Miliki Hidup Sehat Berkualitas Untuk Membesarkan Mimpi Sampai Tak Terbatas

Size Matters, So Keep Your Dream Big and Your Worries Small

Waktu berlalu, tahun berganti, dan aku terus menua. Tepat di bulan Juni ini hitungan tahun hidupku sudah di angka 43. Artinya, umurku di dunia semakin berkurang. 

Banyak hal telah terjadi dalam rentang waktu yang kujalani selama berpuluh tahun. Semuanya menghadirkan bermacam rasa dan kisah yang tak pernah berhenti mengisi bingkai hidup yang semakin luas di setiap waktunya.

Dalam bingkai hidup yang semakin luas, ada makna kehidupan yang semakin dalam untuk diselami. Ada hati, pikiran, dan seluruh indra yang juga makin menuntut kedewasaan ketika digunakan untuk melihat, merasa, dan mendengar apa pun yang dijumpai. 

Sebuah proyek emas dalam hidup untuk meninggikan kesadaran bahwa suatu hari nanti ketika aku mati, maka kematian itu bukanlah apa-apa, yang menakutkan adalah tidak hidup sebaik mungkin. 
Dying is nothing. What is frightening is not living to the fullest.
Tak pernah ada kata telat untuk sungguh-sungguh memiliki kesadaran dalam memandang hidup sebagai sesuatu yang harus dibuat baik dan dijalani dengan menyenangkan (namun penuh kehati-hatian). Sekarang atau nanti, sama-sama harus berakhir baik. 

Lantas, doa apa yang kulangitkan di hari lahirku kali ini?
Ulang tahun berarti menua, tetapi umur berkurang, dan ada bingkai hidup yang semakin luas. Siapa yang kelak akan menonton bingkai hidupmu?

Pandemi yang Melemahkan dan Teori Ibnu Sina dalam Menghadapi Krisis Kesehatan

Ulang tahun sejatinya bukan untuk dirayakan, tetapi sebagai pengingat untuk bersyukur dan mengingatkan pada umur yang kian pendek. 

Dampak pandemi yang telah menjadi momok sejak tahun lalu, jadi pengingat paling dahsyat, berupa kematian orang-orang yang aku kenal. Teman, sahabat baik, rekan kerja, tetangga, mereka satu-persatu berpulang ke Sang Pencipta setelah berjuang melawan Covid-19, termasuk bulekku di Pati (adik ibu mertua) hari Minggu 27/6/2021 lalu juga pergi untuk selamanya. Innalillahi wainna ilaihi rojiun.

Bulan Juni ini angka kematian akibat covid memang sangat tinggi, melejit tak terkendali, menimbulkan rasa sedih, panik, cemas, dan takut. Terkadang sampai melemahkan diri, menghilangkan semangat, bahkan membuat susah makan dan tidur. Aku sadar keadaan semacam ini dapat menurunkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit. Yang tadinya sehat bisa jadi sakit, apalagi jika sedang sakit, jadi tambah sakit. Sungguh bahaya!

Ada teori kesehatan yang selalu kuingat, dari Ibnu Sina, seorang ulama terkenal sekaligus ahli di bidang kedokteran kelahiran Bukhara Uzbekistan tahun 980 M, bahwa sakit tidak melulu disebabkan oleh lemahnya fisik tetapi bisa juga disebabkan oleh kondisi kejiwaan yang lemah. Dari teori inilah Ibnu Sina menganjurkan 3 tips menjaga diri agar tetap sehat jasmani rohani atau segera sembuh dari sakit:

  • Cemas itu menimbulkan penyakit
  • Tenang itu merupakan obat
  • Kesabaran adalah awal dari kesembuhan

Dalam bahasa latin teori Ibnu Sina berbunyi "Mens sana in corpore sano" yang artinya "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat". Sementara dalam bahasa Arab berbunyi "Akal yang sehat terdapat dalam badan yang sehat".  

Terkait teori inilah aku kerap buru-buru berhenti larut dari segala rasa yang melemahkan, demi menjaga diriku agar tidak tumbang. Seperti hari-hari belakangan ini, banyak hal membuat sedih. Oke baiklah, jika hari ini sedih, sedih saja sesedih-sedihnya, menangis saja sampai kering air mata. Besok atau lusa lain cerita, harus kembali tenang, ikhlas, dan kuat lagi. Sebab, ada keluarga yang harus diurus dan dijaga, ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, ada hari-hari yang harus tetap dijalani dengan bertenaga, ada cita-cita yang belum kelar diperjuangkan, ada bekal yang belum cukup untuk dibawa mati. Maka, aku harus hidup dengan kuat. 

Ada langit yang begitu luas untuk di pandangi, ada laut yang begitu dalam untuk diselami. Apa yang bisa kau lihat?


A good mind and the willingness to live a better life heals everything.

Ingin kuat harus berusaha mengusir lemah. Maka ibadah paling utama yang dapat dilakukan dalam rangka menenangkan diri. Kemudian relaksasi dan mengistirahatkan pikiran dengan melakukan aktivitas menyenangkan. Beberapa aktivitas yang bisa dan biasa kulakukan di rumah: 

  • Memasak makanan kesukaan keluarga
  • Menata rumah (perabot dan ruangan)
  • Berkebun (tanaman hias)
  • Menulis (blog dan medsos)
  • Foto-foto (makanan/masakan, kucing, benda-benda dalam rumah dll)
  • Editing (foto dan video)
  • Nonton film & drakor (paling suka genre romance dan komedi)
  • Baca buku (komik dan cerpen genre komedi)
  • Mendengarkan musik (lagu-lagu / OST dari film/drama yang disukai)
  • S*x (pastinya dong) 😆

It works for me every time.

Saat tenggelam dalam aktivitas yang kulakukan, saat itu pula hormon yang mengatur mood  bahagia muncul. Saat diselimuti rasa bahagia, aku lebih bersemangat, lebih berenergi, berpikir lebih jernih, dan lebih peduli pada sekitar.
Berbagai cara bisa dilakukan untuk meraih ketenangan dan kesenangan, salah satunya melakoni hobi dengan hati

Menjaga Hati dengan Berhenti Berurusan Pada Hal atau Orang Tertentu

Selain melakukan hal yang disukai, menurutku perlu juga melakukan penghindaran terhadap hal-hal tertentu atau orang-orang tertentu yang beraura negatif. 

Kenapa? Karena di dunia ini ada orang yang membuat kita merasa nyaman ketika bertemu atau hanya ketika melihatnya, tapi ada juga orang yang membuat kita merasa terpuruk hanya setelah bercakap-cakap dengannya. 

Nah, orang yang memiliki aura negatif itu sering kali tidak menyadari namun efeknya mampu dirasakan oleh kita yang berada disekitarnya. Ciri-cirinya mudah meledak amarahnya hanya dengan persoalan sepele, cenderung sibuk dengan energi negatifnya ketika berbicara dengan orang lain. Biasanya orang ini belum selesai dengan dirinya. Dia hadir membawa beban itu dan sibuk dengan bebannya sendiri sehingga menimbulkan masalah baru saat berinteraksi dengan sekelilingnya.

Sependek yang pernah aku alami, ketika aku berhenti berurusan dengan orang macam ini, hidupku terasa sangat damai. 
Betapa luas makna perjalanan, dan betapa besar manfaatnya bagi seseorang. Salah satunya mengajarkan untuk fokus pada hal positif yang disukai, bukan pada hal yang melemahkan diri
 

Harta Paling Berharga

Sehat merupakan salah satu harta paling berharga. Dengan memiliki kesehatan, banyak hal bisa dilakukan dengan baik. Itulah kenapa orang-orang berikhtiar memiliki kesehatan, baik dengan ikhtiar material, maupun ikhtiar spiritual.

Doaku di hari lahirku kali ini, selain memohon agar bisa menjalani sisa hidup dengan baik, diberi keselamatan hidup di dunia dan akhirat, semua cita-cita baik dapat tercapai, aku juga memohon pada Allah SWT agar semua virus mematikan yang ada saat ini segera musnah dari muka bumi supaya segala sektor kehidupan dapat kembali berjalan normal. 

Sembari menunggu keadaan menjadi normal, aku menjalani hari-hariku dengan normal, mengurus hal-hal penting dalam hidupku:
  • Diri sendiri
  • Keluarga
  • Rumah tangga
Tenggelam dalam kesibukan mengurus tiga hal tersebut, membuatku sulit untuk mengurusi orang lain. Dalam artian, urusan nggak penting yang sifatnya nggak jelas dan membuang waktu percuma. 

Penting mendahulukan mengurus diri sendiri dulu supaya bisa mengurus keluarga dan rumah tangga dengan baik. 
  • Ibadahku gimana, udah baik belum? Jika ibadahku baik, bisa jadi contoh ke anak-anak. Aku bilang begini, bukan berarti ibadahku sudah sempurna. Masih banyak kurangnya, tapi bukan berarti aku gak berusaha menjadi lebih baik tiap harinya.
  • Tubuhku gimana, udah sehat belum? Jika aku sehat, aku bisa jaga anak-anak dan suamiku dengan baik. Bisa rutin menyiapkan makanan mereka, menemani mereka bermain, mendampingi mereka belajar, dan membersamai mereka dalam berbagai aktivitas lainnya.
  • Penampilanku gimana, udah rapi, bersih, dan menarik belum?  Kalau aku dekil, kusut masai, bau asem, apa iya anak-anak dan suamiku akan selalu nyaman bersamaku? Penting bagiku rajin mandi, perawatan, tidak begadang, dan banyak tersenyum di depan anak dan suami. 
  • Cara bicaraku gimana, udah sopan, lembut dan penuh kasih sayang belum? Jika aku suka teriak-teriak, marah-marah melulu, apa iya anak-anak dan suamiku betah? 
  • Hati gimana, udah bahagia belum? Penting punya hati yang bahagia biar bisa mengurus keluarga dengan cara-cara yang bikin bahagia.

"Saat kamu sibuk memperhatikan diri sendiri, kujamin kamu nggak akan sibuk memperhatikan kekurangan orang lain, apalagi membahas kekurangan orang lain," kata suamiku. Betul juga 😃
Keluarga adalah harta. Sehat adalah harta. Keluarga yang sehat adalah harta paling berharga. Jika punya mimpi, mimpikanlah punya keluarga sehat. 

Senyawa Kebahagiaan

Aktivitas apa lagi yang kulakukan di  rumah yang bikin aku happy? Di atas sudah aku uraikan, tapi aku ulang dengan beberapa tambahan. Hal-hal receh sih, bukan sesuatu yang mahal dan hebat, tapi buatku ini menyenangkan.
  • Bongkar-bongkar file foto lama/baru buat diedit dan dijadikan konten di IG / medsos. Biasanya dari konten pendek di IG aku jadi dapat ide untuk menulis lebih panjang dan dijadikan blogpost. Tak jarang pula jadi video panjang yang akhirnya jadi konten untuk youtube. Nah, proses kerja dari bongkar file hingga jadi konten buat IG, blog, dan youtube memakan durasi tak pendek. Tapi di situlah waktuku berguna untuk sesuatu yang bermanfaat, yakni sebuah informasi.
  • Memotret apa saja yang ada di rumah. Paling sering tanaman. Biasanya aku turun ke kebun miniku pada pagi hari. Niatnya buat menyiram sambil bersih-bersih. Tapi nyatanya, ada sesi memandang yang lama sekali. Lalu muncul nafsu buat motret. Sudah bisa dipastikan kalau sudah pegang kamera, aku susah berhenti. Apalagi bila muncul nafsu "pamer" segala, langsung jadi pengen edit sana-sini, lalu posting di IG. Durasi dari bersih-bersih sampai jadi konten itu nggak sebentar. Tapi ada hal berguna yang kudapatkan dari berkasih sayang dengan mahluk bernama tumbuhan: menyehatkan mata, pikiran, otot, dan hati (bikin bahagia).
  • Menikmati hiburan dengan cara nonton film, drakor, dan musik. Buatku nonton dan mendengar musik itu sungguh menyenangkan. Bisa menghilangkan kepenatan, meningkatkan pengetahuan dan informasi, mengasah keterampilan analisis, dapat inspirasi, sebagai terapi kesehatan (sinemateraphy), meningkatkan kesadaran, memotivasi diri, bahkan meningkatkan kemampuan berbahasa asing! Dengan menonton film/drama dan mendengarkan musik, aku termasuk orang yang mengapresiasi seni.
  • Membantu anak membuat konten. Kebetulan anakku seorang youtuber. Dia suka dunia fotografi dan videografi. Dia juga sangat suka dengan editing. Nah, karena kesukaannya sama denganku, mudah bagiku buat nyambung dengan hobinya. Kadang aku jadi konsultan materi kontennya, kameramen, penulis skrip, pengarah gaya, bahkan sutradara. Sangat amatiran sih, tapi seru 😁
 
Kalau lagi nggak pandemi, sudah pasti bakal lebih banyak hal menyenangkan yang bisa kulakukan di luar rumah. Berhubung lagi nggak aman, keluar rumah dikurangi. Dikurangi ya, bukan tidak sama sekali.  
Pasangan adalah lautan gairah yang paling luas dan menggelora 💚

Pasar, Kafe, dan Event ASUS

Kapan keluar rumah? Kapan pun aku siap. Siap di sini maksudnya aku dalam keadaan sangat sehat, dan siap untuk taat prokes selama berada di luar. Kalau kondisiku sedang nggak aman, misalnya saat sedang menstruasi (biasanya daya tahan tubuhku melemah), aku nggak keluar. Aku tahu diri.

Selama pandemi, keluarnya aku dari rumah biasanya berdua suami. Kami keluar untuk belanja ke pasar (hanya di akhir pekan). Sesekali hunting tempat makan/minum baru yang lucu dan unik-unik yang masih "tersembunyi" di BSD. Ini juga hanya di akhir pekan. Sesekali juga aku datang ke event, khusus event yang sudah biasa aku datangi saja. Kalau ini, paling sebulan sekali.

"Penting emangnya ke pasar, ke kafe, dan ke event?" Gitu kali ya nyinyir mulut netizen yang bila liat fotoku keluar rumah aku posting di IG 😂. 

Ada yang bilang keluar pergi ke apotik itu penting karena buat cari obat. Ke kafe nggak penting karena cari penyakit. Menurut aku, hal pentingnya adalah pada persiapan ketika hendak keluar dan seberapa ketat prokes dijalankan saat di luar maupun saat balik ke rumah. Aku berkata begini bukan berarti menganjurkan untuk sembarang pergi ke pasar, kafe, dan event. Tapi, berhati-hatilah di mana pun, termasuk ketika di rumah saja. Sudah banyak contoh nyata yang di rumah saja tetap kena covid karena masih lengah. Nggak usah jauh-jauh, tetanggaku banyak yang mengalami hal ini.
Luas tidaklah biasa, bagi orang yang gemar merajut asa

Tuhan ciptakan wanita dan laki-laki berpasangan untuk tunjukan betapa luasnya cinta dalam hubungan berkasih sayang

Aktivitas belanja di pasar hanya kulakukan di Pasar Modern BSD. Hunting tempat makan/kafe juga hanya di lakukan di BSD. Untuk event yang kuhadiri hanya event ASUS, selain itu tidak ada. Yang lain nggak ada yang undang juga sih haha. Kenapa ASUS?
  • Karena event ASUS offline itu terbatas. Acara biasanya digelar 3 hari supaya tidak kumpul serentak dalam 1 hari. Dari yang aku lihat sendiri, tak lebih dari 10 orang per hari.
  • Selama di tempat acara (hotel) prokes diterapkan dengan baik. Ruangan acara luas, sirkulasi udara cukup baik. Tempat duduk berjarak. Semua pakai masker. Kadang makan siang pakai kotak biar praktis dan aman. Jika prasmanan, sudah disiapkan sarung tangan plastik, dan dibantu pelayan untuk ambil makanan.
  • Karena aku pengguna laptop dan HP ASUS. Aku banyak menggunakan perangkat itu dalam mengerjakan hobi. Makanya selalu antusias hadir di event ASUS yang memperkenalkan produk laptop dan hp ASUS terbaru. 
  • Anakku menyukai semua hal yang berbau teknologi terkini. Hobinya pun banyak berhubungan dengan perangkat laptop. Saat dia diundang untuk hadir di acara ASUS, aku bisa sekalian jadi mama penjaga he he.
  • Orang-orang yang diundang ke acara kebanyakan aku kenal. Entah itu blogger, youtuber, maupun media. Asyik aja rasanya datang ke acara yang para undangannya banyak aku kenal. 

Aku tahu covid itu nyata. Jadi aku takut covid itu sudah pasti. Tapi bukan berarti aku larut dalam ketakutan. Ingat teori sehat dari Ibnu Sina, rasa takut juga bisa jadi penyakit. Itu kenapa aku sering membunuh rasa takutku dengan melakukan apa yang aku takuti. Aku takut hantu di hotel, takut ruang sempit seperti lift dan basement, lantas apa aku berhenti masuk hotel dan lift? Enggaklah. Tetap kumasuki, tapi dengan persiapan matang. Nah, takut ke acara Asus karena covid? Ya takut. Tapi kulawan dengan prokes ketat dan pakai imun tubuh yang baik. 

Namun, meskipun pergi ke event mendatangkan kesenangan, aku tetap harus teliti membaca situasi. Memilah mana yang masih aman dan tidak. Jadi ada waktunya aku berhenti sama sekali dari pergi keluar rumah, seperti 10 hari terakhir di bulan Juni di mana situasi pandemi makin parah, pemerintah pun bersiap melakukan pembatasan penuh. Sejak itu, jangankan pergi ke event dan jajan ke kafe, ke pasar pun tidak lagi. 
ASUS Event #BiggerDreamWiderScreen
Event ASUS #BiggerDreamWiderScreen yang aku hadiri pada tgl. 19 Juni lalu merupakan salah satu caraku mendapatkan "senyawa kebahagiaan". Apa itu senyawa kebahagiaan? Cari tahu sendiri saja ya 😃
  • Pergi ke acara, melakukan perjalanan PP dari BSD ke Jakarta, melintasi jalan kota, dan menikmati pemandangan kota yang berbulan-bulan cuma bisa dilihat di TV, membuatku seperti sedang refreshing setelah berminggu-minggu hanya di rumah. 
  • Punya kesempatan bertemu teman satu komunitas, dan itu bikin senang.
  • Senang rasanya jadi salah satu orang yang lebih dulu dapat informasi dan pengetahuan tentang produk laptop terbaru (kali ini laptop 15")
  • Ada sesi nobar Film Fast & Furious 9 di acara. Ini hiburan banget buatku!
  • Jadi tahu betapa ketat CGV menerapkan prokes di dalam bioskop (yak, acaranya kali ini digelar di bioskop CGV). Meski bukan aku yang bayar bioskopnya, tapi ikut senang bisa nonton di CGV. Kebayang kalau CGV kosong terus, gimana nasib semua orang yang selama ini menggantungkan hidupnya dari sana? 

Dari pergi ke acara #BiggerDreamWiderScreen inilah aku jadi punya bahan untuk ditulis dan dibagikan di sini. 

Nah Kawan, menulis dan berbagi buatku merupakan salah dua senyawa kebahagiaan. 

Oke sekarang aku mau berbagi informasi tentang produk laptop ASUS yang aku saksikan pada event offline 2 minggu yang lalu. Sebagai informasi laptop kali ini beda dengan laptop yang biasa aku informasikan di blogku. Beda sedikit saja, yakni layarnya 15 inci.
Menulis dan berbagi bagiku merupakan senyawa kebahagiaan. Jika kubagi informasi tentang laptop layar lebar serba bisa, apakah kamu akan merasa mendapatkan senyawa kebahagiaan? 😁
 
Hasil Survey Berbicara: Laptop 14" Paling Banyak Digunakan, tetapi Laptop 15" Paling Banyak Diinginkan
 
Ada 3 laptop yang diperkenalkan oleh Asus pada event #BiggerDreamWiderScreen lalu yaitu ZenBook Pro Duo 15 (UX582), VivoBook Ultra 15 (K513), dan VivoBook 15 (A516). Semuanya merupakan laptop dengan layar 15". 

Menarik untuk tahu mengapa laptop 15" ini meluncur ke pasaran. Padahal, laptop 14" paling banyak jadi pilihan. Sependek yang aku tahu, alasan berikut sering aku dengar dari beberapa pengguna laptop yang aku kenal, bahkan mungkin pengguna lain yang aku nggak kenal:
  • Dengan ukuran yang lebih besar laptop 15" dianggap nggak ringkas. Tidak nyaman untuk mobilitas. 
  • Dengan ukuran yang lebih besar dianggap lebih mahal. 
Secuil anggapan tapi besar pengaruhnya dalam memutuskan untuk tidak beli. Padahal.... (?) 


Berdasarkan survey terbaru yang dilakukan oleh tim internal marketing ASUS Indonesia terhadap 303 participant yang terdiri dari 244 laki-laki (78,5%) berusia antara 18-25 tahun (47,6%) yang merupakan pelajar (31,5%) dan karyawan (30,9%) dengan pendidikan diploma/university graduate (57,6%) hasilnya laptop 14" menjadi most owned laptop size

Menariknya, hasil survey tersebut juga memberikan rincian data sbb:
  • Prefereble screen size. Berapa ukuran layar laptop yang anda suka? 13" (13,5%), 14" (49,2%), 15" (25,1%), 17" (12,2%).
  • Price vs Screen Size. Jika spesifikasi dan fiturnya sama, menurut Anda laptop dengan ukuran layar manakah yang lebih mahal? 13" (14,8%), 14" (14,1%), 15" (21,9%), 17" (49,2%)
  • 14"vs 15" : Same Specs. Jika spesifikasi dan fiturnya sama, apakah Anda akan memilih laptop varian 15" ketimbang 14"? Prefer 14" 136 participant (43,7%) Prefer 15" 175 participant (56,3%)
  • 14"vs 15" : Same Price. Jika harganya sama, apakah Anda akan memilih laptop varian 15" ketimbang 14"? Prefer 14" 107 participant (34,4%) Prefer 15" 204 participant (65,6%)
  • 14"vs 15" : Same Weight. Jika beratnya sama, apakah Anda akan memilih laptop varian 15" ketimbang 14"? Prefer 14" 86 participant (27,7%) Prefer 15" 225 participant (72,3%)
  • 14"vs 15" : Same Tickness. Jika ketebalannya sama, apakah Anda akan memilih laptop varian 15" ketimbang 14"? Prefer 14" 88 participant (28,3%) Prefer 15" 223 participant (71,7%)
  • 14"vs 15" : Preferable Laptop . Dari pilihan berikut, laptop mana yang Anda suka? Laptop 14" dengan berat 1,75Kg atau Laptop 15" dengan berat 1,80Kg? Hasilnya: Prefer 14" laptop 148 (47,6%), Prefer 15" laptop 163 (52,4%)
  • 14"vs 15" : Preferable Laptop . Dari pilihan berikut, laptop mana yang Anda suka? Laptop 14" dengan ketebalan 2,76cm atau Laptop 15" dengan ketebalan 1,99cm? Hasilnya: Prefer 14" laptop 51 (16,4%), Prefer 15" laptop : 260 (83,6%)

Di satu sisi laptop 14" jadi paling banyak digunakan, tetapi di sisi lain laptop 15" jadi yang paling diinginkan. Jika dilihat dari data survey di atas, ketika laptop 14" dan laptop 15"  dibandingkan dari segi specs, harga, berat, dan ketebalan, pilihan orang-orang melejit kepada laptop 15". 

Maka, ASUS menciptakan laptop 15" untuk mematahkan anggapan bahwa laptop 15" itu mahal dan tidak ringkas. Ini sungguh menyenangkan sekali! Rasanya seperti senyawa kebahagiaan yang meningkatkan hormon dopamine, oxytocin, endorphin, atau serotonin sekaligus! haha 😂😂
ASUS VivoBook 15 (A516)

Layar Luas Memang Lebih Puas

Di atas aku sudah cerita, pada event #BiggerDreamWiderScreen ini selain menyaksikan presentasi produk ASUS laptop 15", kami juga diajak nobar Film Fast & Furious 9. Acara nonton di bioskop ini menjadi yang pertama sejak hampir 2 tahun aku absen nonton di bioskop. 

Sebelum pandemi pun sebetulnya aku sudah jarang masuk bioskop, apalagi sejak dilanda pagebluk, makin enggak. Ternyata, masuk bioskop tak semenakutkan yang kukira. Tapi tergantung bioskop mana dulu sih ya. Kalau di CGV FX Sudirman itu, prokesnya ketat. Apalagi dipakai untuk acara perkenalan produk. 

Nonton bareng anak dan teman-teman, filmnya film Fast & Furious 9 pula, wah berasa kayak dapat tambahan senyawa kebahagiaan haha. Apalagi ini kan nontonnya di layar lebar bioskop, beda bangetlah dengan nonton dari HP atau laptop saja seperti yang biasa dilakukan selama banyak mendekam di rumah. He-he-he. 

Nonton di layar lebar dan lebih luas di bioskop CGV itu makin membawa pencerahan bahwa ukuran besar itu memang sesuatu. Pas banget dengan laptop 15" yang diperkenalkan kali ini, salah satunya VivoBook 15 (A516).
Laptop 15 inci untuk semua kalangan

ASUS VivoBook 15 (A516) Laptop Serba Bisa dengan Layar Lebih Besar

VivoBook 15 (A516) merupakan sebuah laptop “all-round” yang dirancang untuk semua kalangan. Tampil dengan ukuran layar yang lebih besar, laptop ini ditujukan bagi pengguna yang menginginkan laptop serba bisa, namun tetap portabel dan mudah digunakan. Serba bisa di sini maksudnya bisa buat bekerja, belajar, bermain, dan hiburan. Standar lah ya, dan aku termasuk pengguna laptop yang kebutuhannya seperti itu. Nah, untuk fiturnya sendiri, laptop VivoBook 15 (A516) hadir dengan:
  1. Desain menawan, elegan, dan tangguh
  2. Ringkas dan portabel
  3. Layar lebar
  4. Kinerja cepat
  5. Sensor fingerprint
  6. Memiliki webcam
  7. Office pre-instal
  8. Kinerja cepat
  9. Konektivitas lengkap
  10. Menggunakan SSD
  11. Dilengkapi dengan MyASUS
 
Fitur yang nggak asing, karena kebanyakan laptop ASUS terbaru juga menyuguhkan fitur yang sama. Tapi tetap ada beda, apalagi dibandingkan dengan model yang sama tapi beda ukuran. Seperti pada perbandingan VivoBook 15” vs 14” berikut ini:

VivoBook 15” vs 14” Comparasion
  • Wider screen with the same thickness
  • Laptop weight remain under 2kg
  • Better upgrade options 
  • Dual drive options (1x SSD PCIE and 1x SATA 2,5”)* 
  • VivoBook Ultra Series
  • Better screen-to-body ratio
Laptop serba bisa dalam ukuran lebih besar. Tetap ringkas dan portabel

Besar Tapi Tetap Ringkas dan Portabel. Mendukung Mobilitas.

Rasanya sekarang ini hampir semua orang ingin punya laptop yang mudah dibawa. Nggak berat dan nggak gampang bikin penuh tas. Ya kali bawa laptop kayak bawa buntelan baju buat liburan seminggu? hihi. 

Di rumah, laptopku (ZenBook UX331UAL) dan laptop Alief (ZenBook UM431) tergolong tipis dan ringan, sedangkan laptop lama Aisyah paling tebal (VivoBook X441MA) yaitu 2,76cm. Itu sebabnya jika hendak bepergian, hanya Aisyah yang paling enggan membawa laptopnya. Selain besar, juga makan tempat. 

Dulu pernah beberapa kali kalau mau ginap di rumah sepupunya, Aisyah nggak mau bawa laptopnya karena katanya kebesaran. Tapi karena dibawa pakai mobil, tinggal tarok saja di jok mobil, bukan digendong-gendong, jadinya tetap dibawa. Biasanya laptop itu dipakai buat main game, dia dan sepupu-sepupunya main bareng, tapi di laptop masing-masing. Kalau di kasus seperti ini sih tidak masalah. Kalau dibawa-bawa untuk urusan belajar, misalnya mondar-mandir ke sekolah atau ke tempat les, kurang nyaman. 
ASUS VivoBook 15 (A516) Ringkas, mudah dibawa kemana-mana

Laptop VivoBook 15 (A516) ini, meskipun berukuran besar tapi mendukung mobilitas tinggi. Jadi bodinya tetap ringkas dan ringan. Bobot hanya 1,8 kilogram dan ketebalan hanya 19.9mm. Beratnya beda sedikit dengan laptop Aisyah (1,75kg) tapi jauh lebih tipis. Jelas mudah banget untuk dibawa bepergian. 

Selain itu, charger-nya juga sangat ringkas. Mudah dimasukkan ke berbagai kompartemen di dalam tas.

Salah satu rahasia mengapa VivoBook 15 (A516) dapat memiliki bodi yang lebih ringkas dibandingkan dengan laptop 15 inci pada umumnya adalah berkat teknologi NanoEdge Display. Teknologi eksklusif dari ASUS tersebut memungkinkan bezel layar pada VivoBook 15 (A516) dapat tampil sangat tipis, sehingga laptop ini dapat memiliki screen-to-body ratio hingga 83%. Tidak hanya itu, ukuran VivoBook 15 (A516) bahkan setara dengan laptop 14 inci yang masih menggunakan bezel layar tebal.

Bukan laptopnya yang tampak kebesaran, tapi memang akunya kemungilan 😂

Udah Besar, Kencang dan Gesit Pula. Enak Nggak Tuh?

Ya enaklah! 😂

Aku lagi ngomongin laptop lho ya. Ya iyalah, masa ngomongin kuda. Wk-wk-wk 

Aku tuh, kalau ngomongin kencang, jadi ingat laptop Aisyah yang dulu. Lumayan lemot. Mau login saja bisa 3-5 menit baru kebuka. Aku yang gemes. Jadi kalau dia sedang ada LK atau ujian, biasanya aku pinjamkan laptopku. Biar cepat dan bisa selesai tanpa halangan. Soalnya pernah pas dia lagi ulangan, laptopnya ngelag karena di waktu bersamaan dia buka WA, buka email, Zoom, Google Meet, Google Classroom, Youtube, dan lainnya. Buat main game? Bisa sih, tapi mesti pakai baju kesabaran yang gede haha. Apalagi pas dia mulai mengerjakan desain, double sabar.
“Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.”
Menggunakan prosesor hingga 10th Gen Intel Core

Nah, kalau laptop VivoBook 15 (A516) sudah ditenagai oleh prosesor hingga 10th Gen Intel Core, prosesor modern dengan serangkaian fitur dan teknologi terkini. Varian tertingginya hadir dengan prosesor Intel Core i5-1035G1 yang memiliki konfigurasi 4 core dan 8 thread, serta boost clock hingga 3,6GHz

Kalau speknya kayak gini sih merem aja ya, udah pasti dapat diandalkan untuk berbagai kegiatan mulai dari bekerja, berselancar di internet, atau menikmati konten multimedia. Apalagi beberapa varian laptop ini juga ditenagai oleh chip grafis NVIDIA GeForce MX330, cocok untuk pengguna yang membutuhkan performa grafis ekstra seperti aplikasi photo editing, video editing, hingga game kasual. 

Mantap kalau aku pakai laptop kencang gini. Jadi nggak perlu lagi ngedit foto dan video di hp. Bukan karena HP ku lemot tapi karena layarnya kecil. Ngedit foto/video paling enak ya di laptop.


Hebatnya lagi, VivoBook 15 (A516) telah menggunakan memori DDR4 yang merupakan standar laptop modern dengan kapasitas yang dapat di-upgrade. 

Sementara untuk penyimpanannya, laptop ini mengandalkan dua jenis penyimpanan yaitu 2.5” SATA dan M.2 PCIe. Tergantung konfigurasinya, pengguna dapat menyematkan SSD dan HDD ke dalam laptop ini.
“Laptop dengan prosesor Intel® Core™ 10th Gen series ke atas didesain untuk performa dan mobilitas. Dengan efisiensi yang tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan performa dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi generasi terbaru juga memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.”

Hadir dengan Teknologi Terkini, Siap Digunakan untuk Berbagai Kegiatan

Aku masih merasa keren pakai Zenbook UX331UAL ku. Meskipun kecantikannya belum pudar, tetapi sudah banyak ketinggalan dari sisi teknologi, begitu juga dengan fiturnya seperti backlit dan ergolift, itu belum ada. Makanya nggak heran kalau aku sering merasakan laptopku panas saat sedang digunakan. Kadang suara kipasnya juga berisik. 

Belakangan sejak punya laptop sleeve multifungsi (merchandise Asus yang kudapat pada suatu event) yang bisa diatur supaya bodi laptop terangkat, panasnya agak berkurang berkat adanya ruang sirkulasi udara di bagian bawah. Kalau pakai laptop yang sudah ergolift, udah nggak perlu pakai alat bantu lagi ya kan.

Kalau ASUS VivoBook 15 (A516) dibekali dengan keyboard full-size yang telah dilengkapi backlit. Buat ngebantu kita saat ngetik dalam kondisi gelap. Keyboard VivoBook 15 (A516) juga didesain secara ergonomis dan lebih kokoh. Setiap tombol keyboard-nya memiliki key travel sejauh 1,4mm yang sangat ideal untuk mengetik.
Punya fitur baklit (saat difoto lupa diaktifkan fitur backlit-nya) 😁

Punya fitur ergolift

Selain keyboard yang nyaman, beberapa varian VivoBook 15 (A516) juga telah dilengkapi dengan keamanan biometrik melalui fingerprint sensor yang memungkinkan pengguna VivoBook 15 (A516) dapat masuk ke dalam sistem Windows 10 Home melalui Windows Hello, sehingga tidak perlu lagi mengetikkan password. Fitur ini biasanya terdapat di laptop kelas premium lho. Tapi di laptop ini ada.

VivoBook 15 (A516) juga telah dengan satu kamera sehingga laptop ini sudah bisa diandalkan sebagai perangkat untuk bekerja atau belajar di rumah. Pengguna VivoBook 15 (A516) juga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli software office karena laptop ini sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Pre-Installed. 
“Nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya. Penggunaan aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data Anda.”
IO Ports: 1x Type C, 1x Type A, 2x USB 2.0, 1x HDMI, 1x Combo Audio Jack, 1x Micro SD Card Reader

Laptop Modern Serba Bisa Layak Dimiliki Segera. Biar sehat jiwa raga! Lho apa hubungannya?

Fitur dan spesifikasi yang dihadirkan oleh ASUS VivoBook 15 (A516) ini sangat cocok bagi para pengguna laptop 14 inci generasi lama yang menginginkan upgrade. 

Layar besarnya memiliki banyak manfaat. Mulai dari ruang kerja yang lebih luas, hingga pengalaman visual yang lebih imersif. Selain berlayar besar, VivoBook 15 (A516) tetap memiliki dimensi yang ringkas sehingga nyaman untuk digunakan dan dibawa bepergian. 

Buat aku pribadi, laptop VivoBook 15 (A516) ini sudah tentu bikin ingin buru-buru upgrade laptop. Biar apa? Biar aktivitas yang biasa aku lakukan berikut ini bisa makin lancar jaya gaes:
  • editing foto dan video makin cepat nggak pakai ngelag-ngelag
  • nonton oppa-oppa di drakor jadi makin menyenangkan
  • aktivitas blogging jadi makin lancar
  • berselancar nggak pakai lemot dan banting mouse
  • bisa simpan banyak foto, video, dan musik kesukaan
  • kapan saja bisa asyik nonton musik atau dengar lagu di youtube 
  • produktif berkarya
 
Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, masa pagebluk gini kudu pandai-pandai jaga jasmani dan rohani. Jangan sampai stress, bawa santai, dan lakukan hal-hal menyenangkan yang bikin bahagia. Nah, aktivitas yang aku sebut barusan, seperti mainan kamera, editing foto & video, nonton drakor, denger musik, bikin konten, dan lainnya, itu semua bagian dari cara mendapatkan senyawa kebahagiaan. Terserah deh senyawa yang mana, dopamine, oxytocin, endorphin, atau serotonin, pokoknya yang penting bahagia 😍

Udah punya daftar aktivitas yang bikin bahagia, ditambah pakai perangkat yang bisa diandalkan, makin bahagia deh. Kalau udah begini, imun bakal makin bagus, dan aku bisa terus menjalani hari-hari dengan baik. Mengurus diri sendiri, keluarga, dan rumah tangga. Tentunya, tetap menjadi mahluk sosial yang menyenangkan kapan pun dan di mana pun.
Size matters, so keep your dreams big and your worries small 

Pandemi memang berat, tapi hidup jangan dibikin berat. Jadilah kuat, sehat, dan taat. 

Sebagai ibu, aku ingin kuat. Ada anak-anak yang masih harus dirawat dan dibesarkan, dibuatkan makanan, diurus pakaiannya, diperhatikan ibadahnya, dan didampingi terus sampai mereka semua menyelesaikan pendidikan hingga tinggi, menjadi mandiri, dan mencapai hidup mapan nan sejahtera.

Sebagai wanita, aku ingin sehat dan taat. Ada suami yang ingin kudampingi sampai akhir hayat, berbakti dan mengabdi, dalam cinta dan kasih sayang.

Inilah inginku di ulang tahunku kali ini. Mampu mengecilkan rasa khawatir, sembari terus membesarkan mimpi, sampai tak terbatas. 💚

Main Spec.

VivoBook 15 (A516)

CPU

Intel® Core™ i5-1035G1 Processor 1.0 GHz (6M Cache, up to 3.6 GHz)

Intel® Core™ i3-1005G1 Processor 1.2 GHz (4M Cache, up to 3.4 GHz)

Intel® Celeron N4020 Processor 1.1GHz (4M Cache, up to 2.8GHz)

Operating System

Windows 10

Memory

Up to 8GB DDR4 RAM

Storage

256GB PCIe® Gen3 x2 SSD

512GB PCIe® Gen3 x2 SSD

1TB HDD + 256GB PCIe® Gen3 x2 SSD

Display

15.6”, FHD (1920 x 1080) 16:9, Anti-glare

15.6”, HD (1366 x 768) 16:9, Anti-glare

Graphics

NVIDIA GeForce MX330 (optional)

Intel UHD Graphics 

Input/Output

1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 1 Type-C, 2x USB 2.0 Type-A, 1x HDMI 1.4, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader

Camera

VGA Web Camera

Connectivity

Wi-Fi 5 (802.11ac), Bluetooth 4.1

Audio

SonicMaster, Audio by ICEpower®, Built-in speaker, Built-in microphone

Battery

37WHrs, 2S1P, 2-cell Li-ion

Dimension

36.02 x 23.49 x 1.99 ~ 1.99 cm

Weight

1,8 Kg

Colors

Transparent Silver, Slate Grey

Price

Rp5.299.000 (Celeron N4020/HD/Intel UHD Graphics/4GB/256GB SSD)

Rp5.399.000 (Celeron N4020/FHD/Intel UHD Graphics/4GB/256GB SSD)

Rp7.599.000 (Core i3/HD/Intel UHD Graphics/4GB/256GB SSD + 1TB HDD)

Rp7.899.000 (Core i3/FHD/Intel UHD Graphics/4GB/256GB SSD + 1TB HDD)

Rp7.799.000 (Core i3/FHD/GeForce MX330/4GB/256GB SSD)

Rp8.199.000 (Core i3/FHD/GeForce MX330/4GB/512GB SSD)

Rp10.999.000 (Core i5/FHD/GeForce MX330/4+4GB/256GB SSD + 1TB HDD)

Rp11.099.000 (Core i5/FHD/GeForce MX330/8GB/256GB SSD + 1TB HDD)

Warranty

2 tahun garansi global




Video review ASUS VivoBook 15 (A516):