Kawasan TWA Tangkuban Perahu merupakan salah satu objek wisata alam populer di Lembang, Jawa Barat. Kawasan yang terletak sekitar 20 km di utara kota Bandung ini memiliki pemandangan alam yang indah, iklim udara yang sejuk, serta deretan kawah yang terbentang, mulai dari Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Baru, dan Kawah Domas.
Gunung Tangkuban Perahu berada di ketinggian 2.048 meter di atas permukaan laut, atau sekitar 6.837 kaki dengan suhu rata-rata harian 17 DC siang hari dan 2 DC di malam hari. Tangkuban Perahu merupakan gunung berapi yang masih aktif. Beberapa tanda aktifnya gunung ini adalah dengan adanya gas belerang dan juga sumber air panas yang mengalir di kaki gunung seperti Ciater. Letusan terakhir gunung ini tercatat pada tahun 2013. Meskipun demikian, kini gunung ini masih relatif aman untuk dikunjungi.
Cuaca sedang mendung saat kami berkunjung |
Tidak seperti gunung lainnya, puncak gunung Tangkuban Perahu berbentuk memanjang dan mirip dengan sebuah perahu terbalik. Hutan di sekitar gunung rimbun dengan tanaman pohon pinus dan hamparan tanaman teh.
Tarif masuk TWA Tangkuban Perahu Rp 25.000 per mobil. Sedangkan wisatawan dikenakan Rp 20.000 per orang dan Rp 200.000 per orang untuk wisatawan asing. Dari gerbang utama, jarak menuju Gunung Tangkuban Perahu masih cukup jauh. Mobil harus melewati jalan menanjak dan berkelok. Namun, panorama yang terlihat di sepanjang jalan sangat indah.
Di kiri dan kanan jalan terdapat hutan. Di dalam hutan inilah hidup hewan dan tumbuhan endemik Gunung Tangkuban earahu. Terdapat Puspa (Shima Walichi), sejenis tanaman langka yang pada bagian tertentu dapat menyebabkan gatal jika dipegang. Ada juga Pakis Emas. Mirip pakis langka yang pernah saya lihat di Lembah Harau, Sumatera Barat. Pakis langka ini bisa tumbuh tinggi sampai 10 meter. Habitatnya memang di hutan yang dingin dan daerah berkabut. Selain Puspa dan Pakis Merah, ada juga Anggrek Hutan. Sedangkan hewan endemik Tangkuban Perahu, di antaranya Elang Jawa, Meong Congkok, Surili (sejenis kera), dan Lutung Jawa.
Tarif masuk TWA Tangkuban Perahu Rp 25.000 per mobil. Sedangkan wisatawan dikenakan Rp 20.000 per orang dan Rp 200.000 per orang untuk wisatawan asing. Dari gerbang utama, jarak menuju Gunung Tangkuban Perahu masih cukup jauh. Mobil harus melewati jalan menanjak dan berkelok. Namun, panorama yang terlihat di sepanjang jalan sangat indah.
Di kiri dan kanan jalan terdapat hutan. Di dalam hutan inilah hidup hewan dan tumbuhan endemik Gunung Tangkuban earahu. Terdapat Puspa (Shima Walichi), sejenis tanaman langka yang pada bagian tertentu dapat menyebabkan gatal jika dipegang. Ada juga Pakis Emas. Mirip pakis langka yang pernah saya lihat di Lembah Harau, Sumatera Barat. Pakis langka ini bisa tumbuh tinggi sampai 10 meter. Habitatnya memang di hutan yang dingin dan daerah berkabut. Selain Puspa dan Pakis Merah, ada juga Anggrek Hutan. Sedangkan hewan endemik Tangkuban Perahu, di antaranya Elang Jawa, Meong Congkok, Surili (sejenis kera), dan Lutung Jawa.
Bersama anak mengamati kawah |
Gunung Tangkuban Perahu terkenal dengan legenda yang ada di baliknya. Gunung ini memiliki lubang besar di tengahnya. Kawah Ratu namanya. Menggetarkan, namun memesona. Sewaktu berkunjung ke tempat ini, anak saya sangat senang melihat kepulan asap belerang yang ada di dalam kawah.
Gunung Tangkuban Perahu terbilang aman, sehingga tidak membutuhkan tenaga ekstra untuk perjalanan mendaki dan tracking atau perjalanan kaki. Itu sebabnya saya tidak ragu mengajak anak saya ke Tangkuban Perahu.
Menghabiskan liburan di daerah Lembang memang tepat. Apalagi mengajak keluarga mengunjungi kawasan TWA Tangkuban Perahu. Tentu akan menjadi pengalaman yang mengesankan. Bagi yang butuh tempat bermalam di Lembang, info hotel di Lembang dapat dilihat di Traveloka.
Informasi wisata Tangkuban Perahu:
- TWA Tangkuban Perahu buka setiap hari dari Jam 07.00 AM – 05.00 PM.
- Harga tiket masuk weekdays: Pengunjung domestik Rp 20.000, pengunjung asing Rp 200.000, sepeda Rp 7.000, sepeda motor Rp 12.000, mobil Rp 25.000, bus Rp 110.000,
- Harga tiket masuk weekend : Pengunjung domestik Rp 30.000, pengunjung asing Rp 300.000, sepeda Rp 10.000, sepeda motor Rp 17.000, mobil Rp 35.000, bus Rp 150.000,
- Shuttle bus : Jayagiri-Kawah Ratu (round-trip) Rp 7.000, Guide Rp 150.000 (untuk wisatawan lokal) Rp 300.000 (untuk wisatawan asing).
Jadi pingin ke Tangkuban Perahu.:D Harga tiket masuknya ramah di kantong.
BalasHapusIya Nis, murah tapi Daya tariknya banyak, cocok pula buat semua anggota keluarga.
HapusMasuk list kalo nanti ke Lembang
HapusPernah kesini tapi sudah lama banget....
BalasHapusKemari lagi mbak Indri, ajak Medina :)
HapusBelum pernah menjelajah Lembang sampai ke sana. Itu kawahnya bukan yg kawah putih atau masih nyambung ya mbak, benernya?
BalasHapusBeda tempat Pril. Tangkuban Perahu di utara Bandung, Kawah Putih di Ciwidey Bandung Selatan.
Hapuswah rindu pengen ke sini lagi. saya 2014, pas di Subang ke sini mbak sampai 2x hehe.udara ma pemandangan ok, terus pas PP dari pintu masuk jalan kaki hehe. sampai-sampai bisa kenalan sama petugas di sana
BalasHapusLumayan jauh kalau jalan kaki dari pintu masuk ya. Nanjak dan berkelok. Tapi ga terasa juga kalau jalan karena udaranya sejuk dan pemandangannya indah. Saya waktu itu bawa anak, agak ragu kalau jalan kaki. Khawatir sampai atas malah ga kuat mendaki.
HapusPengen balik lagi ke Tangkuban Perahu... Waktu kesana belum puas explore...
BalasHapusTunggu nggak musim hujan kalo ke Tangkuban Perahu lagi mbak. Kami ke sana hujan-hujanan hehe tetap asik sih, tapi jadi sebentar liat-liatnya.
HapusAku ke Tangkuban Perahu pas SMP.... HEHEH
BalasHapusJalan-jalan lagi mbak Wit, liat-liat kondisinya yang sekarang mungkin sudah beda dengan yang diliat waktu SMP :)
HapusTerakhir ke Tangkuban perahu kayaknya waktu masih SD deh... Jadi lupa lupa inget hehehe
BalasHapusItu tiket wisatawan asing dan domestik jomplang banget ya ternyata
BalasHapussampai sekarang gak kesampaian ke tangkuban..lewat doank mah bandung lembang...nasib nasib
BalasHapusalhamdulillah sudah pernah ke Tangkuban Perahu. Tapi, pengen kesitu lagi... kawahnya memang indah. :)
BalasHapusanggiputri.com
Saya ke Tangkuban Perahu tahun lalu, nyari-nyari Plang Nama Tangkuban Perahu yang terbuat dari kayu tapi gak ketemu2. Dimana yah? apa sudah diganti dengan yang tembok itu.
BalasHapusTernyata tangkuban parahu masuk wilayah lembang ya? Tahun 2007 pas ke bandung sempat mampir, kirain masih wilayah bandung
BalasHapusWah. Bisa jadi destinasi wisata alam sama anak ni. Makasi infonya Mb Rien
BalasHapusselalu terpesona dengan kawasan tangkupan perahu itu. jadi penasaran dn pingen liat langsung wahana wisata trsbt :D
BalasHapusDah lama banget gak ke sana.
BalasHapusAku belum pernah ke sono yuk Rien :((
BalasHapusterakhir kesana sama Suami dan Najin. Seneng dia diajak keliling tangkuban perahu, banyak pertanyaan ini itu yang ilmiah banget, sampek emaknya bingung cari jawaban, hehehe
BalasHapusMakan indomie atau jagung bakar sambil memandang kawah nya itu nikmat banget dingin2 semilir anget2
BalasHapus