukses? 

Jika saya tanyakan hal itu ke orang lain, dalam rangka menilai diri saya, jawabannya mungkin berbeda tergantung sudut pandang dan standar kesuksesan masing-masing orang. 

Saya pribadi, tidak pernah merasa telah sukses, melainkan sedang terus berproses. 

Yang pasti, fokus saya adalah menjadikan anak-anak menjadi pribadi yang sehat, bahagia, dan bertanggung jawab, serta memiliki dasar keimanan yang kuat. Jika saya berhasil mencapai hal tersebut, itulah yang saya anggap sebagai kesuksesan sejati sebagai seorang ibu.

Kebahagiaan Seorang Ibu

Menyaksikan anak tumbuh dan menjalani berbagai tahapan hidup adalah suatu perjalanan emosional. Salah satu momen ketika anak mencapai pencapaian tertentu, walau sekadar menemukan tempat magang. Pencarian tersebut bukan hanya menjadi langkah anak dalam membangun karir, tetapi juga perjalanan mendalam bagi saya yang bukan hanya menyaksikan dari kejauhan, tetapi turut serta mendukung, memberikan nasihat, dan merasakan setiap tantangan yang dihadapi anak. Rasa harap, kecemasan, dan kegembiraan adalah sebagian dari rentetan perasaan yang saya alami dalam setiap langkah anak. Momen-momen sederhana seperti ini meninggalkan kenangan tak terlupakan yang akan saya kenang sepanjang hidup.

Tulisan ini menjadi catatan saya tentang bagaimana setiap momen berharga bersama anak, terutama dalam pencapaian-pencapaian kecil, menjadi inti dari kebahagiaan saya sebagai seorang ibu. 

 

Beneran Gak Sempat Liburan?

Hari di mana kami melakukan pengecekan rute perjalanan dari kediaman di BSD City menuju BNI46 di Sudirman, lokasi magang Alief yang telah direncanakan, merupakan hari penutup dari tahun 2023. Ternyata, kesibukan dan prioritas kami terus mengikat hingga akhir tahun. Meski begitu, hal ini tidak berarti saya mengabaikan aspek lain yang tak kalah penting, seperti kegiatan wisata keluarga.

Jadi, sambil ngecek rute, kami juga menyisihkan waktu untuk berwisata, sebuah kegiatan yang tetap dilaksanakan meskipun beriringan dengan prioritas utama. Pagi harinya, kami berada di Jakarta, dan siang harinya di Sentul, di mana kami memutuskan untuk menikmati makan siang di The Upper Clift Sentul. Ini yang namanya 1 hari di 3 provinsi: Banten, Jakarta, Jawa Barat 😅

Sebuah pengalaman menghabiskan satu hari di dua tempat dengan karakteristik yang berbeda. Di Jakarta, kami dikelilingi oleh hutan beton, sedangkan di Sentul, suasana alami ditemani oleh pepohonan hijau. Pemandangan tambahan dari perbukitan dan gunung, udara yang sejuk, serta sajian kuliner lezat yang memuaskan selera, semuanya menjadi bonus yang kami syukuri di penghujung tahun. Alhamdulillah.

Sampai jumpa dalam cerita Makan Siang di Sentul! 

Liburan Akhir Tahun di Hotel Grand Zuri BSD City

Liburan Akhir Tahun di Hotel Grand Zuri BSD City

Bersamaan dengan musim libur akhir tahun 2017, tak disangka dapat rejeki yang membuat kami bisa liburan sekeluarga tanpa harus pergi jauh keluar kota dan tentunya tanpa keluar biaya. Jadi ceritanya kami diundang oleh Hotel Grand Zuri BSD City untuk menghabiskan akhir pekan persis di ujung tahun 2017. Alhamdulillah. Meski jaraknya dekat dan waktunya singkat, menikmati akhir pekan di hotel bintang empat ini jadi pengalaman menyenangkan sekaligus mengesankan bagi kami sekeluarga 💕

Cuaca cerah di ujung tahun


Bertamu ke sekian kali di Hotel Grand Zuri BSD, sampai saat ini nggak pernah ada bosannya. Sudah tak asing lagi dengan suasana dan kehangatan orang-orangnya, rasanya bagai di rumah sendiri. Ragam fasilitas, kuliner favorit, dan tentunya kamar yang nyaman untuk ditinggali bersama orang-orang tercinta masih selalu didamba. 

Kami menginap di Junior Suite Room dan Superior Room di lantai enam. Kamar yang berbeda dari 2 kamar yang pernah kami inapi pada waktu-waktu sebelumnya.  Lebih luas dan banyak fasilitasnya. Cocok untuk saya yang datang berlima dengan suami, dua anak, dan ibu.


Kamar tidur di Junior Suite Room


Enjoy staycation 😊

Junior Suite Room yang kami tempati connecting dengan Superior Room sehingga memudahkan kami untuk berkumpul. Di kamar suite ini terdapat sitting roomdining area, kitchen, dan satu ruang tidur. Kamar mandinya yang luas menggunakan bathup dan standing shower. Satu kamar tidur dengan bed yang besar, cukup untuk saya dan anak perempuan serta ibu. Kamar ini memiliki pemandangan langsung ke kolam renang di lantai tiga. Kamarnya bagus dan bikin betah.

Junior Suites








Bath room Junior Suite

Superior twin jadi tempat tidur suami dan anak lanang. Kali ini kami nggak berdua-duaan dulu ya, ada anak-anak dan ibu hehe. Kamar mandi di kamar tipe ini tentu lebih kecil tapi tidak kalah nyaman. Untuk mandi menggunakan standing shower

Junior Suites dan Superior Twin sama-sama dilengkapi fasiltas AC, WIFI, saluran TV 24 jam, Smart TV, ketel listrik, minibar, dan koran harian. Lengkap dan nyaman. 

Superior Twin


Superior Twin

Kegiatan yang paling disukai anak-anak selama di hotel adalah berenang. Sejak hari pertama sampai hari kedua hanya renang saja yang jadi kegiatan utama. Kalau staycation di hotel sama keluarga, hotel dengan kolam renang memang jadi prioritas. Tak ada kolam, tak seru. Begitu kata anak-anak.  

Di masa sekarang, hampir semua hotel bintang empat punya fasilitas kolam renang. Bedanya hanya pada luas dan fasilitas penunjang untuk beraktivitas di kolam. Kolam renang di Grand Zuri BSD ini sedang saja ukurannya. Kecil enggak, luas banget enggak. Cukuplah pokoknya. Anak-anak senang saja kok. Nggak pakai komplen.

Ramai tamu berenang di sore hari


Kakak adik renang berdua saja


Sedang sepi, berasa kolam renang pribadi
Lantai tiga hotel menjadi pusat bermain sekaligus kebugaran. Selain kolam renang, tersedia juga fasilitas gym dan sauna gratis. Untuk anak-anak ada kegiatan mewarnai. Kertas bergambar dan alat mewarnainya sudah disediakan oleh hotel. 

Ada pula fasilitas bermain lainnya di teras depan (outdoor) seperti perosotan dan trampolin. Tempat bermain trampolinnya kecil, cukup untuk 3-4 orang anak saja. Anak saya yang perempuan sempat mencoba, tapi tak lama. Katanya dia sudah nggak cocok kalau main di situ. Cocoknya main trampolin di Q-Big, lebih luas dan besar. Ini gara-gara saya juga karena sudah menjanjikan dia main trampolin di QBig. Akhirnya dia gugling. Pas tahu ternyata di QBig gede banget, trampolin kecil jadi nggak mau lagi hehe.  

Nah, cerita tentang bermain trampolin di QBig nanti ada ceritanya setelah ini. Simak saja terus ya.

Gym


Untuk kegiatan menggambar




Trampolin

Restoran Cerenti Grand Zuri BSD jadi tempat andalan saya untuk memanjakan lidah bersama keluarga. Ada banyak menu favorit yang bisa dipesan. Nggak pesan menu dari buku menu pun sebetulnya menu buffet juga sudah lengkap dan bervariasi. Tinggal pilih mana yang jadi kesukaan. 

Kalau soal rasa, sependek saya pernah makan di sini belum pernah ada yang bikin saya kecewa. Nggak ada yang hambar dan biasa-biasa saja. Karena itu, untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam, kami merasa sudah cukup dengan menu buffet yang disediakan. 


Makan malam
Makan Siang
Sarapan
Kami mendapat kesempatan mencicipi dua minuman baru Grand Zuri BSD yaitu Kopi Bakar Grand Zuri dan Lychee Lucky Charm. Penyajian kopinya unik. Kopinya dibawa ke hadapan kita dulu, baru dibakar. Jadi kami melihat langsung proses pembakarannya.  

Oh ya, untuk Lychee Lucky Charm, kami menjadi tamu pertama yang mencicipinya sebelum dilaunching pertama kali di tanggal 1 Januari 2018 😍😊

Kopi Bakar Grand Zuri


Sajian Kopi Bakar oleh Mas Tono


Kopi Bakar Grand Zuri


Lychee Lucky Charm

Karena masih bulan Desember, suasana Natal di hotel masih terasa. Di antaranya pohon Natal unik yang menjulang di tengah lobi. Keunikannya karena terbuat dari sedotan warna putih. Bayangin, perlu berapa banyak tuh sedotannya? Tak terbilang kalau saya mah 😃 Saat masuk hotel, semua tamu akan disambut oleh keberadaan pohon ini. Anak saya, Aisyah, tampaknya terkesima, sampai minta difoto segala. 

Ada boneka salju dekat lift. Boneka ini nyenengin bagi anak-anak. Besar dan lucu, enak buat ditowel-towel sebelum masuk lift 😄 Di lobi dekat FO, ada souvenir bantal warna merah bergambar santa dan hampers kue Natal yang bisa dibawa pulang oleh tamu dengan membayar terlebih dahulu sesuai harga yang ditentukan. 

Sedangkan di Restoran Cerenti ada 'rumah di tengah salju' yang terbuat dari biskuit. Nuansa Natal memang masih terasa di ujung tahun.

Pohon Natal, Boneka salju, dan papan selancar 😃


Boneka Salju-saljuan


Rumah Biskuit


Souvenir bantal dan hampers kue dari Grand Zuri. Thank you!

You Think Beach You Get Beach jadi tema yang diusung oleh Grand Zuri jelang pergantian tahun 2017 ke 2018. Selama dua hari para staff mengenakan pakaian santai ala pantai. Dari staff di FO, resto, petugas room service, staff di kolam renang dan fasilitas kebugaran, pokoknya semua berpakaian serupa.  

Meski terlihat santai tapi para staff tetap bekerja serius dalam memberikan pelayanan paripurna untuk para tamu. 



Nuansa pantai dapat dirasakan dan dilihat dari pernak pernik ala pantai seperti papan selancar dan lukisan-lukisan yang bertemakan pantai seperti ombak, pohon kelapa, pasir, dan tentunya laut. 

Di lobby juga terdapat wall of wishes. Nah, para tamu akan diajak untuk menulis harapan-harapan baru di tahun baru pada selembar kertas. Lalu kertasnya ditempel di wall of wishes itu. Saya lihat sudah banyak harapan-harapan yang ditempel di sana. Akhirnya saya ikutan nulis juga. Mau tahu nggak saya nulis apa? Ada deh hehe.
 



Trampoline Park BSD

Selama stay di hotel kegiatan kami cuma bersantai di kamar, makan, tidur, nonton TV, berenang, dan memanfaatkan beberapa fasilitas untuk berolah raga ringan. Pokoknya benar-benar santai kayak di pantai 😃 

Setelah check-out, kami tidak langsung pulang ke rumah, tapi pergi ke Q-Big BSD City. Dekat sih dari hotel, sekitar 3-4 kilometer saja. Q-Big ini adalah salah satu pusat belanja, kuliner, dan bermain yang ada di BSD City. Kami ke sana buat main trampolin, idaman Aisyah sejak lama. Baru sekarang kesampaian. Mumpung semua libur, bisa pergi bareng.

Tempat main trampolin-nya luas banget. Persis seperti trampolin di tempat lain yang pernah dilihat oleh Aisyah di Youtube. Sepertinya bisa buat main seratus orang sekaligus. Harga tiketnya Rp100.000/jam per orang. Kami beli tiket seharian, hanya nambah Rp25.000. Saya pikir mereka pasti kurang kalau hanya main 1 jam. Setelah mereka main, ternyata 1 jam mereka udah kecapekan dan minta udahan mainnya haha.


Harga tiket

Harus pakai kaos kaki seperti ini

Luas

Perhatian

Happy kids

Ada permainan indoor lainnya juga

Permainan outdoor


Waktunya pulang
Saking lelahnya main trampolin 😃

Libur Awal Tahun Baru 2018 di Kebun Raya Bogor

Keesokan hari pada tanggal 1 Januari 2018 kami piknik ke Kebun Raya Bogor. Kegiatan ini pun sebetulnya tidak terencana. Tiba-tiba saja pas malam tahun baru muncul obrolan untuk kumpul bareng sambil piknik tipis ke suatu tempat. Kumpulnya bukan saya dan keluarga saja, tapi sama mertua dan keluarganya adik-adik suami. Biar ramai sekalian. Mumpung pada libur. Kalau nggak libur sulit buat ketemu. Tempatnya nggak jauh, yang penting nyaman dan cocok buat kumpul keluarga. Maka, Kebun Raya Bogor (KRB) jadi pilihan. Dekat dan murah meriah.

Rencananya sih di Kebun Raya Bogor itu kami mau bikin foto keluarga, makan-makan, dan tentunya sambil menikmati suasana KRB di masa kini. Terakhir ke KRB itu Februari tahun lalu. Kalau ibu dan bapak mertua malah udah puluhan tahun katanya. Meski dekat, ternyata kalau nggak diniatkan ya nggak ke sana ya. Alhamdulillah jalan tol di tahun baru itu lancar jaya. Saya kira bakal padat dan macet. Ternyata lapang banget. Mungkin orang-orang masih pada di rumah, tidur setelah begadang menikmati malam tahun baru.

Kami sengaja membawa makanan dari rumah. Dimasak pagi-pagi, bekal buat makan bersama di KRB. Ibu mertua saya yang memang hobi masak, sangat bersemangat menyiapkan makanan. Yang dimasak sih yang gampang-gampang dan cepat, seperti ayam goreng, tempe dan tahu goreng, petis telur, sambal terasi, lalapan, nuget goreng, telur ceplok, dan kerupuk. Udah itu aja. Seharian di KRB seru banget. Anak-anak bermain, makan bareng, jajan es krim, dan foto-foto gembira. Alhamdulillah cuaca cerah selama kami di sana. Bikin suasana ceria sepanjang hari. 

Happy day

My lovely family 💗

Dua adik iparku yang cantik-cantik dan baik hatinya 😍

Usai piknik kecil-kecilan di KRB, esoknya saya dan keluarga kembali beraktivitas seperti biasa di rumah. Anak-anak banyak bermain, ditemani papanya yang masih libur sampai tanggal 5. Meskipun di rumah, ada saja kegiatan bermanfaat yang asyik untuk dilakukan bersama seperti mencuci mobil, menggambar, membaca buku, nonton film, merapikan lemari buku, mengecat kamar, memasak, bahkan merapikan pot tanaman. 

Nah, bicara tentang tanaman, selama musim libur itu saya sedang asyik-asyiknya menata kembali tanaman-tanaman hias di halaman kecil rumah kami. Suami yang sedang tak sibuk pun ikut membantu, bahkan beberapa kali mengajak saya pergi ke penjual tanaman hias. Katanya untuk menambah koleksi tanaman gantung saya yang masih sedikit. Boleh beli tanaman apa saja yang saya suka katanya. 

Wiiih....berasa sorga banget diajak belanja tanaman sampai puas haha. Kenyataannya sih saya nggak beli banyak, sekitar 10 jenis tanaman saja. Sesuai dengan tempat yang hanya bisa menampung sedikit tanaman. 

Ini sih mungkin kegiatan remeh temeh ya, tapi sungguh menyenangkan hati. Sama senangnya dengan merawat kucing peliharaan saya selama ini 😍 Kalau sudah begini, liburan di rumah saja terasa banyak bahagianya. 

Kalau kamu liburan di rumah saja, biasanya ngapain aja?
Punya tanaman hias gantung gini aja bisa bikin hati bahagiaaaa banget 💕
Kalau hati bahagia, makan jadi enak, bawaannya pingin jajan dan jalan terus bareng dia 😍


Tiap hari adalah hari baru. 

Hari baru bersama orang-orang yang bahagia. Semoga kami selalu sehat dan dipersatukan dalam cinta dan kasih sayang yang tak lekang oleh waktu. Aamiin.