Tampilkan postingan dengan label jalan jalan bandung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jalan jalan bandung. Tampilkan semua postingan

Bersantap Nikmat Bareng Tetangga di Darmaga Sunda Lembang Bandung

Menghangatkan Hubungan Tetangga: Bersantap Bersama di Darmaga Sunda, Lembang Bandung

 

Bertambahnya usia tak selalu berarti mencari ketenangan dalam kesunyian. Bagi sebagian orang, kedamaian ditemukan dalam kehidupan yang ramai dan terhubung dengan tetangga yang baik. Begitu juga bagi saya. Saat ini, di usia yang sudah tidak muda lagi, saya merasa beruntung tinggal di lingkungan yang penuh keceriaan dan kepedulian.

Alhamdulillah, memiliki tetangga yang baik-baik serta kompak, seperti keluarga yang kedua. Bersama mereka, setiap momen menjadi berharga dan penuh kebahagiaan. Salah satu kegiatan yang kami nikmati bersama adalah menjelajahi tempat-tempat menarik di sekitar Bandung, salah satunya adalah berkumpul di restoran Darmaga Sunda.


Darmaga Sunda terletak di Jl. Raya Lembang No.27, Gudangkahuripan, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391, restoran ini tidak hanya menyajikan kelezatan kuliner khas Sunda, tetapi juga menyuguhkan pengalaman unik dalam suasana semi terbuka yang menyegarkan. 

Darmaga Sunda punya panorama pegunungan hijau dan udara segar. Tempat ini memberikan pengalaman bersantap yang tak terlupakan.

Konsep semi terbuka yang dimiliki restoran ini memberikan kesan alami dan menenangkan. Ada sebuah darmaga di tengah-tengah restoran yang membuat para pengunjung dapat merasakan sensasi seperti sedang makan di tepi danau. Pemandangan indah sekitar restoran juga turut menambah kenikmatan saat menikmati hidangan.

 
Tidak hanya soal kuliner, Darmaga Sunda juga dikenal karena menyediakan pengalaman bersantap yang meriah dan menghibur.

Hari itu, 25 November 2023, Bu Lely tetanggaku sedang berulang tahun. Akhirnya, acara makan di restoran ini sekaligus merayakan ultahnya. Momen ini menjadi meriah saat MC restoran menjemputnya dan mengajak kami berkeliling restoran. Dengan riang, kami semua mengiringi Bu Lely yang berulang tahun, ditemani oleh musik dan nyanyian MC. 

Momen itu menjadi bukti bahwa semangat muda tak pernah pudar, meski usia sudah bertambah.






Berkunjung ke Darmaga Sunda menjadi pengalaman yang berkesan bagi kami. Selain menikmati hidangan lezat, kami juga bisa menikmati keceriaan dan kehangatan dari kebersamaan yang terjalin di antara tetangga. 

Jadi, jika kalian mencari tempat untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, sambil menikmati hidangan lezat dan atmosfer yang menyenangkan, Darmaga Sunda adalah pilihan yang tepat.

Video kami bersantap di Darmaga Sunda dapat ditonton dalam Reels berikut ini: 

Cerita jalan-jalan Bandung bareng tetangga ini juga ada versi Dusun Bambu, dapat dibaca pada tulisan Berlibur di Dusun Bambu. Teman-teman juga bisa membaca cerita saya kulineran di Restoran UpperClift, Sentul, Bogor.

📍Instagram @darmagasunda.lembang
🌏 Bandung
🗓️ November 2023
📷 #Zenfone10ID

Menginap di Pondok Winagung, Hotel Murah Dilengkapi Resto dan Kolam Renang di Rancabali Ciwidey

Pondok Winagung, Hotel & Resto di Rancabali Ciwidey - Rencana menginap di hotel ini 3 hari 2 malam saja, tapi karena betah dan merasa cocok, akhirnya jadi 5 hari 4 malam. Saya suka karena ada resto, nggak susah cari makan, tinggal pesan apa saja bisa diantar ke kamar. Suasananya lebih berasa kayak di home stay. Mobil bisa parkir depan kamar. Kamarnya luas, teras private, kamar mandi besar, ada kolam renang, sering dilewati angkot, aman, dan teteh-teteh yang kerja di sana ramah-ramah. Harga kamarnya murah tapi beneran bikin puas. Saat check-out, saya bahkan dikasih hadiah. WOW!


Pondok Winagung jadi penginapan ketiga yang kami tempati selama bepergian ke Kota Bandung dan Ciwidey periode 3- 10 Oktober 2020. Hotel ini saya temukan di situs Agoda dengan nama OYO 428 Winagung Bandung. Tapi sayang kamarnya unavailable. Saya sempat google nomor telp yang bisa dihubungi, ketemu nomor HP seseorang tapi saat dihubungi katanya dia bukan orang Pondok Winagung dan saya disuruh pesan lewat booking.com.

Selain Pondok Winagung, hotel lainnya yang jadi incaran saya adalah RedDoorz Near Happy Farm 3. Hotel ini juga saya temukan di Agoda. Sayangnya, meskipun kamarnya tersedia, saya merasa ragu untuk langsung memesan karena ulasan dari beberapa tamu yang pernah menginap di sana kurang baik. Akhirnya, sebelum berangkat ke Bandung, 2 hotel saja yang fix saya pilih untuk menginap di tgl. 3-6 Oktober yaitu AirBnB Bandung Homey Studio Room Near Leather Craft Center dan Driam Riverside. Untuk tgl. 6-10 nanti cari langsung saat sudah di Ciwidey.

Saat sudah menginap di Driam Riverside, saya dan suami menjelajah Rancabali sambil mencari hotel. Kami mendatangi Pondok Winagung dan RedDoorz Near Happy Farm 3. Di Pondok Winagung kami sengaja makan di restonya, kemudian baru lihat-lihat kamar. Saat pertama lihat, saya langsung sreg. Pertama, karena tempatnya luas, bersih, tenang, tempat parkir banyak, lebih asri karena ada taman, kolam ikan dan kolam renang, dan kamarnya gede-gede. Sedangkan RedDoorz Near Happy Farm 3 yang secara gambar di situs pemesanan hotel tampak luas dan bagus, aslinya jalan masuknya sempit, tempat parkir sempit, kamar sempit, dan terasa nggak nyaman banget karena hotel sedang renovasi. Berisik, agak kotor, dan berantakan.

Akhirnya saya putuskan untuk menginap di Pondok Winagung saja.
Pondok Winagung terletak di Jalan Ciwidey Rancabali KM 3 Kp. Cikembang No 18 RT 01, RW 12 Panundaan, Kab Bandung. Lokasi sebelum Happy Farm dan Kawah Putih. Strategis dan berada di depan jalan raya sehingga mudah ditemukan.

Bagian depan ini tempat parkir resto berkapasitas hingga 20 mobil

Restoran Pondok Winagung


HARGA KAMAR

Hanya ada dua tipe kamar di Pondok Winagung. Kamar dengan harga Rp 250.000 dan Rp 300.000. 

Dari kedua harga tersebut tidak ada perbedaan pada luas kamar maupun fasilitas di dalamnya, hanya beda pada letak. Kamar Rp300 ribu agak ke depan, menghadap ke kolam renang yang berjarak 4-5 meter saja dari pintu kamar. Saya pikir, pemandangan ke kolam tidak terlalu perlu. Lagipula saya nggak berani berenang karena udara di sana tergolong dingin, sedangkan air di kolam bukan air panas. Saya tidak mau cari penyakit dengan kena flu he he. Jadi, saya pilih kamar dengan harga Rp250ribu saja.

Harga kamar tanpa sarapan. Jadi kalau mau makan pagi bikin sendiri saja atau order ke resto. Jam berapapun order pasti dilayani dan bisa di antar.

Saya perhatikan, rata-rata harga kamar hotel di Ciwidey Rp 250ribu. Kalau saya lihat di situs booking online, kamar hotel di sana bisa dipesan di bawah 200 ribu. Tapi entah kenapa semua tidak tersedia, padahal pas datang langsung, kamarnya banyak. Menurut info dari teteh yang kerja di Pondok Winagung, katanya hotel sudah tidak bekerja sama lagi dengan OYO maupun situs online booking hotel manapun. Alasannya bikin rugi. Oh!

Gedung hotel dengan kamar-kamar seharga Rp250ribu

Kamar seharga Rp300ribu menghadap ke kolam dan resto

Pemandangan dari depan kamar seharga Rp300ribu

Kolam renang samping resto


FASILITAS KAMAR

Dengan tarif Rp 250ribu permalam, tentu saya tidak perlu berharap bakal dapat kamar mewah dengan berbagai fasilitas berkualitas. 

Sebuah single bed ditutupi sprei merah jambu, lengkap dengan selimut berwarna ungu muda jadi tempat tidur saya dan suami selama menginap di Pondok Winagung. Senada dengan gorden merah jambu dan karpet merah maroon, membuat kamar tampak ceria meski tanpa dekorasi apapun. Polos gitu aja dindingnya. Alhamdulillah ada karpet bersih, jadi kalau pas mau kerja bisa duduk di lantai nggak kedinginan.

Semuanya bersih meski tidak wangi. Bersih sejak dari teras, dalam kamar, hingga kamar mandi. 

Ada TV yang tidak pernah kami gunakan untuk menonton karena kami bisa pakai laptop jika butuh tontonan. Ada WiFi dengan beberapa pilihan user ID. Semuanya aktif selama 24 jam dan bisa digunakan kapan saja, GRATIS! Internetnya kadang ngebut kadang lemot, tapi lemotnya nggak lama. Biasanya pagi hari saja.

Ada galon berukuran sedang berisi air minum siap minum, dan 3 buah gelas. Tidak ada peralatan masak maupun makan. Untunglah saya bawa peralatan makan lengkap, dari mug, sendok garpu, pisau, gunting, teko listrik, tupper ware, hingga teh gula buat bikin minuman sendiri. 

Sayang sih ga ada peralatan itu. Harusnya, dipertimbangkan oleh hotel untuk disediakan karena tamu tidak mendapat sarapan maupun komplimen lainnya. Soalnya, sewaktu menginap di AirBNB Homey Studio Room di Bandung, dengan harga Rp229.750 saya dapat fasilitas macem-macem. Di sini tidak sedia panci dan kompor, jadi saya tidak bisa bikin ramuan herbal obat suami saya. Terpaksa stop minum obat herbal. Karena hal semacam ini, akhirnya saya pesan panci listrik di Tokopedia, buat traveling berikutnya he he

Ada wastafel di depan kamar mandi. Air mengalir lancar lewat keran. Sering saya gunakan buat mencuci peralatan makan yang saya bawa sendiri. Kamar mandinya berukuran besar. Pakai kloset duduk. Ada keran air hangat yang sangat berguna karena udara di sini dingin, saya tidak sanggup kalau tidak mandi dengan air hangat. Ada sebuah ember yang selalu saya pakai buat merendam baju kotor. Di sini tidak sedia jasa laundry, jadi saya mencuci baju sendiri. Karena berdua, jemuran handuknya nggak cukup, jadi saya minta dua biar bisa dipakai buat menjemur pakaian juga. Dikasih sih.

Ohya kamar tanpa AC ya. Buat saya tidak masalah karena nggak bakal kepake juga. Udara di sini sejuk dan akan lebih dingin pada waktu malam. Saya selalu selimutan, jaketan, dan kuplukan. Selimutnya tidak terlalu tebal tapi hangat, cukup ampuh melindungi badan dari udara dingin.

Hotel menyediakan 2 buah handuk bersih, sabun dan samphoo, serta odol dan sikat gigi. Saya lebih suka pakai sabun, samphoo, odol dan sikat gigi sendiri. Kalau handuknya saya pakai.

Hotel tidak sedia sandal. Untunglah sandal dari Driam Riverside saya bawa, jadi bisa dipakai di kamar. Lantainya dingin euy, kudu sandalan. 
Kamar luas

Karpet bersih

Kamar Pondok Winagung

RESTORAN

Selama di Pondok Winagung saya dan suami tidak pernah makan di luar, pesan makanan selalu di resto hotel. Variasi menunya banyak, jadi banyak pilihan. Aneka nasi dengan ikan, tahu, tempe, sambal dan lalapan, menu indomie dalam berbagai pilihan, menu-menu kekinian ala cafe, menu tomyam, tongseng, sop, dan lain-lain, semua ada. Begitu juga dengan minuman dari aneka kopi, teh, jus buah, hingga bajigur dan bandrek juga ada.

Menu yang paling sering saya pesan Nasi Goreng Winagung. Nasi goreng dengan sosis, bakso, dan telur dadar, lengkap dengan kerupuk, terasa lebih cocok buat saya makan saat sarapan di sana. Untuk makan siang, biasanya saya memesan menu ikan. Nah ikannya ikan Nila yang diambil langsung dari kolam hotel. Ya, di hotel ini ada berapa kolam ikan. Satu di depan dekat resto, satu lagi di samping kantor, dan lainnya di tempat semacam parit dekat taman.

Pernah saya pesan tomyam, tumis taoge, sayur asem, ikan peda, ayam, dan lainnya. Untuk tomyam isinya bukan cumi maupun udang asli, tapi assorted fishcake dengan berbagai bentuk. Yah kayak makan bakso suki kuah tomyam.

Ini beberapa harga makanan yang pernah saya pesan dan bayar:
- Nasi Goreng Winagung Rp 25ribu
- Nasi Ikan Asin Peda, Tahu, Tempe Rp 25ribu
- Nasi Ayam Goreng, Tahu, Tempe Rp25ribu
- Nasi Ikan Nila Goreng, Tahu, Tempe Rp 25ribu
- Tumis Taoge Rp 20ribu
- Sayur Asem Rp 20ribu
- Teh Tawar Rp 5ribu
- Jeruk Panas Rp 12ribu
- Tomyam Rp35ribu

Harganya relatif ya, buat saya nggak terlalu mahal jika dilihat dari segi kepraktisan di mana saya tidak perlu keluar hotel lagi buat cari makanan, lagi pula bisa diantar ke kamar. Kalau minuman, seperti teh tawar, kalau biasanya dimana-mana gratis, di sini bayar 5 ribu hehe. Kalau misalnya teh manis hangat, saya pikir wajarlah Rp 5ribu. Selain itu, tumis taoge dan sayur asemnya kemahalan sih segitu hehe. 

Untuk tomyamnya, sayang banget pakai aneka bakso suki, akan lebih enak kalau pakai udang dan cumi asli. Minuman jeruknya manis banget, sepertinya bukan jeruk asli tapi sirup. Saya konfirmasi ke teteh yang melayani, katanya memang pakai sirop. Coba pakai jeruk asli, pasti lebih sehat. 

Ohya, saya ngarep di sini ada menu karedok dan gado-gado, sayangnya belum ada. Waktu itu saya cari di Saung Jempol Sari, dapat sih karedok, harganya cuma Rp 13ribu. Di warung lain juga ada, cuma 10 ribu.

Menu nasi dengan ikan Nila goreng

Menu nasi ikan peda dengan tumis taoge

Cafe

Outdoor

Indoor

Usaha Keluarga

Sewaktu pertama kali tiba di hotel, saya langsung datang ke kantor untuk check in. Jangan bayangkan kantor seperti dihotel-hotel berbintang ya. Kantornya ada di pojok kiri dari jalan masuk hotel, dekat taman bermain dan kolam ikan, lebih mirip sebagai ruang tamu rumah. Untuk masuk ke kantor, saya melewati sebuah garasi. Di sana tak ada staff seperti di hotel-hotel. Saya tak menemukan siapa pun kecuali seorang ibu sedang mengenakan mukena. Saya mengucap salam, namun beliau tak membalas, sepertinya tak mendengar suara saya. Saya amati lagi, tampak si ibu sedang membaca alquran. Saya lalu pergi.

Tapi kemudian balik lagi, dan memanggil lebih keras, barulah beliau menyadari kedatangan saya.

Beliau adalah Ibu Sunarsih pemilik hotel Pondok Winagung. Kami berkenalan, dan akhirnya ngobrol. Saya pikir, lebih baik saya ngobrol dulu daripada buru-buru masuk kamar, biar ada yang bisa saya ketahui lebih jauh tentang Pondok Winagung.

Menurut penuturan Bu Sunarsih, beliau adalah pensiunan Bank Indonesia, dulu bekerja di Jakarta. Putranya memiliki beberapa usaha rumah makan di Jakarta, tapi kemudian ditutup dan akhirnya membantu usaha hotel dan resto mereka di Ciwidey. 

Bu Sunarsih memiliki 2 orang anak, Agung dan Wina. Nah, nama kedua anaknya inilah yang kemudian digabung, dijadikan nama hotel dan resto yang mereka kelola yaitu Winagung. 

Saya akhirnya mengenal Wina karena dialah yang melayani tamu namun buka secara langsung melainkan lewat Whatsapp. Jadi, selama di hotel itu saya kan sering pesan makanan, nah semua pesanan harus dikirim lewat WA. Wina lah yang pegang WA. Dari sanalah saya kenal Wina.

Wina lah yang melayani pesanan makanan saya diwaktu pagi, saat para asistennya belum datang. Enak lho nasi gorengnya Wina hehe

Setelah mendengar cerita bu Sunarsih tentang hotelnya, saya diberi kunci. Kunci dengan gantungan kayu yang talinya dari karet gelang. Sederhana. 

Kantor

Kantor

Kantor

Keluarga Bu Sunarsih bersama suami, Wina dan Agung


Cita-cita di Masa Depan

Melihat usaha keluarga Bu Sunarsih, saya otomatis teringat pada rencana besar saya dan suami, yaitu bikin usaha wisata dibidang resto dan perhotelan. Pinginnya bikin penginapan di daerah wisata yang sejuk dekat dengan pegunungan, lengkap dengan kedai kopi, taman bermain anak, kolam ikan, dan kebun sayur sebagai taman hijau di penginapan. Tempat lainnya juga pingin jika dekat pantai, bisa memandang lautan tiap saat. Iya, saya pingin punya usaha di dua tempat seperti itu.

Bukan hotel dengan gedung megah yang ingin kami buat, tapi rumah-rumah kayu yang dibangun menjadi pondok/villa dan akan kami namakan home stay bukan hotel. Dan di antara pondok-pondok itu, kami tempati salah satunya buat tinggal. Iya, saya bercita-cita tinggal di penginapan yang kami kelola he he.

Ya, seperti keluarga Bu Sunarsih yang tinggal di Pondok Winagung. Mereka menempati beberapa kamar yang ada di hotel. Seperti Wina misalnya, dia menempati kamar nomor 9, salah satu kamar yang ada digedung belakang, dekat kamar saya. Di sana juga tinggal Agung dengan keluarganya, karena itulah setiap hari saat saya berada di sekitaran cafe dan kolam renang,  saya melihat ada anak-anak bermain, ternyata cucunya bu Sunarsih.

Saat saya di sana, ada beberapa pekerja sedang memperbaiki bangunan dan taman, sambil diawasi oleh suami Bu Sunarsih. Suami bu Sunarsih ini sangat rajin, pernah saya melihatnya membersihkan kolam renang sendirian, dan suatu waktu saya lihat dia makan di dekat kolam, sambil mengawasi cucunya bermain.

Sebuah kehidupan yang saya inginkan di hari tua, mengurus usaha penginapan dan rumah makan, sambil bermain bersama cucu. Tentunya, mau juga berkebun sayur dan beternak hewan seperti ayam, angsa, kambing, dan sapi. 

Ah, saya jadi mengurai cita di sini.





Catatan:
  • Sediakan uang cash untuk pembayaran hotel dan makanan di resto karena tidak tersedia mesin gesek untuk debet maupun kredit. Tapi hotel menerima pembayaran melalui transfer. Kemarin saya membayar dengan transfer via Klik BCA.
  • Pembayaran dilakukan dimuka 100%
  • Meskipun tidak ada teko listrik atau kompor dengan panci untuk memasak air, kita bisa minta air panas ke teteh-teteh yang bekerja di sana. Saya belum pernah minta karena punya teko listrik sendiri, saat butuh air panas untuk bikin minuman saya tinggal masak.
  • Tidak ada jasa cuci setrika, kalau memang harus mencuci pakaian bisa cuci sendiri di kamar mandi pakai ember besar yang disediakan
  • Jalan raya persis di depan hotel, jika ingin mencoba pengalaman naik kendaraan umum, ada angkot yang sering lewat bisa mengantar sampai ke masjid di alun-alun. Saya sempat mencobanya saat mencari buah mangga. Ongkos dari hotel ke masjid cuma Rp3ribu
  • Jika berkendara, bisa arahkan ke atas untuk mencoba beberapa kuliner lain dari resto lain seperti Saung Jempol Sari yang menyediakan aneka menu tradisional Sunda.
  • Lokasi hotel sudah dekat dengan Kawah Putih dan Happy Farm. Kalau mau berwisata, ada banyak pilihan tempat wisata lainnya yang bisa ditempuh dalam jarak dekat.
  • Gratis Parkir
  • Gratis WiFi
  • Jika kamar perlu dibersihkan, panggil saja teteh-tetehnya. Mereka biasanya sering terlihat di lorong dekat kamar 10 dan 11. Mereka baru datang kalau diminta.
Kamar 12


Suasana yang tenang, keramahan para teteh yang bekerja, udara sejuk sepanjang waktu, kamar sederhana namun luas, kemudahan akses, lokasi strategis, dekat dengan tempat-tempat wisata Ciwidey, merupakan alasan yang membuat saya betah di Pondok Winagung. 

Saat saya di sana sedang tidak banyak tamu. Hanya beberapa orang saja. Ada yang datang untuk istirahat setengah hari saja lalu keluar, ada yang bermalam lalu keluar di esok hari. Ada yang datang dengan mobil, ada yang pakai motor. Saya jarang sekali berpapasan dengan tamu lain, hotel malah terkesan nggak ada tamunya karena selalu tampak sepi.

Dari beberapa hotel lain yang saya survey langsung, khususnya Ciwidey bagian atas ya, Pondok Winagung ini yang paling cocok untuk saya. Maunya 3 hari 2 malam saja, akhirnya nambah jadi 5 hari 4 malam. 

Harga murah tapi puas, makanya bayar RP 250ribu jadi ikhlas. Kalau lebih mahal lagi sih, jangan lah ya he he. 

Buat kamu yang sedang cari penginapan di Ciwidey atas, Pondok Winagung ini bisa jadi pertimbanngan yang baik.

Tiap pagi di depan kamar, saya sering dapat cahaya matahari bagus begini


Pondok Winagung
Jalan Ciwidey Rancabali KM 3 Kp. Cikembang No 18 RT 01, RW 12 Panundaan, Kab Bandung
(Sebelum Happy Farm dan Kawah Putih). 
Lokasinya strategis dan depan jalan raya banget, jadi mudah ditemukan.
HP: 0812-1255-6711


Video selama menginap di Pondok Winagung bisa ditonton pada link berikut-- > Klik Makan dan Menginap di Pondok Winagung, Hotel dan Resto di Rancabali Ciwidey



AirBnB Homey Studio Room Near Leather Craft Center, Penginapan Murah dan Nyaman di Bandung

AirBnB Homey Studio Room Near Leather Craft Center - Penginapan di salah satu unit MSquare Apartemen ini aku temukan di aplikasi airbnb. Aku tempati berdua suamiku saat ke Bandung pada tgl. 3-4 Oktober lalu. 

Kamar terletak di lantai 23, tampil dengan desain minimalis modern, lengkap dengan dapur dan perlatan masak dan makan. Bukan kamar mewah, tapi aku suka banget karena bersih dan nyaman. Terasa menyenangkan ketika menempatinya, meskipun satu malam saja, tapi berkesan.

 
Ada yang harus kami kerjakan di Bandung dalam rangka masa depan lebih cerah dan bergelimang harta wkwk, jadi kami keluar dan pergi dari rumah. Kepergian kami jelas bukan untuk liburan, meskipun yang tampak di foto-foto IG ku tak ada beda dengan kegiatan liburan ho ho. Tenang, urusan penting kami tidak tiap saat, tetap ada celah di mana kami bisa menikmati suasana santai dan gembira, tentunya dengan lihat-lihat situasi. 

Sebelum pergi kami sudah rapid test dulu, lumayan abis duit 550 ribu buat dua orang. Pingin yakin aja kalau kami sehat, biar nggak bawa penyakit ke orang yang kami temui. Pastinya, selama pergi kami jaga diri, taat pada protokol kesehatan. Biar lebih aman lagi, kami berkendara naik mobil sendiri, nggak naik transportasi umum.

Kami berencana tinggal 10 hari di Bandung, tapi nggak di satu tempat, jadi aku cari beberapa penginapan berbeda, sesuai jadwal tempat kami berkegiatan. Nah, hari pertama di Kota Bandung. Tadinya mau cari di sekitaran Soreang, tapi nggak dapat yang cocok. Buka-buka situs Agoda kok review tamu pada kurang bagus, akhirnya aku cari di situs AirBnB. Setelah cek-cek lokasi dan kondisi kamar, review rata-rata bagus, dan aku akhirnya sreg di Homey Studio Room Near Leather Craft Center yang terletak di Mekarsari Cibaduyut Bandung. 

Chat dengan host di aplikasi AirBnB
HARGA KAMAR

Rate yang tertera di aplikasi AirBnB adalah USD 14.00 / night.  Metode pembayarannya wajib dengan Credit Card (CC). Nah karena aku sedang berusaha banget untuk tidak menggunakan CC dalam pembayaran apa saja, kecuali terdesak dan benar-benar nggak ada cara lain, aku tanya hostnya apa bisa dengan cara transfer. Ternyata bisa via manual payment, tapi aku mesti hubungi WA Center untuk dapat info dan instruksi.

Dari WA Center aku dibantu untuk pembayaran. Ini harga yang kubayar:

2D1N Air BNB rate Rp 229.750,- 

Security Deposit Rp 100.000,- Deposit ini akan dikembalikan saat kami selesai proses check-out. 

Total pembayaranku Rp 329.750 tapi berhubung aku maunya transfer ke BCA saja, aku dikenakan charge Rp6,500 dan harus ditambahkan dalam pembayaran. Ya sama aja dong ya, kalau aku langsung transfer ke DBS Bank bakal kena charge segitu juga karena aku transfer dari bank berbeda.

Itu sajakah biaya selama menginap? TIDAK.

Ternyata, kami harus bayar parkir. Sebab, unit kamar yang kami pesan ini ada di apartemen. Nah, semua tamu yang parkir kena tarif normal. Kami check-in jam 4 sore, check-out keesokan hari sekitar jam 8 pagi. Total kurang lebih 16 jam kami kena biaya parkir Rp 48 ribu. 

Ternyata, biaya parkir ini bisa dihemat hanya Rp30.000 saja perhari, asalkan lapor ke bagian informasi yang ada di lobby apartemen. Yah, kami ga dapat info itu. Kalau tahu, sejak awal pasti kuurus deh. Lumayan bisa hemat 18 ribu ya kan.

Komunikasi hanya berlangsung via Whatsapp


Self Check-in

Setelah melakukan pembayaran, aku dapat instruksi lanjutan. Begini proses booking selanjutnya:

- Dapat link reservasi, selanjutnya aku mengisi data pada sebuah form online

- Dapat kode konfirmasi via WA, semacam kode booking.

- Dapat instruksi self check-in, berupa petunjuk pengambilan card dan map letak card

- Dapat pin untuk masuk unit (kamar)

- Check-in.

Instruksi self check-in ini berupa informasi tentang letak card untuk akses lantai 23 dan masuk koridor lantai 23. Card-nya kita ambil sendiri di lobby apartemen, letaknya diberitahu via WA. 

Kunci kamar dibuka dengan pin, bukan dengan card. Nah, nomor pin ini kan sifatnya rahasia, hanya diberitahu lewat WA. Pin tersebut sifatnya juga temporary. Hanya bisa digunakan sejak jam 2 siang sampai jam 12 esok hari, selama masa menginap. Setelah jam check-out, pin tidak bisa digunakan lagi.

Keliatannya ribet padahal ini simple sekali. Praktis dan kita tidak perlu lagi check-in yang makan waktu. Semua data dan informasi dikirim lewat WA dan aplikasi, serba digital. Bahkan kunci kamar. Usahakan hp selalu aktif saat proses check in ini ya, kalau lowbat segera isi daya pakai powerbank. Atau buat jaga-jaga, catat semua informasi yang ada di WA supaya kalau HP mati, kita nggak perlu kelabakan susah masuk kamar karena nomor pin kunci nggak ada.


Fasilitas Kamar

Namanya apartemen pasti ada fasilitas publik ya seperti kolam renang dan tempat olahraga. Tapi aku sedang tidak butuh itu semua karena begitu sampai maunya langsung istirahat dan leyeh-leyeh. Lagipula, musim corona gini nggak tertarik untuk mendatangi fasilitas umum. Jadi, aku langsung saja cerita fasilitas kamarnya.

Ohya, unit yang aku tempati ini adalah unit apartemen type studio. Jadi di dalamnya sudah pasti dilengkapi dapur sebagaimana umumnya unit di apartemen.

Pertama Dapur. 

Letak dapur kecil ini tepat di balik pintu masuk. Di sini ada peralatan masak dari wajan, panci, kompor listrik, dan rice cooker. Peralatan makan juga lengkap, ada piring, mangkok, sendok, garpu, pisau, gelas, termos. Semuanya dalam keadaan bersih dan bukan peralatan masak dan makan murahan. Di wastafel sudah disediakan sabun cair, spon, sikat botol, sabun cuci tangan. Lap tangan kering bersih, lap tangan handuk bersih, tisu ukuran besar dalam kondisi penuh, kanebo, juga sudah disediakan. 

Di dapur inilah aku memasak jamu (ramuan herbal) obat suamiku yang rutin tiap pagi aku buat untuknya. Inilah alasan kenapa aku memilih tempat ini untuk menginap, karena ada kompor buat masak. Bisa sih memang bawa kompor sendiri kemana-mana, tapi kalau sudah ada yang lengkap begini kan enak, tinggal pakai. 

Ada 2 botol air mineral buat kami. Gratis.

Kantong plastik hitam berisi buah mangga, cemilan penuh vitamin buat kami sehari-hari di manapun berada 😃

dapur bersih

Tempat Tidur

Single bed dengan storage jadi tempat tidur kami. Spreinya berwarna ungu tua motif polkadot. Selimut berwarna orange membuat tampilan tempat tidur jadi makin ngejreng. Warna anti mainstream, karena biasanya penginapan menggunakan warna-warna seperti cream atau putih. Tapi kusuka karena auranya jadi ceria. Kasurnya empuk, bikin nyenyak tidur. Kondisinya juga bersih, meski nggak wangi-wangi amat. 

Di belakang kasur ada beberapa gambar kartun dengan quote yang menarik. Ya, masuk ruangan ini aku seperti memasuki sebuah kafe penuh sticker. Nuansanya anak muda banget, bikin kami yang sudah berumur ini jadi berasa kembali remaja. Nggak cuma di belakang tempat tidur, di depan juga bederet sticker lucu kekanakkan tapi seru. Jadi ingat kamar anakku di rumah he he



Fasilitas lainnya...

Ada Smart TV dengan saluran Iflix di mana ada drama-drama Korea yang bisa ditonton. Akunya nggak sempat nonton, malah suamiku buka drakor, dia nonton Descendant of The Sun haha. Aku yang rekomendasikan. Pas tahu itu serial, langsung lunglai wkwk. Tapi tetap ditonton sih, dan dia jadi penasaran. Tiap senggang pas di hotel selama kami di Bandung dia pasti nonton DOTS.

Sementara suamiku nonton, aku gunakan waktuku dengan mengedit video dan foto buat konten di IG dan Youtube. Lumayan daripada bengong. Sayang aja udah bawa laptop ASUS ExpertBook B9450 nggak dimanfaatin ya kan. Ngedit dan posting wus wus wus kenceng nggak ada obat. Apalagi di kamar ada WiFi kencang, gratis pula, ya pas banget.

Bandung nggak dingin. Makanya ada AC di kamar dan emang dibutuhkan banget biar nyaman selama di kamar.

Ada pojok dekat jendela yang dipasangi karpet bersih, lengkap dengan meja kecil dan dua bantal. Di sini aku bekerja dengan laptopku, dan di saat lain kujadikan tempat salat. Enak dekat jendela, pas lagi butuh udara segar, tinggal dibuka. Cahaya matahari juga bisa masuk.

Kalau kurang puas dengan udara segar dari jendela, tinggal buka pintu yang ada balkon di luar. Nah dari situ bukan cuma puas dapat udara segar, tapi juga bisa cuci mata lihat indahnya kota Bandung dari atas ketinggian. Apalagi malam hari, bertabur cahaya, oh indahnya.

Pojok buat kerja dan solat

Pemandangan Kota Bandung di siang hari

Ada balkon kecil, cukup buat satu orang saja

Kamar Mandi

Kamar mandinya berukuran sedang, kondisinya sangat bersih. Di antara tempat mandi dan kloset tidak ada partisi. Buat aku yang betah bila menggunakan kloset dalam keadaan lantai kering, ini agak membuatku tidak nyaman. Bisa sih dikeringin sendiri, tapi kan capek. Jadi, kalau aku mau pakai kloset, aku tunggu saat lantai bekas mandi udah kering he he.

Untuk mandi ada standing shower dengan air hangat dan dingin. Lengkap dengan sabun mandi cair dan samphoo bermerek dalam kemasan kecil, sikat gigi dan odol, serta dua handuk besar yang lembut dan bersih. 

Di depan kamar mandi ada beberapa hanger, ada pula rak kecil bisa buat meletakan barang dan baju. 

Ohya, water heaternya dalam keadaan mati. Jadi kalau masuk dan mau mandi, harus dinyalakan dulu. Hal ini tidak diinfo oleh host, mungkin lupa. Jadi pas pertama kali mandi, aku menggigil karena mengira air hangat sudah berfungsi. Ternyata mesti dinyalain sendiri.  Bukan di water heaternya, tapi di MCB yang ada di dapur.




Tanpa Sarapan

Satu hal yang perlu diketahui bahwa menginap di sini tanpa sarapan. Jadi, dengan harga USD 15 itu tidak termasuk sarapan.

Nah, pagi waktu kami di sana, aku gunakan peralatan masaknya buat bikin ramuan herbal suamiku, bikin oatmeal quaker, energen, dan secangkir teh buat menemani roti yang kami jadikan sarapan. 

Kalau ada mie instant bisa aja bikin, tapi kami nggak makan itu, cukup perut diisi dengan roti dan sereal karena kami berencana mau sarapan di Warung Nasi Ibu Imas yang terkenal dengan masakan Sunda-nya.

Kelar masak semua peralatan aku cuci bersih. Meskipun bisa aja kubiarkan karena nanti bakal dibersihkan kembali oleh yang punya, tetap saja nggak enak dilihat. Lagipula nggak nyaman membiarkan kamar bekas pakai berantakan. Kalian ada yang kayak aku nggak?

Pemandangan pagi

Kolam renang apartemen

TV dan dekorasi sticker menggemaskan

Recommended

Murah tapi nggak murahan. Sebagai penginapan dengan tarif murah, unit studio yang aku tempati di MSquare Apartemen ini kusukai karena sangat bersih dan nyaman. Suasanya yang tenang juga jadi nilai tambah.

Feel like home. Enak bisa santai, terasa private nggak ada yang ganggu. Pacaran berdua suami jadi enak he he.

Keluar masuk unit aman karena nggak semua orang punya akses ke lantai 23. Kunci kamar juga pakai pin. 

Punya view kece karena berada di lt. 23, jadi bisa memandang indahnya kota Bandung dari ketinggian.

Host sangat responsif.

WiFi dan Smart TV berfungsi dengan baik.

Proses pesan dan check-in sangat mudah, serba digital.

Lokasi strategis. Ada banyak tempat kuliner di sekitarnya. Minimarket dekat, kafe dekat, mau kemana-mana juga dekat. 

Kalau ke Bandung lagi, aku mau menginap di sini lagi. Jika kubawa 2 anakku pun masih bisa ditempati berempat karena tidak sempit dan tersedia ekstra bed di dalam unit.


Dua Catatan: Listrik dan Pin Kunci

LISTRIK MATI

Pagi hari saat aku masak air untuk bikin sereal, listrik tiba-tiba mati. Sebelum mati sempat bunyi nada peringatan pada meteran. Sepertinya kuota listriknya mau habis, dan benar saja tak lama setelah itu listrik padam.

Aku langsung WA AirBnB dan host. Mungkin karena masih sangat pagi, aku tidak mendapat tanggapan. Sambil menunggu, suamiku mematikan beberapa penggunaan seperti water heater, AC, dan mencabut charge laptop di sumber listrik. Setelah itu listrik kembali menyala. Oh mungkin beban pemakaian terlalu berat ya. Aku cek di meteran tertera angka 12ribu sekian, mungkin kuota listriknya. Aku nggak paham soal kuota listrik ya karena di rumahku pakai listrik paska bayar.

Mengenai kejadian ini, host dan admin WA Center minta maaf. Menurut host, ada kekeliruan cek yang dilakukan petugas unit. Angka yang dilaporkan sebelum tamu masuk tidak sesuai. Makanya terjadi kekurangan kuota. Biasanya, sebelum tamu masuk, katanya sudah dicek dan dipastikan cukup untuk digunakan selama tamu menginap.


PIN MATI

Kami check-out sekitar jam 8 pagi, lewat beberapa belas menit. Kami keluar pagi karena mau langsung berkegiatan, dan pagi-pagi mau ke Warung Bu Imas untuk sarapan. 

Saat akan mengunci pintu, nggak berhasil. Aku ulang beberapa kali info di kunci selalu "fail exceed". Begitu terus setiap aku ulang kunci. Harusnya nggak fail exceed ya karena belum jam 12 sesuai waktu check-out. Entahlah kenapa. Sampai saat ini pun aku nggak tahu sebabnya apa. 

WA center Air BnB dan hostku sudah minta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. 

Akhirnya, atas instruksi pihak AirBnB, kamar aku tinggal saja. Aku tutup tapi tidak dikunci. Sebelum kutinggal, isi kamar aku foto, sebagai bukti kondisi terakhir. Kan takut juga kalau ada orang masuk ambil barang-barang di kamar nanti dikira aku yang bawa he he.

Setelah turun ke lobby, card aku kembalikan ke tempat semula. Semua proses check-out aku laporkan via WA dan di ruang chat dengan host di app AirBnB. 

Proses penguncian yang gagal saat mau check out sebelum waktunya

Oke segitu dulu pengalaman pribadiku menginap di AirBnB Bandung di AirBnB Homey Studio Room Near Leather Craft Center. 

Semoga bisa jadi bahan pertimbangan buat siapa saja yang sedang cari penginapan murah tapi bagus di Bandung.

Untuk pemesanan silakan kunjungi situs AirBnb dan klik tautan berikut  AirBnB Homey Studio Room Near Leather Craft Center  (klik).

Kalian bisa gunakan aplikasi AirBNB di android untuk lebih mudah dan cepat.

Untuk melihat kami saat menginap di apartemen ini, silakan tonton videonya pada link berikut ini:  Video Menginap di AirBnB Bandung