“Untuk membuat Cake, Cookies dan aneka kue kering, cocok pakai tepung terigu Bungasari Hana Emas. Kalau tepung Bungasari Bola Salju, cocok untuk Martabak, Donat, Pao, Kue Basah, Gorengan, Soes, dan masih banyak lagi. Nah, kalau untuk berbagai jenis roti, serta Mie Basah, cocok pakai tepung Bungasari Golden Eagle.”
Wah baru tahu. Tapi kok bisa ya beda tepung beda penggunaannya gitu?
Ya, sebagai orang yang –jujur saja ya- nggak biasa bikin kue-kue dan segala macam makanan berbahan tepung, heran dong dengar penjelasan seperti itu. Saya kira selama ini, kue-kue atau roti apa saja, bisa pakai satu macam tepung saja, sama hasilnya. Ternyata nggak gitu. Ada tepung-tepungnya kalau mau afdol untuk jadi suatu makanan tertentu.
Karena saya sangat awam dengan dunia pertepungan, jadi nyimak banget waktu dijelaskan oleh Chef Kelik tentang jenis tepung dan kegunaannya cocok buat bikin apa saja.
Ceritanya gini, Rabu tgl. 26 Oktober lalu, saya dan kawan-kawan dari Indonesian Food Blogger (IDFB), ikut baking class di Bungasari Innovation Center yang beralamat di Jl. Taman Pakubuwono VI No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Namanya food blogger, dianggap sudah biasa banget berurusan dengan makanan ya. Dari yang jago bikin resep, mengolah resep (masak), sampai menyajikan dan memotret makanan yang dibuat. Idealnya begitu.
Tapi saya? Saya cuma travel blogger yang suka kulineran, yang mau coba makanan apa saja di tempat-tempat yang saya kunjungi, sambil motret, dan kemudian membagikannya lewat foto dan tulisan di blog dan akun-akun medsos saya. Tapi, untuk urusan bikin resep dan masak? Wadow… pingin melipir deh rasanya kalau ada yang minta saya bikin roti.
Di Bungasari Innovation Center, mau nggak mau saya ke dapur, pegang adonan. Sejak awal masuk saya sudah pasang muka tegang. Merasa takut kalau disuruh mengerjakan sendiri. Padahal tidak sendiri, tapi per kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Kebetulan saya duduk satu deret dengan mami-mami kece, mbak Vania, mbak Ningsih, dan mbak Eliza. Bersama mereka jadi pede, rasa tegang pun berkurang. Sudah kenal dengan mereka belum? Kepoin Instagramnya deh, dijamin ngiler lihat foto-foto makanannya. Tapi hati-hati nanti nggak bisa berhenti buka-buka postingan fotonya.
Peserta baking class cewek saja? Oh tentu tidak. Ternyata ada Arie Goiq, Adie, Bowo, dan Agung. Nah, saya yang tadinya nggak pede, mendadak jadi pede lho waktu pertama tahu ada cowok-cowok itu.
Pikir saya, kalau saya aja nyaris nggak pernah pegang adonan roti, apalagi mereka. Menyepelekan banget ya. Haha. Padahal nanti nih, saat mulai nge-baking, justru cowok-cowok itulah yang paling tekun.
Sebelum terjun ke dapur, kami mendengarkan penjelasan perihal perusahaan PT. Bungasari Flour Mills. Wajib dengar nih (tunjuk muka sendiri), biar kenal dan tahu apa sih Bungasari itu.
Ada yang sudah kenal dan biasa pakai produknya? Kalau saya jangan ditanya. Baru hari itu tahu Bungasari! Hadoh. Mau tutup muka deh mengakui hal ini. Saya tahunya merk yang satu itu, yang ada “sari” nya juga. Ups.
“Ingat ya, BUNGA, bukan yang lain,” tegas Pak Budi yang saat itu mengenalkan Bungasari pada kami. Siap pak! He he.
TENTANG BUNGASARI FLOUR MILLS
PT Bungasari Flour Mills Indonesia berdiri pada Februari 2012, merupakan hasil synergy dari kekuatan besar sebagai pemegang saham, yaitu FKS Group (Indonesia), Toyota Tsusho Corp (Jepang, dan Malayan Flour Mills Berhad (Malaysia). Pabriknya saat ini ada lima, dua di Jepang, dua di Malaysia, dan satu di Indonesia.
Di Indonesia, pabrik Bungasari berlokasi di Jl. Raya Anyer Lingk. Komp. Sinyar RT 014/RW 006, Tegal Ratu, Ciwandan District, Cilegon, Banten. Terletak di lokasi strategis, dekat dengan pelabuhan Cigading, memudahkan alur penerimaan bahan baku di pabrik, sehingga meningkatkan efisiensi rantai suplai.
Pabrik Bungasari besar? Besar dong. Pabriknya punya kapasitas penyimpanan gandum sangat besar, mencapai 80.000 MT serta gudang yang sangat luas untuk menampung produk jadi hingga 15.000 MT dan produksi per hari mencapai 1.500 MT. *tepuk tangan.
Sebagai pabrik besar, Bungasari memiliki teknologi dan fasilitas yang canggih tentunya. Dilengkapi dengan adanya teknologi Flour Blending System, membuat Bungasari mampu untuk memenuhi kebutuhan yang semakin variatif dan juga sesifik guna memenuhi permintaan konsumen yang semakin selektif pula. Flour Blending System juga memberikan akurasi tinggi dalam menghasilkan setiap produk dari Bungasari, baik produk umum hingga produk “customized”.
Dengan teknologi canggih yang dimilikinya itu Bungasari mampu memproduksi produk dengan kualitas dan konsistensi mutu yang senantiasa terjaga dan tingkat tertinggi. Bungasari juga memiliki sumber daya manusia yang unggul guna menunjang proses produksi yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Manajemen system dan prosesnya pun sudah terferifikasi oleh lembaga berstandar internasional, yakni untuk sertifikasi FSSC ISO 22000, ISO 9001, HALAL, dan SNI. Catet ya : HALAL.
Produk apa saja yang disediakan oleh Bungasari? Banyak. Mulai dari tepung terigu dasar (basic flour), tepung terigu khusus (speciality flour), produk sampingan (byproduct) seperti tepung industri, dedak gandum, pakan ternak dan lain sebagainya, tepung premix dan masih banyak lagi.
Bungasari memiliki ragam produk mulai dari 1 kg, 25 kg, 50 kg dan kubikasi khusus lainnya sesuai permintaan konsumen baik untuk pembuatan roti, mie, aneka gorengan, aneka jajanan, cake, cookies hingga produk pakan/makanan ternak.
Kini, rangkaian produk 1 KG milik Bungasari bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Di antaranya :
GOLDEN EAGLE (tepung protein tinggi yang baik untuk roti dan mie)
BOLA SALJU (tepung protein sedang, cocok untuk aneka gorengan/jajanan)
HANA EMAS (tepung protein rendah, untuk cake dan cookies
Ketiga produk tersebut sudah bisa dibeli di berbagai pasar tradisional hingga modern market seperti LotteMart, LotteMart Wholesale, Naga Swalayan, Tip Top, dll. Produk Bungasari juga bisa dibeli melalui online store lho, di mataharimall.com. Mudah bukan mendapatkannya?
TENTANG BUNGASARI INNOVATION CENTER
Nah, sekarang mari kita tengok Bungasari Innovation Center (selanjutnya saya singkat BIC). Tempat saya dan kawan-kawan IDFB mengikuti kegiatan baking, belajar membuat roti bareng para chef dari dapur BIC. Dari mencampur adonan, membentuk roti, memanggang, makan, sampai bawa roti pulang satu dus! he he.
Jadi, Bungasari itu nggak hanya punya pabrik di Cilegon Banten sana, tapi juga punya “dapur” yang dinamakan Bungasari Innovation Center. BIC merupakan salah satu rangkaian aktivitas dari Bungasari. Didirikan sebagai sarana untuk Bungasari lebih dekat dengan konsumen melalui kegiatan baking dan konsultasi. Semacam sarana edukasi guna pengembangan dan pelatihan bagi para pelanggan dalam meningkatkan pengetahuan dalam mengolah makanan berbasis terigu dan aplikasinya dengan baik dan benar.
Dengan kata lain, di BIC ini pelanggan nggak hanya dibuat kenal lebih dekat dengan produk, tapi juga diajarkan cara tepat dalam memanfaatkan produk. Keren kan? Iya dong, kan jadi tambah pintar bikin makanannya. Produk canggih disertai ilmu canggih, hasilnya jadi makanan super.
Seperti apa Dapur Inovasi Bungasari?
Pastinya fasilitas dan peralatannya lengkap dan sangat memadai. Terlebih ada tenaga pengajar yang sudah mumpuni dan sarat pengalaman sehingga pengunjung pemula dan awam seperti saya ini nih, dijamin akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang komprehensif guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Awalnya saya ragu lho mau ikut baking class roti di Bungasari, tapi sejak pertama datang dan ketemu teman-teman di sana, hingga mendapat pengetahuan tentang tepung, rasa ragu itu sirna. Bahkan saya jadi semangat belajar meski aslinya saat praktek nggak begitu banyak bersentuhan dengan adonan. Pegang kamera juga soalnya. Di samping itu juga saya serius mengamati chefnya bekerja, tapi tetap pegang adonan sesekali. Menyenangkan.
Nah kalau kamu tertarik untuk mengikuti pelatihan di Bungasari Innovation Class seperti kami, bisa lho mendaftar. Ajak teman-teman, nanti bikin kelompok. Biaya pelatihan terjangkau, mulai dari Rp 199.000,- Rangkaian kelasnya macam-macam, seperti Cake, Cookies, Pastry, Roti Manis, Roti Jepang, Roti Eropa, Noodle, dan masih banyak lagi. Dapat diikuti oleh semua tingkatan, baik untuk pemula (seperti saya he he), hobbyst, pelaku usaha, hingga tinkat profesional. Seru loh.
Oh ya, kelas baking dibuka setiap hari (Senin-Sabtu) mulai jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Caranya mudah, tinggal daftar melalui akun media sosial Bungasari, di fanspage FB maupun Instagram dengan nama yang sama yaitu Dapur Inovasi Bungasari. Di kedua akun medsos tersebut ada info lengkap mengenai jadwal, tips & trik, resep, materi pelatihan dan lainnya. Mudah bukan?
Pelatihan Membuat Roti
Sebelum membuat roti, kami dikenalkan dengan chef Kelik. Nah, chef Kelik ini berbagi ilmu tentang cara membuat roti yang benar dengan menggunakan tepung yang tepat. Banyak banget lho yang dijelaskan. Utamanya sih tentang tepung. Mulai dari kategori tepung terigu, ciri-ciri penurunan kualitas tepung, tips menyimpan tepung terigu, bahan wajib pembuat roti, hingga manfaat gula, susu, telur, dan lemak pada roti.
Buat saya sebagai pemula, ilmu yang dibagi chef Kelik itu manfaat sekali. Mata dan pikiran jadi terbuka. Jadi tahu ternyata tiap bahan dalam kadar tertentu punya fungsi tertentu pada suatu roti.
Pertama menengok dapur, langsung suka deh lihat peralatan masaknya yang canggih-canggih itu. Sempat terpana lho waktu ada yang menyebut alat pengadon yang harganya di atas 100 jutaan. Di dapur alat pengadon mahal itu ada dua. Memang canggih sih. Tangan kita nggak perlu capek meremas-remas adonan biar campur. Tapi kalo mau beli mikir juga kali ya kalo saya. Terlalu mahal kalau cuma bikin roti buat dimakan orang rumah saja. Hehe. Ini kan memang buat usaha, buat produksi dalam jumlah banyak.
Hari itu, ada 6 resep roti ala Bungasari yang akan kami pelajari dan praktekkan yaitu Pullman Cheese Bread, Melon Pan, dan Straight Dough Method. Ketiganya menggunakan tepung terigu Kabuki Gold. Kemudian roti variasi topping Big Egg Bread, Coffee Hero, dan Melon Pan. Ketiganya menggunakan tepung terigu Niji/Hana Emas.
Apakah semuanya berhasil? Harus berhasil dong.
Oh ya, ada yang ingin saya informasikan di sini tentang Tepung Terigu Kabuki. Menurut chef Kelik, pembuat roti berkualitas baik biasanya menggunakan Tepung Terigu Komachi buatan Jepang untuk membuat roti. Dalam kata lain menggunakan tepung import.
Nah, sekarang Bungasari juga memproduksi tepung dengan kriteria yang sama persis dengan Komachi yang dinamakan Tepung Terigu Kabuki. Jadi, mulai sekarang pembuat roti bisa mendapatkan tepung terigu serupa dari Bungasari, dengan harga yang lebih murah tentunya karena tidak import.
Waw jadi merasa spesial dong ya belajar bikin roti pakai produk terbaru dari Bungasari. Jadi penasaran kan seperti apa dan seenak apa rotinya? Iya lah.
Roti pertama yang kami buat adalah Pullman Cheese Bread.
Bahan sponge sudah dibuat lebih dulu sebelum kami datang. Kenapa? Karena kalau menunggu kami baru dibuat, bakal lama. Soalnya adonan mesti didiamkan dulu selama 3 jam. Kebayang kan selama itu kami bengong menunggu adonan mengembang hehe. Jadi, kami tinggal mulai dengan proses pembuatan pada tahap lanjutan yaitu dough.
Chef pendamping kami namanya Mas Alif. Saya, mbak Vania, mbak Ning, mbak Eliza, bekerja sama menyelesaikan resep-resep yang sudah ditentukan. Selama pembuatan, saya jadi belajar menggunakan mixer. Tentang berapa kecepatan, berapa lama pengadukan, dan berapa lama kemudian hasilnya didiamkan. Ada proses membuang gas, lalu didiamkan lagi. Memotong-motong adonan, ditimbang biar rata, dan membentuknya menjadi bulatan, sampai akhirnya masuk ke pemanggang. Ga sebentar, tapi terasa sebentar karena dikerjakan dengan senang dan banyak becanda.
Saya, sebentar-sebentar cuci tangan. Pegang kamera, motret. Pegang adonan lagi, abis itu cuci tangan lagi. Motret lagi. Becanda lagi. Tertawa-tawa bareng lagi. Begitulah. Becanda tapi serius. Seru.
Bagian menakjubkan lainnya, adalah saat saya membentuk roti isi sosis. Selama ini sering bertanya-tanya bagaimana cara membuat tampilan roti isi sosis bisa semenarik yang biasa saya lihat. Di dapur inovasi Bungasari jadi tahu. Ternyata roti dibentuk lonjong dulu, baru dipotong-potong tidak putus, pakai gunting. Lalu, belahannya ditarik ke kiri dan ke kanan, akhirnya berbentuk seperti tangkai bunga. Cantik. Apalagi setelah dipanggang.
Roti-roti yang kami buat bermacam topping. Mulai dari carchoal, green tea, kacang, hingga kopi. Hijau, hitam, dan coklat. Warna-warni.
Kebayang nggak saya yang selama ini cuma bisa beli dan makan saja, eh sekarang melihat sendiri dan terlibat dalam proses pembuatannya? Rasanya apa? Takjub!
Apalagi ketika roti-roti sudah matang. Melihat Pullman Cheese Bread keluar dari panggangan dalam keadaan coklat merekah dengan aroma harum yang menggoda, seakan memanggil-manggil minta disobek-sobek. Bikin nafsu! Nafsu melahap euy :p
Saat tiba untuk kami mencicipinya, saya tak mau ketinggalan dong. Satu lembar saya sambar, dan saya makan dengan penuh penghayatan. Ceilah haha. Tapi bener, saya nikmati rotinya di tiap gigitan. Begitu lembut, gurih, dan teksturnya halus sekali. Lezat. Tak usah diberi selai apapun, atau dicelupkan pada apapun sudah sangat enak. Mungkin karena rasa kejunya itu ya.
Bukan saya saja yang bilang begini, semua yang ikut baking class hari itu mengatakan hal yang sama.
Banyak roti dibuat, banyak rasa kagum yang terbit. Kagum pada teknologi canggih Bungasari yang menciptakan beragam jenis tepung. Pada keterampilan para chef. Pada proses terciptanya sebuah roti enak. Pada pengetahuan mengolah makanan berbahan tepung. Tentunya juga pada kegiatan bermanfaat yang saya ikuti hari itu.
Saya juga dibuat kagum pada keahlian mas Agus (gondrong), ahli pangan Bungasari yang bercerita tentang teknik dan trik membuat suatu makanan dengan ‘settingan’. Settingan di sini maksudnya settingan takaran bahan. Misal, kita ingin membuat kue dengan bentuk/ukuran, tekstur dan tampilan tertentu, maka yang disetting bukan dari cetakannya, tapi dari takaran bahannya. Entah itu dari tepungnya, telurnya, airnya atau raginya. Mas Agus bisa lho lakukan itu. Bagaimana bisa? Tentu ada ilmunya, selain dari pengalamannya selama ini, itu yang membuatnya ahli.
Mas Agus juga menjelaskan bahwa suatu resep makanan belum tentu menciptakan hasil yang sama, meski diolah dengan bahan, cara, dan oleh orang yang sama. Kadang tergantung kondisi tempat saat membuat. Misal orang yang tinggal di daerah dengan suhu udara dingin, akan berbeda hasil olahannya dengan orang yang tinggal di daerah dengan suhu udara panas.
Berikut saya bagikan salah satu resep yang kami buat yaitu Pullman Cheese Bread. Buat teman-teman yang ingin tahu berbagai macam resep makanan ala Bungasari lainnya, bisa kunjungi website www.bungasari.com. Di sana ada resep roti/pastry, mie, cake, cookies, dan snack/jajanan pasar. Selain resep, di website tersebut kamu bisa temukan banyak informasi menarik seputar dunia tepung, dan tentunya tentang Bungasari Flour Mills.
Resep Pullman Cheese Bread ala Bungasari
Bahan Sponge:
600 gram Tepung Terigu Kabuki Gold
12 gram ragi instan
2 gram bread improver
5 butir telur utuh
150 gram air es
Cara membuat sponge:
1.Aduk tepung terigu Kabuki, ragi, bread improver.
2.Kocok telur dan air dingin, masukkan campuran tepung terigu, aduk dengan mixer kecepatan rendah selama 2 menit.
3.Diamkan adonan selama 3 jam
Bahan Dough:
400 gram Tepung terigu KABUKI
30 gram Susu Bubuk
150 gram gula
20 gram garam
150 gram susu cair
150 gram butter
250 gram keju (potong dadu)
Cara membuat :
Nah, itu resepnya. Coba buat yuk. Jangan lupa tepungnya tepung roti Bungasari ya :)
Roti terbaik selalu berawal dari tepung terbaik, dan Anda berhak mendapat yang terbaik.
BUNGASARI FLOUR MILLS
Head office:
Sampoerna Strategic Square
North Tower, 5th Floor
Jl.Jend.Sudirman Kav. 45-46
Jakarta 12930, Indonesia
Factory:
Jl. Raya Anyer Lingk. Komp. Sinyar RT 014/RW 006
Tegal Ratu Ciwandan District
Cilegon Banten 42445
Innovation Center:
Jl. Taman Pakubuwono VI No.11
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Website: www.bungasari.com
Email: info@bungasari.com
Facebook: Dapur Inovasi Bungasari
Instagram: Dapur Inovasi Bungasari
Berikut adalah foto-foto lainnya selama kegiatan pelatihan berlangsung
Wah baru tahu. Tapi kok bisa ya beda tepung beda penggunaannya gitu?
Ya, sebagai orang yang –jujur saja ya- nggak biasa bikin kue-kue dan segala macam makanan berbahan tepung, heran dong dengar penjelasan seperti itu. Saya kira selama ini, kue-kue atau roti apa saja, bisa pakai satu macam tepung saja, sama hasilnya. Ternyata nggak gitu. Ada tepung-tepungnya kalau mau afdol untuk jadi suatu makanan tertentu.
Karena saya sangat awam dengan dunia pertepungan, jadi nyimak banget waktu dijelaskan oleh Chef Kelik tentang jenis tepung dan kegunaannya cocok buat bikin apa saja.
Chef Kelik |
Namanya food blogger, dianggap sudah biasa banget berurusan dengan makanan ya. Dari yang jago bikin resep, mengolah resep (masak), sampai menyajikan dan memotret makanan yang dibuat. Idealnya begitu.
Tapi saya? Saya cuma travel blogger yang suka kulineran, yang mau coba makanan apa saja di tempat-tempat yang saya kunjungi, sambil motret, dan kemudian membagikannya lewat foto dan tulisan di blog dan akun-akun medsos saya. Tapi, untuk urusan bikin resep dan masak? Wadow… pingin melipir deh rasanya kalau ada yang minta saya bikin roti.
Ada cowok juga lho ikut baking class |
Di Bungasari Innovation Center, mau nggak mau saya ke dapur, pegang adonan. Sejak awal masuk saya sudah pasang muka tegang. Merasa takut kalau disuruh mengerjakan sendiri. Padahal tidak sendiri, tapi per kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Kebetulan saya duduk satu deret dengan mami-mami kece, mbak Vania, mbak Ningsih, dan mbak Eliza. Bersama mereka jadi pede, rasa tegang pun berkurang. Sudah kenal dengan mereka belum? Kepoin Instagramnya deh, dijamin ngiler lihat foto-foto makanannya. Tapi hati-hati nanti nggak bisa berhenti buka-buka postingan fotonya.
Bersama mami-mami kece, blogger beken IDFB*foto mbak Ningsih* |
Peserta baking class cewek saja? Oh tentu tidak. Ternyata ada Arie Goiq, Adie, Bowo, dan Agung. Nah, saya yang tadinya nggak pede, mendadak jadi pede lho waktu pertama tahu ada cowok-cowok itu.
Pikir saya, kalau saya aja nyaris nggak pernah pegang adonan roti, apalagi mereka. Menyepelekan banget ya. Haha. Padahal nanti nih, saat mulai nge-baking, justru cowok-cowok itulah yang paling tekun.
Ruang baking class |
Sarapan dulu sebelum baking class |
Semua buatan Dapur Inovasi Bungasari lho |
Sebelum terjun ke dapur, kami mendengarkan penjelasan perihal perusahaan PT. Bungasari Flour Mills. Wajib dengar nih (tunjuk muka sendiri), biar kenal dan tahu apa sih Bungasari itu.
Ada yang sudah kenal dan biasa pakai produknya? Kalau saya jangan ditanya. Baru hari itu tahu Bungasari! Hadoh. Mau tutup muka deh mengakui hal ini. Saya tahunya merk yang satu itu, yang ada “sari” nya juga. Ups.
“Ingat ya, BUNGA, bukan yang lain,” tegas Pak Budi yang saat itu mengenalkan Bungasari pada kami. Siap pak! He he.
Ingat ya, BUNGA, jangan salah sebut merk satunya :D |
Bungasari, ok? |
TENTANG BUNGASARI FLOUR MILLS
PT Bungasari Flour Mills Indonesia berdiri pada Februari 2012, merupakan hasil synergy dari kekuatan besar sebagai pemegang saham, yaitu FKS Group (Indonesia), Toyota Tsusho Corp (Jepang, dan Malayan Flour Mills Berhad (Malaysia). Pabriknya saat ini ada lima, dua di Jepang, dua di Malaysia, dan satu di Indonesia.
Di Indonesia, pabrik Bungasari berlokasi di Jl. Raya Anyer Lingk. Komp. Sinyar RT 014/RW 006, Tegal Ratu, Ciwandan District, Cilegon, Banten. Terletak di lokasi strategis, dekat dengan pelabuhan Cigading, memudahkan alur penerimaan bahan baku di pabrik, sehingga meningkatkan efisiensi rantai suplai.
Pabrik Tepung Bungasari di Cilegon Banten |
Pabrik Bungasari besar? Besar dong. Pabriknya punya kapasitas penyimpanan gandum sangat besar, mencapai 80.000 MT serta gudang yang sangat luas untuk menampung produk jadi hingga 15.000 MT dan produksi per hari mencapai 1.500 MT. *tepuk tangan.
Sebagai pabrik besar, Bungasari memiliki teknologi dan fasilitas yang canggih tentunya. Dilengkapi dengan adanya teknologi Flour Blending System, membuat Bungasari mampu untuk memenuhi kebutuhan yang semakin variatif dan juga sesifik guna memenuhi permintaan konsumen yang semakin selektif pula. Flour Blending System juga memberikan akurasi tinggi dalam menghasilkan setiap produk dari Bungasari, baik produk umum hingga produk “customized”.
Tiga pabrik tepung Bungasari di dunia ada di Malaysia, Jepang, dan Indonesia |
Dengan teknologi canggih yang dimilikinya itu Bungasari mampu memproduksi produk dengan kualitas dan konsistensi mutu yang senantiasa terjaga dan tingkat tertinggi. Bungasari juga memiliki sumber daya manusia yang unggul guna menunjang proses produksi yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Manajemen system dan prosesnya pun sudah terferifikasi oleh lembaga berstandar internasional, yakni untuk sertifikasi FSSC ISO 22000, ISO 9001, HALAL, dan SNI. Catet ya : HALAL.
Produk apa saja yang disediakan oleh Bungasari? Banyak. Mulai dari tepung terigu dasar (basic flour), tepung terigu khusus (speciality flour), produk sampingan (byproduct) seperti tepung industri, dedak gandum, pakan ternak dan lain sebagainya, tepung premix dan masih banyak lagi.
Deretan pengguna Tepung Bungasari...banyak ya :) |
Bungasari memiliki ragam produk mulai dari 1 kg, 25 kg, 50 kg dan kubikasi khusus lainnya sesuai permintaan konsumen baik untuk pembuatan roti, mie, aneka gorengan, aneka jajanan, cake, cookies hingga produk pakan/makanan ternak.
Kini, rangkaian produk 1 KG milik Bungasari bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Di antaranya :
GOLDEN EAGLE (tepung protein tinggi yang baik untuk roti dan mie)
BOLA SALJU (tepung protein sedang, cocok untuk aneka gorengan/jajanan)
HANA EMAS (tepung protein rendah, untuk cake dan cookies
Ketiga produk tersebut sudah bisa dibeli di berbagai pasar tradisional hingga modern market seperti LotteMart, LotteMart Wholesale, Naga Swalayan, Tip Top, dll. Produk Bungasari juga bisa dibeli melalui online store lho, di mataharimall.com. Mudah bukan mendapatkannya?
Produk tepung Bungasari dari tahun ke tahun |
TENTANG BUNGASARI INNOVATION CENTER
Nah, sekarang mari kita tengok Bungasari Innovation Center (selanjutnya saya singkat BIC). Tempat saya dan kawan-kawan IDFB mengikuti kegiatan baking, belajar membuat roti bareng para chef dari dapur BIC. Dari mencampur adonan, membentuk roti, memanggang, makan, sampai bawa roti pulang satu dus! he he.
Jadi, Bungasari itu nggak hanya punya pabrik di Cilegon Banten sana, tapi juga punya “dapur” yang dinamakan Bungasari Innovation Center. BIC merupakan salah satu rangkaian aktivitas dari Bungasari. Didirikan sebagai sarana untuk Bungasari lebih dekat dengan konsumen melalui kegiatan baking dan konsultasi. Semacam sarana edukasi guna pengembangan dan pelatihan bagi para pelanggan dalam meningkatkan pengetahuan dalam mengolah makanan berbasis terigu dan aplikasinya dengan baik dan benar.
Masa nggak pingin ke Dapur Inovasi Bungasari? |
Dengan kata lain, di BIC ini pelanggan nggak hanya dibuat kenal lebih dekat dengan produk, tapi juga diajarkan cara tepat dalam memanfaatkan produk. Keren kan? Iya dong, kan jadi tambah pintar bikin makanannya. Produk canggih disertai ilmu canggih, hasilnya jadi makanan super.
Seperti apa Dapur Inovasi Bungasari?
Pastinya fasilitas dan peralatannya lengkap dan sangat memadai. Terlebih ada tenaga pengajar yang sudah mumpuni dan sarat pengalaman sehingga pengunjung pemula dan awam seperti saya ini nih, dijamin akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang komprehensif guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peralatan canggih pembuat roti di Dapur Inovasi Bungasari |
Saya dengar, 1 unit mixer ini sekitar Rp 100 jutaan lebih |
Awalnya saya ragu lho mau ikut baking class roti di Bungasari, tapi sejak pertama datang dan ketemu teman-teman di sana, hingga mendapat pengetahuan tentang tepung, rasa ragu itu sirna. Bahkan saya jadi semangat belajar meski aslinya saat praktek nggak begitu banyak bersentuhan dengan adonan. Pegang kamera juga soalnya. Di samping itu juga saya serius mengamati chefnya bekerja, tapi tetap pegang adonan sesekali. Menyenangkan.
Nah kalau kamu tertarik untuk mengikuti pelatihan di Bungasari Innovation Class seperti kami, bisa lho mendaftar. Ajak teman-teman, nanti bikin kelompok. Biaya pelatihan terjangkau, mulai dari Rp 199.000,- Rangkaian kelasnya macam-macam, seperti Cake, Cookies, Pastry, Roti Manis, Roti Jepang, Roti Eropa, Noodle, dan masih banyak lagi. Dapat diikuti oleh semua tingkatan, baik untuk pemula (seperti saya he he), hobbyst, pelaku usaha, hingga tinkat profesional. Seru loh.
Ini IDFB lho |
Oh ya, kelas baking dibuka setiap hari (Senin-Sabtu) mulai jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Caranya mudah, tinggal daftar melalui akun media sosial Bungasari, di fanspage FB maupun Instagram dengan nama yang sama yaitu Dapur Inovasi Bungasari. Di kedua akun medsos tersebut ada info lengkap mengenai jadwal, tips & trik, resep, materi pelatihan dan lainnya. Mudah bukan?
Pelatihan Membuat Roti
Sebelum membuat roti, kami dikenalkan dengan chef Kelik. Nah, chef Kelik ini berbagi ilmu tentang cara membuat roti yang benar dengan menggunakan tepung yang tepat. Banyak banget lho yang dijelaskan. Utamanya sih tentang tepung. Mulai dari kategori tepung terigu, ciri-ciri penurunan kualitas tepung, tips menyimpan tepung terigu, bahan wajib pembuat roti, hingga manfaat gula, susu, telur, dan lemak pada roti.
Buat saya sebagai pemula, ilmu yang dibagi chef Kelik itu manfaat sekali. Mata dan pikiran jadi terbuka. Jadi tahu ternyata tiap bahan dalam kadar tertentu punya fungsi tertentu pada suatu roti.
Pertama menengok dapur, langsung suka deh lihat peralatan masaknya yang canggih-canggih itu. Sempat terpana lho waktu ada yang menyebut alat pengadon yang harganya di atas 100 jutaan. Di dapur alat pengadon mahal itu ada dua. Memang canggih sih. Tangan kita nggak perlu capek meremas-remas adonan biar campur. Tapi kalo mau beli mikir juga kali ya kalo saya. Terlalu mahal kalau cuma bikin roti buat dimakan orang rumah saja. Hehe. Ini kan memang buat usaha, buat produksi dalam jumlah banyak.
Hari itu, ada 6 resep roti ala Bungasari yang akan kami pelajari dan praktekkan yaitu Pullman Cheese Bread, Melon Pan, dan Straight Dough Method. Ketiganya menggunakan tepung terigu Kabuki Gold. Kemudian roti variasi topping Big Egg Bread, Coffee Hero, dan Melon Pan. Ketiganya menggunakan tepung terigu Niji/Hana Emas.
Apakah semuanya berhasil? Harus berhasil dong.
Catet yuuuuk |
Oh ya, ada yang ingin saya informasikan di sini tentang Tepung Terigu Kabuki. Menurut chef Kelik, pembuat roti berkualitas baik biasanya menggunakan Tepung Terigu Komachi buatan Jepang untuk membuat roti. Dalam kata lain menggunakan tepung import.
Nah, sekarang Bungasari juga memproduksi tepung dengan kriteria yang sama persis dengan Komachi yang dinamakan Tepung Terigu Kabuki. Jadi, mulai sekarang pembuat roti bisa mendapatkan tepung terigu serupa dari Bungasari, dengan harga yang lebih murah tentunya karena tidak import.
Waw jadi merasa spesial dong ya belajar bikin roti pakai produk terbaru dari Bungasari. Jadi penasaran kan seperti apa dan seenak apa rotinya? Iya lah.
Produk tepung terbaru dari Bungasari |
Ini kelebihan Tepung Terigu Kabuki |
Super premium lho |
Roti pertama yang kami buat adalah Pullman Cheese Bread.
Bahan sponge sudah dibuat lebih dulu sebelum kami datang. Kenapa? Karena kalau menunggu kami baru dibuat, bakal lama. Soalnya adonan mesti didiamkan dulu selama 3 jam. Kebayang kan selama itu kami bengong menunggu adonan mengembang hehe. Jadi, kami tinggal mulai dengan proses pembuatan pada tahap lanjutan yaitu dough.
Bersama chef Alif yang mendampingi kelompok kami *foto Mbak Ningsih* |
Chef pendamping kami namanya Mas Alif. Saya, mbak Vania, mbak Ning, mbak Eliza, bekerja sama menyelesaikan resep-resep yang sudah ditentukan. Selama pembuatan, saya jadi belajar menggunakan mixer. Tentang berapa kecepatan, berapa lama pengadukan, dan berapa lama kemudian hasilnya didiamkan. Ada proses membuang gas, lalu didiamkan lagi. Memotong-motong adonan, ditimbang biar rata, dan membentuknya menjadi bulatan, sampai akhirnya masuk ke pemanggang. Ga sebentar, tapi terasa sebentar karena dikerjakan dengan senang dan banyak becanda.
Saya, sebentar-sebentar cuci tangan. Pegang kamera, motret. Pegang adonan lagi, abis itu cuci tangan lagi. Motret lagi. Becanda lagi. Tertawa-tawa bareng lagi. Begitulah. Becanda tapi serius. Seru.
tes kelenturan dan ketipisan, bener gak? :D |
suhu adonan pun diukur |
Belajar membulatkan dan menghaluskan permukaan |
proses membuang gas |
Bagian menakjubkan lainnya, adalah saat saya membentuk roti isi sosis. Selama ini sering bertanya-tanya bagaimana cara membuat tampilan roti isi sosis bisa semenarik yang biasa saya lihat. Di dapur inovasi Bungasari jadi tahu. Ternyata roti dibentuk lonjong dulu, baru dipotong-potong tidak putus, pakai gunting. Lalu, belahannya ditarik ke kiri dan ke kanan, akhirnya berbentuk seperti tangkai bunga. Cantik. Apalagi setelah dipanggang.
Roti-roti yang kami buat bermacam topping. Mulai dari carchoal, green tea, kacang, hingga kopi. Hijau, hitam, dan coklat. Warna-warni.
Didiamkan selama 10 menit |
memoles bagian atas roti dengan telur |
terakhir memarut keju di atas roti, kemudian baru dipanggang |
Membentuk roti sosis menjadi 'merekah' |
Bikinnya ga segampang kelihatannya lho |
Apalagi ketika roti-roti sudah matang. Melihat Pullman Cheese Bread keluar dari panggangan dalam keadaan coklat merekah dengan aroma harum yang menggoda, seakan memanggil-manggil minta disobek-sobek. Bikin nafsu! Nafsu melahap euy :p
Pada serius kan *foto mbak Ningsih* |
Di lain waktu lepas adonan, ganti pegang kamera |
nanti balik lagi lanjut pegang adonan :D |
kadang-kadang kelayapan ke meja kelompok lain :)) |
Saat tiba untuk kami mencicipinya, saya tak mau ketinggalan dong. Satu lembar saya sambar, dan saya makan dengan penuh penghayatan. Ceilah haha. Tapi bener, saya nikmati rotinya di tiap gigitan. Begitu lembut, gurih, dan teksturnya halus sekali. Lezat. Tak usah diberi selai apapun, atau dicelupkan pada apapun sudah sangat enak. Mungkin karena rasa kejunya itu ya.
Bukan saya saja yang bilang begini, semua yang ikut baking class hari itu mengatakan hal yang sama.
Masih dipanggang |
Sudah matang, baru keluar dari panggangan, haruuuuum |
Banyak roti dibuat, banyak rasa kagum yang terbit. Kagum pada teknologi canggih Bungasari yang menciptakan beragam jenis tepung. Pada keterampilan para chef. Pada proses terciptanya sebuah roti enak. Pada pengetahuan mengolah makanan berbahan tepung. Tentunya juga pada kegiatan bermanfaat yang saya ikuti hari itu.
Saya juga dibuat kagum pada keahlian mas Agus (gondrong), ahli pangan Bungasari yang bercerita tentang teknik dan trik membuat suatu makanan dengan ‘settingan’. Settingan di sini maksudnya settingan takaran bahan. Misal, kita ingin membuat kue dengan bentuk/ukuran, tekstur dan tampilan tertentu, maka yang disetting bukan dari cetakannya, tapi dari takaran bahannya. Entah itu dari tepungnya, telurnya, airnya atau raginya. Mas Agus bisa lho lakukan itu. Bagaimana bisa? Tentu ada ilmunya, selain dari pengalamannya selama ini, itu yang membuatnya ahli.
Mau tanya tentang dunia pertepungan, tips & trik membuat roti? Tanya Mas Agus, ahli pangan Bungasari |
Mas Agus juga menjelaskan bahwa suatu resep makanan belum tentu menciptakan hasil yang sama, meski diolah dengan bahan, cara, dan oleh orang yang sama. Kadang tergantung kondisi tempat saat membuat. Misal orang yang tinggal di daerah dengan suhu udara dingin, akan berbeda hasil olahannya dengan orang yang tinggal di daerah dengan suhu udara panas.
Berikut saya bagikan salah satu resep yang kami buat yaitu Pullman Cheese Bread. Buat teman-teman yang ingin tahu berbagai macam resep makanan ala Bungasari lainnya, bisa kunjungi website www.bungasari.com. Di sana ada resep roti/pastry, mie, cake, cookies, dan snack/jajanan pasar. Selain resep, di website tersebut kamu bisa temukan banyak informasi menarik seputar dunia tepung, dan tentunya tentang Bungasari Flour Mills.
Resep Pullman Cheese Bread ala Bungasari
Bahan Sponge:
600 gram Tepung Terigu Kabuki Gold
12 gram ragi instan
2 gram bread improver
5 butir telur utuh
150 gram air es
Cara membuat sponge:
1.Aduk tepung terigu Kabuki, ragi, bread improver.
2.Kocok telur dan air dingin, masukkan campuran tepung terigu, aduk dengan mixer kecepatan rendah selama 2 menit.
3.Diamkan adonan selama 3 jam
Bahan Dough:
400 gram Tepung terigu KABUKI
30 gram Susu Bubuk
150 gram gula
20 gram garam
150 gram susu cair
150 gram butter
250 gram keju (potong dadu)
bahan-bahan |
Aduk dengan mixer |
bahan-bahan lainnya |
Cara membuat :
- Masukkan gula, garam, dan susu cair ke dalam mangkuk, aduk hingga larut.
- Masukkan tepung terigu Kabuki, susu bubuk, dan adonan sponge. Aduk perlahan hingga menggumpal.
- Naikkan kecepatan mixer, aduk selama 6 menit.
- Turunkan kecepatan mixer, masukkan butter, aduk hingga rata.
- Naikkan kembali kecepatan mixer, aduk selama 5 menit atau hingga kalis
- Tuang keju, aduk perlahan hingga rata.
- Diamkan adonan selama 35 menit. Buang gas pada adonan. Diamkan kembali selama 20 menit.
- Potong adonan seberat 260 gram, bulatkan dan diamkan adonan selama 10 menit.
- Buang gas pada adonan, bulatkan dan susun di dalam loyang 12cmx12cmx25cm sebanyak 2 buah adonan.
- Diamkan adonan selama 45-60 menit. Poles bagian atas roti dengan telur, parut keju di atasnya.
- Panggang dengan suhu 200 derajat celcius selama 35 menit atau hingga matang.
- Siap sajikan
Nah, itu resepnya. Coba buat yuk. Jangan lupa tepungnya tepung roti Bungasari ya :)
Roti-roti hasil buatan kelompok kami (kanan) dan kelompok lain (kiri) |
Roti terbaik selalu berawal dari tepung terbaik, dan Anda berhak mendapat yang terbaik.
BUNGASARI FLOUR MILLS
Head office:
Sampoerna Strategic Square
North Tower, 5th Floor
Jl.Jend.Sudirman Kav. 45-46
Jakarta 12930, Indonesia
Factory:
Jl. Raya Anyer Lingk. Komp. Sinyar RT 014/RW 006
Tegal Ratu Ciwandan District
Cilegon Banten 42445
Innovation Center:
Jl. Taman Pakubuwono VI No.11
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Website: www.bungasari.com
Email: info@bungasari.com
Facebook: Dapur Inovasi Bungasari
Instagram: Dapur Inovasi Bungasari
Berikut adalah foto-foto lainnya selama kegiatan pelatihan berlangsung
Foto bareng Chef Kelik, sebelum adonan dipanggang |
Ada kuis juga, mbak Ning sampe dua kali dapat hadiah :D |
kelompok ini sampe 2 lho chefnya :)) |
Smoke beef, salah satu roti buatan kami kelompok 2 |
variasi topping: carchoal, green tea, keju |
terharuuu lihat roti-roti buatan rame-rame |
Terima kasih Bungasari, sampai ketemu lagi di kelas berikutnya |
Rotinya bikin ngileerrr, Mbak Rien. Jadi lapar. Huhuhu.... Malam2 BW lihat foto2 roti.. Hihihi...
BalasHapusBiar ga lapar dan ngiler, bikin sendiri yuk Yan. Ikuti resep di atas, dan pakai tepung Bungasari :)
HapusJadi ngiler.... Pingin ikutan kelas baking gini, mumpung sekarang lagi hobi ngoven, hehehe apa2 pungin di oven :)
BalasHapusTulisan juga di-oven kah mbak? :D
HapusBaru tau ternyata kalo bikin adonan suhunya harus diukur juga
BalasHapusIya mas Budi. Aku juga baru tahu
HapusBanyak juga produknya, dari tepung biasa, tepung khusus, sampai pakan ternak.
BalasHapusAku milih makannya aja deh daripada lihat buatnya :D
Okay, nanti aku kirimi dalam bentuk jadi saja ya mas he he
HapusWuiiih,pokoke keren lah. Aku jadi laper liatnya ,kapan mbak mau praktek lagi? Aku bagian icip icip aja deh. Hehehe..
BalasHapusBtw, mbak Twitternya tak follow ya
Belajar bikin roti kalau rame-rame memang asyik dan seru mbak, walaupun ada ngulen tetap gak berasa berat karena bisa gantian.
BalasHapusPilihan tepungnya banyak yah, kayaknya di Malang belum ada tepung merek itu.
Duh rotinya menggiurkan itu yang japanese bread, apalagi pakai green tea ya:D
Wuiihhh seruu yaaaaa. Iyaaa mba Rien, jadi tahu kl tnyt macem2 tepung butuh dikombinasi kl mau aneka kue ya. Di Jogja udh ada blm ya?
BalasHapus