Sejak awal nggak pernah menargetkan dapat penghasilan dari adsense youtube, tapi kenyataannya malah cair begitu cepat. Bahkan kini bisa mencicipi honor yang tidak sedikit sejak jadi mentor video editing untuk para pengurus OSIS SMP di tempat dulu pernah bersekolah.
Kejutan di Channel Onedox
Sejak memutuskan serius menjalani hobi sebagai videomaker, Alief serius membuat konten di youtube. Saat ini, Februari 2020, channel Onedox miliknya sudah memasuki usia 7 bulan dengan total view 1,7juta (lifetime Jul 2019-Feb 2020). Apa saja yang sudah ia lakukan dan capai?
Di usia channel yang masih amat muda, Alief tentu belum menjadi siapa-siapa. Dia masih sebatas melakukan apa yang ia sukai; menjadi remaja SMA yang hobi pegang kamera, gemar utak-atik aplikasi editing video untuk mengolah hasil rekaman menjadi sesuatu yang bisa ditonton sebagai hiburan, dan terus belajar dari semua hal yang ia sukai itu.
Subscriber channel Onedox saat ini 19,3K (28/2/2020). Sudah ada 16 video yang semuanya asli buatan sendiri. Nah saya dong. Channel sudah 7 tahun berisi 293 video, subsciber baru 1281 dan sampai sekarang belum bisa di-monetize 😂
Video-video di channel Onedox didominasi oleh cerita keseharian anak SMA di sekolah, dan diselingi oleh 3 video gadget ASUS. Mengenai video produk ASUS, semua dibuat atas keinginan Alief sendiri karena faktanya dia memang pengguna, mulai dari laptop, hp, hingga powerbank.
Bicara soal pencapaian, mungkin beberapa orang langsung tertuju pada penghasilan yang Alief dapatkan. Tapi, mari lihat karya yang dibuatnya dengan sangat serius di tengah kesibukan belajar dan kerap jadi tim sibuk panitia di acara-acara besar sekolah. Alief sebetulnya hanya punya sedikit waktu senggang dan di waktu yang sedikit itulah dia mengeksekusi ide-idenya.
Bagi saya, pencapaian Alief saat ini ada pada kemampuan dia mengatur waktu.
Saya pernah cerita soal asal mula channel Onedox di sini (klik) --> Youtuber Onedox Remaja Santuy Nggak Anti ROG.
Buka Rekening Tabungan
Sejak bulan November 2019 Alief sudah saya buatkan rekening pribadi di BCA. Kenapa di BCA? Karena di BCA anak belum 17 tahun seperti Alief bisa punya rekening atas nama sendiri. Di bank lain, rekening untuk usia di bawah umur adalah rekening QQ yaitu rekening gabungan atas nama orang tua. Untuk pembuatan rekening di BCA sangat mudah, bisa pakai kartu pelajar yang disertai KK dan KTP orang tua, dan harus didampingi orang tua. Waktu itu, saya dan suami yang mendampingi Alief.
Alasan membuat rekening untuk Alief agar memudahkan saya menaruh biaya kebutuhan bulanannya, seperti uang bensin, uang kegiatan sekolah, uang makan/jajan di luar rumah, uang sedekah+infaq+sumbangan, dan keperluan dia buat gaya (beli parfum, pomade, nonton, dll) 😁
Biasanya semua uang untuk kebutuhan bulanan Alief saya berikan tunai, tapi lama-lama kok rasanya lebih aman kalau saya taruh di rekening saja. Saat butuh cash, dia tinggal ambil di ATM. Kalau belanja/makan di kafe, dia tinggal debet ATM. Jadi tidak perlu selalu bawa-bawa banyak uang di dompet.
Pokoknya, dengan punya rekening, jadi lebih praktis buat Alief dan saya. Selain itu, rekening tersebut bisa Alief gunakan sebagai tempat menerima pendapatan dari adsense Youtube, dan ternyata juga digunakan Alief tempat menyimpan keuntungan hasil jualan makanan yang dilakukannya di sekolah bersama temannya.
Di bulan November 2019 saya memang sudah menduga Alief bakal memiliki pendapatan dari Google. Sejak di-monetize, saya lihat nominal adsense Alief terus melambung. Bikin saya makin tak ragu membuatkannya rekening pribadi. Tetapi, rekening yang baru dibuat tidak bisa digunakan sebagai bank pembayaran karena nama pemilik rekening harus sama dengan nama di kartu identitas (KTP). Jadi, untuk sementara tetap pakai rekening saya sampai nanti Alief sudah punya kartu identitas sendiri.
Untuk saat ini Alief belum bisa menggunakan fasilitas internet banking (klikbca), baru sebatas mobile banking saja. Kartu ATM nya pun masih warna biru (silver) dengan nilai transaksi yang terbatas. Nanti kalau sudah 17 tahun baru bisa pakai kartu gold dan dapat menggunakan fasilitas Klik BCA. Untuk saat ini, fasilitas yang ada sebetulnya sudah lebih dari cukup. Toh cuma untuk keperluan menyimpan, tarik tunai, dan sesekali transaksi belanja yang belum besar-besar amat.
Penghasilan dari Adsense Youtube
Alhamdulillah tgl. 23 Februari 2020 Alief menerima transferan pertama hasil adsense Youtube. Sesuatu yang awalnya tidak ada dalam target untuk dikejar karena channel Onedox dibuat sebagai tempat memajang hasil hobi, bukan sebagai pekerjaan.
Waktu yang dilalui untuk menerima transferan tidak secepat memalingkan wajah. Sejak di-monetize pada bulan September 2019, ada beberapa tahap yang dilalui sampai akhirnya Februari 2020 bisa cair.
Dorongan untuk me-monetize channel Onedox datang dari beberapa kawan youtuber yang saya kenal. Kebetulan Youtube malah menawarkan lebih dulu sebelum Alief mengajukan monetize. Ya sudah diladeni, dan ternyata gampang prosesnya. Meski tampak gampang, kami sebetulnya sempat abai, karena waktu itu masih berpikir untuk fokus saja bikin konten, adsense mah santai aja. Setelah melihat nominal pendapatan adsense terus bergerak naik melampaui batas minimum pembayaran, baru deh saya seriusi.
Proses verifikasi ID dan rekening punya masa tunggu hampir 1,5 bulan sampai akhirnya dapat PIN dari Google yang dikirim ke rumah via POS Indonesia. Setelah verifikasi PIN, lanjut verifikasi ulang rekening untuk proses pembayaran. Nah, pada saat verifikasi ulang inilah agak bermasalah.
Karena nggak mau jadi tambah bermasalah, saya minta tolong seorang rekan blogger yang saya percayai untuk membantu menyelesaikan proses verifikasi. Saya sampai berikan padanya password akun adsense Alief. Alhamdulillah beres dan akhirnya rejeki pertama Alief dari Google masuk ke rekening saya pada tgl. 23 Februari 2020.
Sebagai blogger yang juga pernah merasakan mencicipi adsense blog pertama kali, saya tahu gimana senangnya Alief menerima transferan tersebut. Bagi orang lain yang sudah biasa terima duit adsense, ya biasa aja kali ya. Tapi bagi Alief, pasti sesuatu. Kalian yang udah dapat duit adsense berpuluh-puluh juta, nggak usah sebut saya dan Alief norak deh. Kalian pasti gini juga awalnya haha
Berbagi Rejeki dan Naik Gunung
Transferan dari Google saya transfer semua ke rekening Alief. Katanya dia mau bagi -bagi ke beberapa orang temannya yang selama ini sudah bantu syuting dan ikut serta jadi model dalam videonya. Baguslah, berarti dia menghargai jasa teman-temannya.
Saya nggak nagih apa-apa. Malah ditanya ingin diberi apa. Saya bilang belikan 5 botol Kiranti aja! Anaknya kejengkang. "Hobi amat Ma minum Kiranti??" haha
"Aku mau pergi naik gunung di Bogor. Mau beli tiket perjalanan, carrier bag, dan sepatu gunung."
Ternyata, Alief mau bertualang.
Saya agak resah dengan keinginannya itu. Bukan soal uang yang akan dia pakai belanja tiket dan barang-barang, tapi soal waktu naik gunung yang katanya akan dilaksanakan pada bulan Maret ini. Saya lihat cuaca belum bersahabat buat adventure ke gunung. Sebagai mantan pendaki yang dulu aktif sekali naik gunung, bojoku menguasai ilmu per pendakian. Jadi, saya tanya padanya apakah diijinkan atau tidak. Katanya lihat kondisi cuaca. Kalau tetap hujan, tunda sampai cuaca kembali normal.
Alief mulai punya rencana-rencana dan keinginan yang tak lagi sederhana seperti waktu masih usia di bawah 12 tahun. Kini dia menyukai aktivitas menantang. Dan saya masih seorang ibu yang kadang-kadang masih anggap dia sebagai anak usia SD yang harus selalu dalam pandangan mata. Ya, semacam belum berani melepasnya jauh-jauh dari rumah, apalagi untuk kegiatan di alam bebas.
Saya harus berdamai dulu dengan diri sendiri untuk masalah ini 😂
Content Creator Youtube |
Kejutan di Channel Onedox
Sejak memutuskan serius menjalani hobi sebagai videomaker, Alief serius membuat konten di youtube. Saat ini, Februari 2020, channel Onedox miliknya sudah memasuki usia 7 bulan dengan total view 1,7juta (lifetime Jul 2019-Feb 2020). Apa saja yang sudah ia lakukan dan capai?
Di usia channel yang masih amat muda, Alief tentu belum menjadi siapa-siapa. Dia masih sebatas melakukan apa yang ia sukai; menjadi remaja SMA yang hobi pegang kamera, gemar utak-atik aplikasi editing video untuk mengolah hasil rekaman menjadi sesuatu yang bisa ditonton sebagai hiburan, dan terus belajar dari semua hal yang ia sukai itu.
Subscriber channel Onedox saat ini 19,3K (28/2/2020). Sudah ada 16 video yang semuanya asli buatan sendiri. Nah saya dong. Channel sudah 7 tahun berisi 293 video, subsciber baru 1281 dan sampai sekarang belum bisa di-monetize 😂
Video-video di channel Onedox didominasi oleh cerita keseharian anak SMA di sekolah, dan diselingi oleh 3 video gadget ASUS. Mengenai video produk ASUS, semua dibuat atas keinginan Alief sendiri karena faktanya dia memang pengguna, mulai dari laptop, hp, hingga powerbank.
Bicara soal pencapaian, mungkin beberapa orang langsung tertuju pada penghasilan yang Alief dapatkan. Tapi, mari lihat karya yang dibuatnya dengan sangat serius di tengah kesibukan belajar dan kerap jadi tim sibuk panitia di acara-acara besar sekolah. Alief sebetulnya hanya punya sedikit waktu senggang dan di waktu yang sedikit itulah dia mengeksekusi ide-idenya.
Bagi saya, pencapaian Alief saat ini ada pada kemampuan dia mengatur waktu.
Saya pernah cerita soal asal mula channel Onedox di sini (klik) --> Youtuber Onedox Remaja Santuy Nggak Anti ROG.
Channel Onedox |
Channel Analytics |
Buka Rekening Tabungan
Sejak bulan November 2019 Alief sudah saya buatkan rekening pribadi di BCA. Kenapa di BCA? Karena di BCA anak belum 17 tahun seperti Alief bisa punya rekening atas nama sendiri. Di bank lain, rekening untuk usia di bawah umur adalah rekening QQ yaitu rekening gabungan atas nama orang tua. Untuk pembuatan rekening di BCA sangat mudah, bisa pakai kartu pelajar yang disertai KK dan KTP orang tua, dan harus didampingi orang tua. Waktu itu, saya dan suami yang mendampingi Alief.
Alasan membuat rekening untuk Alief agar memudahkan saya menaruh biaya kebutuhan bulanannya, seperti uang bensin, uang kegiatan sekolah, uang makan/jajan di luar rumah, uang sedekah+infaq+sumbangan, dan keperluan dia buat gaya (beli parfum, pomade, nonton, dll) 😁
Biasanya semua uang untuk kebutuhan bulanan Alief saya berikan tunai, tapi lama-lama kok rasanya lebih aman kalau saya taruh di rekening saja. Saat butuh cash, dia tinggal ambil di ATM. Kalau belanja/makan di kafe, dia tinggal debet ATM. Jadi tidak perlu selalu bawa-bawa banyak uang di dompet.
Pokoknya, dengan punya rekening, jadi lebih praktis buat Alief dan saya. Selain itu, rekening tersebut bisa Alief gunakan sebagai tempat menerima pendapatan dari adsense Youtube, dan ternyata juga digunakan Alief tempat menyimpan keuntungan hasil jualan makanan yang dilakukannya di sekolah bersama temannya.
Di bulan November 2019 saya memang sudah menduga Alief bakal memiliki pendapatan dari Google. Sejak di-monetize, saya lihat nominal adsense Alief terus melambung. Bikin saya makin tak ragu membuatkannya rekening pribadi. Tetapi, rekening yang baru dibuat tidak bisa digunakan sebagai bank pembayaran karena nama pemilik rekening harus sama dengan nama di kartu identitas (KTP). Jadi, untuk sementara tetap pakai rekening saya sampai nanti Alief sudah punya kartu identitas sendiri.
Untuk saat ini Alief belum bisa menggunakan fasilitas internet banking (klikbca), baru sebatas mobile banking saja. Kartu ATM nya pun masih warna biru (silver) dengan nilai transaksi yang terbatas. Nanti kalau sudah 17 tahun baru bisa pakai kartu gold dan dapat menggunakan fasilitas Klik BCA. Untuk saat ini, fasilitas yang ada sebetulnya sudah lebih dari cukup. Toh cuma untuk keperluan menyimpan, tarik tunai, dan sesekali transaksi belanja yang belum besar-besar amat.
Kartu ATM Rekening Pribadi Untuk Usia di Bawah Umur |
Penghasilan dari Adsense Youtube
Alhamdulillah tgl. 23 Februari 2020 Alief menerima transferan pertama hasil adsense Youtube. Sesuatu yang awalnya tidak ada dalam target untuk dikejar karena channel Onedox dibuat sebagai tempat memajang hasil hobi, bukan sebagai pekerjaan.
Waktu yang dilalui untuk menerima transferan tidak secepat memalingkan wajah. Sejak di-monetize pada bulan September 2019, ada beberapa tahap yang dilalui sampai akhirnya Februari 2020 bisa cair.
Dorongan untuk me-monetize channel Onedox datang dari beberapa kawan youtuber yang saya kenal. Kebetulan Youtube malah menawarkan lebih dulu sebelum Alief mengajukan monetize. Ya sudah diladeni, dan ternyata gampang prosesnya. Meski tampak gampang, kami sebetulnya sempat abai, karena waktu itu masih berpikir untuk fokus saja bikin konten, adsense mah santai aja. Setelah melihat nominal pendapatan adsense terus bergerak naik melampaui batas minimum pembayaran, baru deh saya seriusi.
Proses verifikasi ID dan rekening punya masa tunggu hampir 1,5 bulan sampai akhirnya dapat PIN dari Google yang dikirim ke rumah via POS Indonesia. Setelah verifikasi PIN, lanjut verifikasi ulang rekening untuk proses pembayaran. Nah, pada saat verifikasi ulang inilah agak bermasalah.
Karena nggak mau jadi tambah bermasalah, saya minta tolong seorang rekan blogger yang saya percayai untuk membantu menyelesaikan proses verifikasi. Saya sampai berikan padanya password akun adsense Alief. Alhamdulillah beres dan akhirnya rejeki pertama Alief dari Google masuk ke rekening saya pada tgl. 23 Februari 2020.
Sebagai blogger yang juga pernah merasakan mencicipi adsense blog pertama kali, saya tahu gimana senangnya Alief menerima transferan tersebut. Bagi orang lain yang sudah biasa terima duit adsense, ya biasa aja kali ya. Tapi bagi Alief, pasti sesuatu. Kalian yang udah dapat duit adsense berpuluh-puluh juta, nggak usah sebut saya dan Alief norak deh. Kalian pasti gini juga awalnya haha
Berbagi Rejeki dan Naik Gunung
Transferan dari Google saya transfer semua ke rekening Alief. Katanya dia mau bagi -bagi ke beberapa orang temannya yang selama ini sudah bantu syuting dan ikut serta jadi model dalam videonya. Baguslah, berarti dia menghargai jasa teman-temannya.
Saya nggak nagih apa-apa. Malah ditanya ingin diberi apa. Saya bilang belikan 5 botol Kiranti aja! Anaknya kejengkang. "Hobi amat Ma minum Kiranti??" haha
"Aku mau pergi naik gunung di Bogor. Mau beli tiket perjalanan, carrier bag, dan sepatu gunung."
Ternyata, Alief mau bertualang.
Saya agak resah dengan keinginannya itu. Bukan soal uang yang akan dia pakai belanja tiket dan barang-barang, tapi soal waktu naik gunung yang katanya akan dilaksanakan pada bulan Maret ini. Saya lihat cuaca belum bersahabat buat adventure ke gunung. Sebagai mantan pendaki yang dulu aktif sekali naik gunung, bojoku menguasai ilmu per pendakian. Jadi, saya tanya padanya apakah diijinkan atau tidak. Katanya lihat kondisi cuaca. Kalau tetap hujan, tunda sampai cuaca kembali normal.
Alief mulai punya rencana-rencana dan keinginan yang tak lagi sederhana seperti waktu masih usia di bawah 12 tahun. Kini dia menyukai aktivitas menantang. Dan saya masih seorang ibu yang kadang-kadang masih anggap dia sebagai anak usia SD yang harus selalu dalam pandangan mata. Ya, semacam belum berani melepasnya jauh-jauh dari rumah, apalagi untuk kegiatan di alam bebas.
Saya harus berdamai dulu dengan diri sendiri untuk masalah ini 😂
Apakah sudah bisa dilepas ke gunung dengan teman-temannya? |
Berbagi Ilmu Video Editing
Saya percaya kini Alief punya skill editing video yang cukup baik. Tapi, saya agak ragu apakah dia sudah cukup baik jadi mentor video editing bagi para siswa SMP. Sekolah yang saya maksud adalah SMP Islam swasta tempat Alief dulu bersekolah. Pembina OSIS di sana mengundang Alief untuk berbagi ilmu kepada para pengurus OSIS serta anggota.
Saya percaya kini Alief punya skill editing video yang cukup baik. Tapi, saya agak ragu apakah dia sudah cukup baik jadi mentor video editing bagi para siswa SMP. Sekolah yang saya maksud adalah SMP Islam swasta tempat Alief dulu bersekolah. Pembina OSIS di sana mengundang Alief untuk berbagi ilmu kepada para pengurus OSIS serta anggota.
Saya kenal dengan wali kelas Alief saat masih SMP. Kenal juga dengan pembina OSIS, para admin, dan security sekolah. Sampai sekarang saya masih terhubung dengan mereka. Kebetulan, SMP tersebut satu yayasan dengan SD tempat anak bungsu saya bersekolah. Jadi bila sedang ada kegiatan sekolah, kadang berpapasan dan saling menyapa.
Karena kenal dan masih kontak itulah saya berani hubungi mereka untuk cek apakah benar Alief diminta mengajar video editing? Ternyata, memang benar.
Ada beberapa faktor yang membuat Alief diundang. Pertama, karena memang dianggap memiliki kemampuan editing video. Deretan video di youtube sebagai bukti adanya karya. Kedua, karena hubungan baik yang masih terjalin. Ketiga, kadang dimintai bantuan oleh pembina OSIS di SMP, dan Alief mau lakukan. Keempat, pengalaman hadir di acara ASUS dan bertemu para content creator ternama Indonesia, menjadi catatan khusus yang tidak diabaikan begitu saja.
Terhitung sejak Januari sampai sekarang tiap hari Kamis dan Jumat sore Alief pergi ke SMP untuk menemui adik-adik tingkatnya belajar video editing. Katanya sih kelas belajarnya santai. Kadang pesertanya ramai, kadang beberapa orang saja. Tapi kegiatan tetap rutin dilaksanakan. Biasanya dari SMA dia pulang dulu ke rumah, mandi dan ganti baju, lalu berangkat ke SMP. Pulang setelah magrib. Sibuk sekali 😅
Terhitung sejak Januari sampai sekarang tiap hari Kamis dan Jumat sore Alief pergi ke SMP untuk menemui adik-adik tingkatnya belajar video editing. Katanya sih kelas belajarnya santai. Kadang pesertanya ramai, kadang beberapa orang saja. Tapi kegiatan tetap rutin dilaksanakan. Biasanya dari SMA dia pulang dulu ke rumah, mandi dan ganti baju, lalu berangkat ke SMP. Pulang setelah magrib. Sibuk sekali 😅
Nah, bulan Februari ini Alief menerima honor pertamanya yang kemudian ia simpan semua di dalam rekening.
Ibu mana sih yang nggak senang anaknya begini? Saya sangat senang. Namun, rasa senang saya bukan semata soal uang yang dihasilkan, tetapi soal banyaknya kemajuan yang terjadi pada kepribadian Alief, salah duanya adalah keberanian dan kepercayaan diri. Kemampuan Alief tampil di depan banyak orang adalah sesuatu yang dulu mustahil akan saya lihat dari dirinya.
Berani dan Percaya Diri |
Berani dan Percaya Diri
Ada banyak rasa percaya diri Alief yang saya kagumi. Contoh paling sederhana saat ia tampil di depan kamera, bisa lancar berkata dan bergaya.
Di kepanitiaan acara sekolah, dia masuk tim sponsor yang bertugas membuat proposal, dan bertemu dengan orang penting di perusahaan, membicarakan maksud dan tujuan dengan jelas dan rinci, semua itu bisa dilakukannya dengan mudah.
Kemampuan berbahasa juga yang membuatnya pernah diikutsertakan dalam lomba-lomba debat antar sekolah, baik dalam bahasa Indonesia, maupun bahasa Inggris.
Alief juga memiliki gaya berkomunikasi yang baik dengan guru-gurunya, baik dengan guru saat SMP maupun kini di SMA. Ia dekat dengan pembina OSIS dan wali kelas, dan cukup di kenal di sekolah karena aktif di banyak kegiatan. Mungkin, berkat hubungan baik yang terjalin, serta rajin bantu-bantu kegiatan dengan tanpa pamrih, yang membuatnya ditawari mengajar video editing di SMP. Hal lain juga terjadi, Alief pernah jadi alumni tamu pada saat kegiatan LDK SMP.
Alief sekarang bukanlah Alief yang dulu. Dulu, jangankan bertemu dan tampil di depan orang banyak, pergi ke kasir di minimarket sendirian saja tidak berani. Padahal tidak saya tinggal, cuma melihat dari jarak tertentu. Di tempat cukur rambut juga begitu. Buat ngomong ke mas tukang cukur aja, bilang mau potong rambut model ini itu, dia nggak mau. Katanya malu. Sama tukang es kelapa juga nggak berani bilang mau pesan air kelapa tanpa es atau pakai es. Semua harus saya.
Dulu, kepercayaan diri Alief sangat bermasalah. Sekarang, jangankan ngomong sama kasir atau tukang cukur, sama orang di perusahaan yang mau sponsori acara saja dia berani. Sekarang bisa lancar menjelaskan sebuah produk, bisa lancar ngevlog di tempat ramai, dan bisa tampil ngajar di depan siswa-siswi SMP.
Kepercayaan diri dan kemampuan berbicara inilah yang bikin saya bahagia. Soal honor, alhamdulillah bonusnya.
Ada banyak rasa percaya diri Alief yang saya kagumi. Contoh paling sederhana saat ia tampil di depan kamera, bisa lancar berkata dan bergaya.
Di kepanitiaan acara sekolah, dia masuk tim sponsor yang bertugas membuat proposal, dan bertemu dengan orang penting di perusahaan, membicarakan maksud dan tujuan dengan jelas dan rinci, semua itu bisa dilakukannya dengan mudah.
Kemampuan berbahasa juga yang membuatnya pernah diikutsertakan dalam lomba-lomba debat antar sekolah, baik dalam bahasa Indonesia, maupun bahasa Inggris.
Alief juga memiliki gaya berkomunikasi yang baik dengan guru-gurunya, baik dengan guru saat SMP maupun kini di SMA. Ia dekat dengan pembina OSIS dan wali kelas, dan cukup di kenal di sekolah karena aktif di banyak kegiatan. Mungkin, berkat hubungan baik yang terjalin, serta rajin bantu-bantu kegiatan dengan tanpa pamrih, yang membuatnya ditawari mengajar video editing di SMP. Hal lain juga terjadi, Alief pernah jadi alumni tamu pada saat kegiatan LDK SMP.
Alief sekarang bukanlah Alief yang dulu. Dulu, jangankan bertemu dan tampil di depan orang banyak, pergi ke kasir di minimarket sendirian saja tidak berani. Padahal tidak saya tinggal, cuma melihat dari jarak tertentu. Di tempat cukur rambut juga begitu. Buat ngomong ke mas tukang cukur aja, bilang mau potong rambut model ini itu, dia nggak mau. Katanya malu. Sama tukang es kelapa juga nggak berani bilang mau pesan air kelapa tanpa es atau pakai es. Semua harus saya.
Dulu, kepercayaan diri Alief sangat bermasalah. Sekarang, jangankan ngomong sama kasir atau tukang cukur, sama orang di perusahaan yang mau sponsori acara saja dia berani. Sekarang bisa lancar menjelaskan sebuah produk, bisa lancar ngevlog di tempat ramai, dan bisa tampil ngajar di depan siswa-siswi SMP.
Kepercayaan diri dan kemampuan berbicara inilah yang bikin saya bahagia. Soal honor, alhamdulillah bonusnya.
Bersama teman-teman sekolah |
Video Produk ASUS
Di antara video tema sekolah, terselip video produk hp dan laptop ASUS di channel Onedox.
Teman-teman tentu tahu, saya merupakan salah satu blogger ASUS yang aktif promosi produk ASUS melalui blog dan media sosial. Namun saya tidak ingin Alief melakukan seperti yang saya lakukan hanya berdasarkan keinginan saya.
Kendati saya punya pengalaman lebih dulu menjadi pembuat konten, tidak berarti saya lebih pintar dari Alief, tidak pula merasa berhak untuk menyetir Alief dalam berkarya. Tugas saya sebatas memberi ilmu yang sesuai dengan apa yang ia sukai, dan mengingatkan untuk membuat konten yang baik dan bermanfaat, serta membekali perangkat yang cocok dengan kebutuhan.
Tahun lalu pernah ada tawaran kerjasama membuat video produk makanan, minuman, dan produk perawatan rambut untuk anak muda. Honornya lumayan. Saya bujuk Alief agar mau terima kerjasamanya, tapi Alief menolak karena konsep dan materi video ditentukan, ia merasa tidak bebas dan dibatasi. Dia ingin video kerjasama itu memakai latar belakang cerita anak sekolah. Karena nggak boleh, ya sudah lewat. Intinya, kalau nggak cocok, meski ada fee lumayan, gak akan diambil. Yang gak ada fee, tapi dia suka, ya dia kerjakan.
Entah nanti saat dia sudah lulus SMA dan jadi mahasiswa, mungkin Alief sudah mau membuka diri untuk bikin video tanpa nuansa anak SMA lagi. Sebetulnya mirip saya juga. Kadang kalau ada tawaran untuk IG @travelerien yang temanya nggak nyambung dengan nuansa travel, nggak saya ambil. Kecuali masih bisa disesuaikan sedikit-sedikit okelah. Kalau nggak bisa banget, nggak akan saya paksakan, meski bayarannya lumayan. Atau kalau mau bebas, saya alihkan ke akun @katerinadaily, sayangnya akun itu jarang dilirik karena followernya masih sedikit haha. Ya, untuk paid promote biasanya yang diincar akun @travelerien yang followernya udah 14K itu.
Balik lagi ke channel Alief, soal video produk ASUS, semua dibuat atas keinginan Alief sendiri. Dia memang pengguna produk ASUS, dan menyukainya. Saya tidak pernah ikut campur dalam konten produk ASUS yang dia buat. Dia yang punya ide, dia yang eksekusi. Dari ROG Phone 1, ROG Phone 2, hingga ZenBook Duo, semua ide video dari Alief sendiri.
Video review ASUS yang ada di channel Onedox adalah cara Alief berbagi ilmu dan informasi kepada penggemarnya tentang perangkat yang digunakan untuk membuat konten. Mulai dari pengambilan gambar, proses editing, hingga menjadi karya yang bisa dipajang.
Di antara video tema sekolah, terselip video produk hp dan laptop ASUS di channel Onedox.
Teman-teman tentu tahu, saya merupakan salah satu blogger ASUS yang aktif promosi produk ASUS melalui blog dan media sosial. Namun saya tidak ingin Alief melakukan seperti yang saya lakukan hanya berdasarkan keinginan saya.
Kendati saya punya pengalaman lebih dulu menjadi pembuat konten, tidak berarti saya lebih pintar dari Alief, tidak pula merasa berhak untuk menyetir Alief dalam berkarya. Tugas saya sebatas memberi ilmu yang sesuai dengan apa yang ia sukai, dan mengingatkan untuk membuat konten yang baik dan bermanfaat, serta membekali perangkat yang cocok dengan kebutuhan.
Tahun lalu pernah ada tawaran kerjasama membuat video produk makanan, minuman, dan produk perawatan rambut untuk anak muda. Honornya lumayan. Saya bujuk Alief agar mau terima kerjasamanya, tapi Alief menolak karena konsep dan materi video ditentukan, ia merasa tidak bebas dan dibatasi. Dia ingin video kerjasama itu memakai latar belakang cerita anak sekolah. Karena nggak boleh, ya sudah lewat. Intinya, kalau nggak cocok, meski ada fee lumayan, gak akan diambil. Yang gak ada fee, tapi dia suka, ya dia kerjakan.
Entah nanti saat dia sudah lulus SMA dan jadi mahasiswa, mungkin Alief sudah mau membuka diri untuk bikin video tanpa nuansa anak SMA lagi. Sebetulnya mirip saya juga. Kadang kalau ada tawaran untuk IG @travelerien yang temanya nggak nyambung dengan nuansa travel, nggak saya ambil. Kecuali masih bisa disesuaikan sedikit-sedikit okelah. Kalau nggak bisa banget, nggak akan saya paksakan, meski bayarannya lumayan. Atau kalau mau bebas, saya alihkan ke akun @katerinadaily, sayangnya akun itu jarang dilirik karena followernya masih sedikit haha. Ya, untuk paid promote biasanya yang diincar akun @travelerien yang followernya udah 14K itu.
Balik lagi ke channel Alief, soal video produk ASUS, semua dibuat atas keinginan Alief sendiri. Dia memang pengguna produk ASUS, dan menyukainya. Saya tidak pernah ikut campur dalam konten produk ASUS yang dia buat. Dia yang punya ide, dia yang eksekusi. Dari ROG Phone 1, ROG Phone 2, hingga ZenBook Duo, semua ide video dari Alief sendiri.
Video review ASUS yang ada di channel Onedox adalah cara Alief berbagi ilmu dan informasi kepada penggemarnya tentang perangkat yang digunakan untuk membuat konten. Mulai dari pengambilan gambar, proses editing, hingga menjadi karya yang bisa dipajang.
ZenBook Duo |
Perangkat Content Creator
Jika membuka tampilan halaman utama Channel Onedox, baris ketiga berisi deretan video produk ASUS yang Alief review. Di sana ada ROG Phone 1, ROG Phone 2, dan ZenBook Duo.
Tahun lalu, ROG Phone 1 banyak dipakai Alief untuk berbagai aktivitas. Tapi yang pasti, paling sering digunakan untuk bermain game, dan dipakai untuk membuat video.
Dulu, saat belum punya mikrofon untuk vlog, ROG Phone 1 sering berfungsi sebagai mic. Itu kenapa dalam video-video yang dibuat tahun lalu, Alief sering terlihat berbicara sambil memegang ROG Phone 1. Orang mengira Alief sedang sengaja pamer HP ROG karena ditampakkan berulang kali dekat wajah. Padahal, dalam scene itu Alief sedang menjadikan HP sebagai mic 😂
Padahal, kalau dipikir-pikir, prasangka sedang pamer malah memunculkan komentar kepo dari penonton yang kemudian meminta informasi lebih jauh tentang HP yang Alief pakai. Secara tidak sengaja, jadi semacam promosi buat ROG Phone 1 hehe.
Setelah punya mic BOYA, HP ROG tidak lagi dipakai sebagai mic. HP ROG dipakai untuk ambil video saja, bergantian dengan kamera DSLR. Selanjutnya, Alief memakai ROG Phone 2 untuk video-video terbarunya di tahun 2020. Kualitas gambar tentu saja semakin baik karena spesifikasi kamera untuk video di ROG Phone 2 lebih bagus. Baterainya pun luar biasa, 6000mAH! Bikin kegiatan syuting bisa berlama-lama tanpa dijeda oleh urusan habis batre.
Untuk keperluan editing video, dulu Alief pakai PC. Setelah punya ZenBook UM431 AMD Series, semua urusan editing pindah ke laptop. Setahun belakangan ini aplikasi edit video yang digunakan Alief adalah Davinci Resolve 16. Aplikasi video editor canggih ini lancar digunakan di ZenBook UM431. Namun, setelah ada ZenBook Duo, proses editing video jauh lebih ngebut.
ZenBook Duo
ZenBook Duo diluncurkan di Indonesia pada tgl. 11 Desember 2019 dalam acara bertajuk "The Laptop of Tomorrow". Acara peluncuran dihadiri oleh Rich Brian selaku brand ambassador ZenBook Duo & ZenBook Pro Duo. Spesialnya, Alief bisa hadir di acara ini atas undangan ASUS.
Kehadiran Alief memberi banyak arti bagi dirinya sendiri. Jadi momen pertama kali melihat langsung peluncuran produk ASUS, merk perangkat yang selama ini ia gunakan untuk membuat konten. Dapat bertemu Agung Hapsah, youtuber kondang yang selama ini dia idolakan, serta para content creator ternama lainnya seperti Arief Muhammad, Benny Lim, dan Raditya Dika.
Saya senang sekali Alief bisa hadir, acara yang menurut saya memang "Alief Banget". Selain mendapat kesempatan bertemu dengan para content creator hebat tadi, Alief juga bisa berkenalan langsung dengan ZenBook Duo dan ZenBook Pro Duo, laptopnya Content Creator.
Alhamdulillah 2 minggu setelah peluncuran (minggu ke-3 Desember 2019), akhirnya Alief bisa menjajal ZenBook Duo, tepat saat memasuki liburan semester 1 yang berbarengan dengan libur tahun baru 2020. Momen yang pas sekali buat Alief karena bisa merasakan kehebatan ZenBook Duo saat punya banyak waktu senggang. Kebetulan di musim liburan itu kami sedang tidak bepergian ke mana pun. Alief bisa berpuas ria main ZenBook Duo dan ia berhasil menyelesaikan 4 video selama libur. Produktif sekali!
Baca juga: Nonton Rich Brian di Event ZenBook The Laptop of Tomorrow (klik)
ZenBook Duo, Laptop Canggih Sangat Cocok Buat Editing Video
Sampai saat ini, saya belum memiliki pengalaman khusus dengan ZenBook Duo. Selama berada di rumah, laptop ini dipakai oleh Alief seorang. Pernah pinjam sesekali, buat nonton drama Korea di Netflix 😂
Ya, mumpung pakai laptop dengan layar terbaik di kelasnya, pasti hebat untuk pengalaman menonton yang sifatnya untuk hiburan.
Saya juga seorang content creator, tapi kebutuhan saya akan laptop sudah cukup dengan menggunakan ZenBook UX31UAL. Saya tidak punya pekerjaan mendesain atau pun editing yang mengharuskan pakai laptop secanggih ZenBook Duo. Kalau Alief, iya perlu banget.
Ada banyak keunggulan dalam ZenBook Duo. Tapi ada dua hal yang paling Alief sukai yaitu kemampuan editing video yang super kencang, dan adanya Screenpad Plus. Pengalaman akan dua hal tersebut diceritakan oleh Alief melalui videonya, bisa ditonton pada link berikut: Review ZenBook Duo (klik).
Setelah ini saya akan mengulas sedikit tentang ZenBook Duo.
ScreenPad Plus
"Screenpad Plus paling berguna buat editing soalnya kita jadi bisa liat interface lebih banyak," ujar Alief.
ZenBook Duo merupakan laptop pertama di dunia yang hadir dengan ScreenPad Plus, yaitu sebuah layar interaktif yang dilengkapi dengan fitur khusus untuk menunjang kebutuhan multitasking dan menghadirkan pengalaman penggunaan layar ganda di mana saja.
ScreenPad Plus pada dasarnya merupakan layar kedua dengan ukuran setengah dari layar utama. Dengan kata lain ukuran resolusi ScreenPad Plus di ZenBook Duo UX481 juga sama seperti layar utamanya dan memiliki kualitas panel yang sama dengan layar utamanya.
ScreenPad Plus hadir dengan ukuran layar yang jauh lebih besar dan dirancang khusus untuk memaksimalkan produktivitas.
Jika membuka tampilan halaman utama Channel Onedox, baris ketiga berisi deretan video produk ASUS yang Alief review. Di sana ada ROG Phone 1, ROG Phone 2, dan ZenBook Duo.
Tahun lalu, ROG Phone 1 banyak dipakai Alief untuk berbagai aktivitas. Tapi yang pasti, paling sering digunakan untuk bermain game, dan dipakai untuk membuat video.
Dulu, saat belum punya mikrofon untuk vlog, ROG Phone 1 sering berfungsi sebagai mic. Itu kenapa dalam video-video yang dibuat tahun lalu, Alief sering terlihat berbicara sambil memegang ROG Phone 1. Orang mengira Alief sedang sengaja pamer HP ROG karena ditampakkan berulang kali dekat wajah. Padahal, dalam scene itu Alief sedang menjadikan HP sebagai mic 😂
Padahal, kalau dipikir-pikir, prasangka sedang pamer malah memunculkan komentar kepo dari penonton yang kemudian meminta informasi lebih jauh tentang HP yang Alief pakai. Secara tidak sengaja, jadi semacam promosi buat ROG Phone 1 hehe.
Setelah punya mic BOYA, HP ROG tidak lagi dipakai sebagai mic. HP ROG dipakai untuk ambil video saja, bergantian dengan kamera DSLR. Selanjutnya, Alief memakai ROG Phone 2 untuk video-video terbarunya di tahun 2020. Kualitas gambar tentu saja semakin baik karena spesifikasi kamera untuk video di ROG Phone 2 lebih bagus. Baterainya pun luar biasa, 6000mAH! Bikin kegiatan syuting bisa berlama-lama tanpa dijeda oleh urusan habis batre.
Untuk keperluan editing video, dulu Alief pakai PC. Setelah punya ZenBook UM431 AMD Series, semua urusan editing pindah ke laptop. Setahun belakangan ini aplikasi edit video yang digunakan Alief adalah Davinci Resolve 16. Aplikasi video editor canggih ini lancar digunakan di ZenBook UM431. Namun, setelah ada ZenBook Duo, proses editing video jauh lebih ngebut.
ASUS ZenBook Duo |
ZenBook Duo
ZenBook Duo diluncurkan di Indonesia pada tgl. 11 Desember 2019 dalam acara bertajuk "The Laptop of Tomorrow". Acara peluncuran dihadiri oleh Rich Brian selaku brand ambassador ZenBook Duo & ZenBook Pro Duo. Spesialnya, Alief bisa hadir di acara ini atas undangan ASUS.
Kehadiran Alief memberi banyak arti bagi dirinya sendiri. Jadi momen pertama kali melihat langsung peluncuran produk ASUS, merk perangkat yang selama ini ia gunakan untuk membuat konten. Dapat bertemu Agung Hapsah, youtuber kondang yang selama ini dia idolakan, serta para content creator ternama lainnya seperti Arief Muhammad, Benny Lim, dan Raditya Dika.
Saya senang sekali Alief bisa hadir, acara yang menurut saya memang "Alief Banget". Selain mendapat kesempatan bertemu dengan para content creator hebat tadi, Alief juga bisa berkenalan langsung dengan ZenBook Duo dan ZenBook Pro Duo, laptopnya Content Creator.
Alhamdulillah 2 minggu setelah peluncuran (minggu ke-3 Desember 2019), akhirnya Alief bisa menjajal ZenBook Duo, tepat saat memasuki liburan semester 1 yang berbarengan dengan libur tahun baru 2020. Momen yang pas sekali buat Alief karena bisa merasakan kehebatan ZenBook Duo saat punya banyak waktu senggang. Kebetulan di musim liburan itu kami sedang tidak bepergian ke mana pun. Alief bisa berpuas ria main ZenBook Duo dan ia berhasil menyelesaikan 4 video selama libur. Produktif sekali!
Baca juga: Nonton Rich Brian di Event ZenBook The Laptop of Tomorrow (klik)
Alief berjumpa Agung Hapsah di acara peluncuran ZenBook Duo & ZenBook Pro Duo (11/12/2019) |
ZenBook Duo, Laptop Canggih Sangat Cocok Buat Editing Video
Sampai saat ini, saya belum memiliki pengalaman khusus dengan ZenBook Duo. Selama berada di rumah, laptop ini dipakai oleh Alief seorang. Pernah pinjam sesekali, buat nonton drama Korea di Netflix 😂
Ya, mumpung pakai laptop dengan layar terbaik di kelasnya, pasti hebat untuk pengalaman menonton yang sifatnya untuk hiburan.
"ZenBook Duo UX481 menggunakan layar beresolusi Full HD dengan tingkat reproduksi warna kelas profesional, yaitu pada color space sRGB hingga 100%. Tidak hanya itu, warna yang dihasilkan di layar laptop ini juga akurat karena telah dikalibrasi dan telah mengantongi sertifikasi Pantone Validated Display."
Saya juga seorang content creator, tapi kebutuhan saya akan laptop sudah cukup dengan menggunakan ZenBook UX31UAL. Saya tidak punya pekerjaan mendesain atau pun editing yang mengharuskan pakai laptop secanggih ZenBook Duo. Kalau Alief, iya perlu banget.
Ada banyak keunggulan dalam ZenBook Duo. Tapi ada dua hal yang paling Alief sukai yaitu kemampuan editing video yang super kencang, dan adanya Screenpad Plus. Pengalaman akan dua hal tersebut diceritakan oleh Alief melalui videonya, bisa ditonton pada link berikut: Review ZenBook Duo (klik).
Setelah ini saya akan mengulas sedikit tentang ZenBook Duo.
ScreenPad Plus |
ScreenPad Plus
"Screenpad Plus paling berguna buat editing soalnya kita jadi bisa liat interface lebih banyak," ujar Alief.
ZenBook Duo merupakan laptop pertama di dunia yang hadir dengan ScreenPad Plus, yaitu sebuah layar interaktif yang dilengkapi dengan fitur khusus untuk menunjang kebutuhan multitasking dan menghadirkan pengalaman penggunaan layar ganda di mana saja.
ScreenPad Plus pada dasarnya merupakan layar kedua dengan ukuran setengah dari layar utama. Dengan kata lain ukuran resolusi ScreenPad Plus di ZenBook Duo UX481 juga sama seperti layar utamanya dan memiliki kualitas panel yang sama dengan layar utamanya.
ScreenPad Plus hadir dengan ukuran layar yang jauh lebih besar dan dirancang khusus untuk memaksimalkan produktivitas.
ZenBook Duo ditenagai oleh prosesor Intel terkini, yaitu 10th Gen Intel® Core™. |
Baterai dan Pen |
1 x USB 3.1 Type-A (Gen2), 1 x Combo Audio Jack |
1 x USB 3.1 Type-A (Gen1), 1 x USB 3.1 Type-C (Gen2), 1 x HDMI |
Mobilitas untuk Content Creator
ZenBook Duo UX481 merupakan laptop premium untuk para content creator yang lebih membutuhkan laptop ringkas dengan dua layar. Untuk mendukung kegiatan para penggunanya, laptop ini tidak hanya dilengkapi dengan ScreenPad Plus tetapi juga layar terbaik di kelasnya.
ZenBook Duo UX481 menggunakan layar beresolusi Full HD dengan tingkat reproduksi warna kelas profesional, yaitu pada color space sRGB hingga 100%. Tidak hanya itu, warna yang dihasilkan di layar laptop ini juga akurat karena telah dikalibrasi dan telah mengantongi sertifikasi Pantone Validated Display. Bisa dikatakan bahwa laptop ini juga cocok untuk para profesional kreatif yang sering bekerja dengan aplikasi kreatif standar seperti editor foto atau ilustrator.
ZenBook Duo UX481 ditenagai oleh 10th Gen Intel® Core™ Processor dengan opsi mulai dari Intel® Core™ i5-10210U serta Intel® Core™ i7-10510U. Kedua prosesor tersebut hadir dengan performa yang telah dioptimalkan dan mampu tampil lebih baik dari generasi sebelumnya. Tidak hanya itu, prosesor Intel generasi ke-10 kali ini juga hadir dengan konsumsi daya yang lebih rendah dan membuat ZenBook Duo UX481 dapat bertahan lebih lama tanpa perlu terhubung ke sumber listrik.
Menjalani hobi akan membuat seseorang merasa senang dan tenang, sehingga hidup terasa lebih bermakna.
Hobi membuat video dan "bermain" dengan aplikasi editing video adalah cara Alief mengisi waktu senggang. Jika kemudian hobi tersebut ternyata menghasilkan, berarti sudah menjadi jalannya rejeki untuk menghampiri. Tentu baik untuk diseriusi, namun bukan sampai menjadi semacam pekerjaan. Belum saatnya buat Alief.
Alief masih seorang pelajar, kegiatan utamanya belajar. Bekerja dan mencari uang adalah kewajiban suami saya. Kebutuhan hidup Alief masih jadi tanggung jawab kami sebagai orang tuanya. Jadi, ketika saya mendukung Alief jadi content creator di Youtube, saya sedang tidak mengekspose Alief menjadi seorang pekerja yang harus menghasilkan uang.
Alhamdulillah.
Saya bersyukur atas apa yang Alief capai kali ini, yaitu Kepercayaan Diri dan Kemampuan Mengatur Waktu.
Semoga di lain waktu, ada cerita lain lagi tentang Alief.
ZenBook Duo UX481 merupakan laptop premium untuk para content creator yang lebih membutuhkan laptop ringkas dengan dua layar. Untuk mendukung kegiatan para penggunanya, laptop ini tidak hanya dilengkapi dengan ScreenPad Plus tetapi juga layar terbaik di kelasnya.
ZenBook Duo UX481 menggunakan layar beresolusi Full HD dengan tingkat reproduksi warna kelas profesional, yaitu pada color space sRGB hingga 100%. Tidak hanya itu, warna yang dihasilkan di layar laptop ini juga akurat karena telah dikalibrasi dan telah mengantongi sertifikasi Pantone Validated Display. Bisa dikatakan bahwa laptop ini juga cocok untuk para profesional kreatif yang sering bekerja dengan aplikasi kreatif standar seperti editor foto atau ilustrator.
ZenBook Duo UX481 ditenagai oleh 10th Gen Intel® Core™ Processor dengan opsi mulai dari Intel® Core™ i5-10210U serta Intel® Core™ i7-10510U. Kedua prosesor tersebut hadir dengan performa yang telah dioptimalkan dan mampu tampil lebih baik dari generasi sebelumnya. Tidak hanya itu, prosesor Intel generasi ke-10 kali ini juga hadir dengan konsumsi daya yang lebih rendah dan membuat ZenBook Duo UX481 dapat bertahan lebih lama tanpa perlu terhubung ke sumber listrik.
Soal grafis, beberapa varian ZenBook Duo UX481 ditenagai oleh chip grafis NVIDIA GeForce MX250. Meski performanya tidak sekencang GeForce RTX2060 di ZenBook Pro Duo UX581, GefOrce MX250 tetap powerful untuk menjalankan berbagai aplikasi kreatif seperti photo editor. Performa ZenBook Duo UX481 juga lebih kencang berkat dukungan RAM DDR4 berkapasitas hingga 16GB serta NVMe PCIe SSD hingga 1TB.
Content creator juga butuh dukungan orang tua :D |
Main Spec. |
ASUS ZenBook Duo UX481
|
CPU
|
Intel® Core™ i5-10210U Processor 1.6 GHz (6M Cache, up to 4.2 GHz)
Intel® Core™ i7-10510U Processor 1.8 GHz (8M Cache, up to 4.9 GHz)
|
Operating System
|
Windows 10
|
Memory
|
8GB DDR4 (Core i5 Variant)
16GB DDR4 (Core i7 variant)
|
Storage
|
512GB M.2 NVMe PCIe SSD
1TB M.2 NVMe PCIe SSD
|
Display
|
Main Display:
14” (16:9) IPS FHD (1920x1080), 100% sRGB, Pantone Validated Display, 300nits
ScreenPad Plus:
12,6” (16:4,5) FHD Touch Screen (1920x240) wide-view
|
Graphics
|
Intel UHD Graphics 630
NVIDIA GeForce MX250 with 2GB VRAM
|
Input/Output
|
1 x USB 3.1 Type-A (Gen1), 1 x USB 3.1 Type-A (Gen2), 1 x USB 3.1 Type-C (Gen2), 1 x Combo Audio Jack, 1 x HDMI
|
Camera
|
IR HD Web Camera (support Windows Hello facial recognition)
|
Connectivity
|
Wi-Fi 5(802.11ax) 2*2 + Bluetooth 5.0
|
Audio
|
Built-in Harman / Kardon certified speaker, Built-in array microphone
|
Battery
|
70WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion
|
Dimension
|
32.3(W) x 22.3(D) x 1.99 ~ 1.99 (H) cm
|
Weight
|
1,5Kg
|
Colors
|
Celestial Blue
|
Price
|
Rp16.299.000 (Core i5, UMA, 8GB/512GB)
Rp18.299.000 (Core i5, MX250, 8GB/512GB)
Rp20.299.000 (Core i7, MX250, 16GB/512GB)
Rp23.999.000 (Core i7, MX250, 16GB/1TB)
|
ZENBOOK DUO - LAPTOP CONTENT CREATOR
Dukungan Untuk Content Creator |
Menjalani hobi akan membuat seseorang merasa senang dan tenang, sehingga hidup terasa lebih bermakna.
Hobi membuat video dan "bermain" dengan aplikasi editing video adalah cara Alief mengisi waktu senggang. Jika kemudian hobi tersebut ternyata menghasilkan, berarti sudah menjadi jalannya rejeki untuk menghampiri. Tentu baik untuk diseriusi, namun bukan sampai menjadi semacam pekerjaan. Belum saatnya buat Alief.
Alief masih seorang pelajar, kegiatan utamanya belajar. Bekerja dan mencari uang adalah kewajiban suami saya. Kebutuhan hidup Alief masih jadi tanggung jawab kami sebagai orang tuanya. Jadi, ketika saya mendukung Alief jadi content creator di Youtube, saya sedang tidak mengekspose Alief menjadi seorang pekerja yang harus menghasilkan uang.
Alhamdulillah.
Saya bersyukur atas apa yang Alief capai kali ini, yaitu Kepercayaan Diri dan Kemampuan Mengatur Waktu.
Semoga di lain waktu, ada cerita lain lagi tentang Alief.