Tampilkan postingan dengan label katerina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label katerina. Tampilkan semua postingan

Pindang Patin Bertahta di Batin

“Aiih wong kito galo, pasti bisa bikin pempek dong ya.”

Kalimat tersebut lumrah terucap setiap kali saya diketahui sebagai orang Palembang. Meskipun agak berlebihan karena terkesan mutlak “gak mungkin gak bisa”. 

Alamak!  Seolah semua orang Sumatera Selatan itu dijamin pandai bikin pempek. 

Padahal, jangankan berhasil bikin pempek enak dengan bentuk yang sempurna, bikin pempek gak karuan rasanya dengan wujud hancur berantakan saja gagal saya buat. Mau malu, tapi itu fakta yang malu-maluin.

Harus diakui kuliner pempek sejak dulu identik dengan Palembang, bukan daerah lain manapun. Meskipun Palembang dan Sumsel pada umumnya juga punya Tekwan, Model, Lenggang, Burgo, Mie Celor, bahkan Pindang Patin, tetap saja pempek yang terucap bila Palembang disebut.

“Aih wong kito galo, pasti bisa masak Pindang Patin dong ya.”

Pernah dengar kata-kata itu? Saya sih enggak. Deretan kata penuh keyakinan itu seperti mimpi yang tak pernah menjadi nyata untuk saya dengar. Karena sejatinya, pindang patin memang tidak mudah untuk menjadi identik sebagai Palembang. 

Daerah lain yang menjadi tetangganya Sumsel seperti Lampung, Jambi, Bengkulu, bahkan Bangka dan Belitung yang dulunya menjadi bagian dari Sumsel, juga lumrah memasak pindang patin untuk keseharian atau pun dijadikan menu andalan di restoran. 

Saat saya mencicipi pindang patin di daerah lain di luar Sumsel, beberapa orang yang saya jumpai mengklaim pindang Patin sebagai kuliner asli daerah mereka. Mau protes soal klaim itu? Mana bisa. Lagipula literasi saya tentang asal mula pindang patin itu sendiri masih sedikit.

Jadi, memang susah kalau saya berharap ada orang berkata begini di hadapan saya: “Wah kamu Palembang, kamu Pindang Patin!”

Tapi saya tidak pernah berhenti bermimpi. Seperti kata Ikal, mimpi adalah kunci. Kunci untuk dipandang sebagai orang Sumsel yang pacak masak Pindang Patin ala Palembang. 

Aiih cak pacak nian ha ha ha. 

Ada apa dengan Pindang Patin?

Pindang patin bagi saya adalah kebahagiaan yang senantiasa bersemayam indah dalam batin. 

Dalam semangkuk pindang patin ada kenangan manis bersama nenek yang telah lama tiada, ada kehidupan sangat damai di masa lalu kala tiada beban yang menggelayuti, atau pun masalah yang menghampiri, dan ada tempat-tempat yang membuat saya mengalami banyak hal menyenangkan.

Saat menyeruput kuah pindang, saya merasakan ada bahagia yang mengaliri darah. Saat mengunyah daging ikan patin, ada sukacita yang menyeruak masuk ke dalam jiwa.

Pindang Patin Pada Tahun 80-an

Saya kenal pindang patin bukan sebagai masakan keseharian di rumah, melainkan masakan yang saya jumpai dikala liburan sekolah, di rumah nenek. Kala itu saya masih sekolah dasar, pada tahun 80-an.

Dulu saya tinggal di Pendopo, sebuah kota kecil di Sumatera Selatan, tempat para pegawai perusahaan tambang minyak tinggal. 

Kota minyak itu punya pemandangan kilang jungkat-jungkit siang malam, tanki-tanki ukuran raksasa yang tingginya melebihi atap rumah, pipa-pipa besar dan panjang seolah gak berujung, para pegawai berseragam biru hitam, mobil-mobil dinas dengan logo perusahaan, jalan mulus beraspal di mana pun, gedung-gedung perkantoran, hingga raungan sirene kerja tiap jam 7 pagi dan 5 sore yang suaranya terdengar seantaro Pendopo. 

Kala itu Pendopo adalah kota kecil serba modern dengan fasilitas serba ada, serta selalu sibuk. 

Sementara bila ke rumah nenek, beda banget. Pemandangannya adalah hutan, kebun, sungai, jalanan yang minim lalu lalang kendaraan roda empat, serta suasana santai dan tenang saat siang maupun malam. 

Maka, pengalaman terbaik yang saya dapat saat liburan sekolah adalah pergi ke rumah nenek, lalu pergi ke kebun. Ngapain aja di kebun?

Kebun Nenek, Taman Bermain Paling Menyenangkan

Saya jemu dengan suasana kota. Saya ingin melihat, merasakan dan mendengar hal berbeda yang tidak saya jumpai di keseharian. Itulah kenapa saya suka bila libur telah tiba, waktunya pergi ke rumah nenek, dan bermain di kebun. 

Pada masanya, nenek kakek dari ibu maupun bapak adalah orang-orang yang mewarisi banyak tanah dari orang tuanya. Tanah-tanah di pemukiman nan ramai dijadikan tempat mendirikan rumah tinggal untuk anak-anaknya yang hampir selusin. Sementara tanah-tanah di pinggiran hingga luar desa ditanami aneka pohon buah, padi, hingga sayur mayur dan tanaman bumbu masak yang hasil panennya selalu berlimpah ruah. Nah, kebun-kebun itulah yang menjadi daya tarik untuk saya kunjungi saat libur sekolah. 

Ratusan pohon duku berusia seratusan tahun yang masih berdiri tegap di antara puluhan pohon durian, manggis, rambutan, rambai, raman di kebun nenek, selalu membuat saya terpesona. Hamparan padi di ladang, pohon pepaya dan pisang dengan buahnya yang bergelantungan, aneka tanaman bumbu dan sayur mayur, seolah “sorga” nya makanan sehat. 

Sementara itu, berhektar-hektar kebun karet menjadi sumber penghasilan yang menghidupi sampai lama.

Kebun nenek bagi saya adalah destinasi wisata paling indah! Jauh lebih memikat daripada taman ria di ibukota negara.

Nenek suka mengajak saya jalan kaki melewati semak-semak, alang-alang, pohon-pohon liar tinggi menjulang, padang rumput, bahkan menyeberangi sungai. Berjalan melewati itu semua membuat saya terbiasa melihat penampakan burung liar, tupai, kadal. Tak jarang berjumpa dengan ular dan biawak yang bikin saya menjerit ketakutan. Jeritan lebay yang acapkali mengagetkan para monyet di pepohonan. 

Selain semua itu, masak dan makan di kebun adalah puncak kenikmatan dari kegiatan bersama nenek.

Memasak di Kebun Bersama Nenek

Inilah bagian paling menyenangkan dari pergi ke kebun bersama nenek. Yakni memasak. 

Nenek masak di rumah itu hal biasa. Nenek ajak saya masak dan makan di kebun baru luar biasa. Luar biasanya karena saya diajak mengumpulkan bahan masakan langsung dari kebun. Bukan di pasar.

Beberapa menu sederhana yang pernah dimasak bersama nenek antara lain sayur bening katu campur jamur pisang (jamur putih yang tumbuh dekat akar pohon pisang), tumis jamur tikus (namanya aneh, tapi ini adalah jamur terenak yang pernah saya makan), sayur bening bayam, tumis jagung muda, tumis jantung pisang, ikan bakar, ikan pepes, sambal cong kediro, sambal terong ruso (cempokak), kecipir rebus, terong rebus, dan pastinya masak pindang patin.

Semua bahan itu diambil di kebun, kecuali bawang merah dan bawang putih, hasil belanja di pasar. Udara dan tanah di kebun nenek tidak cocok bertanam bawang. Sudah dicoba berkali-kali tetapi selalu gagal. Akhirnya belanja di pasar adalah jalan ninja mendapatkan bawang.

Kebun nenek berada di pinggir sungai. Ikannya diambil di sungai, hasil dari menjaring. Bukan hasil mancing, nembak, apalagi dengan cara diracun. Jaring ikan dibentangkan dalam air. Ikan-ikan yang melewatinya akan tersangkut di jaring. Biasanya jaring dibiarkan semalaman. Pagi hari ikan-ikan yang tersangkut dijaring diambil untuk dijadikan lauk makan. 

Nenek sangat jarang masak ikan dengan cara digoreng. Seringkali hanya dipepes dan dipanggang. Nenek juga tidak menggunakan bumbu-bumbu instant. Tidak pula menggunakan micin. Nenek hanya mengandalkan garam sebagai penyedap rasa, ditambah sedikit gula aren untuk menyeimbangkan rasa. 

Nenek juga sangat jarang masak menggunakan santan. Masakan bersantan hanya tersaji di hari raya, atau saat ada hajatan besar. Tanpa santan dan minyak, itulah cara sehat untuk hidup ala nenek.

Pondok di kebun nenek punya alat masak lengkap. Lengkap sebatas panci, wajan, spatula, ulekan, pisau, dan wadah-wadah untuk mengolah bahan baku dan bumbu. Bukan lengkap ala dapur restoran hotel gitu.

Kompornya berupa tungku besi dengan ranting mati sebagai bahan bakar. Biasanya diambil dari pohon-pohon yang dahannya patah dan jatuh ke tanah. Ada kompor minyak, tapi nenek tak pakai itu.

Bagian unik sekaligus seru dari masak pakai kayu saat membesarkan nyala api dengan cara ditiup. Saya beberapa kali mencobanya. Awal-awal mencoba bukan nyala api jadi membesar, malah abu di sekitar tungku jadi beterbangan. Akibatnya saya kelilipan. Muka pun sering belepotan kena arang. Nenek bukannya kasihan, malah terbahak. Mungkin karena tidak ada hal yang membahayakan dari hal itu.

Panci dan wajan nenek kebanyakan hitam pekat, gosong karena berkali-kali kena api. Tapi bagian dalamnya cemerlang, karena rajin dibersihkan.

“Luar pancinyo memang itam, tapi dalamnya bersih. Liat dalamnyo bae. Samo cak manusio, meski luarnya dak lemak dijingok, tapi hatinyo biso bae baek, dan sayang sama wong.”

Nenek berpetuah pada anak SD yang baru paham betul maknanya setelah melewati usia anak-anak.

Ikan Patin Bikin Pintar

Semua masakan nenek saya suka. Namun jika harus memilih salah satu, maka pindang patin adalah juaranya.

Mungkin karena pindang patin paling banyak menggunakan bahan dan bumbu, sehingga kuahnya lebih kaya rasa, dan itu membuat lidah saya lebih bergoyang kala menikmatinya. 

Selain itu, saya memang sangat suka ikan. 

Di lidah saya, daging ikan lebih manis dari pada daging ayam dan sapi. Lebih gurih ketika digoreng. Tak diberi bumbu apapun rasanya sudah enak. Tekstur daging ikan halus dan lunak sehingga mudah dikunyah.

Nah patin tuh aman banget dari tulang-tulang halus, bikin saya gak takut ketulangan. 

Nenek saya berkata, “Makanlah ikan, supayo pintar.” 

Kata-kata nenek laksana mantra. Sebab di sekolah, cucunya ini jadi siswi dengan ranking 1 melulu sejak SD hingga SMA. Sesekali saja berada di 3 besar, dan sesekali pernah pula menjadi juara umum dengan nilai tertinggi mengalahkan nilai kakak-kakak kelas. 

Apakah itu semua bukti dari perkataan nenek? Atau hanya kebetulan?

Setelah saya menelusuri berbagai artikel terkait patin, ternyata patin adalah salah satu ikan yang dapat meningkatkan kecerdasan. Wow gak tuh?

Memasak Pindang Patin

Bumbu dasar pindang patin yang digunakan oleh nenek terdiri dari kunyit, lengkuas, serai, jahe, cabe, cong kediro, asam kandis, nanas, bawang merah, bawang putih, daun kemangi. 

Semua bahan bumbu kecuali bawang putih dan bawang merah, tersedia di kebun. Tinggal ambil sesuai kebutuhan. Inilah tugas yang sangat saya nantikan: mengumpulkan bahan dan bumbu pindang dari kebun.

Seolah bermain, saya merasakan gembira ketika menggali kunyit, lengkuas, jahe, mencabut serai, memetik cabe, cong kediro, dan daun kemangi. Walaupun tangan belepotan tanah, badan keringatan, tapi hati senang tak terkira. Yang bikin tak senang itu bila bertemu cacing saat menggali. Bikin saya kejengkang, lalu ngibrit ke pondok mengadu pada nenek, seolah abis dibully oleh cacing.

Urusan memetik nanas dilakukan oleh nenek, karena duri daunnya tajam. Saya takut terluka. Jarang sih metik nanas. Karena kalau sudah ada kandis dan cong kediro, nenek tidak pakai nanas lagi.

Cong kediro itu sejenis tomat, bentuknya bulat, daging buahnya agak tebal dan lebih keras dari tomat cerry. Misalkan jatuh, atau dipencet, gak mudah pecah. Rasa asamnya lebih unik. Biasanya dijadikan sambal pakai terasi, campuran tumisan, dan juga pindang.

Meski sudah pakai cong kediro, asam kandis tetap dipakai. Ajaibnya, pohon kandis pun ada di kebun nenek. Tinggal petik lalu simpan sampai menjadi kering dan kehitaman, awet untuk dipakai hingga beberapa bulan ke depan. Nah yang dipakai masak adalah kandis yang sudah mengkerut hitam itu.

Selain cong kediro, nanas, dan asam kandis, nenek juga suka memasukkan belimbing wuluh dalam pindang. Buah ini pun ada di kebun, tinggal petik kalau dibutuhkan.

Rasa asam yang bervariasi pada pindang yang pedas terasa segar di mulut, mampu menggelorakan selera makan.  

Semakin bergelora ketika nenek berulangkali menjelaskan manfaat bahan bumbu pindang. 

“Kunyit itu biar dak sakit perut. Cong dan cabe biar dak mudah sariawan. Jahe dan serai biar dak masuk angin. Daun kemangi biar badanmu dak bau.”

Saya takjub dengan perkataan nenek. Penjelasannya sederhana, tapi mampu melahirkan rasa suka yang makin mendalam pada pindang. Setelah membaca buku, saya baru tahu kunyit itu bagus buat mengatasi masalah lambung. Cong dan cabe kaya vitamin C. Jahe dan serai itu bikin hangat perut. 

Sebuah pengetahuan tentang kesehatan dari bahan bumbu pindang. Dalam bahasa sederhana seorang nenek, 40-an tahun yang lalu. 

Cara Memasak Pindang Patin

Semua bahan diiris, bukan dihaluskan. Boleh saja dihaluskan, tapi nenek mengajari saya cara mudah: diiris saja. Mungkin biar praktis, ya.

Sependek pengalaman saya makan pindang di banyak tempat, jarang sekali melihat pindang dengan bumbu diiris. Kebanyakan dihaluskan. Diiris maupun dihaluskan, saya suka semuanya. Bedanya kalau dihaluskan tingkat kepekatan rasa bumbu jadi lebih nonjok di lidah. 

Saya ceritakan versi diiris, sesuai yang biasa saya masak bersama nenek.

1. Panci diisi dengan air. Masukkan semua bahan yang telah diiris. Rebus sambil tambahkan garam dan sedikit gula aren untuk menyeimbangkan rasa. Yak, nenek saya pakai gula aren, bukan gula pasir. Misalkan gula aren habis, nenek menggantinya dengan kecap manis. Dari sanalah rasa sedap pindang makin kuat.

2. Setelah mendapatkan rasa yang pas, ikan dimasukkan dalam air rebusan, dimasak sampai matang. Cong kediro dimasukkan belakangan supaya tidak terlalu lembek. Begitupun dengan daun kemangi, dimasukkan setelah panci diangkat dari tungku, supaya tidak terlalu layu.

3. Pindang patin siap untuk dimakan. 

Pindang ala nenek, patinnya tidak digoreng. Beda dengan ibu, biasanya patin digoreng dulu, baru dicemplungin ke pindang. Katanya biar gak terlalu amis.

Bagi saya penggemar ikan, terbiasa makan ikan, maka amis ikan tidak pernah menjadi masalah, tidak pernah mengganggu selera makan. 

Memasak pindang ala nenek, terbawa terus sampai sekarang. Dan ternyata, resepnya sama dengan yang saya baca di situs-situs resep ternama. Bedanya pada cara mengolah bumbu dengan diiris atau dihaluskan. 

Satu hal penting yang saya ketahui dari bahan dan bumbu pindang ala nenek, baik diiris atau dihaluskan, ternyata bisa digunakan sebagai bumbu pepes ikan. Keren sekali, satu bumbu bisa untuk dua jenis masakan. 

Pelengkap makan Pindang Patin: Sambal Cong Kediro, Sambal Mangga Mentah, Ikan Seluang Goreng, lalapan

Pelengkap Pindang Patin

“Makanlah sayur. Biar sehat dan kulitmu awet mudo”

Hellooow awet muda?? Anak SD diajak ngomong tentang awet muda, cuma manggut-manggut sambil membayangkan saat seusia nenek kulit tetap kencang tanpa keriput. 

Hasilnya sekarang gimana? Badan saya sih yang awet muda, tetep kayak anak SD ha ha. Kulit? Wah biar orang lain yang menilai.

Neneklah yang membuat saya suka makan dengan aneka lalapan segar. “Pindang dak lengkap kalo dak pakai lalapan dan sambal.”

Saya dan nenek memetik kemangi, terong muda, jantung pisang, temu mentega, daun kencur, daun kunyit muda, bunga kunyit muda, dan kecipir. Semuanya dimakan mentah kecuali jantung pisang dan kecipir, direbus dulu. 

Bertahun-tahun kemudian setelah saya dewasa dan hobi wisata kuliner ke berbagai kota dan daerah luar Sumsel, hanya restoran tertentu yang menyajikan pindang patin lengkap dengan lalapan seperti yang saya makan bersama nenek. 

Di rumah makan tertentu di Palembang, Prabumulih, Muaraenim, Lahat, hingga Tanjungenim, lalapan itu masih mudah saya jumpai. Senang pastinya liat lalapan “langka” ada di rumah makan di kota-kota.

Kemangi di kebun nenek beda dengan kemangi yang saya beli di pasar-pasar di Jabodetabek. Kemangi nenek lebih pedas, lebih harum, lebih kuat rasa kemanginya. 

Tak lengkap bila masak pindang patin tanpa sambal bukan? Nah sambal andalan nenek terbuat dari cong kediro matang yang sudah berwarna merah, dicampur cabe, terasi, dan sedikit garam. Itu saja bahannya. Sambalnya mentah, tidak dimasak/digoreng. Nikmatnya makan sambal cong kediro mentah itu luar biasa, tiada dua. 

Sambal Cong Kediro
 

Selain sambal cong kediro, nenek juga kadang menggantinya dengan sambal mangga muda. Dulu ada yang namanya buah kueni, sejenis mangga. Nah kueni ini yang dijadikan sambal.

Tentunya, yang membuat makan pindang patin di kebun menjadi luar biasa adalah tempat makannya. Yakni di kebun, dalam pondok yang dikelilingi aneka tanaman sejauh mata memandang. Kadang saat makan itu ada tetangga di kebun sebelah datang numpang pinjam korek api. Trus sama nenek ditawari makan, eh orangnya ikutan makan wkwk.

Kadang ada tetangga kebun sebelahnya lagi tiba-tiba melintas numpang lewat sambil bawa jerigen. Biasanya mau ambil air di sumur nenek. Sumur nenek memang terkenal bersih airnya. Jadi ada aja yang minta.

Pernah juga pas lagi makan ada babi grasak-grusuk di bawah pohon nangka di samping pondok, yang otomatis bikin nenek melesat sambil membawa kayu mengusir si babi sampai keluar kandang kebun. Saya bukannya membantu malah bersembunyi ke dalam pondok sambil mengintip nenek yang larinya sekencang atlit lari. 

Pernah juga ketika sedang makan ada monyet menyerbu buah pisang di belakang pondok. Nenek pun heboh mengusir monyet itu pakai ketapel wkwk. Nenek saya laksana pendekar. Serba bisa mengatasi masalah tanpa masalah.  

Lalapan: Jantung Pisang Rebus, Kemangi, Kacang Panjang, Kecipir, Petai
 

Serba luar biasa memang makan pindang di kebun nenek. Termasuk nasi yang dimakan bersama pindang patin. Berasnya itu hasil kebun nenek sendiri. Yakni padi ladang. Sungguh petani berdikari, nggak perlu banyak belanja di pasar untuk kebutuhan makan sehari-hari.

MasyaAllah, ya. 

Zaman itu rasanya serba ada dan sehat. Sayur dan buah yang ditanam dibesarkan tanpa pestisida. Hidup tenang jauh dari kecemasan, gak was-was dengan bahan pengawet makanan, karena memang gak ada yang perlu diawetkan. Apa yang hendak dimasak dan dimakan, langsung diambil dari kebun. Masih serba segar. 

Pindang Patin di Batin

Perjalanan mencintai pindang patin bermula dari kebun. Sebuah hubungan sangat erat untuk kecintaan yang mendalam pada masakan pindang patin.

Nenek adalah inspirasi saya. Beliau sangat mencintai tanahnya. Dijadikannya kebun yang menghasilkan. Tempat ia merasa hidup dan bahagia. Dulu saya bercita-cita menjadi kaya punya banyak tanah seperti kakek nenek, lalu dijadikan kebun sayur dan buah, serta peternakan ikan maupun unggas.

Nenek dan kakek dari bapak juga sumber inspirasi saya. Mereka juga suka berkebun, meskipun tinggal di ibukota negara. Kakek yang di Ciputat menanami seluruh halaman rumahnya dengan tanaman buah, serta membuat kolam ikan besar berisi patin, mujair, nila, dan gurame. Nenek di Pasar Minggu punya tanah di Batu Layang Puncak Bogor, beliau bikin kebun sayur di sana, sembari memelihara ikan. Begitulah, di desa maupun di kota, nenek-nenek dan kakek-kakek saya memang jiwanya berkebun. Begitu pun saya.

Pindang patin tidak akan pernah menjadi istimewa jika nenek hanya memasaknya di dapur rumah, menghidangkannya di atas meja makan, dan saya tinggal menyantapnya di ruang makan tertutup.

Pindang patin menjadi istimewa karena di dalamnya tersimpan pengalaman berharga bersama nenek. Itu adalah bagian indah dari hidup saya, sebuah pengalaman yang sangat berharga.

Saat merasa sedih, kecewa, atau sakit, menyantap pindang patin mengingatkan saya pada masa kanak-kanak yang menyenangkan. Rasanya membawa kembali perasaan bahagia, tenang, dan memberikan dorongan untuk sembuh.

Pindang patin memiliki makna istimewa dalam batin saya. Ia mengubah cara pandang saya terhadap makna hidup dan membuat saya lebih menghargai segala yang Allah berikan."

“Aih wong kito galo, pacak masak pindang patin dong!”


=======================

Seluruh foto: Dokumentasi pribadi Katerina. S

Tulisan ini telah dimuat di buku Comfort Food Memoirs yang mendapatkan perhargaan bergengsi di ajang Gourmand World Cookbook Awards dalam acara megah Saudi Feast Food Festival di Riyadh pada 27-29 November 2023.

ASUS Blogger Gathering 2023: Silaturahmi dan Pengalaman Berharga dalam Mengelola Acara Blogger

 

Pada tahun 2023, ASUS Indonesia kembali menggelar acara Blogger Gathering yang diberi nama ASUS Blogger Gathering 2023, dan rangkaian acara ini merambah berbagai kota, termasuk Jakarta (yang mencakup Blogger Jabodetabek), Bandung, Jawa Tengah, Jambi, Yogyakarta, Pontianak, Pekanbaru, dan Aceh.

Saya diberi kepercayaan oleh ASUS untuk menjadi koordinator acara Blogger Gathering di wilayah Jabodetabek, Jakarta. Sementara untuk daerah lainnya, rekan-rekan blogger yang berdomisili di daerah masing-masing akan mengelolanya, seperti Bang Aswi di Bandung, Febri di Jambi, Om Yahya di Yogyakarta, Mbak Uniek di Semarang, Bang Dwi di Pontianak, dan Bai di Aceh.

ASUS Blogger Gathering Jakarta mengundang sekitar 90 blogger dari Jakarta dan sekitarnya, termasuk peserta dari Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Dengan jumlah peserta yang cukup besar, acara ASUS Blogger Gathering Jakarta dibagi menjadi tiga lokasi, yaitu Sky Lounge Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk di Jakarta Pusat, Semanggi Lounge Hotel Artotel Suites Mangkuluhur di Jakarta Selatan, dan Katarasa Restoran Hotel Grand Zuri BSD City. Setiap lokasi dihadiri oleh sekitar 30 blogger.

ASUS BLOGGER GATHERING JAKARTA - HAYAM WURUK

22Sky Lounge Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta Pusat. Hari Sabtu tanggal 9 September 2023.


Berikut daftar peserta ASUS Blogger Gathering Jakarta Hayam Wuruk pada tanggal 9 September 2023 beserta tautan ke artikel blog mereka:

  1. Evrina Budiastuti https://evrinasp.com/asus-zenbook-pro-14-duo-oled/
  2. Abdul aziz mukhtar https://www.jizz62.com/2023/09/lebih-produktif-dengan-asus-vivobook-14x-k3405vf.html
  3. Amanda Desty http://www.amandadesty.com/2023/09/laptop-impian-para-remote-worker-asus-zenbook-s13-oled-ux5304.html
  4. Arisman Riyadi https://www.riyardiarisman.com/2023/09/review-asus-vivobook-go-14.html
  5. Asmawati (Emma) https://www.emmamalika.com/2023/09/Laptop-Asus-Zenbook-Pro-14-Duo-OLED-UX8402ZE.html
  6. Bowo Susilo https://www.bowosusilo.com/2023/09/Rekomendasi-Laptop-Terbaik-untuk-Content-Creator-Tahun-2023.html
  7. Dian Safitri https://travelgalau.com/asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze-laptop-ultimatenya-para-konten-kreator/
  8. Dikki Cantona Putra https://gadgetapa.com/asus-zenbook-s-13-oled-laptopnya-para-pekerja-mobilitas-tinggi-masa-kini/
  9. Djulaeha https://www.lehabarqa.com/2023/09/asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze.html
  10. Eka Murti https://jagatmaheswari.com/kenalan-dengan-asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze-laptop-ultimate-para-konten-kreator/
  11. Fania Handiyani Surya https://www.faniasurya.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m1403-laptop-para.html
  12. Fanni Dwi Abriyanti https://fannidwi.com/2023/09/12/si-tangguh-yang-gue-banget-asus-vivobook-go-14-e1404f/
  13. Faradillah https://www.farahdjafar.com/2023/09/asus-zenbook-s-13-oled-ux5304-laptop.html
  14. Fenni Wardhiati https://www.fennibungsu.com/2023/09/laptop-oled-tertipis-teringan-dunia.html
  15. Helena Safitri https://www.helenamantra.com/2023/09/laptop-asus-zenbook-s-13-oled-ux5304.html
  16. Komariah (Natara) https://www.kreasi-natara.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m1403.html
  17. Latipah Rahman https://www.lalakitc.com/asus-vivobook-14x-m1403-performa-terbaik-buat-si-paling-sat-set/
  18. Leyla Imtichanah https://www.leylahana.com/2023/09/asus-vivobook-14x-k3405vf.html
  19. Lia Lathifaturrahmah https://www.narasilia.com/2023/09/meraup-cuan-dollar-dengan-asus-vivobook.html
  20. Lita Indriani https://petualangcantik.com/keunggulan-asus-vivobook-14x-m1403/
  21. Maliha https://www.malihadafi.com/2023/09/asus-vivobook-go-14-e1404f-laptop-tangguh-dan-performa-powerful-untuk-konten-kreator.html
  22. Meilia Wuryantati https://www.meiliawury.com/2023/09/asus-vivobook-go-14-e1404-laptop-6.html
  23. Meri Sahrina N https://www.meimoodaema.com/2023/09/laptop-tertipis-dan-teringan-di-dunia-yang-ramah-lingkungan.html
  24. Nita Juwithafina Meicydillah https://nitajuwithafina.com/review-asus-vivobook-go-14/
  25. Salman Faris https://www.salmanbiroe.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m1403.html
  26. Tati Hidayat https://www.tatisuherman.com/2023/09/asus-vivobook-14x-k3405vf-laptop-sekelas-gaming-untuk-konten-kreator-dengan-harga-terjangkau.html
  27. Utami Isharyani Putri https://ranselsaya.com/2023/09/12/asus-vivobook-14x-k3405vf-laptop-prosesor-hybrid-chip-grafis-standar-gaming-bikin-lancar-kerja-di-mana-saja/
  28. Widia Purwanita https://www.widiapurnawita.com/2023/09/semakin-kreatif-produktif-bareng-laptop.html
  29. Yanti https://www.yantialif.com/asus-vivobook-go-14-e1404f-laptop-tangguh-dengan-harga-terjangkau/
  30. Yesi Intasari https://yesiintasari.com/asus-vivobook-14x-k3405vf/

Berikut foto-foto selama kegiatan berlangsung:










Selain menulis blog, para blogger yang hadir juga membuat video Reels. Berikut daftar tautan ke video Reels mereka: 
  1. Evrina Budiastuti https://www.instagram.com/reel/Cw_-SgDS4C3/igshid=MTc4MmM1YmI2Ng==
  2. Abdul aziz mukhtar https://www.instagram.com/reel/CxC1URVvIo5/
  3. Amanda Desty Yunistyani https://www.instagram.com/reel/CxCr0q1vinB/
  4. Arisman Riyadi https://www.instagram.com/reel/CxDK-SuPgQp/
  5. Emma Asmawati https://www.instagram.com/reel/CxCwe4gpLHh/
  6. Bowo Susilo https://www.instagram.com/reel/CxEiHSJyhd7/
  7. Dian Safitri https://www.instagram.com/reel/CxCwZTtvt_i/
  8. Dikki Cantona Putra https://www.instagram.com/reel/CxDZXAjP_sS/
  9. Djulaeha https://www.instagram.com/reel/CxCqBLlyFFe/
  10. Eka Murti https://www.instagram.com/reel/CxEiw-jSXnn/
  11. Fania Handiyani Surya https://www.instagram.com/reel/CxDi_zOLuiI/
  12. Fanni Dwi Abriyanti https://www.instagram.com/reel/CxAOpZ-L9zs/
  13. Faradillah https://www.instagram.com/reel/CxCrSTuPSVF/
  14. Fenni Wardhiati https://www.instagram.com/reel/CxCYOJZLnwP/
  15. Helena Safitri https://www.instagram.com/p/CxDf7VGrm9l/
  16. Komariah (Natara) https://www.instagram.com/reel/CxDP4qAr-4i/
  17. Latipah Rahman https://www.instagram.com/reel/CxDfMvAJGpk/
  18. Leyla Imtichanah https://www.instagram.com/reel/CxCejdWSX9e/
  19. Lia Lathifaturrahmah https://www.instagram.com/reel/CxDeHw9yty_/
  20. Lita Indriani https://www.instagram.com/reel/CxDh8EgyxVy/
  21. Maliha https://www.instagram.com/reel/CxCm-kIyiaQ/?
  22. Meilia Wuryantati https://www.instagram.com/reel/CxDpYQxydVI/
  23. Meri Sahrina N https://www.instagram.com/p/CxDrzsYs2xE/
  24. Nita Juwithafina https://www.instagram.com/reel/CxEbhTZyAyq/
  25. Salman Faris https://www.instagram.com/p/CxDk3XLrr7n/
  26. Tati Hidayat https://www.instagram.com/reel/CxCR0m-rQJd/
  27. Utami Isharyani Putri https://www.instagram.com/reel/CxEjXvSSPAH/
  28. Widia Purwanita https://www.instagram.com/reel/CxEY4V_yYqg/
  29. Yanti https://www.instagram.com/reel/CxCr48ISulg/
  30. Yesi Intasari https://www.instagram.com/reel/CxDH10PLZOR/

Thanks 30 teman-teman blogger, serta @nadiasefia_ (ASUS PR), @evrinasp (BLUS), dan @onedoxx sudah turut hadir di acara ✨

ASUS BLOGGER GATHERING JAKARTA - GATOT SUBROTO

Semanggi Lounge Hotel Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta Selatan. Hari Kamis, tanggal 14 September 2023.


Peserta ASUS Blogger Gathering Jakarta Gatot Subroto tgl. 14 September 2023, beserta link artikel blognya:

  1. Achi M.Hartoyo https://www.achihartoyo.com/2023/09/15/zenbook-s-13-oled-2/
  2. Andini Ria Agusti https://www.ruangandini.com/2023/09/semakin-mudah-kerja-dimana-saja-bahkan.html?m=1
  3. Chyntia Andarinie https://www.katatian.com/2023/09/review-asus-zenbook-s13-oled.html
  4. Dedy Darmawan http://www.budidayadarma.com/2023/09/laptop-tangguh-dan-trengginas-asus.html
  5. Denny Mery Sihombing, N https://dennisesihombing.com/laptop-asus-vivobook-14x-k305vf-laptop-andalan-untuk-content-creative/#more-3854
  6. Dessy Achierini https://www.dessyachieriny.com/2023/09/dua-layar-satu-laptop-asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze.html 
  7. Dewi Nuryanti https://www.catatanemak.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m-1403-laptop-powerful-andalan-freelancer.html
  8. Dewi Sulistiawaty https://www.tamankata.web.id/2023/09/laptop-asus-zenbook-pro-14-duo-oled-untuk-content-creator.html
  9. Diah Agustina https://www.diahagustina.com/2023/09/rekomendasi-laptop-asus-untuk-content-creator.html
  10. Diah Woro Susanti https://www.warawiriworo.com/2023/09/kerja-makin-produktif-dengan-laptop-asus-vivobook-14x-k3405vf-yang-ringan-dibawa-kemana-saja.html
  11. Dita T Indrihapsari https://www.rumikasjourney.com/2023/09/asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze.html?m=1
  12. Ednadus Setiawan https://www.dibukabox.com/2023/09/asus-vivobook-go-14-e1404f-hadir-sebagai-laptop-military-grade-paling-terjangkau.html
  13. Efa Butar butar https://www.anabutarbutar.com/2023/09/asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze.html
  14. Evi Fadliah https://www.evifadliah.com/2023/09/asus-zenbook-s-13-oled-laptop-paling-tipis-dan-ramah-lingkungan%20.html
  15. Imawan Anshari https://www.menolaklupa.web.id/2023/09/semakin-produktif-dengan-laptop-vivobook-14x-m1403.html?m=0
  16. INDRI ISHARYANTI https://www.indrifairy.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m1403-laptop-powerful.html
  17. Lidya Fitrian https://www.fitrian.net/2023/09/ASUS-Zenbook-S-13-OLED-UX5304.html
  18. Ninin Rahayu Sari https://nininmenulis.com/2023/09/17/12-keunggulan-asus-vivobook-14x-m1403-laptop-dengan-performa-memukau-harga-terjangkau/
  19. Novitawati https://www.novitania.com/2023/09/review-asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze.html
  20. Nunik Utami https://nunikutami.com/kerja-makin-produktif-dan-nyaman-bersama-asus-vivobook-go-14-e1404f/
  21. Nurhayati https://www.daffana.com/2023/09/laptop-asus-vivobook-go-14-e1404f.html
  22. Olyvia Soeci https://boghaisan.com/asus-vivobook-go-14-e1404f/
  23. Ovianty https://ovianty.com/2023/09/laptop-asus-vivobook-14x-m1403-powerful-dengan-harga-terjangkau/
  24. Rahma Yulianti https://jilbabbackpacker.com/2023/09/17/asus-vivobook-go-14-laptop-6-jutaan-yang-tangguh-dan-ringan/
  25. Ria Andika https://duomaz.com/2023/09/bikin-konten-makin-maksimal-dengan-asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze/
  26. Siti Nurjanah https://www.stnurjanahh.com/2023/09/asus-vivobook-14x-k3405vf-laptop-handal.html
  27. Siwi Ragil https://papibunda.com/maksimalkan-produktivitas-dengan-asus-vivobook-14x-k3405vf/
  28. Sutijah (Utie Adnu) https://www.utieadnu.com/2023/09/asus-vivobook-14x-k3405vf.html
  29. Yanti Christina https://areacewe.com/4445/review-asus-vivobook-14x-m1403-laptop-andalan-untuk-para-konten-kreator/
  30. YUDHISTIRA EKO WIBOWO https://www.masekorner.com/2023/09/rekomendasi-laptop-harian-terbaik-asus-vivobook-14x-k3405vf.html








Selain menulis blog, para blogger yang hadir pada blogger gathering di Semanggi Lounge Hotel Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta juga membuat video reels, berikut daftar link Reels: 
  1. Achi Moh Hartoyo https://www.instagram.com/reel/CxO8oTSvQwW/
  2. Andini Ria Agusti https://www.instagram.com/reel/CxSZAeByQg3/
  3. Chyntia Andarinie https://www.instagram.com/p/CxSs1DlLotZ/
  4. Dedy Darmawan https://www.instagram.com/reel/CxPU1MCrHxQ/
  5. DennySihombing https://www.instagram.com/reel/CxUMtT2P-HK/
  6. Dessy Achierini https://www.instagram.com/reel/CxO1sTJy_8W/
  7. Dewi Nuryanti https://www.instagram.com/reel/CxSOHa-SQdV/
  8. Dewi Sulistiawaty https://www.instagram.com/reel/CxRkhArJfHT/
  9. Diah Agustina https://www.instagram.com/reel/CxNn_CHvuiq/
  10. Diah Woro Susanti https://www.instagram.com/reel/CxRzXAWJYM1/ 
  11. Dita Indrihapsari https://www.instagram.com/reel/CxR6YvwLrn3/
  12. Ednadus  Setiawan https://www.instagram.com/reel/CxR4vRqh5Ua/
  13. Efa Butar butar https://www.instagram.com/reel/CxRpMuxhWnz/
  14. Evi Fadliah https://www.instagram.com/reel/CxSHl88J-SS/
  15. Imawan Anshari https://www.instagram.com/reel/CxR87Gsrod5/
  16. INDRI ISHARYANTI https://www.instagram.com/reel/CxNoQUgSX4B/
  17. Lidya Fitrian https://www.instagram.com/p/CxSRu9AJ7Bs/
  18. Ninin Rahayu Sari https://www.instagram.com/reel/CxNtgARyYA0/
  19. Novitawati https://www.instagram.com/reel/CxSAG9VyMEY/
  20. Nunik Utami https://www.instagram.com/reel/CxRoRS7PsSq/
  21. Nurhayati https://www.instagram.com/reel/CxSGPvYrSan/
  22. Olyvia Soeci https://www.instagram.com/reel/CxSiSHsLgST/
  23. Ovianty https://www.instagram.com/reel/CxSC_FmR8xJ/
  24. Rahma Yulianti https://www.instagram.com/reel/CxNn4IwRS3c/
  25. Ria Andika https://www.instagram.com/reel/CxSY1B-Jg25/
  26. Siti Nurjanah https://www.instagram.com/reel/CxSMVZ4yH8e/
  27. Siwi Ragil https://www.instagram.com/reel/CxS0PsXLpz2/
  28. Sutijah (Utie Adnu) https://www.instagram.com/reel/CxR-GZvLXtB/
  29. Yanti Christina https://www.instagram.com/reel/CxShB-RJRmv/
  30. YUDHISTIRA EKO https://www.instagram.com/p/CxPdqk7SDpH/
Terima kasih 30 rekan Blogger Jabodetabek, Mas @masekoid (BLUS) dan @onedoxx sudah turut hadir di acara ✨

ASUS BLOGGER GATHERING JAKARTA - BSD CITY

Restoran Katarasa, Hotel Grand Zuri BSD City, Sabtu tgl. 16 September 2023.


Daftar artikel blog dari peserta gathering BSD: 

  1. Agung Handoyo https://www.sapadunia.com/2023/09/inilah-zenbook-s-13-oled-ux5304-laptop.html
  2. Ajeng Pujianti Lestari https://ayunafamily.com/laptop-asus-zenbook-s-13-oled-ux5304-untuk-kamu-yang-mencari-laptop-ringan/
  3. Ani Berta https://www.aniberta.com/2023/09/ASUS-Zenbook-S-13-OLED-UX5304-Laptop-Tipis-Bertenaga-Untuk-Aktivitas-Tanpa-Batas.html?m=1
  4. Anisa Nur Hani https://www.nisaahani.com/2023/09/laptop-asus-zenbook-s-13-oled-ux5304.html
  5. Aprillia Ekasari https://keluargahamsa.com/asus-zenbook-s-13-oled/
  6. Bayu Fitri https://bayufitri.com/asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze-laptop-kasta-tinggi/
  7. Clara Agustin Niawati https://www.claragustinia.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m1403-laptop-canggih_96.html
  8. Daniel Mashudi https://samleinad.com/asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze-laptop-multitasking-untuk-content-creator/
  9. Desi Indriani (echi) https://echizhou.net/2023/09/20/asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402zelaptop-ultimate-para-konten-kreator/
  10. Dewi Ratnasari https://www.ratnadewi.me/review-asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze/
  11. FajarNugraha https://www.fajarnugrahawahyu.com/2023/09/membongkar-potensi-asus-vivobook-go-14.html
  12. Grandys Sofia https://www.grandysofia.com/2023/09/asus-vivobook-go-14-e1404f.html
  13. Hanni Handayani https://www.yumstori.com/2023/09/menjadi-konten-kreator-yang-lebih.html
  14. Hidayah https://hiqudsstory.com/asus-vivobook-go-14-e1404f/
  15. Iin Hendarwin https://darwinations.com/makin-produktif-dengan-asus-zenbook-pro-14-duo-oled-ux8402ze-laptop-powerful-ringkas-dan-ringan/
  16. IR. TANTI AMELIA https://www.tantiamelia.com/2023/09/dengan-asus-vivobook-14x-k3405vf.html
  17. Kurnia Amelia https://www.ameliasubarkah.net/2023/09/asus-zenbook-s-13-oled-ux5340.html
  18. Lina Marlina https://www.marlinajourney.com/asus-vivobook-go-14-e1404f-laptop-ringan-dan-tangguh/
  19. Meutia Erlisa Sevelina https://www.elisakaramoy.com/2023/09/selalu-produktif-berkat-asus-vivobook-go-14-e1404f.html
  20. Moh.Suharsono https://www.onosembunglango.net/2023/09/Rekomendasi-Laptop-Powerful-Harga-Terjangkau.html
  21. pringadi https://catatanpringadi.com/review-asus-vivobook-14x-m1403/
  22. Ria buchari https://www.riabuchari.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m1403-laptop-powerful.html
  23. Rina susanti https://www.rinasusanti.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m1403-laptop.html?m=1
  24. Rodhiyatum Mardhiyah https://www.marudiyafu.com/2023/09/asus-vivobook-14x-m1403-laptop-powerful.html
  25. Stefanny Fausiek https://www.stefannyfausiek.com/2023/09/asus-vivabook-go-14-e1404f.html?m=1
  26. Syafiatuddiniah https://www.tutyqueen.com/2023/09/Laptop-Tahan-Banting-Tak-Ada-Tanding.html
  27. Syailndra Akmal https://www.kontengaptek.com/2023/09/ASUS-Vivobook-14X-K3405VF.html?m=1
  28. Uli Hartati Panggabean https://www.ulihape.com/2023/09/asus-vivobook-14x-k3405vf-laptop.html
  29. Utami Artha Puri https://www.bestbenefeeds.com/2023/09/asus-vivobook-14x-k3405vf-kualitas.html?m=1
  30. Widya Candra Dewi http://www.wicandra.com/2023/09/ASUS-Vivobook-14X-K3405VF.html?m=1









Daftar video Reels dari peserta ASUS Blogger Gathering BSD City: 
  1. Agung Handoyo https://www.instagram.com/reel/CxUvPIGrI3w/
  2. Ajeng Pujianti Lestari https://www.instagram.com/reel/CxVDrxwrQUu/
  3. Ani Berta https://www.instagram.com/reel/CxVOA4Nylvr/
  4. Anisa Nur Hani https://www.instagram.com/reel/CxU3kKxyUk-/
  5. Aprillia Ekasari https://www.instagram.com/p/CxU_2pVLqpY/
  6. Bayu Fitri https://www.instagram.com/reel/CxVKjaXxHJp/
  7. Clara Agustin Niawati https://www.instagram.com/reel/CxcwQvWy-X9/
  8. Daniel Mashudi https://www.instagram.com/reel/CxU5ZV7rrAd/
  9. Desi Indriani (echi) https://www.instagram.com/reel/CxU329CLbdN/
  10. Dewi Ratnasari https://www.instagram.com/reel/CxU_8StJE6f/
  11. Fajar Nugraha Wahyu https://www.instagram.com/reel/CxVbP__PHTt/
  12. Grandys Sofia Nita Mawarni https://www.instagram.com/reel/CxVefvoSi2Y/
  13. Hanni Handayani https://www.instagram.com/p/CxYSS6uPrUG/
  14. Hidayah https://www.instagram.com/reel/CxW3XlmplNB/
  15. Iin Hendarwin https://www.instagram.com/reel/CxXVufKy3gU/
  16. IR. TANTI AMELIA https://www.instagram.com/p/CxVkb_-LYzC/
  17. Kurnia Amelia https://www.instagram.com/reel/CxXYUemL4GA/
  18. Lina Marlina https://www.instagram.com/reel/CxVxPxwSHbp/
  19. Meutia Erlisa https://www.instagram.com/reel/CxVXHogBzSk/
  20. Moh Suharsono https://www.instagram.com/reel/CxU58Ljry7o/
  21. pringadi https://www.instagram.com/reel/CxWxnRmPxNX/
  22. Ria buchari https://www.instagram.com/reel/CxVs1fKPcUL/
  23. Rina susanti https://www.instagram.com/reel/CxWmkg2STj3/
  24. Rodhiyatum Mardhiyah https://www.instagram.com/reel/CxXBmJMyXrE/
  25. Stefanny Fausiek https://www.instagram.com/reel/CxW5q32L26D/
  26. Syafiatuddiniah https://www.instagram.com/reel/CxUxSymvRcp/
  27. Syailndra Akmal https://www.instagram.com/reel/CxW69eqL7f2/
  28. Uli Hartati https://www.instagram.com/p/CxVMWOCvhns/
  29. Utami Artha Puri https://www.instagram.com/reel/CxVKrbCyLlz/
  30. Widya Candra https://www.instagram.com/reel/CxXL2fDLwyu/


LAPTOP-LAPTOP ASUS YANG DIHADIRKAN DALAM ACARA ASUS BLOGGER GATHERING JAKARTA.

Ada 5 unit laptop yang dihadirkan di acara ASUS Blogger Gathering, sebagai berikut:
  1. Zenbook S13 OLED (UX5304) 
  2. Zenbook Pro 14 Duo OLED (UX8402ZE) 
  3. Vivobook GO 14 
  4. Vivobook 14X (K3405 ) 
  5. Vivobook 14X (M1403) 

Lima laptop tersebut diperkenalkan kepada para peserta gathering, yang akan memiliki kesempatan untuk mengenal lebih dekat dan mencobanya secara langsung. Mereka tentunya diminta untuk mengulas laptop-laptop tersebut secara mendalam melalui video Reels di Instagram dan juga dalam bentuk tulisan di blog masing-masing blogger yang hadir di acara gathering. 

Informasi mengenai laptop-laptop itu dapat diakses melalui video Reels di Instagram dengan menggunakan hashtag #ASUS1Decade dan #ASUSxBLUSJAKARTA.

Menjadi PIC di ASUS Blogger Gathering: Tantangan, Drama, dan Kecintaan

Rangkaian acara Blogger Gathering 2023 yang diselenggarakan serentak di beberapa kota pada tahun ini mengingatkan saya pada acara Blogger Gathering tahun 2019 yang diadakan di empat kota, yakni Batam, Bengkulu, Bandung, dan Balikpapan. Pada saat itu, saya diberi kepercayaan untuk menjadi PIC (Person in Charge) di kota-kota tersebut. Tugas saya mencakup mengatur segala aspek acara, mulai dari pemesanan tiket pesawat, reservasi hotel, penyewaan kendaraan, hingga pelaksanaan acara yang dihadiri oleh banyak blogger setempat. Beruntung, saya tidak harus menghadapi tugas ini sendirian, karena saya dibantu oleh Anjas Maradita di kota Batam, Bengkulu, dan Bandung, serta Afit Husni di Balikpapan.

Saya merasa bersyukur karena saat ini tidak perlu lagi bepergian keluar kota untuk mengurusi acara Blogger Gathering. Di setiap kota, sudah ada PIC yang bertanggung jawab, yaitu para rekan blogger anggota BLUS Community, yang merupakan bagian dari ASUS Squad dari kalangan blogger.

Selama perjalanan saya sebagai blogger, menjadi PIC di acara ASUS Blogger Gathering selalu menjadi pengalaman yang manis dan istimewa. Mengurus event dari brand besar dengan jangkauan global, bahkan memiliki tanggung jawab untuk mengelola dana hingga ratusan juta rupiah untuk keperluan acara, rasanya seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya sangat berterima kasih kepada Davina Larissa, yang saat ini menjabat sebagai Product Marketing Manager Asus Indonesia, sebagai orang yang pertama kali memberi saya kesempatan untuk "memimpin" event-event ASUS Blogger Gathering pada tahun 2018. Bermula dari sana, kesempatan ini terus datang hingga sekarang. Alhamdulillah.

Pengalaman-pengalaman seperti ini mengajarkan banyak hal. Selain menjadi bagian dari komunitas blogger yang aktif, saya juga belajar mengelola event dan bekerja sama dengan brand terkenal. Selama perjalanan ini, saya telah membangun koneksi yang kuat dengan rekan-rekan blogger dan berkontribusi pada perkembangan komunitas blogger di Indonesia.

Pada akhirnya, acara-acara Blogger Gathering ini bukan hanya sekadar acara, tetapi juga merupakan kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman, mempererat hubungan dengan sesama blogger, serta mendukung pertumbuhan komunitas blogger di tanah air. Saya berharap, semangat kolaborasi dan semangat berbagi ini akan terus berkembang dalam komunitas blogger Indonesia.

Menjadi PIC di ASUS Blogger Gathering adalah pengalaman yang penuh tantangan, meskipun tidak selalu penuh kesenangan. Menghadapi berbagai karakter blogger dengan segala dramanya adalah bagian dari pekerjaan ini, tetapi pengalaman ini terus bertambah dan memberikan pelajaran berharga. 

Yang terpenting, rasa sukacita dan kecintaan terhadap kegiatan ini selalu mendorong saya untuk menjalani tugas dengan hati yang penuh semangat, sehingga segala tantangan bisa dihadapi dengan mudah. Hasil akhirnya mungkin beragam, tetapi kebahagiaan dalam berpartisipasi dan berkontribusi selalu menjadi yang utama.

Terima kasih ASUS Indonesia 💖

Sampai jumpa lagi teman-teman Blogger di ASUS Blogger Gathering berikutnya.