Sinar Mentari Menemani Bersantap Pagi di Pine Restoran

Pine Restaurant Sandalwood Boutique Hotel

Sinar mentari pagi menembus bebas kaca-kaca jendela yang berada di sisi timur restoran, menyinari semua bagian ruang yang dilewatinya. Cahayanya jatuh mengenai makanan, minuman, dan orang-orang yang sedang menikmati sarapan. Sementara di sisi barat yang berdampingan dengan hutan pinus yang teduh, udara segar melingkupi seisi restoran yang berkonsep terbuka. Suasana tenang dan nyaman menyertai waktu-waktu sepanjang bersantap. Di sini, makanan tradisional khas Bandung menjadi menu-menu kesukaan yang tidak bosan saya nikmati selama 3 hari 2 malam menginap bersama keluarga di Sandalwood Boutique Hotel, Lembang, Bandung.

Pine Restaurant Sandalwood Boutique Hotel

Tempat Sarapan Tamu Hotel

Sandalwood Hotel memiliki dua tempat makan. Pertama, Cafe & Coffee Shop Savannah in Woodlands. Yang kedua Pine Restoran. Savannah in Woodlands bisa dikunjungi kapan saja oleh tamu maupun bukan tamu hotel. Sedangkan Pine Restoran difokuskan untuk tamu hotel sebagai tempat sarapan. Jika ada acara tertentu, Pine Restoran bisa dipesan sebagai tempat makan rombongan tapi di luar jam sarapan (07.00-10.00 WIB). 

Savannah terletak di area terdepan hotel, sedangkan Pine Restoran berada di gedung paling belakang. Menurut cerita, dulunya lokasi restoran adalah kandang kuda, tempat Om Billy Mamola (pemilik Sandalwood Hotel) menyimpan kuda-kuda peliharaannya. Di dekat kandang kuda itu pula, sekitar 26 tahun yang lalu, Om Billy menanam pohon-pohon pinus. Ketika hotel mulai dibangun pada 2014, kuda-kuda dipindahkan ke De Ranch (kawasan wisata berkuda milik Om Billy). Kandang kuda diubah menjadi salah satu gedung hotel yang terdiri dari kantor, ruang meeting, kamar hotel, dan restoran. Sedangkan pohon-pohon pinus kini telah tumbuh tinggi, membuat teduh kawasan hotel dan menambah keasrian.

Baca juga: Kamar-kamar Cantik dan Unik di Sandalwood Boutique Hotel
Pine Restoran berada di balik pohon-pohon pinus

Restoran Berdekorasi Cantik 

Saya dan keluarga menempati kamar Rosewood yang gedungnya berada di area tengah kawasan hotel, terpisah dengan Pine Restoran yang terdapat di gedung lain. Jika hendak sarapan, kami harus jalan kaki melewati area kolam renang yang terbuka dan taman pinus. Jaraknya tidak jauh, sekitar 20 meter dari kamar. 

Pine Restoran terletak di lantai tiga. Untuk mencapainya menggunakan tangga. Sekadar informasi, seluruh lantai atas yang ada di Sandalwood hanya dapat diakses melalui tangga, tidak ada lift. Tapi jangan khawatir, lantai tertinggi gedung hanya sampai empat. Naik turun tangga masih aman. Kalau buat saya malah bagus, bisa sambil olah raga buat melatih kekuatan kaki he he.  

Seperti yang pernah saya ceritakan pada tiga postingan sebelumnya, Sandalwood bagi saya adalah hotel dengan suasana rumah yang menyenangkan. Saya menyebutnya Rumah Liburan. Hotel berkonsep boutique ini memiliki keunikan dari segi desain dan dekorasi. Hal tersebut memberi sentuhan yang berbeda dari tipikal hotel pada umumnya. Di Sandalwood, saya nyaris tak menjumpai ruang dengan lantai dan dinding-dinding tanpa dekorasi. Bukan sekadar dekorasi pemanis, tapi mengandung estetika dan inspirasi. Di sudut manapun berada, selalu tampak menarik untuk difoto atau pun jadi tempat berfoto. Pine Restoran pun tak luput dari dekorasi-dekorasi yang sedap dipandang.
It's a feeling -  Pine Restoran


Homey & Cozy - Pine Restaurant


Berlimpah cahaya mentari


Dekorasi Pine Restaurant


Love Home
Love You - Love What You Do

Rak dekorasi di restoran

Live Simply

Menu Tradisional Kesukaan
   
Menikmati menu khas yang menjadi kesukaan adalah salah satu hal terbaik yang saya rasakan di Sandalwood. Saya amat senang dan tidak bosan selama dua hari berturut-turut sarapan dengan Mie Kocok Bandung, Kue Serabi, Pisang Goreng, dan meminum minuman jamu. Dua hari dengan menu yang sama persis itu sesuatu lho, pertanda bahwa makanan itu memang menjadi kesukaan. Mau dibilang ndeso? Huahaha...saya malah bangga menyukai makanan-makanan itu. 

Sebagaimana hotel pada umumnya, menu makanan tentulah bervariasi, apalagi sekelas Sandalwood Boutique Hotel. Restoran juga menyajikan menu-menu lainnya, baik makanan Indonesia, maupun internasional. Ada lontong, spaghetti, nasi goreng dengan aneka lauk, omelet, aneka roti, kue-kue, bakwan, combro, sereal, teh, kopi, dan lain sebagainya yang saya tidak hafal namanya tapi ingat rupa makanannya. Jenis menu memang tidak terlalu banyak, tapi soal cita rasa, apa yang saya makan berhasil menjamin kenikmatan indra pencecap.

Seperti yang disampaikan kepada saya, Pine Restoran tidak memiliki chef seperti chef-chef di restoran hotel. Pihak hotel mempekerjakan warga sekitar hotel yang pandai memasak dan memiliki kemampuan membuat makanan khas Bandung dengan resep aslinya menjadi juru masak andalan. Meski demikian, mutu makanan yang disediakan tetap sesuai standar hotel.

Semua suguhan di resto dibuat sendiri, bahannya diolah oleh para juru masak untuk kemudian menjadi hidangan lezat para tamu hotel. Misalnya jamu, minuman tersebut dibuat oleh mbak-mbak di dapur Pine Resto dengan menggunakan bahan-bahan alami. Informasi tentang ini saya dapatkan langsung dari Tante Nila (istri Om Billy) yang menyapa saya ketika sedang sama-sama sarapan di Pine resto. 

Baca juga : Sandalwood Hotel dan Ingatan Rumah Cowboy di Masa Kecil


Menu-menu sehat dan mengenyangkan


Serabi Bandung


Combro


Pisang Goreng


Bakwan


Cemilan jadul dan Jamu buatan sendiri


Pilihan sarapan kesukaan anak-anak


Serabi - terenak dan paling kusukai


Mie Kocok Bandung - terenak dan paling kusukai

Buah dan puding


Santap!

Menyenangkan dan Mengenyangkan

Ada banyak alasan untuk berlama-lama di Pine Restoran. Tempat makan ini bagi saya bukan sekadar tempat untuk menunaikan kewajiban mengisi perut di pagi hari, melainkan juga menikmati suasana. Kenyamanan, keindahan, dan kenikmatan bersantap menjadi satu kesatuan yang membuat betah.

Saya menyukai sisi timur resto yang menghadap ke arah Tangkuban Perahu. Pemandangan pegunungan yang memanjang bak punggung naga, terlihat kebiruan di bawah langit pagi yang berawan. Sinar mentari pagi tumpah ruah menembus bebas kaca-kaca jendela. Cahayanya mengenai seisi ruang resto; makanan, minuman, dan orang-orang yang bersantap. Sedangkan di sisi barat yang terbuka, udara segar dan sejuk senantiasa melingkupi restoran. Pemandangannya langsung ke hutan pinus dan kolam renang. Suasananya sangat tenang dan nyaman, membuat betah.

Baca juga : Keindahan dan Kenyamanan Cafe & Coffee Shop Savannah in Woodlands

Pemandangan Gunung Tangkuban Perahu di balik jendela


Family time - Pine Restaurant Sandalwood Boutique Hotel


Family time - Pine Restaurant Sandalwood Boutique Hotel
   
Inspirasi dari Sang Owner

Pada hari kedua di Sandalwood, saya berjumpa Om Billy Mamola di Pine restoran, tapi bukan di jam sarapan. Pria kelahiran tahun 1954 ini adalah owner Sandalwood Hotel dan juga merupakan founder De Ranch Lembang. Sapaan hangat dari beliau membuat momen berkenalan yang seharusnya berlangsung dalam waktu singkat malah menjadi acara bincang-bincang yang akrab dan agak lama. Akhirnya terciptalah obrolan penuh makna dari seorang Master of Indonesian Horsemanship yang berbicara tentang hidup untuk merayakan sukacita, apapun yang kita alami dalam hidup. Beberapa point penting tentang kehidupan, menjadi masukan manis yang saya resapi dalam-dalam.

Saat sarapan di hari ketiga, tanpa sengaja saya berjumpa Tante Nila, istri Om Billy. Saya sebetulnya tidak tahu siapa beliau karena belum pernah berjumpa sebelumnya. Namun wajahnya mengingatkan saya pada foto yang terpajang dekat meja resepsionis, sama persis. Ya, wanita memesona dengan penampilannya yang anggun dan berwajah cantik itu memang Tante Nila. 

Saat sarapan, saya lihat Tante Nila beberapa kali memeriksa makanan-makanan yang disajikan dalam menu sarapan. Membuka tutup wadah-wadah makanan, melihat-lihat, lalu menutupnya kembali. Beliau juga menyapa beberapa tamu yang sedang makan. Sampai akhirnya saya pun kebagian disapa ketika sedang menuang minuman jamu ke dalam gelas. 

"Enak jamunya, buatan sendiri dari bahan-bahan alami. Saya juga minum," ucapnya seraya tersenyum.

Buat saya, bahagia itu sederhana. Sesederhana disapa oleh tante pengusaha fashion yang pagi itu sedang mengambilkan makanan pagi untuk om pemilik 40 ekor kuda yang sedang duduk menunggu di sudut restoran. Pasangan usia lanjut yang berbahagia!  

Beberapa waktu sesudah sarapan, obrolan di hari sebelumnya bersama om Billy berlanjut. Rejeki bagi saya bisa dapat kesempatan ngobrol akrab dengan beliau. Dan entah mengapa, laki-laki penuh semangat yang usianya sama persis dengan almarhum bapak saya itu sangat menyenangkan untuk diajak berbincang. Aura cinta dan bahagia yang dimilikinya terpancar indah dari kata-kata dan bahasa tubuhnya. Sangat nyata.  

Kagum saya pada Om Billy karena banyak hal. Salah satunya dari gaya hidupnya. Tidur cepat di waktu malam, bangun lebih pagi lalu pergi menengok kuda-kudanya untuk diberi makan. Setelah itu baru kembali ke rumah Sandalwood, dilanjut sarapan ditemani istri tercinta. Siangnya melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat. Sungguh bergaya. Yang tak kalah mengagumkan adalah meski tak lagi muda tapi semangatnya untuk tetap berkarya dan memberi manfaat kepada siapa saja masih tinggi. Sosok inspiratif!

Tante Nila Purnamawari - Owner Sandalwood Boutique Hotel


Om Billy Mamola - Owner Sandalwood Boutique Hotel


We are here @ Sandalwood Boutique Hotel


Makan di Pine Restoran, menikmati menu-menu lokal kesukaan, merasakan kenyamanan dan ketenangan, serta mendapatkan momen bahagia bersama keluarga yang kelak akan menjadi kenangan manis bagi anak-anak, juga bagi kami orang tua yang terus menua seiring waktu. Liburan yang mengesankan 😍

 
Sandalwood Boutique Hotel
Jl. Sesko AU no. 1, Lembang
Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40391
Reservation: 022-2788070
Email: sandalwood_lembang@yahoo.com
www.sandalwoodlembang.com   
 

  

Seorang istri. Ibu dari dua anak remaja. Tinggal di BSD City. Gemar jalan-jalan, memotret, dan menulis.

Share this

Previous
Next Post »

1 komentar

  1. Kwlereeen sih memang hotelnya. Kalo ke bandung lg, aku bakal pilih ini utk tempat nginap. Dari dulu aku seneng dgn yg berbau2 kayu. Apalagi pinus. Ada wangi khasnya.. Bikin betah jadinya

    BalasHapus

Leave your message here, I will reply it soon!