Asstro Highland Ciater, Destinasi Wisata Keluarga di Subang
Akhir tahun 2024 dan awal 2025 ini punya tiga momen liburan
sekaligus: Natal, Tahun Baru, dan libur semester anak sekolah. Totalnya ada dua
minggu waktu luang, tapi kami memilih liburan di akhir-akhir saja, ketika
orang-orang mulai kembali ke rutinitas. Kok begitu? Karena buat kami, seringnya
nih saat liburan justru lebih nyaman di rumah.
Liburan di rumah itu jadi momen langka di keluarga kami. Biasanya, anggota keluarga sibuk dengan aktivitas masing-masing: suami kerja, Aisyah sekolah, dan Alief kuliah. Apalagi hampir setahun ini Alief magang, pulangnya lebih malam lagi sehingga sedikit waktu ada di rumah. Jadi, saat libur, semua kompak di rumah, menikmati waktu bersama: tidur, makan, leyeh-leyeh, nonton, atau sesekali keluar makan bareng di sekitaran BSD saja. Praktis, jalanan dan tempat wisata yang ramai selama liburan tidak jadi pilihan kami. Tapi jangan salah paham, bukan berarti kami anti-liburan di luar rumah di musim liburan. Semua itu tergantung pada situasi, kondisi, dan juga tujuan yang ingin kami datangi!
Nah, pada musim libur kali ini, saat masa libur hampir usai, barulah kami memulai
perjalanan. Kali ini tujuannya sederhana: Lembang, Bandung. Awalnya sempat
kepikiran liburan ke pantai di Aston Anyer, tapi melihat cuaca yang kurang
bersahabat, seperti angin, ombak tinggi, dan hujan, bahkan saya mengkhawatirkan adanya
potensi gempa dan tsunami. Akhirnya kami pilih daerah yang lebih aman dan adem
di daerah pegunungan, yakni di Lembang.
Baca juga: Liburan Keluarga di Pulau Pari Kepulauan Seribu
Jepretan dari balik jendela mobil yang terus melaju. Makin jauh sungainya makin bagus. Airnya jernih, mengalir deras di antara batu-batu di dasar sungai. |
Rute Perjalanan Ke Lembang Via Subang
Sebelum berangkat, saya tanya ke beberapa teman yang tinggal
di Bandung soal kondisi lalu lintas dari dan menuju Lembang. Saran yang saya dapat
bervariasi. Ada yang bilang macet parah, ada yang menyarankan lewat Punclut,
dan Bang Dede, yang merupakan teman saya dari Bandung, menyarankan rute lewat Subang. Akhirnya, suami memutuskan untuk
mencoba jalur Subang.
Awalnya, jalanan terasa biasa saja: lebar dan ramai. Tapi
semakin jauh, jalannya mengecil, mulai masuk ke pedesaan dengan pemandangan
sawah, kebun, dan sungai. Kami bahkan melewati sungai dangkal berair jernih
dengan batu-batu besar. Di sekitar sungai ada warung-warung kecil, tempat
beberapa mobil singgah dan ada keluarga tampak asyik bermain air. Sempat tergoda ingin turun, tapi
langsung ingat target harus sampai di Lembang maksimal jam 1 siang. Anak-anak
dan suami sudah menatap sungai dengan penuh harap, tapi sama-sama menahan diri
supaya nggak terlalu malam sampai Lembang.
Akhirnya sampai di puncak, melewati kebun teh yang diselimuti kabut tebal |
Ternyata, jalan terus menanjak, dengan tikungan tajam dan
jurang di sisi jalan. Beberapa kali berpapasan dengan kendaraan dari arah
berlawanan, jantung saya rasanya mau copot! Dalam hati mulai bertanya, “Ini
bener nggak sih jalannya?” Tapi suami, dengan gaya tenangnya, menjawab,
"Kalau macet sih nggak mungkin, tapi deg-degan iya."
Sumber gambar: Asstro Highland Ciater |
Ketemu Asstro Highland!
Setelah tanjakan yang bikin sport jantung, kami sampai di
ketinggian dengan panorama kebun teh sejauh mata memandang. Suasana di
sepanjang jalan mulai ramai. Dari kendaraan yang melintas, hingga orang-orang
yang tampaknya tengah berwisata. Saya bahkan melihat ada bus terparkir dekat
sebuah tempat makan di sisi kiri jalan. Warung-warung makan memang mulai
terlihat ramai. Sepertinya memang sudah berada di kawasan wisata kebun teh.
Kabut saat itu berubah menjadi lebih tebal, jarak pandang
makin pendek. Saya suka melihatnya, terasa indah meskipun pandangan berkurang.
Lalu saya melihat sebuah bangunan di tengah kebun teh dengan
banyak mobil di sekitarnya. “Alief, pelan-pelan, itu kayaknya restoran. Kalau
iya, kita makan di sini saja,” kata saya ke Alief yang menggantikan suami menyetir. Ternyata, tempat yang saya maksud itu adalah Asstro
Highland Ciater!
Kanan pas baru datang, kiri udah mau pulang 😁 |
Untungnya, dalam perjalanan kami membawa bekal makanan ringan, jadi nggak
sampai kelaparan banget. Bekal sederhana ini sukses jadi penyelamat: roti, biskuit,
dan beberapa camilan favorit Alief dan Aisyah.
Saat masuk Asstro, kami salah jalur ke pintu keluar. Bapak
petugas dengan ramah mengarahkan ke pintu masuk yang benar. Di loket, kami
dikenai biaya Rp 25.000 per orang untuk tiket masuk, dan Rp 5.000 untuk parkir.
Rupanya, Asstro Highland adalah tempat wisata dengan restoran di dalamnya –
bukan sebaliknya. Oh jadi gitu konsepnya. Oke.
Parkiran luas |
Pintu masuk resto sekaligus jalan masuk kawasan wisata Asstro Highland |
Apa yang Menarik di Asstro Highland?
Daya tarik utama ada pada penginapan glamping-nya. Namun, di sini, pengunjung bisa menikmati wisata kebun teh dengan
banyak aktivitas seru seperti naik ATV, flying fox, berkuda, hingga foto-foto
di spot yang estetik. Harga tiketnya cukup terjangkau:
- Tiket
Masuk (Senin-Jumat): Rp 20.000/orang (termasuk soft drink).
- Tiket
Masuk (Sabtu-Minggu): Rp 25.000/orang (termasuk soft drink).
- Flying
Fox: Rp 30.000/orang.
- ATV/UTV:
Rp 200.000/unit.
- Berkuda
(khusus anak-anak): Rp 40.000/anak.
- Feeding
Animal: Rp 20.000/orang.
- Offroad:
Mulai Rp 300.000 tergantung rute.
Fasilitas di sini lengkap: ada musholla besar, gazebo, spot
foto indoor dan outdoor, restoran, hingga penginapan dan area parkir yang lega.
Saya dan Aisyah sempat tergoda mencoba flying fox, tapi batal karena berharap
bisa makan dulu, baru nanti main. Taunya abis makan malah surut niat main
flying foxnya karena turun hujan. Haha.
Flying fox, bisa ditonton dari teras resto |
ada spot foto di kebun teh |
menyusuri kebun teh |
Spot foto berbentuk sarang burung di ketinggian, dengan latar kebun teh yang diselimuti awan |
Pose mode gelut antara ibu dan anak |
Di malam hari, lampu-lampu yang terpasang pada rangka besi itu menyala, menciptakan penampakan seperti lorong bercahaya |
Ketika kabut sedang tebal seperti ini, terasa sekali bahwa udara di tempat ini memang dingin |
Kuliner di Asstro Highland Ciater
Restoran "Liwet Asep Stroberi" (Asstro) merupakan restoran khas Sunda yang berdiri sejak 2006. Menyantap sajian khas Sunda yang memanjakan lidah dan menggugah selera di sini bisa sambil memetik stroberi sendiri merupakan kelebihan yang hampir ada di seluruh cabang restoran ini.
Dengan
berbagai inovasi wisata alam maupun permainan hingga 17 tahun terakhir ini,
kini Asstro sudah memiliki lebih dari 20 cabang yang tersebar di wilayah Jawa
Barat hingga Jogjakarta.
Restoran |
Rasanya?
Enak dan porsinya cukup besar. "Lalapannya ini fresh banget, kayak baru
dipetik dari kebun belakang," celetuk suami yang memang doyan lalapan.
Nasi Liwet Gurame Bakar |
Pisang Goreng dengan cocolan stroberi dan minuman bandrek |
Selama menunggu makanan datang, saya, suami, dan Aisyah
asyik menjelajah area sekitar restoran. Kami mencoba spot foto, berjalan-jalan
di kebun teh, dan melihat-lihat pemandangan dari ketinggian. Sementara Alief
dan ibu lebih memilih tetap duduk di meja makan yang kebetulan di area teras
(semi-outdoor) sambil mengagumi pemandangan kabut tipis yang menyelimuti kebun
teh.
Setelah makanan datang, Alief memberitahu kami yang masih
berada di kebun teh dan saat itulah kami mengakhiri berfoto-foto. Suasana makin
jadi seru karena pesanan yang ditunggu-tunggu akhirnya terhidang. Alhamdulillah
ikan gurame bakar beserta lauk-lauk pelengkapnya habis diserbu. Pisang
gorengnya pun jadi rebutan. Enak dicocol selai stroberi segar, dengan rasa
manis yang menyegarkan tanpa tambahan pemanis. "Ini lebih enak dari yang
biasa kita bikin di rumah," kata anak saya, sambil menyantap potongan
terakhirnya.
Pilihan menu di sini sangat beragam, dengan harga yang wajar sesuai kualitas rasa yang ditawarkan. Untuk informasi menu dan harga, silakan cek bio Instagram @asstrohighlandciater. Kami berlima menghabiskan sekitar 500ribuan, yang artinya setiap orang hanya membayar sekitar 100ribuan saja. Enak, tapi gak mahal.
Asstro Highland Ciater
Asstro Highland Ciater adalah destinasi yang cocok untuk liburan keluarga di Subang. Tempatnya nyaman, fasilitas lengkap, dan pemandangannya luar biasa.
Kalau kamu mencari destinasi baru untuk healing di sekitar Subang dan Lembang,
tempat ini wajib masuk daftar kunjungan! Saya pun memasukkan tempat ini untuk
tempat glamping bersama keluarga. Semoga suatu hari nanti ada kesempatan
baiknya. Tunggu aja.
Kalau penasaran, kamu bisa cek informasi lebih lengkap
tentang Asstro Highland Ciater melalui IG @asstrohighlandciater. Di bio
profilnya terdapat link untuk melihat harga tiket wisata, menu restoran, dan
tarif menginap yang mereka tawarkan. Untuk penginapannya bervariasi, mulai dari
2 jutaan hingga 5 jutaan per malam.
Berikut saya tampilkan map kawasan wisata Asstro Highland Ciater beserta sekilas informasi penginapan dan kegiatan yang bisa dilakukan di Asstro. Sumber gambar dari Asstro.
Sebuah Pengingat dari Serunya Menemukan Asstro Highland Ciater
Senang bisa berada di sini! Jujur, saya baru pertama kali dengar nama Asstro Highland Ciater, jadi agak ketinggalan informasi, hehe. Tapi, ternyata tempat ini asyik buat wisata keluarga. Selain pemandangannya yang keren, makanannya juga enak-enak.
Sekali lagi, semua ini berawal dari anggapan saya seolah kami telah salah jalan, atau lebih tepatnya nyasar. Saya bahkan sempat berpikir untuk mengajak suami dan anak-anak putar balik. Namun, ternyata melanjutkan perjalanan justru membawa kami ke tempat yang indah ini. MasyaAllah, tak disangka!
Dari situasi ini saya seolah kembali diingatkan bahwa jangan mudah menyerah atau terburu-buru mengambil keputusan ketika menghadapi situasi yang tampak salah. Kadang, jalan yang kita anggap keliru justru bisa membawa kita ke tempat yang indah dan penuh hikmah. Bersabarlah dan teruslah melangkah, karena hasil terbaik sering datang dari perjalanan yang tak terduga.
Pukul 16.25, kami meninggalkan Asstro Highland Ciater dan melanjutkan perjalanan ke Lembang. Dua jam kemudian, pada pukul 18.45 WIB, kami tiba di Lembang Asri Resort. Alhamdulillah, perjalanan panjang akhirnya berakhir dengan menyenangkan.
Selanjutnya, saya akan cerita pengalaman keluarga kami staycation di Lembang Asri Resort. Banyak hal menarik yang kami temukan di sana. Tungguin ceritanya ya!