Tampilkan postingan dengan label Pulau Leebong. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pulau Leebong. Tampilkan semua postingan

Villa Cakra Pulau Leebong, Villa Teranyar Berkapasitas Besar!

Pulau Leebong saat ini memiliki enam buah villa yang bisa dipesan oleh tamu yang hendak merasakan sensasi berlibur di pulau pribadi. Nah, liburan Belitung kali ini, saya bersama anak mencicipi bermalam di Villa Cakra yang merupakan villa teranyar di Leebong. Berikut adalah penampakan Villa Cakra dan aktivitas saya selama 2 hari di Pulau Leebong Belitung pada tgl. 16-17 November 2020. 

Villa Pulau Leebong
Villa Cakra Pulau Leebong BELITUNG

Villa Besar Berkapasitas Hingga 16 Orang

Villa Cakra merupakan villa terbesar yang ada di Pulau Leebong saat ini. Secara umur ia adalah adik bungsu dari 5 villa lainnya, tapi secara ukuran, dia adalah kakak besar.

Disebut terbesar karena bangunan villa yang terdiri dari dua lantai ini mampu menampung hingga 16 orang. Terdapat 2 kamar di lantai atas, dan 2 kamar di lantai bawah. Masing-masing kamar dengan pintu langsung keluar.

Setiap kamar terdapat 2 king bed. Idealnya 1 bed untuk 2 orang saja. Namun, jika ditempati oleh keluarga dengan 3-4 anak, 1 bed bisa buat 3 orang. Bahkan kalau anak masih kecil-kecil, masih bisa buat berempat.

Villa ini tentu cocok buat menginap dengan rombongan, baik rombongan keluarga, teman, komunitas, maupun perusahaan.

Saya menginap berdua saja dengan anak perempuan saya, membuat kamar yang kami tempati terasa kebesaran. Malah enak sih sebetulnya, tapi berasa kesepian haha. Andai suami dan anak bujang saya ikut serta, pasti lebih ramai dan menyenangkan.

VILLA CAKRA PULAU LEEBONG - 2 King Bed Size, kamar ini hanya saya tempati berdua anak

VILLA CAKRA PULAU LEEBONG - Dinding kaca lebar menghadap ke hutan pulau

VILLA CAKRA - Dinding kaca, bukan jendela, agar aman dari hewan liar (burung, monyet, ular, dll)


Fasilitas Serba Berkualitas 

Ketika seseorang memutuskan berlibur dan menginap di pulau, ia bukan hanya ingin berpuas ria menikmati aktivitas outdoor, tetapi juga indoor. Dalam artian,  ia juga butuh tempat yang nyaman untuk beristirahat setelah bertualang menjelajah pulau, entah itu bermain di darat, maupun di pantai dan laut.

Ada orang yang cukup dengan kamar biasa saja, bed kecil dan tipis pun tak apa, yang penting bisa berbaring dan tidur, serta mandi selepas beraktivitas outdoor. Ada pula yang butuh kamar tidak hanya nyaman dan aman, tapi juga mewah. Villa Cakra dibuat untuk memfasilitasi tamu tipe kedua. 

King bed size di Villa Cakra menggunakan bed kualitas tinggi, dengan sprei, bantal, dan sarung bantal yang bersih dan bagus, serta ranjang kayu kuat yang bukan murahan. Kualitas tidur tentu jadi jaminan bagi yang menggunakannya. 

Ruangan besar dengan plafon yang tinggi, membuat ruang tidur terasa makin lapang. Meskipun tidak ada jendela, udara segar bisa didapat dengan bebas ketika pintu dibuka lebar. 

Sebuah AC terpasang agar ruangan senantiasa sejuk.

Bagian dinding kaca lebar dengan gorden memang mirip jendela, dipasang untuk view keluar agar kita bisa mendapatkan pemandangan yang asri ke hutan, maupun ke laut.

Meja dan lemari semua serba kayu, terlihat kokoh untuk meletakkan banyak barang maupun sebagai meja untuk makan atau pun bekerja di sela-sela liburan.




Kamar Mandi Berukuran Besar

Dilihat dari ukuran, sebetulnya kamar mandi di Villa Barata jauh lebih besar daripada yang di Villa Cakra. Bedanya, lantai 2 Villa Cakra ini kan 2 kamar, kamar mandinya dibuat 2. Kalau dibuat 1 saja tentu jadi besar. 

Di dalam kamar mandi terdapat cermin yang lebar dan tinggi, ukurannya seluas bidang dinding. Di sana ada meja kayu yang panjang dengan wastafel lonjong yang memanjang. Di atasnya, tersedia lengkap peralatan untuk mandi.

Jika di Villa Barata ada bath-up, maka di Villa Cakra tidak. Untuk mandi menggunakan standing shower dengan keran air hangat dan dingin yang berfungsi dengan baik. 

4 buah handuk tebal dan wangi, tersedia di lemari, termasuk hair dryer. 

Seluruh dinding kamar mandi terbuat dari kayu. Merasa takut cepat rusak nggak sih kalau kena air mandi terus? Saya kepikiran. Padahal rumah kayu nenek saya di Sumsel juga full kayu. Eh tapi ngapain saya pikirin ya, lha pengelolanya aja santai, 5 tahun tinggal ganti katanya 😂 

Tapi percayalah, material kayu di villa ini bukan kayu biasa. Papan disusun dengan begitu rapat, karena yang namanya di pulau, ada bermacam hewan liar, dari yang kecil seperti serangga, hingga yang nyeremin seperti ular. 

Tapi tenang, semua sudah diperhitungkan. Ketakutan semacam itu tak perlu ada. Bahkan agar cahaya alami tetap masuk, dinding pada bagian atas menggunakan kaca, jadi tak terbuka.




Balkon Lebar Menghadap ke Laut

Ini adalah tempat favorit untuk bersantai di villa. Ada 2 buah bangku kayu panjang yang besar dan kuat terpasang bersama 2 meja. Kita bisa duduk di situ untuk menikmati udara segar pulau sambil menikmati pemandangan laut yang berjarak 50an meter saja dari letak villa.

Balkon ini bisa digunakan bersama dengan penghuni kamar di sebelah. Ukurannya yang luas bisa menampung hingga 50 orang. Wow ya!

Saya masih teringat pengalaman ketika menginap di Tree House (villa Zarra). Dulu pernah ada monyet naik ke balkon. Nangkring santai dengan beberapa kawanannya. Terkejut dong saya. Kebayang kalau saya menaruh sesuatu di balkon, bisa diangkut ama monyet-monyet itu haha

Karena itu, saya mengira monyet bisa kapan saja menghampiri villa-villa, termasuk Villa Cakra. Makanya ketika malam dan sudah tak akan kemana-mana lagi, sandal dan barang apa saja saya bawa ke dalam hihi.

Oh ya, perihal monyet menghampiri villa, nggak usah kuatir juga dia bakal masuk villa ya. Karena tak ada satupun bagian terbuka seperti jendela, atau lubang udara yang terbuka. Semua rapat kecuali pintu masuk. Itu sih tinggal tutup saja.

Villa Cakra Pulau Leebong - Balkon menghadap ke laut

Villa Cakra Pulau Leebong - Welcome drink berupa 1 teko minuman Jeruk Kunci hangat

Villa Cakra Pulau Leebong - 2 unit bangku kayu panjang di balkon

Sarapan di Pinggir Pantai

Dari pengalaman menginap di Pulau Leebong sebelumnya, tempat sarapan biasanya di restoran. Kemarin, ketika saya menginap bersama anak, kami ditempatkan di bangku-bangku yang ada di pinggir pantai. Begitu juga tamu lainnya.

Ada beberapa meja kayu beserta bangku di pinggir pantai, tak jauh dari depan resto. Nah, di sana sudah diletakkan peralatan makan. Saat kami bilang mau sarapan, kami langsung di antar ke meja yang sudah disediakan. Jarak antar meja tersebut berjauhan meja tamu lainnya. Dengan cara begini, saya melihat protokol kesehatan makan direstoran telah diterapkan dengan baik.

Ya, meskipun tamu sedang tak banyak, weekdays pula ya kan, tapi tetap diberlakukan tidak makan di restoran agar tidak berkumpul di satu tempat.

Senin malam, kami pun tidak makan di restoran, tapi saya pesan minta diantar ke kamar. Lumayan juga jalan kaki dari resto ke villa ya hehe. Eh sebetulnya saya takut keluar villa malam-malam sih haha

Pagi itu kami sarapan dengan 2 macam menu saja yakni Nasi Goreng dan Mie Goreng. Ada Singkong Goreng sebagai tambahan, tentunya disajikan bersama teh dan kopi sebagai minuman. 

Kami sarapan setelah berjam-jam main di air. Tak heran jika merasa sangat lapar. Makanan yang tersaji langsung dimakan dengan lahap oleh anak saya. Saya melihatnya langsung merasa kenyang hehe

Ohya, kata Pak Yudi, owner Pulau Leebong yang pagi itu meluangkan waktu ngobrol santai dengan saya, biasanya mereka memiliki stock bahan makanan dalam jumlah banyak dan bervariasi, namun sejak pandemi tamu agak sepi, jadi stock bahan dikurangi, bahkan ditiadakan kecuali sudah pasti ada tamu dan tamunya adalah tamu menginap.

Jadi beberapa menu yang biasa tersedia, mesti direquest dulu baru ada. Seperti pisang goreng yang jadi favorit saya di Leebong, dan sebuah kudapan yang Pak Yudi sendiri lupa namanya, saat itu tak ada, padahal Pak Yudi ingin menyajikannya ke saya agar saya bisa mencicipinya.

Ya sudah pak, ini berarti saya mesti balik lagi ke Leebong biar kesampaian buat mencicipi kudapan yang bapak maksud 😂

SARAPAN di Pulau Leebong - Makan di pinggir pantai

SARAPAN di Pulau Leebong - Tamu lain juga ditempatkan di meja pinggir pantai

SARAPAN - Nasi Goreng beralas daun simpor yang saya bawa ke kamar 😀

Aktivitas Bersama Anak 

Jujur, anak saya sejak pandemi tidak pernah keluar rumah. Sekalinya keluar saya bawa ke Pulau Leebong, langsung seperti anak ayam lepas dari kandang, main ga berhenti-henti saking senangnya, apalagi di pantai dengan laut super dangkal, bukan main gembiranya.

Kami keluar villa selepas subuh, pergi bersepeda ke Pantai Chicas untuk melihat sunrise. Sampai di sana waktunya pas, matahari mulai terbit dengan sangat indahnya. Saya terpukau lama, sementara anak saya cuek bebek, fokus pada laut saja pingin lekas-lekas nyebur 😂

Setelah menyaksikan sunrise yang menyentuh hati, saya dan anak main air. Dia berendam lama mengorek pasir di dasar air, mencari kerang. Lalu berenang ke gazebo. Saya sudah sering ke sini, jadi kali ini saya ingin mengabadikan kegiatan anak saya saja, sepuasnya.

Setelah dari Pantai Chicas kami pindah ke pantai depan resto. Di sana berenang, snorkeling, memberi makan ikan, dan main paddle board. Wuah, di sini terasa serunya, bisa nyebur bareng loncat dari jembatan, dan tertawa bareng saat memberi makan ikan yang super ngagetin.

Saya beruntung Selasa pagi sampai siang (17/11/2020) cuaca sangat cerah. Kegiatan main di laut jadi asyik, foto-foto dan videoan juga puas. Selama di sana saya banyak sekali mengandalkan ROG Phone 3 buat ambil gambar, diselingi realme narzo 20 Pro. Happy jadi punya banyak dokumentasi cakep!

Sunrise di Pulau Leebong 

Air pasang di Pantai Chicas, asyik buat berendam dan berenang

Snorkeling di Pulau Leebong, lokasi di depan villa

Main Paddle Board sepuasnya

 
Fogging tiap hari demi tamu

Pulau terpencil identik dengan serangga liar, bahkan ada yang seluruh pulaunya dipenuhi nyamuk. Di bagian selatan Belitung ini memang ada 1 pulau yang terkenal dengan nyamuknya yang ganas, Pulau Rengit namanya. 

Bagaimana dengan Pulau Leebong? Sependek saya pernah datang dan menginap di sini sejak tahun 2016 hingga sekarang 2020, saya tidak pernah mendapatkan pengalaman buruk dengan nyamuk. 

Biasanya tiap sore ada fogging secara menyeluruh terutama di area villa dan sejumlah tempat yang biasa dijadikan tempat tamu berkumpul. Namun sejak pandemi intensitasnya dikurangi karena tingkat kunjungan tamu menginap berkurang. Tetapi jika ada yang menginap, meskipun hanya 1 orang, fogging tetap dilakukan.

Ohya sebab itu pula kenapa lantai dan dinding kayu villa disusun dengan sangat rapat, bahkan tanpa jendela, salah satunya agar tidak mudah dimasuki nyamuk. 

Nah, saya menangkap momen fogging pada tg. 16/11/2020 lalu, penampakannya ada pada foto berikut.
Villa Cakra Pulau Leebong - Bukan kabut, tapi asap fogging 😁

Villa Cakra - Dirancang dengan seksama, didesain dengan indah

Harga Villa Cakra 

Saat ini Villa Cakra belum ditawarkan untuk umum. Harganya belum ditetapkan. Berapa kira-kira harganya?

Saya akan ulas sekilas villa lain yang merupakan kakak-kakaknya Villa Cakra :

RATE VILLA di Pulau Leebong

  • Chiccas Villa Rp 4,800,000,-
  • Declan Villa Rp 4,800,000,-
  • Abe Villa Rp 6,800,000,-
  • Zarra Tree House Rp 4,800,000,-
  • Barata Villa Rp 8,600,000,-

Villa Barata saat ini merupakan villa dengan harga tertinggi, maka jika Villa Cakra lebih besar, harganya bisa jadi lebih tinggi dari harga Villa Barata 😃

Kalau bujet pas-pasan, tarif nya memang berat ya buat bayar sendiri, makanya cocok buat rombongan besar, misal keluarga besar, atau bepergian dengan kelompok besar bersama kawan di komunitas atau pun perusahaan.

Ada harga ada kualitas. 

Kedatangan saya sebanyak 6 kali ke pulau ini, menandakan bahwa tempat ini memang istimewa buat saya pribadi.

Ada banyak alasan untuk menyukai dan mencintai Pulau Leebong. Saya sudah menceritakannya berkali-kali di blog ini, dan ada ratusan foto yang pernah saya upload di media sosial seperti Instagram, serta sejumlah video di Channel Katerina. S

Alhamdulillah, anak-anak dan suami sudah merasakan betapa menyenangkan berlibur di tempat ini. Saat bersama teman-teman pun, saya happy. Telah dua kali saya kemari mengajak teman-teman blogger, karena saya ingin mereka juga merasakan bagaimana berkesannya liburan di Pulau Leebong.

Keramahan adalah alasan paling penting yang saya suka dari Pulau Leebong

 
Bersama Pak Yudi dan Geril


Kegiatan saya selama di Pulau Leebong dapat dilihat dalam bentuk foto maupun video, silakan kunjungi:

Channel Katerina. S untuk video 
  • Bersepeda di Pulau Leebong
  • Sunrise di Pulau

Instagram dan FB Pages @travelerien

Untuk kegiatan, berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan selama di Pulau Leebong:
  • - Bersepeda
  • - Berenang
  • - Bersantai di pantai
  • - Snorkeling
  • - Keliling Mangrove
  • - Main Kayak
  • - Main Padlle board
  • - Pergi ke Gusung (Pulau Burung)
  • - Nyuloh (tergantung musim)
  • - Api unggun

Untuk pemesanan villa bisa melalui Traveloka dan Booking.com

Jika datang dengan rombongan, sebaiknya gunakan jasa travel lokal agar acara Anda lebih terencana dan terjadwal dengan baik. Saya biasanya menggunakan Picniq & Tour, kalian bisa kontak Jeffry atau adminnya di nomor: +62 821 7560 1111 Call and WA, dan +62 819 4955 5588 WA.

Saya merekomendasikan Picniq Tour karena mereka sudah biasa membawa tamu dalam jumlah besar bahkan artis ibukota. Baru-baru ini mereka handle 30an artis Ivan Seventeen dkk dalam acara Belitung Bersepeda bersama komunitas @48bersepeda dan @belitungfoldingbike. 

Ohya, Pulau Leebong ini sudah 3x jadi lokasi syuting acara Trans 7, My Trip My Adventure, dan lainnya. Serta jadi lokasi syuting sinetron produksi Malaysia. Sejumlah pejabat dari Jakarta sudah datang dan menginap di sini, salah satunya Ibu Puji Astuti pernah kemari ketika masih menjadi menteri.

Pengalaman manis kala menginap di Villa Cakra berdua saja sama anak 💚

Kapan harga Villa Cakra akan diluncurkan? Tunggu tanggal mainnya, waktunya tak lama lagi.

Kabar menariknya, tak lama lagi Pulau Leebong akan memiliki Ocean Bar, sebuah bar di atas laut yang terletak di bagian terdepan pulau. Saat saya di sini, Ocean Bar sedang dibangun, dan kemungkinan Januari 2021 sudah jadi. 


Saya dengan senang hati akan kembali dan melihatnya bersama keluarga.

Semua informasi tentang Leebong Island silakan kunjungi:

Leebong Island, Belitung - Indonesia  
+62 877 9609 9123 (IDN) (WhatsApp Only)  
+62 817 0 917 677 (ENG) (WhatsApp Only)  
resort@leebongisland.com

Artikel lain tentang Leebong Island dan Belitung:



Pulau Leebong Tempat Romantis di Belitung Untuk Menikmati Bulan Madu

Pulau Leebong adalah salah satu alasan kenapa saya selalu ingin datang ke Belitung. Bukan hanya indah, pulau pribadi yang kecil dan terpencil ini memiliki semua yang saya inginkan dari sebuah pulau ideal yang nyaman untuk berlibur dengan keluarga, bersama rombongan teman, atau bahkan untuk menikmati bulan madu romantis bersama pasangan.

liburan belitung terbaik
Liburan Pulau Leebong Belitung

Sebuah kenyamanan dan tulusnya sebuah keramahan

Pulau Leebong punya image berbeda dari apa yang umumnya wisatawan tahu tentang Belitung, yakni tanpa batu-batu granit berukuran raksasa, di pantai maupun perairannya. Ia punya karakter sendiri, memiliki pantai pasir putih yang luas, serta dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang di atasnya ditumbuhi mangrove terbaik.

Sependek pengalaman saya datang ke Belitung sejak tahun 2015, tiap tahun hingga tahun 2019, saya tidak pernah melewatkan mampir ke Pulau Leebong, baik sekadar berkunjung one day tour, maupun sengaja tinggal untuk bermalam. 

Leebong adalah sebuah kenyamanan dan tulusnya sebuah keramahan. Karenanya, seolah tak afdol jika ke Belitung tanpa menyambanginya.

Jetty di bagian terdepan Pulau Leebong, titik kedatangan pengunjung 

Sarat Fasilitas Berkualitas 

Beberapa kali saya merasakan keseruan tiap kali ke Leebong bersama rombongan teman. Pun tak kalah menyenangkan ketika datang berdua saja dengan suami, jadi moment liburan tak terlupakan. 

Berbagai aktivitas bisa dilakukan di sini, mulai dari berenang, bermain kayak, paddle board, bersepeda keliling pulau, snorkeling, nyuloh, berolahraga volley, tenis meja, yoga, hingga berpetualang naik perahu keliling hutan mangrove. 

Soal makan, siapa pun bisa menikmati berbagai jenis hidangan enak di Restoran Leebong, atau bersantai sambil menyeruput minuman di Pirate's Koffie. Kita tinggal memesan apa yang kita suka, dan kemudian membayarnya.

Suasana tenang, bersih di semua tempat, serta villa-villa berkualitas sarat fasilitas, adalah semua hal yang dicari dari sebuah liburan yang sempurna. Mau leyeh-leyeh manja saja di villa atau bertualang seru di pulau, semua bisa dilakukan. 

Dulu ada tenda, sekarang tak ada lagi


Berduaan, romantis-romantisan

Honeymoon bukan hanya milik mereka pengantin baru, saya sebagai pengantin lama pun selalu suka yang namanya bepergian romantis berdua pasangan. 

Nah, romantis itu memang bukan selalu tentang tempat dan suasana, tapi yang utama ada pada orangnya, sebuah sikap yang berasal dari dalam diri sehingga di mana saja tetap bisa menciptakan ekspresi romantis, bahkan di tengah pasar becek yang ramai sekali pun.

Namun pada sebuah tempat dan suasana tertentu, sesi romantis-romantisan akan terasa lebih indah, manis dirasa, penuh kesan, dan jadi kenangan tak terlupakan. Ya seperti Leebong ini, mendukung banget buat berduaan romantis😆

Berduaan di sini rasanya sangat tak cukup kalau 2-3 hari saja, yakinlah minimal satu minggu baru ada kata puas. Kalau saya sih, setahun pun di Pulau Leebong bakal betah. Bisa nggak sih saya tinggal di sana dalam waktu lama? Bisa aja, kalau halu 😂

From Leebong with Love

Tempat mengesankan, banyak kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan 

Ada sunset dan sunrise yang bisa disaksikan di waktu-waktu terbaik dari tempat-tempat terbaik di pulau. Bisa dilihat dari balkon villa saja, dari jetty, atau dari tepian pantai, semua sama indah, menghadirkan perasaan cinta yang berbunga-bunga bagi pasangan yang sedang berbahagia.

Gazebo-gazebo unik di pantai yang kadang kaki-kakinya terendam bila air laut pasang, adalah tempat-tempat nol gangguan buat berduaan. Mau berapa lama bersantai di atasnya, diam dan terlena menyaksikan pemandangan sekitar, atau tertidur hingga petang menjelang, bisa lakukan sesuka hati. Yang penting nggak lupa waktu salat aja 😁

Kolam renang terkeren adalah laut jernih dan bersih yang berada di seluruh sisi pulau. Yang terbaik adalah di bagian depan, dan Pantai Chicas yang ada di bagian belakang. Luas tak terkira dengan air yang selalu hangat berasal dari pemanas alami bernama matahari. Inilah kolam renang yang paling mantul!

Salah satu gazebo di Pantai Chicas

Namanya juga private island, suasana private bisa kapan saja didapat

Kebanyakan pasangan bulan madu menginginkan tempat-tempat yang tenang untuk berduaan. Tempat yang membuat mereka bebas beraktivitas tanpa gangguan. 

Kalau saya, misal pergi ke pulau berdua suami, tidak ingin dilihat orang ketika sedang melakukan apa saja di dalam atau di luar sekitar kamar, saat berjalan-jalan di pantai, saat main air buat berendam dan berenang, saat menikmati makanan di restoran, saat berjalan-jalan keliling pulau, atau apa pun saat di mana pun, ingin sekali bebas dari penglihatan orang-orang.

Tapi, mana bisa benar-benar bebas dari mata orang lain? Katakanlah pengunjung lain nggak ada, pada sibuk beraktivitas sendiri dan menyepi dalam villa yang ditempati atau pergi ke sudut lain pulau, tapi tentu ada pekerja yang sekali waktu atau beberapa kali harus melintas di antara villa, pantai, resto dan lainnya. 

Belum mungkin orang macam saya harus beli pulau sendiri dulu supaya bisa liburan di pulau tanpa gangguan, bukan? Nah, nggak usah repot sampai jual ginjal juga buat beli pulau, cukup datang ke Pulau Leebong, suasana serba private selama menikmati liburan di pulau ini bisa banget didapat.

Pantai Chicas, suasana sepi dan tenang sepanjang waktu

Pantai Chicas dengan pasir putih bersih, private beach andalan di Pulau Leebong 

Seakan punya villa pribadi

Pertama, lihat deh villa-villanya. Di Pulau Leebong ini, villa-villa dibangun berjarak, nggak ada yang saling menempel. Dan di antara jarak itu, ada pohon-pohon besar dan tinggi, ada pula hanya berupa tanah kosong yang lapang dengan taman kecil berisi tanaman-tanaman pendek.

Saat di dalam villa, mau ngobrol kencang pun penghuni villa lain nggak bakal dengar. Jarak jadi alat kedap suara yang paten. 

Contoh nih, Villa Zarra dan Villa Barata. Kedua villa ini berjarak kurang lebih 20 meter. Saat saya berada di Villa Zarra, saya tidak bisa mendengar suara orang mengobrol di Villa Barata. Kecuali ada yang berteriak kencang, baru kedengaran. Itu pun agak sayup.

Villa Barata, salah satu villa terbesar di Pulau Leebong
 

Deretan villa di Pulau Leebong

Senyap, seolah sendirian di pulau

Herannya, meskipun dari dalam villa saya tak bisa mendengar suara orang lain di luar, tapi bisa mendengar suara debur ombak, suara angin, suara daun-daun yang bergesekan dengan dinding villa, bahkan sesekali suara binatang liar. Sisanya, senyap. 

Suara-suara itu seolah jadi peredam suara manusia, ia menguasai suasana, seolah sengaja supaya telinga ini hanya mendengar apa yang ingin pulau perdengarkan saja.

Para karyawan tidur di mess. Villa terdekat dari mess hanya Chicas Villa. Jika butuh sesuatu bagaimana caranya? Keluar, turun dari villa, jalan kaki ke resto yang menempel dengan mess. Di sana pasti ada orang. Entah sekarang, mungkin sudah ada alat komunikasi. Tapi bisa jadi sengaja ditiadakan demi terwujudnya suasana "tidak saling ganggu".

Yang pasti, di balik fasilitas mewah dan serba lengkap dalam villa, ada privacy yang layak dipuja, karena memang suasana romantis datang dari serba tanpa siapa-siapa. 

Tree house Villa Zarra - Leebong Island

Villa-villa mewah bernuansa alam

Pulau Leebong memang agak terpencil dan tersembunyi, tapi jangan salah, fasilitas penginapan di pulau ini bukan sembarangan. Villa-villa dirancang penuh perhitungan, didesain istimewa menjadi bangunan bernuansa alam yang berkelas. 

Semua serba kayu, tapi bukan sembarang kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu pilihan yang disusun menjadi villa-villa yang berdiri kuat dan kokoh. Desain eksterior dan interior, furniture yang digunakan, menunjukkan bahwa harga mahal yang ditawarkan permalamnya, memang pantas untuk sebuah kualitas yang dipersembahkan.

Betapa detail setiap villa beserta isinya, membuat saya tak berhenti mengaguminya. Rasanya, selalu ingin berlama-lama tinggal di dalamnya, entah untuk beristirahat tanpa gangguan, maupun sekadar leyeh-leyeh menikmati udara segar sepanjang waktu dari balkon-balkonnya yang terbuka dan berpemandangan ke laut.

Main ayunan di perkarangan villa. Dikelilingi pohon, sesekali ada monyet turun dan mendekat

Dari balkon Villa Zarra, setiap pagi saya lihat ramai monyet-monyet liar turun ke halaman villa. Mereka bergerombol dalam jumlah kecil, merangkak cepat di atas pasir, lalu melompat kabur secepat kilat ketika diberi teriakan kencang. Sebuah tontonan yang membuat saya dan suami terkekeh panjang.

Malam-malam yang senyap kadang terasa hangat, kadang menjadi sejuk. Dan di saat cuaca bagus, yang terindah adalah taburan bintang gemintang yang selalu membuat terlena kala menyaksikannya. 

Namun, kasur empuk yang bersih dan wangi, lebih suka jika lekas ditempati. 

Membayar mahal tarif tinggal di Pulau Leebong, bagi saya itu berarti membayar tempat dan suasana. Tapi akan ada yang berkata, "kok mahal amat?"

Ya...

Selera orang beda-beda. Ada yang suka berada di kamar suite di puncak tertinggi gedung di tengah gemerlap kota metropolitan, dan ia menyebutnya "Inilah tempat favorit saya, semahal apapun saya siap bayar".

Ada pula yang suka pergi ke tempat-tempat terpencil dan sepi, pergi ke pulau untuk menikmati hangat matahari, bermain di pantai dan beraktivitas di air. Ada yang ke gunung, ke tempat yang dikelilingi hutan, menikmati kesejukan dan udara segar. Dan mereka ini juga berkata: "Inilah tempat yang paling saya sukai, semahal apapun saya rela bayar".

Mahal itu sangat relatif.

Mahal bila hati kita tak ada di sana, murah bila kita menyukainya. Pemahaman soal tarif akan kembali pada kesukaan kita. Maka, mewah akan berbeda makna bila dilihat dari sudut pandang berbeda. 

Pulau Leebong, tak hanya memuaskan kegemaran orang-orang yang suka bertualang dan menyukai tempat-tempat indah dengan suasana terpencil dan sepi, tapi juga memuaskan orang-orang manja yang nggak mau susah dan repot. 

Ruang tidur Villa Declan

Kamar mandi Villa Declan

Cozy and comfy

Pantai di depan villa


Makan Enak di Restoran Semi Outdoor

Makan enak dalam suasana sangat santai bisa dilakukan kapanpun, tinggal datang ke resto yang berada di pusat fasilitas Pulau Leebong. Kenapa saya sebut santai? Saya tidak perlu berdandan rapi pakai baju formal dan bersepatu bagus buat masuk restoran. Tanpa alas kakipun, bahkan saat masih basah dan penuh pasir, bisa masuk resto!

Kecualiiii...misal di resto sedang ada acara formal, hajatan tamu-tamu lain misalnya, ya sesuaikan diri lah. 

Eh tapi, sekarang bangunan resto ada dua ya. Jadi ada pilihan. Kalau satunya dipakai untuk acara suatu rombongan, pindah ke resto satunya. Atau pesan saja makanannya lalu minta diantar ke pondok-pondok di pinggir pantai he he. Kalau saya sih lebih suka cari tempat duduk di luar resto. Lebih dekat ke pantai, bisa jauh lebih santai.

Di depan resto ada pantai pasir putih dengan laut dangkal yang berair sangat jernih. Di sana bisa main air untuk sekadar berendam atau berenang, bahkan main paddle board dan kayak. Jika lelah bermain, lalu haus dan menjadi lapar, nggak perlu balik ke villa dulu buat mandi dan ganti baju, langsung saja ke resto, pesan makanan, lalu makan.

Sesantai itu di Pulau Leebong. 





Santai di Pirate's Koffie

Paling suka pergi ke bagian belakang pulau. Di sana suasananya paling nyaman. Apalagi ada Pirate's Koffie, bisa duduk-duduk santai sambil menyeruput minuman kesukaan. 

Di sini siapa pun bisa pesan kopi, minuman buah, dan cemilan khas seperti pisang goreng, dan lainnya.

Lalu ada Pantai Chicas, tempat yang nyaman banget buat menikmati pemandangan ke pantai dan laut. Saat air surut, muncul pantai pasir yang sangat luas. Di atasnya bisa bersepeda sampai jauh. Sepedanya sudah ada, tinggal pakai kalau sedang ada yang nganggur. Gratis!

Ada pula 3 gazebo, dari yang kecil dan pendek, sampai yang tinggi. Kita bisa naik, duduk-duduk santai di atasnya. Saya beberapa kali di sana saat air surut. Selalu terlena duduk di atasnya, menikmati angin sepoi-sepoi yang bikin ngantuk, tanpa sadar tahu-tahu kaki gazebo sudah terendam. Untunglah tidak dalam, hanya sepaha. Jadi bisa jalan kaki saja kembali ke darat he he.





Minuman Blue Kurakau dan White Sand Coffee


Naik perahu keliling hutan mangrove

Aktivitas ini sangat sayang dilewatkan saat berkunjung ke Pulau Leebong. Ada aroma petualangan yang bisa dirasakan saat berperahu menyusuri hutan mangrove. 

Kegiatan ini hanya bisa dilakukan ketika air pasang sebab di saat itulah perahu bisa lewat. Pulau-pulau dekat Pulau Leebong yang ditumbuhi mangrove, lautnya memang tergolong dangkal. Jadi, perlu lihat-lihat situasi ketika hendak keliling mangrove.

Mangrove di Pula Leebong dan sekitarnya disebut-sebut sebagai mangrove terbaik di Belitung, tak ada di tempat lain. Saya lihat sendiri, di sini selain dangkal, airnya juga sangat jernih dan berwarna kehijauan. 

Di tempat lain yang pernah saya datangi, biasanya keruh dan berlumpur. Ini pula yang membuat kegiatan keliling mangrove di sini spesial, karena lebih menyenangkan untuk dilihat dan dilewati.
Naik perahu keliling hutan mangrove

Selain itu, terumbu karang pun ada, bahkan ikan-ikan cantik yang berseliweran di airnya, bisa terlihat dengan jelas oleh mata. 

Menurut Pak Toto, pengelola Pulau Leebong, bahkan di sini bisa untuk snorkeling. Nah, ini istimewanya, mangrove di tempat lain belum tentu bisa jadi tempat snorkeling.

Sesekali tampak burung-burung cantik dengan bulu-bulunya yang berwarna indah. Dedaunan hijau, udara segar, air jernih, matahari yang bersinar cerah, serta seseorang yang menemani, rasanya tak ingin sebentar kala berperahu...
Bahagia berduaan keliling hutan mangrove

Puas-puasin deh main pasir di Gusung Pasir Pulau Burung

Ada satu tempat yang jadi salah satu spot prioritas bagi wisatawan yang datang ke Leebong, yaitu Pulau Burung.

Pulau ini merupakan pulau pasir yang akan terlihat jika air surut. Ketika pasang, pulau akan tenggelam, tapi tidak dalam, masih bisa dijejaki. Selama 4 kali saya pernah ke sana, pernah paling dalam setinggi 60cm saja. 

Biasanya, wisatawan akan dibawa ke sini saat dalam perjalanan menuju Pulau Leebong. Di sana ada jetty tempat perahu/speed boat bersandar, jembatan untuk berjalan-jalan santai, serta bilik kecil untuk tempat ganti baju.

Di atas pulau ada gazebo, ayunan, dan hammock. Nah, bisa banget bersantai di tempat-tempat tersebut. Biasanya ada paddle board dan kayak, jadi bisa bermain juga kalau mau. Kalau bawa anak-anak ke sini paling seru, mereka bisa bebas dan puas bermain pasir. 

Bintang laut banyak terlihat di tempat ini. Untuk sekedar dilihat bakal puas banget, tapi tentu tidak untuk dimainkan dengan cara diangkat keluar dari air. Karena perlakuan seperti ini berarti kematian bagi si bintang laut.

Berdua saja di sini, menyenangkan sekali. 


Honeymoon romantis? Pulau Leebong sangat recommended. 

Indonesia punya banyak tempat indah. Orang-orang terkenal dunia banyak yang telah menjadikan Indonesia sebagai tempat terbaik untuk honeymoon dan liburan romantis. Karena Indonesia sangat luas, pasangan yang ingin honeymoon tinggal pilih ingin di mana sesuai yang ia suka. 

Jika Bali sudah terkenal sejak dulu sebagai tempat romantis, maka Belitung pun layak dijadikan pilihan. Bagi yang  menggemari suasana dan kegiatan di alam seperti saya, pulau terpencil dan private seperti Leebong adalah pilihan yang selalu saya anggap tepat.

Saya bisa bersenang-senang dengan apa yang dimiliki pulau ini, dan saya bisa nyaman dengan fasilitas terbaik yang disediakan oleh pengelola pulau.

Jika sajian dari alam adalah kemewahan, maka suguhan dari pengelola adalah pelengkap kemewahan itu. 

Semua tentang Leebong Island silakan kunjungi:
Leebong Island, Belitung - Indonesia  
+62 877 9609 9123 (IDN) (WhatsApp Only)  
+62 817 0 917 677 (ENG) (WhatsApp Only)  
resort@leebongisland.com


 
Rate Villa di Pulau Leebong:
Chiccas Villa Rp 4,800,000,-
Declan Villa Rp 4,800,000,-
Abe Villa Rp 6,800,000,-
Zarra Tree House Rp 4,800,000,-
Barata Villa Rp 8,600,000,-

Artikel lain tentang Leebong Island dan Belitung: