Vivobook S 14 OLED: Laptop ASUS AI Paling Ringkas dan Powerful dengan Desain Tipis, Ringan, dan Tangguh

Halo teman-teman, apa kabar? Kemarin, pada hari Kamis, 27 Juni 2024, saya berkesempatan menghadiri acara peluncuran laptop terbaru dari ASUS, yaitu ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406). Acara ini diadakan di Hotel Pullman Central Park Jakarta dan dihadiri oleh banyak tamu undangan di antaranya dealer, distributor, awak media, content creator dari YouTube, Instagram, TikTok, dan blog.

Suasana Meriah di Acara Peluncuran

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional Director, yang kemudian dilanjutkan oleh Lisa Halim, General Manager for Device Partner Sales APAC, dan Gina Lai, Country Product Manager of ASUS Indonesia. Tidak ketinggalan, duo star laptop AI Agusleo Halim dan Eca Aura juga turut meramaikan acara ini.

Rangkaian acara inti berupa peluncuran produk yang disertai dengan pembahasan mendalam mengenai teknologi AI yang ada pada laptop ASUS ini. 

Sesi sharing pengalaman penggunaan teknologi AI dikeseharian oleh Agusleo dan Eca sangat menarik dan memberikan banyak insight baru. 

Ada juga sesi games berhadiah dan doorprize berhadiah voucher belanja serta laptop ASUS yang membuat suasana semakin meriah.

Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional Director

Gina Lai, Country Product Manager of ASUS Indonesia


Agusleo Halim dan ECA Aura

Mengintip Kecanggihan Vivobook S 14 OLED

Vivobook S 14 OLED benar-benar mencuri perhatian dengan desainnya yang baru. Desain bodi metal yang tangguh namun tetap ringan dan tipis ini membuat laptop ini sangat nyaman untuk dibawa ke mana-mana. Bayangkan saja, beratnya hanya 1,3 kg dan ketebalannya hanya 1,39 cm. Jadi, buat kalian yang sering bepergian, laptop ini akan menjadi teman setia.

Menurut Jimmy Lin, Vivobook S 14 OLED adalah simbol inovasi terkini dari ASUS. Laptop ini bukan hanya alat kerja, tetapi juga bagian dari gaya hidup modern. Saya setuju dengan pendapat ini. Desainnya yang elegan dan fitur-fiturnya yang canggih benar-benar mendukung produktivitas dan gaya hidup kita sehari-hari.

Fitur AI yang Membuat Hidup Lebih Mudah

Salah satu hal yang paling menarik dari Vivobook S 14 OLED adalah fitur AI-nya. Laptop ini dilengkapi dengan Copilot, asisten cerdas berbasis AI yang membantu kita dalam banyak hal, mulai dari mencari informasi di internet hingga mendukung kreativitas dan kolaborasi.

Dengan prosesor terbaru Intel® Core™ Ultra 7 atau AMD Ryzen™ 7 dan Neural Processing Unit (NPU) yang terintegrasi, laptop ini mampu menjalankan tugas-tugas berbasis AI dengan sangat efisien. Vivobook S 14 OLED didesain sebagai laptop ASUS AI yang minimalis dan efisien. Performa prosesor generasi terbaru dengan TDP hingga 50W memastikan laptop ini siap memenuhi tuntutan kerja yang berat sekalipun. Dan tidak hanya itu, NPU ini memungkinkan laptop untuk menjalankan tugas-tugas berbasis AI dengan lebih efisien, memberikan pengalaman pengguna yang mulus dan responsif.

Selain itu, laptop ini juga dilengkapi dengan sistem audio Dolby Atmos dan layar ASUS Lumina OLED, memberikan pengalaman hiburan yang maksimal. Kalian bisa menikmati tampilan visual yang tajam dan warna yang kaya, ideal untuk pekerjaan kreatif maupun kegiatan multimedia.

Tombol Copilot dan Produktivitas Maksimal

Fitur unik lainnya adalah tombol Copilot. Tombol ini merupakan pintasan langsung untuk memanfaatkan kecepatan dan kemudahan yang ditawarkan oleh AI. Dengan sekali tekan, kalian bisa mengakses berbagai fitur cerdas, dari pengeditan gambar yang dipercepat hingga pengorganisasian file dengan cara yang lebih intuitif. Dengan adanya NPU dan tombol Copilot, Vivobook S 14 OLED menjawab kebutuhan akan laptop yang tidak hanya tangguh dalam hal performa, tetapi juga cerdas dan adaptif dalam menghadapi berbagai skenario penggunaan.

Hands-On Experience

Acara ini diakhiri dengan sesi hands-on di mana kami bisa langsung mencoba ASUS Vivobook S 14 OLED. Saya benar-benar terkesan dengan performanya. Keyboard-nya nyaman, layarnya memukau dengan reproduksi warna yang akurat, dan performa keseluruhannya sangat cepat dan responsif.

Sistem pengelolaan termal ASUS IceCool memastikan laptop tetap beroperasi dalam suhu yang sejuk, bahkan ketika dihadapkan dengan beban kerja yang berat. Inovasi ini memastikan bahwa komponen internal terlindungi dari risiko overheating, yang sering menjadi masalah pada perangkat portabel.

Desain Tipis dan Ringan

Vivobook S 14 OLED hadir dengan desain bodi baru yang lebih mengedepankan portabilitas dengan nuansa yang lebih minimalis serta elegan. Dengan berat hanya 1,3 kg dan ketebalan 1,39 cm, laptop ini menjadi perwujudan dari perangkat berperforma tinggi yang tidak membebani pengguna saat bepergian. Estetika yang disajikan tidak hanya pada bobot dan ukuran, tetapi juga pada pilihan warna Neutral Black dan Mist Blue yang memberikan kesan mewah dan profesional.

Baterai berkapasitas besar yang tahan hingga 16 jam penggunaan memastikan produktivitas tidak terhambat oleh keterbatasan akses ke sumber daya listrik. Pengalaman pengguna ditingkatkan dengan keyboard ergonomis yang memiliki pencahayaan RGB, memberikan kenyamanan dalam mengetik di berbagai kondisi pencahayaan.

Ketahanan yang Tangguh

Tidak hanya cantik, laptop ini juga sangat tangguh. Dengan bodi full-metal yang telah mengantongi sertifikasi US Military Grade Durability (MIL-STD-810H), Vivobook S 14 OLED telah melewati serangkaian uji ketahanan yang ketat. Dari guncangan mekanis hingga perubahan suhu yang mendadak, laptop ini dirancang untuk tetap beroperasi dengan performa optimal dalam berbagai kondisi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, ASUS Vivobook S 14 OLED adalah laptop yang menggabungkan kecanggihan teknologi dan desain elegan dengan sempurna. Acara peluncurannya sangat informatif dan menyenangkan, memberikan banyak wawasan tentang bagaimana teknologi AI dapat mempermudah hidup kita.

Terima kasih ASUS Indonesia atas undangannya. Saya sangat merekomendasikan Vivobook S 14 OLED bagi kalian yang mencari laptop powerful dengan fitur AI canggih. Sampai jumpa di acara berikutnya!

Foto-Foto dari Acara Peluncuran

Bloggers (fobar sebelum acara)

Para pemenang doorprize

Nita bersama Caroline (PR) dan Muhammad Firman (Head of PR ASUS Indonesia)

Bloggers (fobar setelah acara) 😂

Sampai jumpa di artikel berikutnya, teman-teman! Jangan lupa tinggalkan komentar jika kalian punya pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman tentang laptop ini. 💻✨ 


Main Spec. ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406)


CPU

Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H 1.4 GHz (24MB Cache, up to 4.8 GHz, 16 cores, 22 Threads) Intel® AI Boost NPU

Operating System

Windows 11 Home

Memory

16GB LPDDR5X

Storage

1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD

Display

14-inch ASUS Lumina OLED, WUXGA (1920 x 1200) 16:10, 60Hz, 0.2ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, 600nits, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, Low Blue Light, Anti-Flicker

Graphics

Intel® Arc™ graphics

Input/Output

2x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery

1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader

Connectivity

Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3

Camera

FHD camera with IR and Ambient Light Sensor function, support Windows Hello, support Windows Studio Effect

Audio

Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified

Battery

75WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion

Dimension

31.05 x 22.19 x 1.39 ~ 1.59 cm

Weight

1.30 kg

Price

Rp18.299.000

Warranty

2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS Perfect Warranty


Video acara peluncuran ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406) The Most Powerful Compact AI Laptop dapat ditonton pada IG Reels saya berikut ini: 

ASUS Resmi Rilis Zenfone 11 Ultra: Smartphone Flagship dengan Kecanggihan dan Kecerdasan AI

Pada tanggal 11 Juni 2024, ASUS Indonesia resmi memperkenalkan Zenfone 11 Ultra yang sangat dinantikan. Acara peluncurannya digelar di Parle Senayan pada pukul 14.00 WIB. Banyak undangan yang hadir, kebanyakan dari kalangan media, youtuber, hingga blogger. Meski saya tidak bertemu dengan blogger lain yang saya kenal, saya justru senang bisa bertemu teman-teman media seperti Rias, Ignatius, Adhit, dan youtuber reviewer tekno terkenal, Riswan. Sepertinya saya satu-satunya blogger di sana, hihi. Tidak masalah, malah senang rasanya karena tidak harus bertemu dengan orang yang itu-itu lagi.

Ngomong-ngomong, hari itu terasa spesial dengan angka 11 yang mendominasi. Produk yang diluncurkan adalah Zenfone 11. Tanggal peluncurannya juga tanggal 11. Kebetulan, saya juga berulang tahun di tanggal 11. Berada di sana, rasanya seperti merayakan ulang tahun bersama orang-orang, serasa dirayain besar-besaran, wkwk.

Bukti hadir wkwk

Nah, teman-teman, kalian pasti akan terpesona dengan peluncuran terbaru dari ASUS ini. Zenfone 11 Ultra hadir dengan segala kecanggihan yang bisa kamu bayangkan dalam sebuah smartphone. Dari desain menawan hingga performa tak tertandingi, ponsel ini siap menggebrak pasar Indonesia.

Mari kita bahas apa saja yang membuat Zenfone 11 Ultra begitu spesial!

Anjas Maradita dan Mikhaila

Zenfone 11 Ultra didesain dengan detail yang sangat apik. Layar AMOLED 6,78 inci dengan refresh rate 144 Hz dan rasio screen-to-body 94% benar-benar memukau. Rasanya seperti memegang masa depan di tangan. ASUS menggunakan bahan daur ulang untuk membuat rangka premium, jadi selain stylish, ponsel ini juga ramah lingkungan.

Bicara soal baterai, ponsel ini dilengkapi dengan 65 W HyperCharge dan pengisian daya nirkabel. Kapasitas baterainya mencapai 5500 mAh, yang artinya kamu bisa menggunakan ponsel ini lebih dari 26 jam tanpa harus khawatir kehabisan daya. Sangat ideal untuk kamu yang aktif dan tidak ingin repot mencari colokan setiap beberapa jam.

Kamera Zenfone 11 Ultra juga tak kalah mengesankan. Dengan kamera 50 MP dan fitur seperti 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 3.0, Super HyperSteady video stabilization, serta mode Video Potret AI, hasil fotomu akan selalu sempurna. Kamu bisa merekam video dengan stabil dan suara berkualitas tinggi berkat teknologi OZO Audio-powered 3D surround.

Fitur AI juga menjadi andalan di Zenfone 11 Ultra. AI Wallpaper memungkinkan kamu membuat wallpaper unik sesuai gaya kamu. AI Call Translator memudahkan komunikasi lintas bahasa dengan terjemahan instan. Sedangkan AI Transcript membantu kamu mendapatkan transkripsi real-time saat merekam.

 

Performanya? Jangan khawatir. Zenfone 11 Ultra didukung oleh prosesor Snapdragon® 8 Gen 3 Mobile flagship dengan RAM 16 GB dan penyimpanan internal 512 GB. Ini berarti ponsel ini tidak hanya cepat, tapi juga mampu menangani berbagai tugas berat dengan mudah, termasuk gaming dan multitasking.

Tak hanya itu, Zenfone 11 Ultra juga dilengkapi dengan ASUS GlideX dan Phone Link untuk kemudahan konektivitas dengan perangkat lain. Kamu bisa melakukan streaming aplikasi dari ponsel ke PC, transfer file dengan drag and drop, hingga mengirim pesan teks dari PC.

Zenfone 11 Ultra hadir dalam tiga warna elegan yang terinspirasi dari lanskap dunia: Skyline Blue, Eternal Black, dan Misty Grey. Masing-masing warna menawarkan tampilan yang stylish dan premium. Dengan logo ASUS 30th anniversary yang elegan, ponsel ini benar-benar terlihat mewah.

 

Ketersediaan & Harga

Zenfone 11 Ultra tersedia dalam dua varian. Varian pertama dengan RAM 12GB dan storage 256GB dibanderol dengan harga Rp 10.999.000, sedangkan varian kedua dengan RAM 16GB dan storage 512GB dihargai Rp 14.999.000. 

Dalam periode promo dari 11 Juni 2024 hingga 30 Juni 2024, kamu bisa mendapatkan diskon Rp 1.000.000 untuk kedua varian ini. Jadi, jangan sampai ketinggalan promo ini di mitra penjualan resmi ASUS, baik secara offline maupun online, termasuk Erafone, ASUS Exclusive Store, ASUS Authorized Dealer, Tokopedia, Eraspace, dan ASUS Online Store

Dengan segala fitur canggih dan desain ramah lingkungan, Zenfone 11 Ultra adalah pilihan sempurna bagi kamu yang mencari smartphone unggulan. Siapkan diri kalian untuk merasakan pengalaman smartphone yang luar biasa ini!

Foto-foto dari tempat acara peluncuran Zenfone 11 Ultra (dokumentasi pribadi): 


Anjas si master AI. Saya pakai sandal nih, kaki sedang sakit abis cedera 😅

Riswan dan Rias

Riswan, Ignatius, Rias, Adhitya, aku dong.


Nikmatnya Panen Duku di Kebun Sendiri: Rezeki yang Tak Ternilai

Lebaran tahun 2024 ini membawa sukacita yang mendalam bagi saya dan keluarga. Setelah menantikan dengan sabar, momen mudik kali ini menjadi spesial karena kami akhirnya dapat menikmati buah duku segar langsung dari kebun sendiri.

Bagi saya pribadi, pengalaman ini sungguh berarti, dapat merasakan kelezatan dan kesegaran buah duku yang dipetik dari pohon yang telah dirawat dengan penuh kasih sayang. Hal ini bisa dibilang menjadi kesempatan langka yang jarang terjadi buat keluarga saya, mengingat seringnya ketidaksesuaian antara waktu mudik dan masa panen.

Video kami saat panen buah duku dapat ditonton pada Reels berikut: 

Biasanya, saat duku mulai berbuah, saya hanya bisa memberikan instruksi kepada penjaga kebun untuk langsung menjualnya tanpa menunggu kehadiran saya. 

Ya, mau gimana lagi. Waktu mudik yang terbatas dan tidak selalu bersinggungan dengan masa panen sering menjadi hambatan. Saat saya memiliki kesempatan untuk pulang kampung, pohon duku belum menghasilkan buah. Sebaliknya, saat pohon duku berbuah lebat, saya tidak dapat meluangkan waktu untuk mudik.

Karena itulah, panen buah duku kali ini benar-benar menjadi berkah yang sangat berarti. Kami sekeluarga akhirnya dapat merasakan nikmatnya memanen buah duku langsung dari pohonnya saat momen mudik. 

Baca juga: Perjalanan Kami Mudik Lebaran 2024

Ini pohon duku yang kami panen. Salah satu dari sekian pohon yang berbuah tahun ini. 
 

Puncak masa panen duku di kebun kami berlangsung dari awal Maret hingga pertengahan bulan. Saya meminta penjaga kebun untuk mencari pohon yang berbuah paling belakangan dan menyisakan satu pohon tanpa dipanen buahnya. 

Alhamdulillah, permintaan saya dikabulkan. Ketika saya tiba di kebun, buah duku dari satu pohon yang sengaja disisakan untuk saya sedang matang-matangnya, meskipun banyak yang sudah jatuh karena sudah terlalu matang.

hasil panen

hasil panen

Teknik Panen Duku yang Unik

Kami hanya memanggil satu orang (dengan upah) untuk memanjat pohon dan memanen buah duku. 

Ada dua metode yang digunakan untuk memetik buah. Pertama, buah duku dipetik langsung, kemudian dimasukkan ke dalam ember. Ember tersebut kemudian diturunkan menggunakan tali. 

Metode kedua lebih menarik: dahan pohon duku digoyang-goyang sekuat mungkin. Pemanjat meloncat-loncat di dahan sambil berpegangan, sehingga buahnya rontok dan jatuh ke atas terpal yang sudah digelar di bawah pohon supaya tidak kotor kena tanah.

Pemetik buah duku sedang bekerja

Buah duku bergelantungan di pohon. (Foto ini buram karena SS dari video)

Terpal ini untuk menadah buah duku yang runtuh karena pohonnya digoyang-goyang oleh pemanjat. Supaya buah duku tidak kotor.

Pengalaman Panen Bersama Anak-anak

Alief tidak terlihat saat proses panen berlangsung. Hanya Aisyah, tapi itu pun sebentar. Mereka lebih memilih berdiam di pondok, duduk dekat perapian untuk menghindari gigitan nyamuk kebun yang cukup mengganggu.

Alief bahkan mengalami gatal-gatal karena terkena rumput dan semak – tipikal anak kota yang tidak terbiasa dengan kehidupan pedesaan yang penuh dengan elemen alam liar. 

Alief dan Aisyah tidak terlalu menyukai duku. Maksud saya, mereka mau makan duku, tapi tidak dengan antusiasme tinggi. Paling makan sebiji dua biji, berbeda dengan saya yang bisa menghabiskan sekantong 1 hingga 2 kilo duku hehe. Memang, duku itu bikin nagih karena rasanya yang manis dan segar. Tahu-tahu sudah habis banyak karena memang seenak itu.

Video ASMR kebun duku kami, di dalamnya ada penampakan pondok kayu di tengah kebon. 

Warisan dari Generasi ke Generasi

Saya merasa sangat bersyukur karena tidak perlu lagi menanam pohon duku dan durian, berkat warisan dari orang tua dan kakek kami yang telah menanamnya sejak lama. Umur pohon-pohon duku itu ada yang lebih dari 100 tahun. Tentunya ada banyak yang lebih muda dari itu.

Pohon-pohon yang berumur tua ditanam pada masa orang tua dari kakek saya. Saya menyebutnya puyang. Di masa lampau, puyang saya memiliki banyak tanah yang tersebar di suatu wilayah. Pada masa itu, tanah adalah harta berharga di tingkatan tertinggi. Berbeda dengan masa kini di mana orang berharta dilihat dari jumlah rumah mewah, mobil, perusahaan, dan tabungan emas. Orang tua zaman dulu diukur kekayaannya dari jumlah tanah yang dimiliki. Tanah-tanah itu ada yang dijadikan ladang, sawah, kebun buah, tempat peternakan sapi, ayam, kambing, angsa, bebek, itik, dan domba. Kebun pun dibagi lagi menjadi kebun karet, duku, durian, manggis, kelapa, cengkeh, pisang, pepaya, dan buah-buah lokal khas Sumatera. Hasil dari itu semua yang membuat orang di masa lampau bisa membangun rumah-rumah berukuran besar, bepergian jauh, merantau menempuh pendidikan, dan pergi haji dengan kapal yang berlayar selama berbulan-bulan. 

Puyang saya memiliki sedikit anak, salah satunya adalah kakek saya. Tidak heran kakek mewarisi banyak harta puyang. Namun, kakek saya memiliki banyak anak, sehingga harta yang banyak itu terbagi-bagi di generasi ayah saya. Ayah saya hanya punya saya, satu-satunya keturunan, alias anak tunggal. Jadi, semua milik ayah menjadi milik putrinya ini 😅

Kini, kami hanya perlu menikmati dan merawatnya agar generasi selanjutnya masih bisa mencicipi buah dari pohon-pohon yang sebagian sudah berusia ratusan tahun di bumi Sumatera Selatan ini.

Tiga pohon duku dan 1 pohon durian di latar belakang. Di sisi kanan kami adalah sungai yang permukaannya menghijau diselimuti kapu-kapu air, 

Pandangan Terhadap Pewaris Harta

Mengenai harta warisan, saya pernah membaca dan mendengar komentar miring dari beberapa orang yang ditujukan kepada para pewaris harta: 

  • Pertama, kekayaan dari warisan bukan hasil dari usaha atau kerja keras pribadi. Jadi ada pandangan bahwa pewaris tidak pantas merasa bangga dengan harta yang diterima secara cuma-cuma. 
  • Kedua, warisan sering dianggap sebagai keberuntungan lahir di keluarga kaya, bukan hasil prestasi atau usaha sendiri. Di mata beberapa orang lain, hal ini bisa menimbulkan persepsi ketidakadilan, terutama ketika ada yang harus bekerja keras untuk mendapatkan hal yang sama atau bahkan lebih sedikit. 
  • Masyarakat sering menghargai nilai kerja keras dan usaha pribadi. Orang yang berhasil karena usaha sendiri biasanya lebih dihormati. Jadi di sini, dari sudut pandangnya, orang yang hanya mengandalkan warisan gak perlu dihormati dan dihargai.

Padahal, saat si pewaris lahir, dia tidak tahu apakah dia akan mendapat warisan atau tidak, dan tidak tahu seperti apa warisan yang akan dia terima. Jika memang menjadi pewaris harta itu buruk, tentu ia tidak ingin terlahir sebagai pewaris. 

Lantas, jika kita menerima warisan, apakah seharusnya kita menolak dan mengabaikannya? Tentu tidak. Menurut saya pribadi, memiliki harta warisan bukanlah hal yang salah dan tidak perlu dipandang negatif.

Pewaris harta juga memiliki tanggung jawab moral untuk menggunakan warisan dengan bijak dan berdampak positif bagi masyarakat. Jika harta warisan digunakan dengan baik, misalnya untuk investasi yang menciptakan lapangan kerja atau donasi amal, pewaris tentu saja layak dihormati dan dihargai. Dalam hal ini, yang penting bukan hanya memiliki harta, tapi juga bagaimana harta tersebut digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Jadi mari ubah cara pandang negatif terhadap pewaris. Karena semua hal tergantung siapa orangnya. Bukan soal warisannya.

Kebun di tepi sungai. Sungainya diselimuti kapu-kapu air. Ada banyak lintah di sungai tersebut.

Jalan setapak ini dibuat untuk memudahkan berkeliling dengan motor/sepeda. Karena di musim hujan, kebun ini becek, banyak hewat pacet, dan tidak nyaman untuk dilalui

Selain kebun duku dan durian, tanah kami juga ditanami karet, pisang, dan aneka tanaman lainnya
 

Harga Duku di BSD Serpong Bulan Maret-April 2024

Pada bulan Ramadan lalu, harga duku yang saya beli di Serpong bervariasi, mulai dari Rp10.000, Rp15.000, hingga Rp25.000 per kilogram. Harga yang cukup murah, bukan? 

Memang lebih mudah tinggal beli di pasar tanpa perlu pergi ke Sumatera Selatan. Namun, bagi saya, menikmati buah duku langsung dari kebun sendiri memberikan kepuasan yang berbeda.

Selain itu, jujur saja ada beda antara buah duku yang saya beli di Serpong dengan yang saya petik di kebun sendiri. Duku dari kebun saya buahnya lebih besar, manis, dan segar. 

Beli di Serpong dengan harga Rp10.000 gak boleh milih. Harga Rp15.000 buah kecil dicampur buah besar. Harga Rp25.000 boleh milih sendiri. Sedangkan di kebun sendiri, bebassss mau yang mana. 

Perjalanan Duku dari Kebun ke Pasar

Duku dari kebun kami biasanya dikemas dalam kotak kayu dan diangkut oleh beberapa truk ke pasar induk Kramatjati. Jadi, jika kamu pernah membeli duku dari pasar tersebut, mungkin saja duku tersebut berasal dari kebun kami di Sumatera Selatan.

Ukuran buah duku di kebun kami lebih besar dari buah duku yang pernah saya beli. Buah kecil dari pohon memang ada, tapi sebagian besar ukurannya besar-besar

Buah duku membusuk di tanah, rontok karena sudah terlalu matang.

Liburan di kebon sendiri, memperkenalkan anak-anak bahwa kelak mereka yang akan dapat giliran untuk merawat kebun dan seisinya ini

Semoga tahun depan bisa mudik lebaran lagi saat buah duku dan durian berbuah.

Menikmati hasil panen dari kebun sendiri adalah kebahagiaan yang tak ternilai. Meski tantangan dan rintangan sering kali datang, kepuasan yang dirasakan saat bisa merasakan langsung hasil jerih payah kebun sangatlah besar. Semoga keberkahan ini terus mengalir dan dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang, sebagaimana kami menikmatinya sekarang. 

Satu hal yang selalu saya doakan berulang kali adalah agar generasi saya berikutnya tidak mengikuti jejak orang lain yang menjual tanah-tanah warisan mereka ke perusahaan besar yang akan mengubahnya menjadi kebun tanaman penghasil minyak goreng.

Jika ingin melihat proses panen kami yang unik, silakan tonton video di atas dan rasakan kebahagiaan yang kami alami! Terima kasih telah membaca 💕