Tampilkan postingan dengan label Bangka Belitung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bangka Belitung. Tampilkan semua postingan

Bertandang ke Negeri Laskar Pelangi



Setelah dipopulerkan oleh novel dan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Belitung menjadi kawasan yang banyak diburu wisatawan untuk berlibur. Novel Andrea Hirata yang terbit mulai tahun 2006 itu telah menginspirasi Belitung menjadi salah satu andalan pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di seantero Indonesia, bahkan dunia.


Belitong memang tak dapat dilepaskan dari Laskar Pelangi. Novel dan film tersebut memiliki peranan besar dalam promosi wisata daerahnya. Bahkan, sejak tahun 2011 pemerintah setempat mengganti nama Pelabuhan Tanjung Pandan menjadi Pelabuhan Laskar Pelangi. Selain pelabuhan, di Kabupaten Belitung Timur juga terdapat sejumlah lokasi wisata yang berhubungan dengan buah karya Andrea tersebut.

Pantai Tanjung Tinggi, Museum Kata Andrea Hirata, dan SD Muhammadiyah Gantong merupakan tempat-tempat yang terkait Laskar Pelangi. Saat berkunjung ke Belitong beberapa waktu lalu, ketiga tempat tenar tersebut tak luput dari kunjungan saya.

Sahabatku Samsiah, di lokasi syuting film Laskar Pelangi; Pantai Tanjung Tinggi


Batu-batu raksasa di Pantai Tanjung Tinggi
Belitong memiliki keindahan alam yang khas. Batu-batu raksasa terhampar indah di lautan dan daratannya. Salah satu tempat di Belitung yang memiliki hamparan batu-batu raksasa adalah Pantai Tanjung Tinggi.

Tak afdol datang ke Belitung tanpa mampir ke Pantai Tanjung Tinggi. Sebab pantai ini terkenal dengan sebutan batu Laskar Pelangi. Dinamakan demikian karena bebatuan di pantai ini pernah digunakan sebagai lokasi syuting film Laskar Pelangi.

Sejak meledaknya film Laskar Pelangi di pasaran sekitar tahun 2008, wisatawan dari berbagai daerah nusantara hingga mancanegara berdatangan ke Tanjung Tinggi. Padahal sebelumnya Pantai Tanjung Tinggi relatif masih sepi dari jamahan wisatawan. Dulu pengunjung yang datang sebatas warga Belitung saja.

Untuk mencapai pantai Tanjung Tinggi dapat menggunakan kendaraan sewa sebab tidak ada angkutan umum yang bisa mengantar sampai ke tujuan. Ketika memasuki kawasan pantai, akan dijumpai sebuah papan nama bertuliskan Laskar Pelangi. Pengunjung biasanya berfoto di dekat papan tersebut. Setelah itu baru menuju ke arah pantai.

Dari luar, kumpulan batu raksasa lebih mirip bukit batu dengan gua-gua sempit. Setelah memasuki celah-celah, baru terlihat pesona pantainya. Maka, bagi siapapun yang pertama kali datang ke tempat ini, bersiaplah untuk terpana menyaksikan bongkahan batu-batu raksasa yang menjorok hingga ratusan meter dari bibir pantai.

Beberapa batu diberi nama oleh warga setempat. Kumpulan batu-batu besar di sebelah kiri disebut ‘Rembo’. Adapun batu besar di depan bibir pantai bernama ‘Naga’. Sedangkan, bebatuan di sebelah kanan disebut ‘Reng’. Kumpulan bebatuan di sebelah kanan itulah lokasi syuting film Laskar Pelangi. Reng punya banyak celah yang mudah dijelajahi. Sedangkan Rembo hanya bisa dilihat dari jauh.

Panorama batu-batu raksasa berpadu dengan pasir putih dan laut biru, sukses membuat mata tak berkedip. Ajaib adalah kata yang paling cocok untuk menggambarkan indahnya panorama Pantai Tanjung Tinggi. Di bibir pantai, terdapat beberapa kumpulan batu lebih kecil yang bisa dipanjat untuk melihat panorama pantai yang lebih luas.

Sulit untuk dicerna, bagaimana batu-batu itu bisa saling tumpang tindih secara alami tanpa ada yang menata atau meletakkan sebelumnya. Belum ada sejarawan maupun arkeolog yang mampu menjelaskan bagaimana batu-batu itu bisa bertaburan di bibir sampai lepas pantai. Satu-satunya keterangan yang pernah disampaikan adalah bahwa bebatuan itu berjenis batu granit. 






Memetik Semangat Para Pencari Ilmu
Replika SD Muhammadiyah Gantong adalah salah satu objek wisata Belitung yang berada di kecamatan Gantong, Kabupaten Belitung Timur. Bangunan replika ini banyak menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah karena berperan penting dalam pembuatan film Laskar Pelangi. Lokasi bangunan terletak di atas bukit pasir dan berdekatan dengan sebuah danau asri yang mempunyai dermaga.

Kondisi fisik sekolah yang sudah usang, menjadi pemandangan utama begitu kaki menginjak halamannya. Keseluruhan material kayu bangunan sudah lapuk, namun membuat tempat ini begitu eksotis. Ditambah lagi kondisi pada bangunan yang memiliki banyak lubang pada dinding. Atap yang bocor sana sini dan terdapat kayu penyangga sebagai penahan dinding yang hampir roboh, membuatnya terkesan kuno.

Meski sederhana, SD Laskar Pelangi mampu mengajak untuk menjelajah waktu dan melihat bagaimana anak-anak Laskar Pelangi menimba ilmu di tempat tersebut. Di sini banyak tergantung cita-cita dari anak-anak Laskar Pelangi yang penuh semangat dan suka cita terus berjuang untuk mewujudkan impiannya.

Di ruang kelas, suguhan bangku serta meja-meja kayu membawa nuansa nostalgia masa sekolah yang cukup kuat. Di bagian lain terdapat surau, sumur serta kamar mandi yang biasa digunakan oleh anak-anak Laskar Pelangi.  Sekolah SD Muhammadiyah Gantong merupakan tempat penulis novel “Laskar Pelangi” Andrea Hirata menuntut ilmu di masa kecilnya. Di lokasi asli SD Muhammadiyah Gantong kini berdiri Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Gantong.

Bagi mereka yang menyambangi negeri Laskar Pelangi, replika SD Muhammadiyah Gantong kini seakan menjadi destinasi wajib. Tak lengkap rasanya bila singgah di Belitung namun tidak berkunjung ke tempat yang satu ini. Entah untuk sekedar berfoto ataupun memandangi pesonanya. Selain itu, tempat ini benar-benar menawarkan wisata nostalgia ketika kita menyaksikan film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata produksi Miles Films dan disutradarai oleh Riri Reza. 

Di atas bukit pasir

Gerbang sekolah

Reyot dan lapuk, sehingga ditopang kayu

Kelas bobrok

Sumur dan surau

Ternyata ada danau asri di sebelah sekolah yang hampir roboh

Aku bukan ibu guru Muslimah, tapi ibu yang hobi jalan dan jajan :D

Menyelami Kata Demi Kata di Museum Kata
 

Museum Kata Andrea Hirata terletak di Jalan Raya Laskar Pelangi No. 10, Gantong, Belitung Timur. Museum ini didirikan oleh sang penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Untuk masuk ke museum ini, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk. Hanya saja terdapat kotak sumbangan yang hasilnya digunakan untuk keperluan menjaga kebersihan dilingkungan museum dan sekitarnya.

Museum Kata pada dasarnya adalah sebuah museum yang mengetengahkan konsep sastra atau disebut juga sebagai literary museum. Datang ke museum ini seolah diajak menapaktilasi perjalanan novel Laskar Pelangi. Mulai dari cuplikan halaman per halaman hingga diangkat menjadi sebuah film yang sangat laris di Indonesia dan sukses mengangkat Belitung menjadi salah satu tujuan wisata populer di Tanah Air. 

Bangunan museum berbentuk seperti rumah. Temboknya dicat warna-warni bagai pelangi, seolah mengingatkan kembali buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Andrea memang turut berperan sebagai kurator. Yang menarik, bagian depan bangunan dulunya merupakan rumah yang telah berusia 200 tahun.   
  



Sesuai dengan konsepnya, Museum Andrea Hirata meyajikan karya-karya tulis terutama tentang novel Laskar Pelangi. Saat memasuki pintu utama, akan langsung disuguhi oleh foto-foto serta rangkaian kalimat-kalimat inspiratif dari sang penulis. Salah satunya bertuliskan “Bermimpilah karena Tuhan anak memeluk mimpi-mimpimu”. Selain itu, juga terdapat cuplikan dari novel yang telah diterbitkan dalam berbagai bahasa. 
 
Di museum ini, terdapat lebih dari 200 literatur dari berbagai genre, seperti literatur musik, literatur film, literatur anak, literatur seni, hingga literatur arsitektur. Meski banyak memasukkan karya penulis luar, kearifan lokal tidak luput dihadirkan di museum ini. Misalnya, ada sebuah ruangan di museum ini yang menyajikan informasi mengenai geografi Belitung Timur, lengkap dengan contoh bebatuan asli di tempat ini, yaitu batu satam. Di ruangan lainnya, terdapat kumpulan kata-kata asli Belitung kini berada di ambang kepunahan.

Di ruang tengah, terdapat sebuah ruang yang sangat nyaman. Peletakan meja dan kursi dengan berbagai buku yang dibiarkan berserakan membuat kita seolah sedang berada di rumah sendiri. Pada bagian dinding ruangan ini dipajang foto-foto adegan film Laskar Pelangi dan cover-cover Laskar Pelangi yang diterbitkan di berbagai negara. Terdapat pula barang-barang antik seperti mesin jahit, televisi, radio, bahkan sepeda pos. 







Museum ini memiliki beberapa ruang unik yang diberi nama sesuai dengan tokoh atau karakter dalam novel dan film Laskar Pelangi. Sebut saja ruang Ikal, ruang Lintang, dan ruang Mahar. Di dalam ruang-ruang tersebut dapat dijumpai sosok ketiganya dalam bentuk foto adegan dan karya tulis yang menjelaskan karakter tersebut. Misalnya foto adegan ketika Ikal berpisah dengan Lintang. Foto Lintang dengan sepeda kesayangannya dan foto Lintang saat berboncengan dengan Ikal. Adapun di ruang Mahar berisi banyak foto-foto seniman sebagai inpirasi Mahar yang dikenal gemar dengan ragam bentuk kesenian. Salah satunya adalah Rhoma Irama.   

Di bagian tengah museum yang luasnya sekitar 100x60 meter, ada kedai kopi kecil yang dinamakan “Warkop Kupi Kuli”. Warkop tersebut dijalankan oleh warga lokal yang diberdayakan oleh Andrea. Kedai ini cukup menarik perhatian karena awalnya adalah ruang dapur. Tapi kini bukan lagi dapur biasa, sebab telah diubah menjadi warung kopi yang tak hanya mejajakan kopi dengan cita rasa khas Belitung, namun juga menjual cenderamata khas yaitu Batu Satam. Di sini, pengunjung dapat memesan kopi sebagai teman bersantai atau berbincang-bincang menikmati suasana museum.   






Sejak pertama kali didirikan pada November 2012, Museum Andrea Hirata menjadi museum sastra pertama di Indonesia, dan mungkin, satu-satunya di negeri ini. Andrea membangun museum ini karena terinspirasi The Mark Twain Boyhood Home and Museum di Hannibal, Missouri, Amerika Serikat.
 
Museum Kata dibangun sebagai pelunasan janji Andrea kepada publik. Di kala profit penjualan buku Laskar Pelangi begitu melambung, Andrea pernah berjanji bahwa ia akan mengalokasikan royalti untuk membuat sesuatu yang berbau pendidikan. Pendidikan, kata Andrea, adalah jalan keluar dari kemiskinan. Itu sebabnya museum ini tidak memungut biaya. Siapapun gratis berkunjung.
 
Dengan berkunjung ke museum ini bisa membuat pengunjung mengenal tentang bagaimana karya sastra menjadi bagian penting bagi kehidupan. Selain itu, pengunjung juga bisa mendapatkan inspirasi untuk lebih mencintai karya sastra, baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri. 


“Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” Andrea Hirata.

 





 *Semua foto dokumentasi Katerina





Tebar Pesona Belitung


Belitong, begitu orang Belitung suka menyebut tanah kelahiran mereka, memiliki keindahan alam yang khas. Batu-batu raksasa terhampar indah di pantai dan daratannya. Belakangan menjadi kawasan tenar untuk berlibur setelah dipopulerkan oleh novel dan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Belitung juga asyik untuk berwisata kuliner. 

---ooo000ooo---


Berbicara tentang Pulau Belitung beberapa tahun terakhir memang tak bisa dilepaskan dari Laskar Pelangi. Novel karya Andrea Hirata yang terbit mulai 2006 itu telah menginspirasi Belitung menjadi salah satu andalan pariwisata  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Film adaptasi dengan judul serupa pada 2008 semakin melambungkan nama Belitung di seantaro Indonesia, bahkan dunia.

Novel dan film Laskar Pelangi memiliki peranan besar dalam promosi daerah Belitung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung pernah menyebutkan bahwa pada 2008, kunjungan wisatawan tercatat sekitar 35 ribu dalam setahun. Angkanya meningkat menjadi 50 ribu pada 2010. Lonjakan terbesar terjadi pada 2011 yang mencapai 111 ribu kunjungan. Fantastis! 



Pesona apa saja yang bisa dilihat di Belitung? 
Banyak!

Bebatuan Raksasa di Pantai Tanjung Tinggi
Di pesisir bergelimang cahaya matahari, lanskap biru ala Belitung menjadi atraksi utama. Mulailah dengan menyambangi pantai Tanjung Tinggi. Lalu, bersiaplah untuk terpana menyaksikan bagaimana batu-batu seukuran rumah bertingkat bisa bertaburan di bibir sampai lepas pantai Tanjung Tinggi.

Pasir putih, laut biru, batu-batu raksasa di kanan, kiri, dan depan berpadu apik, dipastikan membuat mata tak ingin berkedip. Ajaib, agaknya kata itu paling pas menggambarkan indahnya panorama Pantai Tanjung Tinggi di Pulau Belitung. Bebatuan berjenis batu granit itu saling tumpang tindih secara alami tanpa ada yang menata atau meletakkan sebelumnya.

Di sebelah ujung kiri pantai, terdapat pemandangan yang tak kalah ajaib. Nyiur pepohonan sentigi melambai-lambai menyambut datangnya gelombang. Pohon yang konon dipercaya mempunyai beragam tuah itu menunduk rendah seakan ingin ikut bermain air. Persis di sebelah kiri kumpulan sentigi itu menjulang bongkahan batu-batu raksasa yang menjorok hingga ratusan meter dari bibir pantai. Batu-batu itu lokasi syuting film Sang Pemimpi. 


Pantai Tanjung Tinggi

Pesona Tanjung Kelayang
Melancong ke pantai Tanjung Tinggi tak akan lengkap tanpa mampir ke pantai Tanjung Kelayang. Jarak antara dua pantai ini tak begitu jauh, sekitar lima kilometer. Pesona Tanjung Kelayang tak  kalah menarik dari Tanjung Tinggi. Salah satu buktinya, pantai ini terpilih menjadi salah satu venue dalam sail Wakatobi-Belitung 2011 lalu.

Dari sisi lanskapnya, Tanjung Kelayang juga menawarkan panorama pasir putih, laut biru, dan bebatuan besar, seperti Tanjung Tinggi. Bedanya, batu-batu raksasa di Tanjung Kelayang jaraknya cukup jauh sehingga tak dapat dijangkau dengan perahu karet seperti di Tanjung Tinggi. Di lepas pantai Tanjung Kelayang bisa terlihat baru raksasa berbentuk seperti burung yang disebut “Batu Garuda”. Pada malam hari, pulau batu di tengah laut itu terlihat berkelip-kelip tersorot lampur warna-warni.

Di sekitar Tanjung Kelayang terdapat sekira 10 pulau kecil. Jika waktu dan cuaca mendukung, pengunjung bisa mampir di lima pulau. Salah satu tempat yang tak bisa dikunjungi setiap waktu adalah Pulau Pasir. Pulau ini hanya tampak ketika air laut surut. Waktu ideal berpetualang di lepas pantai Tanjung Kelayang adalah pada musim angin timur, atau sekitar bulan April hingga September. Saat itu, air laut surut pada pagi hingga siang hari sehingga Pulau Pasir dengan pesona bintang lautnya bisa dinikmati. 




Lompat Pulau 

Terdapat pulau-pulau kecil di sekitar Tanjung Kelayang yang dapat dijelajahi dengan perahu. Petualangan dapat dimulai dengan melihat Batu Garuda dari jarak dekat. Dari bibir pantai, batu raksasa ini berjarak sekitar satu mil. Pengunjung tidak bisa mendarat di Batu Garuda karena di sekelilingnya terdapat bebatuan yang berbahaya dilewati perahu. Disebut Batu Garuda karena batu yang berada di puncaknya menyerupai kepala burung. Petualangan akan lebih maksimal jika dimulai sejak pagi hari, karena sewa perahu berlaku selama satu hari penuh.

Pulau Kepayang
Pulau ini menjadi labuhan pertama perahu-perahu dari Tanjung Kelayang. Jika berangkat pada pagi atau siang hari, biasanya petualang menyempatkan mampir di Pulau Kepayang untuk mengisi perut. Sebab, di pulau-pulau berikutnya tak akan ada lagi warung-warung atau penjaja makanan.



Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas
Pulau ini berjarak sekitar 3 mil dari Pulau Kepayang. Dari kejauhan, pulau ini sudah bisa dilihat dengan adanya mercusuar peninggalan Belanda. Jika masuk dari sisi kanan atau berputar lewat belakang, dari perahu pengunjung bisa menikmati panorama tebing-tebing batu yang bukan main indahnya.

Mercusuar Pulau Lengkuas didirikan pada 1882 pada masa pemerintahan William III. Bangunan ini terbuat dari besi berlapir karet dengan tinggi 60 meter. Bangunan mercusuar ini masih asli sejak pertama kali dibangun dengan 333 anak tangga menuju puncak. Di pulau seluas satu hektare ini juga terdapat penangkaran penyu yang dikelola oleh penjaga mercusuar. Saat ini, mercusuar tersebut dijaga oleh dua orang petugas, Misdi dan Aditya Nugraha. Di kompleks mercusuar ini juga terdapat sejumlah kamar inap yang disediakan untuk wisatawan yang kemalaman dalam perjalanan.

Pulau Burung
Disebut demikian karena di lepas pantai pulau ini terdapat batu berbentuk burung. Dikelilingi bebatuan dengan ukuran relatif kecil, Pulau Burung tempat ideal untuk melakukan snorkeling. Tapi, sebelum berangkat dari Tanjung Kelayang jangan lupa untuk menyewa perlengkapannya lebih dulu. Sebab, Pulau Burung tidak berpenghuni. Hanya ada beberapa orang yang sesekali datang untuk menengok penangkaran ikan kerapu di sekeliling pulau. 


Pulau Burung

Pulau Batu Layar
Di pulau ini terdapat bintang laut yang berserakan di pasir. Sepanjang perjalanan menuju pulau ini kerap terlihat ikan cucut yang berterbangan di atas permukaan air. Ikan cucut muncul dari dalam air lalu melayang seperti berlari tiga sampai lima meter sebelum tercebur kembali.

Legenda Batu Baginda
Tertarik untuk treking di tebing terjal? Pergilah ke Desa Padang Kandis di Kecamatan Membalong, sekitar 90 menit dari Tanjung Pandan. Di sana ada batu raksasa sebesar gedung berlantai lima berada di puncak bukit, seperti itulah kurang lebih gambaran Batu Baginda.

Batu Baginda terdiri atas dua bagian. Satu batu terletak di bukit sebelah timur. Satu lagi terletak di sebelah barat. Bagian yang bisa didaki hingga puncak adalah Batu Baginda sebelah barat. Batu sebelah timur medannya terlalu terjal untuk pengunjung biasa, hanya bisa didaki oleh pegiat panjat tebing profesional. Dari  atas Batu Baginda sebelah barat terpampang panorama daratan dan laut Belitung yang menakjubkan. Persis di bawah batu, terlihat kebun-kebun sawit yang tertata rapi terbelah saluran irigasi. 


Kopi Manggar


Ngupi de Manggar
Belitung Timur, ibu kota wilayah pemekaran Kabupaten Belitung dijuluki kota 1001 warung kopi. Di kawasan Lipat Kajang terdapat tugu berbentuk teko dengan cangkir kopi. Inilah tugu 1001 warung kopi. Mampir dan nikmatilah sajian kopi khas Manggar yang berlangsung 24 jam nonstop. 


Gangan Ikan


Kuliner Gangan Ikan
Berkunjung ke Belitung jangan sampai terlewat mencicipi gangan. Penampakan gangan tak jauh berbeda dengan lazimnya masakan kuah dengan bumbu kuning. Bedanya baru bisa dirasakan ketika kuahnya membasahi lidah. Rasa rempah-rempah dan asam yang tajam membuat tubuh terasa hangat. Gangan biasanya dimasak bersama ikan hasil melaut nelayan, seperti ikan ilak, ketarap, kerisi, rintik, pari, dan jebung. 


Mie Belitung

Mie Belitung Atep
Mie Belitung Atep merupakan wisata kuliner yang wajib didatangi wisatawan di Tanjung Pandan. Saking wajibnya, publik figur hingga politisi papan atas rela datang ke warung sederhana ini. Meski terbilang murah harganya tapi tidak murahan rasanya. Tekstur mie yang lembut terasa manja di lidah. Kuahnya yang kental menyimpan kombinasi rasa manis, asam, dan asin yang istimewa. Rebusan kentang dan udang semakin menggugah selera pengunjung untuk minta tambah satu porsi lagi. Mie Atep terletak di kawasan Pasar Tanjung Pandan.

SD Muhammadiyah Laska Pelangi *doc tripadvisor*

Menyelami spirit Laskar Pelangi
Bangunan replika SD MUhammadiyah Laskar Pelangi terletak di Desa Linggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Terbuat dari bilah-bilah kayu yang tampak hampir roboh.  Bangunan ini pernah muncul dalam film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel berjudul serupa karya Andrea Hirata

Meski statusnya hanya replika atau tiruan, namun tak menyurutkan animo wisatawan untuk berkunjung ke sana. Bangunannya terletak di atas gundukan tanah berpasir putih. Terdiri atas ruang kelas. Agar tidak roboh, di sisi kanan bangunan tersebut ditempatkan sebuah batang kayu besar yang berfungsi sebagai penyangga.


di dalam Museum Kata Andrea Hirata

Tak jauh dari lokasi, terdapat lokasi yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Museum Kata Andrea Hirata namanya. Museum yang didirikan secara pribadi oleh Andrea itu merupakan museum sastra pertama di Indonesia. Museum ini terletak di tengah perkampungan warga, tepatnya di Jalan Laskar Pelangi nomor 7, tempat Andrea menghabiskan masa kecilnya.

Selain menampilkan kutipan-kutipan dari karya Andrea Hirata, museum ini juga memajang sejumlah benda antik yang pernah menjadi properti dalam film-film tetralogi Laskar Pelangi. Di bagian belakang museum tedapat kafe yang menjajakan kopi khas Belitung serta aneka cenderamata. Bagi para penggemar Laskar Pelangi, mengunjungi dua lokasi ini cukup membawa kita menyelami lebih dalam spirit cerita dalam novel yang telah diterjemahkan ke dalam belasan bahasa asing itu. 


taman laut di Pulau Bangka Belitung (doc www.pandacoklat.wordpress.com)

Lokasi Diving Yang Menarik
Pulau Bangka memiliki sejumlah spot diving yang mengagumkan. Spot diving di bagian Pulau Bangka adalah di Pulau Panjang antara lain terdapat di Pulau Ketawai yang mempunyai laut dengan terumbu karang. Di beberapa spot terdapat berbagai jenis ikan yang sudah karib dengan manusia. Mereka berebut roti yang dibawa penyelam. Di sana juga terdapat penyu dan bintang laut.

Di kawasan Belitung saja terdapat dua kelebihan untuk kegiatan diving dibandingkan dengan daerah lain. Yang pertama tempat yang disebut underwater granit. Terbentuknya granit di kawasan tersebut terutama di Tanjung Kelayang dan sekitarnya bukan oleh aktivitas vulkanologi, tetapi interupsi magma dari perut bumi, yang kemudian menjadi dingin. Granitnya sambung-menyambung menjadi satu hingga membuat keindahan sendiri di bawah laut.

Spot lain di Selat Nasik terdapat sekitar 100 kapal karam (ship wreck). Di antaranya kapal-kapal dari Cina abad ke 15 dan ke 16 di kedalaman 13 hingga 18 meter. Sementara di atasnya terdapat kapal Belanda peninggalan Perang Dunia ke II dan kapal pinisi Indonesia yang tak kalah indahnya karena sudah ditumbuhi terumbu karang. 


Wisatawan yang datang ke Pulau Kepayang

Belitung menawarkan perjalanan otentik penuh pengalaman beragam baik di darat hingga di lautan. Esok, semua itu menunggu untuk anda jelajahi.

Akan lebih menyenangkan jika melancong ke Belitung bersama keluarga, teman, atau pun mitra kerja. Memandangi pantai, mendaki tebing, menyelami dasar laut, hingga menikmati kuliner khas yang tak terlupakan.  Ditambah hubungan personal nan bersahabat dengan penduduk asli menjadikan pengalaman semakin sempurna.

Lantas, untuk perjalanan yang bernilai tersebut, kepada siapa kamu akan mempercayakan rencana perjalanan ke Belitung?

Setiap orang tentu punya alasan yang berbeda untuk perjalanannya. Namun, apapun motivasinya, pilihlah agent perjalanan yang menawarkan produk liburan yang dirancang secara istimewa. Agent dengan tim yang solid, yang melayani secara total, sejak sebelum trip berlangsung, saat trip berlangsung, hingga setelah trip selesai. Yang lebih penting lagi, berpengalaman dan dapat dipercaya.

Visca Tour menjawab kebutuhan tersebut. 

Website Visca Tour

Sudah pernah mengenal Visca Tour? Visca Tour merupakan layanan tour & travel service nomor 1 di Belitung.

Visca Tour memfokuskan diri pada destinasi wisata domistik khususnya Paket Tour Belitung, Paket Tour Bangka dan Paket Liburan Bangka Belitung. Layanan Visca Tour telah dipercaya dan dinikmati oleh lebih dari 4.500 wisatawan domistik & mancanegara mulai dari individu, keluarga, rombongan/group, komunitas, perusahaan swasta, Bank, BUMN, hingga instanasi negara.

Mengapa Visca Tour?

Berikut beberapa alasan kenapa Visca Tour memberikan pengalaman BERNILAI untuk perjalanan Anda:
1.Berpengalaman.
2.Harga Kompetitif
3.Layanan terbaik
4.Reservasi Mudah

Visca Tour tak hanya melayani Paket Tour Belitung dan Paket Wisata Bangka Belitung, melainkan juga ke beberapa destinasi top Indonesia lainnya seperti Paket Wisata Lombok, Tour Bali, Tour Jogja, Bandung, Kalimantan, dan berbagai destinasi di Sumatra serta masih banyak lagi destinasi liburan bernilai lainnya.

Selain yang telah disebutkan di atas, Visca Tour juga senantiasa menyajikan berbagai konten seperti tip liburan, foto-foto menarik, dan review berbagai daya tarik wisata lokal yang bisa bermanfaat bagi traveler. Berbagai konten seputar pariwisata Indonesia dikemas langsung oleh travel konsultan Visca Tour dan juga sumbangan dari klien dan pembaca situs Visca Tour. 




ViscaTour.com dibuat, dikelola & dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan biro perjalanan wisata CV.Mitra Wisata Idaman. Sebuah biro perjalanan yang digawangi oleh sekolompok anak muda yang memiliki passion dibidang toursim, business dan internet.

Dalam hal jaringan dan layanan, Visca Tour tergabung dalam Inter Island Indonesia Travel Group (IT3G). Group travel ini memiliki perwakilan-perwakilan lokal di hampir semua provinsi di Indonesia. Hal inlah yang mendukung layanan SANGAT TERJAMIN kemanapun tujuan liburan anda. Berbagai paket wisata yang direkomendasikan merupakan program-program liburan TERBAIK karena dirancang langsung oleh para professional di wilayahnya masing-masing.

Tertarik untuk merencanakan liburan ke Belitung? Pastikan Viscca Tour tidak luput dari daftar pencarian layanan terbaik. Buka website VISCA Tour untuk pemesanan yang mudah. Beragam paket wisata mulai dari paket bujet hingga paket mewah, menunggu untuk dipilih sesuai kebutuhan kamu.

Cukup mengklik tombol pemesanan dan melengkapi data diri, maka tim  Visca Tour akan memberikan kepastian ketersediaan paket dan harga final dalam waktu 1×24 jam hari kerja langsung melalui email atau telpon. Visca Tour juga akan mengirimkan email berisi tata cara yang harus dicetak dan ditunjukkan langsung kepada tim Visca Tour saat penjemputan. 




Makin terpesona dengan Belitung? Yuk kunjungi dan resapi keindahannya sekarang juga.

Untuk Informasi pemesanan dan penawaran spesial wisata Belitung, silakan hubungi salah satu kontak VISCA Tour di bawah ini : 

VISCA Tour

Hotline: 081949108582
BBM: 25B5CF0C
WhatsApp: 082182988898
Email: viscatour@mail.com




*Semua foto (kecuali yang sudah disebutkan sumbernya) dipinjam dari website ViscaTour, Belitungtour, dan Bangkatour. Ketiga website tersebut masih satu grup.