Tampilkan postingan dengan label kuliner belitung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kuliner belitung. Tampilkan semua postingan

Kedai Kopi Kong Djie Jakarta Biak, Obat Kangen Kuliner Belitung Legendaris



Kedai Kopi Kong Djie Jakarta Biak

Kong Djie Jakarta Biak 

Banyak alasan yang membuat saya ingin kembali lagi berkunjung ke suatu tempat, salah satunya karena kulinernya. Citarasa yang khas, suasana tempat makan, dan orang-orang yang menemani saat makan, semua menjadi satu kesatuan yang membuat rasa kangen untuk kembali berkunjung makin meninggi.

Sebut saja Belitung, Negeri Laskar Pelangi ini punya kuliner Gangan yang terkenal, Mie Belitung nan sedap, Kong Djie kopi yang legendaris, dan tentunya aneka seafood juara yang super lezat. Semuanya bikin kangen, menerbitkan rasa untuk kembali ke Belitung.

Baca juga: Santap Malam Nikmat di Restoran Dynasty Belitung


Bareng kawan hobi jalan saat ngopi di Kong Djie Kampung Parit Belitung

Lantas, kalau sedang kangen Belitung, obatnya apa?

Berkunjung lagi ke Belitung adalah cara paling afdol. Tapi, waktu dan rejeki kadang tidak langsung berpihak. Kalaupun ada, teman-teman yang akan diajak jalan belum tentu langsung bisa. Waktu dan duit mesti disiapkan dulu, baru bisa berangkat. Menunggu beberapa waktu. Bisa jadi 6 bulan atau 1 tahun kemudian baru terealisasi.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Hampir satu bulan sejak liburan ke Belitung pada tgl. 14-16 Juli lalu bareng mas Arif dan teman-teman blogger (Riant, Tomi, Dewi, Aji, Dian, Tami, Ima, mas Elton), tiba-tiba ada kesempatan untuk ‘kembali ke Belitung”. KEMBALI dalam tanda kutip yang artinya rombongan Blogger goes to Belitung bisa bertemu dan berkumpul sambil menikmati kuliner Belitung, tapi bukan di Belitung, melainkan di Kopi Kong Djie Biak Jakarta. 


Senang? Banget!

Baca juga: Santap Seafood di RM Sinar Laut Belitung Timur


Jeffry, Pak Toto, Darmawan, dan blogger trip Belitung yang bikin kangen itu...

Cerita ini bagai lanjutan dari liburan Belitung bulan Juli lalu, saat kami memakai jasa Picniq Tour Belitung selama berwisata keliling Belitung. 


Jeffry, owner Picniq Tour Belitung tak hanya manis saat kami sedang menggunakan jasanya, tapi juga sesudahnya. Kami masih saling berkabar dan menyapa. Suatu hari, sekitar dua minggu setelah liburan Belitung, Jeffry mengabari bahwa dia akan buka kedai Kopi Kong Djie di Biak, Jakarta. Kami semua diundang hadir di acara soft launching hari Jumat tanggal 11 Agustus 2017.

Undangan Jeffry kami sambut gembira. Alhamdulillah bisa hadir, teman-teman juga, kecuali Mbak Dian dan Ima, karena mereka jauh (di Batam dan Jogja). Meski tak bisa hadir, mereka turut mendoakan supaya Kong Djie Biak Jakarta dapat dibuka dengan lancar dan sukses untuk seterusnya. Aamiin


Baca juga: Tempat Wisata Kuliner di Belitung


Kedai Kong Djie di Biak Jakarta
Ceret-ceret tinggi khas Kong Djie Coffee

Kopi Kong Djie Biak Jakarta berlokasi di Jalan Biak No.32 Cideng Jakarta. Meski jauh dari tempat tinggal saya di BSD Serpong, lokasi kedai ini mudah dicapai dengan moda transportasi commuter line. Oke, saya ceritakan dulu ya bagaimana cara saya ke sana. Dari rumah, saya naik gojek ke stasiun Rawa Buntu (ongkos 7000), lanjut naik kereta jurusan Tanah Abang (ongkos 6500). Tidak sampai 30 menit sudah sampai. Dari stasiun Tanah Abang saya tinggal naik gojek 10 menit ke Kedai Kopi Kong Djie di Cideng (ongkos 7000). Sampai deh. Mudah dan murah, bukan? Apalagi buat yang tinggal di sekitaran Jakarta Pusat, tinggal ngesot deh he he.

Jumat sore itu, saya berangkat sendiri naik kereta. Suami masih di kantor, pulang kerja ia langsung menyusul saya dkk ke lokasi. Dewi dari Ciledug juga naik kereta, kami janjian ketemu di stasiun Tanah Abang, setelah itu naik Gojek sendiri-sendiri. Riant dan Tomi motoran, tiba hampir magrib. Aji datang setelah magrib, Tami datang jam 7 malam, dan akhirnya semua terkumpul. Dari arah mana pun, tempat ini memang mudah dicapai, baik dengan kendaraan umum maupun pribadi. Tinggal pandai-pandai pilih rute saja karena beberapa titik di jam tertentu arus kendaraan jadi padat dan tersendat.


Baca juga: D'Makmoer Penginapan Murah di Tanjung Pendam Belitung


Kong Djie Siburik Belitung


Kong Djie Kampung Parit Belitung


Kong Djie Tanjung Pendam Belitung

Ciri khas dari Kedai Kopi Kong Djie adalah ceret-ceret tinggi yang dipasang berjejer di depan kedai. Sependek pengalaman saya singgah ngopi di Kedai Kopi Kong Djie yang ada di Belitung (baru 3 dari 12 kedai Kong Djie yang pernah disinggahi), ceret-ceret ini memang jadi pemandangan paling menonjol yang ada di kedai. Sengaja ditaruh diluar, di depan kedai. 

Ceret-ceret tinggi yang jadi ikonnya Kong Djie ini pun bisa dijumpai di Kong Djie Kopie Biak Jakarta. Kalau sudah di Jalan Biak 32, tinggal cari saja kedai yang bagian depannya berderet ceret-ceret. Jika sudah melihatnya, tidak salah lagi itulah Kong Djie Biak Jakarta. 


Ikon Kopi Kong Djie

Kong Djie Biak Jakarta menyediakan Kopi Kong Djie sebagai menu andalannya. Minuman legendaris dari Belitung ini sudah ada sejak tahun 1943. Dengan tujuan untuk turut serta melestarikan Kong Djie, Ibu Tantri (salah satu owner Kopi Kong DJie Biak) menyatakan bahwa kopi yang mereka suguhkan diracik sesuai resep aslinya di Belitung. Jadi buat yang ingin merasakan keaslian citarasa Kopi Kong Djie, jangan ragu untuk ke sini.

Selain Kopi Kong Djie itu sendiri, kedai Kong Djie juga memanjakan lidah para pecinta kuliner Belitung dengan menyediakan menu Gangan, Mie Belitung, Es Jeruk Kunci, dan Nasi Tim Belitung. 





Bicara tentang kuliner khas, kadang ada anggapan bahwa keaslian resep dan citarasa akan berbeda jika dibuat bukan di daerah asalnya. Saya pikir, anggapan itu tidak mutlak, tergantung siapa pembuatnya. 


Di sini, para owner kedai Kopie Kong Djie adalah asli orang Belitung dan tinggal di Belitung. Sebut saja Pak Irawan, beliau adalah anak dari Pak Atep, pemilik kedai Mie Belitung Atep yang terkenal itu. Beliau menjamin bahwa rasa mie Belitung yang mereka buat di Jakarta tidak ada bedanya dengan yang mereka buat di Belitung. 




Malam itu kami mencoba menu-menu khas Belitung seperti Gangan, Mie Belitung, Nasi Tim, dan Es Jeruk Kunci. Tidak ketinggalan mencoba menu-menu lainnya. Di sini tersedia 4 kategori menu yaitu Hot Drink, Cold Drink, Meal, dan light (daftar menu lihat gambar di bawah ini). 


Jeffry merekomendasikan Thai Tea, Riant dan Tomi yang mencobanya. Dimsum ceker juga disarankan untuk dicoba, Dewi yang mencicipinya. Nasi Tim Belitung? Saya dan Mas Arif baru kali ini mencobanya. 






Terasa istimewa kala Mie Belitung Atep yang saya pesan malam itu dibuat sendiri oleh Pak Irawan. Buat yang pernah makan Mie Belitung Atep di Belitung, mie buatan pak Irawan memang jadi pengobat rindu yang ampuh. Buat saya, bukan hanya soal lidah yang mendadak dimanjakan, tapi juga tentang kenangan yang tiba-tiba menyeruak memenuhi benak. 


Saya tidak akan pernah lupa kala makan Mie Belitung Atep di tahun 2015 berdua mbak Samsiah, ataupun di tahun 2016 bareng para blogger. Iya, sebuah makanan pun bisa membawa seseorang terlempar ke masa lalu, pada kenangan manis yang tidak pernah bisa hilang meski waktu telah berlalu sekian lama. 





Sebagai salah satu owner, Pak Irawan memang secara khusus datang dari Belitung. Selain untuk menghadiri soft launching, beliau juga ingin berjumpa langsung dengan para pengunjung kedai. Bersama Jefrry dan bu Tantri, Pak Irawan bahkan terjun langsung turut melayani pesanan, mulai dari mencatat pesanan, hingga memasaknya di dapur Kong Djie.

Datang ke Kopi Kong Djie tentu akan terasa afdol jika memesan Kopi O, baik hangat maupun dingin. Saya dan suami memasukkan minuman ini sebagai prioritas. Saya bukan ahli kopi, penikmat kopi pun bukan. Kalau ada yang mencari kesan terhadap minuman kopi yang saya minum, saya nyerah hehe. Tapi yang jelas, suami berani bilang: “iya, ini Kopi Kong Djie.” 


Coba kopi khas Belitung ini :)


Mie Belitung nya sedap :)


Gangan, si juara yang menggiurkan


Coba juga Nasi Tim Belitung


Siaw May Kepiting ini kesukaan Mas Arif


Es Jeruk Kunci minuman khas Belitung yang menyegarkan


Thai Tea rekomendasi owner Kong Djie Biak JKT. Harus coba!

Pak Irawan, Jeffry, dan bu Tantri adalah orang-orang Travel dari Belitung yang telah lama bergelut di dunia wisata. Maka tak heran ketika kedainya dikunjungi oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia wisata, baik para pengusaha jasa wisata, maupun para wisatawan seperti kami. Ruangan kedai yang saat itu baru menyediakan 7 meja dengan 30 an kursi, penuh sesak. Kursi-kursi dan meja pun ditambah.

Ramai dan penuh orang. Masing-masing dengan kelompoknya, menikmati kopi dan obrolan berbagai topik. 3 buah AC dalam ruangan, syukurnya tidak kewalahan mengademkan udara di ruangan yang tidak terlalu luas. Berisik dan tidak tenang. Tapi di sinilah “rasa” dari Belitung yang dirindukan. Kalau kamu pernah datang ke Kopi Kong Djie Siburik, kamu akan tahu rasanya berada di warung kopi melayu ala Belitung. Di mana berisiknya orang bicara apapun, dengan nada suara yang bisa didengar dari jarak sekian, menjadi sensasi paling khas yang tidak kamu jumpai di kafe-kafe kopi modern yang menawarkan suasana nyaman untuk nongkrong-nongkrong tenang. Ini Kong Djie bung! Makin ramai dan berisik, masik asik.



Bu Tantri, salah satu owner Kong Djie JKT Biak bersama para pengunjung kedai

Nikmati kuliner dan suasana Belitung

Asyik buat tempat kumpul bareng teman-teman

Ngopi sambil seru-seruan bersama kawan

Jadi bagaimana, apa kangen pada Belitung sudah tuntas?

Tuntas bagi lidah yang rindu mencecap kembali rasa Kopi Kong Djie, Gangan, dan Mie Belitung. Buat yang belum pernah mencicipi kuliner asli Belitung, baik juga jika kemari dulu sebelum mencicipi langsung di tempat asalnya. Soal harga, minumannya mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 18 ribu. Sedangkan makanannya mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 35 ribu. Terjangkau banget!


Kopi Kong Djie Biak Jakarta
Jalan Biak No. 32a Jakarta Pusat
Instagram : @kongdjiejakartabiak

Santap Malam Nikmat di Restoran Dynasty Belitung

Restoran Dynasty merupakan salah satu dari 10 restoran terbaik di Pulau Belitung versi Tripadvisor. Saya bersama Mas Arif dan teman-teman travel blogger; Dian, Ima, Riant, Tami, Dewi, Tomi, Aji, dan Mas Elton makan di restoran ini pada hari itu Sabtu tgl. 15/7/2017. 

restoran terbaik belitung
Santap malam di Restoran Dynasty Belitung

Kembali ke Tanjung Pandan

 
Usai mengunjungi Belitung Timur selama kurang dari 5 jam (baca ceritanya di : Menghabiskan Petang di Belitung Timur), kami kembali ke Tanjung Pandan. Hujan sejak pagi masih awet. Dua mobil yang membawa rombongan kami melaju tidak santai. Pak Yudi Uban, driver Mulia Rental Group yang melayani jasa transportasi kami selama di Belitung, menyetir dengan lihai. Usia boleh tua, tapi kelincahannya di jalan raya tak kalah hebat dengan anak muda. Berkelit sana sini. Wusss…

Kantuk, lelah, dan keinginan untuk lekas sampai di Tanjung Pandan menguasai rasa. Tapi, beberapa hal yang muncul saat dalam perjalanan, gagal membuat saya terpejam. Mata mendadak jadi segar saat mendengar suara wanita dari ‘google map’ Mas Arif, “Belok kiri, belok kiri, anda malah belok kanan ke arah rumah janda.” He he konyol. Awalnya saya kira itu beneran, ternyata mas Arif mengerjai kami. Suara itu bukan berasal dari Google Map, tapi dari video kerjaan usil entah siapa. 

Travel blogger goes to Belitung

Hujan dan Kabel Listrik

Ada pula temuan lainnya di jalan yang membuat mata jadi melek. Apa itu? Di antara remang malam yang mulai menghampiri, kami melihat sebuah truk tidak pada tempatnya, terdiam di pinggir jalan. Truk itu baru saja tersangkut kabel listrik yang melintang di atas jalan. Entah bagian mananya yang nyangkut. Satu tiang listrik ikut tertarik, miring hampir rubuh. 

Sebetulnya, saya sudah beberapa kali mengamati kabel-kabel listrik yang banyak melintang rendah di atas jalan Belitung. Entah kenapa dipasang seperti itu. Bukankah itu berbahaya bagi mobil-mobil besar dan tinggi yang lewat? *bertanya pada tiang listrik yang oleng.

Restoran Dynasty

Restoran Dynasty

Jam 7 malam kami sampai di restoran, disambut udara dingin dan hujan yang masih setia gugur ke bumi. Saya memasuki ruang resto dengan gontai, antara ngantuk dan penat. Sesaat kemudian, ada kenangan yang tiba-tiba menyeruak, menari-nari di mata. Ya, dua tahun lalu di jam yang sama, pada bulan September 2015, saya pernah datang ke resto ini, makan malam bersama mbak Samsiah.

Suasana dalam resto yang saya lihat malam itu sama seperti yang dulu pertama saya jumpai. Susunan meja, warna putih kain penutup kursi, meja bundar yang bagian atasnya bisa diputar, warna cat ruangan, serta letak meja kasir, semua masih sama. Bahkan jumlah pengunjung yang ada di ruang makan saat itu pun ramainya tak jauh beda. Ada rasa yang tak bisa saya jelaskan tiap kali kembali berada di tempat yang sama, pada waktu yang tak pernah saya duga. Antara kangen, terharu dan bahagia. Semua menjadi satu. Dan di situ terbit rasa syukur. Ternyata Allah masih membuat saya hidup, memberi saya kesehatan, sehingga bisa kembali ke tempat yang sama, bersama teman-teman, bahkan suami. 

Restoran Dynasty

Paling Laris

Restoran Dynasty terletak 2 km dari pusat kota Tanjung Pandan. Restoran ini menyediakan jasa wedding hall. Menurut keterangan, Dynasty merupakan restoran yang paling banyak digunakan di Belitung untuk keperluan wedding. Saya menebak ruangan besar yang ada di sisi kiri restoran tempat saya makan adalah hall yang biasa digunakan untuk wedding. Ada yang mau merayakan wedding di sini? Cuss lah pesen tempat hehe.

Datang ke restoran ini selalu di malam hari dan dalam keadaan terburu-buru untuk makan. Keadaan tersebut, selain membuat saya tidak punya foto tampak luar resto, juga tak sempat mengenal ruangan apa saja yang ada di Dynasty. Hanya ruangan yang menjadi tempat saya makan dan bangunan yang ada di depan resto, rumah tinggal Ibu Yuli, pemilik Dynasty Restaurant, itu saja yang saya tahu. 


Daftar Menu Dynasty Restoran

Restoran Dynasty menyediakan makanan China, Asia, dan Indonesia. Pilihan jenis menunya beragam. Ada aneka sop, aneka olahan ayam, ikan, udang, sapi, cumi, tahu, kepiting, gorengan (nasi/mie/kwetiaw/bihun), sate, sayuran, dan makanan kuah. Daftar menu dan harga bisa dilihat pada gambar berikut ini:





Kepiting Saos Padang

Kepiting Saos Padang, Ketam isi, Sup Perut Ikan, Ikan Asam Manis, dan Cah Taoge Ikan Asin, terhidang satu persatu di meja. Menu-menu istimewa yang tak hanya menggugah selera, tapi juga menggugah lensa kamera. Tapi percayalah, nafsu memotretku saat itu sudah terkapar. Posisinya tak lagi berdiri setinggi ketika makan di Sinar Laut. Tangan memang masih kuat angkat-angkat ponsel, tapi untuk berdiri dan pindah-pindah tempat demi angle-angle berbeda, sudah loyo. Ambil foto seperlunya, lalu taruh HP, dan mulai konsentrasi pada makanan. Sudah lafaaaaar men!

Lezat dan penuh citarasa

Menu Juara!

Mana menu yang paling juara? Kembali ke selera masing-masing. Buat saya, semuanya juara. Jika harus membuat rangking, Kepiting Saos Padang ada di urutan utama. Karena kepiting adalah favorit saya, di masak dengan cara apapun, tetap paling enak. Apalagi pakai saos Padang, makin juara. Yang nggak juara cuma satu, saat membuka cangkangnya. Untung ada pria kesayangan, dia yang bertugas meremukkan cangkang kepiting itu*lol.



Menu Favorit

Saya membaca beberapa testimoni di Tripadvisor, Kepiting Saos Padang paling banyak disebut dan direkomendasikan untuk dicoba. Wajar, karena setelah mencicipinya sendiri, saya tahu citarasa olahan kepiting ala Dynasty ini memang luar biasa menggoyang lidah. Rasanya pingin jilat semua saus yang menempel di piring tempat kepitingnya sampai tak bersisa setetes pun hehe. Kayak kucing deh ah.

Setelah Kepiting Saos Padang, Sup Perut Ikan dan Cah Taoge Ikan Asin adalah dua menu yang mampu menaikkan selera makan saya, bikin lidah jadi lebih bergairah, makan pun jadi nambah-nambah. Yang saya suka dari Dynasty, porsi tiap menu tidak ada yang sedikit, selalu besar (banyak). Kali ini mending saya makannya ramai-ramai. Dulu, waktu berdua mbak Samsiah, porsinya besar, padahal kami cuma berdua. Kebanyakan, jadi nggak habis. Kalau kemarin porsinya memang double, tapi pas. Malah masih lebih.



Ibu Yuli Pemilik Restoran Dynasty

Esok hari masih ada kegiatan wisata. Yang mau berangkat island hoping ke Tanjung Kelayang harus bersiap lebih pagi. Hal itu disampaikan oleh Jeffry, owner Picniq Tur Belitung yang malam itu datang ke resto untuk menemui kami yang sedang makan. Nah, karena harus bangun pagi, kami pun bersegera meninggalkan resto, biar cepat istirahat di hotel.

Sebelum meninggalkan resto, kami sempat berfoto bareng Ibu Yuli, pemilik resto. Jarang-jarang kan ke Belitung, belum tentu tiap tahun, apalagi tiap bulan. Jadi rasanya senang kalau bisa mengabadikan kenangan lewat foto bersama dengan pemilik resto yang merupakan salah satu resto terbaik di Belitung.

Foto bersama Ibu Yuli, pemilik Restoran Dynasty

Jeffry dan putra kecilnya yang menggemaskan

Ngopi di Kedai Kopi Kong Djie Kampung Parit

Keluar resto hujan makin deras. Bener-bener ujian nih selama liburan di Belitung. Tapi kami tidak mundur apalagi ciut. Yang ada tetap jalan lanjutkan apa yang belum diselesaikan. Balik hotel? Oh belum. Kami mampir ke OS Kopi Kong Djie dulu yang terletak di Jalan Lettu Maddaud Kampung Parit. Di sana, Pak Toto dan keluarganya sudah menunggu untuk ngopi-ngopi sambil ngobrol bareng.

Yes, di Kong Djie kami bukan hanya sekedar jumpa pak Toto, tapi juga minum-minum kopi ditemani cemilan-cemilan enak seperti pisang goreng pasir dan lainnya. Kopi Kong Djie ini adalah kedai ke-8 dari 12 kedai Kopi Djie yang ada di Belitung. Yang istimewa dari Kong Djie adalah racikan kopinya yang tetap dipertahankan sejak pertama kali (tahun 1943). Walau di sini suasananya beda dengan warung aslinya, lebih modern dan bergaya, tapi keistimewaannya tetap bisa dirasakan lewat seduhan kopinya. Tahun lalu, Juli 2016 saya pernah berkunjung ke Warung Kopi Kong Djie di Siburik, warung aslinya sejak pertama didirikan. Suasana tentu saja berbeda. 

Enak!

Hangatnya kebersamaan di malam yang hujan dan dingin

Kedai Kopi Kong Djie versi kekinian

Saya tidak hafal teman-teman memesan apa saja. Saya hanya ingat apa yang saya pesan; telur setengah matang dan kopi hitam untuk mas Arif. Di meja sudah ada pisang goreng pasir, teman ngopi yang enaknya tiada duanya saat itu. Obrolan hangat di meja kopi, berlangsung akrab, sampai tidak terasa waktu terus berjalan. Jam 10 kami mengakhiri kebersamaan di warung kopi, selanjutnya menuju hotel untuk istirahat. 

Cerita tentang Kopi Kong Djie ini belum semuanya saya tulis. Sebagian masih saya simpan. Akan saya tulis terpisah pada postingan berikutnya. Nantikan lanjutannya ya ^_^

Pak Toto dan keluarga, dan teman-teman trip Belitung

Restoran Dynasty
Jln. Dr Susilo no. 39, Tanjung Pandan, Pulau Belitung 33414, Indonesia
62 819-2955-3557

Mulia Rental Mobil Belitung
Jalan Veteran No. 1 Tanjung Pandan - Belitung
Telp: 0878 9778 8008, 0812 7324 691, 0719 21466, 0719 21579
www.muliarentalgroup.com
 
Picniq Tour Belitung
Telp: 081949555588, 081949222216
www.yourpicniq.com

Leebong Island
Leebong Island, Belitung - Indonesia
Telp: +62 21 5438 1355 , +62 21 5438 1356
HP: +62 812 9770 0776 (WhatsApp/LINE)
www.leebongisland.com

Terima kasih Pak Toto (Leebong), Darmawan (Mulia Rental Group), dan Jeffry (Picniq Tour Belitung) atas tripnya yang seru dan berkesan.

12 Tempat Wisata Kuliner di Belitung

wisata kuliner belitung
Wisata Kuliner Belitung

Belitung dengan segala pesonanya, tak diragukan lagi keindahannya. Pantai-pantainya menawan, panorama bawah lautnya pun menakjubkan. Sejarah dan budayanya menarik. Kuliner tradisionalnya beragam, citarasa lokalnya sedap tak terbantahkan. Orang-orangnya pun ramah, menyenangkan diajak bicara. Suasana kotanya tenang, setenang tempat tinggal saya sewaktu kecil di Komplek Pertamina Pendopo, Sumsel. Berada di Tanjung Pandan, seperti sedang pulang kampung. Mungkin hal inilah yang membuat saya betah, hingga tiga kali ke Belitung, tak jua bosan.

Cerita tentang wisata Belitung kali ini seputar tempat kuliner yang pernah saya kunjungi pada September 2015 (3 hari), Mei 2016 (5 hari), dan Juli 2016 (3 hari). Total 11 hari. Meski demikian, belum semua tempat kuliner di Belitung saya datangi. Tapi dengan informasi yang masih sedikit ini, semoga berguna untuk teman-teman yang berencana liburan ke Belitung.

Masakan Gangan dan Mie Belitung merupakan kuliner khas paling populer di Belitung. Kuliner ini bisa ditemui di banyak tempat. Coba juga makanan lainnya seperti Pempek Belitung dan aneka seafood. Minuman Es Jeruk Kunci Belitung amat segar untuk membasahi tenggorokan saat jalan-jalan di Belitung. Jangan lupa mampir ke warung kopi, nikmati Kopi O ala negeri seribu warung kopi dalam suasana hangat khas masyarakat Melayu.


Mie Belitung Atep
Jl. Sriwijaya No. 27 Tanjung Pandan Belitung Telp: 0719-21464

Tiga kali ke Belitung, saya selalu berangkat dari Jakarta dengan penerbangan pagi. Sesampainya di Bandara H.A.S Hanandjoeddin, biasanya langsung diajak meluncur ke pusat Kota Tanjung Pandan untuk menyantap Mie Belitung. Menu ini memang cocok untuk sarapan, jadi bekal sebelum memulai perjalanan wisata keliling Belitung. 

Mie Belitung terbuat dari mie kuning yang disiram dengan kuah kaldu udang. Dalam mie ada campuran udang, potongan tahu, tauge, emping, dan timun. Kuahnya agak kental dan terasa manis. Minumannya Es Jeruk Kunci. Minuman khas Belitung. Rasanya enak, dingin dan menyegarkan. 

Mie kuning campur udang, tahu, kentang, emping, dan timun

Es Jeruk Kunci pasangan serasi Mie Belitung

Makan Mie Belitung bareng kawan-kawan - 01 Mei 2016

Di depan warung Mie Belitung Atep - 01 Mei 2016

RM Fega di Manggar (Belitung Food)
Jl. Jend. Sudirman, Baru, Manggar, Belitung Telp: 0719-91114

Baca juga : Menikmati Kuliner Belitung di RM Fega

Belitung dikenal juga dengan nama Negeri Laskar Pelangi. Wisatawan yang datang biasanya tak melewatkan berkunjung melihat replika SD Laskar Pelangi dan Museum Andrea Hirata yang terletak di Belitung Timur. Memang tak bisa dipungkiri, novel dan film Laskar Pelangi yang sangat terkenal itulah yang mendongkrak pariwisata Belitung. Nah, jika sejak pagi sampai siang berada di kedua objek wisata itu, untuk makan siangnya coba mampir ke RM. Fega. Rumah makan ini berada di dekat bundaran Tugu Negeri 1001 Warung Kopi. Tugu tersebut berbentuk teko dan cangkir kopi berukuran besar. Mudah ditemukan.

Suasana asri rumah makan Fega cocok sekali untuk melepas lelah, lapar dan dahaga. Terletak tepat di pinggir danau yang sejuk, dikelilingi taman yang cantik, angin semilir pun kerap berhembus sepoi-sepoi. Masakannya pun enak-enak. Di sini bisa nikmati menu andalan Gangan Ikan  (gulai ikan khas Belitung) dan aneka masakan lain seperti ikan bulat bakar, udang goreng tepung, sate ayam bumbu kacang, sayur kangkung renyah, dan menu favorit lainnya.

Gangan Ikan

Menu di RM. Fega

Makan bareng kawan-kawan - 01 Mei 2016

Restoran Fega berbentuk kapal

RM. Timpo Duluk (Belitung Food)
Jalan Lettu Mad Daud No. 22, Kampung Parit, Tanjung Pandan, Belitung Telp: 0719-9223242 Buka mulai pukul 11.00 WIB - 22.00 WIB

Baca cerita lengkapnya di : Tradisi Makan Bedulang di RM Timpo Duluk

Rumah makan ini menempati Rumah Tradisional Melayu Belitong. Bangunannya merupakan warisan budaya yang dilindungi oleh pemerintah Kab. Belitung. Resep yang disajikan sudah sejak 1918. Yang menarik, tampilan ruang makannya. Dihiasi banyak pernak-pernik unik dan jadul. Mulai dari alat perikanan, alat pertanian hingga perabotan dapur. Ada tampa, topi caping, alat penangkap ikan, bakul nasi, sendok batok kelapa, dayung, golok, cetakan kue, terompah, bubu, ambung, sampai sepeda ontel jaman belanda pun dipajang.

Makanan dihidangkan dalam satu nampan besar yang disebut dulang dan ditutup dengan tudung saji. Menunya berupa Gangan Ikan, tersedia pula Gangan Sapi. Menu lainnya adalah ikan bebulus, oseng-oseng, sate ikan, ayam ketumbar, sambal sere (serai) dan lalapan (daun singkong+timun). Saya paling suka ikan bebulusnya. Gurih dan garing. Sambal serainya mantap. 

Makanan disajikan dalam dulang

Makan bareng kawan-kawan di RM.Timpo Duluk - 01 Mei 2016

Dindingnya penuh hiasan

Restoran Pulau Kepayang (Belitung Food)
 
Baca : Singgah Makan di Pulau Kepayang

Sajian wisata bahari berupa aktivitas jelajah pulau menjadi jualan utama Belitung. Ada beberapa pulau yang bisa dikunjungi seperti Pulau Batu Garuda, Pulau Batu Berlayar, Pulau Lengkuas, Pulau Kepayang. Pulau-pulau tersebut bisa dijelajahi dalam sehari karena saling berdekatan. Wisatawan biasanya berangkat dari Pantai Tanjung Kelayang. Nah, saat sedang melakukan jelajah pulau, biasanya wisatawan singgah ke Pulau Kepayang untuk makan siang.

Meski tidak dihuni oleh penduduk, Pulau Kepayang memiliki dua rumah makan dan penginapan. Dua rumah makannya tidak berdekatan. Berjarak sekitar 2 kilometer, masing-masing dekat dengan area pantai. Di sinilah para pelancong bersantai sambil menikmati makanan khas Belitung. Tersedia juga kamar mandi dan toilet yang banyak. Sengaja disediakan agar pengunjung yang datang dalam keadaan basah (usai snorkeling) bisa ganti baju kering saat makan. Tersedia pula mushola.

Di akhir pekan biasanya kedua rumah makan selalu penuh pengunjung. Sedangkan di hari biasa, hanya satu rumah makan yang buka. Menu yang tersedia sama seperti rumah makan pada umumnya yang ada di daratan utama Belitung. Ada menu Gangan dan aneka masakan seafood. Minumannya air kelapa muda utuh dari pohon kelapa yang banyak tumbuh di pulau.

Menunya banyak. Dari ikan, udang, kepiting, sampe cumi

Makan bareng di Pulau Kepayang - 02 Mei 2016

Senangnya bisa jalan bareng dan makan bareng kawan-kawanku ini

Ini resto satunya di Pulau Kepayang, berlantai pasir :D

Pulau Kepayang - Sept 2015

Sudah pernah kulineran di Pulau Kepayang?

RM. Berage (Belitung Food)
Jl. Raya Sijuk No. 31, Air Merbau, Tanjung Pandan, Belitung Telp: 0719-23780

Malam hari usai jelajah pulau makan di mana? Banyak pilihan. Coba juga RM Berage. Rumah makan ini menyajikan menu andalan khas Belitung yakni Gangan. Memang sih lagi-lagi gangan, lagi-lagi gangan. Tapi buat penyuka ikan, masakan gulai ini tetap disukai kapan pun. Menu lainnya ada udang asam manis, cumi goreng tepung, ikan bulat bakar, lalapan dan sambal serai khas Belitung.  

 
Menu di RM Berage: Gangan Daging, Cumi Goreng Tepung, Udang rica-rica, Ikan Bulat Bakar

Makan bareng di Berage - 02 Mei 2016

Restoran Dynasty (Chinese Seafood)
Jln. Dr. Susilo Tanjung Pandan Belitung

Salah satu restoran Cina terbaik di Belitung. Menyediakan menu chinese seafood. Nah, sebagai selingan biar tidak gangan lagi, coba deh ke restoran ini. Kepiting isi, sup bakso ikan, capcay isi udang dan cumi adalah menu-menu yang bisa dinikmati di sini. Kepiting saosnya sangat lezat. Selain lezat, porsi menunya rata-rata besar. Buat berdua saja kebanyakan. Kami makan di restoran ini malam hari, seusai berlelah-lelah jelajah pulau. Sampai kota lapar, dibawa ke sini langsung makan. Semua menu yang dipesan menu halal (kata mas Romi), olahan seafood semua. Moga beneran halal. Kalau tidak halal (saya belum cek lagi), restoran ini saya rekomendasikan buat yang non muslim saja ya. Oh ya, saya makan di sini waktu pertama kali ke Belitung (Sept 2015). Pada kunjungan berikutnya (Mei dan Juli 2016), sudah tidak mampir lagi ke sini. 

Kepiting isi, sup bakso ikan, capcay seafood, gurame asam manis

Makan bareng mbak Samsiah di Restoran Dynasty - Sept 2015

Kong Djie Coffee
Terletak di persimpangan Siburik, Jalan Gegedek, Belitung Barat.

Warung Kopi Kong Djie sudah berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. Tepatnya 1943. Pemiliknya kala itu bernama Ho Kong Djie, lelaki berdarah Tionghoa yang merupakan perantau asal Pulau Bangka. Saya kemari bersama Pak Toto, Mas Yopie, dan supir. Warungnya terlihat sederhana. Bisa dimasuki dari 2 pintu pada sisi yang berbeda. Tempatnya sangat dekat dengan jalan raya. Tak ada jarak. Tak ada ruang untuk parkir mobil. Hanya bisa untuk motor, itu pun terbatas.

Ada 3 petak ruangan. Salah satu petak campur dengan dapur. Suasana dapurnya terlihat sejak pertama kali masuk. Teko-teko besar model jadul seperti sengaja di taruh depan jendela. Dari lubang ceretnya keluar asap, berasal dari air panas mendidih yang ada di dalamnya. Para pria duduk di bangku panjang, menghadap lemari kaca berisi makanan.

Kalau tak tahan asap rokok, jangan masuk ke warung ini. Pria-pria mengobrol, asap rokok mengepul. Sementara kopi pahit Kong Djie, bahagia berada dalam gelas di antara para peminum kopi. Tanpa sofa, tanpa AC, tanpa balutan interior berkelas. Tapi di sinilah orisinilitas sebuah warung kopi. Meski berkeringat, tetap menyeruput kopi. Dan orang-orang tetap datang silih berganti. 

Kedai kopi legendaris di persimpangan jalan

Secangkir kopi untuk secangkir kisah

Pengunjung kedai kopi Kong Djie

Kong Djie Coffee – Pantai Tanjung Pendam
Kedai Kopi Kong Djie terus berkembang, kini sudah ada 6 cabang yang sudah berdiri. Bak starbuck-nya Belitung. Salah satunya di kawasan Pantai Tanjung Pendam. Tempatnya lumayan buat tempat nongkrong sore-sore atau malam hari. Pagi atau siang juga oke, ngopi sambil nikmati makanan ringan seperti pisgor tabur coklat keju. Suasana ala kafe lumayan nyaman buat bersantai. Setidaknya tidak sempit dan penuh asap rokok seperti kedai di persimpangan Siburik. 
Ceret tinggi seperti ini sudah jadi ciri Warung Kopi Kong Djie - (foto Yopie.P)

Di antara kami bertiga, cuma satu orang yang minum kopi O. Bisa tebak punya siapa?

Ngopi Kong Djie sambil pesan makanan di Unique Bistro ini enak juga

Warung Kopi Ake
Kawasan Kafe Senang Tanjung Pandan.

Konon katanya ini adalah warung kopi tertua di Tanjung Pandan. Menurut pemiliknya, Ake, Warung Kopi Ake didirikan oleh kakeknya bernama Abok pada tahun 1922. Pak Ake adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha warkop ini dari ayahnya, Akiong. Hampir semua peralatan untuk meracik kopi masih menggunakan peralatan asli, seperti ketel, tempat air, maupun alas meja yang menggunakan plat besi bertuliskan iklan bir. Demikian juga meja dan kursi pengunjung, semuanya masih asli. Warung yang ada saat ini sudah berupa ruko bertingkat dua. Dulunya hanya warung kecil pinggir jalan. Setelah direnovasi, akhirnya berubah seperti sekarang.

Saya baru tiga kali ke warung ini. Pertama bareng Mbak Samsiah (Sept 2015), kedua bareng Hari dkk (Mei 2016), ketiga bareng Mas Yopie (Juli 2016).  Seperti biasa, karena saya bukan peminum kopi, dan memang harus hindari kopi demi lambung, saya cuma temani orang minum kopi sambil menyeruput teh bunga. Yang menyeduh kopi pesanan mas Yopie adalah Koh Willy, keturunan ke-empat warung kopi Ake. 

Baca juga versi yopiefranz.com : Romantika Warung Kopi Belitung

Dari pagi sampai malam, warung ini tak pernah sepi. Pengunjungnya silih berganti. Sepertinya memang tak ada hari yang tak diawali dan diakhiri dengan segelas kopi. Begitulah ciri khas masyarakat Belitung, terutama kaum pria.
Bangku dan meja masih asli seperti pertama warung berdiri tahun 1912

Kopi Ake dan telur setengah matang

Koh Akiong setia melestarikan Warung Kopi Ake

Restoran Pulau Leebong
Sudah pernah berkunjung ke Pulau Leebong? 

Pulau menawan yang terletak sekitar 3 km dari pesisir Belitung Barat ini punya daya tarik yang amat memikat. Kalau teman-teman bermalam di sana, nikmati semua keindahan, keasyikan, dan suasana yang ditawarkannya, yakin deh bakal malas pulang ke kota asal. Kenapa saya sebut demikian?

Baca dulu ceritanya di sini : 
Pulang Leebong

Bicara tentang kuliner, tentu jadi hal penting ketika kita berkunjung ke suatu pulau yang menawarkan pengalaman berlibur yang menyenangkan. Jangan khawatir, Pulau Leebong memiliki restoran yang menyajikan menu berkelas. Dari makanan Belitung, Nusantara, hingga Chinesefood, semua bisa disediakan. Mau menu lain? Bisa. Tinggal pesan saja sebelum kedatangan. Nanti disiapkan.

Berlibur tanpa menginap atau dengan menginap tetap bisa nikmati kuliner yang dimasak dengan cakap oleh koki berpengalaman restoran Pulau Leebong. Makanan enak, disantap di tempat yang sekelilingnya dipenuhi suguhan alam yang menawan, enaknya makan jadi berlipat-lipat. Mau tahu menunya? Lihat foto-foto berikut. 

Menu di restoran Pulau Leebong : Sup Bakso Ikan, Gurame Asam Manis, Ayam Kecap, Tumis Toge (Mei 2016)

Menu Belitung Gangan, Tumis Kangkung Renyah, Pizza  (Juli 2016)

Saya suka sekali sarapan dengan nasi ayam gurih ini (Juli 2016)

Suasana di Restoran Pulau Leebong - Juli 2016 - Foto oleh Yopie.P

RM. Sari (Belitung Food)
Jl. Irian, Kelurahan Kota, Kecamatan Tanjung Pandan. HP: 081929729096

Baiklah, mari kita perjelas tentang Gangan. Gangan merupakan masakan berbahan dasar ikan laut yang kaya akan kunyit dan lengkuas (bahan lengkapnya lihat foto di bawah). Bumbu tersebut digoreng terlebih dahulu sebelum dicampur air. Tujuannya agar rasa kunyit dan lengkuas tidak dominan. Terakhir baru masukkan cabai supaya rasa pedasnya keluar. Begitulah rahasia memasak gangan yang selama ini saya makan di Belitung.

Nah, menurut Pak Toto Leebong, resep Gangan Belitung kini terbagi 3 macam yaitu resep asli, resep modifikasi, dan resep ala oriental. Pak Toto menyarankan, jika ingin menyantap Gangan dengan resep asli, maka datanglah ke RM. Sari.
 

Tempat makan RM. Sari menempati bagian teras rumah. Meski tidak terlalu luas tapi tempat duduknya cukup banyak. Pengunjung yang datang ramai. Dari pakaiannya kebanyakan seperti pegawai kantoran. Dapur tempat mengolah makanan terbuka, dekat area makan. Saya bisa lihat ibu-ibu bekerja mengulek bumbu, membuat sambal, menggoreng ikan, bahkan memasak Gangan. 

Kita bisa memesan gangan ikan bagian kepala, ekor, atau badan. Mau pedas atau tidak bisa disesuaikan dengan selera. Seperti biasa, sajian gangan dilengkapi dengan sambal dan lalap. Jika ingin menu lain, bisa pesan ikan goreng. Saat itu kami pesan dua macam, gulai dan goreng. Sedaaap!
Ini lho bahan-bahan Gangan

Sedang meracik dan menghaluskann bumbu Gangan

Makan siang yang lezat

Makan bareng Pak Toto, Mas Yopie, dan supir

Hanggar 21
Jl.Sudirman KM.11,8 Buluh Tumbang, Tanjung Pandan
Reservation: 0819-29789889, 08117111689 Email: hotelhanggar21@gmail.com

Baca tulisan saya: Restoran dan Hotel Hanggar 21 Belitung

Dekat bandara, itulah kelebihan Hanggar 21. Yang baru mendarat di Belitung, atau yang mau ke bandara, tapi pesawat masih lama, menunggu di sini saja dulu. Tidak sekedar singgah dan duduk tentunya, tapi bisa sambil nikmati bermacam kuliner seperti Mie Belitung Atep, Pempek Belitung, Kopi Kong Djie, Es Jeruk Kunci, bahkan Gangan Sari. Dalam satu tempat, kuliner-kuliner andalan Belitung bisa dipesan di sini.
Minuman es cincau susu, manis dan menyegarkan

Kudapan pisang goreng tabur keju mesis

Sedia Pempek Belitung

Sedia Mie Belitung Atep


Suasana nyaman kafe Hanggar dijamin bikin betah. Suasana alam sekitarnya asri, udaranya pun sejuk. Di belakang kafe, agak jauh, berderet puncak-puncak bukit yang menghijau oleh pepohonan. Bikin mata betah memandangnya. Ketimbang duduk-duduk di bandara belum ada kafe/resto, ya mending di Hanggar. Bisa duduk santai dan tenang, nggak berisik.

Buat yang butuh penginapan juga bisa pesan kamar di sini. Ada beberapa tipe kamar dengan harga sepadan. Hotel dan cafenya sama bersih. Bikin betah.
Taman air di belakang Restoran Hanggar

Restoran Hanggar 21

Nah, itulah beberapa tempat kuliner di Belitung yang pernah saya kunjungi. Semoga bisa jadi referensi buat teman-teman yang akan berlibur di Belitung. Kalau ada tempat kuliner lainnya yang teman-teman ketahui dan pernah dikunjungi, silakan tambahkan dalam kolom komentar. Terima kasih sebelumnya ^_^

Yuk berwisata ke Belitung.


***



Tour Belitung September 2015  dan Mei 2016 bersama Mitra Tour
Tour Leebong Juli 2016 bersama Leebong Island