Lampung Culture & Tapis Carnival 2015 merupakan puncak dari kegiatan Festival Krakatau 2015 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Propinsi Lampung. Acara berlangsung di depan Mahan Agung dan dibuka oleh gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo. Dalam rangkaian karnaval ditampilkan atraksi seni tradisional, busana tradisional, serta pernak-pernik budaya tradisional Lampung.
Parade yang mengangkat kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh berbagai kabupaten dan kota yang ada di Lampung ini sukses mengayakan pengetahuan tentang budaya Lampung yang selama ini minim mengisi ruang pengetahuan saya.
Dalam postingan ini secara khusus saya tampilkan parade budaya dari 12 kota/kabupaten yang ada di lampung. Antara Lain: Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Waykanan, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kota Metro, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Barat, serta terakhir Kota Bandar Lampung.
Lampung Selatan
Tema : Ngattak Tulung
Adalah tradisi masyarakat Lampung khususnya Muli/Mekhanai dalam rangka menjaga kerukunan, turut berpartisipasi apabila salah satu rekan mereka akan berumah tangga, maka mereka bergotong royong menyiapkan keperluan upacara adat, selain itu sebagai ungkapan kebersamaan sang pengantin turut bersama rekan-rekannya sebagai ucapan terimakasih atas segala bantuannya dan tetap memelihara tali silaturahmi.
Pesisir Barat
Tema : Ngumabai Lawok
Karya ini terinspirasi dari upacara adat yang ada di Pesisir Barat, dimana upacara tersebut dilakukan untuk keselamatan masyarakat setempat. Menggambarkan kekayaan laut Pesisir Barat, keberagaman kehidupan laut Pesisir Barat. Menyatu, bersatu, memberi, menerima, saling berdampingan demi keselarasan.
Way kanan
Tema : Harmoni Bumi Petani
Tibalah diawal musim panas kaya yang dinanti. Masyarakat Way Kanan menyambut dengan penuh suka cita dan dengan penuh pengharapan. Beriring rasa syukur karena Kab. Way Kanan dikaruniai potensi wisata yang menawan, seperti air terjun Putri Malu, Curup Gangsa, pemandian air panas Juku Batu serta adanya batu akik khas yaitu batu akik Anggur Api. Inilah pesona harmony di Bumi Ramik Raghom, bumi para petani yang membawa kita pada kerinduan mulang tiyuh.
Lampung Utara
Tema : Gawi Lapah Pineng
Adalah gambaran kebersamaan dari keagungan prosesi adat Lampung Pepadun pada prosesi lamaran (meminang) seorang gadis, yang mana seorang bujang dengan rasa suka cita penuh harapan dengan diiringi oleh seluruh Handai Taulan berjalan menuju kediaman sang gadis pujaan hatinya, proses iring-iringan Lappah Pineng ini juga di meriahkan dengan berbagai ornamen yang menyemarakkan proses Lappah Pineng.
Gawi lapang pineng ini juga dapat dimaknai derap langkah dan harmoni kebersamaan seluruh lapisan masyarakat Lampung Utara dibawah kepemimpinan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara untuk membangun menuju perubahan yang lebih baik .
Tanggamus
Tema : Khakot Tanggamus
Adalah ciri khas budaya sebagai -BRAND COUNTRY- Kabupaten Tanggamus. Khakot juga mengandung arti mempererat satu ikatan kekerabatan internal suku, kebudayaan dan marga kerap diperagakan mengiringi (sebagai pembuka jalan) bagi calon mempelai laki-laki saat melaksanakan prosesi lamaran atau pernikahan di tempat calon mempelai perempuan. Pada masa lampau pasukan pincak-khakot dipimpin seorang tokoh – Batin Mangunang – membuka mengusir kolonial yang akan menjajah bumi teluk semangka – Bumi Begawi Jejama – Kabupaten Tanggamus.
Pringsewu
Tema : Ujungan Pekhing
Ujungan pekhing merupakan suatu bentuk seni budaya yang menggambarkan ketangkasan bela diri yang didalamnya terdapat perpaduan budaya, biasanya ditampilkan untuk merayakan pesta panen padi, seni ujungan pekhing adalah suatu bentuk akulturasi budaya yang dibawa oleh masyarakat pulau jawa di era kolonialisasi Belanda yang kemudian menjadi bentuk pesta budaya yang didalam nya berisi kesenian dan kerajinan dari bahan bambu.
Tulang Bawang Barat
Judul : Intar Bumbang Aji
Intar Bumbang Aji adalah peristiwa dimana seorang perempuan melakukan larian dengan kekasihnya dan dibawa ketempat pihak keluarga laki-laki. Kemudian dari pihak keluarga perempuan berunding dan sepakat untuk diambil dari pihak mempelai wanita dan diantarkan secara adat istiadat Lampung dengan berpakaian pengantin laki-laki perempuan berpakaian haji. Demi kelancaran adat istiadat tersebut, adat lainnya diajak untuk berpartisipasi sehingga tercipta sebuah kerukunan yang agung diantara keanekaragaman adat istiadat yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Hal ini sesuai dengan semboyan Kabupaten Tulang Bawang Barat ’Ragem Sai Wawai’, yang berarti kebersamaan menuju keberhasilan.
Metro
Judul Tari : Putri Pekhing Tigham
Menceritakan tentang perebutan mahkota kecantikan. Tersebutlah seorang putri cantik yang bernama putri Pekhing Tigham, kecantikan yang diakui oleh seluruh masyarakat, kecantikan lahir dan batinnya namun kecantikan putri Pekhing Tigham diganggu oleh Nyi Rebung Khohang yang ingin menyingkirkan putri Pekhing Tigham dan merebut gelar kecantikan itu, sehingga terjadi peperangan kedua putri dan pasukannya untuk memperebutkan gelar kecantikan itu. Namun Nyi Rebung Khohang dan pasukaanya kalah dalam peperangan itu dan putri Pekhing Tigham lah yang memenangkan kecantikan itu.
Tulang Bawang
Tema : Pesona Sai Bumi Nengah Nyappur
Sai Bumi Nengah Nyappur adalah semboyan bagi Kabupaten Tulang Bawang yang bersahaja, yang memiliki arti cermin masyarakat yang bersatu, damai serta hidup berdampingan dengan baik. Masyarakat Lampung Tulang Bawang dikenal sangat terbuka, mudah beradaptasi dengan lngkungan serta ramah dalam pergaulan. Sikap dan kemampuan, keluhuran dan keyakinan serta kepercayaan diri merupakan perwujudan dari falsafah Nengah Nyappur yang dijunjung oleh masyarakat sebagai warisan yang agung agar senantiasa dapat terus dilestarikan, seperti Cangget Bars yang merupakan tari tradisi masyarakat Megoupak Tulang Bawang.
Lampung Timur
Tema : Keratuan Melinting
MAULANA HASANUDDIN PANAMBAHAN SUROSOWAN yang menjadikan Banten menjadi kerajaan yang berdiri sendiri. MAULANA HASANUDIN menyebarkan agama Islam di Pesisir Utara dan hingga menyebar ke daerah Lampung bagian Timur khususnya daerah Keratuan Pugung. Dengan menyebarnya agama Islam di daerah Keratuan Pugung hinga terjadinya peralihan darah antara pengusa Banten dengan Putri Keratuan di Pugung yang bernama PUTERI SINAR ALAM. Dari perkawinan ini lahirlah MINAK KEJALA BIDIN yang merupakan cikal bakal asal muala keturunan RATU DARAH PUTIH yang kita kenal dengan sebutan RATU MELINTING yang bermukim di MERINGGAI.
Lampung Barat
Tema : Muli Ngejunjung Pahakh
Diangkat dari acara Payuhan Agung Kerajaan Sekala Bekhak Paksi Buai Perenong, Para Muli-muli Kampung Batin menyiapkan hidangan untuk Para Tamu Kehormatan Kerajaan. Pahar merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyajikan hidangan bagi Para Tamu Kehormatan Kerajaan sekala bekhak. Muli-muli Nan Cantik dan Anggun dengan rasa suka ria dan tulus ikhlas ngejunjung pahakh menuju Marga sana Gedung Dalom Kepakhsian Buai Perenong.
Bandar Lampung
Tema : Bajau
Kisah ini diangkat dari pesisir Teluk Lampung. Bajau merupakan sekelompok orang yang datang ke Lampung untuk menjarah hasil tanah dan harta milik masyarakat setempat. Karena ilmunya sangat tinggi para bajau sulit untuk ditaklukan. Apalagi masyarakat Lampung pesisir sendiri terpecah belah. Akhirnya melihat para bajau semakin beringas, masyarakat pesisir sadar dan memahami akan pentingnya persatuan, bersatu untuk mengalahkan para bajau demi tercipta kehidupan yang damai. Akhirnya masyarakat Lampung Pesisir menyusun strategi dengan bersatu dengan beberapa kampung. Akhirnya si bajaupun mengerti akan pentinggnya kerukunan dan persatuan. Melihat masyarakat pesisir bersatu bajaupun berkeinginan untuk bersatu dan menjadi masyarakat Lampung. Oleh masyarakat Lampung, bajau diberikan tanah dan mereka pun membangun kampung. Hal ini dilakukan karena masyarakat Lampung menjunjung tinggi kebersamaan toleransi yang biasa disebut NEMUI NYIMAH.
~Lampung, SUMATRA - INDONESIA
Minggu, 30 Agustus 2015.
Semua foto merupakan dokumentasi Katerina, pemilik blog www.travelerien.com. Tidak diperkenanan menyimpan dan menyebarluaskannya tanpa seijin Katerina.
Dari foto saja saya sudah tahu adata di sana. Terima kasih mbak telah berbagi 😊
BalasHapusTerima kasih kembali sudah mampir dan meninggalkan jejak di sini. Semoga bermanfaat :)
HapusCakep-cakep dan lengkap fotonya Mbak Rien. Gak sia-sia emang jongkok dan berpanas-panasan ya..:)
BalasHapusIya mbak Evi. Menikmati jongkok dan panas, untuk kemudian menikmati hasilnya yang tak hanya berupa gambar, tetapi juga pengetahuan budaya :)
HapusSenang bisa menyaksikan acara spesial ini bersamamu, mbak :)
Habis habis deh kuota internet buat upload foto doang. Wkwkwk
BalasHapusMakanya saya bukanya di kantor wkwkwkwk. *nyamberrr
HapusHaha. Iya kalau pakai internet kuota ya mbak. Alhamdulillah di rumah pakai internet unlimited. Upload dan download lancar jaya seperti jalan tol yang bebas hambatan.
HapusMbak Nurul, next year kita nonton festival ini barengan yuk. Sekalian main ke rumahnya mbak Nurul :)
Keren acara dan poto-potonya Mak.
BalasHapusTerima kasih :)
HapusWoww...komplit banget Mba Rien memaparkan budaya Lampung melalui foto2 yg cantik ini. Jadi pengetahuan baru nih soal Lampung dan kebudayaannya.
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih mbak Uniek. Postingan ini juga sangat bermanfaat buatku, karena dari sini aku jadi belajar mengenal banyak budaya Lampung :)
Hapusparade baju-bajunya keren, apakah itu baju adat setiap kabupaten?
BalasHapusBeberapa memang tampak mewakili baju adat kabupaten setempat, namun tak menutup kemungkinan beberapa yang lainnya mewakili tema yang diangkat. Saya mesti mengkonfirmasi ulang untuk keakuratannya ya mas. Terima kasih telah mampir :)
HapusAku suka warna-warna cerita baju yang dikenakan oleh para pesertanya, Mbak. Cantik sekali... ira
BalasHapusBeragam motif, model dan warna, ya mbak. Aku juga suka. Mahkotanya juga khas melayu, menjulang, lebar, keemasan, serta banyak 'ranting' dan 'daun' :D
Hapuskota metro kayak tidak kreatif begitu mengangkat tema dari sendratari yg pernah ditampilkan oleh kabupaten Pringsewu dianjungan Lampung TMII tahun 2013, miris budaya lampung dipringsewu tergantikan dgn budaya pendatang padahal dikecamatan pardasuka banyak suku asli lampung saibatinnya yg bisa diexplore khasanah budayanya
BalasHapusTerima kasih mas Zulpakor atas perhatiannya.
HapusSependek pengetahuan saya, kota Metro itu adalah "Jawanya Lampung" *_^
Fotonya bagus-bagus banget mba jadi berasa ada disana
BalasHapusTerima kasih, mbak Sashy. Sudah pernah main ke Lampung, mbak? Lampung nggak cuma bagus secara budaya, tetapi juga panorama alamnya :)
HapusNgebayangin yg moto.... saluutt :)
BalasHapusHahaha....kok malah ngebayangin yang moto mbak :D Anyway, thanks mbak Nani :)
HapusSaya justru kagum dengan cara penulisan Mbak Rien yang begitu detail tentang budaya tiap daerahnya, saya jadi tahu kalau Lampung punya banyak sekali budaya. Fotonya nggak perlu ditanya lagi, kereeen abiess.
BalasHapusTerima kasih, Ihwan. Parade karnaval bunga di kotamu juga menarik. Aku sudah lihat foto-fotonya. Bagus-bagus :)
HapusLiputannya lengkap banget
BalasHapusSaya sampai baca dengan seksama saking penasaran sama tema tiap kabupaten/kota
Apalagi ditambah foto2nya yang keren.
Saya suka
Salam
Arni
Hi mbak Arni. Aku merasa berterima kasih mendapat informasi lengkap tentang tema tiap kota yang tampil. Karena di sinilah point penting dari parade ini, untuk mengenalkan budaya Lampung seutuhnya kepada siapapun :)
HapusYang perempuan berpakaian adat di tema Bajau... cantik nian
BalasHapusIya, mas. Cantik. Begitu juga yang lain. Anggun dan memesona semuanya. Terima kasih :)
HapusMeriah polll, Liputannya sangat lengkap. dah lama nggak lihat karnaval di Indonesia, baru kemarin liat karnaval 17 an di Gresik
BalasHapusSemoga bermanfaat ya mbak :)
Hapusbaju adat nya berbeda" ya mba dari mulai lampung utara sampai dengan lampung timur di kirain sama pakaian adat nya hehehe
BalasHapushuaa keren bgt acaranya. coba kemaren ke Lampung pas lagi ada acara kayak gini :(
BalasHapus