Tampilkan postingan dengan label IG Live. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IG Live. Tampilkan semua postingan

Let's Ngulandara Ing Nusantara || IG Live Travelerien x IPM Mu'allimaat Muhammadiyah || Pekan Budaya Online

pekan budaya ipm muallimaat jogjakarta

IG Live Katerina @travelerien x IPM Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta IG @ipmemgaat @muallimaatjogja
Sabtu, 30 Januari 2021 Pukul 20.00WIB

*IPM = Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Host: Ima (Bogor) Moderator: Rafida (Jawa Timur)

TUJUAN

Menumbuhkan sikap nasionalisme di dalam diri anggota terhadap kebudayaan Indonesia

BAHAN POKOK MATERI

1. Rasanya belajar budaya baru

2. Pengalaman berkesan selama traveler

3. Kekaguman akan budaya Indonesia

4. Trik supaya pelajar dapat mencintai budaya Indonesia

5. Gerakan cinta budaya yang bisa dilakukan selama pandemi berlangsung

=======================

1. RASANYA BELAJAR BUDAYA BARU

Bagaimana rasanya setiap kali belajar budaya baru? 

Setiap hendak belajar sesuatu yang baru, rasanya tentunya akan sangat menyenangkan. Sebab dari sana, kita dapat pengetahuan yang belum pernah kita miliki sebelumnya. 

Timbul rasa penasaran, rasa ingin tahu yang besar, dan tidak mau sedikitpun terlewat menyimak penjelasan. Termasuk diantaranya topik tentang budaya. sebagai satu hal yang begitu luas dan memberikan pengaruh dalam sendi kehidupan

Kadang-kadang saya merasa aneh menyaksikan kebiasaan yang berbeda terutama yang dikaitkan dengan sopan santun atau keyakinan. Tapi, saya tetap harus menghargai perbedaan tersebut.

Contoh: 

Ada yang namanya budaya "Kemponan" di Kalimantan Barat/Pontianak. Ketika seseorang ditawari/diberi sesuatu dan hendak menolaknya, maka barang yang ditawarkan/diberikan harus disentuh terlebih dulu, baru dikembalikan. Kalau tidak disentuh dulu, dianggap tidak sopan. 

Di Minangkabau ada yang namanya Upacara Turun Mandi, upacara tradisional masyarakat Minangkabau yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas lahirnya seorang anak ke dunia, sekaligus memperkenalkan sang bayi kepada masyarakat. Upacara Turun Mandi ini harus digelar di sungai (batang aia), dengan prosesi arak-arakan. Upacara ini sendiri hanya bisa dilaksanakan di Batang Aia atau Sungai. Jika tak melakukannya dianggap tidak menghormati masyarakat setempat.

Kebiasaan-kebiasaan seperti itulah yang membuat penasaran lalu merasa senang ketika bisa mengetahuinya, meskipun kadang merasa aneh, tapi tentu ada rasa kagum juga.

2. PENGALAMAN BERKESAN SELAMA TRAVELING 

Pengalaman paling berkesan selama traveling terkait budaya, dalam hal apa?

Setiap tempat adalah unik dan selalu memberikan kesan yang tak terlupakan. Apalagi terkait budaya. Karena setiap budaya memiliki kekhasan masing-masing dalam hal itu.

Kebetulan saya pernah mengunjungi sejumlah tempat, pengalaman paling berkesan di semua tempat adalah dengan keramahan masyarakat setempatnya dan budaya selalu ingin menjamu setiap orang yang dijumpai, meski tak dikenal sebelumnya. 

Ada juga terkait kebiasaan dan keyakinan masyarakat setempat dalam menjalani hidup sehari-hari. Seperti di keluarga Batak di sekitar Danau Toba, ketika ada kedukaan mereka malah bernyanyi-nyanyi. 

Atau seperti cara suku Toraja memakamkan keluarganya yang terbilang unik dan menyimpan banyak unsur keyakinan seperti Rambu Solo, di mana saat ada yang meninggal, keluarga menggelar pertunjukan seni dan adu kerbau, semacam ritual untuk mengantarkan jenazah ke alam akhirat. 

Ada pula suku Kajang di Bulukumba yang tidak mengizinkan teknologi masuk ke kawasan adat mereka. Mirip Suku Baduy di Banten, tidak makan makanan buatan pabrik, tidak menggunakan pakaian buatan pabrik, tidak menggunakan barang elektronik, tidak menggunakan listrik, dan lainnya.

Saya pernah mengunjungi Tidore bersama sahabat-sahabat blogger, di antaranya Yuk Annie, Mas Dwi, Deddy Huang, Haryadi Yansyah, Mbak Tati, dan kami sama-sama mengikuti rangkaian acara dalam rangka Ulang Tahun Tidore ke-909. Nah, festival yang digelar selama 1 minggu pada acara tersebut kental dengan nuansa adat. Tiap hari kami menyaksikan budaya Tidore yang sarat akan kearifan lokal. Mulai dari pembacaan puisi, jamuan makan dengan kuliner khas yang telah langka, tarian adat, upacara kebudayaan, hingga pakaian dan orang-orang yang terlibat di dalam acara istimewa tersebut.

Tidore menjadi salah satu daerah paling berkesan buat saya dalam hal mengenal budaya yang Indonesia punya.

3. KEKAGUMAN AKAN BUDAYA INDONESIA

Sejauh mana memiliki kekaguman akan budaya Indonesia? Apa saja?

Saya bangga, senang, dan sangat mengagumi budaya Indonesia yang begitu kaya. Variatif budayanya. Indah unsur seninya. Tidak membosankan karena setiap daerah memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing.

Banyak hal mengagumkan terkait budaya Indonesia, mulai dari produk-produk seni, tarian, kuliner, pakaian adat, kain, hingga tempat-tempat yang memiliki sejarah yang tak ternilai. Bahkan hingga unsur bahasa dan bangunan rumah adat. 

Semua hal itu wajib dilestarikan sampai kapanpun

Jika disuruh memilih mana yang paling mengagumkan, jelas agak sulit karena memang budaya masyarakat Indonesia itu masing-masing sangat unik dan lahir tidak serta merta, tetapi memang hasil pemikiran turun temurun masyarakat adatnya yang selalu penuh filosofi yang dalam.

4. TRIK SUPAYA PELAJAR DAPAT MENCINTAI BUDAYA INDONESIA

Pertama, pelajar harus diajak melihat budaya-budaya negara lain. Kemudian dikenalkan dengan berbagai budaya Indonesia secara komprehensif, diberi tahu keunggulan budaya Indonesia, diberi tahu makna-makna dibalik budaya Indonesia, dll. Supaya pelajar bisa membandingkan bahwa budaya Indonesia sangat lengkap, variatif, berkelas, dan mempunyai makna-makna peradaban tingkat tinggi.

Ketika menampilkan budaya Indonesia di hadapan pelajar, tampilkan kebudayaan yang sifatnya "woww" supaya mereka terkesima dan muncul kebanggaan untuk melestarikannya. Bisa woww dalam busananya, woww dalam makna dibalik budayanya, woww dalam seni ukir/pahatnya, woww dalam gerakan tarinya, dll.

Kedua, dengan tetap mempertahankan pelajaran SEJARAH bagi pelajar/generasi muda dan mengajak mereka untuk ikut serta dalam setiap kegiatan budaya. Memberikan ilmu-ilmu lewat sekolah informal pun bisa menjadi bagian dari tujuan ini

Ketiga, dengan mengenalkan cerita keragaman budaya melalui media audio visual dan juga kegiatan interaktif. Satu sisi mengangkat budaya dan kelompok pelestari budaya lokal, di sisi lain mengenalkan dan membuka wawasan pelajar akan budaya-budaya yang berbeda.

5. Gerakan cinta budaya yang bisa dilakukan selama pandemi berlangsung, apa saja?

Banyak yang bisa dilakukan. Di antaranya:
  • Belajar bahasa daerah secara daring
  • Traveling virtual ke berbagai daerah di Nusantara
  • Lomba menghias rumah/kamar/perabotan dengan unsur-unsur budaya Nusantara (penjurian secara online atau dengan melihat foto/video hasil karyanya)
  • Aksi belanja budaya online (misal: belanja pernak-pernik budaya, belanja batik, dll, sekalian menghidupkan UMKM selama pandemi)
  • Dialog interaktif antar budaya secara online,
  • "Menggempur" medsos dengan berbagai postingan berbau budaya dalm bentuk foto/video selama sepekan.
  • Memperbanyak baca buku, tulisan, artikel, berita, atau informasi apapun tentang budaya yang bisa disampaikan secara on-line.
  • Berinteraksi dan menjajal interpretasi yang sejalan dengan budaya yang diperkenalkan
  • Menggali cerita budaya lokal masing-masing yang selama ini bersifat lisan untuk didokumentasikan secara audio visual atau gambar yang disertai cerita (dari narasumber lokal) dan dipublikasikan secara virtual. Kegiatan ini bisa dilakukan secara sendiri dan kelompok yang nantinya semua hasilnya (dengan seleksi) bisa dimasukkan dalam satu portal, misalnya IG atau Youtube untuk dapat dinikmati dan dijadikan reerensi dalam menggali budaya dari topik2 yang diangkat.

Q & A

1. @annisaz19

Travelling itu butuh uang banyak gak sih kak? Dan apakah menjadi seorang traveler menghasilkan uang? Caranya bagaimana? 

Butuh uang itu pasti, kalau banyak dan sedikit itu tergantung travelingnya kemana dan kegiatannya apa saja. Misalnya, saya di BSD Serpong nih, mau traveling ke Bogor dan ke Bali. Jelas ke Bogor ga perlu duit banyak, sedangkan ke Bali perlu banyak. Dari biaya transportasi saja sudah beda ya. Begitu juga penginapan. Kalau di Bali mesti pesan hotel, kalau ke Bogor saya nggak perlu nginap, tinggal balik lagi ke BSD kalau mau tidur, karena dekat.

Bisa saja menghasilkan uang, jika hasil jalan-jalan kita manfaatkan dengan cara dikomersilkan. Seperti saya, cerita jalan-jalan ditulis di blog, dimuat di koran/majalah juga, dari sana ada yang bayar, uangnya bisa buat jalan-jalan lagi, atau disimpan untuk yang lain. Tapi ini nggak instant bisa langsung dapat uang ya. Kalau di blog, blognya mesti udah rame pengunjung dulu, page view bagus, rank DA bagus, dan memang punya nilai jual. Kalau di koran/majalah, ya harus memenuhi syarat sesuai standar media. 

Selain tulisan, kita juga bisa menjual foto-foto jalan-jalan. Bukan foto selfie lho ya hehe tapi foto destinasi. Bisa berupa foto pemandangan alam, kuliner, belanja, dan lainnya.

2. @annisaauliafh

Gimana sih kak cara siapin bekal mental untuk bergabung ke ragam budaya dan masyarakat indonesia? 

1. Membuka diri dan lapang dada mengakui bahwa ada beragam budaya di Indonesia. Artinya tidak menganggap budayanya sendiri yg paling baik, lalu meremehkan atau menganggap jelek budaya lain.

2. Menjunjung tinggi sopan santun pergaulan. Menghargai dan menghormati masyarakat lainnya, khususnya yg berbeda.

3. Siapkan mental pemberani dan tidak perlu malu atau rendah diri bergaul dengan masyarakat dari budaya berbeda. Bagi yg masih pemalu, tips supaya bisa berani dan tidak rendah diri salah satunya dengan menjaga stabilitas emosi, menenangkan hati dan pikiran, serta selalu berprasangka baik.

4. Bekali diri dengan rasa ingin tau yang besar untuk belajar budaya orang lain, lalu belajar menghormatinya.

5. Kalau sempat, bisa membekali diri terlebih dahulu dengan wawasan budaya orang lain. Misalnya dengan nanya-nanya terkait kuliner, kebiasaan atau adat budaya lain, baca-baca buku/literatur, atau nonton YouTube/cari akun Instagram budaya terkait. Tujuannya supaya kita punya gambaran umum terkait budaya mereka. Pas bergabung atau bergaul dg mereka, tentunya bisa lebih siap mental.

3. @harinaagm

Persiapan apa aja yang harus banget disiapkan sebelum travelling tapi banyak orang yang ga tahu? 

Kesehatan paling utama untuk disiapkan, baru uang dan rencana kegiatan selama traveling.  

Kalau kita sehat, kita bisa menikmati perjalanan. Melakukan berbagai kegiatan, dan pastinya nggak akan merepotkan orang apalagi bikin cemas keluarga di rumah.

Setelah kesehatan baru siapkan uang. Ada uang tapi nggak sehat, percuma juga sih. Mental juga harus disiapkan ya, jangan sampai kita kaget dengan situasi kondisi tak terduga di tempat tujuan.

Lainnya, sudah pasti barang-barang yang akan digunakan selama di perjalanan. Kalau kita muslimah, ya peralatan ibadah jangan sampai lupa dibawa. Obat-obatan, dan keperluan pribadi lainnya.

Sesi KUIS

1. Pada Foto IG Feed @travelerien tgl. 27/1, Parade Juanga dalam rangka Hari Jadi Tidore ke-909. Pada tahun berapakah acara tersebut digelar?
Jawaban: 2017

Pemenang kuis: Fatma Latifah Isnawati (Magetan Jawa Timur)

2. Pacu Jawi dan Karapan Sapi berasal dari daerah mana?
Jawaban: Sumatera Barat dan Madura

Pemenang kuis: Bulan Rimadhina Seva (Bojonegoro Jawa Timur)

PESAN (Penutup dari Travelerien)

Penganut agama Islam di Indonesia ini tumbuh dan berkembang di alam Nusantara yang majemuk; ada beraneka ragam budaya dan keyakinan masyarakatnya.

Ada budaya dan keyakinan yang seirama, namun tidak sedikit pula yang bertentangan.

Sebagai insan beragama yang menjunjung tinggi budi pekerti, akan elok bila saling menghargai perbedaan tersebut. Tidak perlu mengusik budaya orang lain yang dianggap tidak cocok.

Silakan tampilkan budaya sendiri yang bermartarbat dan indah. Misalnya membuat budaya atau karya seni bernafaskan Islam, seperti qasidah (seni musik), cara berpakaian yang Islami, dll. 


Video IG Live ini bisa ditonton di IGTV @ipmemgaat pada link berikut: https://www.instagram.com/tv/CKrCC9pHThU/

==============================

- Event

📍Pentas Budaya online 2021 (TASYA online 2021) 

- Penyelenggara

📍Bidang Apresiasi Seni Budaya Dan Olahraga PR IPM Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta

- Waktu

📍 30 Januari - 25 Februari 

- Rangkaian kegiatan 

30 Januari = Pembukaan lewat IG LIve bersama Katerina S

2-25 = Sesi lomba online untuk organisasi daerah yang ada di madrasah

Lomba meliputi : 

🔵Vidio IGTV pengenalan daerah dari tiap organisasi daerah (orda)

🔵Feeds IG organisasi daerah, berisikan funfact, pengenalam orda, dan desain yang menarik


SUKSES dan TERIMA KASIH buat IPM Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta



IG Live KEB Ngobrol @emak2blogger with Katerina @travelerien Tema Jalani Hobi Traveling Tanpa Mengabaikan Keluarga


 

KEB Ngobrol with Katerina

Tema: “Jalani Hobi Traveling Tanpa Mengabaikan Keluarga"

Kamis, 24 Desember 2020 Pukul 16:00 - 17:00 WIB

Host: Chichie @akuchichie

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙


Hi, Mba Katerina. Boleh diceritain nggak saat ini kesibukannya apa saja nih?

Hi Mbak Chichie. Saat ini sibuknya aku tuh cuma 3. Sibuk ngurus keluarga, ngurus rumah, dan ngurus kanal-kanal digitalku kayak blog, IG, FB, Twitter, dan Youtube Channel.

Sibuk ngurus keluarga

Seperti biasa ngurus anak-anak dan suami. Ngurus kebutuhan mereka sehari-hari, dari keperluan makan, pakaian, belajar, bekerja, istirahat, dan kesehatan. Apalagi di masa pandemi begini, kesehatan keluarga jadi prioritas paling tinggi. Jadi, aku menjaga mereka dari segala hal yang tak diinginkan. Mengolah makanan sehat, membuat ramuan herbal buat obat dan daya tahan tubuh, dan itu tiap hari kulakukan.

Sibuk ngurus rumah

Kelar ngurus anak dan suami, aku ngurus rumah. Bersih-bersih tiap hari, ngurus tanaman, nyuci baju dan piring. Soalnya nggak pakai pembantu, apalagi pandemi gini, aku nggak masukin orang ke rumah. Semua serba sendiri. 

Sibuk ngurus kanal-kanal digital

Nah, kelar ngurus keluarga dan rumah, baru deh ngurus kanal-kanal digital aku. Dari blog, medsos, youtube. Bikin konten tiap hari jika ada waktu.

Nah, bicara soal traveling, nulis, dan fotografi. Awalnya gimana kok bisa memutuskan jadi seorang travel blogger?  

Sebenarnya ini semua memang berangkat dari hobi aku. Aku tuh sangat menggemari aktivitas menulis, Jalan-jalan, dan Fotografi. 

Nah, ketiga kegemaran inilah yang menginspirasi aku untuk membuat travel blog. Ketika aku menulis hal-hal yang aku sukai, aku merasa aku lebih menjiwai, dan aku bisa menulis dengan hati. 

Kata orang, Kalau menulis dengan hati, tulisan jadi lebih hidup dan ada rohnya. Makanya bisa sampai ke hati yang baca. 

Aku sih berharap, dari setiap pengalaman yang aku tulis, bermanfaat buat orang lain, entah sebagai informasi maupun jadi inspirasi.

Alhamdulillah aku merasa puas dan bahagia dengan menjadi travel blogger. Karena dari menulis di blog jalanku menjadi travel writer terbentang lebar, sehingga aku juga menjadi penulis perjalanan di koran-koran, majalah, majalah pesawat dan buku. 

Alhamdulillah di blog sudah ada 870 artikel (per Desember 2020) dan di media cetak tepat 80 artikel yang pernah dimuat. 

Aku nggak nyangka dengan menjadi travel blogger bakal banyak rejeki menghampiri, alhamdulillah nggak putus-putus sampai sekarang.

Mungkin inilah yang disebut orang dengan hobi yang menghasilkan. Tapi yang lebih penting buat aku adalah dengan menjadi travel blogger aku mendapat banyak pengalaman berharga yang membuatku tak sama lagi ketika belum menjadi seorang blogger.

Sudah pernah mengunjungi kota mana saja di Indonesia? Destinasi yang paling berkesan kemana?  

Ada banyak kota dari Sabang sampai Tidore. Belum ke Merauke karena belum ada kesempatan menginjak Papua. Pernah ada 3 kali ditawari tapi selalu belum bisa karena waktunya tak tepat. 

Terakhir bulan Agustus 2020 kemarin ada tawaran untukku mengikuti kegiatan di Papua, namun sayangnya aku belum berani pergi karena sedang pandemi dan suami juga baru abis sakit, aku belum bisa meninggalkan dia karena tiap hari aku mesti membuat ramuan herbal untuk kesehatannya.

Kalau ditanya ada berapa banyak yang sudah didatangi, jawabku banyak, tapi tentu saja lebih banyak lagi yang belum karena Indonesia itu sangat luas. Ada begitu banyak kota dan destinasi wisata yang tak abis-abis untuk didatangi

Tentang Destinasi yang Paling Berkesan

Semua perjalanan wisata yang pernah kulakukan berkesan dan punya cerita menarik masing-masing. Namun jika harus sebutkan satu saja, maka Sailing Komodo paling berkesan karena kental dengan petualangan.

Objek wisata yang dikunjungi komplit. Dari daratan hingga lautan. Di darat jelajah pulau, bukit, dan ketemu Komodo. Di laut jelajah bawah laut, snorkeling, diving, sampai ketemu Manta si ikan pari raksasa.

Selama 3D2N jelajah Taman Nasional Komodo aku dan kawan-kawan menginap di kapal semi phinisi, di kamar-kamar ber-AC, di atas ranjang bertingkat. Makan enak 3x sehari dengan menu-menu bervariasi, dimasak oleh chef kapal, semua enak dan mengenyangkan. 

Banyak senangnya, tapi ada juga seramnya sewaktu cuaca buruk, hujan deras disertai angin kencang, kapal basah, bahkan air masuk kamar. Berjam-jam dihantam gelombang tinggi, kapal oleng, dan aku mabok sampai muntah-muntah. Aku sudah siap dengan keadaan terburuk, sudah pasang jaket pelampung, siap terjun jika kapal terbalik, dan sudah siapkan HP dalam tas kedap air, siap telpon siapapun jika sudah dapat sinyal hehe

Alhamdulillah selamat dan kami bisa kembali ke Labuan Bajo. Pengalaman ini hampir serupa dengan tour Krakatau 2016, kapal nyasar berjam-jam kami terombang ambing di laut, dan tim SAR kabarnya sudah disiapkan buat mencari kami. Untunglah selamat meski sudah pusing dan kelaparan karena berjam-jam tidak makan dan sudah kehabisan tenaga dan kehilangan kosentrasi.

Lalu bagaimana caranya bisa traveling berkeliling Indonesia? Ada budget khusus nggak yang disiapkan untuk traveling? 

Pertama, niatkan dengan komitmen tinggi. Jangan tergoda dengan tujuan lain. Lalu bikin rencana perjalanan. Set prioritas destinasi. Jangan banyak mau. Pilih 1 aja dulu dan wujudkan. Atur Jadwal tapi flexible.

Kedua, peluang keliling Indonesia cukup besar ketika jadi travel blogger. Selama ini yang aku tahu ada banyak lomba Blog/Photo/Video berhadiah jalan-jalan yang bisa diikuti. 

Ada pula berbagai undangan trip maupun tawaran kerja sama dari suatu institusi, perusahaan, maupun brand yang membuat kita bisa jalan-jalan ke berbagai kota.

Soal budget, iya itu pasti ada karena traveling itu sudah termasuk kebutuhan. Selalu ada jadwal dan pasti harus ada budget khusus pula. Traveling nggak akan terwujud tanpa budget khusus

Aku bikin budget traveling bersama keluarga, teman/sahabat, komunitas. Kubeda-bedakan.

Saat traveling, lebih suka gaya backpackeran, mewah, atau justru malah ikut kaya travel agent gitu, mbak?

Masing-masing gaya traveling itu ada kelebihan dan kekurangannya. Aku justru penasaran dengan masing-masing kelebihan dan kekurangan itu. Jadi aku pernah mencoba dua gaya itu, dengan begitu aku merasa pengalamanku akan lebih kaya.

Kalau sedang rajin untuk serba mandiri, pilih backpackeran. Kalau nggak mau repot dan sanggup bayar lebih ya pilih paket trip.

Kalaupun harus memilih, aku pilih berdasarkan situasi. Misal, pergi ke India, aku nggak mau backpackeran. Aku mau cari aman dan nyaman, maka aku pakai travel agent, biar ada yang urus dan dampingi. Kalau pergi ke Bali bersama keluarga, bawa anak-anak, aku pinginnya traveling mewah. Kalau pergi ke Bromo bersama teman, aku maunya backpackeran.

Jadi gayaku akan tergantung dengan situasi saat akan melakukan perjalanan, dengan siapa dan sikon seperti apa yang ada di tempat tujuan. 

Pernah menemukan sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi saat traveling, mbak? Bagaimana Mbak Katerina menyiasatinya?

Pernah dong. Misalnya ada hotel yang nggak sebersih ulasan orang lain. Makanan khas yang nggak seenak yang diceritakan orang-orang. Pulau yang nggak seindah digambarkan orang lain. Transportasi yang nggak selalu tersedia seperti yang diceritakan. 

Tapi ada juga yang sebaliknya, misal kata orang-orang sailing komodo itu kapalnya nggak ada yang nyaman ternyata pas aku ke sana dapat kapal yang bagus dengan fasilitas yang baik. Aku pernah mengira kalau melancong di pantai-pantai di Jatim itu nggak ada bagus-bagusnya, ternyata pas ke Gili Ketapang, Jember, dan Banyuwangi, bagus-bagus aja kok.  

Hal lainnya yang nggak sesuai ekspektasi terkait diri pribadi misalnya saat aku mengira bakal sukses dan lancar aja selama liburan, ternyata baru hari pertama di tempat tujuan aku jatuh sakit, kelelahan dan merepotkan orang. Padahal sudah siapkan stamina dengan daya tahan tubuh yang oke sejak sebelum berangkat. Ternyata tumbang juga akibat memforsir tenaga dan makan nggak tepat waktu.

Pernah pula merasa suatu kota yang aku datangi aman dan orangnya baik-baik, ternyata aku harus kehilangan dompet beserta isinya he he

Bahas soal fotografi nih, foto-foto mbak Katerina itu kan keren-keren ya. Berapa lama sih belajar fotografi sampai bisa menghasil kan foto perjalanan yang luar biasa? Pasti kaya gini kan harus selalu praktek.

Berapa lama? Tergantung berapa lama dna berapa banyak pegang kamera buat dipakai motret.

Punya kamera udah 10 tahun. Tapi kalau dihitung dengan jari pegangnya hanya 10 kali, itu pun jarang-jarang cuma pas lebaran doang, gimana bisa menghasilkan foto bagus?

Aku sudah beberapa kali belajar sama ahlinya secara langsung, private, maupun lewat workshop, berbayar maupun gratis, trus baca buku kayak bukunya Jerry Aurum suami Denada, belajar dari youtube, udah semua. Tapi semua itu sia-sia ketika aku ga banyak pegang kamera, dan nggak praktek. Ilmunya sebatas teori.

Jadi, selama ini aku sebetulnya banyak belajar otodidak aja. 

Kunci suksesnya banyak-banyak pegang kamera, biar makin kawin dengan kamera di tangan. Banyak-banyak praktek, biar makin peka dengan objek yang hendak dijepret.

Biasanya ada waktu khusus nggak, mbak, untuk melakukan hobi ini? Dan sekali melakukan perjalanan, apakah dibatasi waktunya misal maksimal seminggu gitu.

Oh iya, ada waktu khusus. Khusus di sini adalah khusus nggak ganggu urusan keluarga, nggak ganggu pekerjaan suami, gak ganggu jadwal anak di sekolah.

Waktu khusus adalah waktu yang aman buat keluarga. Jadi waktunya bisa kapan saja. Jika bulan depan waktunya aman, ya aku jalan. 

Kalau bepergian, 1 minggu bagiku udah kelamaan. Lain halnya bagi mereka yang masih single, maksudku yang belum punya anak ya, mungkin bebas aja pergi dalam waktu lama nggak ada yang dipikirin di rumah. 

Kalau aku enggak. 4 hari aja udah ga betah, keingat rumah. Bahkan jika sudah ada keluarga yang bantu urus di rumah pun tetap kepikiran. Pernah sampai 9 hari pas ke Maluku Utara, wah bukan main kepikiran haha 

Ga tega sama keluarga kalau pergi kelamaan. Beda dengan dulu pas masih gadis, caw ke sana kemari enak tanpa beban. 

Nah, berbicara soal membagi waktu antara hobi dan keluarga. Traveling, menulis, dan fotografi itu kan hobi yang cukup menyita waktu, bagaimana caranya membagi waktu dengan kewajiban sebagai ibu di rumah, mbak? 

Aku dahulukan keperluan keluarga dulu baru hobi.

Mau nulis nih misalnya, aku gak bisa nulis saat masih banyak urusan rumah yang belum kelar. Aku kalau nulis butuh tenang. Nah tenangnya aku itu saat anak-anak sudah makan, sudah mandi, sudah duduk manis di kamarnya atau di meja belajarnya, dan suami sudah berangkat kerja. Baru deh aku pergi ke kamarku, semedi, bikin tulisan. Biasanya sore dan malam. Tapi nggak malam banget ya, karena aku tipe orang yang tidur sebelum jam 9 malam.

Kalau misal bepergian, aku sesuaikan dengan situasi di rumah. Jadi bukan urusan rumah yang menyesuaikan waktuku bepergian. Misalnya nih, minggu ini anak-anak ujian, ya aku nggak akan berangkat, tunggu sampai mereka selesai. Atau minggu ini suamiku tugas keluar kota, aku tunggu sampai suamiku balik, baru aku pergi.

Kalau misal perginya karena undangan yang sudah terjadwal oleh orang lain, selama jadwalnya gak ganggu urusanku dengan keluarga, ya aku datang. Kalau bentrok, ya bye!

Trus misal ada tawaran traveling nih, gratis, dikasih duit pula, gede. Masa aku nggak mau ya kan? Tapi jika jadwalnya ganggu urusan di keluarga, ya aku lepas, aku tolak. Ngapain pergi atas nama kesenangan dan duit tapi ada anak yang sedih karena pentas seninya ga dihadiri? 

Jadi, secinta-cintanya aku sama hobiku, keluarga jadi pembatasnya.

Apalagi Mbak Katerina ini sepertinya dekat sekali dengan keluarga, beberapa kali juga menuliskan soal keluarga, pernah nggak diprotes karena mungkin banyak jalan-jalannya nih dari pada di rumah? Atau di rumah tapi justru sibuk menulis dan motret misalnya?

Enggak pernah!

Sesungguhnya aku tuh yang banyak itu bukan jalan-jalannya tapi postingannya. 1 kali jalan bisa jadi puluhan bahkan ratusan konten jalan-jalan, jadi kayak banyak banget ya 😂

Jadi gini seperti yang aku bilang tadi, aku jalan-jalan itu hanya di waktu-waktu aman bagi keluarga. 

Jadi, aku nggak membuat jadwal berlebihan. Setidaknya 1 kali saja dalam sebulan, itu cukup. Kalau mau lebih, aku pergi bersama keluarga. 

Nggak ada protes dalam keluarga karena jadwalku memang ga berlebihan, malah suami kadang nanya, me time nya kapan dan kemana lagi ma? Jadi, dianggapnya kalau aku traveling dan foto-foto itu memang buat aku me time, malah disarankan. Karena kata suamiku, jika aku bahagia melakukan hobiku, maka kebahagiaannya akan terbawa ke keluarga, ke anak-anak jadi penuh kasih sayang, ke suami jadi penuh cinta.

Anakku yang gede dan suamiku sama-sama hobi pegang kamera. Suami hobi motret, anak hobi videoan. Jadi ketika dirumah pada pegang kamera, ya nggak heran. Nggak saling protes kecuali lupa waktu ya, misal sampai nunda-nunda makan atau waktu salat, ya protes keras.

Seperti aku bilang tadi, aku tuh ngonten kalau urusan keluarga udah selesai. Jadi nggak pernah ganggu waktuku buat keluarga. Lagipula anak-anak sudah pada besar, udah pada mandiri. Waktu khusus untuk mereka selalu ada, jadi nggak kekurangan waktu bersamaku.

Awalnya bagaimana memberi pengertian ke suami dan anak-anak kalau Mbak Katerina punya hobi traveling dan harus sering bepergian? Apalagi traveling itu pasti butuh budget yang nggak sedikit.

Aku nggak harus berjuang keras untuk memberikan pengertian ke keluarga soal hobiku, karena sebetulnya anak-anak dan suamiku juga punya hobi yang sama. Hanya saja waktuku lebih banyak daripada mereka. Meski begitu, kami sering pergi bersama, dan sisanya baru aku sendiri bersama teman atau komunitasku. 

Dulu semasa SMA hingga kuliah, suamiku merupakan pencinta alam yang tiap minggu traveling untuk mendaki gunung, kemping, arung jeram, dan kegiatan-kegiatan ekstrem di alam bebas. Jadi, soal hobi, udah pada sama-sama tahu.

Keluargaku tahu aku bahagia dengan hobiku, jadi mereka mendukung. Kalau aku bahagia, mereka juga bahagia. Mereka juga nyaman karena ibu yang bahagia akan mengurus mereka dengan baik, sehingga keluarga bisa semangat dan gembira dalam menjalani hari-hari,

Aku juga menyimpan dan memajang hasil karyaku di rumah, seperti majalah, koran, dan buku yang memuat tulisanku. Keluarga membacanya, dan sering melihatnya, jadi mereka tahu kalau ibunya ini bukan cuma keluar untuk bersenang-senang, tapi membuat karya yang bermanfaat. Hal ini juga jadi semacam caraku menjelaskan seperti apa hobiku.

Dulu sebelum punya penghasilan dari blog, suamiku malah kasih aku uang buat jalan. Sejak aku punya penghasilan dari blog, suami tetap kasih haha. Duit dari suami aku simpan, perginya pakai duit sendiri.

Kami punya budget khusus buat jalan-jalan, baik bersama keluarga, maupun untuk aku sendiri.

Pernah melakukan perjalanan wisata bareng keluarga nggak, mbak? Kemana saja? 

Wah bukan pernah, tapi sering. Seringnya ke Bandung, nginep di Lembang sering banget. Bandung paling ideal karena dekat, destinasinya banyak dan cocok buat keluarga. 

Beberapa kali keluar pulau pernah ke Bangka, pernah juga ke Belitung dan Palembang. Pernah offroad juga ke Jatim dan Jateng. Kalau yang dekat-dekat ke Anyer dan Bogor. Anyer paling sering, sejak anak-anak masih kecil sampai mereka udah besar kami beberapa kali berlibur di Anyer.

Pernah nggak ketika sedang traveling tiba-tiba dihubungi keluarga karena ada sesuatu yang urgent lalu bagaimana menyiasati hal seperti itu? 

Pernah, tapi soal duit, suami minta aku tolong transfer sesuatu kemana gitu karena ATM yang duitnya banyakan (banyakan yaaa haha) kebawa ama aku. Dan suamiku nggak lihai pakai internet banking, jadinya minta tolong aku. 

Kalau misal ada yang darurat ya, menyangkut nyawa misalnya, aku pasti langsung pulang, ga pake nunggu.

Kalau soal anak sakit, seingatku pernah 1 kali. Nggak tenang sih waktu itu, tapi bisa kutangani dari jauh karena sakitnya cuma demam. Aku minta suami rawat dengan kasih obat, awasi makan, kasih vitamin, dan suruh istirahat. Kalau demam gak turun, segera bawa dokter. Alhamdulillah demam turun dan aku tenang lagi, sampai 2 hari kemudian aku balik, anakku udah nggak sakit lagi.

Pernah sampai harus membatalkan perjalanan karena keluarga tidak mengijinkan nggak?

Pernah, dan biasanya karena ada kejadian berkaitan dengan situasi di destinasi.

Misalnya aku udah beli tiket ke Bromo, taunya di sana lagi ditutup karena sedang erupsi. Suami khawatir, ya udah nggak jadi pergi. Aku pun nggak masalah, karena lebih aman jika nggak pergi. Pernah juga aku sudah pesan paket trip ke Kepulauan Seribu, tiba-tiba ada kejadian tsunami di Banten, otomatis trip ke Kepulauan Seribu jadi ikut diwaspadai, aku pun batal pergi karena suami khawatir.

Pesan untuk emak-emak dan teman-teman yang juga hobi traveling dong, mbak. Biar bisa melakukan banyak hobi tapi tetap keluarga yang utama.

Memiliki keluarga dan memiliki hobi baik yang bisa dilakukan adalah anugerah. Anugerah yang keduanya sama-sama merebut perhatian setiap saat, setiap waktu. 

Pinginnya sih semuanya sukses, tapi memang sulit kalau harus dilakukan secara bersamaan, jadi kuncinya harus cerdas mengatur waktu.

Caraku mengatur waktu biasanya membiasakan diri dengan skala prioritas. Mana yang penting, urgent, tidak urgent, tidak penting.

  • Penting dan urgent: harus dikerjakan sekarang, jangan ditunda. Harus selesai secepat mungkin.
  • Penting tapi tidak urgent: bikin jadwal, misal meeting sama klien, pelatihan
  • Urgent tapi tidak penting: minta tolong orang utk kerjakan, delegasikan.
  • Tidak urgent & tidak penting: ngapain dipikirin/hindari, jangan buang waktu.

Sebab waktu tak bisa diulang maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

Untuk keluarga, lakukan saja yang terbaik dengan ikhlas dan penuh cinta. Untuk hobi, lakukan dengan gembira supaya hasilnya bahagia. Jangan lupa, dukungan keluarga adalah yang terbaik, dan gunakan support itu untuk mendapatkan hal terbaik dari yang baik-baik.

TERIMA KASIH KEB 

Video IG Live dapat ditonton di IGTV Instagram @emak2blogger

Link: https://www.instagram.com/p/CJLSsviIddc/

Atribut saat ngobrol, biar ada suasana liburan gitu, meskipun halu dulu 😂

Hostnya juga pakai atribut kaca mata hitam biar kek sedang liburan 😂



IG Live PSBB @Pigijo x Katerina @travelerien : Cerita Traveler Cantik Keliling Indonesia


IG live @Pigijo_ 
Di acara PSBB (Pigijo Sharing Bareng-Bareng)
Rabu, 16 Desember 2020
Host: Regina
Pigijo Online Travel Planner
website: www.pigijo.com

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

1. Perkenalan Pribadi (Katerina) 

Namaku Katerina. Boleh panggil Kate atau Rien. Aku asli Sumsel, sekarang berdomisili di BSD City Serpong kurang lebih telah 20an tahun.

Aku seorang Blogger yang suka menulis cerita perjalanan di www.travelerien.com

Semua kanal digitalku pakai nama Travelerien (FB Pages, Twitter, Instagram). Aku juga punya channel di Youtube bernama Katerina. S

2. Apa alasan menyukai dan aktif traveling? 

Pertama, traveling itu menyenangkan

Ada banyak kesenangan, bahkan sejak dimulai dari perencanaan, packing, berangkat dan selama perjalanan, selama di destinasi, hingga perjalanan pulang dan membawa pengalaman. Kegiatan ini membuatku aktif, bergerak, berpikir, dan melakukan banyak hal.

Kedua, traveling itu mendatangkan kepuasan. Sebab traveling adalah hobiku, suatu kegemaran yang nggak bisa dibeli. Aku merasa puas ketika bisa melakukannya.

Ketiga, traveling itu untuk pengalaman akan hal-hal baru; bertemu orang-orang baru, melihat tempat baru, mendengar cerita-cerita baru, merasakan hal-hal baru. Untuk setiap hal baru dan berbeda tersebut, ada banyak hal yang membuat pengalaman semakin kaya, hidup semakin berwarna, hari-hari jadi lebih indah

Keempat, untuk menaklukan tantangan; karena aku sebenarnya penakut. Takut masuk lift, takut basement, takut tidur sendirian di hotel, takut masuk goa, takut masuk kedalaman air. Semuanya membuatku seperti terjepit, terhimpit, tertimpa, dan semua hal yang membuatku seolah mau mati. Dengan bepergian, aku tertantang untuk melakukan apa yang aku takuti itu.

3. Destinasi wisata yang pernah dikunjungi di Indonesia? 

Ada banyak. Dari Sabang sampai Tidore. Kenapa Tidore? Karena aku belum pernah menginjak tanah Papua. Pernah ada 3 kali kesempatan untuk ke sana, tapi belum jodoh. 

Terakhir bulan Agustus 2020 ini, ada tawaran untuk suatu kegiatan di Papua. Tapi situasinya lain nggak tepat. Pertama karena masih pandemi, bulan Agustus itu aku masih belum berani bepergian, meski dikatakan pergi dengan protokol kesehatan. 

Kedua, karena waktu itu suamiku baru abis sakit dan masih intens perawatan dari rumah. Pengobatan dengan herbal tiap hari, dan aku bikin jamu tiap hari. Kalau aku pergi, siapa yang membuatkan ramuan obat suamiku? 

Biarlah sampai saat ini Indonesia Timur terjauh yang kusambangi baru Maluku Utara. Semoga kalau bumi ini sudah aman dari Corona, aku bisa dapat kesempatan lagi biar nanti kalau ditanya sudah ke mana aja selama keliling Indonesia, maka aku bisa jawab dari Sabang sampai Merauke.

4. Perjalanan wisata yang paling berkesan dan tak terlupakan? 

Semua perjalanan wisata yang pernah kulakukan berkesan dan punya cerita menarik masing-masing. Namun jika harus sebutkan satu saja, maka Sailing Komodo paling berkesan karena kental dengan petualangan.

Objek wisata yang dikunjungi komplit. Dari daratan hingga lautan. Di darat jelajah pulau, bukit, dan ketemu Komodo. Di laut jelajah bawah laut, snorkeling, diving, sampai ketemu Manta si ikan pari raksasa.

Selama 3D2N jelajah Taman Nasional Komodo aku dan kawan-kawan menginap di kapal semi phinisi, di kamar-kamar ber-AC, di atas ranjang bertingkat. Makan enak 3x sehari dengan menu-menu bervariasi, dimasak oleh chef kapal, semua enak dan mengenyangkan. 

Banyak senangnya, tapi ada juga seramnya sewaktu cuaca buruk, hujan deras disertai angin kencang, kapal basah, bahkan air masuk kamar. Berjam-jam dihantam gelombang tinggi, kapal oleng, dan aku mabok sampai muntah-muntah. Aku sudah siap dengan keadaan terburuk, sudah pasang jaket pelampung, siap terjun jika kapal terbalik, dan sudah siapkan HP dalam tas kedap air, siap telpon siapapun jika sudah dapat sinyal hehe

Alhamdulillah selamat dan kami bisa kembali ke Labuan Bajo. Pengalaman ini hampir serupa dengan tour Krakatau 2016, kapal nyasar berjam-jam kami terombang ambing di laut, dan tim SAR kabarnya sudah disiapkan buat mencari kami. Untunglah selamat meski sudah pusing dan kelaparan karena berjam-jam tidak makan dan sudah kehabisan tenaga dan kosentrasi.

5. Rekomendasi Destinasi yang wajib dikunjungi sebelum 2020 berakhir. 

Belitung dan Labuan Bajo.

Belitung itu terbaik buat liburan keluarga. Biaya ke sana pun tak mahal. Naik pesawat PP di bulan November lalu cuma 700ribuan. Aku merasa aman kalau bawa keluarga ke sana karena di sana dilaporkan sebagai daerah dengan kasus covid terendah. Objek wisatanya pun terbuka. Pantai-pantainya bersih. Akomodasi mudah dan bagus, harganya pun nggak nguras kantong. 

Kalau buat adventure, Labuan Bajo cocok buat wisatawan dewasa bukan keluarga dengan anak-anak. Tiket memang mahal, biaya tour di sana juga nggak murah, tapi dijamin memuaskan.

6. Bagaimana cara Katerina bisa traveling keliling Indonesia?

Pertama “jalur mandiri”

Artinya, niatkan dengan komitmen tinggi. Kalau sudah menetapkan bulan depan mau ke Bali, ya sudah lakukan. Jangan tergoda untuk beli tiket atau jadwal konser BTS, bikin biaya buat ke Bali ludes. Langsung buat rencana perjalanan. Set prioritas destinasi. Jangan banyak mau ke sana ke sini malah nggak jadi. Pilih 1 aja dulu dan wujudkan. Atur jadwal tapi flexible.

Kedua, peluang keliling Indonesia cukup besar ketika jadi travel blogger, maka jadilah travel blogger hehe. Ada banyak lomba Blog/Photo/Video berhadiah jalan-jalan. Ada pula berbagai undangan trip maupun tawaran kerja sama dari suatu institusi, perusahaan, maupun brand yang membuat kita bisa jalan-jalan ke berbagai kota.

7. Aktivitas apa saja yang wajib dilakukan saat sedang traveling? 

Memotret dan membuat video. Betapa hambarnya jalan-jalan tanpa melakukan hal ini bukan? Apalagi punya hobi fotografi, sudah pasti memotret jadi kegiatan wajib.

Mencoba Kuliner Khas. Nggak afdol datang ke suatu tempat tanpa mencicipi kuliner khas setempat.

Berinteraksi dengan warga lokal. Biasanya paling enak dilakukan di pasar-pasar tradisional. Bisa ngobrol langsung tanya-tanya apa saja tentang kehidupan masyarakat setempat, atau bahkan nguping berbagai hal yang mungkin nggak bisa didengar ketika hanya rebahan di hotel saja hehe

8. Bagaimana cara Katerina mengatasi setiap masalah yang muncul saat traveling? 

Ada dua aja sih masalah yang pernah terjadi ketika traveling, dan itu kuharap banget nggak pernah terjadi lagi. 

Pertama masalah kehilangan barang pribadi yaitu dompet beserta isinya. Panik dan kesal banget rasanya. Tapi jadi pelajaran berharga buat traveling berikutnya aku nggak pernah lagi menyimpan uang, ATM, dan kartu identitas di satu tempat. Kubagi-bagi di beberapa tempat seperti dompet, koper, ransel, dan di tas kamera. Begitu juga kartu identitas, kufoto copy dan kusebar di beberapa tempat, bahkan untuk kartu identitas semacam KTP dan paspor aku scan dan file nya aku simpan secara digital di penyimpanan pribadi yang rahasia. Jadi kalau misal hilang di jalan dan dibutuhkan, sementara bisa tunjukkan versi digitalnya.

Kedua Masalah Kesehatan, ini ngeselin banget pas lagi enak-enaknya jalan-jalan tiba-tiba demam tinggi dan nggak bisa kemana-mana. Ketika teman-teman berkunjung ke sana kemari, akunya di hotel merawat diri sendiri sambil minum obat. INi gara-gara aku terlalu capek, makan kurang, kalaupun makan ga liat kondisi perut, main hajar aja sampai maag kambuh. Kejadiannya di Belitung sih, udah lama banget. Tapi sejak itu aku kalau jalan-jalan nggak mau forsir diri, kalau udah capek langsung stop. Kalau sakit apa enaknya, boro-boro menikmati perjalanan, yang ada malah repot dan merepotkan orang :D

9. Apakah Katerina menyiapkan budget khusus untuk kegiatan traveling? 

Iya itu pasti, karen traveling itu sudah termasuk kebutuhan. Selalu ada jadwal dan pasti harus ada budget khusus pula. Traveling nggak akan terwujud tanpa budget khusus

Aku bikin budget traveling bersama keluarga, teman/sahabat, komunitas. Kubeda-bedakan.

10. Bagaimana traveling yang sesuai dengan budget? 

  • Harus terencana dengan baik
  • Pilih destinasi sesuai budget
  • Traveling di luar masa liburan
  • Beli tiket dari jauh hari
  • Pilih penginapan yang murah tapi nyaman
  • Belanja oleh2 dengan cerdas
  • Naik transportasi umum.

11. Bagaimana cara membagi waktu traveling dengan seluruh kegiatan yang dilakukan? 

Semua jadwal traveling disesuaikan dengan situasi/urusan di keluarga. Bisa kapan saja tanpa cuti atau memilih hari tergantung apakah waktunya aman buat keluarga yang ditinggal. Kalau aman, langsung bikin jadwal.

12. Apa saja yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan saat ingin traveling? 

Kesehatan dan duit paling penting.

Punya duit banyak bisa buat ke sana kemari nginap di sana di situ tapi nggak sehat? Apa enaknya? Emang bisa menikmati traveling? Nggak!

13. Lebih menyukai backpackeran/ ikut paket trip wisata? Kenapa? 

Dua-duanya tergantung situasi. Kalau sedang rajin untuk serba mandiri, pilih backpackeran. Kalau nggak mau repot dan sanggup bayar lebih ya pilih paket trip.

14. Awal mula menjadi seorang penulis kegiatan traveling (travel blogger), hobi/passion? 

HOBI. Semua berangkat dari HOBI. Dari dulu hobi nulis, motret, dan jalan. Setelah punya blog ternyata yang paling cocok untuk ditulis adalah hal-hal yang aku sukai. 

15. Bagaimana cara membuat travel blog? 

Pertama tentu saja harus bikin blog dulu, bisa di Blogger punya Google. Gratis kok. Nanti baru bikin domain sendiri pakai nama yang paling mencirikan identitas kita. Kalau blog sudah jadi, tinggal isi dengan semua hal yang berhubungan dengan dunia traveling. Kita bisa menulis tentang hotel, resto, belanja/oleh-oleh, transportasi, destinasi, festival, pameran, kuliner dll. Isi terus dengan konten perjalanan, dan harus konsisten.

16. Bagaimana cara Katerine mendapatkan inspirasi saat menulis buku/blog? 

Tentunya dari pengalaman dan setiap hal yang terjadi selama perjalanan. 

17. Hal apa yang selalu ingin Katerina dapatkan saat traveling?

Meningkatnya Rasa syukur pada Tuhan. Menjadi lebih menghargai orang lain dan setiap perbedaan. Menjadi lebih sehat dan bahagia. Lebih bijaksana dalam menilai sesuatu. 

18. Bagaimana Katerina mengatasi keinginan/kerinduan traveling selama pandemi seperti sekarang? 

Sepanjang 2019 aku sibuk bepergian, banyak bahan tulisan/foto/video yang belum sempat diolah. Nah selama pandemi 2020 ini malah jadi kesempatan yang bagus buatku mengolah materi yang didapat selama 2019 buat jadi konten di semua kanal digitalku. Kesibukan inilah yang bikin kerinduan travelingku terobati. Setidaknya nggak sampai ditikam rindu lah ya he he

19. Harapan Katerina untuk pariwisata di Indonesia saat keadaan pandemic seperti sekarang?

Harapanku pariwisata Indonesia bangkit lagi, ramai lagi, semarak lagi.

Tetapi, di situasi seperti sekarang kesehatan diri dan keluarga masih jadi prioritas tertinggi. Buatku itu nggak bisa diubah. Jadi, kalau misal pelaku wisata berharap orang-orang harus banyak-banyak berkunjung ke sana kemari berwisata buat bantu meramaikan pariwisata, aku belum bisa dan belum mau.

Buat pelaku wisata, yang perlu diubah adalah strategi pemasaran menjadi serba digital. Lebih realistis dan lebih aman. Misalnya dengan tur virtual ke berbagai spot wisata. 

Kemudian, fokuslah pada pelanggan lama. Diajak interaksi mengenai rencana perjalanan kedepannya. 

Dan penting untuk memaksimalkan pemasaran digital dengan mengajak para pengguna youtube, blog, IG, dll untuk membuat kontenkonten wisata yang bermanfaat. Semoga dengan cara-cara itu periode krisis bisa dilalui. 

Kalau untuk teman2 travel blogger, selain berkontribusi dengan membuat konten wisata, bisa bantu dengan cara aman dan mudah seperti pergi ke tempat wisata alam yang terbuka, staycation di hotel terdekat, dan tanggapi ajakan untuk tur virtual.

Masih ada harapan untuk masa depan pariwisata Indonesia setelah pandemi. Hal yang terpenting dilakukan saat ini adalah fokus pada pengendalian pandemi secara agresif: tes, tracing, isolasi, dan perawatan pasien. Pemulihan ekonomi akan mudah dilakukan kemudian ketika jumlah kasus melandai dan menunjukkan tren positif. 


TERIMA KASIH PIGIJO!

Video IG Live dapat ditonton di IGTV Instagram @pigijo_ 

Link: https://www.instagram.com/p/CI2JKDIHUZ2/