Tampilkan postingan dengan label brunch depok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label brunch depok. Tampilkan semua postingan

The Margo Hotel Penginapan Modern Bintang 4+ di Margonda Depok

Family staycation kali ini aku dan keluarga menginap di The Margo Hotel, Depok.

The Margo Hotel merupakan hotel bintang 4+ pertama di Depok yang berlokasi strategis di Jalan Raya Margonda. Hotel ini berada dalam satu kawasan dengan Margo City Mall, pusat belanja paling bergengsi yang ada di Depok saat ini. 

Tepat di seberang hotel ada Depok Town Square, serta Stasiun Pondok Cina yang berjarak kurang lebih 300 meter saja. 

Yang menarik, dalam kawasan Margo City ini ada bangunan bersejarah Rumah Tua Pondok Cina yang ditempati oleh kedai kopi Starbucks. Letaknya persis mepet hotel dan mall.

Lantas, bagaimana pengalamanku menginap di hotel bintang 4 rasa bintang 5 The Margo Hotel? Ini ceritaku. 

Margo City Mall - View dari kamarku di lantai 15. Hotel punya akses langsung ke mall ini. Tamu hotel gak perlu keluar kawasan untuk memasuki mall.

Aku bukan orang yang pengen banget staycation di hotel di Depok, apalagi di sekitaran Margonda. 

Pengalaman sering bermacet-macetan setiap melintasi Margonda dalam rangka menuju rumah bapak dan ibu mertuaku di Cimanggis, pernah membuatku enggan melakukan kegiatan wisata belanja-belanji, kulineran, maupun staycation di semua tempat di Margonda. Pikirku kala itu, mending cari tempat lain.

Dilalah lebaran tahun lalu aku malah staycation di Margondatapi di rumah sakit!! Alamak 😅 

Selama 8 hari 7 malam aku menginap di RS Bunda Margonda untuk menemani suami yang dirawat. Selama di RS itu aku banyak jajan makanan di sekitaran Margonda. Bahkan bebeberapa kali belanja keperluan di swalayan dan supermarket terdekat. 

Berasa kualat ygy, hal yang kuhindari malah mendekat dan terjadi 😂

Mungkin dengan cara itu Allah pengen kasiliat ke aku sisi lain Margonda. Supaya tak lagi menggeneralisir hanya dari satu sudut pandang. Allah sungguh Maha Baik. Kemudian atas ijin-NYA aku diajak menikmati Depok bagian Margonda, tapi dengan cara berbeda, yakni staycation di The Margo Hotel, hotel bintang 4 rasa bintang 5, yang masyaAllah bikin aku sangat suka dan terkesan. 

Ternyata, leisure time di Depok menyenangkan!


Brunch di Restoran de'Margo

Aku staycation bersama suami dan anakku Aisyah.

Kebetulan akhir pekan. Kebetulan mau brunch dengan teman-teman food blogger. Kebetulan pula bulan Mei itu Aisyah ulang tahun. Serba kebetulan yang membuatku happy untuk memutuskan staycation di The Margo Hotel bersama keluarga.

Aisyah suka diajak melakukan kegiatan leisure time seperti menginap di hotel, wisata kuliner, belanja barang kesukaan, bermain, berenang, melukis, dan lainnya. Maka menginap di The Margo Hotel ini kujadikan sebagai cara mudah dan sederhana untuk membuatnya bertambah senang.

Aku juga bersenang-senang dengan Amanda, Yesi, dan Bayu. Kami jelajah rasa bareng di Restoran de'Margo, mencicipi aneka masakan chef hotel dengan berbagai pilihan menu yang menggugah selera.

Sebagai info aja nih:

Restoran de'Margo menawarkan brunch setiap Sabtu pukul 11.00 - 15.00 WIB.

Paket brunch di Restoran de'Margo Rp200.000,00 net/orang. All you can eat.

Dengan harga segitu tamu dapat menikmati beragam sajian lezat mulai dari Nasi Begana, Seafood yang dimasak saus asam manis, Sop Buntut, Kupat Tahu Magelangan, Sushi Rolled, Spaghetti, Lamian, aneka dimsum, aneka dessert hingga ice cream.

Jadi, sebelum aku check-in pukul 14.00 WIB, paginya aku brunch dulu. Berikut foto kami brunch di resto de'Margo.


brunch bareng food blogger

makan seafood asam manis favorit!

menu brunch

menu brunch

menu brunch

menu brunch

menu brunch

aneka dessert brunch

menu brunch

menu seafood asam manis

aneka dessert brunch

Iga Bakar Sambal Hijau Restoran de'Margo

Ada yang doyan iga bakar kayak aku? Kalau ada, tosss deh kita. Nah, jika kamu sedang ke Depok, menu iga bakar tersedia di Restoran de’ Margo dapat dipesan ala carte.

Iga bakar ala resto de’Margo memadukan rasa makanan dari Sumatera, Jawa, dan Makassar. Makassar bagian pengolahan iganya, Jawa pada bumbunya yang kaya rempah dan ada manis-manisnya, dan Sumatera pada sambal hijaunya.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Meindra Bayu as Sous chef“Untuk menghasilkan rasa yang istimewa, kami menggunakan daging sapi berkualitas dan mengolahnya menggunakan aneka bumbu rempah bermutu.”

Ungkapan chef Meindra terbukti ketika aku mencicipinya, bisa langsung terasa enaknya. Dari tekstur yang empuk, rempah yang meresap sampai ke daging iga, serta aroma bakar iga yang sungguh harum menggugah selera. 

Empat kata untuk menggambarkan iga bakar istimewa de’Margo: Empuk, kenyal, nikmat, dan juicy!

Iga Bakar khas de'Margo disajikan dengan nasi putih hangat berikut side dish berupa potongan sayuran yang di-grill (wortel, tauge, kacang panjang).

Tak lupa sambal hijau dari cabe hijau keriting. Tenang, sambalnya gak bikin mulut kayak ketonjok. Yang gak suka makan pedas masih aman mencocol iga bakarnya ke sambal hijau. Semisal gak mau pakai cabe sama sekali, ya gak usah dicocol.

Perpaduan rasa gurih, asin, dan manis membuat iga bakar sambal hijau de’ Margo sangat lezat, khas cita rasa Nusantara. Menu istimewa Iga Bakar Sambal Hijau bisa di pesan A la Carte ketika bersantap di Restoran de' Margo😋




Restoran de'Margo

Restoran de'Margo ada di dalam The Margo Hotel. Dapat diakses dari lobby hotel, lalu turun tangga satu kali, atau bisa lewat lift turun satu lantai. Meskipun turun, bukan berarti masuk bawah tanah, karena restoran ini tetap punya akses langsung ke area terbuka di luar. Hal ini disebabkan kontur bagian depan luar hotel menuju lobby lebih tinggi, lalu lebih rendah di bagian dalam, termasuk bagian restoran.

Dinding bagian luar resto berupa kaca transparan, sehingga ketika makan tamu bisa mendapatkan pemandangan segar ke arah taman yang menghadap Margo City Mall. Di situ ada kolam ikan, tanaman, dan lapangan terbuka yang dibalut rumput hijau terawat dan bersih.

Buat yang berencana staycation di The Margo Hotel pada saat weekendrecommended lho sekalian brunch di restoran de'Margo. Paket brunch-nya murah cuma IDR200K all you can eat. Menunya komplit pula. 

Yang gak nyangka sih ada menu seafood segala. Kesukaan banget. Ada kepiting dan kerang dimasak asam manis, jadi pilihan pertama menu yang aku coba. Enak, dan bisa makan sepuasnya. Meskipun sepuasnya, aku gak pake nambah. Sekali ambil udah, lalu ganti menu lain. Aku gak mau kekenyangan sama seafood doang 😂

Padahal ya, kalau makan seafood di tempat lain 200K itu baru satu atau dua jenis seafood saja. Lha di sini? 200K bisa makan seafood dan beragam jenis menu lainnya.

Sssst....judulnya sih brunch, tapi hampir nggak ada bedanya dengan aktivitas makan siang 😁 

Kami masuk resto pukul 11, keluar pukul 13 lewat. Banyak makanan yang dicoba, dari yang ringan sampai yang berat. Alhasil kenyang. Urusan makan siang pun jadi beres. Selanjutnya aku tinggal check-in.

Taman dan kolam ikan di teras restoran de'Margo

Taman ini menghadap ke restoran de'Margo

Rumah Tua Pondok Cina - Sebelah kanan bangunan cagar budaya yang disewakan untuk restoran Starbucks, sebelah kiri akses dari hotel ke Margo City Mall dan Starbucks

Rumah Tua Pondok Cina Sejak Tahun 1841

Bangunan bersejarah satu ini jangan sampai gak aku ceritain di sini. Biar kalo ada yang mau nginep di The Margo Hotel bisa sekalian liat dan berkunjung. Bangunannya nempel hotel, jaraknya hanya selemparan daleman *lol 😅

Bangunan tua yang dikenal sebagai Rumah Pocin tersebut menjadi saksi bisu sejarah Pondok Cina yang tak bisa dilepaskan dari perkembangan Kota Depok sejak masa Hindia Timur.

Pada masanya, Depok adalah salah satu “markas” Belanda ketika berkuasa di negeri ini. Seorang arsitek Belanda membangun rumah yang kini dinamakan Rumah Tua Pondok Cina. Penamaan tersebut terjadi pada pertengahan abad ke-19, ketika rumah itu dibeli oleh saudagar Tionghoa bernama Lauw Tek Lock yang kemudian mewariskannya kepada putranya bernama Kapitan Der Chineezen Lauw Tjeng Shiang.

Rumah Pocin dulunya berada di areal perkebunan karet dan persawahan yang bernama Kampung Bojong.

Menurut beberapa artikel yang aku baca, tadinya hanya lima keluarga yang tinggal di sekitar rumah Pocin. Semuanya orang keturunan Tionghoa. Pekerjaan mereka berdagang, bertani, dan menjadi pekerja di ladang kebun karet milik tuan tanah orang-orang Belanda.

Seiring perjalanan waktu, beberapa keluarga pindah, hingga tersisa satu keluarga saja yang mendiami rumah Pocin. Setelah rumah Pocin menjadi kosong, tak ada cerita lagi kemana keluarga yang tersisa itu pindah, hanya ada informasi bahwa rumah Pocin kini sudah menjadi bagian dari kawasan Margo City dengan mall dan hotel.

Kebun dan sawah di sekitar rumah Pocin telah tiada, namun rumah tetap ada. Kondisi bangunan sempat memprihatinkan karena pernah kosong dan tak terawat. Sempat berfungsi jadi restoran, berganti resto sebanyak 2 kali, namun kedua resto sama-sama sudah tutup. Hingga akhirnya kini disewa oleh kedai kopi Starbucks dengan kondisi terbaik dan enak dilihat.

Kalau liat foto-foto lama Rumah Pocin sebelum ditempati oleh Starbucks sekarang, tampak dekil dan berantakan, sebuah kondisi yang menunjukkan ketiadaan perawatan. Namun kini, saat aku melihatnya langsung, tampak bersih, bagus, dan menarik perhatian. Berasa ada di kawasan kota lama dengan satu bangunan cagar budaya yang patut dilestarikan.

Masuk rumah pocin gratis. Kalau makan dan minum di  dalamnya, baru bayar 😀

Rumah Tua Pondok Cina (kiri). Ada taman dan fasilitas modern di bagian depan dan sekitar rumah Pocin, dibuat dan didesain oleh manajemen Margo City

Rumah Tua Pondok Cina yang digunakan untuk restoran Starbucks

Dekat Stasiun Pondok Cina (Pocin)

Ini salah satu kelebihan yang dimiliki oleh The Margo Hotel, dekat dengan stasiun Pondok Cina. Jika Rumah Tua Pondok Cina mepet hotel, maka dengan stasiun ada jarak kurang lebih 300 meter. 

Jalan masuk menuju stasiun persis di seberang hotel. Orang-orang yang hendak menuju hotel tinggal menyeberang menggunakan jembatan penyeberangan orang yang berada di depan kawasan Margo City. Sangat mudah tentunya jika hendak mencapai The Margo Hotel dengan jalan kaki. Bisa juga dari stasiun naik kendaraan online, tinggal pesan lewat aplikasi, bisa tiba di lobby hotel dalam waktu yang singkat.

Waktu kami brunch di restoran de'margo, ada Mbak Bayu Fitri yang datang dari Ciputat, Tangsel. Nah mbak Bayu ini naik KRL dari Stasiun Sudimara, lalu transit di stasiun Tanah Abang dan Manggarai menuju Bogor, kemudian turun di Stasiun Pondok Cina, dan akhirnya sampai deh di The Margo Hotel. Berkat KRL, akses menuju hotel jadi mudah, murah dan cepat.

Jadi kalau pengen main ke Margo City buat nge-mall, kulineran, maupun staycation di The Margo Hotel pakai kendaraan umum yang nyaman, naik kereta bisa jadi pilihan yang tepat dan dekat.

Jalan lurus pendek di foto ini adalah jalan menuju stasiun Pondok Cina. Berjarak kurang lebih 300m saja dari hotel

Margonda Gak Melulu Macet

Staycation di The Margo Hotel selama 2 hari 1 malam bikin aku melek, bahwa Jalan Raya Margonda itu gak melulu macet dan macet. Ada lengangnya kok. 

Minggu pagi hingga siang, aku saksikan sendiri dari lantai 15 hotel, suasana jalan Margonda Raya terlihat lengang. Kendaraan melaju lancar, tidak ruwet dan padat seperti hari-hari di mana aku pernah melintas. Saking sepinya bisa banget kalau mau rebahan di jalannya haha. Gak ding, bahaya, jangan 😅

Aku jadi ingat alasan seorang dokter spesialis penyakit dalam di RS Bunda Margonda (yang menangani suamiku waktu dirawat) buka praktek hari Minggu karena pasiennya komplain kalau jadwal ke poli weekdays atau sore di hari Sabtu pada ngeluh soal macet.

Bener sih, tahun lalu waktu antar suami kontrol hari Minggu, kondisi jalan Raya Margonda memang lancar jaya. Datang ke RS jadi mudah. Ketemu dokter gak pake telat.

Orang-orang Depok maupun luar Depok, kalau mau ngemall di Margo City atau mau makan-makan di Restoran de'Margo, bisa nih di hari Minggu. Berikut foto kondisi jalan raya Margonda di hari Minggu: 

Jalan raya Margonda tampak lengang di hari Minggu. Foto diambil dari lantai 15 The Margo Hotel

Lobby Luas Sangat Nyaman

Waktunya check-in! 

The Margo Hotel menawarkan konsep unik chic dan minimalis modern yang memadukan unsur alam. Konsep ini diterapkan merata di seluruh bagian hotel, bisa dilihat sejak memasuki area lobby.

Area lobby yang luas dengan banyak sekali sofa ukuran single dan double, terasa empuk dan nyaman sekali ketika diduduki.  

Ada buket bunga segar di lobby dalam ukuran besar. Kesegarannya senantiasa hadir menyambut tamu karena tiap hari diganti baru. Jarang-jarang bunga segar berukuran besar ditarok di lobby hotel gini. 

Yang menarik adalah elemen estetik batik kawung yang mengisi interior lobby, tampil unik di tengah desain modern yang dihadirkan.

Sebelum check-in, foto bareng dulu di lobby. Dekat bunga segar yang tiap hari diganti. Elemen estetis batik Kawung tampak mengisi interior lobby, terlihat di sisi kiri dalam foto

Sofa-sofa nyaman. Di sini terlihat 3 elemen estetik batik Kawung.
Ada banyak sofa ukuran single dan double di lobby

Sisi lain area lobby. Di sebelah kiri ada 3 lift. Di sebelah kanan akses menuju meeting room, ballroom, dan restoran de'margo. Buket bunga di tengah lobby dekat pintu masuk adalah bunga segar yang diganti baru setiap hari. (Foto: Amanda)

 Kesan Pertama 

Kesan baik dan manis atau sebaliknya pada sebuah hotel dimulai dari depan. Saat memasuki lobby bertemu security dan saat check-in bertemu petugas di front office

Aku senang bapak-bapak yang bertugas di pintu masuk hotel sangat ramah dan helpful. Kami disambut dengan baik saat baru datang maupun saat meninggalkan hotel.  

Begitupun petugas front office, bebas dari muka tegang dan jutek. Sampai aku merasa, "ya ampun cepet banget sih udah selesai aja proses check-in nya.." haha.

Proses check-in standarlah ya prosedurnya, sama kayak di hotel lain. Bedanya  saat diinfo jam sarapan. Di sini waktu sarapan dibagi 2 batch. Aku baru kali ini menemukan keadaan begini. Hal ini terjadi karena tamu hotel sedang ramai. Restorannya gak muat! Aiih...gedein atuh restonya hihi. 

Ada 2 waktu yang ditawarkan untuk breakfast. Pertama pukul 06.00 - 08.00 WIB. Kedua pukul 8.00 - 10.00 WIB. Aku pilih yang kedua. Soalnya, pagi-pagi mau olahraga dulu, eksplore fasilitas hotel dulu. Gitu.

Sebagai info aja nih, hotel ini gak jauh dari kampus UI. Karenanya, gak sedikit tamu hotel adalah para orang tua mahasiswa yang berasal dari berbagai kota di luar Jabodetabek. Mungkin mau nengok anaknya, atau pas ada acara wisuda misalnya, dan bermacam keperluan lainnya. Para tamu juga gak sedikit dari kalangan praktisi yang sedang berkegiatan di UI. Tamu lainnya dari beragam kalangan yang menginap untuk bisnis, dan liburan.



3 Pilihan Tipe Kamar The Margo Hotel 

Ada tiga pilihan tipe kamar yang bisa dipesan di The Margo Hotel, yakni Deluxe Room mulai Rp800.000,00 per malam, Suites Room, dan Executive Room

Di hotel ini, tiga tipe kamar tersebut ada di tiap lantai. Jadi, siapa pun bisa menikmati tipe kamar pilihannya dari lantai yang berbeda. 

Beda tipe kamar tentunya beda ukuran. Untuk deluxe room yang aku tempati berukuran 32sqm. Meskipun beda tipe dan ukuran, tapi semua kamar menggunakan king size bed. Di kamarku, meski sudah terpasang ranjang besar, tetap saja masih luas, dan bisa banget buat 1 extra bed lagi. 

Nah soal extra bed nih, tidak tersedia untuk deluxe room, hanya untuk tipe suites. Trus gimana dong kami bertiga tidur, emang muat? Muat aja kalo king size bed mah haha. Aku dan Aisyah kan badannya imut, bertiga sama sekali gak sempit-sempitan. Kalo yang bodinya besar, jangan coba-coba bertiga hehe.

Executive suites room

Hanya Executive Suites Room kamar mandi dengan bath-ub

Suites Room - 48sqm- 2 sofa (single&double) - 48" Flat TV - Working desk.

Deluxe room

Deluxe Room, Surprise Birthday

Ada surprise untuk Aisyah ketika kami memasuki kamar. 

Pertama gulungan handuk berbentuk kue tart bertingkat yang diletakkan di atas kasur lengkap dengan ucapan happy birthday dan taburan kelopak bunga mawar merah di sekelilingnya. Kedua, ucapan berupa tulisan happy birthday dan gambar kue tart pada dinding kaca kamar mandi. 

Aisyah senang melihat itu semua. Meskipun tanpa kejutan lainnya, seperti kue tart sungguhan misalnya, atau kejutan kado istimewa dari mama papanya. Tapi selama ini memang gak pake gitu-gitu sih, gak biasa dan gak dibiasakan juga haha. Kalau sekadar ucapan saja ada, tentunya dengan disertai doa-doa baik.

Sebetulnya bisa saja kalau mau pesan kue ultah di hotel. Hotel akan menyediakan.

Kebetulan saat brunch chef Amorza sempat memperkenalkan 3 varian cake ultah berukuran loyang 16cm. Ada triple choco dengan ganache. Ada sponge cake dilapis strawberry jam. Ada blueberry strawberry almond dan cream cheese. Semuanya menarik. Dijamin yang ultah bakal suka. Kita tinggal pilih dan pesan minta diantar ke kamar supaya kejutan ultah makin cetar.

Di sini, ucapan apapun bisa dipesan, nanti pihak hotel tinggal bikin sesuai yang kita mau. Kalau kemarin aku gak pesan khusus. Tapi memang sempat cerita ke mbak Dini PR hotelnya kalo bulan Mei itu aku mau nginep karena Aisyah ultah. Diajak staycation biar makin seneng, gitu. Ternyata omongan itu diam-diam dicatet, dijadikan kejutan. So sweet 💖

Buat aku, hal-hal kecil begini berarti, menandakan hotelnya peduli dan punya perhatian pada tamu.

Birthday greeting gini bisa di-request. Bisa juga kejutan alami dari hotelnya. Kalau ini aku ga request. 

Tulisan ini juga bisa di-request ke hotel
 
3 varian cake ultah berdiameter 16cm

Dalam kamar deluxe yang aku tempati terdapat 42" flat TV dan meja kerja. Aku nggak perhatikan ada berapa banyak pilihan channel yang tersedia karena sejak datang hingga pulang, TV dikuasai oleh Aisyah nonton film Little Pony di Netflix 😄

Kamar deluxe aslinya memang luas, makin luas karena gak banyak furniture. Hanya punya meja kerja ukuran standar, serta single sofa berwarna merah menyala yang diletakkan di samping tempat tidur. Tebal, empuk, nyaman sekali diduduki saat bersantai baca buku sambil minum kopi.

Ada 2 nakas di kedua sisi ranjang. Awalnya aku merasa kekurangan tempat buat narok-narok barang kecil. Tapi ternyata ada 2 lemari dengan banyak rak di dalamnya yang justru enak banget buat simpan berbagai barang biar gak berantakan.

Aku suka di kamar ini banyak titik lampu, jadi terang. Meski tidak ingat pasti ada berapa jumlahnya, tapi kurang lebih ada 8. Jadi ada banyak tombol lampu di kamar. Lubang colokan juga banyak, kami bertiga bisa ngecas barengan, gak pake ganti-gantian.

Bahan dan model 2 pasang sandal yang disediakan dalam kamar, menunjukan kelas hotel ini.


Laundry service, mini bar, kulkas, safety box, laptop safe, teko listrik, 2 pasang sandal

Kamar mandinya luas dengan salah satu bidang dinding berupa kaca menghadap tempat tidur. 

Ada tirai untuk buka tutup dinding kaca biar gak keliatan dari luar. Handuk lengkap dengan beberapa ukuran. Peralatan mandi pun ga ada yang kurang. 

Kamar mandi dengan standing shower, air hangat dan dingin mengalir lancar. Aku suka warna dan motif keramik dinding kamar mandinya yang cerah, bikin kamar mandi jadi makin  terasa luas. 

Aku suka pasta giginya bermerk, Formula. Sikat giginya pun sesuai ekspektasi aku. Hotel bintang 4 minimal seperti itulah produk pembersih giginya. Belum semua hotel bintang 4 begini. 


 

Overall kamarnya oke banget. Bersih, rapi, dan gak ada bau ga sedap yang tercium ketika masuk. Suhu AC bisa diatur dengan baik. Tidak ada suara dari luar maupun kamar sebelah yang mengganggu kenyamanan beristirahat.

Paling suka sama jendelanya yang selebar dinding, berupa kaca transparan dengan gorden yang mudah dibuka dan ditutup. Dari ketinggian kamar di lantai 15 yang aku tempati, aku bisa melihat pemandangan berbeda di waktu berbeda.

Pagi hari aku bisa lihat Kota Depok berselimut kabut tipis. Sore hari saat cuaca cerah aku bisa liat pemandangan gunung di kejauhan. Malam hari bisa menikmati cahaya lampu kota.

Menikmati pemandangan, sembari bermain-main dengan kamera, itu menyenangkan.





Fasilitas Gym dan Kolam Renang

Minggu pagi yang cerah, kami beraktivitas seperti biasa. Selepas subuh bersiap untuk berolah raga. Gak ada yang namanya libur akhir pekan berarti libur pula dari aktivitas olah tubuh. Justru makin kenceng, wajib dilakukan.

Yak, staycation kadang identik dengan leyeh-leyeh saja, atau senang-senang memanjakan mulut dengan makan-makan apa saja. Gak ya, itu tidak sehat bestie... 😄

Hampir tiap kali nginap di hotel kami memanfaatkan fasilitas gym. Kami nge-gym bukan karena pas lagi di hotel saja, hanya karena gratis, atau dianggap pencitraan untuk konten wkwkw. Gak ya! Suamiku member Selebrity Fitness di Teras Kota, anakku Alief member Gold Gym di The Breeze BSD. Pada nge-gym karena memang udah biasa olahraga di tempat gym. 

Tempat gym hotel ada di lantai 3 yang memang merupakan area refreshing The Margo Hotel. Di sini ada kolam renang, bar&lounge, dan taman outdoor.

Alat olahraganya cukup banyak. Semisal tamu nge-gym serentak, 10-15 orang gitu, masih nyaman. Masih bisa pakai alatnya satu-satu, ga perlu antri. Tapi sependek aku dan suami gym di hotel saat nginep, jarang sih tempat gym-nya rame, apalagi sampai penuh gitu. Paling banyak 3 orang dalam waktu bersamaan.

AC di tempat gym ini berfungsi dengan baik. Suhu udara sejuk selama berolahraga. Ada dua toilet di dalam, terpisah untuk pria dan wanita, serta wastafel dengan cermin yang bisa digunakan bersama.

Ada dispenser air minum buat yang butuh minum tapi gak bawa minum sendiri.

biar perut terjaga kerataannya 😂

biar selalu kuat jalan mencari tumpukan berlian

olahraga dan foto-foto adalah kegiatan menyenangkan yang menyehatkan jiwa dan raga 😂

biar otot tangan kuat angkat-angkat beban hidup 

toilet terpisah untuk laki dan perempuan dalam ruang gym

 Infinity Pool 

Masih satu lantai dengan gym, ada kolam renang semi indoor yang menghadap ke Margo City Mall. Tenang, pengunjung mall ga bakal liat kalau sedang berenang. Kan kolamnya di lantai 3. Mall-nya ga setinggi itu.

Di sisi kolam renang ini ada area terbuka berupa balkon yang menghadap ke Jalan Margonda Raya. Dari balkon itu kita punya sudut pandang 180 derajat. Di sini bagus buat cuci mata menyaksikan pemandangan kota dari ketinggian, juga menghangatkan diri di bawah sinar matahari pagi, sembari melakukan gerakan-gerakan ringan yang mengundang keringat.

Selain itu, ada bar&lounge yang memudahkan kita untuk memesan minuman. Siapa tahu haus ya kan, atau pengen ngemil sesuatu sambil rebahan di bangku pinggir kolam, tinggal order saja di situ.

Di bagian belakang bar ada tangga buat naik ke mezzanine yang tertutup rapat oleh dinding kaca. Karena itu ruangannya dilengkapi AC. Tempatnya cocok nih buat meeting dalam jumlah kecil. Jendela kacanya bisa dibuka, menghadap kolam dan mall

Ohya di sisi tangga tadi ada meja-meja buat duduk makan. Jadi di sini tuh ya kayak area kuliner juga. Tiap Jumat ada paket BBQ, nah tempatnya di sini.






Lantai 3 The Margo Hotel memang jadi pusat kegiatan untuk para tamu yang ingin refreshing. Mau olahraga, kulineran, berenang atau sekadar berendam, bahkan menikmati suasana outdoor dari ketinggian hotel sambil memandangi Kota Depok bagian Margonda, semua bisa. 

Bahkan untuk meeting kecil dengan rekan bisnis di mezzanine dekat kolam renang juga ideal kok. Suamiku sempat nanya-nanya sama mas barista di sana, katanya bisa order paket makanan dan minuman juga buat acara meetingnya. Kalau butuh layar dan proyektor buat presentasi, bisa disiapkan.

Tiap Jumat ada paket BBQ. Sekaligus ada live musik untuk menemani acara bersantai.

Mengenai kolam renangnya, buat muslimah yang sungkan berenang dilihat orang banyak, tempat ini memang kurang private. Paling kalau tetep pengen berenang, pilih-pilih waktu aja, pas jam sepi. Bagusnya sih kolam renangnya bukan dekat restoran yang jadi tempat sarapan. Jadi ga terlalu rame.

desain interior di atas panggung live music, di pinggir kolam renang

Orang Depok menyebutnya "Belimbing"

Sisi lain area semi terbuka lantai 3, bisa buat jalan bolak balik sambil menikmati suasana pagi Margonda dari ketinggian

ada matahari tapi ga panas

Nontonin orang berenang, karena lagi ga bisa berenang *baru dapet mens euy!

Sarapan di Restoran de'Margo

Selepas olahraga kami kembali ke kamar. Tentunya gak langsung mandi, karena aturan baik buat kesehatan memang begitu. Kami beres-beres dulu, sambil meredakan keringat. Biar nanti abis sarapan tinggal santai, gak perlu gedubrakan packing lagi. 

Sarapan di lantai UG, di restoran de'Margo. Kami datang sesuai jam yang sudah dikonfirmasi ke FO pada saat check-in, yakni batch 2 pukul 08.00 - 10.00WIB. Sudah aku jelaskan di atas kenapa ada batch 1 dan 2 segala.

Menu sarapan sangat bervariasi. Mulai menu tradisional hingga internasional. Sebagai penggemar makanan khas Indonesia, aku memilih menu-menu lokal. Aku gak hafal ada apa saja, gak bermaksud menghafal juga karena saat itu fokus makan minum saja. Tapi tangan tetep sibuk cekrak cekrek, karena buat konten hahaha.

Dari sedikit foto makanan berikut, moga bisa dijadikan informasi menu-menu apa saja yang dihidangkan. Meskipun fotonya belum mewakili semua makanan yang ada.

aku makan soto

buah dulu baru makan soto

jamu yang gak pernah aku lewatkan 

ada hidangan berbagai macam jenis roti enak-enak, tapi aku milih makan ini

makanan yang terfoto, yang ga terfoto masih banyak

apa aja ada


Pengalamanku Staycation di The Margo Hotel Menyenangkan!

So far, experience ku di The Margo Hotel ini positif dan menyenangkan. Aku sangat menikmati staycation ku bersama keluarga.  

Buat liburan akhir pekan, atau untuk kebutuhan tinggal bagi mereka yang datang dari luar kota selama berkegiatan di Depok, The Margo Hotel ini bisa jadi pilihan yang tepat.

Di sini tamu bisa melakukan beberapa kegiatan ala liburan, mulai dari menikmati ragam kuliner di restoran de'Margo dengan cara brunch buffet (setiap Sabtu), BBQ-an di bar&lounge yang ada di lantai 3 (setiap Jumat), berenang, berolahraga, hingga berbelanja di Margo City Mall yang merupakan pusat belanja bergengsi di Depok dalam kawasan Margo City. Akses mall-nya langsung dari hotel, tinggal ngesot pun bisa 😂 

Yang gak kalah menarik nih, kita bisa berkunjung ke Rumah Tua Pondok Cina. Sebuah bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Jujur aja nih, kalau bukan karena nginep di The Margo Hotel, aku sama sekali gak tahu ada objek wisata sejarah di tempat ini. Tahunya cuma Stasiun Pondok Cina, ternyata ada juga Rumah Tua Pondok Cina. 

Kalau ditanya pengen balik lagi apa gak, jelas dong pengen balik lagi. Yang tadinya rada anti sama Margonda, sekarang malah jatuh hati ha ha ha😁

Kayaknya libur sekolah kali ini aku mau ke sana lagi. Kenapaa? karena....

Kabarnya bakal ada paket stay gratis main ice skating di Margo City Mall nya selama musim libur sekolah. Sama paket brunch hanya 250K buat berdua (orang tua+anak). Menarik sekali bukan? Iya banget sih menurutku 😍

Yuklah tunggu apa lagi, kita ke The Margo Hotel aja yuk...

Bareng teman-teman blogger di The Margo Hotel. Di antara kami ada yang udah nyobain paket Saturday brunch buffet, paket Friday BBQ, dan weekend staycation. Pengalaman yang menyenangkan!

THE MARGO HOTEL

⏰  Saturday Brunch Buffet. Setiap Sabtu, pukul 11.00-15.00 WIB. IDR 200K net/orang

⏰  Friday BBQ. Setiap Jumat, pukul 18.00 - 21.00 WIB. IDR200K net/orang

💰 Deluxe Room mulai IDR800K / malam

🎤🎸Live music tiap Jumat di bar&lounge

📍Jl. Margonda Raya No.38, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424

Website: www.themargohotel.com

Instagram: @themargohotel