Edensor Cafe & Resto |
Edensor Hills Villa, Resorts & Cafe merupakan salah satu destinasi wisata di Sentul Bogor yang dapat dijadikan pilihan terbaik untuk tempat berlibur bersama keluarga.
Ada yang sudah pernah ke Edensor Hills? Kalau belum, oke saya ajakin ceritakan 😁
Jadi, Edensor itu berada di atas perbukitan Sentul. Karena letaknya di ketinggian, otomotis Edensor menawarkan indahnya pemandangan alam. Di antaranya perbukitan, Gunung Salak, air terjun Curug Bidadari, matahari terbit, kabut di pagi hari, dan suasana pedesaan. Udaranya segar, sejuk, dan suasananya sangat tenang. Cocok buat yang ingin menyingkir sejenak dari suasana kota yang berisik, macet, panas, dan berpolusi.
Bukan sekadar pemandangan alam, Edensor juga menawarkan kenyamanan untuk bermalam. Pengalaman staycation di Edensor sudah saya bahas di blogpost sebelumnya, bisa klik artikelnya pada link berikut: Edensor Hills Villa & Resorts di Sentul Bogor.
Di Edensor ini, sekadar berkunjung untuk makan atau pun tinggal dan kemudian menginap, sama-sama menawarkan pengalaman yang gak biasa-biasa saja. Nah, dalam tulisan kali ini, saya akan cerita soal restorannya saja. Yakni makanannya dan suasana di restonya.
Buat kamu yang sedang cari tempat makan enak di Sentul dengan view bagus, jangan lewatkan Edensor Cafe & Resto.
Lokasi Restoran Edensor
Titik lokasi Edensor bisa dilihat di aplikasi Google Maps. Jika datang dari Jakarta lalu masuk Sentul City, tinggal arahkan kendaraan ke Kampung Bojong Koneng.
Susuri jalan, naiki bukit, nanti ketemu tonggak semen berbentuk segi empat di sebelah kiri jalan, bertuliskan Edensor Hillss Villa & Resorst, berarti sudah sampai. Tinggal belok kiri, nanjak, ketemu gerbang besar cusss masuk saja.
Di gerbang utama ada petugas keamanan yang jaga. Di dalam ada yang atur parkiran juga. Saat saya datang hingga mau pulang di esok hari, parkirannya selalu penuh lho. Tamunya banyak! Tapi herannya pas masuk resto kok gak penuh. Mereka di mana ya? Oh ternyata sebagian besar tamu resort. Mungkin saja orang-orang itu berdiam di dalam villa dan bungalow.
Kalau sudah parkir tinggal cari saja tangga naik seperti yang ada di foto berikut, ini adalah tangga menuju restoran.
Cafe & Resto
Sampai di atas tangga, langsung masuk resto? Enggak. Ada semacam lobby. Bolehlah dianggap lobby ya, meskipun kecil. Semacam tempat transit gitu.
Beberapa langkah setelah lobby, kalau belok kanan ada tangga buat turun menuju meeting room, bungalow, toilet, dan musala. Kalau lurus saja setelah tangga tadi baru ketemu restonya, persis di sebelah kanan. Di seberang resto adalah Mansion. Pintunya hadap-hadapan.
Karena berada di ketinggian, boleh dibilang di puncaknya bukit, maka bangunan di tempat ini bertingkat-tingkat menyesuaikan kontur tanah. Nah restonya kan paling tinggi nih. Jadi fasilitas resort ada di bawahnya. Misalnya dapur, toilet, meeting room, bungalow, taman, kolam renang, semua ada di bawah. Ga bawah banget. Paling kayak turun 1 sampai 2 lantai saja. Sedangkan Mansion posisinya sejajar dengan restoran. Makanya ga heran kalau nginap di mansion view nya udah paling terbaik deh.
Trus, resto sendiri kan udah paling tinggi ya letaknya. Eh, di tambah 1 lantai lagi di atas. Ya udah tuh, makin tinggi. Makanya dari restonya bisa liat resto lain di bawah. Yang jaraknya tuh kayak turun lift 8-9 lantai gitu.
Di sini kalau mau jalan dari satu tempat ke tempat lain, jalannya seru. Serunya tuh gini, kita naik tangga, lewatin lorong bawah restoran, trus ketemu kolam (bukan kolam renang), trus lewati bawah deck view yang udah kayak terowongan. Mana desainnya kayak terowongan kereta di Eropa pula, jadi berasa kayak sedang jelajah kampung Eropa.
Walau berliku, turun, naik, lewati terowongan, nggak bakal nyasar. Karena muter dan mentoknya ya di situ-situ aja. Paling jauh kalau dari bungalow kami itu keluar di taman dekat kolam renang. Kalau sampe nyasar pun, di situ mas dan mbak karyawan sering lewat, tinggal panggil dan tanyain aja kalau kehilangan arah dan tak tau jalan pulang *nyanyi😆
PEREMPATAN. Pintu di belakang saya adalah pintu Mansion. Di depan saya ada pintu masuk resto. Di latar belakang adalah kafe. Di atasnya restoran |
Pertama masuk, tepat di balik pintu masuk cafe, di sisi kanan, terdapat kasir. Letak kasirnya paling depan, seolah mau ngingetin "Berawal dari sini, dan berakhir di sini" Tagihannya maksudnya 😄
Saya nggak nanya apa boleh masuk jika gak beli makanan dan minuman. Siapa tahu ada yang datang cuma mau numpang duduk menikmati pemandangan. Tapi kaaan... masa iya udah sampe sini hanya nyicipin suasana dan pemandangannya doang? 😄
Datang dan belilah sesuatu. Modal 100 ribu saja sudah bisa makan dan minum enak kok. Gak akan rugi keluar biaya di tempat sebagus ini.
Meja Bar di Depan
Memasuki cafe, mata langsung disambut meja bar bernuansa vintage dengan permukaan marmer. Letaknya cukup menarik, sekaligus unik. Biasanya meja bar di tengah cafe, atau agak ke belakang, ini malah di depan. Rasanya seperti langsung diajak untuk segera mendekat, memesan minuman, dan menikmatinya dengan gaya, langsung di depan barista.
Yak, saya suka dengan beberapa bar stool yang diletakkan di depan meja bar, mengesankan bahwa barista siap mengajak tamunya untuk berinteraksi, sembari melihatnya beraksi menyeduh minuman.
Gimana menurut kalian desain barnya?
Bar stool di meja barista, barista dan para kru cafe yang gesit bekerja |
Menikmati minuman kesukaan langsung di depan bar gini bisa-bisa bikin nambah berulang-ulang 😆 |
Kalau nginap di Edensor gini, siang dan malam maunya ngafe mulu 😅 |
Restoran 2 lantai, Indoor & Outdor, LUAS.
Keberadaan meja bar di depan pintu masuk bukan karena ruangan cafe sempit, justru luas banget! Tamu punya banyak pilihan tempat duduk. Mau duduk di mana? Area indoor atau outdoor? Di lantai bawah atau atas, semua bisa. Bebas.
Soal desain, semua sudut restoran ini begitu cantik. Di area indoor, kesan mewah nan elegan begitu nyata adanya. Tertutup, tapi berdinding serba kaca transparan. Sudah luas, jadi terasa makin luas. Sambil bersantap bisa liat suasana dan pemandangan di luar. Bikin acara makan terasa menyatu dengan alam.
Model meja dan material tempat duduknya beragam. Dari yang berbahan besi, besi berpadu dengan kayu, besi berpadu dengan busa, kayu saja, sofa berpadu dengan kayu, sofa saja. Kita tinggal pilih mau duduk dengan nyaman di mana. Duduk dengan gaya pun bisa. Ya kan siapa tahu mau sambil berfoto-foto estetik saat makan 😁
Indoor area resto. Kami paling suka duduk di pinggir jendela ini. Pemandangannya langsung ke jajaran bukit, gunung, dan air terjun. |
Indoor area lantai 2. Suasana nyaman dan tampilan yang elegan, bisa jadi pilihan yang cocok untuk makan bareng dengan keluarga. |
Pojok yang sama dengan foto sebelumnya, bedanya ini di lantai bawah |
Makan sembari menikmati pemandangan
Di area outdoor terasa lebih santai, fresh, dan menyatu dengan alam berkat view perbukitan, gunung, dan pepohonan rimbun yang ada di sekelilingnya.
Desian interior lantai bawah (satu lantai sama meja bar) dan lantai atas sama. Pemandangan pun sama aja. Hanya beda sedikit pada ketinggian saja. Saya suka semuanya. Ga ada beda.
Makanan dibuat di lantai bawah. Teteh dan akang di sana akan turun naik buat antar makanan. Akses tangga buat turun naik ada dekat pintu masuk resto, tak jauh dari meja bar. Di samping bar ada tangga lain menuju area sarapan resto. Bisa buat akses alternative ke lantai atas maupun bawah.
Pesanan gak terlalu lama dibuat. Jadi kami gak lama menunggu. Contohnya pada saat kami makan siang yang terlambat di hari pertama tiba di Edensor -kurang lebih pukul 14.00- keadaan saat itu sudah lapar banget, maunya makanan cepat terhidang. Alhamdulillah gak pake lama pesanan cepat datang ke meja.
Salah satu faktor pesanan cepat dibuat biasanya penggunaan teknologi android. Pencatatan pesanan secara digital saat pelanggan menyebutkan menu, langsung terhubung ke dapur resto. Jadi ga manual lagi dicatat di kertas, baru menuju dapur. padahal jarak ke dapur kan jauh sehingga ga berasa sekian menit waktu sudah terbuang. Selain itu, faktor SDM. Ada berapa koki di dapur yang bekerja? Minimal 10 orang misalnya. Ada 10 pesanan, dikerjakan serempak, maka cepat selesai. Bayangkan kalau 1 orang saja yang bekerja. Mana alat masak terbatas, wow bisa berjam-jam tamu nahan lapar.
Saya nggak nanya detail sih soal itu. Cuma nebak-nebak saja. Soalnya pas order makanan, tetehnya nyatet di perangkat tablet. Dia juga ga berisik nyebut pesanan ini itu. Mendengar dengan tenang, dan berlalu dengan tenang. Tahu-tahu minuman datang. Tau-tau makanan datang gak pakai lama. Ya sekelas Edensor gini, ga mungkin masih manual dan lelet.
Semua area semi outdoor baik di balkon arah timur maupun sayap kanan resto arah utara sama nyaman dan enak buat tempat menikmati pemandangan. Saya coba semua. Kalau di luar memang beda. Lebih segar. Bisa merasakan langsung hembusan angin yang membelai kulit.
Balkon restoran, area semi outdoor yang nyaman sekali untuk menikmati makanan dengan pemandangan langsung ke sekeliling yang rimbun oleh pepohonan |
Area semi outdoor yang ngadep ke matahari terbit, deck view, serta pemandangan bukit dan gunung |
Pemandangan yang bisa dinikmati dari restoran
Makanan dan pemandangan dari balkon restoran Edensor ini sama-sama bikin kenyang. Pemandangan dan suasananya sih yang mahal. Kalau harga makanannya, gak mahal-mahal amat. Padahal menu-menunya istimewa.
Terkadang ya, yang mahal itu memang suasana, waktu & kesempatan, serta orang-orang yang membersamai. Maka, harga yang dibandrol oleh restoran terkadang cukup diabaikan saja. Selama bisa bayar, lupakan harga. Bagusnya, harga makanan di Edensor Resto ini masih affordable. Jadi, gak ada beban juga ketika melakukan pengabaian demi suasana.
Edensor sungguh beruntung, berada di tempat yang strategis, dianugerahi pemandangan alam yang menawan. Dari balkon restorannya tersuguh pemandangan hijau, Gunung Salak, jajaran bukit yang seolah bertumpuk-tumpuk, Curug Bidadari. Serba memanjakan mata.
Makan sembari menghirup udara segar, merasakan sejuknya hembusan angin semilir, dan merasakan ketenangan yang menentramkan. Sungguh nikmat!
Deck view di atas bungalow, difoto dari balkon restoran paling atas. Foto balkonnya lihat pada foto selanjutnya 👇 |
Restoran 2 lantai di latar belakang, tempat saya makan dan foto-foto dari balkon itu |
Air terjun Curug Bidadari yang terlihat dari restoran Edensor. Pemandangan ini akan menghilang sejenak pada pagi hari karena tertutup kabut. Baru terlihat lagi jika matahari sudah meninggi |
Dari pojok balkon restoran Edensor ini bisa lihat restoran tetangga yang ada di bawah. Lihat foto berikutnya 👇 |
Ini view dari tempat suami saya duduk di pojok balkon pada foto sebelumnya. Dari foto ini juga jadi keliatan kalau restoran Edensor ini paling tinggi tempatnya |
Menu Serba Premium di Restoran Edensor
Restoran dan kafe Edensor memiliki pilihan menu yang beragam. Kalau bawa anak kecil yang makannya susah, masih pilih-pilih, jangan khawatir di sini banyak pilihan menu yang cocok untuk anak.
Dalam buku menu resto terdapat aneka jenis makanan, di antaranya appetizer, salad, soup, pizza, pasta, western, Asian Delight, patisserie, coffee, coffee latte, milkshake, ice blend, juice, squash, signature tea, honey milk & tea, dessert, soft drink, mojito, hingga all day breakfast. Dari tiap jenis makanan tersebut terdapat banyak pilihan lagi. Kita tinggal pesan sesuai apa yang kita sukai.
Harga yang tertera di buku menu belum termasuk tax dan service. Berikut harga makanan dan minuman di Edensor Cafe & Resto:
MAKANAN: Appetizer 22K-60K. Salad serba 60K. All day breakfast 60K-64K. Soup 40K. Pizza 90K-155K. Pasta 40K-90K. Menu western 60K-250K. Asian delight 40K-130K. Patisserie 20K-435K.
MINUMAN: Coffee 18K-46K. Coffee Latte 33K-36K. Milkshake 40K. Ice Blend 36K-54K. Juice 30K-49K. Squash 40K. Signature tea 27K-32K. Honey, Milk & Tea: 23K-38K. Dessert 30K-45K. Soft drink 12K-20K. Mojito serba 40K.
Buku menunya berasa kayak liat buku-buku di film Harry Potter 😂 Cover kulitnya lembut, halaman tebal mengkilat, full color, dan daftar menunya lengkap |
Saya memesan 1 porsi sup buntut. Suami makan 1 porsi Soto Ayam Bogor. Kedua menu ini merupakan signature dish nya Edensor. Meskipun Edensor banyak mengusung nuansa Eropa pada desain interior dan eksterior villa maupun restoran, namun untuk kulinernya tetap mengangkat kuliner lokal khas Indonesia. Saya bangga karenanya.
Seporsi Sup Buntut sudah komplit nasi dibandrol seharga Rp 129.900,- Seporsi Soto Ayam Bogor komplit dengan Nasi Rp 62.900,-
Aisyah, Alief dan ponakan saya A membuat pesanan yang sama. Yakni Beef Bulgogi. Mereka melahapnya sampai habis. Selain memang doyan, kebetulan sedang dalam keadaan lapar, jadi cepat habis. Ponakan saya satunya si K, memesan fish & chips. Makanan kesukaannya.
Alhamdulillah semua yang dipesan habis, tak ada komplain dari anak-anak, termasuk suami. Berarti mereka menyukai apa yang mereka makan.
Saya menikmati Sup Buntut yang saya pesan. Isi buntutnya banyak. Gurih kuahnya saat dimakan dalam keadaan masih hangat, terasa begitu nikmat. Gak heran saya kekenyangan saat menghabiskannya sendirian.
Berikut makanan yang kami pesan, saya foto menggunakan kamera HP realme 9Pro+. Untuk harganya bisa dilihat pada struk pembayaran yang saya terima dari kasir.
Sup Buntut+Nasi (Oxtail Soup+Rice) |
Beef Bulgogi |
Buitenzorg Soup + Rice |
Columbus Wings |
Fish & Chips |
ANEKA MINUMAN SERBA DINGIN: Chocolate Milkshake, Thai Tea, Tropical Fruit Tea, Lychee Squash, Mango Tea, |
Sebagai gambaran biaya makan di Edensor |
Saat makan malam, kami tadinya pilih tempat di balkon. Tapi ternyata ada laron kecil-kecil berterbangan dekat lampu di atas meja yang kami pilih. Akhirnya kami pindah ke dalam, ke meja yang ada di tengah ruangan. Eh ternyata masih ada laron juga, walau cuma 1-2 ekor saja.
Meskipun sedikit saja, tetap nggak nyaman. Khawatir laronnya jatuh masuk makanan/minuman. Akhirnya kami pindah ke meja lainnya lagi. Masih sama saja. Akibat pindah-pindah ini, pesan makanan jadi tertunda. Anak udah nanya kapan makannya. Ya sudah, saya putuskan berhenti pindah-pindah. Dapat meja di pojok, dekat pintu keluar ke balkon. Di situlah kami duduk dan berhenti pindah-pindah. Kami mudah pindah-pindah meja karena saat itu sedang sepi. Hanya ada segelintir tamu. Mungkin tamu menginap lainnya sudah duluan makan, atau malah bakal makan belakangan.
Setelah order makanan, anak-anak ngobrol dengan riang, tapi mata mereka sambil awas memandangi lampu di atas meja. "Aduh ada laron lagi?" Seekor laron di atas meja lalu membuat heboh ketiga ABG perempuan di depan saya. Mereka mulai nge-drama: "Gimana kalau laronnya jatuh lalu berenang di atas minumanku? Nanti dia sembunyi dalam nasi gorengku, lalu tertelan olehku, gimana? Kita tangkap saja, pelihara dalam kamar!" wkwkw
Padahal pintu balkon sudah ditutup. Entah dari mana datangnya. Dan laron itu terbang berputar-putar dekat lampu. Masa lampunya mesti dipadamkan biar laron minggat? Kayak mana liat makanan kalau dimatikan? hihi
Saat pesanan kami datang, kehebohan liat laron langsung reda. Anak-anak fokus pada makanan. Obrolan laron sudah tak ada. Saya pun tak lagi lihat laron. Mungkin minggat setelah mencium aroma sedap makanan. Ya kali laron anti sama aroma sedap makanan hihi
Saya bukan gak suka sama laron, malah bagus kalau masih ada laron berarti ekosistem di tempat ini masih bagus. Cuma karena sedang makan, jadi agak terganggu 😁 Untunglah selama makan gak terganggu.
Setelah pindah-pindah meja demi menghindari laron, akhirnya mojok di sini. Kalau malam baiknya memang di dalam saja makannya. |
Papa: "Fokus aja ke makanan, bukan ke laron" 😂 |
Makan Malam di Restoran Edensor
Kami memesan menu berbeda dari makanan dan minuman yang kami pesan di saat makan siang.
Udara yang tak lagi hangat, ditambah angin yang berhembus menyapu kulit saat keluar kamar, menghadirkan keinginan untuk merasakan yang hangat-hangat dan pedas. Itulah sebabnya, kami kompak memesan makanan dan minuman yang mendukung keinginan itu.
Ponakan saya A makan Thai Fried Rice. Saya makan Prawn with salted egg & rice. Makanan ini pedas, dan saya kira semuanya pedas, ternyata pas bagian ada cabenya saja yang pedas. Meskipun begitu saya gak tahan. Lalu bertukar dengan suami yang memesan Indonesian Fried Rice.
Ponakan saya yang paling kecil lahap menyantap Chicken Katsu Curry & Rice. Sebetulnya dia suka Fish & Chip, tapi belajar dari pengalaman saat makan siang, menu satu itu tak membuatnya kenyang. Baru abis makan, udah lapar lagi hihi. Harusnya pesan 2 porsi, saya sudah tawari, tapi tidak mau, katanya cukup. Ternyata gak cukup. Pas balik ke kamar katanya laper lagi. Mau saya ajak makan lagi gak mau, akhirnya saya kasih cemilan 😀 Nah, karena itu pas makan malam K pesan Chicken Katsu Curry yang udah komplit sama nasi, jadinya kenyang.
Alief menikmati Pasta Aglio Olio dan Chicken Cream Soup. Aisyah pun sama, makan Chicken Cream Soup tapi tanpa tambahan yang lain. Anak saya yang satu ini memang suka sekali makan cream soup, apapun variannya. Ayam, jamur, maupun jagung, sama suka. Yang penting cream soup. Dan dia akan menikmati cream soup-nya tanpa ditemani makanan lain. Katanya, menambah makanan lain saat makan cream soup akan menghilangkan kenikmatan makan cream soup. Bisaan aja Aisyah 😅
Malam itu, kami memesan minuman serba hangat. Mulai dari matcha latte, taro latte, chocolate latte, lychee tea, hingga espresso. Suami yang pesan espresso.
Makan malam itu nggak pakai lama tapi bukan terburu-buru juga. Sengaja bersegera makan supaya hangatnya nasi goreng, dan makanan lainnya, gak cepat lenyap di telan udara malam yang mulai terasa dingin.
Prawn with salted egg & rice, Thai Fried Rice, Indonesian Fried Rice |
Chicken Cream Soup, Pasta Aglio Olio, minuman serba latte |
Setelah siangnya merasa masih lapar setelah makan 1 porsi Fish & Chip, ponakan saya K akhirnya pesan Chicken Katsu Curry + Rice untuk makan malam yang mengenyangkan 😀 |
Biaya makan malam. Sekadar buat gambaran. Subtotal di struk pemesanan tersebut belum termasuk tax & service |
Sarapan di Edensor
Untuk setiap kamar yang dipesan free sarapan untuk 2 orang. Karena saya pesan 2 extra bed, maka dapat free sarapan lagi untuk 2 orang. Total kami berenam. Maka untuk 2 orang lagi dikenakan charge 100k per orang.
Hotel menerapkan sistem buffet untuk sarapan. Disajikan di lantai teratas restoran, dekat balkon yang menghadap ke arah terdepan hotel. Jenis menu yang dihidangkan berupa english breakfast seperti pada umumnya hotel bintang 3 berupa telur ceplok, sosis, jamus kancing, daging asap, tomat panggang, dan kacang yang dimasak dengan saus tomat.
Namun untuk roti panggang -biasanya dengan olesan butter, cokelat, dan selai marmalade- diganti dengan nasi putih dan nasi goreng. Orang Indonesia ya, kalau gak pakai nasi kayak belum makan he he. Karena itu disajikan juga mie goreng, ayam goreng, capcay, emping, kerupuk, dan sambal.
Ada roti tawar. Jika mau dipanggang alatnya sudah tersedia. Dilengkapi butter dan cokelat untuk olesan. Ada choco crunch dengan susu cair. Ada teh dan kopi. Buah potong (semangka & melon).
Saya sempat berharap ada kue atau jajanan pasar khas Indonesia. Minimal makanan khas Bogor. Ada bubur ayam atau soto bogor dengan lontong. Ada minuman buah, minimal jus buah jambu asli. Untuk sereal, saya berharap ada corn flake. Tetapi, semua harapan itu sirna setelah saya melihat isi meja prasmanan.
Sebetulnya, apa yang dihidangkan sudah cukup. Lebih dari cukup untuk sarapan yang mengenyangkan. Yang salah adalah saya, mengira hidangan (minimal) hotel-hotel bintang 4 yang pernah saya inapi akan sama dengan menu sarapan Edensor yang sesungguhnya masih bintang 3. Sepertinya, juga gara-gara saya melihat aneka menu di buku menu resto, lalu berharap menu sarapannya akan sama banyak pilihan. Salah saya di situ.
Memang, Edensor ini bagi saya rasanya udah gak kayak hotel bintang 3, tapi udah setara bintang 4. Maka itu ekspektasi saya soal sarapan jadi ketinggian. Apalagi saat dapat info bahwa per orang akan kena cas 100K untuk sarapan (di luar yang free). Jadilah saya membayangkan harga segitu dapat banyak pilihan.
Terlepas dari prasangka saya yang salah itu, sarapan di Edensor tetap bisa dinikmati dengan senang hati. Mau kenyang tinggal ambil porsi lebih, asal masih sesuai batas. Seandainya masih lapar dan ingin makan yang lain selain yang dihidangkan, tinggal pesan dari buku menu, lalu bayar, supaya puas.
Waktu sarapan cukup singkat, 07.30-09.00 WIB. Saya suka dengan pengingat untuk sarapan yang dilakukan oleh para staf, baik yang datang langsung ke kamar, maupun lewat telpon kamar. Rasanya sangat diperhatikan secara personal. Ga semua hotel seperti itu.
Sarapan buffet |
Suasana saat sarapan |
Sarapanku |
Bareng gadis-gadis ABG ku sarapan di meja dekat jendela, tempat favorit tiap makan di restoran Edensor |
Kami hanya 2 hari 1 malam staycation di Edensor. Pengalaman makan di restonya baru 3 kali saja. Yakni saat makan siang, makan malam, dan sarapan. 3 kali makan di waktu berbeda dengan menu berbeda sama enaknya, sama senangnya, sama kenyangnya.
Urusan makan sangat mudah, jadi nggak usah keluar dan menjelajah ke mana-mana lagi. Cukup di resto Edensor saja sudah puas. Banyak menu yang bisa dicoba untuk dinikmati sendiri maupun bersama keluarga.
Biaya makan bisa dibayar langsung di kasir sesudah makan. Bisa juga nanti digabung saat mau check-out. Sistem pembayarannya mudah. Bisa cash, debet ATM, kartu kredit, dan transfer. Jaringan internet di sana kencang. Karena itu proses pembayaran berlangsung cepat dan gampang.
Resto (kiri), toilet (pojok kiri belakang), tempat wudhu pria dan wanita terpisah (tengah), musala luas (kanan) |
Tempat wudhu. Penulisan ikhwan bukan pria itu keren 👍 |
Deretan toilet |
Kenyang, Senang, Menang banyak...
Saya suka pergi ke tempat-tempat yang memiliki pemandangan bagus. Saya lebih suka lagi bila di tempat berpemandangan bagus itu terdapat tempat makan yang bagus. Apalagi bila memiliki keunikan. Beda dari yang lain. Punya ciri khas tersendiri. Biasanya akan mudah berkesan dan tinggal lama dalam ingatan.
Banyak tempat makan dengan pemandangan bagus, tapi gak semua mampu memberikan pengalaman yang bagus. Bagus dalam segala segi. Mulai dari makanan, pelayanan, kebersihan, kenyamanan, keindahan, sistem pembayaran, suasana, kelengkapan fasilitas seperti musala, tempat wudhu, dan toilet.
Di Edensor ini, semua yang saya sebutkan itu ada. Sudah satu paket komplit. Untuk menikmatinya tinggal datang dan siapkan biaya saja. Nah, soal biaya, murah atau mahal itu relatif. Ketika ekspektasi saya tentang semua yang saya ingin terpenuhi, maka harga bukanlah apa-apa.
Lain halnya ketika sebuah harga tinggi dipatok namun yang didapat oleh saya sebagai pengunjung ternyata gak sesuai, kemungkinan saya akan sebut: kemahalan! Alhamdulillah di Edensor ini, semua serba juara. Gak ada keraguan untuk datang dan membayar banyak.
Itulah Edensor, Cafe dan Resto, sekaligus Villa dan Resort, di Sentul Bogor. Kamu bisa makan dan menginap di sini, sembari menikmati alam, dengan gaya. Cara sempurna untuk menyegarkan diri dan menghilangkan stress akibat penatnya kota.
Di Edensor Cafe&Resto, Juli 2022 |
Foto dan video lain yang saya ambil selama staycation di Edensor, dapat dilihat di instagram @travelerien. Perihal kamar dan fasilitas resort, dapat dibaca pada tulisan sebelumnya, klik di sini: Edensor Hills Villa & Resort.
Di website tertera harga bungalow Rp 2 juta. Harga Mansion Rp 12 juta (7 kamar 14 orang). Untuk harga hemat cek di OTA langganan aja 😉
Edensor Cafe&Resto
Weekday 10.00-20.00
Weekend 10.00-22.00
☎Villa & Resort 08111479966, 081514906333
☎Cafe & Resto 085891526384
☎Office (021)22930643
Weekday 10.00-20.00
Weekend 10.00-22.00
☎Villa & Resort 08111479966, 081514906333
☎Cafe & Resto 085891526384
☎Office (021)22930643
Looove looove!
BalasHapusAku bacanya pelan-pelan sampe habis 20 menit - mandangin pemandangan, desain interior, fasad bangunan, sampe menu makanan!
Aih semoga kapan-kapan mbak Rien diundang menikmati Mansionnya ya yang harganya selangit itu sekeluarga besar!
Btw patisserie harga ratusan ribu (Patisserie 20K-435K) itu yang mana mbak Rien?
Saya uda baca tulisan ttg villa dan resortnya trus lanjut ke sini.. aiiih bersyukurnya aku baca dalam kondisi udah makan. Kalau belum, perutku pasti jadi keroncongan lihat foto2 makanan di sini. Mana jauh kalau mau ke edensor hehehe...
BalasHapusmbaa... columbus wings nya sangat menggugah selera banget sih. mana makannya dengan pemandangan yang sangat indah juga sejuk
BalasHapusYuhuuuu pemandangannya memang juaraa, keingat dulu pas kesini agak BT berasa jauh berkelok-kelok belum macet di toll jorr dari pulogebang jakarta timur.
BalasHapusAlhamdulillah begitu sampai terbayar sudah, menunya cocok di.lidah di dukung udara sejuk 👌
Aaah jadi kangen pengen balik kesana mb Rin 🤩
Wah, nongkrong dan makan2 di Edensor cucok banget buat healing-healing di sela2 rutinitas yah mbaak, apa lagi makannya romantis sembari ditemenin laron ehehe *plak*
BalasHapusHarga lumayan terjangkau kalo buat ukuran cafe dengan vibe yang asyik gitu mah yah.
Etapi samaan sih anak2 aku juga kalo makan tuh suka susah kenyang, baru kelar makan siang udah nanya menu makan malem *emaknya pening*
Kalo ke bogor wajib banget maen ke sini. Penasaran mau foto2 di sana nih tante. Lokasinya kecee banget deh.
BalasHapusWah ada nuansa pedesaan Eropa nih di Bogor. Bisa puas ngonten kalau ini mah. Harganya standar sih kalau yg didapetin menang banyak kaya gini. Jadi pengen juga jelajah kampung Eropa nih.
BalasHapusBaca ini berasa kayak main ke Endensor beneran. Bisa ikutan menjelajah semua sudut Endensor. Aku suka banget sama suasananya. Salfok sama ubin cafe. Masyaa Allah keren banget. Kebetulan aku paling suka sama arsitektur di Endensor. Gaya desa Eropa. Makananya yang bikin ngiler Teh. Tampilannya aja sudah menggoda. Semoga kalau pas di Sentul bisa nginep di Endensor. Terima aksih tulisannnya yang indah, Teteh.
BalasHapusMakan dengan View yang ijo2 gini tuh menambah kenikmatan, apalagi kalo pas di outdoor, Hmm bisa nambah n laper terus nih.
BalasHapusBtw itu ada pemandangan Curug Bidadari, ada Bidadari pada mandi gaa? Bawa selendangnyaaa Mbaaa ...
Makasih udah bawa aku jalan2 ke tiap sudut cantik Edensor Cafe n Restonya, semoga next bisa mengunjunginya .
Jadi ingat cafe di Scotland...ga salah lagi, buku menunya pun ala-ala sana. Pemiliknya survey atau pernah ke sana kali ya. Suka sekali dengan aura Edensor Cafe & Resto ini. Apalagi duduk di area outdoor di ketinggian restonya, ditemani sajian mantap dan view indah kawasan Sentul di luar sana. Sempurna!
BalasHapusKetika membaca kata "Edensor", yang terlintas adalah novel Andrea Hirata. Ketika membaca ulasan Mbak Rien, ternyata suasananya memang berbau Eropa di masa lampau, ya..
BalasHapusUntuk harga, saya rasa memang sesuai dengan apa yang ditawarkan ya, Mbak.. Kalau rasa masakan di restonya dan kenyamanan di villa-nya sesuai dengan yang kita bayarkan, kenapa tidak?
Anyway, ditunggu cerita jalan-jalan berikutnya, Mbak.. Suka banget bacanya, meski panjang tapi asik dibaca. :)
Dari kemarin lihat di IG mba Rien, baca artikel yang sebelumnya, makin jatuh hati baca Edensor Cafe. Dulu kok aku nggak tahu ada resto ini waktu ke Curug Bidadari. Mesti diulang ke Bojong Koneng tapi nggak usah ke Curug nya ya mbak.
BalasHapusBeruntung udah makan waktu lihat foto-foto di sini, apalagi ada menu kesukaan Sop Buntut. Kuahnya bening kebayang rasanya yang seger, duhhh napa jadi ngiler, hahahaa
Mba Riiiinnn pantesaann mba Rien kyk yg hepiiii bgt bikin IGS seputar edensor ini
BalasHapusNulaarr bgt dah hepinyaaa
Aku jg mupeng bs cuss k sini bareng kluarga besar
Pasti seruuuu
Cakep banget nih paket penginapan sekaligus cafe and restonya. Suasananya menenyangkan, cocok juga buat liburan keluarga maupun gathering2 kantor/ organisasi gitu ya mbak?
BalasHapusKalau di sana bisa puas2in pepotoan seolah2 beneran lagi di Edensor yang di Eropa sana :D
Btw aku juga jadi galfok sama buku menunya yang kyk buku tua hehehe
Kok enak banget lihat viewnya, semacam bisa melepas segala lelah ini sih ya. Kalau aku selain kesitu foto-foto pasti betah berlama-lama duduk sekedar ngobrol dan mencicip teh atau kopi bersama cemilan yang ada.
BalasHapusAku baca dari atas udah serius banget, pas sampai bawah auto lapar. Layak menjadi pilihan destinasi wisata saat liburan. Paket komplit.
BalasHapusWahh asik banget bisa menghabiskan waktu bersama keluarga di cafe yang bagus seperti ini mbak
BalasHapusPemandangan alam sekitar cafe biki kita refresh sejenak ya mbak
Makanan dan minumannya emang terlihat premium, tapi pasti rasa nggak mengecewakan ya mbak
Kak Rien, foto pemandangan Air terjun Curug Bidadari itu gear-nya HP kan ya..?
BalasHapusPakai di zoom gitu gak?
Aku suka banget sama hasil foto kak Rien. Selalu clear dan yang bikin penasaran, kalau menyertakan di dalam blog beneran kaya galleri yang bercerita. Apakah di compress dulu agar ukurannya gak terlalu besar?
Eh, maaf kak Rien.. aku tanya teknis foto malahan yaa..
Abisnya aku terpukau sih sama view Edensor Cafe and Resto. Penasaran dengan gambar yang bercerita dan wajah senang ((tanpa lelah)) setelah perjalanan dari Tangerang, BSD sampai Sentul Bogor.
Foto-foto makanannya bikin ngiler nih mbRien. Apalagi suasananya juga asyik dan bikin nyaman pengunjung ya mbakm
BalasHapusBuildingnya cantik banget sih inii. Buat foto2 hasilnya kece! Vibesnya enak ya di sana, pemandangan jg ga main2 udah gt makanannya keliatan enak bgt
BalasHapusKalau ke Edensor Cafe ini sih, datang buat makan-makan aja bareng keluarga, vibesnya udah berasa lagi liburan entah di mana gitu ya. Suka banget sama konsep kafe dan resto ini, desainnya unik..berasa lagi di luar negeri aja nih.
BalasHapusCozy place banget ini, instagramable ya. Konsepnya unik. Menghabiskan waktu bersama keluarga makin berkualitas, betah nih kalau tempatnya keren gini.
BalasHapusCakep banget Mbak Rien, kafe dan pemandangannya, kalau jalan menuju ke sana bagus nggak ya, pakai menanjak dan curam nggak hehe pengen ajak ortu kalau pas mudik Bogor nih aku tapi kalau jalannya jelek Mama suka mengomel hehe
BalasHapussangat lengkap dan bagus tulisanya senang membacanya
BalasHapus