Tampilkan postingan dengan label Derawan Kaltim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Derawan Kaltim. Tampilkan semua postingan

Derawan, Desa Wisata nan Menawan

Pantai Pulau Derawan

Sebagai tempat yang dijuluki surganya para penyelam, Kepulauan Derawan memberikan pengalaman menakjubkan bagi para pencinta laut. Keajaiban alam, serta kehidupan bawah lautnya yang luar biasa  adalah magnet yang sulit untuk ditolak.

Tercatat ada 31 pulau yang terdapat di Kepulauan Derawan. Empat di antaranya paling populer, yakni Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Kakaban, dan Pulau Sangalaki. Masing-masing pulau memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Semuanya merupakan objek wisata kelas dunia. 

Dalam tulisan kali ini, saya akan bercerita tentang Pulau Derawan saja. 


Kota Tarakan
Dermaga Tengkayu

Dari Jakarta saya menggunakan pesawat tujuan Tarakan. Di kota berjuluk The Little Singapore itu, saya menginap satu malam, lalu melanjutkan perjalanan ke Pulau Derawan pada keesokan harinya

Pelabuhan Tengkayu Tarakan mudah dicapai dari bandara maupun pusat kota. Dari penginapan kami cukup berjalan kaki. Jaraknya dekat, tak sampai 1 km.  Saya berangkat bersama 30 orang teman. Kami menumpang kapal kecil dengan muatan sekitar 30-35 orang. Ombak pagi itu cukup tenang. Matahari besinar hangat. Sesekali beberapa ekor lumba-lumba melompat indah ke permukaan. Kami antusias. Rasanya ingin berdiri, tetapi tidak diperbolehkan. Jika berdiri dan semua pindah ke satu sisi, kapal jadi miring, bisa menyebabkan karam.

Baling-baling di buritan berputar kencang, menciptakan gelombang dan buih-buih putih yang berlarian menjauh. Angin menderu dari depan, menerpa siapapun di belakang. Menerbangkan rambut, ataupun kerudung di kepala. Cuaca panas membuat badan berkeringat, tetapi tidak mengerdilkan semangat.


Deretan penginapan


Penginapan pantai

Derawan, 'Surga" Tropis Yang Sempurna
Setelah 3 jam berlayar dari Tarakan, sampailah kami di Pulau Derawan. Di dermaga, barisan kamar penginapan di atas laut mengundang perhatian. Bangunan  kamar terbuat dari kayu, dicat bermacam warna. Tampak ceria. Air laut yang kehijauan di bawahnya, jernih menampakkan tiang-tiangnya yang terpancang di dasar laut.

Dari atas kapal, pantai di Pulau Derawan terlihat sangat indah. Pasir putih menutupi permukaan pantainya. Pohon-pohon berjejer rapi di tepian. Riak-riak ombak yang lambat laun menyentuh bibir pantai menambah elok suasana. Air lautnya sangat jernih, dangkal, dan terasa hangat. Begitu kaya ikan dan terumbu karang.

Bulan April belum masuk musim liburan, tapi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Derawan sangat ramai. Penginapan kelas losmen hingga kelas villa dipadati oleh tamu, baik lokal maupun mancanegara. Agar kebagian kamar, memang disarankan untuk memesan jauh hari sebelum kedatangan.

Transportasi menuju Kepulauan Derawan terbilang mahal, tetapi harga penginapan di Pulau Derawan masih terbilang murah dan terjangkau. Lain halnya dengan resort di Maratua Paradise, tarif kamarnya tidak cocok untuk pengunjung dengan budget ala backpacker seperti saya. Di Derawan, saya mendapat kamar murah tetapi memiliki fasilitas yang memadai. Ada AC dan kamar mandi dalam. Suasana dalam kamar juga nyaman.


Tower Telkomsel dan XL bikin sinyal HP jadi kuat


Hotel

Penduduk Yang Ramah
Pulau Derawan dikenal sebagai destinasi wisata bahari yang keindahan alamnya mampu menghipnotis siapapun yang berkunjung. Pada bulan Juli 2012, pemerintah melalui Mentri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu, menetapkan Derawan sebagai Desa Wisata. Penetapan tersebut sebagai bukti bahwa pemerintah mendukung pengembangan wisata bahari berbasis masyarakat di Pulau Derawan. Begitu juga Pulau Maratua, Sangalaki, dan Kakaban.

Penduduk Suku Bajo yang mendiami Pulau Derawan sangat ramah. Mereka mudah tersenyum dan kerap menyapa wisatawan. Saat jalan-jalan di desa, saya berpapasan dengan penduduk. Maksud hati ingin menyapa, tetapi justru saya yang disapa lebih dahulu. Ketika saya bertanya tentang beberapa hal, mereka menerangkan dengan penuh semangat.

Mayoritas pekerjaan penduduk Pulau Derawan adalah nelayan. Penghasilan sebagai nelayan membuat kehidupan penduduk desa ini terbilang mapan. Kelihatan dari rumah-rumah mereka yang besar dengan dinding yang dicat bermacam warna. Hampir tiap keluarga memiliki jenset pribadi, perahu motor, sepeda, sepeda motor, dan menggunakan antena parabola. 


Sepeda sewaan


Berangkat ke spot diving


Rumah penduduk pulau dibangun berbaris saling berhadapan. Dibelah oleh jalan yang padat dan rata. Meskipun bukan aspal, tetapi mulus untuk dilewati oleh kendaraan sepeda ataupun sepeda motor. Di desa Derawan banyak tempat penyewaan sepeda. Jika tidak ingin berjalan kaki, bisa menggunakan sepeda untuk berkeliling. Harga sewa Rp 30 ribu per jam.

Penduduk desa Derawan tidak hanya menyenangkan ketika diajak bicara, mereka juga tulus ketika dimintai bantuan. Tidak ada kesan komersil pada diri mereka. Inilah yang membuat saya merasa betah. Sikap sadar wisata juga tumbuh baik, terbukti dari kondisi desa yang bersih. 


Aktivitas di Pulau Derawan
Banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan selama berlibur di pulau Derawan, seperti  berenang di pantai, bermain banana boat keliling pulau Derawan, snorkeling, menyelam, berkeliling desa dengan sepeda, juga wisata belanja. Memotret matahari terbit dan terbenam, merupakan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan, terutama bagi para penggemar fotografi.

Perairan sekitar Derawan terdapat taman laut. Wisata selam dengan kedalaman sekitar lima meter itu diminati oleh banyak wisatawan. Beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi, lobster, ikan pipa, gurita, nudibranchs, kuda laut, belut pita dan ikan skorpion. Terkadang dari balkon kamar, saya melhat ikan skorpion dan penyu berenang di antara tiang-tiang kamar.

Untuk kegiatan jelajah pulau, terdapat Pulau Maratua, Kakaban, Sangalaki, dan Gusung yang bisa dikunjungi. Di Pulau Kakaban terdapat danau air payau yang dihuni oleh ubur-ubur terbesar dan paling beragam di dunia, termasuk empat spesies unik ubur-ubur stingless  yang dapat berenang terbalik. Di sana kami berenang dan menyelam untuk bertemu ubur-ubur unik tanpa takut tersengat. Keunikan yang membuat Pulau Kakaban pernah dipertimbangkan menjadi nominasi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Aktifitas snorkeling dapat lakukan di banyak tempat. Di perairan Maratua kami berenang bersama penyu-penyu raksasa. Di perairan Sangalaki kami bertemu manta, pari raksasa yang tidak berbahaya. Besarnya hampir selebar daun pintu. Warnanya hitam, bentuknya seperti layang-layang. Di perairan Kakaban, kami menemukan beragam jenis terumbu karang dan ikan dengan berbagai bentuk dan warna. Sangat indah.

Jika tidak ingin melakukan aktivitas jelajah pulau, menikmati pantai di Pulau Derawan yang putih bersih juga asyik. Sangat cocok untuk bermalas-malasan sambil menikmati kehangatan pasirnya yang lembut, atau sambil menyeruput air kelapa muda. Pohon yang rindang di sekeliling pantai juga memberikan kesejukan bagi yang tak suka kepanasan. 









Menikmati Suasana Desa Di Malam Hari
Suasana desa di malam hari berubah mirip pasar. Ramai penjual dan pembeli. Ada banyak kedai makan dan minum, kios suvenir, dan juga pondok oleh-oleh. Kebanyakan baru buka selepas waktu magrib. Menurut seorang warga, siang hari wisatawan lebih banyak menghabiskan waktu di pantai dan laut, sedangkan di malam hari mereka berkumpul atau berkeliling desa.

Ada banyak kedai makan dengan hidangan beraneka ragam menu. Dari masakan tradisional nusantara, hingga menu internasional. Kami menuju sebuah kedai yang ramai sekali oleh pengunjung. Mencoba untuk menikmati makan malam di tengah keramaian. Sayang tidak kebagian tempat duduk. Kami pun keluar tanpa membeli apa-apa.

Kios-kios souvenir yang menjual baju dan aneka batik juga dipadati pembeli. Saya hanya masuk untuk cuci mata, lalu keluar menghampiri ibu-ibu yang berjualan di seberang kios. Di atas meja jualan yang di letakkan di pinggir jalan, terhampar aneka souvenir. Di antaranya gantungan kunci lucu, perhiasan berbahan batu, kayu dan kerang-kerangan, serta beragam pernak pernik menarik lainnya. Terdapat juga pondok oleh-oleh ikan kering (bukan ikan asin). Ikan-ikannya berukuran besar, puluhan jumlahnya. Harganya terbilang murah. Tentu karena dijual ditempat asalnya. 












Info Transportasi :

  • Ada dua titik awal sebelum menuju Derawan, yaitu Tarakan dan Berau. Untuk mencapai Tarakan atau Berau, harus ke Balikpapan terlebih dahulu. Dari Balikpapan lalu mengambil penerbangan ke Berau atau Tarakan.
  • Biaya transportasi ke Berau lebih mahal dari pada ke Tarakan. Tetapi harga sewa speed boat dari Tarakan ke Derawan lebih mahal daripada dari Berau ke Tarakan. Dari Jakarta ada penerbangan langsung ke Tarakan. Harga tiket PP Jakarta – Tarakan dengan Lion Air sekitar Rp 1,6 juta.
  • Saya memilih lewat Tarakan. Dari Tarakan menyeberang ke Derawan dengan menggunakan speed boat besar muatan 30 orang seharga Rp 6 juta perhari. Untuk speed boat kecil muatan 10-13 orang, sewa perhari Rp 3 juta.
Info Penginapan dan Tempat Makan :
  • Ada banyak penginapan di Derawan yang bisa disesuaikan dengan budget masing-masing. Untuk penginapan berbiaya murah, Losmen Danakan bisa menjadi pilihan. Tarif kamar antara Rp 100 ribu - Rp 300 ribu. Jika tidak mau repot mengurus makanan, kita bisa memesan untuk 3x makan, asalkan jumlah pesanannya banyak. Kalau hanya 1-2 orang, belum dilayani.
  • Derawan Beach Café dan Cottages. Penginapan modern yang dilengkapi kafe. Tarif kamar mulai dari Rp 300 ribu sampai 800 ribu. Listrik 24 jam. Menyediakan layanan jasa antar jemput dengan speed boat untuk keliling pulau. 




Info lainnya :
  • Main di pantai manapun gratis. Main banana boat keliling pulau Derawan Rp 150 ribu untuk 5-6 orang. Untuk diving Rp 450 ribu sudah termasuk guide dan perlengkapan diving.
  • Jalan-jalan keliling desa Derawan bisa juga dilakukan dengan sepeda. Ada banyak tempat penyewaan sepeda. Harga sewa Rp 30 ribu untuk 1 jam.
  • Pergi ke Derawan tidak disarankan menggunakan koper. Gunakan daypack/backpack. Bawa baju renang / celana renang, sun block & obat-obatan pribadi, topi, kaca mata hitam, peralatan memotret (kamera, handycam, charger). Makanan kecil dan minuman untuk cemilan selama berlayar. Krim obat nyamuk. Senter bagi yang ingin berburu sunrise. Dan jas hujan.
  • Waktu terbaik mengunjungi Derawan antara lain di bulan Maret hingga Mei, setelah bulan Agustus, awal bulan Oktober. Sementara di akhir Oktober biasanya sudah memasuki masa sering turun hujan.


Matahari terbit di Pulau Derawan

10 Pengalaman Paling Seru yang Bisa Kamu Rasakan di Kepulauan Derawan


Sebagai tempat yang dijuluki surganya para penyelam, Kepulauan Derawan memberikan pengalaman menakjubkan bagi para pecinta laut. Keajaiban alam, serta kehidupan bawah lautnya yang luar biasa indah, adalah magnet kuat yang tak mudah untuk ditolak.  

*****

Tercatat ada 31 pulau yang terdapat di Kepulauan Derawan. Empat di antaranya yang paling populer adalah Pulau Derawan, Pulau Kakaban, Pulau Maratua, dan Pulau Sangalaki. Keindahan dan keunikan yang dimiliki oleh ke empat pulau itu membuatnya menjadi objek wisata kelas dunia.

Saya bertandang ke Kepulauan Derawan pada bulan April tahun 2014 lalu. Inilah 10 hal paling berkesan yang saya rasakan selama lompat pulau di Kepulauan Derawan.



Penginapan di atas laut Derawan

1. Menginap di Desa Wisata Pulau Derawan

 
Pulau Derawan ibarat ‘ibukota’ Kepulauan Derawan. Tak afdol jika tak menginap di Desa Derawan
. Ada banyak pilihan tempat menginap, mulai dari losmen, cottage, hingga hotel. 


Yang menarik, bangunan penginapan terletak di pinggir pantai dan banyak menjorok sampai ke laut. Sunset dan sunrise tersuguh setiap hari. Suara debur ombak tak pernah jemu menghibur telinga yang bosan dengan hingar bingar suara deru kendaraan di ibukota. Ombak yang berlarian mencucupi bibir pantai, setia memanjakan mata. Udara segar bisa dihirup setiap saat. Olahan ikan segar banyak, mudah untuk dinikmati. 

Penduduk Suku Bajo yang mendiami pulau, menyenangkan ketika diajak bicara. Mereka tulus ketika dimintai bantuan, tidak ada kesan komersil. Sikap sadar wisata juga tumbuh baik, terbukti dari kondisi desa yang cukup bersih. 
Ikan seperti ini berseliweran di bawah kamar
sunset
sunrise
  
Kafe Derawan
Derawan Cottage
:)

Beragam Aktivitas di Pulau Derawan 

 
Banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sini, seperti  berenang di pantai, naik banana boat, snorkeling, menyelam, berkeliling desa dengan sepeda, wisata kuliner, dan wisata belanja. 


Paling seru saat naik banana boat. Sensasi ngebut keliling Pulau Derawan rasanya tak tertandingi jika naik banana di tempat lain. Buat yang hobi diving, di sini ada taman laut. Dari kedalaman lima meter saja sudah dapat  melihat cumi-cumi, lobster, ikan pipa, gurita, nudibranchs, kuda laut, belut pita dan ikan skorpion.  


Suasana desa di malam hari berubah mirip pasar. Ramai penjual dan pembeli. Ada banyak kedai makan dan minum, kios suvenir, dan pondok oleh-oleh. Wisata malam berlangsung hingga larut malam. 


Sepeda disewakan untuk keliling Pulau Derawan


aneka souvenir buat oleh-oleh
Ikan kering
Seru-seruan main banana boat keliling Pulau Derawan


2. Berenang Bersama Ubur-Ubur di Danau Kakaban 
 
Berenang bersama ubur-ubur tanpa sengat yang dikategorikan langka di dunia merupakan 
pengalaman menakjubkan yang saya dapatkan di danau ini.

 
Pulau Kakaban adalah pulau tak berpenghuni, namun memiliki keajaiban alam nan memukau. Di pulau ini terdapat danau air payau, tempat tinggal ubur-ubur tanpa sengat yang diklaim memiliki ukuran terbesar dan paling beragam di dunia, termasuk empat spesies unik ubur-ubur stingless  yang dapat berenang terbalik. Keberadaan ubur-ubur inilah yang membuat Kakaban pernah dipertimbangkan menjadi nominasi Situs Warisan Dunia UNESCO.


Ada dua macam ubur-ubur yang saya jumpai di sini. Saya bedakan berdasarkan warna. Ada yang putih bening, dan ada yang coklat kekuningan. Sedangkan menurut nama, jenis ubur-ubur di danau ini ada 4, yaitu ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik.  

Tiket masuk pulau Rp 20 ribu / orang. Untuk mencapai danau perlu berjalan kaki sekitar 1 km. Ada tangga dan jembatan kayu yang bisa dititi. Dilarang berenang menggunakan fin. Bahaya, bisa mengenai ubur-ubur, juga merusak ekosistem danau. Jika tidak membawa life jacket, di sini tersedia, tinggal sewa.

Kondisi kawasan wisata ini masih terjaga kealamiannya. Bantu agar tetap bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan. Jangan menyakiti ubur-ubur dengan menangkap dan mengangkatnya keluar dari danau.

Danau Kakaban

Ubur-ubur langka
Berenang dengan ubur-ubur tanpa sengat

3. Snorkeling di Laut Pulau Kakaban 
 
Magnet Pulau Kakaban bukan hanya danau ubur-ubur, tetapi juga pada keindahan dan keanekaragaman biota lautnya. Air laut sangat jernih, dangkal, dan hangat. Begitu kaya ikan untuk dinikmati saat snorkeling.
Clown fish berenang malu-malu di balik rumahnya. Lili laut yang terselip dari balik koral berwarna putih, melambai-lambai ketika dibelai arus. Ada pula karang merah tempat bertumbuhnya anemon, melingkar mirip ular.  


So, buat kamu pecinta kehidupan bawah laut, Pulau Kakaban merupakan salah satu place to visit before you die.
 
Selamat datang di Pulau Kakaban
Nemo di rumahnya



4. Berenang Bersama Penyu Raksasa di Maratua
 

Antara takut dan penasaran, itulah yang saya rasakan ketika melihat sosok penyu hijau raksasa yang berada sangat dekat di depan mata.

Pulau Maratua dikenal sebagai salah satu lokasi bertelur penyu hijau yang paling besar di Indonesia.
Ada dua jenis spesies penyu yang bisa djumpai di sini, yaitu penyu hijau dan penyu sisik. Keduanya termasuk spesies yang dilindungi selain paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan beberapa spesies lainnya. Di sepanjang pantai Pulau Maratua penyu-penyu bertelur di pasir. Konon,  jumlahnya hingga ratusan setiap tahunnya. 
salah satu penyu di perairan Maratua




5. Snorkling dan Diving di Pulau Maratua  
 
Air hangat yang begitu jernih, sangat melenakan. Saya betah berlama-lama mengambang, menatap keindahan alami dasar laut, hingga tanpa sadar terbawa arus dan menjauh dari kapal. Antara senang dan ngeri, itulah yang saya rasakan saat itu.

Lokasi snorkeling dan diving di perairan Pulau Maratua memang menakjubkan. Di tempat ini terdapat beragam terumbu karang dengan aneka warna yang begitu indah. Dari 21 dive spot yang ada, terdapat dua titik penyelaman paling terkenal yang disebut sebagai turtle traffic dan big fish country. Masing-masing titik penyelaman itu memiliki eksotisme tersendiri, namun d
ibutuhkan lisensi khusus atau pendamping saat menyelam di sini. 


Penyu raksasa memang tidak selalu dapat dijumpai, tetapi dive spot di Pulau Maratua selalu ada berbagai binatang laut yang unik dan menarik, seperti ubur-ubur, kuda laut, gurita, lobster, cumi-cumi, barakuda dan hiu putih. Jika beruntung, bisa berjumpa dengan salah satunya, atau justru semuanya.  
Biota laut Maratua

6. Menginap di Desa Wisata Bohe Silian 
 
Jangan bayangkan Desa Bohe Silian di Pulau Maratua adalah desa terpencil yang terbelakang dan miskin. Desa ini justru terbilang mapan dan modern.

Bohe Silian masih berupa desa tua dengan ritme kehidupan yang berjalan pelan, seolah tidak terpengaruh dengan riuhnya wisatawan. Mayoritas penduduknya  Suku Bajo dari Sulawesi. Penghasilan mereka sebagai nelayan terbilang besar. Rumah-rumah berukuran besar dan bagus. Hampir tiap keluarga memiliki jenset pribadi, perahu motor, sepeda, sepeda motor, dan menggunakan antena parabola. 


Semalam di Bohe Silian, merasakan kehidupan ala pesisir. Anak-anak desa riang bermain di tepian pulau, mengayuh perahu, melompat dari jembatan, atau berlarian di dermaga. Ada sunset dan sunrise memesona, tersaji indah di waktu-waktu yang dimilikinya. Saya rindu desa ini. Sungguh rindu.
Selamat datang di Bohe Silian

Sunrise di Bohe Silian

Suasana desa Bohe Silian

bercengkerama dengan warga

7. Mengunjungi Gua Sembat 

 
Menginap di Desa Bohe Silian, mengantarkan saya pada petualangan menjelajah sisi bukit di bagian belakang desa dimana terdapat objek wisata Gua Sembat. Berjarak 2 km dari desa. Perlu 20 menit trekking untuk mencapainya. Memasuki hutan tropis alami, naik bukit turun bukit, melewati batu kapur licin, juga batu karang tajam yang siap menggores kulit jika tidak hati-hati. Sesekali berjumpa monyet abu-abu, satwa yang dikategorikan langka.


Gua Sembat termasuk dalam tipe gua horizontal dan berair. Air dalam gua merupakan air payau. Ketika musim hujan, air payau akan menjadi air tawar. Airnya cukup dalam, dapat direnangi dan diselami. Bahkan ada yang berani melompat terjun dari atas bebatuan yang tumbuh di dalam gua. Seru!

Kondisi alami gua dengan mata airnya yang sejuk dan sensasional, menjadi sebuah daya tarik yang memikat. 
 
Mulut Gua Sembat

danau air payau dan batu berbentuk kepala manusia (kanan atas)

8. Bertemu Manta di Pulau Sangalaki 

 
Laut dangkal yang mengelilingi pulau ini membuat kapal berhenti sekitar 500 meter dari daratan. Kami harus berlompatan, lalu berjalan kaki mencapai pantai. Jauh, panas, tapi asyik.

Sejauh mata memandang hanya lautan. Ujungnya nun jauh di kaki langit. Pulau ini kerap disinggahi para petualang pulau untuk sekedar makan dan beristirahat, sebelum akhirnya kembali berlayar mencari penampakan manta. 


Pulau Sangalaki istimewa karena tempat konservasi penyu ada di sini. Hampir tiap malam penyu hijau datang ke permukaan untuk bertelur di pulau.
Sangalaki Resort

Daratan Sangalaki masih jauh, ayo jalan lagi :D

numpang makan dan istirahat

Pulau menawan ini tak berpenduduk, namun ada resort, restoran dan tempat bersantai di pinggir pantai. Udara segar, angin sejuk yang tak henti berhembus, pemandangan laut biru, langit luas terbentang, serta kesunyian yang menentramkan, sangat ideal untuk bersembunyi dari hiruk pikuk metropolitan. Pasir putihnya berkilau, menanti jejak para pemburu keindahan mampir untuk bersuka cita. 

Mengejar Manta 
 
Pengalaman luar biasa di pulau ini ketika pertama kalinya melihat sosok manta (ikan pari raksasa) berenang tenang namun kemudian menghilang tak tentu arah.
Ukurannya besar, berwarna kehitaman, bentuknya seperti layang-layang. 

 
Buat kamu yang berani berlayar di laut dengan kapal kecil, dihantam ombak, diterpa angin kencang, demi melihat sesosok manta,
silakan datang dan siapkan stamina yang kuat untuk terjun ke laut Sangalaki. 


mengejar manta yang tak terkejar

9. Bermalam di Maratua Paradise Resort 
 
Berada di sini membuat saya seperti ingin menghentikan waktu. Sangat indah, nyaman, punya pemandangan menakjubkan sepanjang waktu. Bangunan resort dibangun di atas hamparan pasir putih. Ketika matahari bersinar terang, air laut yang menutupinya membentuk warna turquoise yang indah.  


Maratua Paradise punya view yang sangat menawan. Bagian depannya berhadapan langsung dengan laut tiga warna: turqoise, biru kehijauan dan biru pekat (karena kedalaman laut yang langsung berubah di jarak sekitar 60 meter). Tatkala senja, duduk di bangku yang berjejer di depan restaurant, jadi tempat paling sempurna untuk menyaksikan sunset.
Maratua Paradise Resort


akses antar villa, office, dive center, resto & kamar mandi umum

tempat bersantai di depan resto

Liburan menyenangkan

Water Villa, penginapan aduhai


10. Mengunjungi Pulau Gusung 
 
Pulau gundul. Ya, tentu saja. Tidak ada sesuatu pun yang tumbuh di atasnya. Permukaan pulau ini hanya ditutupi pasir putih yang halus, juga cangkang kerang yang berserakan. Luasnya tak sampai separuh lapangan sepak bola. Sunyi, sepi, dan saya seperti ingin terdampar di sini hingga bosan. *lalu gosong :D 



Pulau Gusung


Pengalaman tak terlupakan bersama sahabat

Menyusuri keajaiban alam di Kepulauan Derawan seperti tak ada habisnya. Pantai yang luar biasa dan lautan yang sangat biru. Pasir putih, air dangkal tak berujung yang hangat. Pemandangannya sempurna dalam segala hal. Sungguh tidak mudah dicari. 

Baca juga: Derawan, Desa Wisata nan Menawan