Tampilkan postingan dengan label adat istiadat tidore. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label adat istiadat tidore. Tampilkan semua postingan

Festival Tidore | Kota Ake Dango & Ratib Haddad Farraj

Penerimaan Ake Dango oleh Sultan Tidore H. Husain Syah di Kedaton Kesultanan Tidore

Kota Ake Dango

Pada waktu Subuh, setelah prosesi Rora Ake Dango selesai, Sowohi Kie Matiti melakukan pelepasan Ake Dango dan disaksikan oleh para Sowohi Soa Romtoha Tomayou lainnya. Ake Dango selanjutnya akan diantar oleh anak keturunan Soa Romtoha Tomayou menuju Kadato Kie dan diterima dalam upacara adat sebagaimana lazimnya oleh Bobato Kesultanan Tidore.

Dalam upacara penerimaan di Gandaria Kadato Kie, Ake Dango yang berada dalam ruas bambu kemudian dituangkan ke dalam Rau (mangkuk putih) dan ditaburi bunga Manuru lalu disemayamkan di ruang dalam Kadato Kie karena akan didoakan dalam prosesi ratib Haddad Farraj oleh Imam Syara Kesultanan Tidore ba'da Magrib serta prosesi Sadat Boso oleh Imam Togubu.

Ratib Haddad Farraj & Sadat Boso dimaksudkan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi Sultan, Jou Boki, Bobato Pehak Raha (Dewan Menteri) Kesultanan, bala rakyat dan negeri Tidore serta wilayah kekuasaannya.


Iring-iringan pengantar Ake Dango yang dibawa oleh anak keturunan Soa Romtoha Tomayou tiba di Kadato Kie

Ake Dango diserahkan kepada Sultan Tidore H. Husain Syah

Sultan Tidore menuang Ake Dango ke dalam Rau (mangkok putih)

Semua air suci dipindahkan ke dalam Rau yang sudah ditaburi bunga manuru


Doa bersama | Sultan Tidore, Walikota Tidore Kepulauan, Perdana Menteri Kesultanan Tidore, dan para Bobato

Festival Tidore 2017

Kota Ake Dango & Ratib Haddad Farraj merupakan ritual adat masyarakat Tidore yang masuk dalam rangkaian kegiatan Festival Hari Jadi Tidore ke-909 tahun 2017. Festival Tidore diselenggarakan sejak tanggal 29 Maret 2017 hingga tanggal 12 April 2017.

Rangkaian kegiatan Festival Tidore 2017 terdiri dari Kota Tupa (29/3 & 2/4), Siloloa Sultan Tidore (7/4), Festival & Bazaar Guruabunga (8/4), Prosesi Tagi Kie (9/4), Rora Ake Dango (9/4), Kota Ake Dango & Ratib Haddad Farraj (10/4), Parade Juanga Sultan Tidore (10/4), Kota & Rora Paji (10/4), Perjalanan Paji Nyili-Nyili (11/4), Kirab Agung Kesultanan & Upacara Puncak Hari Jadi Tidore (12/4), Launching Museum Maritim Dunia (12/4), Ratib Taji Besi (12/4). 

Sultan Tidore dan Walikota Tidore

TIDORE
Momen pertama kali berkunjung ke istana Kesultanan Tidore

Panglima besar Kesultanan Tidore

Singgasana Kesultanan Tidore

Istana sepuh yang di sebut Kadato Kie ini adalah saksi bisu sepak terjang Kesultanan Tidore, masa saat Sultan Nuku berkuasa sejak 1797, hingga berjaya dengan mempersatukan seluruh kerajaan di perairan Maluku termasuk Papua dan mengusir kompeni Belanda tanpa pertumpahan darah.

Kini Kadato Kie hanya dipakai untuk acara seremonial, juga tempat menyimpan, merawat, dan memamerkan benda-benda pusaka milik kesultanan, seperti senjata (pedang dan perisai), mahkota, pisau keris Sultan, Al Quran tinta emas, pedang, pakaian Sultan, pakaian panglima perang/Kapita Lao.

Suguhan istana: Kue-kue khas Tidore



Kedaton Kesultanan Tidore, Senin 10 April 2017.

Bersama Annie Nugraha, Haryadi Yansyah, Deddy Huang, Eko Nurhuda, Rifki Faiza Rahman, Attini Zulfayah, Tati Suherman, Ayu, Dwi Setijo Widodo, Ibu Dwi Woro Retno, Anita Gathmir (Ngofa Tidore Tour & Travel), Kak Gathmir (Ngofa Tidore Tour & Travel). 

Prosesi Tagi Kie dan Rora Ake Dango di Festival Tidore 2017

Festival Tidore 2017 - Rora Ake Dango
Festival Tidore 2017 - Rora Ake Dango

Prosesi Tagi Kie

Prosesi Tagi Kie adalah perjalanan ke puncak Gunung Mar'ijang, dilaksanakan oleh Pemuka Adat Soa Romtoha Tomayou untuk mengambil air di puncak Gunung Kie Matubu. Air tersebut kemudian disemayamkan di rumah adat para Sowohi Soa Romtoha Tomayou selama satu malam untuk didoakan sehingga disebut Ake Dango.

Dalam rangka Hari Jadi Tidore ke-909 tahun 2017, ritual Tagi Kie melibatkan elemen organisasi kemasyarakatan dan pemuda dalam ekspedisi Tagi Kie untuk membersihkan di kawasan Puncak Gunung Mar'ijang dalam rangka merawat dan menjaga kelestarian kawasan puncak sebagai situs ritual penting bagi masyarakat adat. 


Rora Ake Dango

Rora Ake Dano dilaksanakan di Sonine Guruabunga ba'da Isya hingga menjelang Subuh. Rora Ake Dango adalah upacara untuk menyatukan air yang telah disemayamkan di masing-masing rumah Sowohi Soa Romtoha Tomayou sebelumnya. 

Dalam ritual Rora Ake Dango, anak keturunan Soa Romtoha Tomayou akan melakukan moro-moro dan kabata yang berisikan pesan-pesan leluhur untuk dijaga oleh seluruh masyarakat adat Tidore. Prosesi Rora Ake Dango juga merupakan upacara Pembukaan Festival Tidore 2017 dalam rangka Hari Jadi Tidore ke-909.

Selepas magrib di Gurabunga, sebelum menyaksikan pembukaan Festival Tidore 2017. Blogger dan rombongan dari Jakarta berkumpul di rumah Alloed (Gogo), menikmati santap malam dengan menu ala masyarakat pegunungan; sayur lilin, ikan tuna goreng, dan sambal merah. Kebersamaan dan kenikmatan yang haqiqi!

Masjid dan musola dekat lapangan Desa Gurabunga, lokasi acara ritual Tagi Kie dan Pembukaan Festival Tidore 2017. Dari dua rumah ibadah inilah panggilan lantang tanpa pengeras suara terdengar "Hai ngofa se dano.." diawali tiupan panjang Tahuri menggema ke seluruh desa hingga puncak Kie Matubu. Tahuri = alat musik tradisional Maluku yang terbuat dari cangkang hewan.

Seluruh lampu listrik dipadamkan, hanya ada temaram lampu minyak di area tenda tamu undangan dan obor di area lapangan tempat ritual dilaksanakan
Iring-iringan para pembawa obor yang datang dari salah satu penjuru desa. Didahului oleh Sowohi, diikuti dengan seorang wanita yang membawa air dalam bambu berpenutup kain putih. Berjalan berbaris diikuti oleh keluarga dari marga Sowohi.

Proses penyerahan air suci yang dibawa dari rumah masing-masing Sowohi. Air suci yang dibawa dituang ke dalam bambu lebih besar (berpenutup kain putih), disaksikan oleh para Babato adat (pemangku adat).
Bambu berukuran lebih besar berpenutup kain putih ini berisi kumpulan air suci yang dibawa dari masing-masing rumah Sowohi. Bambu dipagari dan dihiasi Janur serta obor.

Berselimut aura mistis, ritual ini menjadi pamungkas dimulainya Festival Tidore 2017.
Pertunjukkan tarian Kapita oleh 30 pemuda dan anak anak.

Sambutan dari Sultan Tidore, H. Husain Syah
Para tamu undangan yang hadir di malam Pembukaan Festival Tidore 2017

Blogger Haryadi Yansyah (omnduut.com) dan Deddy Huang (Deddyhuang.com)

Pertunjukkan Seni Kabata, yakni seni berbalas pantun yang dilakukan penduduk sambil menumbuk padi. (tonton videonya pada akhir tulisan ini).

Dengan menggunakan topi besu, para lelaki berdendang saling berbalas pantun dengan disesuaikan irama hentakan Dulu Ma Ngofa (tongkat penumbuk padi).
Blogger dan rombongan dari Jakarta berfoto bersama Pak Abdullah Husain, Lurah Desa Gurabunga. Gurabunga terpilih sebagai lokasi prosesi Tagi Kie karena keberadaannya sebagai nadi kehidupan masyarakat Tidore. Desa tertinggi di Tidore ini mengayomi lima marga berbeda, yakni Mahifa, Toduho, Tosofu, Tosofu Malamo, dan Fola Sowohi.

Berfoto bersama Sultan Tidore dan Permaisuri di depan alat penumbuk padi yang dijadikan alat musik pengiring Seni Kabata

Berfoto bersama 6 Sowohi
Dalam acara adat ini, semua wajib berpakaian (atasan) warna putih. diutamakan model kebaya atau baju kurung. Sedangkan bawahannya kain atau rok bernuansa tradisional seperti batik atau tenun.
Saudara baru di Tidore: Eros, Bams, Alloed (Gogo)

Untuk melihat rangkaian acara ini dalam bentuk video, silakan tonton dalam video yang saya upload di channel Youtube saya pada akhir tulisan ini.

Gurabunga, Tidore, Maluku Utara.  Minggu, 9 April 2017.  

Bersama Annie Nugraha, Haryadi Yansyah, Deddy Huang, Eko Nurhuda, Rifki Faiza Rahman, Attini Zulfayah, Tati Suherman, Ayu, Dwi Setijo Widodo, Ibu Dwi Woro Retno, Anita Gathmir (Ngofa Tidore Tour & Travel), Kak Gathmir (Ngofa Tidore Tour & Travel).


Baca juga:
Mengenal Kuliner Tidore Lewat Festival Gurabunga
Tiada Gundah di Tidore
Nikmati Kuliner Khas Tidore Ini di Safira Beach Restaurant
Tidore di Bulan Februari dan Ingatan Menuju Napak Tilas Magelhans  
Liburan Seru di Pulau Failonga


. . .