Akhir pekan di ujung Oktober 2021, saya dan suami mampir ke Astha District 8 SCBD untuk makan siang, sekaligus saya ingin berfoto. Kami pergi berdua saja karena anak-anak sedang tidak ingin ikut, masing-masing sedang punya suatu kesibukan. Alief mengerjakan editing video, Aisyah menyelesaikan tugas sekolah. Selain itu, sepertinya mereka sengaja membiarkan mama papanya pacaran 😁
Kami ke Jakarta bukan semata untuk ke Astha melainkan ada urusan ke LTC Glodok. Kelar urusan di Glodok, baru ke Astha. Familiar dengan nama Astha? Sesungguhnya tempat ini telah sejak lama viral dan masih viral sampai saat ini karena punya spot foto unik berlatar jajaran gedung-gedung menjulang di kawasan SCBD.
Seperti apa tempatnya dan ngapain aja kami di sini? Check it out!
Cara Menuju ASTHA dan Cara Mencari Tempat Parkir di ASTHA
Kawasan SCBD berdekatan dengan Kawasan Senayan. Jadi kalau belum tahu SCBD itu dimana, cara tergampangnya arahkan saja dulu kendaraan pribadi ke Senayan. Baru nanti geser ke SCBD. Kalau naik taksi konvensional atau taksi online, nggak perlu ribet mikir rute dan nyetir, biarkan driver yang bekerja 😃 Buat yang tahu/pernah ke Pacific Place, berkendara saja ke sana, lokasinya berdekatan.
Gunakan bantuan Google Map jika bawa kendaraan pribadi. Search dengan mengetik Astha District 8, maka titik lokasi yang dituju akan terpampang nyata di aplikasi G-Map. Tinggal ikuti saja ke mana pun mbak Google menuntun, asal bukan ke neraka 😂
Google Map akan memberitahu jika kita sudah sampai di tujuan. Jalan masuk ada di sebelah kiri jalan, paling pojok sebelum tikungan. Tinggal masuk saja, ambil karcis parkir di mesin tiket otomatis untuk lewati palang otomatis, lanjut ikuti jalan melewati lobi depan gedung, belok kiri melewati sisi samping gedung, lalu masuk basement untuk parkir. Area parkir semua di basement, gak ada parkir gedung (atas).
Saya tidak tahu apakah ada area parkir tertentu yang membuat kita bisa langsung berada dalam mal Astha (bila keluar basement). Sebab tidak ada petunjuk khusus. Kami jadi agak lama berkeliling karena meskipun banyak dan lengang, tidak semua bisa digunakan parkir. Selain itu juga agak bingung mencari jalan keluar basement. Beberapa tempat yang kami kira di dalamnya ada lift, ternyata bukan. Akhirnya kami parkir dekat jalan keluar naik.
Satpam yang kami temui memberitahu satu-satunya jalan keluar adalah berjalan kaki mengikuti jalan keluar mobil. Di jalan keluar mobil itu ada jalur khusus untuk pejalan kaki, jadi aman saat berjalan. Buat saya yang phobia basement, keluar dari tempat parkir dan bertemu lagi dengan langit luas terbentang, bagaikan bertemu kembali dengan "kehidupan baru", lepas dari lubang yang menghimpit 😂Saya berani masuk basement karena sama suami. Kalau sendiri mending naik taksi. Kalau ada pilihan parkir di atas atau di luar gedung, pasti saya hindari basement. Begitulah saya 😆
Setelah keluar dari basement langsung ke kanan, di situ ada taman, dan ada jalan menuju Astha Mal. Patokannya air mancur, kalau sudah ketemu, berarti sudah sampai di gedung Astha Mal, persis di hadapan air mancur itu.
Bukanagara Coffee - Astha District 8 |
Pusat Belanja, Tempat Makan, Tempat Kumpul dan Bertemu
- Level lower ground: The Gourmet.
- Ground floor: Nagara, Bakerman, Yuukatsu, Ground Zero, Maison Kitsune, Lakon, Masshiro, dan The Tasting Room.
- Upper ground: Nobu, Goobne, Bukanagara, Susuru, dan Level.
- Lantai 1: Lau Lim Mee Pok, Good Vibes, Juis, Pa'seng, Pig Me Up, dan Bleum. Di lantai ini juga terdapat toko-toko dengan konsep pop up, yakni Eesome, Scentible, Starke, Mini Fridge, Comeagain Ice Cream, Saint York, Bynu Kitchen, Cookie Momster, Jugo Juice, Dejamu, 3mongkis, dan TanamLokal.
- Lantai 2: Flix.
Spot Foto di Upper Ground 7, Balkon Incaran Orang-orang Hobi Foto
Untuk yang ingin foto-foto di spot yang sangat viral itu, langsung saja naik eskalator, seingat saya 3 kali naik. Di Astha disebut upper ground 7. Jika masih bingung tanya saja security, bilang mau ke balkon tempat foto. Mereka langsung tahu tempat yang dimaksud dan akan bantu menunjukkan arah.
Di sisi kanan di ujung tangga eskalator naik, ada pintu keluar menuju balkon. Setelah di luar, kita bisa ke arah kiri, bisa juga ke kanan. Jika ke kiri biasanya tidak terlalu ramai orang. Mungkin karena view-nya tidak se-spektakuler di balkon sebelah kanan. Kalau gak gitu tertarik, langsung saja pindah ke sisi lain.
Balkon lainnya lebih luas dan di sanalah favorit orang-orang untuk berfoto. Saat saya datang tidak sepi. Ada sekelompok ibu-ibu, pasangan muda-mudi, keluarga dengan anak, dan ada juga yang datang sendirian. Meskipun ramai tapi tidak rebutan. Orang-orang langsung antri tanpa diperintah, sesuai urutan kedatangan.
Tidak ada fotografer khusus, jadi silakan bebas berfoto dengan fotografer masing-masing. Kalau datang sendiri, bawa tripod perlu deh. Atau bisa minta tolong orang yang sedang antri, biasanya ada yang sukarela membantu.
Karena selalu ramai, pastikan kamera sudah ready tinggal jepret. Pikirkan juga soal pose. Jangan sampai pas dapat giliran foto, kamera baru di-setting, dan baru mikir pose. Dan, jangan pula berfoto dengan 1000 gaya, itu spot foto umum bukan balkon milik pribadi wkwk. Durasi gaes haha.
Jika merasa belum puas, stop dulu. Antri lagi. Beri kesempatan yang lain dulu. Pokoknya pandai-pandailah kalau di tempat umum gitu, jangan egois.
Tips Berfoto di Balkon UG7 Astha District 8 SCBD
View paling menarik ketika berfoto di ASTHA adalah pemandangan gedung-gedung menjulang yang ada di kawasan SCBD. Untuk mengambil foto dengan latar pemandangan tersebut tentunya diperlukan beberapa tips.
1. Gunakan fitur kamera wide angle. Lensa sudut lebar memiliki makna lebar sehingga gedung-gedung tinggi akan tertangkap sempurna dari tempat kita berdiri hingga bagian atasnya.
Di sini saya menggunakan dua kamera, ROG Phone 3 dan realme GT Master Edition. Kedua smartphone ini memiliki fitur wide angle. Pada kamera realme GT Master Edition kamera hadir dengan 119° Lensa Ultra-wide 8MP, aperture f/2.3. Sementara ROG Phone 3 kamera 13MP, 125˚ ultra-wide, F2.4.
2. Gunakan Bottom Angle Foto. Ini salah satu cara buat menyiasati pengambilan gambar agar lebih lebar. Pilihan ini karena tidak ada kemungkinan untuk fotografer mundur dari titik foto disebabkan tempat yang terbatas (tidak luas). Di balkon itu jika mundur auto nempel tembok haha.
Foto pakai kamera ASUS ROG Phone 3 - Kamera 13MP, 125˚ ultra-wide, F2.4 |
Foto diambil pakai kamera realme GT Master Edition tanpa menggunakan fitur kamera wide angle. Jika saya atur pakai lensa wide angle, puncak gedung di belakang bisa masuk frame. |
Makan Siang di GOOBNE Indonesia - Korean No.1 Oven Roasted Chicken
Saya pilih makan di Goobne karena saya sudah malas naik turun buat keliling cari restoran di mal. Perut sudah lapar, saya maunya yang cepat dicapai dan yang makanannya enak sesuai selera.
Banyak pilihan menu ayam, suami saya memilih Goobne Fruity Soy Garlic tapi ternyata dia nggak terlalu doyan karena manis. Next kalau order lagi pilihannya Goobne Pepper Crispy |
Semua enak, favorit saya Bulgogi Tteok-Bokki, dan citarasanya memang nggak kaleng-kaleng. Juara! |
Bulgogi Tteok-Bokki (Tteok-Bokki mixed with sweet soy sauce and beef) |
Shark-Rita - Hiu nyungsep berisi raspberry di perutnya 😂 |
Minuman dingin manis dengan rasa agak sedikit asam yang menyegarkan |