Aston Hotel & Residence Balikpapan memiliki pemandangan laut sebagai suguhan utama. Sebuah kelebihan yang membuat saya mudah untuk jatuh hati. Tapi tentu bukan panorama ciamik saja yang ia punya, hotel bintang empat ini juga mengedepankan kenyamanan, layanan prima, keramahan yang mengesankan, serta fasilitas lengkap untuk tamu yang datang dengan tujuan berlibur maupun bekerja dan berbisnis. Apa saja yang menarik dari Aston Balikpapan?
|
Aston Hotel Balikpapan |
15 Menit dari Bandara SAMS Sepinggan
Saya sudah cukup lama tidak berkunjung ke Balikpapan. Terakhir datang ketika bandara baru Balikpapan baru saja diresmikan dengan nama baru yaitu Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.
Setelah penerbangan 2 jam dari Jakarta dengan Batik Air, Jumat sore (6/9/2019) saya tiba di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. Tak ada yang berbeda dengan bandara, masih seperti yang dulu pernah saya lihat, megah dalam balutan desain nan modern.
Sudah diketahui oleh banyak orang, bandara SAMS Sepinggan Balikpapan adalah bandara paling ciamik yang dimiliki Indonesia. Di dalamnya terdapat sejumlah fasilitas gratis yang bisa dinikmati para pengguna bandara, di antaranya tempat rileksasi,
reading corner,
airport cinema, hingga toilet 3D! Bila sedang ada pekerjaan di Balikpapan, suami saya paling suka berfoto dengan fasilitas tersebut, lalu menunjukkannya pada saya. Bukan maksud suami bertingkah norak, melainkan bentuk bangga yang dibagi agar saya tahu bahwa Balikpapan punya bandara berfasilitas keren.
|
Akhirnya ASUS roadshow ke Balikpapan |
Dari Jakarta saya membawa sejumlah barang seberat 27 kg terdiri dari
banner, majalah ASUS Product Guide, souvenir, hingga koper berisi barang pribadi. Dari barang bawaan tersebut, sudah bisa ditebak kedatangan saya ke Balikpapan bukan untuk liburan, melainkan dalam rangka kegiatan ASUS Gathering bersama bloggers dan netizens Balikpapan.
ASUS Indonesia merupakan produsen laptop nomor satu di Indonesia, ia menjadi pendukung utama atas kegiatan saya ke Balikpapan. Bahkan, Account Manager ASUS Balikpapan, Mas David Windra sendiri yang melakukan penjemputan ke bandara, sekaligus mengantar saya ke Aston Hotel Balikpapan.
Waktu tempuh bandara ke hotel kurang lebih 15 menit saja. Cukup singkat, bukan? Memang sedekat itu jarak antara bandara dengan hotel, ditambah tanpa macet, bikin suka.
|
With David Windra, Account Manager ASUS Balikpapan. Loc. Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan |
Lokasi Strategis di Jantung Kota Balikpapan
Sejumlah hotel berbintang berdiri megah di sepanjang tepi laut Kota Balikpapan. Beberapa di antaranya pernah saya masukkan dalam daftar pilihan tempat acara sekaligus menginap, tapi kemudian terhapus dengan sendirinya setelah hati menjadi condong pada Aston Hotel yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 7 Klandasan Ilir, Kota Balikpapan.
Salah satu alasan sederhana atas kecenderungan saya pada Aston berasal dari keramahan dan kesabaran yang diberikan oleh Iin Hermawan dalam melayani berbagai permintaan pesanan saya yang segambreng. Ia informatif, komunikatif, dan aktif memberi masukan positif sejak pertama kali saya menghubunginya sehingga membuat saya jadi sreg. Tim sales hotel lain bisa jadi punya standar pelayanan yang sama, tapi rasa sreg akan menuju pada orang tertentu saja.
Setiap bikin acara saya selalu mempertimbangkan letak tempat acara karena sebisa mungkin lokasi yang dipilih dapat mempermudah kehadiran para undangan. Nah, Aston Hotel terletak di jantung Kota Balikpapan, lokasinya strategis mudah diakses dari mana pun dan pakai apa pun.
Prioritas saya di Balikpapan hanya untuk kesuksesan acara ASUS, jadi saya memilih tempat berdasarkan kebutuhan acara, bukan kebutuhan pribadi saya. Tempat acara, menu makan siang bloggers, serta lokasi yang mudah dijangkau dari banyak tempat adalah prioritas. Urusan kamar dan makanan untuk saya selama di hotel nomor sekian. Tapi, bukan ASUS namanya jika tak memberikan budget bagus untuk akomodasi. Jadi, saya bisa mendapatkan yang terbaik dari Aston Hotel Balikpapan baik untuk keperluan acara maupun untuk saya pribadi sebagai pelaksana acara.
|
Pemandangan Kota Balikpapan dari kamar di lantai 7 Aston Hotel Balikpapan |
|
Awalnya Pesan Superior Room
Afit BLUS seorang Digital Nomad dari Jogja menjadi partner saya selama berkegiatan di Balikpapan. Ia akan membantu saya presentasi product saat acara. So, saya perlu memesan 2 kamar di Aston.
Mulanya Iin menawarkan Superior Room, harganya di 500 ribuan saja. Tetapi di hari keberangkatan ke Balikpapan saya berubah pikiran. Saya melihat gambar Executive Room yang dikirim oleh Iin lewat Whatsapp memiliki ukuran lebih luas dengan desain dan fasilitas ala
residence. Di dalamnya terdapat ruang duduk, dapur, 2 kamar mandi, 2 kamar tidur, dan ada balkon. Harga satuan kamar tipe ini memang lebih mahal, tapi jadi lebih murah ketimbang saya memesan 2 kamar Superior.
Saya anggap Executive Room lebih cocok buat kami. Selain mempermudah kami bertemu untuk berdiskusi mengenai persiapan acara, saya juga bisa mengajak teman blogger Balikpapan yang saya kenal untuk gabung di hotel, menemani saya menginap.
|
Superior Room Aston Hotel Balikpapan |
Executive Room Kamar Lama
Jumat (6/9/2019) Afit tiba lebih pagi di Balikpapan, sedangkan saya baru sampai pada sore harinya. Ada sedikit miskomunikasi antara Iin dengan resepsionis hotel. Ketika check-in Afit diminta melakukan pembayaran tunai senilai harga kamar. Padahal saya sudah melakukan DP dari keseluruhan paket acara dan kamar, dan sesuai kesepakatan sisanya dilakukan di akhir saat saya check out. Jadi saat datang mestinya Afit check-in saja, tidak melakukan pembayaran apapun.
Saat Afit check-in saya masih dalam penerbangan menuju Balikpapan. Setibanya di hotel hal tersebut langsung saya sampaikan ke Iin. Iin menanggapi dengan baik dan mengatakan akan segera mengembalikan pembayaran tunai yang dilakukan oleh Afit. Ok, sampai di situ kesalahpahaman selesai.
Executive Room yang saya pesan terletak di lantai 19, kamar nomor 1911. Kamar ini memiliki view ke kolam renang infinity dan laut yang bisa dilihat langsung dari balkon, maupun dari jendela yang terdapat di masing-masing kamar tidur. Saya suka!
Semua tampak baik ketika saya masuk. Namun kemudian saya merasa kurang sreg. Saya mendapati tirai jendela tidak bisa dibuka, cahaya lampu minim sehingga kamar tidur agak gelap, serta cermin tua di kamar mandi yang terlihat seperti dikelilingi bercak-bercak. Sebagai perempuan dengan keberanian yang minim, apalagi suka membayangkan hal-hal horor, kamar ini membuat saya tidak nyaman.
|
Executive Room Aston Hotel Balikpapan tipe residence |
Kamar Tak Cocok, Pindah Ganti Kamar
Bagi sebagian orang, alasan dari rasa tidak sreg yang saya alami mungkin hanya hal sepele. Tapi bagi saya hal itu mengganggu kenyamanan.
Di siang hari saya ingin ada cahaya alami masuk lewat jendela, tapi bagaimana bisa dibuka kalau gordennya macet? Mau menikmati pemandangan jadi nggak bisa. Di tambah cahaya lampu kamar redup, kondisi remang-remang bikin saya membayangkan hal yang tidak-tidak. Bercak-bercak yang muncul di permukaan cermin di kamar mandi penanda umurnya yang sudah tua, membuat saya tidak betah berlama-lama di kamar mandi. Kamar saya pun berada di pojok, makin tambah tak nyaman.
Saat makan malam di T East Restaurant, saya bertemu Iin dan Mas Agung, Executive Housekeeper Aston Hotel Balikpapan. Saya ceritakan keluhan saya, dan kemudian saya dijelaskan bahwa kamar yang saya tempati adalah kamar lama yang belum direnovasi. Jadi, Executive Room itu berjumlah 75 unit, hanya ada di lantai 7 dan 19. Nah, unit di lantai 7 adalah kamar-kamar yang sudah direnovasi dan memiliki tampilan lebih baru, segar, dan benderang. Sedangkan di lantai 19 belum. Pantes kok berasa "tua" banget suasana di kamarnya.
Menurut keterangan Mas Agung, sebetulnya saya sudah dipesankan Executive Room yang baru, tapi nampaknya ada miskomunikasi lagi dengan resepsionis sehingga saya dan Afit ditempatkan di kamar lama. Akhirnya, Mas Agung dan Iin memberikan solusi terbaiknya yaitu memindahkan kami ke kamar 707 di lantai 7, kamar baru yang kondisinya jauh lebih baik. Alhamdulillah kamarnya tersedia, dan malam itu juga kami pindah kamar. Ternyata, kamarnya memang jauh lebih bagus dari kamar sebelumnya.
|
Salah satu dari 2 kamar tidur yang ada di Executive Room |
|
Pemandangan laut dan Kota Balikpapan dari jendela kamar di lantai 7 |
Dua Kamar di Kamar Executive
Executive Room memiliki luas 68 sqm. Kebesaran jika sendirian, kecuali memang tipe orang yang suka dengan kamar besar dan luas. Executive Room ideal untuk tamu dengan keluarga, atau perorangan dengan beberapa teman. Kalau sendirian saja biasanya saya cukup di Superior Room. Kalau mau coba yang paling luas ada Royal Suite, kamar terbesar di Aston dengan layanan paling top.
Saya dan Afit satu kamar. Nah, jangan salah paham soal ini. Kami memang satu kamar, tapi dalam satu kamar besar yang di dalamnya ada kamar-kamar lagi. Jadi, tempat tidurnya terpisah dong. Iyalah, kamarnya saja terpisah, tempat tidurnya otomatis terpisah. Saya menempati kamar utama dengan kamar mandi di dalam, sedangkan Afit di kamar kedua dengan tempat tidur tunggal, dan kamar mandinya di luar.
Kamar utama yang saya tempati menyediakan setrika lengkap dengan mejanya, serta baju mandi/kimono. Saya selalu merasa gembira jika di kamar ada setrikaan. Sebuah kamar seakan tak sempurna tanpa setrikaan. Memang sih, barang macam ini biasanya cuma tersedia di kamar suite. Makanya kalau cuma bisa pesan kamar type standard kudu bawa setrikaan sendiri. Saya sih, kemanapun selalu bawa setrika traveling, nggak peduli nanti bakal di kamar suite atau bukan hehe.
Ditemani Menginap
Executive Room mempunyai ruang duduk dengan sofa dan meja, dilengkapi TV, serta meja kerja dan kursinya. Selain di ruang duduk, TV juga ada di kamar saya, namun tidak ada di kamarnya Afit. Di dapur tersedia alat masak seperti kompor dengan panci, wajan, piring, gelas, sendok garpu, dan air minum dalam dispenser. Untuk membuat minuman tamu bisa menyeduh teh/kopi yang disediakan gratis.
Pemandangan luar bisa dinikmati dari masing-masing kamar, dan juga dari balkon pribadi. Namun hotel mengunci pintu balkon secara permanen demi keselamatan dan suatu alasan. Sebab, kamar kami menghadap ke Kota Balikpapan dan laut, dan persis di bawah kamar ada pemukiman warga.
Lain halnya jika jendela/balkon kamar kami menghadap ke kolam renang, di sana tidak ada pemukiman warga, hanya laut dan kolam renang, maka balkon bisa dibuka, kuncinya selalu tergantung di pintu balkon, bisa dibuka kapan saja.
Tetapi, khusus untuk saya dan Afit, pintu balkon dibuka. Hore!
|
Tidur malam ditemani Rani (kerudung pink) |
|
Teman-teman Bloggers Balikpapan main ke hotel : Kak Ros, Lidha, Mbak Fitri, Aisyah Dian, dan Rani |
Aktivitas Liburan Ditelan Kesibukan
Pemandangan laut dan kolam renang
infinity Aston Hotel Balikpapan sudah menggoda sejak awal, bahkan jauh hari sebelum saya berangkat ke Balikpapan. Terbayang bersantai di balkon menikmati senja hari dengan matahari terbenamnya, atau berendam manja di tengah udara Balikpapan yang belakangan lebih banyak panasnya ketimbang sejuknya, alangkah menyenangkan.
Tapi, saya tahu ke Balikpapan bukan untuk liburan. Jadi, saya tak berharap lebih dapat melakukan apa yang saya bayangkan. Meski demikian, saya tetap mempersiapkan baju renang, topi lebar, kaca mata hitam, dan kamera untuk berfoto-foto di dermaga Aston.
Lantai dua hotel memang memiliki daya tarik tersendiri. Di sana ada restoran di mana salah satu sisinya memiliki view ke arah kolam dan laut, lobi yang menghadap ke laut, dermaga menjorok ke laut, taman view laut, hingga kolam renang yang menghadap ke laut. Area ini bisa jadi tempat favorit, memiliki suasana berlibur yang kental sehingga kapan saja berada di sana akan terasa menyenangkan.
Sayangnya, kegiatan saya selama di Balikpapan sangat padat. Hari Sabtu seharian acara gathering dengan bloggers. Bersiap sejak pagi, dan kelar jelang magrib. Tak sempat lagi duduk-duduk santai, apalagi berenang. Waktu kosong yang ada malah saya gunakan untuk berkumpul dengan rekan bloggers Balikpapan yang main ke hotel, ketemu saya. Sisanya keluar hotel, kulineran di Nam Min dan Kepiting Dandito, dan jalan-jalan ke Mangrove Center Balikpapan.
|
Dermaga Aston Hotel Balikpapan |
|
Dari sini bisa lihat matahari terbit dan terbenam |
|
View dari lobby hotel |
BBQ Time All You Can Eat, Makannya Sop Buntut Mantul
BBQ Time hadir tiap Jumat malam. Pas banget kami berada di Balikpapan mulai hari Jumat, jadi malamnya bisa BBQ-an. Paket makan
all you can eat hanya Rp 75.000 / pax. Hidangan menunya memang tidak sebanyak paket dengan harga Rp 150.000,-/ pax, jadi saya bisa mengerti ketika tidak menemukan banyak pilihan.
Malam itu saya BBQ-an dengan cumi dan sosis bakar, didahului dengan makan makanan berat dalam porsi kecil. Sengaja tak terlalu kenyang supaya bisa makan banyak saat Afit sudah gabung makan malam. Iya, sore itu Afit kedatangan blogger yang ingin ngobrol
private dengannya, jadi saya duluan masuk resto.
Saya dan Afit dinner dengan Sop Buntut Mantul, menu
ala carte yang menurut saya cocok banget dinikmati malam hari. Sedap kuah sop buntut panas, tak hanya membuat perut jadi hangat, tapi juga mendatangkan rasa kenyang yang paten. Sesuai namanya, sop buntut ini memang mantul. Sayangnya porsinya terlalu besar buat perut kecil saya. Padahal sudah dibantu makan oleh Iin dan Afit, tetap sulit dihabiskan karena mereka juga sudah kenyang. Lain waktu jika sedang sangat lapar, saya jamin semangkuk besar sop buntut mantul akan saya lahap dalam sekejab!
Malam syahdu dengan deru angin dan debur ombak, diiringi lagu-lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi. Yak, Jumat malam Aston Hotel bukan hanya hadir dengan BBQ Time, tapi juga dengan live music yang bertempat di T East Restaurant.
3D2N tinggal di Aston, saya hanya 1 kali sarapan, itu pun terburu-buru. Variasi menu sarapan hotel cukup banyak, dan saya senang menu kesukaan saya yang ada di sini enak-enak.
|
BBQ Time Jumat Malam (6/9/2019) |
|
Sop Buntut Mantul |
|
Bubur Ayam, andalan sarapan kesukaan |
ASUS Gathering Balikpapan
Iin memberikan perhatian yang baik pada acara saya, ia punya peran dalam membuat kegiatan ASUS Gathering di Balikpapan terselenggara dengan lancar dan sukses. Tentunya, kesuksesan acara tak lepas dari kehadiran teman-teman blogger Balikpapan yang asyik-asyik dan seru. Mereka lah yang membuat acara jadi meriah dan penuh warna.
Kehadiran Mas David Windra dan Afith melengkapi kemeriahan, membuat acara gathering jadi sempurna.
Makanan yang saya pesan untuk makan siang bloggers memiliki citarasa istimewa, jumlahnya pun tidak kekurangan, malah berlebihan. Pak Gatot Tri Cahyo, Executive Chef Aston Hotel Balikpapan piawai membuat kami menyukai semua makanan yang dihidangkannya.
Tempat acara berada di gedung yang berbeda dengan hotel yaitu Office Tower lantai 16. Gedungnya berjarak kurang lebih 20 meter dari lobby Aston Hotel. Awalnya saya kira beda kawasan, ternyata masih dalam satu komplek Aston. Di sini memang ada 3 tower yaitu hotel, office, dan residence. Jadi kalau ada acara tempatnya beda gedung.
Buat yang lebih suka mengadakan acara di gedung yang sama dengan hotel, mungkin di sini tidak cocok. Tapi percayalah, jarak antar gedungnya sangat dekat. Cukup mengayun langkah selama 1 menit dari lobi hotel sudah sampai di office tower.
Baca juga :
ASUS Gathering Balikpapan
|
ASUS Gathering Balikpapan 7/9/2019 |
|
Gedung tinggi di depan sana adalah Office Tower. Foto diambil dari lobby Aston Hotel |
|
Kawasan Aston Hotel |
Jadikan Aston Pilihan Menginap di Balikpapan
Menempati kamar yang memiliki pemandangan ke laut, membuat saya betah berlama-lama berdiri di jendela. Ada satu pemandangan yang cukup lekat dalam ingatan saya, sebuah kota di seberang lautan, namanya Kota Penajam, ibukota Penajam Paser Utara. Ia adalah kota yang belakangan santer dibicarakan sebagai calon ibukota negara RI yang baru.
Saya sudah sedekat ini dengan calon ibukota negara, lantas apa yang saya rasakan? Tak ada, selain muncul sebuah pertanyaan "Seberapa banyak biaya yang diperlukan untuk membangun kota tersebut hingga menjelma ibukota negara?"
Saya tak punya waktu untuk mencari jawaban tersebut. Meskipun ada, tentu akan lama sekali mendapatkan jawabannya. Jadi, saya lebih baik jalan-jalan menikmati Balikpapan. Mengunjungi apa yang belum dikunjungi, mencicipi apa yang belum saya makan, dan melihat apa yang belum saya lihat.
Sabtu malam (7/9) saya kulineran kepiting di Dandito, tempat makan kepiting terenak di Balikpapan. Dari dulu tiap kali ke Balikpapan suami saya tak pernah absen belanja kepiting matang di sini. Entah untuk dimakan di tempat atau untuk dibawa pulang jadi oleh-oleh. Jadi kalau saya sudah di Balikpapan, maka sebagai penggemar berat kepiting, saya akan mati-matian datang ke Dandito! 😂
|
Teman jalan-jalan di Balikpapan feat. Iin Hermawan tim sales & marketing Aston Hotel Balikpapan (kerudung hitam) |
|
Makan malam di Kepiting Dandito |
|
Sarapan di Nam Min |
|
Berwisata di Mangrove Center Balikpapan |
Hari Minggu (8/9) saya kulineran di Nam Min, Warung kopi dan roti bakar legendaris di Balikpapan. Di sini saya sarapan bubur ikan, roti bakar, dan pastinya menyeruput es kopi susu dalam gelas besar. Nikmat tiada tara.
Siangnya jalan-jalan ke Mangrove Center, makan mie bakso di Depot Bakso, melintasi Kilang Minyak, dan sorenya baru balik ke Jakarta. Terasa sangat singkat karena waktu buat keluyuran cuma setengah hari. Memang harus lebih lama lagi, biar bisa pergi lebih jauh lagi. Bila perlu jalan-jalan sampai ke ibukota provinsi, Samarinda.
Nanti deh semoga bisa balik lagi dengan kegiatan lainnya. Extend lebih lama, biar lebih puas.
Jika suatu hari balik lagi ke Balikpapan, saya tak ragu untuk menginap lagi di Aston Hotel. Rencana berenang di kolam infinity dan duduk-duduk di dermaga menyaksikan matahari terbit/terbenam belum terwujud. Bersantai sembari menikmati makanan terbaik resto juga belum tuntas. Dan pastinya, saya kangen dengan keramahan orang-orangnya :)
|
Dermaga Aston Hotel Balikapapan |
|
Aston Hotel & Residence Balikpapan |
Aston Hotel & Residence Balikpapan
Jalan Jend. Sudirman No. 7
Klandasan Ilir, Kota Balikpapan
Kalimantan Timur
Telp: (0542) 733999
web:
www.astonhotelsinternational.com