Tampilkan postingan dengan label kota tangerang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kota tangerang. Tampilkan semua postingan

Melihat Keberagaman Nusantara di Festival Budaya Nusantara 2 Kota Tangerang

Festival Budaya Nusantara Kota Tangerang - Saya masih terpesona oleh pertunjukan seni dan budaya pada acara pembukaan Festival Budaya Nusantara 2 di Kota Tangerang pada hari Minggu (11/11/2018) lalu. Sebuah pagelaran yang kemeriahan dan daya tariknya sungguh luar biasa. Pesertanya sangat banyak. Saya beruntung bisa menyaksikan langsung. Para peserta berparade mengenakan beragam busana adat Nusantara, serta kostum-kostum unik nan spektakuler. Mengagumkan! 

Fashion Carnaval - Festival Budaya Nusantara 2 tahun 2018 Kota Tangerang
Fashion Carnaval - Festival Budaya Nusantara 2 tahun 2018 Kota Tangerang

Rasanya baru kemarin nonton Jember Fashion Carnival (JFC) 2018. Masih jelas dalam ingatan bagaimana luar biasanya kostum-kostum yang ditampilkan. Unik, etnik, kaya warna, dan kaya makna. Bikin ketagihan, bikin rindu ingin nonton JFC lagi tahun depan. 

Tapi siapa sangka, kerinduan pada JFC terobati di Kota Tangerang, tepatnya saat pembukaan Festival Budaya Nusantara 2. Yah, walau memang tidak se-wonderful di JFC, tapi bagi saya sudah lebih dari cukup untuk melipur kerinduan pada fashion carnaval ala JFC.

Baca juga: Berburu Aneka Kuliner Jadul Hingga Kekinian di Pasar Lama Tangerang
Fashion Carnaval - Festival Budaya Nusantara 2 tahun 2018 Kota Tangerang

Fashion Carnaval - Festival Budaya Nusantara 2 tahun 2018 Kota Tangerang
Fashion Carnaval - Festival Budaya Nusantara 2 tahun 2018 Kota Tangerang

Festival Budaya Nusantara 2 Kota Tangerang digelar mulai hari Minggu (11/11/2018) hingga Kamis (15/11/2018). Acara pembukaannya dilaksanakan di Lapangan A Yani, Kota Tangerang, tepatnya di pusat pemerintahan Kota Tangerang. Gelaran festival ini merupakan yang ke-2. 

Selama 5 hari gelaran, kegiatan festival diisi dengan berbagai lomba di antaranya Lomba Fotografi, Lomba Parade Seni Musik Tradisi, Lomba Fashion Carnaval, Lomba Kreasi Seni Bela Diri, Lomba Desain dan Fashion Batik Nusantara, dan Lomba Kreativitas Tari Tradisional. 

Pusat Pemerintahan Kota Tangerang




Saya pribadi baru tahu ada festival semacam ini di Kota Tangerang. Itu pun berkat undangan dari Disbudpar Kota Tangerang yang mengajak saya untuk menjadi narasumber Talkshow (tema Travel Blog) sekaligus jadi peserta famtrip (bertajuk Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang) bersama 50-an blogger (Jabodetabek), vlogger (Jabodetabek), media, dan perwakilan dari komunitas Genpi se-provinsi Banten. 

Nah, menonton kemeriahan pembukaan Festival Budaya Nusantara ini menjadi salah satu agenda kegiatan famtrip yang saya ikuti.

Baca juga: Talkshow ‘Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang’ di Hotel Kyriad Airport Tangerang

Nonton festival bersama teman-teman blogger dan vlogger

Saya membayangkan acara pembukaan akan diwarnai oleh banyak kata sambutan, lalu diisi dengan sedikit atraksi seni dan budaya, serta ditutup dengan kegiatan menonton pameran dan bazar yang membosankan. 

Tapi sungguh saya salah terka. Pembukaan festival justru langsung diisi dengan arak-arakan panjang yang dimulai dari lapangan Ahmad Yani, dan terus berjalan sambil diiringi musik Betawi, tanjidor, hingga menuju ke gedung pusat pemerintahan Kota Tangerang. 

Setiba di gedung Pemkot Tangsel, ada atraksi. Atraksi inilah yang menyedot perhatian seluruh masyarakat yang menyaksikan. Saya pun jadi lupa diri, lupa pada panasnya sinar mentari, saking asiknya menikmati.

Baca juga: Seba Baduy, Amanat Leluhur yang Masih Dijunjung



Walikota Kota Tangerang beserta jajarannya

Hadirnya karnaval pakaian adat dari SKPD di lingkungan Pemkot Tangerang dan sejumlah komunitas budaya Nusantara membuat suasana pembukaan jadi pecah. 

Banyak peserta dari luar Kota Tangerang ikut serta meramaikan, seperti peserta dari Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Cilegon Etnic Carnival, Serang Fashion Batik Carnival, Komunitas Penjahit Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang serta peserta dari luar provinsi banten yaitu Makassar Fashion Carnival hasil kreasi dari Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan dan Kediri Jawa Timur. 






Saya sungguh gembira melihat barisan panjang peserta yang tampil, begitu ramai dan penuh warna. Mau tahu jumlah peserta yang ikut meramaikan Festival Budaya Nusantara Tangerang tahun ini? 2.100 peserta dengan 51 rangkaian!

Banyak dan istimewa!

Seperti yang dituturkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Rina Hernaningsih, yang membedakan festival budaya tahun ini dari tahun sebelumnya adalah jumlah daerah yang ikut semakin banyak, yakni 19 kabupaten/kota. 


Walikota Kota Tangerang beserta jajarannya


Saya sempat menebak, jangan-jangan peserta karnavalnya lebih banyak daripada penontonnya. Mudah-mudahan tidak ya. Sungguh rugi jika rakyat Kota Tangerang tidak datang menyaksikan pembukaan festival pada Minggu pagi hari itu. Kapan lagi ada event semenarik ini. Sebagai sarana edukasi juga ya kan. Jadi kenal bermacam budaya. Ya seperti saya ini, 20 tahun tinggal di Banten tapi masih banyak belum tahu kesenian lokal itu apa saja hmm…

Para pejabat terhormat berpakaian adat, mengawali arak-arakan, melangkah di barisan paling depan dengan wajah sumringah. Setelah itu baru para peserta festival berparade dengan rombongannya masing-masing, menampilkan keragaman budaya lewat busana dan atraksi seni. 

Kang dan Nong Kota Tangerang

MC Pembukaan Festival

Kesenian Tanjidor mengiringi arak-arakan. Musiknya menggairahkan suasana. Membuat peserta dan penonton sama-sama larut dalam gembira. 

Setibanya di pusat Pemerintahan, peserta karnaval budaya di sambut oleh Walikota Tangerang beserta jajarannya. Para peserta langsung menampilkan berbagai atraksi budaya secara bergantian di hadapan walikota, seperti tarian Kolosal Anggana Raras, Barongsai, Tari Liong Vihara Bun San Bio serta Tangerang Fashion Carnival hingga Marching Band Tya Dita yang penampilannya sangat menghibur.

Tak ketinggalan penampilan Wayang Golek, Gambang Kromong, Wayang Orang Barata Yuda, Lenong Betawi, Calung, Light Dance dan masih banyak lagi. Semuanya sukses menghibur masyarakat yang turut hadir di acara. 






Atraksi dari kota dan kabupaten lain seperti Lebak, Serang, Pandeglang, dan luar Banten, yakni Kediri, juga turut tampil di acara pembukaan. 

Selain Kediri, Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan juga tampil di festival ini dengan menghadirkan Makassar Fashion Carnival. 

Tepuk tangan membahana melihat penampilan mereka. Suasana jadi kian meriah. Penonton pun kian ramai berdatangan, termasuk beberapa turis asing.  
  
Tarian Kolosal Anggana Raras

Tarian Kolosal Anggana Raras

Tarian Kolosal Anggana Raras

Tarian Kolosal Anggana Raras

Tarian Kolosal Anggana Raras

Penari Tarian Kolosal Anggana Raras

"Acara ini sekaligus memperingati Hari Pahlawan Nasional. Pesertanya ada sekira 2.100 orang dengan 51 rangkaian," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

”Ada yang istimewa dalam pagelaran Festival Budaya Nusantara yang kedua di Kota Tangerang ini, yakni terlibatnya sejumlah kota dan kabupaten lain di Banten, dan luar Provinsi Banten,” lanjutnya.

Sebagai warga Banten, saya turut bangga dengan festival ini. Sebab banyak juga yang dari luar daerah di Indonesia turut hadir memeriahkan festival. Semuanya melebur menjadi satu, membanggakan seni dan kebudayaan Indonesia.

Festival Kebudayaan Nusantara juga diramaikan oleh kehadiran 9 chef. Nantinya, kesembilan chef tersebut akan menunjukkan keahliannya dalam membuat masakan khas Provinsi Banten. Tenant-tenant dan stand pameran pada festival kali ini juga lebih banyak.  

Mappadendang (Pesta Panen) - Kostum ini terinspirasi dari pesta rakyat atau pesta padi masyarakat Sulawesi Selatan yang diadakan pada musim panen tiba sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kepada Dewata Sewwae (Tuhan Yang Maha Esa) atas hasil panen yang melimpah

Pakaian kebesaran Pengantin Tangerang



Saya memang belum pernah melihat festival ini sebelumnya, tapi dari cerita yang saya dengar, tahun ini memang lebih meriah dan banyak kegiatannya. Jumlah wisatawan yang hadir pun meningkat. 

Turut senang tentunya. Bagaimanapun, Kota Tangerang adalah bagian dari Banten, bertetangga dengan Kota Tangerang Selatan tempat saya tinggal. Bila pariwisata Kota Tangerang maju pesat, tetangganya juga bakal kecipratan. Kecipratan kedatangan turis, baik nasional maupun mancanegara. Apalagi, kota ini kan punya bandar udara terbesar di Indonesia, yaitu Soekarno Hatta. Sangat dekat. Wisatawan bisa mampir dulu berwisata di Tangerang jika sedang ke Jakarta. 

Dalam postingan ini saya tidak akan menulis banyak, apalagi membahas budaya panjang kali lebar. Saya hanya bisa tampilkan lebih banyak gambar, biar foto-foto saja yang bercerita tentang bagaimana meriahnya festival budaya di Tangerang tahun ini.  








Selain sebagai cara untuk melestarikan budaya bangsa, Festival Budaya Nusantara juga memberikan keuntungan lebih pada masyarakat yang menyaksikan. Mereka dapat dengan bebas belajar, melihat, dan bereksplorasi secara langsung mengenai pagelaran budaya. 

Tidak hanya menampilkan banyak pakaian adat, alat-alat musik tradisional pun ditampilkan, seperti angklung, kemudian ada kuliner, pertunjukan wayang golek, dan masih banyak lagi. Masyarakat yang sebelumnya tidak mengetahui, sekarang bisa lebih tahu dan ini menjadi sarana edukasi bagi warga Tangerang khususnya. 


Tapis Lampung

Garuda

Dayak

Senang sekali dapat menikmati dan mengagumi beragam budaya yang tersaji dalam pembukaan Festival Budaya Nusantara 2. Sebuah suguhan yang mencerminkan miniatur Indonesia, dengan keheterogenan masyarakat yang ada di Kota Tangerang.

Jadi makin semangat untuk turut berperan melestarikan budaya Nusantara dengan kemampuan yang ada, yang sejatinya memang harus dijaga, karena merupakan warisan leluhur para pejuang, budayawan, dan juga seniman bangsa.  

Semoga saja dengan adanya acara ini dapat menarik minat wisatawan baik lokal ataupun mancanegara untuk berkunjung ke Tangerang. Tahun depan kalau ada lagi, saya pasti ingin nonton lagi.

Ada dua video yang saya upload di channel youtube, salah satunya berikut ini:
.
>

Talkshow ‘Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang’ di Hotel Kyriad Airport Tangerang

City Tour Disbudpar Kota Tangerang - Selama dua hari sejak Sabtu (10/11/2018) hingga Minggu (11/11/2018) saya berada di Kota Tangerang untuk mengikuti kegiatan Festival Budaya Nusantara 2018. Saya hadir memenuhi undangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang sebagai narasumber Talkshow Travel Blog, sekaligus jadi peserta famtrip bertema ‘Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang”. 

Ibu H. Raden Rina Hernaningsih, S.H, M.H Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang bersama narasumber Talkshow Teguh Sudarisman (Travel Vlog & Fotografi), Katerina (Travel Blogger) dan peserta Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang

Festival Budaya Nusantara merupakan festival tahunan yang diselenggarakan oleh Disbudpar Kota Tangerang. Tahun ini merupakan gelaran yang ke-2, dan akan berlangsung selama 5 hari, mulai tanggal 11 – 15 Nopember 2018. Kegiatan festival diisi dengan beragam lomba, diawali dengan pembukaan dan parade budaya, dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lomba, serta akan ditutup dengan kehadiran pelawak Aziz Gagap dan penyanyi Dewi Gita. 

Pembukaan festival dilaksanakan pada hari Minggu (11/11/2018), namun untuk kegiatan talkshow dan famtrip sudah dimulai sejak Sabtu (10/11/2018). Untuk dua kegiatan ini, disbudpar Kota Tangerang mengundang para blogger, vlogger, media, dan perwakilan dari komunitas Genpi se-provinsi Banten. 

Jumlah peserta famtrip terbilang banyak, kurang lebih 50 orang. Untuk blogger dan vlogger tercatat ada 15 orang. Sisanya media dan Genpi. Rekan-rekan blogger yang hadir di antaranya Winda Puspita (Tangsel), Cory (Tangsel), Linda (Jakarta), Afni (Tangerang), Nuty Laraswaty (Bekasi), Valka (Jakarta), Evrina (Blogger), Kurnia Amelia (Tangsel), Rachmanita (Tangsel), Utami (Tangsel).

Sedangkan dalam deretan nama-nama vlogger ada Riyardi Arisman (Depok), Kairul Leon (Bogor), Veronika (Jakarta), Yesi (Tangerang), dan Ratna Aulia (Jakarta).

Ibu Eneng Nurcahyati, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama peserta famtrip

Undangan jadi narasumber talkshow saya terima sekitar 3 minggu sebelum kegiatan berlangsung. Kebetulan sedang tidak ada jadwal, dan pada dasarnya memang sangat tertarik dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka undangan tersebut langsung saya terima. Kapan lagi menjelajah Kota Tangerang bersama teman-teman blogger dan vlogger yang saya kenal kalau bukan sekarang.

Menurut informasi dari Ulfa (tim panitia event), topik yang akan diperbincangkan oleh saya dalam talkshow adalah seputar dunia travel blogging. Topik ini berkaitan dengan kegiatan famtrip yang bertujuan untuk membekali para peserta dalam mengenali potensi wisata Kota Tangerang, dan kemudian menginformasikannya lewat blog dan sosial media.

Nah, meskipun bentuk acaranya talkshow, bukan workshop, saya tetap menyiapkan materi presentasi.

Baca juga: Kampung Bekelir Destinasi Digital di Kota Tangerang

Jadi narasumber bareng sosok-sosok keren ini:  Ibu Rina Kadisbudpar Kota Tangerang, Bapak Rizal Kabid Promosi Pariwisata Kota Tangerang,  dan Mas Teguh Sudarisman

Menjadi pembicara di hadapan para generasi milenial yang sudah melek dengan berbagai kecanggihan teknologi dan sudah terbiasa dengan kegiatan berbagi informasi lewat sosial media, menjadi tantangan tersendiri buat saya. Bisa jadi peserta talkshow adalah para netijen yang lebih cerdas dan pintar daripada saya dalam hal menginformasikan kegiatan pariwisata.

Oleh karena itu saya merasa harus menyampaikan sesuatu yang berbeda, kalau bisa sesuatu yang belum mereka ketahui. Pokoknya sesuatu yang khas dari saya, semacam tips rahasia menjadi travel blogger sukses ala travelerien (PD banget ya sebut diri sukses 😂). 

Menurut Ulfa, para pembicara talkshow terdiri dari Ibu Eneng Nurcahyati Kadispar Provinsi Banten, Ibu H. Raden Rina Hernaningsih, S.H, M.H Kadisbudpar Kota Tangerang, saya (travel blogger), dan narasumber lainnya dari kemenpar (influencer/vlogger). Namun, jelang hari H, narasumber dari kementrian pariwisata berhalangan hadir. Akhirnya saya merekomendasikan Mas Teguh Sudarisman sebagai pengganti. Alhamdulillah pihak disbudpar langsung menyambut dan sangat setuju Mas Teguh menggantikan narasumber yang berhalangan.

Bagi saya, Mas Teguh Sudarisman adalah guru, dan beliau sudah memiliki jam terbang sangat tinggi dalam hal pelatihan menulis, fotografi, dan video. Sudah ratusan workshop yang dibuatnya hingga saat ini.  

Hotel Kyriad Airport Tangerang

Sabtu siang (10/11/2018), kami berkumpul di Hotel Kyriad Airport Tangerang. Hotel ini jadi tempat kami menginap selama 2 hari 1 malam mengikuti kegiatan famtrip Jelajah Pariwisata Kota Tangerang. Kami berangkat dari kota masing-masing. Beberapa teman blogger dan vlogger yang tinggal di Bekasi, Bogor, Jakarta dan Depok, menggunakan kereta untuk mencapai Tangerang. Moda transportasi satu ini memang jadi andalan, stasiunnya pun berada di tengah kota.  

Hotel Kyriad adalah Hotel bintang 3 yang berlokasi di Jalan Marsekal Suryadarma No. 1, Neglasari. Saya berangkat dari BSD jam 10, tiba jam di hotel 11.10 WIB. Saya kira datang paling cepat, ternyata ada Amel yang sudah tiba sejak jam 9 pagi. Luar biasa, saking semangatnya mau ikut famtrip dan talkshow! 😄

Media dan perwakilan Genpi se-Banten pun berdatangan. Ada yang mewakili Genpi Lebak, Genpi Serang, Genpi Kota Cilegon, Genpi Kota Tangerang, dan lainnya. Senangnya nih, kegiatan ini akhirnya mempertemukan saya dengan Kang Yasin, sosok yang dikenal sebagai penasehat pengurus Genpi Banten. Selain itu, saya juga berkenalan dengan para Kang dan Nong Banten, serta Kang dan Nong Kota Tangerang.
Baca juga: Seba Baduy, Amanat Leluhur yang Masih Dijunjung
Rekan-rekan peserta Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang

Rekan-rekan peserta Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang

Kang Yasin dan Marisca dari Genpi Banten

Blogger Kompasiana turut hadir jadi peserta Rekan-rekan peserta Famtrip Generasi Milenial Jelajah Pariwisata Kota Tangerang

Kegiatan talkshow bertempat di ruang meeting Seruni Hotel Kyriad. Acara dimulai pukul 13.00 WIB. Peserta sudah kumpul, begitu juga dengan para narasumber. Hanya bunda Eneng yang belum, beliau masih dalam perjalanan dari TMII menuju Kyriad. Menurut informasi, kemungkinan jam 3 sore baru tiba. Masih lama jika ditunggu.

Nah, karena Ibu Rina kadisbupar Kota Tangerang sudah hadir, begitu juga Bapak Rizal Kabid Promosi Pariwisata Kota Tangerang, maka acara pun langsung dimulai. 

Dalam sambutannya, Ibu Rina mengatakan bahwa kegiatan famtrip ini digelar untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada para blogger, vlogger, media, dan genpi untuk mengeksplorasi pariwisata yang disediakan Kota Tangerang.

“Para peserta akan diberikan materi terlebih dahulu melalui talkshow ini, dan untuk selanjutnya diharapkan para peserta bisa membantu mempromosikan pariwisata Kota Tangerang ke kancah nasional, bahkan dunia,” ujar Ibu Rina.

Pembukaan Famtrip Jelajah Parisiwata Kota Tangerang oleh Ibu H. Raden Rina Hernaningsih, S.H, M.H, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang

Usai memberikan kata sambutan dan pesan-pesan pariwisata kepada seluruh peserta, Ibu Rina meresmikan pembukaan ‘Famtrip Jelajah Pariwisata Kota Tangerang’. Pembukaan ditandai dengan mengetuk mikropon sebanyak 3x. Nggak ada gong, mic pun jadi 😄

Selanjutnya, Ibu Rina pamit meninggalkan acara karena masih ada acara lain yang harus dihadiri. Beliau mempersilakan talkshow dilanjutkan. Sebelum beliau keluar ruangan, kami diajak foto bersama.

Sementara itu, Bunda Eneng masih dalam perjalanan menuju Hotel Kyriad. Acara selanjutnya sharing tips travel blog dan vlog.  



Tak lama setelah Ibu Rina meninggalkan ruangan, teman-teman peserta talkshow diajak coffee break dulu. Menikmati sajian jelang sore supaya jadi semangat dan segar lagi, sehingga bisa menyimak materi yang akan kami sampaikan. 

Sesi sharing yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. 

Acara dipandu oleh Keke sebagai moderator. Talkshow diawali oleh Mas Teguh Sudarisman yang berbagi tips tentang travel vlog dan fotografi. 

Seperti yang sudah saya dan kawan-kawan blogger ketahui bersama, karir penulisan Mas Teguh sudah dimulai sejak lama. Beliau adalah travel blogger, penulis buku, penulis di majalah-majalah dalam pesawat, fotografer, vlogger, dan tentunya pelatih kepenulisan yang sudah mumpuni. Ratusan workshop telah diadakannya di berbagai tempat di Indonesia, dan telah dihadiri oleh ribuan peserta. Ilmu yang diajarkannya memang banyak diminati, tak heran bila kehadirannya selalu dinanti oleh para netijen yang haus ilmu menulis dan fotografi, khususnya yang bertema travel. 

Talkshow Travel Blogging

Lain Mas Teguh, lain pula saya. Bila Mas Teguh dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan lancar tanpa teks, saya malah sebaliknya. Pakai laptop, buka file presentasi, dan bicara mengikuti bahan yang sudah saya siapkan.

Ada yang penasaran dengan materi yang saya sampaikan? Perlu ditulis di sini nggak? Kapan-kapan saja ya 😃

Pada intinya, saya berbagi pengalaman selama menjadi blogger sejak tahun 2008 dan khususnya tentang kegiatan menulis cerita perjalanan yang saya lakoni mulai tahun 2012 sampai dengan sekarang. Saya tidak berbagi ilmu SEO atau pun cara-cara mendulang trafik melalui trik-trik ngeblog ala pakar SEO. Saya berbagi cerita tentang tips-tips menjadi travel blogger yang bahagia 😊

Bahwa, menjadi travel blogger itu karena passion saya ada di situ. Ada ketulusan dan keikhlasan di dalamnya. Ada konten dan konsisten yang menjadi kunci, bila ingin sukses dengan hobi yang dijalani dengan hati.

Mau saya ceritakan lebih detail dan panjang? Nantikan saya pada workshop berikutnya 😄



Bunda Eneng akhirnya tiba ketika sesi travel blog dari saya hampir selesai. Kehadiran beliau disambut gembira oleh para peserta.

"Yeay bunda datang..."
"Akhirnya bunda datang..."

Ucapan-ucapan itu terdengar dari deretan bangku peserta. Pertanda kehadiran bunda Eneng memang sudah dinanti-nantikan.

Segera setelah sesi sharing dari saya selesai, bunda langsung berdiri dan memberikan sambutannya. Beliau sangat mengapresiasi kehadiran para peserta, baik dari Kota Tangerang sendiri, maupun dari kota-kota jauh di luar Banten seperti Bekasi, Bogor, dan Jakarta. Bunda Eneng sangat berharap, para netijen yang ikut serta famtrip dapat menginformasikan berbagai kegiatan pariwisata dengan baik dan elegan. Bila ada kekurangan, sampaikan dengan cara yang positif sehingga bisa jadi bahan masukan buat pihak terkait.

Talkshow bareng Ibu Eneng Nurcahyati, Kadispar Provinsi Banten 

Bunda Eneng sangat mendukung kegiatan talkshow dan workshop travel blog / vlog yang diselenggarakan oleh disbudpar Kota Tangerang di acara famtrip ini. Menurut beliau, tips dan trik menulis sangat diperlukan supaya netijen dapat menguasai cara membuat konten yang berkualitas, sehingga informasi pariwisata bisa disampaikan dengan baik dan dapat diterima dengan baik pula oleh masyarakat yang akan berwisata.

Kehadiran bunda Eneng membuat acara talkshow makin seru, apalagi saat bunda mulai bagi-bagi hadiah lewat kuis-kuis yang dibuatnya. Bunda menguji pengetahuan peserta dengan pertanyaan-pertanyaan seputar destinasi yang ada di Banten dan Kota Tangerang.

Otomatis, sesi kuis ini bikin peserta heboh, suasana pun jadi riuh. Banyak bingkisan yang dibagikan, pemenangnya didominasi oleh vlogger dan blogger luar Banten. Kenapa luar Banten? Karena yang boleh ikut kuis memang hanya mereka yang datang dari luar Banten. Rupanya bunda ingin tahu sejauh mana netijen luar Banten mengenal Parwisata Banten 😄

Seru!

Evrina (blogger) menerima hadiah dari Bunda Eneng (Kadispar Provinsi Banten)

Khairul Leon (Vlogger) juga dapat bingkisan nih

Horeee pada dapat hadiah dari Bunda Eneng

Foto bareng narasumber dulu ya Amel 😃

Acara talkshow berakhir sekitar pukul 17:00 WIB, maka usai sudah kegiatan pertama di hari pertama famtrip. Selanjutnya, seluruh peserta famtrip check-in kamar, menaruh barang, dan langsung berangkat menggunakan bus ke Pasar Lama Kota Tangerang untuk mengikuti kegiatan kuliner malam.

Saya sangat berterima kasih kepada Disbudpar Kota Tangerang yang telah memberikan saya kesempatan untuk bergabung dalam kegiatan Festival Budaya Nusantara ke-2 Kota Tangerang tahun ini, baik sebagai peserta famtrip, maupun sebagai narasumber talkshow travel blog.

Talkshow ini menjadi pengalaman berharga untuk saya sebagai travel blogger. Semoga sedikit ilmu dan pengalaman yang saya bagikan, bisa bermanfaat untuk seluruh peserta. Bila ada kesempatan lagi dengan durasi yang lebih panjang, insha Allah saya akan berbagi kembali melalui kegiatan workshop.

Semoga pariwisata Kota Tangerang makin maju, dikenal luas oleh nasional maupun dunia, dan kunjungan wisatawan semakin meningkat.

Salam pariwisata!





Video talkshow dan pembukaan kegiatan famtrip Jelajah Kota Tangerang bisa ditonton di channel Youtube Tangerang TV berikut ini: