Saya mau cerita lagi soal pengalaman takut hantu di hotel. Setelah sebelumnya cerita takut hantu di sebuah hotel di Thailand, di sebuah cottage di Krui Lampung, dan di sebuah penginapan di Tidore, sekarang cerita takut hantu di hotel di Pekanbaru, RIAU.
Memangnya ada hantu apa lagi di hotel di Pekanbaru? Hmm....gak ada sih. Mosok?? 😅
Entahlah kenapa. Saya ini takut hantu, tapi malah doyan cerita-cerita tentang hantu. Padahal, liat langsung juga nggak pernah. Mungkin terpesona pada ketakutan itu?
Pekanbaru - Juli 2019 |
Hotel bagus di pusat kota
Dua tahun lalu, tepatnya tgl. 19 Juli 2019, saya berangkat ke Pekanbaru untuk event Forest Talk yang digelar oleh Yayasan Doktor Sjahrir dan The Climate Reality Project Indonesia. Alhamdulillah diberi kepercayaan oleh tim panitia untuk terlibat dalam kegiatan bersama blogger Pekanbaru yang diundang ke acara.
Dari Jakarta, berangkat ber-enam bersama dua pembicara (Ibu Amanda dan Ibu Atiek), moderator acara talk show (Mas Amril), dan tim panitia (Hendika dan Gina). Kami berangkat di hari yang sama dengan pesawat yang sama. Hanya Gina dan Mas Amril yang beda jam. Kami berangkat pagi, mereka berangkat malam.
Di Pekanbaru kami menginap di sebuah hotel bintang 4 yang terletak di Jalan Teuku Umar No. 7, Rintis, Pekanbaru. Lokasi hotel sangat strategis di pusat kota, berdekatan dengan dua pusat perbelanjaan ternama yaitu Plaza Senapelan dan Mall Pekanbaru. Tentunya, hotel bukan berada di area sepi. Gedung hotel pun terlihat kekinian, jauh dari kesan tua dan jadul.
Hotel yang saya tempati |
Beraktivitas Seharian
Kesan pertama saya pada hotel ini baik. Tidak ada hal-hal yang langsung membuat merasa nggak nyaman. Area lobby, lift, restoran, hingga kamar, semua aman.
Kalau soal lorong kamar, di hotel mana pun memang nggak pernah nyaman buat saya lewati. Tiap berjalan di lorong, apalagi di malam hari, sendirian pula, biasanya jalan ngebut. Pernah juga sambil lari lho, persis kayak orang dikejar setan wk-wk-wk.
Setelah menyimpan barang di hotel, Bu Amanda dan Bu Atiek beristirahat. Sedangkan saya dan Hendika pergi ke beberapa tempat untuk menemui UMKM yang diundang ke acara. Kami sempat diajak oleh Bang Putra menikmati Kopi Kim Teng. Sore hari jelang senja, urusan kami selesai.
Sebelum balik ke hotel, kami mengunjungi Jembatan Siak IV. Kata orang-orang, sunset di sana terlihat indah, dan itu benar. Malamnya, baru deh kami berlima pergi dinner ke Pondok Patin M Yunus.
Aktivitas di hari tersebut pernah saya ceritakan secara lengkap dalam tulisan Forest Talk Membawaku ke Pekanbaru (klik).
Saya dan tim dalam formasi kurang lengkap (minus Mas Amril) |
Momok itu bernama SATU KAMAR SENDIRI
Setelah makan malam di resto, kami kembali ke hotel, langsung istirahat di kamar masing-masing. Tiap orang dapat satu kamar buat sendiri. Panitia memang sangat baik, di kota mana pun kami event, kamar hotel selalu diberi sendiri-sendiri. Kamar yang bagus pula.
Kebanyakan orang menyukai sendiri di kamar. Tapi bagi saya, sendiri di kamar hotel itu adalah sebuah momok.
Seperti biasa, bila takut tidur sendiri, saya melakukan trik dengan tidur sesegera mungkin. Caranya, harus banyak kegiatan di siang hari, bila perlu sampai malam. Kalau sibuk jadi lelah, jadi mudah tidur cepat. Kebanyakan santai di siang hari, apalagi sempat tidur siang segala, malamnya malah jadi susah tidur. Tahu sendiri kan suasana malam di hotel selalu bikin baper. Bawa perasaan takut maksudnya ha-ha-ha.
Syukurlah seharian itu saya sibuk. Pulang dinner kenyang, sampai hotel pingin langsung tidur. Eh tapi ternyata ada yang harus kami kerjakan dulu buat persiapan acara besok pagi. Nah, nambah tuh capeknya, ya gpp. Malah bagus. Abis ngerjain ini itu, kami kembali ke kamar masing-masing, dan saya ngarep banget bisa langsung terpejam. Biar gak kepikiran yang iya-iya.
Faktanya????
Kamarku malam itu |
Susah Tidur!
Jam 10 malam mata kayak masih 100 watt. Kenapa bisa begitu? Ah, sial. Sepertinya efek secangkir kopi hitam yang saya minum di kedai kopi Kim Teng pada sore hari bareng Hendika dan Bang Putra. Kebiasaan banget tiap minum kopi hitam jadi susah tidur. Minum jam 4 sore, sampai jam 2 pagi esok hari pun seringnya masih segar bugar. Hadeuh!
Kemudian, inilah yang saya lakukan:
- Jam 10 malam saya mencoba menelpon suami, tapi tak diangkat. Kemungkinan suami sudah tidur. Tadinya kalau diangkat mau diajak video call-an, buat temani sampai tidur.
- Nyalain TV. Pilihan channel-nya banyak, saya pilih film. Pas kebuka, eeeh bisa-bisanya muncul film horor. Kaget dong. Remote sampe kelempar wk-wk-wk. Gak jadi nonton TV, langsung saya matikan.
- Nyalain semua lampu
- Buka laptop setel lagu (harusnya kan murottal buuu) wkwkw
- Buka HP ngobrol di WAG tertentu. Ngobrolnya di WAG Ciloks Olenk dong. Ini tuh grup kecil tapi isinya teman dekat semua yang udah biasa diajak ngobrol asyik apa aja.
- Ngemil dan minum teh manis hangat
- Tadinya mau minum Tolak Angin Madu, eh lupa beli. Padahal lumayan bantu cepat tidur tuh
- tiba-tiba liat ada yang gerak-gerak dalam kamar, kirain apa. Taunya pantulan diri sendiri di cermin yang ada di mini bar kamar
- ada bunyi-bunyi yang bikin kaget, ternyata suara tombol pemanas air yang pindah ke mode off wkwk
- kata teman di WAG coba liatin kamarnya, biar dilihat ada "isi" apa gak. Antara berani dan enggak sih buat nurutin itu. Soalnya kalau nanti dibilang ada, malah takut sendiri wkwk. Tapi tetap saja saya rekam, lalu ada yang komen: "Itu apa yang putih-putih di kursi lebar banget?" Saya auto tegang. Pas noleh ke kursi, yaelah mukena bekas salat tidak dirapikan lagi. Ya kali dikira kunti lagi mager di kursi haha
- tiap ada dengar suara jalan, langsung was-was. Padahal suara tamu lain lewat depan kamar ha-ha-ha
Cermin yang membuat takut |
Suara pemanas air yang membuat takut |
Bayangan diri sendiri di cermin yang membuat takut |
Panggilan di Jam 1 malam
Malam itu, Gina dan Mas Amril mestinya sudah mendarat di Pekanbaru sejak jam 9, tapi ternyata pesawat mereka delay. Seingat saya, lewat dari jam 12 malam mereka baru sampai hotel. Sempat terdengar suara mereka lewat depan kamar, suara buka pintu, sampai tutup pintu. Mendengar itu membuat rasa takut agak berkurang. Walau tidak sekamar, setidaknya kamar kami dekatan.
Rasanya saya sempat chat Gina, ngucapin selamat istirahat. Lalu hening. Hening lagi. Hening terus.
Rasa takut tiba-tiba muncul lagi. Kali ini tak ada apapun yang bisa mengalihkan. Suara laptop, WAG di HP, dan lampu-lampu yang menyala, semua tak mempan. Mata sudah ditutup rapat-rapat. Selimut sudah ditutup ke seluruh badan. Tapi, masih gelisah, masih membayangkan yang iya-iya.
Akhirnya, saya menelpon Gina dengan sangat terpaksa.
"Gina, mbak Rien takut. Boleh tidur sekamar nggak? Mbak Rien ke sana ya..."
"Saya aja mbak yang ke sana.."
Lha, Gina yang mau nyamperi saya haha.
Nggak nyangka sih Gina terbangun dan menjawab telpon. Antara terharu dan ditimpa berjuta rasa bersalah. Betapa teganya pada Gina saat itu. Dia baru sampai, lelah, dan ngantuk berat. Mungkin baru beberapa detik tertidur, sudah diganggu oleh panggilan di jam 1 malam. Ooooh maafkan mbakmu ini Ginaaa 😅😙
Akhirnya malam itu ditemani Gina. Gina langsung tidur. Saya juga langsung tidur. Begitu mudah. Begitu nyenyak.
Ckckck dasar emak-emak penakut! Dasar ulah kopi! 😂
Pelajaran pentingnya, JANGAN MINUM KOPI saat tidur sendirian di hotel haha.
Ampun deh, dahsyat banget itu Kopi Kim Teng. Buat yang ingin tahu tentang Kopi Kim Teng, bisa baca pada tulisanku sebelumnya, silakan klik Kopi Kim Teng Lengendaris di Pekanbaru (klik).
Pemandangan dari jendela kamarku. Kolam renang hotel dan Mall Pekanbaru (di sebelah kanan) |
Tips Biar Gak Takut Sendirian di Hotel : Ajak Teman di Kota Setempat
Alhamdulillah punya kawan di berbagai kota, jadi bisa diajak untuk menginap di hotel saat saya hanya sendiri. Seperti di Pekanbaru ini, saya ajak Vina (pemilik blog www.kicauanvina.com), dan dia mau banget. Tetapi Vina baru bisa menemani di malam kedua karena di malam pertama dia harus hadir di acara nikahan kerabatnya. Itulah kenapa di malam pertama itu saya sendirian.
Ajak-ajak teman ini juga gak sembarangan.
- Pastikan memang kita udah kenal, lebih baik jika kawan dekat. Saya berkawan dengan Vina bukan sebentar. Sudah sering event ASUS bareng di Jakarta. Pernah jalan-jalan bareng ke Bandung. Pernah saya ajak nginap di rumah. Pernah saya kenalkan ke keluarga.
- Pastikan kawan yang diajak tidak sedang repot, tidak sedang sibuk, dan dia benar-benar bisa. Tidak memaksa.
- Pastikan dia baik, dan kita baik ke dia. Lha iya dong, mana mau kawan menemani kita kalau kitanya jahat atau berencana jahat ke dia ha-ha-ha
- Pastikan sesama perempuan. Ya iyalah 😂
Sewaktu event Forest Talk di Jambi saya juga diberi kamar sendiri. Alhamdulillah ada teman Jambi yang temani. Hari pertama ditemani oleh Mita (IG @mitaami), salah seorang UMKM yang diundang untuk pameran di acara. Malam kedua ditemani oleh Widya (IG @widyayoulis), salah seorang peserta acara (blogger). Nah, mereka ini malah bukan teman lama, saya baru kenal dari teman saya Febri (blogger Jambi) yang mengenal baik keduanya. Sebelum saya ajak menginap, saya kunjungi mereka di tempat kerjanya. Saya kenalan, ngobrol sampai akrab. Alhamdulillah ada feeling yang baik sejak awal, ada rasa percaya yang tumbuh, akhirnya kami pun cocok dan malamnya nginap bareng di hotel. Mereka senang, saya juga senang. Sejak saat itu sampai sekarang kami masih berteman baik dan saling berhubungan. Menurut saya, cara ini juga bisa dicoba, asal hati-hati dan teliti.
Masih ada banyak pengalaman lainnya saat saya menginap ditemani oleh kawan-kawan baik di kota yang saya datangi.
Ini Vina, kawan di Pekanbaru yang sudah kuanggap seperti adik sendiri (Juli 2019) |
Ditemani lagi oleh Vina saat menginap di Grand Zuri Express pada bulan Agustus 2019 |
Takut Hantu Padahal Tidak Pernah Lihat Hantu
Sebetulnya, apa iya saya ini cocok disebut takut hantu? Wong saya belum pernah lihat hantu kok ha-ha-ha. Pernah lihat, tapi hanya di film yang saya tonton di TV maupun di Bioskop.
Dulu pernah nonton film yang saya anggap horor, yaitu Film Jailangkung. Sudah jelas-jelas nggak betah sama gelap, musik yang bikin merinding, suara-suara horor, tapi tetap saja masuk bioskop. Dan, selama nonton itu saya tutup mata dan telinga wk-wk-wk
Biasanya nih, kelar film sibuk nanya sama yang menemani. "Eh tadi kenapa pintunya kebuka sendiri, hantunya gimana, orangnya mati gak, di kuburan ada apa, dll." Wk-wk-wk. Takut tapi kepo.
Rasa takut di hotel paling sering terjadi jika sedang sendirian. Kalau ada teman biasa saja. Tapi, pernah juga tetap ketakutan meskipun bersama teman. Ya karena teman juga penakut. Seperti cerita takut hantu di hotel di Thailand itu, padahal berdua, tapi malah jejeritan di kamar ha-ha-ha.
Sewaktu ditemani oleh Vina, saya tidak merasa takut. Meskipun kata Vina nih, ada lhooo di situuu haha. Pantesan gak nyaman banget pas sendirian sampai jam 1 malam itu.
Hal-hal yang mengundang rasa takut saat di hotel:
- Sendirian
- Malam hari
- Naik turun lift di malam hari
- Lorong menuju kamar
- Kamar mandi di kamar
- Lampu kamar yang remang-remang, terlalu sedikit lampu
- Kamar yang terlalu luas
- Kamar dekat tangga darurat
- Kamar tanpa jendela, kalaupun ada jendelanya ngadep lahan kosong/gedung kosong
Saya jarang liburan sendirian. Jika tidak bersama keluarga, ya sama teman-teman. Nggak harus teman satu kota, bisa dengan teman lain di kota berbeda. Nanti ketemuannya di tempat tujuan.
Itu pula kenapa saya suka ikut trip rombongan. Biar nggak takut tidur sendiri. Pernah ikut trip kurang lebih 6-8 orang saja. Pernah sampai 150 orang wk-wk-wk heboh pokoknya. Tapi seru sih. Biar bisa merasakan berbagai macam pengalaman trip.
Bersama teman-teman blogger Pekanbaru |
Menaklukkan rasa takut
Saya percaya, hal-hal tak kasat mata ada di mana-mana.
Ketika saya menuliskan tentang tempat-tempat yang membuat takut, misalnya hotel, maka bukan hotelnya yang bikin takut, tapi diri saya sendirilah yang memang penakut.
Saya akui saya penakut. Saya takut menginap sendiri di hotel. Takut berada dalam lift. Takut basement. Takut kamar gelap. Dan lainnya. Lantas, apa karena takut lantas saya harus berhenti bepergian biar tidak menginap di hotel, biar tidak masuk lift, biar tidak melewati basement? Kan enggak.
Saya tetap bepergian, bertemu teman-teman lama, bertemu teman-teman baru, melihat tempat-tempat baru, dan merasakan pengalaman-pengalaman baru.
Coba kalau berhenti? Saya hanya berputar di lingkaran ketakutan tanpa pernah bisa mengayakan penglihatan, pengalaman, dan lainnya.
Menginap di hotel ditemani Vina juga sebuah pengalaman. Jadi kenangan.
Saya dulu juga pernah punya pengalaman horor soal penginapan, waktu itu masih tinggal di Malaysia lalu liburan ke Lengkawi bareng sama teman-teman. Sewa hotel dan dapatlah hotelnya lalu bayar, iseng deh cari-cari soal hotel istilahnya review dari pengunjung. Dan ternyata itu hotel itu salah satu hotel yang punya kisah angker di situ. Akhirnya cancel deh itu hotel, sebenarnya sayang sih rugi kena potong gara-gara cancel. Tapi ya dari pada fikiran pada parno semua jadi cancel dan pilih hostel.
BalasHapusWow, rela kena potong demi terhindar dari hal-hal menakutkan ya. Aku pun akan melakukan hal yang sama :D
HapusUdh mau ikut hanyut dlm deg2annya yg horor2, tnyt bayangan mb rien, bunyi teko dan mukena hahaha, tapi akupun ga berani tidur sendiri mba, makanya ga pernah berani traveling sendiri.
BalasHapusToss Ima :))
HapusAku tau sih, ini "takut" yang dicari-cari sendiri sebenernya, tapi ya gimanaaaa aku pun penakut banget kalo tidur sendirian hihihi
BalasHapusUntuk menaklukkan rasa takut,
emang udah paling bener ya cari temen buat bobok sekamar yo mbak Rieeeen!
Kubaca, rasa takut yang berasal dari perasaan ngeri di dalam diri kita sendiri itu, sebenernya respons tubuh kita secara alami untuk “melawan atau lari” (“fight or flee”)
jadi ya akhirnya gitu, tubuh udah pasang kuda-kuda, dan itu yang bikin otak waspada dan bukannya tidur nyenyak malah.... terjaga sepanjang malam!
thanks for the tips, satu lagi usulku,
1. bawalah tasbih ke mana mana. Baca zikir dengan lembut sebanyak 100 kali di satu lafazh, bikin nyenyak juga insya Allah,
2. Sebelum bobok, hindari dengerin jedag jedug slowmo rebornnya Syidad Alamsyah *apasiiiiiikkkkk
iya ya mbak, efek dari waspada, makanya malah terjaga sepanjang malam.
HapusJedag-jedug Syidad Alamsyah, apa itu? wkwk aku sampai search di youtube. Oalah ternyata musik tiktok haha. Ga pernah setel yang kayak gitu. Playlist aku di laptop lagu bermacam penyanyi syahdu kayak Bryan Adams, Richard Marx, Celine Dion, sampai Sami Yusuf haha. Jadul ya aku.
Di tas selalu ada buku kecil Al Matsurat yang kubawa terus kemana-mana. Kubaca semua doa dan zikir yang ada di buku itu, pagi dan sore. Mau tidur baca doa. Kalau lagi di rumah ga pernah takut, kalau di hotel dan sendirian, ya gitu deh haha
Terima kasih tipsnya mbak.
Iyaa, berdoa dan bawa al-matsurat ke mana2 ini juga bikin hati tenang mba Rien.
BalasHapusAt least, ini berlaku buat diriku.
Pernah juga aku nginep di kamar yg ternyata spooky, ya udah... baca almatsurat aja dahhh
Siap mbak Nurul, thank youuuu
HapusAku juga orangnya penakit bener mbaak,sampai sekarang gak pernah berani nonton film horor! Orang2 maksa nyuruh aku nonton Train to Busan ama Kingdom, tapi aku ogah karena terlalu cemen hahaha
BalasHapusharusnya kalo gak bisa tidur gitu, nonton Kdrama dong mbaaak! Ntar malah tambah kagak bisa tidur karena baper yak hahaha
Aku nonton Kingdom, tapi sambil ketakutan. Yang bikin takut adegan sadis bunuh2annya. Dan paling jijik liat zombie-nya. Itu asli bikin aku ga bisa makan. Kalau nuansa horornya menurutku malah ga ada sih. Horor itu Hotel de Luna haha Aku paling benci penampakan hantu-hantu
HapusHuahahahaha MBak Rien itu takut hantu, padahal belum pernah lihat wkwkwkwkw :) Ketakutan yang berasal dari prasangka buruk dan diri sendiri hihihi :) Samaan lah aku juga penakut hahaha. Apalagi kalau ada cermin besar gitu kan, seolah2 ada bayangan apaaa gitu. Aku sih belum pernah nginep sendirian di kamar hotel. Pernahnya pas duluu pernah sendirian diopname di rumah sakit hihihi. Cendilian itu ga asik. Mendingan pilih sekamar berdua atau bertiga sekalian :) Bayangan pocong dll dari mukena itu menggelikan yak trus dari gordyn kayak bergerak2 sendiri padahal dari angin AC misalnya :D Ga ngaruh juga sih minum kopi atau ga, karena halusinasi itu menggelora jiwa raga mbak Rien kan hahaha ngakak aku baca ini :D Btw cakep hotel di Pekanbaru ini. Seru amat temen2nya dan acaranya oke punya nih. Nice story.
BalasHapusnah iya, kamar di RS juga serem. Jangankan sendirian, berdua atau bertiga dengan pasien lain juga agak gimana gitu. Kan pada pakai tirai tutupan, jadi tetep merasa kayak sendirian :D
HapusHahaha aku langsung ngakak mba pas lagi takut takutnya. Terus pas nyetel tv kok pas banget ya filmnya film horor gitu hahaha 😂. Bisa bisanya alam semesta mendukung rasa takut mba 😂. Tapi memang aku lihat kamarnya di fotonya suasananya agak gimana ya mba. Apa mungkin krna aku pernon nonton film film horor jadi suka parnoan juga
BalasHapusnah pas bener itu kata-katanya "alam semesta mendukung rasa takut" wkwkw
Hapushaha mbak Rien ini unik, takut hantu tapi sering nulis cerita tentang hantu
BalasHapustapi emang kok mbak, nginep sendirian di kamar hotel itu bikin pikiran nggak karuan
ada aja yg dipikirin, sampai bikin makin takut
aku gitu soalnya, hehe
itu kenapa aku pengennya kalau belum malam, mending di luar dulu, sampai capek. Kalau udah capek, jadi cepet tidur. jadi nggak mikir yang enggak enggak lagi :))
HapusBHuahahhaa..Ku pen ngakak atulaah.
BalasHapusIni maah, ketakutan sama pikirannya sendiri, dibuat sendiri, lari-lari sendiri, bahkan suara pemanas pun ampe ditakutin. Mba Rieeeen.. ku ngikik.
Ayo, mau disembuhin ga rasa takutnya, gampang ko!!
Emang bener banyak hal2 yang kasat mata kalo di hotel, kalo aku sering nemuin, entah itu suara ato bayangan ato gerak gerik aneh di kamar mandi.
Kadang suka lupa menyapa dan minta izin awalnya, tapi kalo dah permisi ke hotel mana pun suka aman2 aja, dan paling suka kalo sendirian, nyaman, sunyi, adem, bisa buat me timee.
Kbayang deh ketakutannya itu, dulu pernah sekamar sama temen yg penakut gini, aku ngakak2 malah aku jahiliiiin.
nah kan, malah yang kayak aku ini bisa dijahilin hahaha
Hapusiya dong mau dikasih resep biar nggak takut.
Tapi herannya, aku kalau bawa anak nginap di hotel, bisa berani. tepatnya diberani-beraniin. Ntar kalau mamanya takut, anaknya jadi takut pula haha
Duh...lorong hotel yg sepi & sendirian di dalem lift hotel beneran berasa weird. Rasanya pengen cepet² nyampe kamar atau lobi. Kl ada temen baru dah berasa tenang.
BalasHapusTerutama malam hari ya mbak. Kalau siang aku masih bisa tenang jalan di lorong :D
HapusMba Rien koleksi cerita takut hantunya banyak juga yaak hahaha...
BalasHapusAlhamdulillah sy mah msh di ambang wajar bgt soal takut kayak gini.
Walopun pernah dpt kamar yg spooky. Tp mungkin krn dah biasa klo dinas 1 kamar sendiri apalagi biasanya dpt kamar yg besar. Jujur salah satu tips sy menghindari kisah horor perhotelan adalah memilih hotel yg lebih baru ketimbang yg lama.
Dpt kisah horor di hotel lama melulu meskipun bintangnya banyak
jadi sesungguhnya ini karena ada yang nungguin atai gara - gara secangkir kopi itu mbaaa ngga bobo - bobo sampai tengah malaaam hehehe. Aku pernah juga di salah satu hotel tua legendaris di Bandung dan yang di Jogyaaa... haha tegaaang bawaannya
BalasHapusHuahaha.. Aku bacanya senyum2 mba. Karena pernah mengalami hal sama. Padahal bukan di hotel. Cuma ditinggal temen keluar bentar di penginapan sendirian. Samaaa banget rasanya kek begini. Liat bayangan di kaca kok serem. Bunyi kipas aja kok berasa bunyi hiiii.. Imajinasi itu memang liar sekali dekat ke ketakutan kala sedang sendiri.
BalasHapusLucunya, ngaku penakut tapi suka nonton film hantu. 🤣
Syukurlah kalo sebenarnya disana gak ada hantu mba. Disini jujur aja, ada hotel serem betul. Sampe skrg gak ada lg yg berani kesana. Krn disana dekat kasus kerusuhan. Nginep sekeluargapun dapet teror. Apalagi sendirian.. Hiiy..
Saya yg pernah magang dibangunan sebelahnya jg 2x punya pengalaman buruk. Lift terbuka sendiri di lantai 3. Padahal gak ada orang. Hiiiy.. Kalo diinget merindiiing.. Mana pas maghrib pulaa
Saya ngikik pas Mbak Rien nelpon Gina dan bilang takut hihihi. Tapi, saya juga sama, Mbak. Makanya gak pernah mau traveling sendirian. Pokoknya harus ada yang nemenin saya tidur hahaha
BalasHapusJejak perjalanan yang menarik, bercerita tentang pengalaman menginap di hotel yg sedikit mistis suami aku pernah alamin sejak ada urusan dinas kantor dan hantu hotel itu memang ada dan suami diganggu.. jadi itu sedikit cerita tentang hantu hotel, tapi mungkin ada hantu yg jail atau ada hantu hotel yg bisa diajak ngopi bareng disaat bermlm dihotel😁
BalasHapusRasa takut memang harus di lawan dengan doa atau sholat. Mpo pernah belajar Ada doa khusus untuk menempati tempat yang baru kita kunjungi
BalasHapusAku kalau tidur sendiri di kamar hotel nggak takut. Tapi berasa sepi . Nhehehe. Kalau ketakutanku bbrapa tahun ini naik pesawat mba. Jadi berusaha tidur walau makin gelisah karna cemas :(
BalasHapushihi..syukurnya ada teman dari kota setempat yang bisa menemani dan teman serombongan yang mau pindah lamar ya, Mbak
BalasHapusMemang kalau sendiri jadi mikir yang enggak-enggak. Ketakutan pun muncul pada ada atau tidaknya hantu kita enggak tahu.
Saya sejak menikah enggak pernah kayaknya nginep sendiri, biasa sama keluarga atau rombongan dengan teman. Dulu pas masih gadis sih sering...Tapi memang beda, kalau sama keluarga/teman dibandingkan sendirian...sepi rasanya pasti, terus takut juga kayaknya saya haha
Aku juga kalau berjalan di lorong hotel suka gak nyaman kaya ada yg liatin gitu mbak hihihi.
BalasHapusIkut deg-degan mbak cerita mbak Rien, untung jam 1 malam Mbak Gina mau ya tidur bareng jadi ada temannya.
Bener banget mbak aku kadang takut di kamar mandi sebuah hotel jadi kalau gak nyaman suka buru2 mandinya.
Aku pun beberapa kali nemu pengalaman mistis di hotel mba, entah hotel jadul hotel chic..
BalasHapusdjangki
aku pun bakalan kayak kamu mesti mba Rien hahaha
BalasHapuspenakut sih, tapi ya kadang suka nonton yang horor-horor
seru pengalamannya mba rien
Kadang rasa takut itu juga ada dr pikiran sendiri sih ya mbak. Udah menerka2 akan ada apa gitu walau ga ada apa2 hahaha..
BalasHapusTp aku pernah, lg capek bgt dan creepy diliatin terus. Akhirnya setel disney junior kenceng2!
Hahahaha
Aku smp baca pelan2 dipikir hantu betulan... Klo aku mba minum kopi di atas jam 3 sore itu dah otomatis gk bakalan bisa tidur dn pastinya ngebayangin yg gak2.. makanya udah Tau gk pernah minum kopi lagi.. note deh jgn pernah tidur d hotel sendiri 🤦
BalasHapusKak Rien...
BalasHapusKalau nanti kita ada nginep bareng, telpon aku yaa...aku mau nemenin kak Rien.
Kak Rien bobok, aku pinjem laptop ASUSnya.
Ayeeyy~
Bisa nonton drama pake laptop bagus itu kan jarang-jarang.
Trus pada akhirnya, kita berdua gak bobok.
Hhahaa...karena sama-sama takut.
**ini komennya jadi mengkhayal.
Tapi aseli kak Rien, aku juga parnoan kalo sendiri. Mungkin aku terbiasa denganmu.
Ahooii~~
Tariikkk, seiisss....SEMONGKO!
I feel you kak..Jadi inget jaman masih keliling kemana2 sendiri.. termasuk nginep di hotel sendirian..
BalasHapusTerakir malah di hotel di Jakarta kak..gak jauh dari stasiun Gondangdia..huhuhu
Sbnrnya ada room mate..tapi lagi ngelayap gt..
Jadi aku duduk di kursi di kamar..nunggu temenku balik..
Itu berjam2 aku gak berani gerak kak..duduk aja gak berani noleh gak berani lirik sana sini...sampe temenku dateng jelang tengah malam..
Ternyata kata temenku yang lain..hotel itu emang horor..hahahha...
Duluuu sebelum kenal dengan blogger genre horor *elaahhhh hehehee... aku ga pernah takut mba. Kemana aja dan dimana aja, selalu nyaman-nyaman aja, bahkan saat sendirian.
BalasHapusNah gara-gara beberapa kali ngetrip dengan bloger genk klenik (sebutanku untuk mereka yang hobi banget nyeritain hal-hal horor di setiap tempat yang mereka datangi) trus dengerin cerita mereka, sejak saat itu bawaannya was-was melulu kalau nginep di hotel.
Saksinya Vina tuh mba, ketika kami sekamar, aku sampe menurunkan lukisan bergambar wajah perempuan. Duluuuu ga pernah loh kepikiran kayak gitu. Lukisan ya hanya lukisan, dia kan benda mati, ngapain dipikirin. Tapi sejak kenal genk klenik, lukisan itu jadi masalah banget untukku hahahaa...
Emang bener sih, dari kita sendiri yang mengendalikan pikiran. Beruntungnya aku pun tak punya kemampuan untuk melihat yang tak kasat mata itu. Seharusnya lebih ayem ya, tidak bermain-main dengan pikiran sendiri. Malah jadinya takut tuh hihiii...
Mba Rien, kalau ke Surabaya butuh teman bobo di hotel bisa telelpon aku ya mba. Hihi
BalasHapusKalau susah bobo, coba tiruin caranya Mr. Bean mba ngitungin kumpulan domba di dalam lukisan. Atau baca buku.
Entah kenapa, kalau baca buku di tempat tidur sukses bikin cepet ngantuk. Wkwk
Terus hindari nonton atau cerita mistis waktu nginep sendirian, sering terbayang sampai ngga bisa bobo biasanya.
Terus paginya bangun jam berapa mba? Tetep subuh bisa bangun?
wkwkwkw ternyata bayangan diri sendiri ya, ngakak banget mbk baca ini. 3 tahun di Siak Riau, hampir tiap bulan jalan-jalan dan nginep di Pekanbaru. Emang rata-rata yang aku inepin rada-rada gimana gitu wkwkwk...apa perasaanku ya, untung aja sama suami. Nggak kebayang kalo sendirian, untung ada Gina ya mbak jadi bisa tidur bareng hahaha..
BalasHapusDapat kamar sendiri saat dinas luar itu juga nyebelin bagi saya yg penakut, biasanya nyusul ke kamar temen, sedihnya kalau yg tugas luar temen cowok, kagak bisa minta temenin, paling ditemenin ngobrol sampai ngantuk lalu sayanya ditinggal, ternyata ada temennya, mbak Rien juga takut2 tho, hihihh
BalasHapus