Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan bandung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jalan-jalan bandung. Tampilkan semua postingan

Berlibur di Dusun Bambu, Memanjakan Diri di Tengah Keindahan Alam Bandung Barat

Tetangga dan Lingkungan yang Baik adalah Harta Tak Ternilai di Sekitar kita

Ketika melangkah ke rumah yang indah dan mewah, terkadang masih ada yang cenderung mengukur nilai kebahagiaan dengan benda-benda materi. Namun, satu hal yang sering terlupakan adalah keberadaan tetangga yang baik dan lingkungan yang mendukung. 

Bagi saya, keberadaan tetangga yang baik adalah harta yang tak ternilai harganya. 

Punya tetangga yang baik bukan hanya sekadar memiliki teman di sekitar, tetapi juga memiliki sumber kebahagiaan dan ketenangan. 

Saya beruntung memiliki banyak tetangga yang baik. Meskipun tak semuanya sempurna, tetapi kebaikan mayoritas dari mereka adalah penyemangat dan pendorong bagi kehidupan sehari-hari.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa tetangga yang mungkin tidak selalu menyenangkan. Tetapi, saya memilih untuk fokus pada kebaikan yang mayoritas ada di sekeliling saya. Bagi yang lain, biarkanlah waktu dan takdir yang mengubahnya menjadi lebih baik.

Pengalaman perjalanan ke Dusun Bambu bersama tetangga satu RW menjadi pengingat akan kekuatan kebersamaan. 

Di sana, kami tidak hanya menikmati keindahan alam dan hiburan yang disajikan, tetapi juga menguatkan ikatan persahabatan di antara kami. 

Dalam setiap langkah, kami merasakan kehangatan dan dukungan satu sama lain, mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati seringkali ditemukan dalam hubungan sosial yang baik. 

  
Menikmati Kebersamaan di Dusun Bambu, Destinasi Seru di Lembang, Bandung

Tidak ada yang dapat menggantikan kehangatan tetangga yang baik dan lingkungan yang mendukung. Inilah yang saya rasakan, termasuk sekelompok ibu-ibu para tetangga saya dalam satu RW yang berangkat dalam perjalanan seru ke Dusun Bambu di Lembang, Bandung.

Kami memulai perjalanan dari BSD dengan semangat yang tinggi. Meskipun satu bus yang tersedia tidak terisi penuh, semangat untuk menjelajahi keindahan alam Bandung tetap membara. 

Dalam perjalanan, kami tidak hanya menikmati pemandangan indah, tetapi juga berbagai hiburan yang disediakan, mulai dari kuis berhadiah, tebak-tebakan, hingga sesi karaoke yang ceria.


Tiba di Dusun Bambu, cuaca tidak sepenuhnya bersahabat. Gerimis halus menyambut kedatangan kami, namun hal itu tidak menghalangi niat untuk mengeksplorasi tempat ini. 

Dusun Bambu adalah sebuah tempat yang menawarkan pengalaman unik dengan suasana pedesaan yang tenang dan damai.

Meski langit mendung, momen-momen yang tercipta di Dusun Bambu tetap menjadi kenangan yang tak terlupakan. 

Kegiatan di dalamnya, terutama foto-foto bersama, menjadi bagian tak terpisahkan dari keseruan perjalanan. Meskipun cuaca tidak cerah, keceriaan tetap menghiasi wajah-wajah kami.


Namun, apa sebenarnya yang membuat Dusun Bambu begitu istimewa? 

Selain atmosfernya yang menenangkan, tempat ini menawarkan berbagai fasilitas rekreasi dan hiburan bagi pengunjung dari segala usia. Mulai dari spot-spot foto yang instagrammable, restoran dengan pemandangan alam yang memukau, hingga berbagai kegiatan outdoor yang menyenangkan.

Salah satu daya tarik utama Dusun Bambu adalah glamping. Bagi yang mencari pengalaman menginap yang berbeda, glamping di Dusun Bambu adalah pilihan yang sempurna. 

Dengan menyatu dengan alam, kami dapat menikmati suasana yang nyaman dan romantis.


Saat meninggalkan Dusun Bambu, kami membawa pulang banyak kenangan manis. Sebagian dari kami bahkan berencana untuk kembali bersama keluarga. 

Dusun Bambu memang bukan sekadar tempat wisata biasa, tetapi sebuah tempat di mana kebersamaan dan kebahagiaan bisa dirasakan dalam setiap detiknya.

Jadi, jika teman pembaca mencari tempat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman-teman dalam suasana yang alami dan menyenangkan, Dusun Bambu di Lembang, Bandung, adalah pilihan yang sempurna. Rasakan pesonanya sendiri dan buat kenangan indah yang akan dikenang selamanya.


Mungkin cerita ini tidak hanya tentang perjalanan fisik ke Dusun Bambu, tetapi lebih dari itu, tentang perjalanan hati yang membuat kami semakin menghargai kebersamaan dan kebaikan di sekitar kami. 

Saya berharap cerita ini juga bisa menjadi pengingat bagi setiap orang akan pentingnya memiliki tetangga yang baik, karena sesungguhnya, kebaikan tetangga adalah salah satu hal yang membuat rumah menjadi tempat yang benar-benar kita sebut 'rumah'.

Sebuah pesan yang sederhana namun menggugah, bahwa di balik kemegahan dan keindahan suatu tempat, kebersamaan dan kebaikan tetangga adalah yang benar-benar membuat rumah menjadi istimewa.

Baca juga Makan Siang Bareng Tetangga di Darmaga Sunda Lembang Bandung

Video di Dusun Bambu dapat ditonton pada IG Reesl berikut:

 

Tentang Dusun Bambu. Tempat Untuk Memanjakan Diri di Tengah Keindahan Alam Bandung Barat
 
Saat kota yang kita tinggali terasa terlalu ramai dan berisik, kadang kita semua membutuhkan tempat untuk melarikan diri, mencari ketenangan di tengah hamparan alam yang hijau. Salah satu tempat yang menawarkan kedamaian itu adalah Dusun Bambu, terletak di Jalan Kolonel Masturi, Kertawangi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Dusun Bambu, tempat yang begitu istimewa dengan pesona alamnya, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan. Berlokasi di antara hamparan perbukitan dan pepohonan hijau, Dusun Bambu memberikan ketenangan yang sulit ditemukan di tengah kesibukan perkotaan.


Dusun Bambu bukan sekadar tempat wisata biasa. Di sini, terdapat berbagai macam fasilitas yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan liburan. Mulai dari restoran dengan berbagai pilihan kuliner lezat hingga resort yang nyaman untuk bermalam, Dusun Bambu memiliki segalanya.

Restoran:
Bagi pecinta kuliner, Dusun Bambu akan memanjakan kita dengan pilihan restoran, antara lain restoran Burangrang, Purbasari, Lembururang, hingga Lutungkasarung. Di sini kita dapat menikmati makanan lezat sambil menikmati pemandangan alam yang menakjubkan. Setiap hidangan disajikan dengan cita rasa khas dan kualitas terbaik, memastikan pengalaman kuliner yang memuaskan bagi setiap pengunjung.

Resort:
Bagi yang ingin menghabiskan lebih banyak waktu di tengah alam, resort di Dusun Bambu adalah pilihan yang sempurna. Dengan menginap di Kampung Layung atau Sayang Heulang, kita dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan yang sejati. Bangunan-bangunan tradisional yang indah dipadukan dengan fasilitas modern, menciptakan suasana menginap yang tak terlupakan.

Aktivitas:
Tak hanya menawarkan keindahan alam dan kuliner lezat, Dusun Bambu juga menyediakan berbagai macam aktivitas untuk dinikmati selama liburan. Kita dapat menjelajahi berbagai opsi aktivitas di situs web mereka, termasuk taman bermain anak-anak, taman petualangan, dan masih banyak lagi.


Jadi, jika merasa butuh istirahat dari kehidupan perkotaan yang sibuk, jangan ragu untuk mengunjungi Dusun Bambu. Tempat ini tidak hanya akan memanjakan dengan keindahan alamnya, tetapi juga akan memberikan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi keluarga, maupun bersama tetangga. 

DUSUN BAMBU
Alamat: Jl. Kolonel Masturi No.KM. 11, Kertawangi, Kec. Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40551.  Website: http://dusunbambu.id/  Instagram: @dusun_bambu


Berwisata di Puncak Gunung Patuha, Menikmati Sejuknya Udara Kebun Teh Rancabolang

Berwisata di Ciwidey, saya dan suami pergi ke puncak Gunung Patuha, tepatnya di Perkebunan Teh Rancabolang. Perjalanan menuju puncak kami tempuh dengan berkendara mobil, diguyur hujan, diselimuti kabut tebal, tapi terasa sangat nikmat karena bisa puas menghirup udara segar pegunungan. Paru-paru jadi dimanjakan, mata pun seperti dicuci kembali oleh hijaunya hamparan pohon teh milik PT. Perkebunan Nusantara VIII yang membalut permukaan gunung.  

kebun teh rancabolang
Kebun Teh Rancabolang - PT. Perkebunan Nusantara VIII - Ciwidey JAWA BARAT


Nanjak gunung lewati hutan lindung dengan beberapa titik longsor

Kami berangkat dini hari dari Jakarta, menempuh waktu perjalanan kurang lebih 3 jam ke Bandung. Setelah beristirahat sejenak di Soreang, kendaraan pribadi yang disetiri oleh suamiku langsung menuju Ciwidey. 

Hari itu Sabtu, pagi hari jalan menujuk puncak masih sepi. Mobil kami melaju lancar. Melewati kota kecamatan, desa-desa dengan ladang sayur yang subur, hingga akhirnya hanya hutan pinus dan hutan alam saja yang kami jumpai. Makin ke puncak makin sepi, seolah hanya kami saja yang berkendara menyusuri jalan.

Sebagaimana umumnya jalan mendaki, berkelok-kelok dan curam. Di sebelah kanan dinding tebing, sebelah kiri jurang. Pohon-pohon tua berdiri memagari jalan, sisanya di sela-sela tebing, tegak membisu dengan batang-batangnya yang besar.

Video perjalanan menuju Kebun Teh Rancabolang: 

 

Saya melihat papan peringatan larangan berburu dan informasi adanya hewan liar. Saya agak tak nyaman selama melewati hutan lindung. Menurut cerita teman, di sana pernah terlihat harimau dan hewan lainnya. Rasa takut otomatis merajai diri, apalagi suasana di sana memang sepi. Bahkan, ada beberapa garis polisi pada beberapa titik bekas longsor. Alangkah rawan tempat ini dengan bahaya.

Sesekali saja ada motor melintas, di atasnya ada pria tak muda membawa gas, galon aqua, dan logistik. Mungkin di atas ada warung jualan, dan pria itu membawanya ke sana. Ada juga mobil dari arah berlawanan, tapi pagi itu hanya 1 kali saja saya melihatnya. Oh ya, ada pula rombongan anak-anak kurang lebih 5 orang, berjalan bersama. Dari obrolan mereka yang terdengar oleh saya, mereka sedang hiking. Kok nggak ada orang dewasa yang menemani?

Akhirnya, setelah 30 menit menanjak di jalan yang sepi, gelap, dan suram, kami sampai di atas. Tak ada lagi pepohonan tinggi di pinggir jalan. Yang ada hanyalah luasnya areal perkebunan teh. Begitu lapang dan terbuka. Saya seperti baru saja keluar dari goa yang gelap dan panjang.

PT. Perkebunan Nusantara VIII - Rancabolang

 
Kebun teh sejauh mata memandang

Saking sudah lama mendekam di rumah saja sejak pandemi, begitu melihat kebun teh sangat luas terpampang di depan mata, saya gembira bukan kepalang. Saya buka jendela mobil lebar-lebar, membiarkan udara sejuk masuk dengan bebas. Lalu saya keluarkan kepala, membiarkan angin menerpa kulit wajah, daaan.....

Seperti anak kecil di lepas di taman bermain kesukaannya, saya berkali-kali teriak: "Wow woooow... bagus bangeeet. Indah banget. Hijau banget..."

Suami cuma mencandai saya dengan kata-kata, "norak amaaaat..." haha.

Ohya, saat memasuki kawasan perkebunan ini, ada sejumlah pondok jualan. Lumayan jadi nggak sepi-sepi amat. Tampak beberapa orang sepertinya para pekerja kebun teh. Ada yang sedang duduk menyeruput minuman, ada yang sedang bersiap dengan peralatan petik.

Tak ada loket tiket atau semacamnya di sana, jadi wisatawan bebas masuk jika ingin berwisata di perkebunan. Kami langsung saja berkeliling, mencari tempat singgah dan berfoto. Tapi, tiba-tiba gerimis. Kami urung keluar mobil. Tak lama, kabut menyelimuti seluruh tempat. Makin lama makin tebal. Kami bergegas ke warung jajan. Singgah di sana, membeli makanan, memesan 2 mangkuk indomie rebus.

Kabut tebal kurang lebih 1,5 jam. Di mobil saja dulu 😃

Kabut tebal dan mie instant rebus enak sekali

Indomie rebus sekadar untuk mengisi waktu, sekaligus mengusir dingin, ternyata cukup mujarab menghangatkan perut. Kecap manis dan 2 buah cabe rawit, telah membuat semangkuk mie jadi sedap bukan main. 

Saya bagaikan sudah setahun tidak makan mie instant haha. Bener kata orang ya, makanan boleh sama, tapi bila dimakan di tempat berbeda, rasanya bisa jadi beda. Kalau di rumah biasa saja, pas di makan di gunung dingin dan berkabut tebal, kok jadi kayak makanan terenak di dunia 😂

Setelahnya kami duduk-duduk saja, ngobrol santai, dan berbicara tentang kabut. Saya membayangkan suasana di film-film, masuk ke dalam kabut, lalu muncul lagi, berulang-ulang. 

Bayangan ga karuan itu, saya lanjutkan dengan membuka laptop sambil duduk di bagasi mobil. Sesaat berpose buat ambil foto, tapi tiba-tiba suasana jadi tegang. Seseorang melintas bersama 2 ekor anjing. Nah, anjing-anjing itu tiba-tiba mendekat ke saya. Pose berlatar kabut yang dirancang dengan indah, mendadak ambyar.

Dasar anjing! haha

Anjing itu hanya mendekat tapi sedetik kemudian pergi lagi, mengikuti tuannya. Mereka lalu lenyap dalam kabut. 

Langit kelabu, gerimis kecil, dan udara dingin. Sebelum matahari bersinar dan langit menjadi benderang
 

Bertemu wisatawan satu rombongan ibu-ibu hebring

Jika mencari tempat indah tapi sepi di puncak gunung, pergi ke kebun teh ini cocok banget! Sejak kami datang sampai kabut pergi, kami tak menemukan satupun wisatawan selain kami.

Nah, agak siangan baru ada, tapi yang kami jumpai hanya satu rombongan keluarga dengan satu mobil. Isinya ibu-ibu hebring dengan dandanan wow, berkacamata dan bertopi meriah. 

Mereka ini tadinya nggak berhenti, pas liat kami foto-foto cantik di salah satu spot, mereka turun dan mendekat. Rupanya pingin juga berfoto di tempat yang saya temukan haha

Berhubung mereka ini heboh, bicaranya kencang dan berisik, kami menjauh dan pindah tempat. Saat kami pergi, mereka masih sibuk berfoto. Fotografernya pak supir, tampak kewalahan meladeni foto-foto berbagai gaya. Satu gaya saja, bisa sampai 10 kali jepret wkwk

Sisa kabut yang belum tuntas pergi, masih menyelimuti bukit-bukit di kejauhan

Puas leyeh-leyeh dan foto-foto manjaaah 😂

Ada banyak spot kece buat berfoto. Mau berlatar hamparan daun teh saja, berlatar layer pegunungan, atau berlatar lembah, semua bagus. Makanya kami pindah-pindah tempat karena semuanya bagus buat dijepret.

Nah, ibu-ibu tadi pun ikutan pindah, tapi kali ini tidak mengekor kami. Mereka pergi entah kemana hehe. Lalu makin benderang alam raya dari kabut yang akhirnya minggat semua, baru deh muncul wisatawan lain. Tapi cuma 2 orang, bermotor berduaan. Aiih! 

Saya dan Mas Arif berfoto di mobil, di sela-sela pohon teh, di bawah pohon apa saja, di atas rumput, di mana-mana pokoknya, puas!

Tentu saja, tujuan kami nggak cuma buat berfoto, tapi benar-benar menikmati pemandangan. Kebetulan di dalam mobil saya bawa berbagai snack dan minuman, jadi teman yang cocok selama duduk menikmati suasana. 

Begitu tenang. Begitu santai. Begitu damai.

Gunung-gunung di latar belakang tertutup awan tebal

Dibantu foto oleh tripod 😂

Suasana tenang dan sepi, seolah kebun teh milik pribadi

Cara aman liburan di masa pandemi

Saya nggak sedang mengajak orang-orang untuk pergi liburan. Tapi kalau ada yang sedang butuh liburan, cari dan lakukan cara aman ketika berwisata.

Saya sudah pernah menulis Tips Traveling New Normal pada postingan sebelumnya. Silakan klik saja tautan pada judul yang saya bolt pada kalimat sebelum ini. Tulisan tersebut berkaitan langsung dengan cerita perjalanan saya selama 10 hari liburan di Ciwidey.

Video selama di kebun teh:


- Hindari tempat-tempat yang resiko penularan Covid-19 nya besar. Sebisa mungkin tidak ada kerumunan di tempat yang jadi tujuan. Saya memilih ke Rancabolang karena di sana sepi. Sangat pinggir. Tak banyak orang. Tempatnya terbuka dan lapang. Udara segar dan bersih. 

- Jika tertarik untuk berwisata ke Ciwidey, berangkatlah sebelum weekend. Jika bisanya Sabtu, berangkatlah sepagi mungkin sebelum macet. Sebab, beberapa objek wisata populer di Ciwidey ternyata tetap ramai dikunjungi wisatawan.

- Jika tertarik ke Kebun Teh Rancabolang ini, bawalah bekal makan yang cukup, air minum, dan snack. Jangan sampai kekurangan, karena di puncak tak ada minimarket. Adanya warung-warung kecil yang belum tentu menjual makanan yang kamu cari.

- Di kebun teh selalu mendung. Kadang gerimis, kadang hujan deras, dan selalu berkabut. Maka, bawalah payung, mantel/jas hujan, penutup telinga, kupluk, jaket, dan apapun buat menghangatkan tubuh. 

- Hati-hati berkendara naik atau pun turun gunung, longsor selalu mengintai. Bukan hendak menakuti, tapi biar kamu lebih waspada. 

- Di atas sana banyak amannya, tapi tetap ada cemasnya. Jadi, jangan pergi sendirian. Jangan lupa kabari keluarga sebelum berangkat. Sebab bila hilang atau terjadi sesuatu, tak bisa komunikasi kemana-mana, karena di sana tidak ada sinyal.

Kebun teh Rancabolang, Ciwidey

Kebun teh Rancabolang, Ciwidey

Pipa panas bumi Geo Dipa Energi


Rancabolang, Ciwidey JAWA BARAT
Oktober 2020