AirBnB Homey Studio Room Near Leather Craft Center - Penginapan di salah satu unit MSquare Apartemen ini aku temukan di aplikasi airbnb. Aku tempati berdua suamiku saat ke Bandung pada tgl. 3-4 Oktober lalu.
Kamar terletak di lantai 23, tampil dengan desain minimalis modern, lengkap dengan dapur dan perlatan masak dan makan. Bukan kamar mewah, tapi aku suka banget karena bersih dan nyaman. Terasa menyenangkan ketika menempatinya, meskipun satu malam saja, tapi berkesan.
Kami berencana tinggal 10 hari di Bandung, tapi nggak di satu tempat, jadi aku cari beberapa penginapan berbeda, sesuai jadwal tempat kami berkegiatan. Nah, hari pertama di Kota Bandung. Tadinya mau cari di sekitaran Soreang, tapi nggak dapat yang cocok. Buka-buka situs Agoda kok review tamu pada kurang bagus, akhirnya aku cari di situs AirBnB. Setelah cek-cek lokasi dan kondisi kamar, review rata-rata bagus, dan aku akhirnya sreg di Homey Studio Room Near Leather Craft Center yang terletak di Mekarsari Cibaduyut Bandung.
Chat dengan host di aplikasi AirBnB |
Rate yang tertera di aplikasi AirBnB adalah USD 14.00 / night. Metode pembayarannya wajib dengan Credit Card (CC). Nah karena aku sedang berusaha banget untuk tidak menggunakan CC dalam pembayaran apa saja, kecuali terdesak dan benar-benar nggak ada cara lain, aku tanya hostnya apa bisa dengan cara transfer. Ternyata bisa via manual payment, tapi aku mesti hubungi WA Center untuk dapat info dan instruksi.
Dari WA Center aku dibantu untuk pembayaran. Ini harga yang kubayar:
2D1N Air BNB rate Rp 229.750,-
Security Deposit Rp 100.000,- Deposit ini akan dikembalikan saat kami selesai proses check-out.
Total pembayaranku Rp 329.750 tapi berhubung aku maunya transfer ke BCA saja, aku dikenakan charge Rp6,500 dan harus ditambahkan dalam pembayaran. Ya sama aja dong ya, kalau aku langsung transfer ke DBS Bank bakal kena charge segitu juga karena aku transfer dari bank berbeda.
Itu sajakah biaya selama menginap? TIDAK.
Ternyata, kami harus bayar parkir. Sebab, unit kamar yang kami pesan ini ada di apartemen. Nah, semua tamu yang parkir kena tarif normal. Kami check-in jam 4 sore, check-out keesokan hari sekitar jam 8 pagi. Total kurang lebih 16 jam kami kena biaya parkir Rp 48 ribu.
Ternyata, biaya parkir ini bisa dihemat hanya Rp30.000 saja perhari, asalkan lapor ke bagian informasi yang ada di lobby apartemen. Yah, kami ga dapat info itu. Kalau tahu, sejak awal pasti kuurus deh. Lumayan bisa hemat 18 ribu ya kan.
Komunikasi hanya berlangsung via Whatsapp |
Self Check-in
Setelah melakukan pembayaran, aku dapat instruksi lanjutan. Begini proses booking selanjutnya:
- Dapat link reservasi, selanjutnya aku mengisi data pada sebuah form online
- Dapat kode konfirmasi via WA, semacam kode booking.
- Dapat instruksi self check-in, berupa petunjuk pengambilan card dan map letak card
- Dapat pin untuk masuk unit (kamar)
- Check-in.
Instruksi self check-in ini berupa informasi tentang letak card untuk akses lantai 23 dan masuk koridor lantai 23. Card-nya kita ambil sendiri di lobby apartemen, letaknya diberitahu via WA.
Kunci kamar dibuka dengan pin, bukan dengan card. Nah, nomor pin ini kan sifatnya rahasia, hanya diberitahu lewat WA. Pin tersebut sifatnya juga temporary. Hanya bisa digunakan sejak jam 2 siang sampai jam 12 esok hari, selama masa menginap. Setelah jam check-out, pin tidak bisa digunakan lagi.
Keliatannya ribet padahal ini simple sekali. Praktis dan kita tidak perlu lagi check-in yang makan waktu. Semua data dan informasi dikirim lewat WA dan aplikasi, serba digital. Bahkan kunci kamar. Usahakan hp selalu aktif saat proses check in ini ya, kalau lowbat segera isi daya pakai powerbank. Atau buat jaga-jaga, catat semua informasi yang ada di WA supaya kalau HP mati, kita nggak perlu kelabakan susah masuk kamar karena nomor pin kunci nggak ada.
Fasilitas Kamar
Namanya apartemen pasti ada fasilitas publik ya seperti kolam renang dan tempat olahraga. Tapi aku sedang tidak butuh itu semua karena begitu sampai maunya langsung istirahat dan leyeh-leyeh. Lagipula, musim corona gini nggak tertarik untuk mendatangi fasilitas umum. Jadi, aku langsung saja cerita fasilitas kamarnya.
Ohya, unit yang aku tempati ini adalah unit apartemen type studio. Jadi di dalamnya sudah pasti dilengkapi dapur sebagaimana umumnya unit di apartemen.
Pertama Dapur.
Letak dapur kecil ini tepat di balik pintu masuk. Di sini ada peralatan masak dari wajan, panci, kompor listrik, dan rice cooker. Peralatan makan juga lengkap, ada piring, mangkok, sendok, garpu, pisau, gelas, termos. Semuanya dalam keadaan bersih dan bukan peralatan masak dan makan murahan. Di wastafel sudah disediakan sabun cair, spon, sikat botol, sabun cuci tangan. Lap tangan kering bersih, lap tangan handuk bersih, tisu ukuran besar dalam kondisi penuh, kanebo, juga sudah disediakan.
Di dapur inilah aku memasak jamu (ramuan herbal) obat suamiku yang rutin tiap pagi aku buat untuknya. Inilah alasan kenapa aku memilih tempat ini untuk menginap, karena ada kompor buat masak. Bisa sih memang bawa kompor sendiri kemana-mana, tapi kalau sudah ada yang lengkap begini kan enak, tinggal pakai.
Ada 2 botol air mineral buat kami. Gratis.
Kantong plastik hitam berisi buah mangga, cemilan penuh vitamin buat kami sehari-hari di manapun berada 😃 |
dapur bersih |
Tempat Tidur
Single bed dengan storage jadi tempat tidur kami. Spreinya berwarna ungu tua motif polkadot. Selimut berwarna orange membuat tampilan tempat tidur jadi makin ngejreng. Warna anti mainstream, karena biasanya penginapan menggunakan warna-warna seperti cream atau putih. Tapi kusuka karena auranya jadi ceria. Kasurnya empuk, bikin nyenyak tidur. Kondisinya juga bersih, meski nggak wangi-wangi amat.
Di belakang kasur ada beberapa gambar kartun dengan quote yang menarik. Ya, masuk ruangan ini aku seperti memasuki sebuah kafe penuh sticker. Nuansanya anak muda banget, bikin kami yang sudah berumur ini jadi berasa kembali remaja. Nggak cuma di belakang tempat tidur, di depan juga bederet sticker lucu kekanakkan tapi seru. Jadi ingat kamar anakku di rumah he he
Fasilitas lainnya...
Ada Smart TV dengan saluran Iflix di mana ada drama-drama Korea yang bisa ditonton. Akunya nggak sempat nonton, malah suamiku buka drakor, dia nonton Descendant of The Sun haha. Aku yang rekomendasikan. Pas tahu itu serial, langsung lunglai wkwk. Tapi tetap ditonton sih, dan dia jadi penasaran. Tiap senggang pas di hotel selama kami di Bandung dia pasti nonton DOTS.
Sementara suamiku nonton, aku gunakan waktuku dengan mengedit video dan foto buat konten di IG dan Youtube. Lumayan daripada bengong. Sayang aja udah bawa laptop ASUS ExpertBook B9450 nggak dimanfaatin ya kan. Ngedit dan posting wus wus wus kenceng nggak ada obat. Apalagi di kamar ada WiFi kencang, gratis pula, ya pas banget.
Bandung nggak dingin. Makanya ada AC di kamar dan emang dibutuhkan banget biar nyaman selama di kamar.
Ada pojok dekat jendela yang dipasangi karpet bersih, lengkap dengan meja kecil dan dua bantal. Di sini aku bekerja dengan laptopku, dan di saat lain kujadikan tempat salat. Enak dekat jendela, pas lagi butuh udara segar, tinggal dibuka. Cahaya matahari juga bisa masuk.
Kalau kurang puas dengan udara segar dari jendela, tinggal buka pintu yang ada balkon di luar. Nah dari situ bukan cuma puas dapat udara segar, tapi juga bisa cuci mata lihat indahnya kota Bandung dari atas ketinggian. Apalagi malam hari, bertabur cahaya, oh indahnya.
Pojok buat kerja dan solat |
Pemandangan Kota Bandung di siang hari |
Ada balkon kecil, cukup buat satu orang saja |
Kamar Mandi
Kamar mandinya berukuran sedang, kondisinya sangat bersih. Di antara tempat mandi dan kloset tidak ada partisi. Buat aku yang betah bila menggunakan kloset dalam keadaan lantai kering, ini agak membuatku tidak nyaman. Bisa sih dikeringin sendiri, tapi kan capek. Jadi, kalau aku mau pakai kloset, aku tunggu saat lantai bekas mandi udah kering he he.
Untuk mandi ada standing shower dengan air hangat dan dingin. Lengkap dengan sabun mandi cair dan samphoo bermerek dalam kemasan kecil, sikat gigi dan odol, serta dua handuk besar yang lembut dan bersih.
Di depan kamar mandi ada beberapa hanger, ada pula rak kecil bisa buat meletakan barang dan baju.
Ohya, water heaternya dalam keadaan mati. Jadi kalau masuk dan mau mandi, harus dinyalakan dulu. Hal ini tidak diinfo oleh host, mungkin lupa. Jadi pas pertama kali mandi, aku menggigil karena mengira air hangat sudah berfungsi. Ternyata mesti dinyalain sendiri. Bukan di water heaternya, tapi di MCB yang ada di dapur.
Tanpa Sarapan
Satu hal yang perlu diketahui bahwa menginap di sini tanpa sarapan. Jadi, dengan harga USD 15 itu tidak termasuk sarapan.
Nah, pagi waktu kami di sana, aku gunakan peralatan masaknya buat bikin ramuan herbal suamiku, bikin oatmeal quaker, energen, dan secangkir teh buat menemani roti yang kami jadikan sarapan.
Kalau ada mie instant bisa aja bikin, tapi kami nggak makan itu, cukup perut diisi dengan roti dan sereal karena kami berencana mau sarapan di Warung Nasi Ibu Imas yang terkenal dengan masakan Sunda-nya.
Kelar masak semua peralatan aku cuci bersih. Meskipun bisa aja kubiarkan karena nanti bakal dibersihkan kembali oleh yang punya, tetap saja nggak enak dilihat. Lagipula nggak nyaman membiarkan kamar bekas pakai berantakan. Kalian ada yang kayak aku nggak?
Pemandangan pagi |
Kolam renang apartemen |
TV dan dekorasi sticker menggemaskan |
Recommended
Murah tapi nggak murahan. Sebagai penginapan dengan tarif murah, unit studio yang aku tempati di MSquare Apartemen ini kusukai karena sangat bersih dan nyaman. Suasanya yang tenang juga jadi nilai tambah.
Feel like home. Enak bisa santai, terasa private nggak ada yang ganggu. Pacaran berdua suami jadi enak he he.
Keluar masuk unit aman karena nggak semua orang punya akses ke lantai 23. Kunci kamar juga pakai pin.
Punya view kece karena berada di lt. 23, jadi bisa memandang indahnya kota Bandung dari ketinggian.
Host sangat responsif.
WiFi dan Smart TV berfungsi dengan baik.
Proses pesan dan check-in sangat mudah, serba digital.
Lokasi strategis. Ada banyak tempat kuliner di sekitarnya. Minimarket dekat, kafe dekat, mau kemana-mana juga dekat.
Kalau ke Bandung lagi, aku mau menginap di sini lagi. Jika kubawa 2 anakku pun masih bisa ditempati berempat karena tidak sempit dan tersedia ekstra bed di dalam unit.
LISTRIK MATI
Pagi hari saat aku masak air untuk bikin sereal, listrik tiba-tiba mati. Sebelum mati sempat bunyi nada peringatan pada meteran. Sepertinya kuota listriknya mau habis, dan benar saja tak lama setelah itu listrik padam.
Aku langsung WA AirBnB dan host. Mungkin karena masih sangat pagi, aku tidak mendapat tanggapan. Sambil menunggu, suamiku mematikan beberapa penggunaan seperti water heater, AC, dan mencabut charge laptop di sumber listrik. Setelah itu listrik kembali menyala. Oh mungkin beban pemakaian terlalu berat ya. Aku cek di meteran tertera angka 12ribu sekian, mungkin kuota listriknya. Aku nggak paham soal kuota listrik ya karena di rumahku pakai listrik paska bayar.
Mengenai kejadian ini, host dan admin WA Center minta maaf. Menurut host, ada kekeliruan cek yang dilakukan petugas unit. Angka yang dilaporkan sebelum tamu masuk tidak sesuai. Makanya terjadi kekurangan kuota. Biasanya, sebelum tamu masuk, katanya sudah dicek dan dipastikan cukup untuk digunakan selama tamu menginap.
PIN MATI
Kami check-out sekitar jam 8 pagi, lewat beberapa belas menit. Kami keluar pagi karena mau langsung berkegiatan, dan pagi-pagi mau ke Warung Bu Imas untuk sarapan.
Saat akan mengunci pintu, nggak berhasil. Aku ulang beberapa kali info di kunci selalu "fail exceed". Begitu terus setiap aku ulang kunci. Harusnya nggak fail exceed ya karena belum jam 12 sesuai waktu check-out. Entahlah kenapa. Sampai saat ini pun aku nggak tahu sebabnya apa.
WA center Air BnB dan hostku sudah minta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Akhirnya, atas instruksi pihak AirBnB, kamar aku tinggal saja. Aku tutup tapi tidak dikunci. Sebelum kutinggal, isi kamar aku foto, sebagai bukti kondisi terakhir. Kan takut juga kalau ada orang masuk ambil barang-barang di kamar nanti dikira aku yang bawa he he.
Setelah turun ke lobby, card aku kembalikan ke tempat semula. Semua proses check-out aku laporkan via WA dan di ruang chat dengan host di app AirBnB.
Proses penguncian yang gagal saat mau check out sebelum waktunya |
Oke segitu dulu pengalaman pribadiku menginap di AirBnB Bandung di AirBnB Homey Studio Room Near Leather Craft Center.
Semoga bisa jadi bahan pertimbangan buat siapa saja yang sedang cari penginapan murah tapi bagus di Bandung.
Untuk pemesanan silakan kunjungi situs AirBnb dan klik tautan berikut AirBnB Homey Studio Room Near Leather Craft Center (klik).
Kalian bisa gunakan aplikasi AirBNB di android untuk lebih mudah dan cepat.
Untuk melihat kami saat menginap di apartemen ini, silakan tonton videonya pada link berikut ini: Video Menginap di AirBnB Bandung
Bikin kangen staycation deh. Apalagi tempatnya cozy trus ada yang bayarin. Wah, pasti asyik.
BalasHapusIya nih, saya juga dibayarin, asyik banget. Dibayarin suami haha
HapusAirBnB Homey Studio Room Near Leather Craft Center. Namanya unik ya, kirain Near Leather Craft Center itu sebagai penjelas, penunjuk arah aja. Ternyata bagian dari nama.
BalasHapusAsyik ya, banyak gambar kartun di dindingnya. Kalau bawa anak kesini, pasti suka.
Kalau listrik masih 12 ribu sekian itu termasuk banyak mbak, banyak sekali malah. Mungkin 12 koma sekian. Saya pakai pra bayar, kalau tinggal 5,00 maka meteran akan bunyi.
Oalah, 12 ribu itu masih banyak ya. Kukira udah sekarat, penyebab listrikku mati haha. Berarti waktu mati itu mungkin kebanyakan beban pakai ya.
HapusWah, berasa kayak rumah sendiri ya mba. Kadang memang mengasyikkan ya, kerja sambil liburan, apalagi bersama suami.😁
BalasHapusAsoy mbak haha
Hapuswah baru tau ada apartemen di Cibaduyut
BalasHapusBener pisan ya, kalo ada uang lebih mending investasi untuk homestay seperti ini
Hihihi suami dikasi tontonan DOTS, atuh harus nonton berhari-hari.
Alhamdulilah suami mbak Rien diberi kesehatan dan dapat beraktivitas lagi
semoga selalu sehat , amin
Iya bu alhamdulillah suamiku udah sehat kuat lagi. haha iya, jadi berhari-hari nonton DOTS.
HapusKalau melihat kamarnya AirBnB Homey Studio Room ini serasa kayak di rumah sendiri bukan apartemen hehe. Udah gitu bisa dapat view bagus kamarnya, sehingga bisa melepas penat sambil melihat pemandangan kota dari kamar
BalasHapusUnit apartemen memang didesain seperti di rumah, termasuk tipe studio. kebanyakan tipe ini memang dibeli untuk disewakan. Kalau unit tipe family, malah dilengkapi ruang makan, ruang keluarga, beberapa kamar, dan dapur ukuran lebih besar.
HapusFasilitasnya lumayan lengkap ya kak, view nya keren biarpun balkonnya cuma cukup untuk satu orang. Biarpun masih ada beberapa kekurangan tapi masihbisa jadi pilihan kalau mau staycation
BalasHapusKalau buat duduk, balkonnya muat satu orang aja. Tapi kalau berdiri, masih bisalah buat berdua he he. Iya kalau di apartemen lengkap, ada dapurnya itu udah pasti. Tapi ini minimalis sih. Pas lah kalau cuma buat nginep dalam waktu singkat
HapusWAH tempatnya nyaman ya.
BalasHapusFasilitasnya lengkap, harganya juga terjangkau