ASUS ROG PHONE 3 - Kebutuhan paling pokok dari smartphone yang akan dipakai traveling adalah baterai besar, penyimpanan besar, dan kamera mumpuni. Apakah kriteria tersebut ada di smartphone khusus gaming? Mari kenali kehebatan hp gaming sekelas ROG Phone 3 yang nggak cuma jadi senjata andalannya para gamer saat bermain game di HP, tapi juga sangat bisa dijadikan teman setia dalam perjalanan!
ASUS ROG Phone 3 - HP Gaming Andalan Para Gamer - Sahabat Baik Traveler |
Aku dan Dunia Traveling
Bepergian untuk jalan-jalan, berkunjung ke tempat baru dan menikmati suasana di luar rutinitas selalu menyenangkan, terutama buat orang yang senang traveling seperti saya.
Bagi saya traveling adalah hobi terbaik yang bukan sekadar jalan-jalan untuk melepas penat, atau sekadar membahagiakan diri sendiri, tapi untuk mendapatkan pengalaman berharga yang tak ternilai oleh angka-angka, seremeh apapun itu bagi orang lain.
Traveling dapat mengayakan sudut pandang. Saya percaya itu.
Ketika masih banyak orang yang hanya bisa menilai sesuatu dari perspektif dirinya saja, mau itu positif ataupun negatif, maka dengan mengunjungi berbagai tempat, bertemu orang-orang, menyaksikan bermacam budaya dan tradisi, melihat cara suatu masyarakat dalam menjalani kehidupan, seharusnya membuat seseorang bisa melihat bahwa setiap orang punya perspektif yang berbeda terhadap suatu hal. Dari sinilah kemudian kita bisa belajar untuk lebih menghargai pendapat orang lain, menghargai pemikiran orang lain, bahkan menjadikan pemikiran orang lain menjadi inspirasi dalam pandangan kita.
Berkat traveling saya bisa merasakan menjadi orang yang tahu cara keluar dari zona nyaman, luwes menerima perubahan, tahu cara menjaga emosi, memiliki kepercayaan pada orang lain, dan berani menaklukkan rasa takut.
Traveling - Melihat Pesona Indonesia di Pulau Padar - TAMAN NASIONAL KOMODO |
Travel Photographer
Salah satu kegiatan yang paling saya sukai ketika pergi jalan-jalan adalah mengambil foto yang menarik dan membuat video yang mengesankan. Dengan begitu saya dapat mengabadikan momen seru dan unik yang dirasakan ketika traveling. Apalagi saya seorang blogger yang juga travel influencer, semua yang saya jumpai saat jalan-jalan dapat saya jadikan konten.
Saya selalu ingin menceritakan pengalaman mengunjungi suatu tempat dengan cara mengunggahnya di blog dan media sosial seperti Instagram dan Facebook agar orang lain dapat melihat dan ikut merasakan keindahan sebuah objek dari sudut pandang saya.
Kegiatan inilah yang kemudian mengantarkan saya dari seorang travel photographer menjadi travel writer yang tak sekadar menulis di blog dan media sosial, tapi juga di buku, koran, dan majalah. Tak sampai di situ saja, saya kemudian menjadi travel influencer, dan mendapatkan penghasilan dari sana.
Menjadi Travel Photographer |
Bersahabat Akrab dengan Camera
Travel photographer, travel writer, travel blogger, travel influencer, apapun itu namanya, bagi saya banyak kesamaan.
Sama-sama melakukan perjalanan, mengambil foto & video, dan menulis cerita untuk berbagi informasi wisata di berbagai media offline maupun online. Semuanya menggunakan kamera untuk mengambil gambar, laptop untuk mengolah artikel, dan smartphone untuk mengunggah cepat ke media sosial bahkan ketika sedang jalan-jalan.
Jenis kamera yang saya pakai biasanya menyesuaikan dengan aktivitas yang akan dilakukan saat traveling. Kadang saya membawa kamera DSLR khusus untuk hunting foto, mirrorless untuk kegiatan traveling santai, action cam untuk adventure, atau kamera ponsel saja yang serba ramah untuk berbagai aktivitas.
Dulu saya selalu kerepotan kalau bepergian karena belum pandai memilih mana yang harus dibawa, dan mana yang enggak perlu. Tapi sekarang udah pinter dong, selalu rangking satu kalau soal pilah-pilih barang bawaan 😂
Senjata Andalan Travel Photographer |
Mengabadikan Moment Selama Perjalanan
Saya termasuk pejalan yang selalu antusias mengabadikan setiap moment yang dijalani termasuk ketika masih di perjalanan seperti saat di terminal, stasiun maupun bandara.
Dulu, ketika kamera ponsel belum secanggih sekarang, saya selalu mengandalkan kamera DSLR untuk memotret apa saja dan di mana saja. Kepuasan memotret didapat, tapi efek sampingnya menyiksa. Demi foto berkualitas tinggi, sakit di pergelangan tangan dan bahu rela diderita.
Bagaimana tidak bikin sakit, kamera DSLR yang saya pakai berukuran besar dengan berat lebih dari 2 kilogram! Saya kan nggak selalu bepergian dengan suami, nggak pula punya asisten khusus buat bantu motret, jadi semua peralatan memotret termasuk tripod, lensa, dan lainnya semua dibawa sendiri.
Betapa tidak ringkasnya membawa kamera profesional jika foto yang diambil moment sekilas saja sekadar untuk keperluan media sosial dan blog. Lain halnya jika untuk keperluan foto serius yang bersifat komersil seperti zaman saya aktif tiap bulan menulis artikel di majalah pesawat, memang wajib pakai kamera DSLR supaya dapat gambar beresolusi tinggi.
Itu sebabnya kemudian saya beralih ke kamera Mirorrless yang jauh lebih ringan dan kecil. Masalah beban pun teratasi, tapi ternyata masih menyisakan kekurangan lainnya, yang akhirnya membuat saya mulai mengandalkan kamera ponsel ketika membuat foto perjalanan yang sifatnya sekilas.
Kamera Ponsel Jadi Andalan Untuk Mengambil Foto Sekilas [if: ROG Phone 2 - Berfoto di Bandara Internasional Soekarno Hatta] |
Traveling dengan Kamera Ponsel
Jika bukan digunakan untuk kebutuhan fotografi profesional, maka kamera smartphone sudah sangat cukup untuk menangkap selayang moment dan tempat-tempat tak terlupakan.
Secara kualitas, kamera ponsel memang jauh dibanding DSLR. Tapi itu dulu. Kini seiring berkembangnya teknologi, kualitas kamera ponsel sudah semakin membaik. Ini terlihat dari hasil foto kamera ponsel yang saya ambil 10 tahun lalu, jelas beda banget dengan hasil foto kamera ponsel terbaru yang kini saya pakai.
Saat ini, standar kamera handphone sudah mencapai puluhan hingga ratusan Megapixel. Mulai dari 40, 50, hingga 108 MP untuk kamera belakang, dan 32 hingga 40 MP untuk kamera depan. Bahkan sudah banyak handphone dengan fitur dual-camera, triple-camera, hingga quad-camera sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan fotografi traveling.
Mau yang mana, kita bisa bebas memilih di pasaran.
Ini kelebihan Traveling dengan Kamera Ponsel:
- Kamera ponsel sudah tentu selalu standby, siap dan mudah di gunakan jika ada moment seru yang mendadak.
- Hasil foto bisa langsung diunggah ke media sosial secara real time. Memang sih, saat ini kamera DSLR dan Mirrorles sudah pada punya fitur WiFi sehingga praktis untuk transfer foto ke smartphone, tapi tetap ada durasi, nggak secepat mengunggah hasil foto langsung dari kamera ponsel.
- Praktis membawanya saat berada di lokasi, bisa masuk saku karena kecil dan tipis.
- Bobotnya ringan. Kita bisa lebih praktis beraktivitas saat mengabadikan momen. Memudahkan untuk bergerak dan memberikan respon cepat terhadap objek yang akan diambil.
- Kamera ponsel lebih ramah terhadap objek yang hendak difoto, karena tidak intimidatif bila dilihat dari ukuran. Ukuran biasanya sangat berpengaruh sebab orang asing yang kita temui di perjalanan / destinasi, mereka cenderung sungkan difoto jika kita membawa kamera berukuran besar.
- No sakit dan pegal-pegal. Jelas ramah banget bagi pergelangan tangan, bahu dan punggung.
- Baterai cepat habis. Ada banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan pada sebuah smartphone, bukan? Mulai dari menelpon, mencari informasi dan berbagi informasi, mengerjakan tugas, mengirim berkas, melakukan transaksi jual beli, hingga menikmati hiburan. Gak heran kalau daya cepat terkuras. Ditambah dipakai traveling dengan aktivitas mengambil gambar seharian lalu melakukan editing, wassalam deh baterainya. Repot itu pasti karena mesti mencari sumber listrik untuk mengisi daya. Saya sudah mengalami pergi ke pedalaman tanpa powerbank dan nggak ada sumber listrik, kelabakan! Kegiatan mengambil foto terhenti total.
- Ruang penyimpanan terbatas. Semakin banyak mengambil foto dan video, ruang penyimpanan bakal cepat penuh. Apalagi kalau travelingnya lama, gak bawa laptop pula buat transfer file. Wah ngeselin! Sempitnya ruang penyimpanan juga akan mempengaruhi kinerja, hp jadi lemot. Makin nyebelin banget ini. Bisa-bisa hp kena banting saking kesalnya he he.
- Kamera belum mumpuni. Lensa fix, sensor kecil, shutter buruk, noise banyak, flash kurang kuat, fitur sedikit, semua menghasilkan kualitas foto yang rendah. Sudah capek-capek mengambil gambar, hasilnya mengenaskan. Huh!
ROG Phone 3 - Triple Camera |
HP gaming bisa diandalkan buat traveling? |
- Kamera primer bagus dan kamera selfie mumpuni
- Daya tahan baterai dan kecepatan pengisian
- Memori internal besar
- Desain ergonomis
- Tahan benturan dan goresan
- Konektivitas handal
- Performa keseluruhan bagus
Kamera ROG Phone 3 |
- Main rear camera: 64MP SONY IMX686 sensor, 0.8 µm pixel size – Quad Bayer technology with 16MP, 1.6 µm large effective pixel size, F1.8, 1/1.7” sensor, 2x1 OCL PDAF, LED flash
- Second rear camera: 13MP, 125˚ ultra-wide, F2.4, Real-time distortion correction, 11mm equivalent focal length in 35mm film camera
- Third rear camera: 5MP Macro, F2.0 27mm equivalent focal length in 35mm film camera
- 8K (7680 by 4320) @ 30 fps (main rear camera)
- 4K (3840 by 2160) @ 30/60 fps (main rear camera), @ 30 fps (second rear camera)1080p @ 30/60 fps; 720p @ 30 fps
- 3-axis electronic image stabilization for rear cameras
- Time Lapse (4K)
- Slow Motion video (4K @ 120 fps; 1080p @ 240/120 fps; 720p @ 480 fps)
- Take still photo while recording video
Pengaturan video |
Pengaturan Foto |
- Video, Pro Video, Time Lapse, Slow-Mo, Motion Tracking
- Photo, Portrait, Panorama, Night, Pro, Macro
Mode PHOTO - f/1.8 - 16:9 |
Mode PRO - f/2.4 - ISO 25 - 4:3 |
Kiri: ultra wide camera, Kanan: wide camera |
Camera ROG Phone 3 |
Camera ROG Phone 3 |
Camera ROG Phone 3 |
GameCool 3 ini biar ROG Phone nya nggak cepat panas gaes |
Pakai AeroActive Cooler 3 biar makin dingin |
Amoled display pasti oke banget dong buat nonton drakor saat dalam perjalanan 😂 |
Desain kece aura sultan |
ASUS ROG Phone 3 Smartphone Gaming Paling Powerful di Dunia |
The Ultimate Winner |
- ROG Phone 3 merupakan smartphone ultimate gaming pertama yang menggunakan SoC paling powerful saat ini yaitu prosesor Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G Mobile Platform yang mendukung fitur Qualcomm Snapdragon Elite Gaming
- Dilengkapi sistem pendingin bernama GameCool 3 dan AeroActive Cooler 3
- Menggunakan Layar berukuran 6,59 inci dengan refresh rate 144Hz, touch latency 25ms, dan response time 18ms
- Baterai berkapasitas super besar yaitu 6.000 mAh
- Fitur AirTrigger 3 yang dapat diprogram dan diatur sesuai dengan kebutuhan pengguna
- Konektivitas ultra-cepat 5G dan WiFi 6
- Fitur ROG HyperFusion Technology yang memungkinkan gamer untuk menggabungkan 5G dengan WiFi 6 secara bersamaan untuk menghasilkan konektivitas terbaik saat bermain game ataupun menikmati konten digital lainnya.
- Memory LPDDR5 hingga 12GB dan penyimpanan ultra-cepat UFS 3.1 ROM berkapasitas hingga 256GB
- Fitur X Mode agar smartphone dapat memberikan performa yang paling tinggi
- Mode Landscape untuk kenyamanan saat bermain game
- Motion Sensor sebagai kontrol tambahan yang memungkinkan gamer berinteraksi dengan cara menggerakkan smartphone ke depan dan belakang.
- Side-mounted USB-C sebagai fasilitas untuk mengkoneksikan aksesoris sekaligus charger
- Audio kualitas Dirac yang dapat meningkatkan efek suara di dalam game dan membuat pengalaman bermain lebih nyata
- Aksesori untuk Pengalaman Gaming Maksimal, terdiri dari ROG Kunai 3 Gamepad, TwinView Dock 3, ROG Clip, AeroActive Cooler 3, Lighting Armour Case, Glass Screen Protector, Waist Pack dan Crossbody Pack
ASUS ROG Phone 3 - Andalan Para Gamer - Bisa diandalkan oleh Traveler |
Specifications ROG Phone 3
Processor | 3.1 GHz Qualcomm® Snapdragon™ 865 Plus 5G Mobile Platform with 7nm, 64-bit Octa-core Processor |
GPU | Qualcomm® Adreno™ 650 |
UI | Android™ 10 with ROG UI |
Display | 6.59” 19.5:9 2340x1080 (391ppi) 144Hz/1ms AMOLED HDR10+ certified; 270Hz touch sampling rate, 25ms touch latency; 650nits HBM brightness & 1000 nits peak brightness, 113% DCI-P3 Delta E average <1%; 1.07 billion colors; 1,000,000:1 contrast ratio; Front 2.5D Corning® Gorilla® 6 Glass; TÜV Low Blue Light (Hardware Solution) and Flicker Reduced certifications for eye comfort; Capacitive touch panel with 10 points multi-touch (supports Glove touch) |
Memory/Storage | LPDDR5/UFS3.1 8GB/128GB 12GB/256GB |
SD storage | no SD-card reader; NTFS support for external HDD |
Sensor | Accelerator, E-Compass, Proximity, Hall sensor*2, Ambient light sensor, in-display fingerprint sensor, Gyro, Ultrasonic sensors for AirTrigger 3 and grip press |
Main Rear Camera | 64MP SONY IMX686 sensor, 0.8 µm pixel size – Quad Bayer technology with 16MP, 1.6 µm large effective pixel size, F1.8, 1/1.7” sensor, 2x1 OCL PDAF, LED flash |
Second Rear Camera | 13MP, 125˚ ultra-wide, F2.4, Real-time distortion correction, 11mm equivalent focal length in 35mm film camera |
Third Rear Camera | 5MP Macro, F2.0 |
Front Camera | 24MP, 0.9µm, Quad Bayer Technology, F2.0, 27mm equivalent focal length in 35mm film camera |
Video Recording | 8K (7680 by 4320) @ 30 fps (main rear camera) 4K (3840 by 2160) @ 30/60 fps (main rear camera), @ 30 fps (second rear camera) 1080p @ 30/60 fps; 720p @ 30 fps 3-axis electronic image stabilization for rear cameras Time Lapse (4K) Slow Motion video (4K @ 120 fps; 1080p @ 240/120 fps; 720p @ 480 fps) Take still photo while recording video |
Speaker | Dual front-facing speakers with GameFX & Dirac HD Sound 7-magnet stereo speaker with dual NXP TFA9874 smart amplifier for louder, deeper and less distorted sound effect |
Audio Output | Hi-Res audio 192kHz/24-bit standard (USB-C™ output) that is 4 times better than CD quality GameFX audio system for improved in-game audio experience New AudioWizard with multiple listening profiles tuned by Dirac |
Microphone | Quad microphones with ASUS Noise Reduction Technology |
Wireless Technology | WLAN 802.11a/b/g/n/ac/ax 2.4 & 5GHz and Wi-Fi 6 2x2 MIMO, Bluetooth 5.1 Wi-Fi Direct support |
Navigation | GNSS support GPS(L1/L5), Glonass(L1), Galileo(E1/E5a), BeiDou(B1/B2a), QZSS(L1/L5) and NavIC(L5) |
SIM Cards | Dual SIM dual standby Slot 1: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card Slot 2: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card 5G+4G or 4G dual SIM dual standby support |
Data rate
| Support EN-DC(6DL+FR1, 4DL+2FR1) FR1: DL up to 4.4Gbps / UL 542Mbps LTE 6CA DL Cat20 up to 2.0Gbps / UL Cat13 up to 150Mbps DC-HSPA+: DL 42Mbps / UL 5.76Mbps 4x4 MIMO and CA with 4x4 MIMO support |
Bands
| 5G (Bands N1, N2, N3, N5, N28, N41, N66, N71, N77, N78, N79) |
Interface | Side-port: 48 pin Customized/Type C connector USB3.1 gen2/DP 1.4(4K)/Fast Charging (QC3.0+QC4.0/PD3.0) / Direct Charge Bottom-port: Type C connector USB2.0/Fast Charging (QC3.0/PD3.0)/Direct Charge |
NFC | Support (Card mode support in power off) |
OS | Android™ 10 |
Battery | 6.000mAh |
Charger | Output: 10V 3A, supports up to 30W QC4.0 / PD3.0 / Direct Charge adapter |
Dimensions | 171mm, 78mm, 9.85mm |
Weight | 240 grams |
Price | Rp9.999.000 (8GB RAM & 128GB Storage) Rp14.999.000 (12Gb RAM & 256GB Storage) |