Tampilkan postingan dengan label benteng marlborough. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label benteng marlborough. Tampilkan semua postingan

Enjoy Bengkulu City Tour

Pantai Panjang Bengkulu hari itu panas bukan kepalang. Saya datangi di waktu pagi, kulit bagai ditusuk-tusuk jarum. Saya kunjungi siang apalagi, terik matahari seakan hendak membakar tubuh. Meskipun gerah luar biasa saya mencoba untuk tetap kuat keliling kota, menuntaskan jalan-jalan singkat sebelum kembali ke Jakarta.
Pantai Panjang Bengkulu

Ke Bengkulu Untuk Acara ASUS Blogger Gathering

Saya hanya punya waktu 2 hari di Bengkulu. Berangkat Sabtu pagi (16/4/2019) pulang Minggu sore (17/4/2019). Jadi ini bukan acara khusus jalan-jalan, tapi acara Asus dulu, setelah itu baru jalan-jalan.

Seperti yang pernah saya ceritakan pada tulisan terdahulu, silakan baca di sini: ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu, saya berangkat bersama Anjas Maradita. Dari pergi sampai pulang, kami barengan. Jadi, semua kegiatan berwisata yang akan saya ceritakan di sini saya lakukan bersama Anjas, termasuk foto-foto, beberapa diambil oleh Anjas. 

Saya tidak berdua saja dengan Anjas karena ada Liem Dan, driver mobil yang kami sewa. Liem Dan ini masih muda, dia antar dan jemput kami pakai Honda HRV, sejak hari pertama sampai kami pulang. Orangnya baik dan nyenengin, kami jadi mudah akrab. Saya kenal Liem dari Dewi, salah satu blogger Bengkulu yang merekomendasikan mobil sewaan kepada saya.

Hari Sabtu kegiatan saya full untuk acara Asus. Tak ada waktu sedikitpun untuk acara lain. Kelar acara sudah malam, saya sudah lelah, sampai hotel langsung tidur. Sisa buat jalan-jalan hanya hari Minggu, sebelum kami balik ke Jakarta. Pergi ke mana saja di sedikit waktu yang ada? Sekarang saya ceritakan. 
Benteng Marlborough

Benteng Marlborough

Benteng tua peninggalan Inggris ini merupakan ikon wisata Bengkulu yang terkenal. Didirikan pada tahun 1714-1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet, sebagai benteng pertahanan. Bangunan benteng menghadap ke Kota Bengkulu, dan memunggungi Samudera Hindia. Saya sangat tertarik pada fisik benteng yang masih lestari, serta nilai sejarah yang tersimpan di dalamnya. Karena itu, Benteng Marlborough saya pilih sebagai lokasi kegiatan ASUS Blogger Gathering Bengkulu.

Kami bukan menggelar acara di benteng, melainkan sekadar berkunjung sebagai bagian dari kegiatan. Acara blogger gathering dilakukan di Grage Hotel terlebih dahulu. Setelah pembukaan, perkenalan, dan presentasi, baru ke benteng rame-rame pakai kendaraan pribadi, sewa, dan beberapa taksi online.

Selama di benteng, kami melakukan sesi foto. Foto-foto itu untuk diikutkan kompetisi dengan cara diposting di media sosial masing-masing peserta. Kenapa harus di Benteng Marlborough? Idenya untuk mengenalkan laptop yang sedang kami promosikan dengan latar objek wisata Bengkulu. Sehingga, ketika media sosial Instagram ramai oleh hestek laptop #ZenBook, maka ramai pula oleh penampakan Benteng Marlborough. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Sekali tampil di medsos, laptop dan benteng serentak terangkat.
Di benteng tua 3 abad

Cuaca di Bengkulu saat itu sangat panas. Kami datang ke benteng siang jelang sore. Matahari seperti tak kenal ampun, bersinar setajam-tajamnya, menyengat siapa pun yang melintas di bawahnya. 

Saya sangat tidak betah, tetapi kegiatan harus terus berjalan sampai selesai. Badan mandi keringat, mata memicing menahan silau, saya sungguh tidak bisa menikmati kunjungan. Jangankan santai menilik sejarah yang ada, untuk berfoto pun susah payah.

Meski tidak mendapatkan satu pun cerita dari guide, atau pun petugas jaga museum, saya masih bisa menikmati kebersamaan dengan rekan-rekan blogger. Perkara sejarah, saya lanjutkan dengan membaca artikel-artikel yang bertebaran di internet. Nah, kamu pun bisa membacanya, salah satu sumber yang bisa dibaca ada di Wikipedia Benteng Marloborough

Di antara banyak hal yang saya sukai dari benteng ini adalah kebersihannya yang sangat terjaga. Membuat mata begitu nyaman untuk melihat-lihat. Meskipun terik, namun angin rajin bertiup. Hembusannya lembut menyapu wajah, seakan hendak menahan agar saya tak lari buru-buru meninggalkan benteng. 

Jika tak terik, bangku-bangku yang tersusun rapi di atas hamparan rumput hijau taman, akan terasa menyenangkan sekali diduduki. Saya membayangkan berada di sana saat teduh, menatap barisan meriam yang masih terpancang di tempatnya, lalu terlempar ke masa lalu, dan melihat apa yang terjadi 3 abad silam.
Menyimpan banyak sejarah
Wajib dilestarikan

Rumah Fatmawati di Bengkulu
Saksi Sejarah Merah Putih 

Nama Bengkulu terukir indah dalam kisah-kisah bersejarah bangsa Indonesia. Selain memiliki benteng peninggalan kolonial Inggris, juga terdapat peninggalan Soekarno semasa diasingkan di Kota Bengkulu yaitu Rumah Fatmawati dan Rumah Pengasingan Bung Karno. Saya akan mulai dari Rumah Fatmawati.

Liem Dam menanyai saya akan kemana dulu, saya bilang mampiri yang paling dekat, atau yang bakal dilewati jika akan menuju ke tempat paling jauh. Nah, Rumah Fatmawati adalah jarak terdekat setelah kami meninggalkan Grage Hotel. Enaknya sewa mobil begitu ya, kita bebas minta diajak kemana dulu. Jika dengan kendaraan umum, kita yang harus menyesuaikan rute. Oh ya, harga sewa mobil di Bengkulu Rp 350 ribu per 12 jam. Kalau hanya 2-3 jam saja, tentu bisa dapat harga lebih murah. 

Terus terang selama di Kota Bengkulu saya tidak melihat ada angkot atau bis melintas. Boleh jadi saya tidak memperhatikan, tapi keberadaan trasportasi umum memang tidak mudah saya jumpai di kota ini. Ojek online dan taxi online jelas sangat berguna, meski saya dengar saat itu antara ojol maupun taxi online dengan angkutan umum dan ojek biasa tidak akur. Bahkan, mereka ribut.

Saya pun, saat dijemput di bandara diminta untuk tidak berlagak seperti pelanggan taksi online, tapi bersikap seolah dijemput oleh keluarga sendiri. Anjas sampai harus duduk di depan, supaya terlihat seperti berkerabat. Kenapa? Biar tidak dicurigai oleh taksi-taksi konvensional. Situasi begini terjadi tahun lalu, April 2019. Entah kalau sekarang, mungkin sudah berbeda.
Rumah Panggung Unik dan Artistik

Rumah Fatmawati terletak di Jalan Fatmawati, Penurunan, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu. 

Rumah mungil namun kokoh, berbentuk panggung dengan tiang semen berukuran pendek. Tangga semen lebar di bagian depan buat naik rumah, berlapis keramik warna putih terang. Kontras dengan lantai dan dinding rumah yang materialnya full kayu, termasuk pagar teras dan tiang-tiang penyangga. 

Dari segi ukuran, rumah yang menjadi saksi sejarah merah putih ini terbilang kecil. Tapi tentu saja punya sejarah besar bagi bangsa.

Saat masuk, seorang bapak tua meminta pembayaran, semacam tarif masuk mungkin ya. Saya bayar saja, per orang Rp 10,000. Sebenarnya, menurut keterangan teman-teman blogger Bengkulu, masuk rumah ini gratis. Kalau diminta bayaran, ya seikhlasnya saja. Karena memang tidak ada tarif tertentu.

Mengetahui fakta sejarah Rumah Fatmawati Soekarno telah menambah khazanah pengetahuan saya tentang sejarah bendera merah putih yang berawal dari Kota Bengkulu. Tanpa jasa seorang Fatmawati, bendera merah putih tidak akan berkibar dengan gagah sampai saat ini. 
Foto dan lukisan Fatmawati terpampang di ruang tamu, beserta mesin jahit dan selembar bendera sebagai pelengkap
Di salah satu kamar terdapat mesin jahit kuno yang dipakai Fatmawati menjahit bendera pusaka yang dikibarkan pertama kali pada tgl. 17 Agustus 1945. Di dinding kamar terpajang foto-foto bersejarah pada masanya
Foto Soekarno yang kharismatik terpajang di ruang tamu. Lantai dan dinding kayu rumah tampak mengkilap, berhiaskan ornamen cantik, suasana rumah yang tenang, membawa kita ke masa lampau.
Kamar Fatmawati dengan ranjang besi serta kelambu dan sarat kesan vintage


Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah bersejarah ini sudah lama ingin saya kunjungi. Maka, ketika kesempatan ke Bengkulu ada, saya langsung memasukkannya ke dalam daftar wajib kunjung.

Saya suka mengenal sejarah yang berkaitan dengan kemerdekaan bangsa. Di antaranya sejarah Presiden pertama RI Soekarno sebagai sosok paling berjasa bagi negara ini karena membawa Indonesia merdeka seperti sekarang.

Karena itu, setelah Rumah Fatmawati, mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Anggut Atas, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu membuat kegiatan saya berwisata sejarah di Kota Bengkulu jadi lebih afdol.

Berbeda dengan Rumah Fatmawati yang berhalaman sempit dan tak punya area parkir yang aman, di Rumah Pengasingan Bung Karno justru sebaliknya. Bila datang dengan kendaraan pribadi, bisa parkir dengan leluasa di bagian depan.  
Rumah Pengasingan Bung Karno
1938-1942
Cuaca terik tak berubah sedikitpun. Begitu keluar mobil, udara sejuk langsung berganti panas. Tak ada payung dan topi yang bisa saya gunakan untuk melindungi diri. Dari  luar pagar, sambil menahan panas, saya memandangi Rumah Pengasingan Bung Karno, tampak kecil bila dibandingkan dengan halamannya yang luas. 

Di tengah cuaca sangat panas, rumah itu jadi terasa jauh untuk dicapai. Sebab, tak ada satupun pohon tinggi dan rindang yang dapat membuat teduh jalan setapak. Berjalan menuju rumah, bagai hendak melewati lautan api. Saya sampai berlari-lari kecil kepanasan. Coba  ada pohon besar dan rindang, bukan hanya jadi asri, tapi juga jadi teduh dan bikin nyaman ya kan? 😃

Ada tiket masuk yang harus dibayar, per orang Rp 3.000. Saat masuk kami harus lepas sepatu. Berbeda dengan Rumah Fatmawati, rumah satu ini bukan panggung. Arsitektur rumah memiliki sentuhan gaya Eropa di bagian depan. Warna cat putih mendominasi keseluruhan bidang bangunan. Lantainya ubin mengkilap. Material dinding rumah bagian dalam berupa semacam pelat baja yang dilapisi tembok yang keras. 

Meskipun tidak besar, namun rumah memiliki ruangan inti yang lengkap, terdiri atas lima ruangan, yaitu 1 ruang kerja di bagian depan, 1 ruang tamu, 1 kamar tidur tamu, dan 2 kamar tidur keluarga. 
Di rumah inilah, sang proklamator untuk pertama kali bertemu dengan Fatmawati


Kami datang ke rumah ini hari Minggu. Penjaga rumah yang biasanya bertugas memberi penjelasan ke pengunjung sedang pergi, katanya tak lama. Kami ditemani oleh yang lain, namun ybs minim informasi. Jadi saya tak mendapatkan banyak informasi penting yang bisa saya bawa pulang. Karena itu, untuk melengkapi tulisan ini saya mengutip dari artikel yang saya baca di travel Kompas. 

Dikatakan bahwa, Bung Karno menjejakkan kaki di Bengkulu pada 14 Februari 1938. Sebelumnya, ia bersama istrinya, Inggit Garnasih, anak angkatnya, Ratna Djuami, Bung Karno berlayar dari tempat pembuangannya di Flores ke Pulau Jawa. Ketika tiba di Bengkulu, Bung Karno hanya seorang diri. Keluarganya baru menyusul beberapa minggu kemudian. Sementara waktu sambil menunggu rumah pengasingannya diperbaiki, Bung Karno ditempatkan di Hotel Centrum. Hotel itu kini sudah tidak ada lagi. Posisi hotel itu diketahui berada tepat di seberang kantor Bank Indonesia Bengkulu.

Rumah pengasingan yang ditempati Bung Karno sekeluarga adalah milik pedagang keturunan Tionghoa, Tjang Tjeng Kwat. Pada tahun 1940-an, rumah dengan dua kamar tidur itu berada agak di pinggir kota. Dahulu, Bengkulu dipilih sebagai lokasi pengasingan Bung Karno karena aksesnya yang sulit dan terpencil. Namun, kini seiring perkembangan kota, rumah pengasingan itu persis berada di jantung Kota Bengkulu.

Suatu saat, di rumah pengasingan itu, Bung Karno bersama Inggit Garnasih menjamu keluarga Hassan Din, tokoh Muhammadiyah asal Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Ketika itulah, untuk pertama kali Bung Karno melihat gadis belia putri Hassan Din, Fatmawati, yang sengaja dibawa.

Di rumah itu juga pada akhirnya Fatmawati ikut menumpang. Tak perlu waktu lama, Fat, begitu ia dipanggil, menjadi sahabat Ratna Djuami. Tak hanya tidur di kamar yang sama, mereka juga sama-sama sekolah di RK Vakschool Maria Purrisima yang merupakan sekolah tertinggi di Kota Bengkulu milik sebuah yayasan Katolik.

Singkat cerita, Bung Karno pun menaruh hati pada Fatmawati dan akhirnya menikahi Fatmawati. Dari pernikahan itu Bung Karno dikaruniai 2 putra dan 3 putri, yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra. 

Waktu terus berjalan dan sejarah pun terus terukir. Megawati menjadi Presiden Ke-5 RI. Sementara rumah pengasingan yang pernah ditempati kedua orangtua Megawati masih begitu-begitu saja. 

Silakan baca penjelasan lengkapnya di link berikut ya: Rumah pengasingan, Saksi Bisu Cinta Soekarno
Foto bersejarah yang terpajang di ruang kerja Soekarno 

Ruang Kerja sebelah kanan, Ruang Tamu sebelah kiri
Kursi dan meja tamu sejak Soekarno masih ada
Di papan berkaca ini ada penjelasan tentang Rumah Pengasingan Bung Karno yang bisa dibaca sebagai bahan informasi

Sepeda Bung Karno

Kuda di Pantai Panjang Bengkulu

Saya kembali mendatangi Pantai Panjang. Kali ini di tempat yang ada tulisan "PANTAI PANJANG". Kata teman-teman di Bengkulu, baru sah ke Pantai Panjang kalau singgah di tempat ini. Di sini banyak tempat jajan, jualan souvenir, dan orang-orang yang piknik.

Namanya juga pantai, keadaan di siang hari umumnya panas. Kalau mau teduh sepanajng hari, pergi saja ke gunung. Ya nggak? Tapi Pantai Panjang hari itu benar-benar kelewatan panasnya. Sewaktu masih di hotel, saya dan Anjas datang di waktu pagi. Itu saja matahari sudah menggila. Nah, apalagi siang. Rasanya seperti dipanggang. Kalau ke sini mesti banget pakai sunblock, payung atau topi, dan kaca mata. Kalau enggak, astaga kebayang efeknya pada kulit. 

Di sini saya melihat banyak sekali penjual, dari makanan dan minuman, topi, hingga aneka souvenir. Jika saya masih sempat larak-lirik tajam pada deretan topi pantai warna-warni, maka Anjas ngebut ke tenda penjual buah kelapa muda he he

Saya bertiga bersama Anjas dan Liem akhirnya dapat tempat yang langsung menghadap ke laut. Meski di bawah tenda saya gak bisa melihat dengan benar karena silaunya matahari kebangetan. Duduk saja jadi tidak betah. Sambil menunggu kelapa muda disajikan, kerjaan saya cuma memandangi pantai yang sepi dari orang-orang. Di pantai hanya ada kuda delman dan kusirnya. Saya agak kaget melihat ada wisata kuda di pantai. Di bawah terik matahari yang amat tidak bersahabat itu, apa si kuda tidak kepanasan menginjak pasir? Saya pakai alas kaki saja masih merasa kepanasan. 

Jujur, saya pribadi tidak setuju ada wisata kuda di pantai. Mempekerjakan hewan selalu melahirkan rasa tidak tega di hati. Bukan hal menarik untuk digunakan di kegiatan pariwisata.

Suara ombak menderu, sederas suara angin. Laut di tempat ini bukan tempat yang aman untuk berenang-renang senang, sebab airnya tak tenang, pun tak nyaman untuk duduk berlama-lama di siang hari yang panas. Usai menghabiskan 1 buah kelapa muda, kami bergegas pergi. Bau kotoran kuda sepertinya sukses mengusir kami 😃
Kuda kepanasan
Anjas kepanasan
Topi buat bantu usir panas di kepala

Kuliner Pindang 77

Citarasa istimewa membuat aneka menu pindang di Rumah Makan Pindang 77 begitu nikmat untuk dicecap. Saya dan Anjas Maradita memuaskan selera dengan makan siang menu Pindang Patin, Pindang Tulang, dan Tempoyak Patin. Sedapnya juara! 

Sebetulnya saya hampir kehilangan semangat untuk kulineran. Badan terasa sangat lelah paska acara ASUS di hari Sabtu yang digelar sejak siang sampai malam. Iya, lelah sekali hari itu. Begitu masuk kamar royal suite di Grage Hotel sudah tak ingin kemana-mana lagi selain tidur. Tapi ternyata, keesokan pagi di hari Minggu, semangat kulineran itu membara lagi. Pasalnya, Anjas menyebut ulang soal Pindang 77 di jam-jam rawan lapar. Auto semangat dong. Begitu GRAB yang dipesan Anjas datang, kami langsung meluncur ke Rumah Makan Pindang 77.

Bila melihat namanya, mungkin kita berpikir menu rumah makan Pindang 77 didominasi oleh pindang. Nyatanya tidak, ada 2 menu pindang saja yaitu Pindang Tulang dan Pindang Patin, lainnya selain pindang. Meski sedikit, saya yakin Pindang adalah menu primadona di rumah makan ini.
Pindang 77 Bengkulu

Buku menu di rumah makan ini unik. Terbuat dari papan kayu berukuran sekitar 40 cm x 20 cm. Ketebalannya kira-kira 2 cm. Nama menu tertulis besar-besar di papan. Nah, ini dia menu khas Pindang 77: Pindang Patin, Pindang Tulang, dan Tempoyak Patin. Buat yang nggak suka patin (karena berlemak), ada Sop Buntut/Iga, Ayam/Nila Rica, Ayam/Nila Goreng, Nila Bakar, Ayam Bakar Madu, Tahu Ikan, dan Tempe Mendoan. Untuk sayurnya ada Cah Kangkung. Sedangkan untuk minumannya ada Es Teh/Jeruk dan aneka jus. 

Ini nih yang penting banget buat diinformasikan. Rumah makan Pindang 77 halal. Jadi aman ya buat yang muslim. Insha Allah.

Kami makan enak di sini dengan harga yang cukup terjangkau. Oh ya, harga tidak tercantum dalam buku menu ya. Jadi kalau mau tahu harus tanya pelayannya. Nah, kemarin saya sempat cemas lho, jangan-jangan pas ditagih jumlahnya juta-jutaan he he. Jadi ingat makan di Anyer, makan 2 orang menu sederhana banget, bayarnya hampir sejuta. Anjas sempat minta saya buat cek dulu sih. Si mbaknya lalu ke kasir, cek harga. Pas disebut, ah legaaa tak ternyata tak seberapa.

Berikut adalah harga yang saya bayar untuk menu yang kami pesan:

Pindang Patin Rp25.000,-
Pindang Tulang Rp35.000,-
Tempoyak Patin Rp25.000,-
Cah Kangkung Rp15.000,-
Nasi putih Rp 7.000,-
Es Jeruk Rp12.000,-

Cerita kulineran di rumah makan Pindang 77 ini dapat dibaca pada tulisan berikut, klik di : Pindang 77 Kuliner Sedap di Bengkulu yang Wajib Dicoba

Sentra Oleh-Oleh Bengkulu

Aneka oleh-oleh khas Bengkulu bisa didapatkan di Jalan Soekarno Hata, Kota Bengkulu. Liem Dan yang mengajak saya ke tempat ini. Di sini ada berbagai macam oleh-oleh buatan UMKM yang tersebar di Kota Bengkulu. Di antaranya makanan/minuman, barang kerajinan, hingga produk fashion seperti baju dan perhiasan etnik.

Ada sejumlah toko yang bisa dikunjungi, rata-rata menjual produk yang sama dengan harga yang tak berbeda. Jadi, kita bisa masuk ke toko mana saja untuk berbelanja. Saya membeli  kue bolu, lempok, dan beberapa makanan kering seperti keripik, kerupuk, dan snack-snack tradisional yang memiliki rasa asin, manis, dan rempah. 

Senang sih bisa ke sini, pilihan oleh-olehnya lumayan banyak. 
oleh-oleh Bengkulu
oleh-oleh Bengkulu
oleh-oleh Bengkulu


Grage Hotel Bengkulu

Grage Hotel Bengkulu dulunya bernama Grage Horizon Hotel. Didirikan pertama kali pada tgl. 7 Agustus 1991. Hotel yang luasnya mencapai 27,567m2 ini disebut-sebut sebagai hotel tua. Kesan tua itu ada mungkin karena kamar-kamarnya masih menggunakan gedung lama. Dari luar pun, tampilan bagian depan tampak jadul.

Sebenarnya, sejak tahun 2017 Grage Hotel sudah mempunyai gedung baru dan modern setinggi 5 lantai. Letaknya di bagian belakang dan menghadap ke Samudera Hindia. Gedung baru tersebut akan terlihat saat kita melintasi jalan raya yang berada di pinggir Pantai Panjang. Dari sana Grage Hotel terlihat megah dan modern. Nggak ada kesan tuanya.

Gedung baru Grage Hotel Bengkulu terdiri dari 30 kamar, termasuk di dalamnya ada Royal Suite Room yang saya tempati. Total ada 89 kamar yang dimiliki Grage Hotel. Dengan jumlah tersebut, Grage Hotel disebut sebagai hotel terbesar di Bengkulu.

Terdapat 4 ada tipe kamar yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu Superior, Deluxe, Junior, Ocean View, dan Grage Royal Suite. 


Semua tipe kamar masih menempati gedung lama kecuali Ocean View dan Royal Suite. Grage Royal Suite merupakan kamar paling top di Grage Hotel. Seperti apa rasanya menginap di kamar Royal Suite? Sebagaimana yang saya rasakan, kesan tenang dari hotel ini memang juara, padahal hotel berada di kota dan dikelilingi oleh rumah warga. Jalan umum yang ada di bagian depan maupun belakang hotel bukan jalan yang terlalu ramai dilintasi kendaraan. Sungguh suasana kota yang berbeda dari kota pada umumnya.


Yang tak kalah menyenangkan adalah bagian belakang hotel menghadap langsung ke pantai. Sehingga kapan pun bisa menikmati pemandangan ke laut. Meski dekat pantai, letak hotel berada di ketinggian, membuat jangkauan penglihatan jadi lebih luas. Kalau sejajar pantai, mungkin pemandangan ke laut akan terhalang oleh rimbunnya pohon-pohon pinus. Kecuali, dapat kamar di lantai atas ya.

Pengalaman saya menginap di Grage Hotel Bengkulu dapat dibaca selengkapnya di link berikut, klik : Mencicipi Royal Suite Room Grage Hotel Bengkulu.

Grage Hotel Bengkulu

Tidur di sini, Royal Suite Room

Ada ruang makan dan nonton

Kamar terluas di Grage Hotel Bengkulu


Waktu saya teramat singkat di Kota Bengkulu, jadi masih sangat sedikit yang bisa saya bagikan di tulisan ini. Semoga yang sedikit ini bisa berguna sebagai rekomendasi untuk kegiatan city tour teman-teman ya :)

Saya ingin suatu hari nanti kembali lagi ke Bengkulu untuk melihat lebih banyak tempat menarik, mencicipi lebih banyak kuliner lokal, dan tentunya saya ingin menjelajahi Bengkulu lebih jauh, ke pelosok-pelosok desa dan hutan, ke tempat-tempat yang menawarkan hal-hal baru dari Bengkulu.


Bengkulu yang dulu saya tak tahu apa yang membuatnya menarik untuk didatangi, ternyata setelah sekali datang, saya rindu untuk kembali.




ASUS ZenBook Blogger Gathering Roadshow Bengkulu

ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu - Bengkulu menjadi kota kedua setelah Batam dalam gelaran ASUS ZenBook Blogger Gathering Roadshow 2019. Kegiatan Blogger Gathering dilaksanakan pada hari Sabtu tgl. 6 April 2019 dan berlangsung di 3 tempat; Grage Hotel, Benteng Marlborough, dan Aloha Cafe di Pantai Panjang. Alhamdulillah 36 peserta gathering yang hadir dapat mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir. Seru dan menyenangkan!

Baca dulu: ASUS ZenBook Blogger Gathering BATAM
benteng marlborough blogger gathering bengkulu
Benteng Marlborough - ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu

Perjalanan ke Bumi Raflesia

Saya masih belum move on dari keseruan Asus ZenBook Blogger Gathering di Batam ketika perjalanan untuk roadshow ke Bengkulu dimulai. Ya, rasanya baru kemarin kumpul heboh dengan blogger Kepri di Batam, eh 6 hari kemudian sudah jalan lagi untuk membuat keseruan baru di Bengkulu. Tak seperti perjalanan ke Batam di mana saya dan Anjas sudah berangkat sejak Jumat malam, kali ini kami berangkat Sabtu pagi. Saya sendiri keluar rumah sejak jam 04:15AM, langsung caw ke Soeta diantar suami. Ketemu Anjas di terminal 3, dan kali ini kami tanpa membawa roll up banner karena properti penting itu sudah dipaketkan ke Bengkulu ketika kami masih di Batam. Hanya bawa sekoper ZenBook saja untuk dibawa masuk kabin #horangkaya.

Ohya, kali ini sungguh senang rasa hati, masuk boarding gate nggak pakai jauh dan lama karena flight ke Bengkulu ada di gate 12 yang berada tepat di bawah tangga eskalator setelah pintu masuk boarding. Ga perlu jalan jauh dan naik mobil golf lagi cyiin! Haha. Gitu aja bahagia banget rasanya yak. Maklum ya berangkat subuh, belum sarapan pula, nyawa kayak belum kumpul, alamat bakal oleng kalau dibawa jalan jauh. Penerbangan kami ke Bengkulu dengan Garuda lancar jaya. Anjas terlelap sejak take off hingga beberapa saat sebelum landing. Jam 8:25AM pesawat mendarat dengan tenang di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Matahari menyambut garang dengan pancaran sinarnya yang begitu tajam. Panasnya bukan main cuy. Tapi hati senang akhirnya tiba di Bengkulu! 

(1) Sarapan di Gate 12 Soeta Airport (2) Boarding Gate 12 Soeta Airport (3) Garuda Terminal 3 Soeta Airport  (4) Sleeping Beauty (5) Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu ((6) Otw Grage Hotel 

Menginap di Royal Suite Room Grage Hotel Bengkulu

Grage Hotel Bengkulu saya pilih sebagai tempat acara gathering, juga tempat untuk menginap. Hotel yang terletak di Jl. Kesehatan II No.2, Anggut Bawah, Ratu Samban, Kota Bengkulu ini direkomendasikan oleh Relinda, salah seorang Blogger Bengkulu yang juga merupakan sahabat saya. Dulunya Grage Hotel bernama Hotel Horizon. Kata Relinda, kalau naik taksi dari bandara, bilang saja ke supirnya minta diantar ke Hotel Horizon, pasti pada tahu. Asyiaaaap!

Di bandara ada banyak taksi. Bisa juga pesan taksi online Grab (belum ada GoCar di Bengkulu) jika mau. Tapi kami sudah janjian dengan Danil, temannya Dewi (blogger Bengkulu). Danil yang akan antar dan jemput kami selama berkegiatan di Kota Bengkulu. Gini ya asyiknya punya teman blogger di mana-mana, dibantu apa saja biar urusan jadi lancar. Dengan Honda HRV-nya Danil membawa kami menuju Grage Hotel. Diajaknya kami melewati beberapa objek wisata Bengkulu seperti Rumah Fatmawati, Rumah Bung Karno, Benteng Marlborough, hingga Pantai Panjang. Perjalanan ke hotel jadi menyenangkan meski gak pakai mampir segala karena jam 11 kami mesti sudah siap untuk acara blogger. Sampai hotel Jam 9:20AM. Masih ada waktu 1,5 jam untuk bersiap. Mandi dulu saaay! 
Grage Hotel Bengkulu
Royal Suite Room adalah nama kamar yang saya tempati. Kamar paling luas dan mewah di Grage Hotel!  Terdapat 1 kamar besar di dalamnya, ruang duduk, ruang makan, kamar mandi besar dengan bathub, dan sebuah balkon buat duduk-duduk santai menikmati pemandangan langsung ke laut. Super nyaman dan kece pastinya!

Kok bisa saya dapat kamar paling top di Grage senilai Rp 3,7juta per malam ini? Nantikan ceritanya di blog www.travelerien.com ya. Pengalaman menginap di Grage Hotel akan segera diulas dengan riang dan gembira. Sekarang yuk cuuuusss….kita lanjut ke cerita Asus ZenBook Blogger Gathering. Eh tapi sebelum itu saya mandi dulu dong! Asem tau sejak pagi gak mandi 😂
Royal Suite Room Grage Hotel Bengkulu. Terdapat Ruang Makan dan Ruang duduk (di balik pintu) dan kamar mandi luas di balik pintu lainnya. Mewah!
Ruang makan dan ruang duduk di Royal Suite Room Grage Hotel

Blogger Gathering di Raflesia Restaurant Grage Hotel

Sesuai dengan rundown yang saya sebutkan dalam undangan, acara akan dimulai dengan makan siang dulu di Raflesia Restaurant, setelah itu baru ke acara inti. Jam 11 belum ada peserta yang datang. Saya dan Anjas masih sibuk set up ruangan. Kami mengurus semuanya. Maklum ini roadshow mandiri. Semuanya dikerjakan sendiri. Pesan tiket, hotel, tempat acara, makanan, sampai mengisi acara juga cuma berdua. Mantul pokoknya duet travel blogger dan youtuber ini 😁

Yes jam 12 blogger mulai datang, tepat setelah banner terpasang dan laptop-laptop terpajang. Alhamdulillah dari 37 blogger yang diundang semuanya datang kecuali Mbak Milda (ketua Komunitas Blogger Bengkulu) karena hari itu orang tuanya meninggal. Berita duka itu saya baca di grup Whatsapp ASUS Blogger Bengkulu. Ok, acara lanjut.  





Dari 36 blogger yang hadir, hanya Relinda yang saya kenal. Dulu kami pernah dipertemukan oleh lomba blog yang diadakan Dispar Prov Sumsel. Sama-sama menang dan akhirnya diundang jalan-jalan bareng di Palembang. Selama di Palembang kami sekamar. Sejak itulah kami jadi berteman sampai sekarang. 2 tahun kemudian ketemu lagi di acara launching ZenFone Max Pro M2 (Des 2018) dan ZenBook 13/14/15 (Jan 2019). 

Jadi, bagi Relinda acara Asus ini bukan yang pertama dia ikuti. Ada juga Ria Pasha, Anindita, dan Kuma. Dengan ketiganya saya sudah tahu dan pernah saling interaksi di dunia maya tapi baru kali ini jumpa. Sisanya, baru hari itu kenalan dan ketemu.  

Raflesia Restaurant - Grage Hotel Bengkulu
ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu

ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu

Acara berlangsung santai. Saya dan Anjas berbagi tugas. Saya ngobrol tentang kegiatan saya sebagai travel blogger, juga sebagai pengguna ZenBook yang menunjang aktivitas saya selaku penulis kreatif yang aktif. Pada intinya saya berbagi pengalaman tentang menjadi produktif melalui kegiatan blogging.

Sedangkan Anjas, membahas lebih dalam mengenai laptop ASUS yaitu ZenBook 13/14/15. Segala kecanggihan dan keunggulan ZenBook terbaru dipaparkan. Saya yang sudah dengar berkali-kali penjelasan spek ZenBook sampai sekarang masih takjub dan ter-mupeng! Apalagi rekan-rekan yang baru pertama kali tahu dan lihat langsung. Makanya tiap kali yel-yel ZenBook diteriakan, semua pada semangat. Sesemangat untuk memiliki ASUS ZenBook!  

Photo by @fredy_yoan
Photo by @fredy_yoan
Photo by @kumaedi07
Photo by @fredy_yoan

Nah, secara keseluruhan sesi sharing dan presentasi ini memakan waktu sekitar 2 jam. Sudah termasuk tanya jawab, kuis, dan foto-foto laptop. Selanjutnya tour ke Benteng Marlborough. Yeaaay! Tapi sebelum itu yel-yel lagi dunk!

2019…….! Pakai ZenBook. Yes Yes Yes.

ASUS Blogger Gathering Bengkulu
ASUS Blogger Gathering Bengkulu

Tour Benteng Marlborough ASUS ZenBook Blogger Gathering

Benteng Marlborough merupakan benteng tua berusia 3 abad peninggalan Inggris. Objek wisata sejarah ini populer sebagai salah satu ikon wisata Kota Bengkulu. Untuk alasan inilah Benteng Marlborough menjadi tujuan utama dalam kegiatan tour ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu. 

Ngapain ke Benteng bawa-bawa laptop ASUS? Biar ngobrolin ZenBook ga cuma di dalam ruangan yes. Sekalian nyobain senyaman apa jalan-jalan tetap bawa-bawa laptop ringan dan tangguh. Dan, biar pesona wisata Bengkulu, khususnya Benteng Marlborough ikut viral lewat postingan Asus. Fun iya, informatif juga iya. Gitu gaessss… Yuk Wisata dulu!

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

Dari hotel kami naik taksi online. Pastinya, rombongan jadi terpisah. Tapi peserta tak masalah, yang penting sama-sama sampai ditujuan. Yes, tidak seperti di Batam di mana kami bisa pergi bersama dengan menggunakan 1 bus besar berkapasitas 50 orang, di Bengkulu kami naik taksi. Mencari bus wisata di Bengkulu ternyata tidak semudah di Batam. Kalau pun ada bus antar kota, itu pun tak murah untuk disewa. Tarifnya 3 kali lipat dari tarif sewa di Batam.

Kata teman, bus pemkot bisa disewa dengan harga ekonomis tapi prosedurnya harus pakai surat ijin ke dinas terkait. Sayangnya info ini baru saya dapat H-2 jelang acara. Sudah telat. Tapi tak apa, toh akhirnya tour tetap jalan. Peserta asyik saja berkendara taksi, tetap semangat dan ceria.

Saya dan Anjas, serta 5 blogger perempuan menumpang mobil Mbak Komi. Alhamdulillah dapat tumpangan gratis hihi. Makasih buat Mbak Komi sudah ditumpangi PP dari Grage Hotel - Benteng Marlborough - Aloha Cafe - Grage Hotel. Dapat hadiah senyum paling manis dari Anjas tuh Mbak! 😂 

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

Benteng Marlborough Bengkulu

Jarak dari Grage Hotel ke Benteng Marlborough ternyata cukup dekat. Tak sampai 10 menit kami sudah sampai. Naik Grab ongkosnya sekitar 16.000. Dekat bukan? Sampai di area parkir benteng, panasnya bukan main. Kulit seperti ditusuk-tusuk jarum paling tajam. Jalan ke loket tiket saja harus jalan cepat biar ga terpanggang. Ah iya, tiket masuk benteng Rp 5.000/orang. Murah meriah tapi bernilai tinggi oleh sejarah yang bisa diketahui.

Di bawah terik matahari siang jelang sore, Benteng Marlborough terlihat gagah memesona. Objek wisata sejarah ini terlihat bersih dan terawat. Bikin betah meski badan kepanasan dan keringatan. Rumputnya hijau segar dan rapi. Meriam-meriam berjajar di atasnya. Di area belakang ada semacam tempat untuk memandang dari ketinggian. Saya sempat ke sana, ternyata viewnya ke laut. Indah banget!  

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

#ZenBookID #ZenBookID_Bengkulu #2019PakaiZenBook

Kegiatan wisata dan foto-foto berlangsung agak lama. ZenBook 2 biji, sang primadona jadi rebutan dunk haha. Dibawa foto di atas rumput panas-panasan, dan dibawa ke dalam benteng adem-ademan, si ZenBook diam saja. Pasrah dibawa kesana kemari tanpa protes. Tangguh gitu lho, anti banting anti suhu ekstrem, pembuktian military grade yang oke banget kan 😂😂

Setelah puas foto-foto sendiri, akhirnya foto bareng-bareng. Nah, pastinya banner ASUS ikut serta. Lantas, siapa bannerman tim avenger saya kali ini??? Kuma! Dia layak disebut pahlawan banner dari Bengkulu, satu tim dengan Taplin dari Batam. Mantulllll! Besok di Bandung siapa ya bannerman-nya?

My Bannerman! Kalau di Batam ada @syafiqhidayattaplin, di Bengkulu ada @Kumaedi07 😂

Lomba IG dan Kuis ZenBook Berhadiah Uang Tunai

Sepanjang kegiatan berlangsung, kami menggelar lomba IG dan kuis berhadiah uang tunai yang dapat diikuti oleh seluruh peserta gathering. Tema lomba IG terkait ZenBook, baik foto maupun caption. Benteng Marloborough sebagai tempat berfoto dan laptop ASUS ZenBook sebagai materi caption, peserta tinggal berpartisipasi saja dengan memposting foto di IG masing-masing. Hadiah yang disediakan berupa uang tunai senilai total Rp2,5juta dan Rp700ribu untuk pemenang kuis. Kuis ini sifatnya sebagai hiburan saja. Tapi serius. Temanya sama, masih berhubungan dengan laptop ASUS dan kegiatan selama gathering. Bahkan, untuk kuis ada lomba berpantun tentang ASUS. Nah, inilah salah satu pantun yang dibuat secara spontan oleh salah satu peserta:

Jalan-jalan ke Bentiring
Jangan lupa bawa kamera
Hari ini zenbook gathering
Pulang nanti bawa hadiah

Hayo, ada yang tahu itu pantun siapa?

Selain lomba IG dan kuis, dalam acara gathering ini juga digelar lomba blog. Periode lomba digelar mulai mulai tgl. 6 April 2019 sampai tgl. 14 April 2019. Harapannya sih semoga seluruh peserta ikut lomba blog. Hadiahnya lumayan gede, nilainya juta-jutaan per orang. Bisa buat nabung beli ZenBook lho hehe.

Hari sudah sore. Badan sudah mandi keringat. Tenggorokan pun kering. Jam 05.00PM kami meninggalkan Benteng Marlborough, naik taksi lagi berangkat ke Aloha Cafe untuk istirahat, minum-minum, makan-makan, dan pengumuman pemenang lomba. Cusss ke Aloha Cafe!
Peserta ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu di Aloha Cafe



Menanti Sunset di Aloha Cafe Pantai Panjang Bengkulu

Aloha Cafe terletak di Jalan Pariwisata Pantai Panjang, Sumur Meleleh Kota Bengkulu. Aloha Cafe jadi tujuan terakhir tour. Selain sebagai tempat makan, juga tempat untuk menyaksikan keindahan Bengkulu lewat suguhan matahari terbenam di Pantai Panjang. Sunset dari tempat ini kabarnya sangat indah, bahkan tergolong spektakuler. Saya jadi penasaran.

Es jeruk dan kue sudah terhidang ketika kami sampai di Aloha Cafe. Gak pakai lama minuman dingin itu langsung saya teguk. Rasa haus menghilang, tenggorokan pun jadi basah kembali. Saya mulai cuap-cuap lagi, kasih pengumuman ke peserta bahwa lomba foto IG akan ditutup pukul 18:00. Peserta masih bisa menambah jumlah postnya dengan mengambil foto di Aloha Cafe.

Sementara itu, matahari terbenam tersaji dengan begitu indahnya. Saya hanya melihat sekilas ketika Relinda memberitahu. Tak tergerak untuk angkat kamera dan mengambil foto. Terlalu sibuk menyimak chat dengan Mas Firman, juri lomba IG di Jakarta. Yeah…saya konsen memantau postingan, membantu melihat siapa yang layak menang. Kriteria lomba memang bukan cuma foto bagus dan caption yang tepat, tapi jumlah posting pun ternyata jadi pertimbangan untuk menang. 

Peserta ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu di Aloha Cafe
Makan malam di Aloha Kafe - Paket Ayam Kremes
Aloha Cafe Pantai Panjang Bengkulu

Jam 18.00 makan malam terhidang. Paket Ayam Kremes menyambangi para peserta. Kami pun makan malam kesorean. Haha. Soalnya makan malam bagi saya tuh mulainya pukul 19:00. Tapi tak apa, biar tenaga cepat kembali ke badan. Sudah setengah hari jalan-jalan, pasti energi sudah terkuras ya kan? Sebelum bersantap, teman-teman blogger masih mengobrol, bercanda, dan semangat menjawab kuis dari Anjas. Lomba IG memang sudah ditutup, tapi kuis belum berakhir. Setelah itu, baru makan. Tak ada lagi suara, mulut sibuk mengunyah. Yaaaaak selamat makan!

Pemenang Lomba IG 

Akhirnya nama-nama pemenang diumumkan. 10 peserta dengan postingan terbaik layak mendapat hadiah uang tunai. Inilah akun IG mereka:
@fredy_yoan
@kendy_inop
@inokari_
@puspitayudaningrum
@marselijunita 
@kumaedi07
@firafirdaus13
@aninditaayu.p
@sunardiakmal
@pravita_green 

Pemenang Lomba Instagram berhadiah uang tunai @Rp250.000
Berikutnya, 7 pemenang kuis yaitu:
@riafasha : Ergo lift Zenbook
@kendy_inop : NanoEdge Display
@muhammadikhsangun : travelerien pakai asus sejak 2016
@dewi_sudirman_taher : tipe ZenBook
@inokari_ : SSD laptop
@sulianto_saputra : Peserta yang datang dari jarak terjauh
@ariussatonikurniawan : Pemenang Pantun ASUS

Semua hadiah langsung dibagikan kepada para pemenang, diserahkan oleh Anjas. 

Pemenang Kuis berhadiah uang tunai @Rp100.000

ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu Seru dan Penuh Kesan

Alhamdulillah acara berjalan lancar dari awal sampai akhir. Cuaca panas tak menyurutkan semangat peserta. Semua aktif berpartisipasi mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang berdurasi 7 jam sejak pukul 12:00 - 19:00. Seminar, touring, kuis, foto-foto, dan makan-makan menjadi momen tak terlupakan bersama Blogger Bengkulu. Semoga berkesan dan bermanfaat.

Sangat berterima kasih kepada seluruh blogger yang telah berpartipasi aktif dalam kegiatan ASUS ZenBook Blogger Gathering di Bengkulu. Pastinya, juga buat ASUS Indonesia yang telah mempercayakan kegiatan ini dipegang oleh saya dan Anjas Maradita. 

ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu. Terima kasih partisipasinya! 💗

Buat yang ingin melihat foto-foto kegiatan ASUS ZenBook Blogger Gathering di Bengkulu silakan cek di Instagram dengan hastag #ZenBookID_Bengkulu. Hastag ini diikuti oleh #ZenBookID dan #2019PakaiZenBook. 

Sejak hari pertama gelaran ASUS ZenBook Blogger Gathering Roadshow hingga hari ini tercatat ada 308 post di IG dengan #ZenBookID_Bengkulu dan 228 post hastag #ZenBookID_Batam.

Selanjutnya kami akan roadshow kemana lagi? Kali ini kota di Jawa. Bandung! Yes, nantikan cerita ASUS ZenBook Blogger Gathering berikutnya di Kota Bandung.

Terima kasih ASUS Indonesia!


Peserta ASUS Indonesia Blogger Gathering Bengkulu :
Ambar Pravitasari https://www.ddandelion.com
Anggit tanico https://ankoitu.blogspot.com
Anindita Ayu Prastiwi https://www.aninditaayu.com
Anisa Jelita https://www.anisaarpan.com
Arius Satoni Kurniawansyah http://www.ariussatoni.com
Dahlia Siregar https://www.dahliasiregar.com
Diska Widya Astuti https://www.galeriharianku.com
Dwi Apura Meity http://www.katapura.com
EFRI DEPLIN https://www.efrideplin.com
Fredy Yanuar https://www.papathaya.com
Helmi Mega Sari http://helmime.com
Iga ilawana https://mynewbrending.blogspot.com
Ika Pasca Himawati http://www.ikapasca.com
Intan Novriza KS http://www.inokari.com
Julia Purnama Sari https://www.yuktahu.com
Komi Kendy Setiawatty http://komikendy.com
Kumaedi https://www.kumaseo.com
Lina Azkiah http://www.kiyahimut.com
Marghfira Awal Fitri http://www.firafirdauss.com
Marseli Junita https://www.marselijunitast.com
Mildaini https://www.mildaini.com
Mira Apriani http://www.amiraja.com
Muhammad Hanshari https://www.spotbeng.com
Muhammad ikhsan gunawan https://ambotau.blogspot.com
Peri Hardiansyah http://www.lifebrown.com
Piter Julius Vero https://sepenggal.info
Puspita Yudaningrum https://www.puspitayudaningrum.com
Relinda Puspita https://livingindadream.com
Renny Gustin http://www.rennygustin.com
Ria Kurniasih https://www.momsodell.com
Ria mustika fasha https://www.riafasha.com
Roben Harianja https://www.teknoplug.com
Sulianto Saputra http://suliantosaputra.com
Sunardi https://www.sunardiakmal.com
Surya dewi http://www.rumbengks.com
Yurmawita https://www.yurmawita.com
Zefy Arlinda http://www.zarlinda.com/

Sampai jumpa lagi Blogger Bengkulu!