Tampilkan postingan dengan label Hotel Lampung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hotel Lampung. Tampilkan semua postingan

Liburan di Lampung Bersama Airy Rooms


Memanfaatkan long weekend minggu ke dua bulan Desember tahun ini, saya berangkat ke Lampung selama tiga hari (11-13 Desember). Sendirian. Hanya ditemani kamera kesayangan dan sebuah koper kecil.

Bertemu beberapa kawan, kulineran, jalan-jalan ke Taman Batu Granit Tanjung Bintang, dan sisanya beristirahat di kamar hotel. Itu saja yang dilakukan selama di Lampung. Siapa saja yang saya temui? Kulineran di mana saja? Sebelum saya ceritakan lebih lanjut, saya mau ceritakan dulu tentang penginapan yang saya tempati selama di Lampung.

Dua malam di Lampung, ada dua hotel yang saya inapi yaitu Hotel Batiqa dan Hotel Airy Tanjung Gading Gatot Subroto. Pilihan saya pada Airy tentu karena harganya yang aman di kantong. Murah tapi tidak murahan. Kamarnya bersih, nyaman untuk beristirahat. 
Hotel Airy Tanjung Gading Gatot Subroto

Terdapat dua Hotel Airy Rooms di Lampung, yaitu Airy Tugu Adipura dan Airy Tanjung Gading. Bulan Oktober lalu saya menginap di Airy Tugu Adipura, Desember ini di Airy Tanjung Gading. Untuk memesan kamar Airy, saya lakukan dengan mudah lewat aplikasi Airy di smartphone.

Hotel Airy Tanjung Gading terletak di Jl. Gatot Subroto No. 63, Tanjung Gading, Bandar Lampung. Tidak jauh dari pusat kota. Di sekitar hotel banyak tempat kuliner. Dilewati angkutan umum. Dapat dijangkau dalam waktu 45 menit dari Bandara Radin Inten II. 

Hotel tidak menyediakan antar jemput dari dan ke bandara, tapi jika kita perlu kendaraan, kita bisa minta nomor taksi ke FO, nanti kita telpon sendiri untuk dijemput dan diantar. Tarif antar/jemput bandara Lampung Rp 125.000,- per taksi. Kalau mau sewa harian Rp 250.000 belum termasuk supir dan bbm.

Baca juga: Taman Batu Granit Tanjung Bintang Lampung Selatan

Hotel dua lantai

Kamar

Kamar double bed yang saya tempati terletak di lantai dasar, paling depan. Kamar Airy lainnya ada juga di lantai 2. Begitu memasuki kamar, disambut nuansa biru khas Airy. Di kamar tersedia 2 botol air mineral dan Airy Sunrise Meal. Komplimen ini ada di setiap kamar Airy di kota manapun. Gratis.

Kamar mandi standing shower dengan keran air panas dan dingin yang berfungsi dengan baik. Toiletries-nya lengkap. Shower jel dalam kemasan botol, samphoo, 2 pasang pasta gigi dan sikat gigi, 2 sisir kecil, serta handuk. AC kamar dingin. Tersedia selimut di dalam lemari penyimpanan. 


Toiletries lengkap

Airy Sunrise Meal - free
Kantin Airy Gatsu

Untuk cek harga kamar Airy tinggal buka website www.airyrooms.com atau lewat aplikasi Airy di Smartphone. Saat kedatangan, kita tinggal tunjukan nomor pesanan yang dikirim lewat email oleh Airy.

Aktivitas selama liburan di Lampung

Kali ini saya lebih banyak di dalam kota, ketemu teman, kulineran, dan santai-santai. Ada satu kali pergi ke luar kota, itu pun tak sampai 3 jam sudah kembali ke Bandar Lampung.

Saya janjian dengan beberapa kawan, di antaranya founder Tapis Blogger, Mbak Naqiyyah. Kebetulan kami berdua berada dalam satu grup L’Oreal di WA, sama-sama blogger yang support promo L’Oreal. Sejak ada di grup tersebut saya mulai kerap berbincang dengannya.

Pertama kali bertemu mbak Naqiyyah di acara Parade Budaya Festival Krakatau 2016. Mbak Naqiyyah temannya mbak Lina Sasmita, blogger Batam yang sudah saya kenal sejak masih ngeblog di Multiply tahun 2009. Sebelum bertemu di Festival Krakatau, saya sudah beberapa kali melihat nama mbak Naqiyyah di postingan mbak Rosita Sihombing, teman saya yang juga asal Lampung tapi berdomisili di Perancis. 



Saya janjian ketemu tidak hanya dengan mbak Naqiyyah, tapi juga dengan Melly, Fajrin, dan Vita Rinda. Ada ajak mas Indra juga, tapi karena beliau sedang ada kesibukan, tidak jadi ketemuan. Saya juga ada janjian dengan Rere di Hotel Batiqa, membicarakan bisnis. Janjian ketemu dengan Mbak Helen, pemilik salah satu travel umroh di Bandar Lampung.


Kopdar di Encim Gendut

Yang namanya ketemuan, paling asyik sambil jalan-jalan atau kulineran. Rencananya mau jalan bareng Melly ke Taman Batu Granit, tapi dia baru balik dari Pulau Pisang Senin malam. Akhirnya kami ketemuan sambil kulineran saja.

Melly sempat tawarkan ajak makan bareng di Seafood Story, rumah makan milik temannya. Tapi kemudian rencana berubah, tempat makannya ganti ke RM Alas Cobek. Nah, pemilik rumah makan ini Mas Zaki Senafal, temannya Melly juga. Saya merasa tidak asing dengan nama tersebut karena pernah beberapa kali melihat namanya dalam komen di status-status FB Melly.


Hari Selasa (13/12) saya, Melly, dan mbak Naqiyyah janjian ketemu di Encim Gendut. Rumah makan ini pernah saya kunjungi pada bulan Oktober lalu. Dekat dengan Hotel Airy Tugu Adipura. Saya sudah di Encim sejak jam 10. Mbak Naqiyyah datang jam 11, Melly datang jam 12. 

Seru ngobrol dengan mbak Naqiyyah. Dari blogger, buku, parenting, sampai jalan-jalan kami bincangkan. Mbak Naqiyyah pernah jadi guru, seorang penulis buku juga. Bukunya sudah banyak. Dia bawa putrinya Aisyah, usia 2 tahun. Sedang lucu-lucunya dan sangat aktif. Sempat kejar-kejaran saking nggak mau diam. Anaknya menggemaskan.

Jajanan kesukaan yang ada di Encim Gendut

Mbak Naqiyyah baru pertama ketemu Melly. Bertiga kami ngobrol sambil makan. Oh ya, Encim Gendut ini rumah makan yang cocok banget buat ketemuan sambil  ngobrol dan bersantap. Dekorasi ruangannya menarik. Banyak menu rumahan yang bisa dicicipi. Jajanan pasarnya enak-enak. 

Siang itu saya nyoba makan jengkol pedas. Olala…gitu deh rasanya :D Melly paling suka sama Choy Pan dan Sun Pan. Ketagihan katanya he he. Mbak Naqiyyah makannya nambah. Dan saya ingin bergegas nyari kopi buat melunturkan bau jengkol di mulut haha
 
Makan siang dengan tempe, tumis bunga pepaya dan jengkol balado! :D

Dari Encim kami lanjut ke Alas Cobek. Sayang mbak Naqiyyah tidak bisa ikut. Dia mesti pulang karena dua anaknya yang lain sudah menunggu di rumah. Waktu mau ke Alas Cobek, kami ditawari oleh Willy (pemilik Encim Gendut) untuk diantar oleh pegawainya. 

Yang antar Yeni (lagi) dan seorang yang lain. Bulan Oktober lalu, Yeni ini pernah antar dan temani saya ke ATM lho. Dianter pakai motor. Ditunggu sampai selesai. Baru kenal tapi baik banget mau antarin sana sini. Terharu!

Temu ceria dalam nuansa ungu :D

Makan Puyuh Goreng di Alas Cobek


Waktu mau berangkat ke Alas Cobek, cuaca mendadak berubah mendung, gerimis pun turun. Karena gerimisnya masih kecil, kami tetap jalan, terabas saja. Di tengah perjalanan hujannya jadi deras. Baju basah. Yeni lebih basah karena di depan, nyupir. Dari pada makin kuyup, kami menepi, berteduh di samping sebuah ruko. Sedangkan Melly tidak singgah, dia terabas hujannya sampai Alas Cobek :))

Hujannya lumayan lama. Saya mendekap helm pinjaman. Kedinginan. Dan hujan tidak benar-benar berhenti ketika kami melanjutkan perjalanan ke Alas Cobek yang terletak di Jl. Wolter Monginsidi. 


Melly sudah lama sampai, sekitar 20 menit. Saya langsung memesan secangkir kopi untuk menghalau dingin, sambil berusaha menghilangkan aroma jengkol yang saya makan di Encim Gendut. 

Buktikan kelezatannya di sini

Rumah makan Alas Cobek memiliki menu andalan Puyuh dan Bebek Goreng. Tapi tak hanya puyuh dan bebek, di sini ada ayam juga. Pilihan cara masak puyuh, bebek, dan ayam sama: Alasan, Sawang, Sajo, Somat, dan Suwir. Harga mulai Rp 19.000,- hingga Rp 25.000,-

Menu andalannya Puyuh. Melly pesan porsi double, saya tidak pesan makan lagi karena sudah makan di Encim Gendut. Meski tidak pesan, saya ikut menikmati puyuh gorengnya. Buat lidah saya, puyuh goreng somat buatan Alas Cobek sangat enak. Gurih dan garing. Bumbunya meresap hingga ke tulang. 

Mantap rasanya!
Ngopi dulu ngilangin bau jengkol :))

Tak berapa lama kami kedatangan Vita Rinda, blogger Lampung, seorang dosen. Saya berteman dengannya di medsos sejak tahun lalu, lewat Melly. Baru hari itu kopdar, gadis yang seru. Suka ngobrol, suka becanda, lucu.

Kami berbincang tentang blog, medsos, dan dunia traveling. Yang menggoda, Rinda dan Melly mengajak untuk jalan-jalan bareng ke Pulau Pisang, suatu hari nanti. Saya mengiyakan, walau entah kapan lagi ke Lampung.

Obrolan makin seru saat mas Zaki Senafal bergabung. Pemilik Alas Cobek ini seseorang yangsSuka ngobrol dan becanda juga. Hangat. Friendly. Bahkan saat hendak ke bandara, dia sendiri yang mengantar kami. 


Senangnya bertemu orang-orang baru, selalu terkesan dengan kebaikan yang mereka berikan. Thanks Melly sudah ajak saya ke Alas Cobek. 


Vita Rinda, Mas Zaki Senafal, Melly, dan saya

Sudah coba menu-menu unggulan Alas Cobek?

Makan Siang Kesorean di Umah Bone

Akhirnya berkesempatan makan di Umah Bone yang terletak di Jalan Way Ngison No. 3, Pahoman, Engal, Kota Bandar Lampung. Bulan Oktober lalu gagal kemari. Padahal waktu itu sudah meluncur ke Umah Bone. Tapi di tengah jalan tiba-tiba hujan, berhubung motoran, akhirnya belok ke rumah makan lain.

Umah Bone ini pernah saya lihat di facebook-nya teman saya. Saya diajak ke sini karena menurutnya tempatnya nyaman buat ngobrol-ngobrol santai sambil makan.
 

Daya tarik Umah Bone memang bukan hanya pada tempatnya yang cozy, tapi juga pada beragam menu Nusantara yang disajikannya. Rumah makan dua lantai ini tak hanya menampilkan tatanan ruang makan yang elegan dan modern, tapi juga pada karya seni lukisan bernilai yang dipajang pada dinding-dinding ruang makannya. Pemiliknya memiliki kecintaan pada seni lukis karya seniman Bali.

Menu yang tersedia terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, seafood, sayuran, mie goreng, spaghetti, aneka minuman, teh, kopi, juice, chocolate, smooties & frappe. Banyak pilihan pada masing-masing menu. Begitu juga dengan minumannya. 


Cocok buat makan bareng keluarga, teman, maupun relasi. 



Hanya dua menu yang saya coba. Tapi porsinya banyak, bahkan kebanyakan. Sedang sama-sama tak doyan makan, yang dipesan hanya yang disuka dan bisa dimakan saja. Sedang terburu-buru juga mau berangkat ke Batu Granit Tanjung Bintang. 

Jemputan datang, makan belum selesai. Akhirnya makanan dibungkus, dibawa pergi siapa tahu kalau masih lapar bisa dimakan lagi di jalan. Sampai sore setelah kembali dari Batu Granit, makanannya masih bagus, saya makan juga meski nggak habis.  

Capcay dan udang asam manis




Saya suka Umah Bone. Suka pada suasana di ruang makannya. Asyik buat berlama-lama. Bisa banyak ajak orang kalau ke sini, kapasitasnya banyak. Saya lihat di Instagram Umah Bone, kerap dijadikan tempat acara ulang tahun anak-anak. Acara kumpul-kumpul keluarga, arisan, dan gathering. 


Ada saja cerita yang bisa ditulis dari Lampung, walau hanya di kotanya saja. Cerita kulineran kali ini menambah daftar tempat kuliner di Lampung yang pernah saya datangi. Kulineran tidak melulu di restoran yang ber-AC dan berlantai licin, saya juga mencicipi kulineran tenda pinggir jalan. Jika sebelumnya saya mencicipi sate pikul pinggir jalan, kemarin saya juga mencicipi seafood di warung tenda pinggir jalan. Saya lupa nama tempatnya, lupa untuk foto makanannya. Tapi ceritanya ada dalam ingatan saya.




Desember masih musim hujan. Sejak awal datang sampai pulang, tiap hari hujan. Waktunya tidak tentu. Kadang pagi, siang, sore, dan malam. Sempat merasakan hujan-hujanan di atas motor. Pulang dari Lampung demam 2 hari. Berlanjut beberapa hari kemudian. Jebol juga pertahanan. Jatuh sakit. Tapi tidak menyesal.

Ada yang mau merayakan tutup tahun 2016 dengan liburan ke Lampung?

Di blog saya ini ada beberapa postingan tentang destinasi wisata di Lampung. Mungkin bisa jadi referensi. Coba cari dengan mengetik “Lampung” atau “Wisata Lampung”. Nanti akan ketemu dengan beberapa tulisan tentang wisata alam, kuliner, museum, hingga hotel di Lampung. Semoga ada yang cocok ya.

Selamat berlibur di Lampung ^_^ 


=================

Info buat traveler yang hendak menginap di Airy Rooms:


PROMO AKHIR TAHUN AIRY ROOMS!!

Gunakan kode kupon AIRYMURAH30 untuk mendapatkan potongan harga sebesar 30% khusus untuk hotel Airy di kota Jakarta, Bandung, Bali, Makassar, Surabaya, dan Batam.

Dan gunakan kode kupon AIRYMURAH20 untuk mendapatkan potongan harga sebesar 20% untuk semua hotel Airy di kota lainnya (selain 6 kota di atas).

Syarat dan ketentuan :

• Kupon berlaku tanpa minimum transaksi dalam satu nomor pesanan.
• Berlaku untuk pemesanan melalui Airy App versi terbaru (minimal Android 1.6.1 dan iOS 1.4.2)
• Berlaku untuk semua metode pembayaran yang tersedia di layanan Airy Rooms.
• Promo mengacu pada ketersediaan jumlah kamar setiap harinya.
• Periode booking berlaku hingga 31 Desember 2016.
• Periode inap: kapan pun.
• Airy Rooms berhak sepenuhnya untuk mengubah syarat dan ketentuan promo tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.


Hotel Batiqa Pilihan Menginap Saat Traveling ke Lampung

Pemandangan Kota Bandar Lampung dari lantai 15 Hotel Batiqa Lampung

Lampung merupakan destinasi favorit saya selama lebih dari satu tahun terakhir ini. Provinsi paling selatan di Pulau Sumatera ini berulangkali saya kunjungi, baik sendiri maupun bersama teman.

Tidak bosan? Sama sekali tidak. Yang saya alami dari waktu ke waktu, tanpa tergantung musim libur atau bukan, ada perayaan atau tidak, saya tak jua berpapasan dengan yang namanya rasa bosan pada Lampung.

Kunjungan berulang ke Lampung telah membuahkan banyak cerita perjalanan, baik dalam blog, akun media sosial yang saya punya, maupun dalam artikel yang dimuat di majalah. Telah beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan dan pernyataan dari teman blogger yang menyebutkan saya adalah orang Lampung dan tinggal di Lampung. Rasanya ingin tertawa. Tapi tidak salah juga kalau dianggap demikian. Mungkin karena isi blog dan medsos saya dalam satu tahun belakangan ini didominasi oleh cerita-cerita dari Lampung.

Kejadian teranyar waktu hadir di acara workshop short travel video di Morrissey Hotel Jakarta tanggal 3 Desember lalu. Saya hitung ada empat teman peserta workshop yang mengira saya datang dari Lampung. Pertanyaannya kira-kira begini: “Mbak Rien berangkat dari Lampung ya?” Begitulah.

Lampung dalam blog travelerien.com

Bicara tentang Lampung tak ada habisnya. Provinsi ini menawarkan beragam pengalaman berwisata yang unik dan menakjubkan. Didukung oleh Jarak Jakarta – Lampung yang tergolong dekat dan singkat via pesawat, membuat saya bisa datang dan pulang kapan saja.

Saya tidak pernah dibayar untuk mencintai Lampung. Segala rasa suka saya pada Lampung muncul sendiri dan mengalir apa adanya. Pada wisata alamnya, budayanya, orang-orangnya, kulinernya, dan hal-hal lainnya. Lampung yang dulu saya takuti karena dikenal sebagai daerahnya preman dan rampok, kini justru saya sebut sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman.

Saya memiliki sahabat di Lampung, namanya Mbak Rosita Sihombing. Seiring waktu, berkat jalan-jalan di Lampung, teman Lampung makin bertambah. Beberapa di antaranya fotografer, penggiat media sosial, dan lainnya adalah blogger. Sebut saja Mas Yopie, Mas Eka Liwa, Mas Budhi, Kiki, Fajrin, Mas Teguh, Mas Indra, Mas Tri, Mbak Naqiyyah, Vita Rinda, Mbak Fitri. Dari kalangan pengusaha resto dan hotel ada Willy, mbak Isna, Mas Ali, Iqbal, Mbak Rossie, dll. Kadang dari mereka saya mendapat info-info berharga tentang wisata Lampung.
Festival kopi yang wajib diselenggarakan tiap tahun

Saya juga ingin ikut belajar

Kedatangan saya ke Lampung di bulan Desember ini untuk melihat acara Lampung Coffee Festival atau disingkat Lacofest. Meski bukan orang Lampung, bukan pula penggemar kopi, tapi saya ikut memiliki rasa bangga atas Kopi Robusta yang dimiliki Lampung. Masyarakat Lampung bangga dengan kopi-nya, mereka meramaikan Lacofest, saya pun ingin menyaksikannya.

Yang kedua, saya ke Lampung karena ingin mengikuti sesi sharing fotografi yang diadakan oleh Tapis Blogger. Pematerinya Mas Yopie. Saya tahu perihal acara tersebut dari akun medsos Tapis Blogger dan di salah satu komen mbak Fitri di status Mas Yopie.

Kenapa saya ingin ikut? Karena saya ingin belajar. Meski sudah beberapa kali jalan bareng Mas Yopie, tapi sesi belajar langsung tidak pernah ada. Padahal sudah sama-sama jalan bareng ke tempat yang cocok banget buat belajar ambil foto, tapi ada saja yang bikin lupa buat curi-curi ilmunya. Yang ada, kalau sudah sampai ditempat cakep, malah sibuk foto-foto diri atau motret yang lain. Huh! 

Kamera sudah sehat, siap belajar motret kembali

Nah, Minggu tgl. 11/12/2016 itu saya sengaja ambil flight pagi biar waktunya keburu sampai lokasi workshop di Natar sebelum jam 9. Dekatlah ya dari bandara. Tinggal naik taksi beberapa belas menit pasti sampai. Tapi ternyata, workshop tersebut batal karena Mas Yopie sakit. Duh.

Akhirnya, sampai bandara Radin Inten II, saya dijemput dan langsung dibawa ke Bandar Lampung. Nggak jadi workshop. Berhubung masih pagi, akhirnya mampir sarapan dulu di Encim Gendut, kedai makan yang pernah saya datangi pada bulan Oktober lalu. Setelah itu baru meluncur ke hotel Batiqa.

Batiqa lagi? Yes!

Baca pengalaman menginap di Batiqa sebelumnya: Menginap di Hotel Batiqa Lampung

Hotel Batiqa Lampung

Pejalan kece model saya ini boleh dong ya jatuh cinta pada penginapan kesukaannya he he. Yak, saya ngefans banget sama Batiqa. Sejak pertama kali menginap, saya langsung suka dan sreg dengan kamarnya. Lokasi, kamar dan tentunya sarapannya yang bervariasi, adalah alasan kenapa saya pingin balik lagi ke hotel ini.

Siang itu, saya janjian dengan Rere. Sambil menunggu kamar siap, saya menemui Rere di Resto Fresqa Bistro. Rere ternyata bawa anaknya. Ah iya, saya lupa hari itu Minggu. Waktunya libur bersama keluarga. Tapi Rere meluangkan waktunya untuk menemui saya. Siang itu kami membicarakan ‘bisnis’. He he. Thanks Rere atas waktunya. 

Yang motret kami senyumnya lebih manis :))

Thanks Rere atas waktunya ^_^

Usai ngobrol-ngobrol, Rere langsung pulang dan saya masuk kamar. Kali ini saya dapat kamar di lantai 15. Paling atas. Apakah view-nya lebih kece dari kamar lantai 10 yang saya tempati sebelumnya? Ya, memang benar.

Sampai di kamar, udara sejuk dari AC yang tidak berisik langsung menyambut kedatangan saya. Tempat tidur double dengan sprei putihnya yang bersih, seakan memanggil-manggil untuk ditiduri. Jadi ngantuk :D

Namun, saat mata bersirobok dengan pemandangan di balik jendela, saya malah tergoda untuk angkat kamera. Kota Bandar Lampung, atap-atap bangunan, bukit, kelok jalan, bahkan laut dengan kapal-kapal yang berlayar di atasnya, terlihat jelas dari kamar yang saya tempati. Saya melupakan kantuk. 






Nyaman, rasa inilah yang selalu muncul ketika berada di dalam kamar Hotel Batiqa. Furniture kayu di dalam kamar berpadu dengan desain simple modern, menciptakan suasana hangat yang tak membosankan. Kamar mandi bersih. Layanan prima. Sarapannya paling juara. Banyak variasi menunya. Minuman buah disajikan segar. Makanannya pun penuh cita rasa, sehat dan nikmat di lidah.

Saya teringat workshop fotografi yang batal, lokasinya di Natar. Lumayan jauh dari Kota bandar Lampung. Jika suatu hari dijadwalkan ulang, kenapa tidak di tempat yang dekat saja? Ingatan inilah yang kemudian mendorong saya untuk melihat-lihat ruang meeting yang ada di Hotel Batiqa. Ya siapa tahu panitia berminat mengadakan workshop di hotel ya kan?

Hotel Batiqa memiliki 4 meeting room, di antaranya :
Sebage : 104 m2, kapasitas 120 orang
Sebage 1 : 52 m2, kapasitas 60 orang
Sebage 2 : 52 m2, kapasitas 60 orang
Kembang Telang : 46 m2, kapasitas 50 orang
Kembang Kawung : 19 m2, kapasitas 20 orang 

Meeting Room SEBAGE dengan desain round table

Saat ini (bulan Desember 2016), Hotel Batiqa menawarkan 5 paket meeting dengan harga yang menarik. Nah, siapa tahu ada di antara kamu ingin mengadakan meeting akhir tahun, bisa coba cek harga paketnya berikut ini yuk:

Coffee Break Package Rp 85.000 nett/pax
Waktu 4 jam, 1x coffee break (pagi atau sore), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water.

Half Day Package Rp 190.000 nett/pax
Waktu 6 jam, 1x coffee break (pagi atau sore), 1x makan (lunch or dinner), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water.

Full Day Package Rp 270.000 nett/pax
Waktu 8 jam, 2x coffee break (pagi atau sore), 1x makan (lunch or dinner), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water.

Full Board Package Rp 360.000 nett/pax
Waktu 12 jam, 2x coffee break (pagi dan sore), 2x makan (lunch and dinner), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water.

Residential Package; Single Occupancy Rp 875.000 nett/pax; Double Occupancy Rp 650.000 nett/pax
Accomodation based on type of package, buffet breakfast at Fresqa Bistro, 2x coffee break (pagi dan sore), 2x makan (lunch and dinner), 1 standard screen, 1 flip chart with marker, standard sound system, memo pad, pen, candy, and mineral water. 

Kembang Kawung



Info lebih lanjut mengenai paket meeting tersebut bisa hubungi ke sini:

Batiqa Hotel Lampung
Jl. Jendral Sudirman No. 140 Pahoman
Tanjung Karang – Bandar Lampung
Telp: +62 721 5602900 Fax: +62 721 560 2800
Email: reservation.lampung@batiqa.com
 
Sarapan

Sarapan

Menurut GM Hotel Batiqa Lampung, Bapak Adhi Wahyu Prasetyo, Hotel Batiqa sudah menjadi pilihan menginap bagi traveler yang berkunjung ke Lampung. Baik traveler yang datang untuk berwisata maupun untuk bisnis.

Saat ini Hotel Batiqa Lampung merupakan hotel yang menduduki peringkat pertama pilihan hotel, dan juga sebagai hotel dengan reputasi terbaik di Provinsi Lampung. 


Bapak Adhi Wahyu Prasetyo, GM Hotel Batiqa Lampung

Sebagai traveler yang suka berkunjung ke Lampung, saya pun menaruh pilihan pada Hotel Batiqa sebagai tempat penginapan. Lokasinya strategis, mudah dijangkau dari arah mana pun. Kamarnya cocok dengan keinginan. Sarapannya pun juara. Banyak pilihan tempat kuliner di sekitarnya. Harga kamar pun bersahabat. 

Untuk cek harga kamar bisa kunjungi www.batiqa.com
Hiasan dinding motif batik ciri khas Hotel Batiqa

Dalam rangka merayakan tahun baru 2017, Hotel Batiqa Lampung memberikan penawaran spesial untuk kamar tipe Superior mulai Rp 790.000,- pada tanggal 30 - 31 Desember 2016. Sedangkan Special Offer pada tanggal 31 Desember 2016 Rp 1.040.000,- sudah termasuk sarapan, spesial dinner Teppanyaki, doorprize, magician dan music performance.


Tidur Nyenyak di Hotel Inna Eight Lampung

inna eight hotel
*Foto Inna Eight Lampung*

Tiga bulan lalu, 26-27 Agustus 2016, selama 3 hari 2 malam saya dan teman-teman blogger menginap di Hotel Inna Eight Lampung. Kami berada di Lampung dalam rangka mengikuti Festival Krakatau 2016 yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung.

Saya bersama Lina Sasmita (Batam), Dian Radiata (Batam), Arie Ardiansyah (Jakarta), Rosanna Simanjuntak (Balikpapan), Atanasia Riant (Jogja), Hari JT (Babel), Haryadi Yansyah (Palembang), M.Arif Rahman “Maman” (Palembang), dan Indra Pradya (Lampung). Kami ditemani oleh Mas Yopie Pangkey , admin +Keliling Lampung @kelilinglampung_ Beliau yang mendampingi kami selama mengikuti festival.
Saya dan seluruh blogger Festival Krakatau 2016 yang menginap di Inna Eight Lampung

Kamar yang saya tempati

Sofa dan meja kerja



Tidak sempit


komplimen
channel TV lokal dan internasional
Hotel bagus dan tidak mengecewakan. Di websitenya disebutkan masih bintang 2, tapi saya tidak yakin sebab hotel ini rasa bintang 3. Bahkan kalau dilihat dari kamar suite-nya, layak setara dengan bintang 4. Okelah, tak soal bintang berapapun, yang penting saya dapat kamar bagus dan nyaman.

Kamar tidurnya luas, kamar mandinya pun besar. Jika dibandingkan dengan hotel bintang 2 lainnya, tentu saja fasilitas hotel ini jauh di atasnya. Terutama soal luas kamar tidur, luas kamar mandi dan amenities di kamar mandinya.
Standing shower dengan air panas dan dingin yang berfungsi dengan baik




bathroom amenities lengkap


AC dingin dan tidak berisik. Akses WIFI gratis, koneksi internetnya cepat. TV kabel dengan puluhan channel. Tapi saya sama sekali tidak sempat buka TV. Masuk kamar langsung mandi, lalu tidur. Begitu tiap malam selama di sana he he. Capek.

Komplimen berupa 2 botol air mineral. Pemanas air disertai teh, kopi dan gula. Layanan kamar 24 jam. Perlengkapan mandi lengkap. Slipper 2 pasang. Safety box. Lemari pakaian (rak + gantungan)

Menu sarapan cukup bervariasi. Tersedia hidangan pembuka, makanan berat, pastry, dan beberapa macam minuman. Saya cukup senang dengan citarasa makannya yang tidak biasa-biasa saja.   
Ini versi suite-nya - Foto Hotel Inna Eight

Tipe Suite 2
Hotel Inna Eight dapat dicapai dari Bandara Radin Intan dalam waktu 40 menit berkendara. Terletak di kawasan kota yang cukup ramai. Tapi sama sekali tidak mengganggu kenyamanan di dalam kamar. Saya bisa tidur dengan tenang, tidak terdengar suara berisik orang-orang, apalagi kendaraan yang lalu lalang.

Terdapat 102 kamar dengan 5 macam tipe, di antaranya:
6 standard room (single)
48 Superior Room (king & twin) Only IDR 450.000 ++ /night
34 Deluxe Room (king & twin) Only IDR 525.000 ++ /night
8 Suite Room 1 (king) Only IDR 875.000 ++ /night
6 Suite Room 2 (king) Only IDR 1.125.000 ++ /night
 
Restoran dengan hidangan yang cukup bervariasi *Foto Hotel Inna Eight*


Restoran *Foto Inna Eight Hotel*
Bulan Agustus lalu, atas biaya dari Disparekraf Lampung, kami diinapkan di kamar tipe Deluxe room. 1 kamar untuk dua orang. Jadi kami mendapat kamar dengan tempat tidur twin. Saya pribadi jadi sangat berterima kasih karena ditempatkan di hotel yang baik dengan kamar yang nyaman. Lebih dari cukup untuk beristirahat seusai mengikuti Jelajah Krakatau yang mengesankan sekaligus melelahkan dan menegangkan.

Kalau diingat-ingat, sebetulnya kami tidak banyak berdiam di hotel. Tgl. 26/08 tiba di Lampung sudah sore. Langsung keliling cari makan, sampai hotel hampir jam 9 malam. Langsung check-in, masuk kamar, tidur. Sabtu tgl. 27/08 pagi sudah berangkat ke Gunung Anak Krakatau. Pulang lewat tengah malam, langsung tidur. Minggu tgl. 28/08 jam 9 pagi sudah check-out. Langsung berwisata, siangnya mengikuti acara Festival Budaya di bundaran Tugu Adipura. 

Coffee stall di lobi (kanan)

Hal apa gerangan yang bikin Rian tertawa lebar? :D

Selain kamar untuk menginap, bisnis hotel ini juga menyediakan fasilitas meeting room yang terdiri dari: Kartika (70 table), Kencana (70 table), Lenggana (35 table), Laksamana (35 table). Tersedia juga jasa laundry. Lounge dan coffee stall untuk bertemu teman sambil bersantai menyeruput kopi. Hotel juga menyediakan shuttle untuk antar jemput dari/ke bandara Radin Intan.

Hotel Inna Eight Lampung

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut bisa cek websitenya atau ke nomor berikut ini:

Inna Eight Lampung  
Jalan Ikan Hiu No.1 Teluk Betung
Bandar Lampung 35211 Indonesia
P. +(62-721) 477 888
F. +(62 721) 475 808
Email: info@innaeightlampung.com
Website: www.innaeightlampung.com