Sebenarnya, tak perlu modal yang besar untuk memulai bisnis ekspor impor. Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa memulai bisnis ini.
Satu hal yang perlu diperhatikan saat memulai bisnis ekspor impor adalah alat untuk melakukan transaksi keuangan, terlebih yang bisa mengonversi mata uang asing.
Kamu bisa mengunjungi spenmo.id untuk mengakses alat transaksi keuangan yang memudahkan bisnis ekspor dan impor kamu.
Berikut ini informasi terkait belajar bisnis ekspor impor yang bisa kamu lakukan dengan mudah.
Belajar Bisnis Ekspor Impor
1. Menentukan produk dan target pasar
Cara menjadi eksportir pemula yang paling penting adalah menentukan produk apa yang akan ditawarkan kepada konsumen, siapa target pasar dan di mana negara yang menjadi target ekspor.
Ketiga hal ini berkaitan erat. Tujuannya adalah produk yang ditawarkan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan pasar.
Misalnya saja kamu akan memproduksi makanan olahan, kamu harus memikirkan bagaimana shipper-nya dan berapa lama ketahanan produk setelah diolah hingga sampai kepada konsumen.
Jangan sampai setibanya produk, konsumen mendapatkan produk yang telah lewat masa kadaluarsanya.
2. Mempersiapkan dokumen-dokumen legalitas bisnis ekspor impor
Cara menjadi eksportir untuk pemula yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah kelengkapan dokumen-dokumen penting. Baik dokumen legalitas bisnis atau usaha dan dokumen pendukung ekspor impor.
Ada empat dokumen legalitas bisnis yang diperlukan di antaranya adalah Surat Izin Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan Nomor Identitas Kepabeanan (NIK).
Kamu bisa membuat SIUP, TDF, dan NIK secara online dengan menghubungi kedinasan yang menerbitkan dokumen tersebut.
Sementara itu, dokumen yang dibutuhkan untuk aktivitas bisnis ekspor impor terbagi ke dalam tiga jenis dokumen, yakni dokumen ekspor utama, dokumen tambahan dan dokumen sebelum ekspor.
Dokumen ekspor utama yang perlu disiapkan di antaranya ada invoice dan packing list yang diterbitkan oleh perusahaan eksportir serta bill of lading.
Dokumen yang dibutuhkan sebelum ekspor di antaranya ada dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari perusahaan eksportir dan shipping instruction dari perusahaan eksportir ke shipping line.
Adapun dokumen tambahan ekspor yang diperlukan, yakni:
Certificate of origin (Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten / Kota).
Certificate of analysis (laboratorium).
Certificate of Phytosanitary (badan karantina untuk produk tumbuhan).
Dokumen tambahan lainnya sesuai kebutuhan.
3. Memanfaatkan fasilitas pemasaran dari instansi pemerintah dan swasta
Pemerintah Indonesia mendukung penuh masyarakatnya yang akan memulai bisnis ekspor impor.
Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan memberikan wadah dan media untuk para pebisnis melakukan pemasaran produk atau mengetahui beberapa informasi seperti permintaan komoditas mana yang tinggi dari pasar luar negeri.
Kamu bisa mengunjungi situs http://djpen.kemendag.go.id/ yang dikelola oleh Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) di bawah Kementerian Perdagangan.
Di pasar dunia, Indonesia memiliki komunitas perwakilan perdagangan yakni Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan (Atdag) yang tersebar di lima benua.
Melalui media yang telah disebutkan, kamu bisa mencari tahu tentang permintaan komoditas dari luar negeri lebih spesifik, seperti misalnya permintaan rempah-rempah atau mencari tahu tentang kondisi market internasional saat ini.
4. Membuat sampel produk dan katalog
Strategi pemasaran konvensional pada umumnya adalah dengan menyediakan sampel produk dan katalog produk yang berisikan informasi tentang produk. Mulai dari ukuran produk, produk terbuat dari apa sampai harga produk tersebut.
Dikarenakan target berasal dari luar negeri sehingga sulit sekali untuk melakukan pemasaran secara langsung, kamu juga perlu membuat katalog online dan membagikannya melalui website atau media sosial.
5. Menerapkan digital marketing
Dikarenakan target pasar kamu sudah mencakup pasar internasional, maka kamu perlu memikirkan bagaimana caranya berkomunikasi dan berinteraksi dengan target pasar untuk memasarkan produk hingga menjaga interaksi dengan konsumen agar mereka merasa nyaman karena pemilik brand melakukan service yang terbaik kepada konsumennya.
Teknik digital marketing ini umumnya menggunakan media sosial seperti Instagram atau Twitter.
Strategi marketing yang satu ini dinilai cukup efektif dan efisien, terlebih saat kamu akan merilis produk baru, media sosial bisa menjadi salah satu alat untuk menjual produk.
6. Mengembangkan website bisnis
Selain mengandalkan media sosial sebagai salah satu tools marketing, kamu juga perlu mempertimbangkan untuk mengembangkan website bisnis perusahaan sendiri yang berisikan informasi tentang perusahaan dan produk yang ditawarkan.
Kamu juga bisa mengembangkan blog di dalam website perusahaan guna sebagai tools marketing tambahan.
Pasalnya, kini ada banyak content marketing dalam bentuk artikel di blog-blog perusahaan yang bisa diandalkan untuk menawarkan produk.
Agar artikel dan blog berada di peringkat teratas pencarian Google, kamu bisa menerapkan pedoman penulisan Search Engine Optimization (SEO).
7. Mendaftarkan website bisnis di portal bisnis internasional
Tindakan konsisten melakukan pemasaran secara online lainnya yang perlu dilakukan adalah dengan mendaftarkan website bisnis atau perusahaan ke dalam portal-portal bisnis internasional. Beberapa portal bisnis internasional yang memiliki pengunjung banyak adalah:
www.amazon.com
portal.co.id
www.alibaba.com
www.fitt.ca
www.itintl.com
8. Mengelola dan mengontrol keuangan bisnis
Belajar bisnis ekspor impor yang terakhir ini cukup krusial dalam keberlangsungan bisnis perusahaan.
Terlebih lagi jarak yang cukup jauh membuat transaksi jual-beli yang dilakukan harus menggunakan metode transfer dengan biaya admin transfer internasional yang cukup tinggi.
Kamu perlu mencari cara untuk menekan biaya transfer antar bank internasional. Solusi terbaiknya adalah dengan memanfaatkan software pembayaran seperti Spenmo.
Biaya transfer antar bank internasional di Spenmo flat yakni Rp50 ribu per transaksi. Dengan penerapan fee flat tersebut, Spenmo menjadi software pembayaran dengan biaya transfer internasional termurah.
Tak hanya itu saja, dalam satu dashboard kamu bisa melakukan pembayaran tagihan bisnis ke vendor, mencairkan reimbursement karyawan sampai menjadi kartu kredit perusahaan.