Awalnya, rencana yang ingin saya wujudkan bulan Agustus tahun ini adalah pergi melancong ke Surabaya untuk bertemu Mbak Ira yang selama ini tinggal di Jerman dan mbak Zulfa yang selama ini tinggal di India, lalu bersama-sama mengunjungi berbagai objek wisata menarik di Surabaya.
Mbak Ira dan Mbak Zulfa adalah teman-teman saya, sesama blogger penggemar traveling. Kesamaan inilah yang membuat kami akrab, meski masing-masing tinggal di negara berbeda, bahkan beda benua. Keberadaan Mbak Ira dan Mbak Zulfa di Indonesia dalam rangka mudik lebaran. Di Jawa Timur, Mbak Ira tinggal bersama keluarganya di Jember, sedangkan mbak Zulfa tinggal di Gresik, dan saya sendiri dari Jakarta. Maka, saya anggap Surabaya adalah titik temu yang tepat untuk kami bertiga.
Namun, rencana itu berubah begitu cepat seiring dengan melesatnya keinginan kami untuk mencapai sebuah tempat yang jaraknya justru makin jauh dari Surabaya, bahkan terpisah oleh lautan, yaitu Pulau Menjangan. Meski demikian, rencana city tour di Surabaya tetap saya lanjutkan, walaupun nantinya tanpa mbak Ira dan mbak Zulfa.
Hendak jalan-jalan kemana selama di Surabaya?
Surabaya sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Timur, selain merupakan kota terbesar ke 2 di Indonesia, juga merupakan pusat bisnis dan pendidikan di Jawa Timur. Kota yang dikenal sebagai kota pahlawan ini memiliki banyak tempat wisata menarik, mulai dari wisata sejarah, wisata budaya, wisata belanja, wisata alam, hingga wisata kuliner.
Mbak Ira dan Mbak Zulfa adalah teman-teman saya, sesama blogger penggemar traveling. Kesamaan inilah yang membuat kami akrab, meski masing-masing tinggal di negara berbeda, bahkan beda benua. Keberadaan Mbak Ira dan Mbak Zulfa di Indonesia dalam rangka mudik lebaran. Di Jawa Timur, Mbak Ira tinggal bersama keluarganya di Jember, sedangkan mbak Zulfa tinggal di Gresik, dan saya sendiri dari Jakarta. Maka, saya anggap Surabaya adalah titik temu yang tepat untuk kami bertiga.
Namun, rencana itu berubah begitu cepat seiring dengan melesatnya keinginan kami untuk mencapai sebuah tempat yang jaraknya justru makin jauh dari Surabaya, bahkan terpisah oleh lautan, yaitu Pulau Menjangan. Meski demikian, rencana city tour di Surabaya tetap saya lanjutkan, walaupun nantinya tanpa mbak Ira dan mbak Zulfa.
Hendak jalan-jalan kemana selama di Surabaya?
Surabaya sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Timur, selain merupakan kota terbesar ke 2 di Indonesia, juga merupakan pusat bisnis dan pendidikan di Jawa Timur. Kota yang dikenal sebagai kota pahlawan ini memiliki banyak tempat wisata menarik, mulai dari wisata sejarah, wisata budaya, wisata belanja, wisata alam, hingga wisata kuliner.
Jika tak ada aral melintang, inilah 10 objek wisata di Surabaya yang ingin saya datangi pasca dari Menjangan nanti:
Makam WR.Soepratman, Rumah WR.Soepratman, Museum Kapal Selam |
1. Tugu Pahlawan
Mengunjungi ikon sebuah kota merupakan hal wajib buat saya. Di Surabaya, Tugu Pahlawan adalah ikon kota. Tak afdol berkunjung ke Surabaya tanpa mengunjungi monumen tersebut. Meski saya bukan orang Surabaya, tapi mendatangi Tugu Pahlwan merupakan bentuk rasa hormat pada seluruh prajurit Surabaya yang gugur dalam perang melawan para penjajah.
2. Museum Rumah Wafat WR. Soepratman
Museum ini merupakan rumah komponis pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, WR. Soepratman meninggal. Menurut informasi, pintu rumah ini kerap terkunci. Jika saya mendapat ijin dari Disparta, saya ingin masuk dan melihat foto-foto WR. Supratman dengan keluarga dan teman dekatnya yang terpampang di ruang tamu rumah. Serta melihat lemari kaca berisi replika Biola yang pernah digunakan saat menciptakan lagu Indonesia Raya.
3. Makam WR. Soepratman
Tak lengkap rasanya melihat rumah WR. Soepratman tanpa mengunjungi makamnya yang terletak di kuburan Islam Kapasan. Sejak melihat foto pusara WR.Soepratman di blog mbak Olyvia (Obendon.com) yang berbentuk biola dengan potongan bait lagu Indonesia Raya di atasnya, saya tertarik untuk melihatnya secara langsung.
4. Monumen Kapal Selam
Naik kapal laut sering. Tapi naik kapal selam? Sama sekali belum pernah. Jangankan naik, melihat kapal aslinya saja belum. Saya hanya pernah melihat di film-film dan acara berita di TV. Saya pernah lho bermimpi suatu saat ada kapal selam khusus untuk melancong ke dasar laut he he.
O,ya, Museum Monumen Kapal Selam di Surabaya ini adalah wujud asli dari KRI Pasopati 410, salah satu kapal selam TNI – Angkatan Laut dari satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur. Dahulu kapal selam ini pernah ikut serta dalam pertempuran pembebasan Irian Barat dari Belanda. Jadi, biar saya tidak kebawa mimpi terus agar bisa naik kapal selam yang sesungguhnya, maka saya mesti berkunjung ke Monumen Kapal Selam ini.
Jembatan Merah |
5. Jembatan Merah
Selain sebagai saksi sejarah pertempuran heroik pada 10 Nopember 1945 di Surabaya, area sekitar tempat ini dahulu adalah daerah hunian dan perdagangan untuk orang Eropa di bagian barat, sedangkan bagian timurnya adalah daerah hunian untuk orang Cina, Arab, serta Melayu. Kawasan Jembatan Merah saat ini merupakan pusat perdagangan paling padat di Surabaya. Sepadat apa dan perdagangan apa yang ada di kawasan Jembatan Merah saat ini? Itu yang ingin saya ketahui jika berkunjung ke sini.
Pasar Turi, Pusat Sepatu Wedoro, Rumah Batik |
6. Rumah Batik
Sebagai pecinta seni batik dan kain-kain tradisional Indonesia, siapa yang tak ingin melihat koleksi batik sebanyak lebih dari 2,000 lembar dengan corak dan motif yang berbeda-beda dan berasal dari berbagai tempat di Indonesia? Saya ingin sekali! Apalagi rumah Batik ini pernah mendapatkan rekor batik dengan logo Surabaya Terbesar. Pokoknya tak boleh luput dari daftar kunjungan!
7. Pusat Sepatu Wedoro
Wedoro terkenal dengan industri sepatunya. Banyak orang datang ke tempat ini dan menjadi pelanggan setia atas produk-produk sepatu yang dihasilkan tempat ini. Nah, saya ingin ke ke sini, siapa tahu menemukan produk idaman, dan nantinya bisa menjadi salah satu pelanggan di sini, ya, kan?
8. Pasar Turi Surabaya
Pasar Turi adalah pasar grosir di Surabaya. Inilah tempat wisata belanja di Surabaya paling memikat, harga yang murah dan ketersediaan barang yang lengkap adalah daya tarik utamanya. Hooo….perempuan mana yang tidak tergoda belanja aneka barang dengan harga murah? Saya tergoda untuk membeli oleh-oleh di pasar ini.
Masjid Agung Al Akbar |
9. Masjid Agung Al-Akbar Surabaya
Tiada kesan paling indah ke suatu kota tanpa mengunjungi salah satu masjidnya. Nah, Masjid Al-Akbar adalah masjid yang megah dan modern, merupakan masjid terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid ini adalah ikon religi kota Surabaya. Eksterior masjid dihiasi dengan berbagai corak ukiran dan kaligrafi. Pintu masuk masjid terdiri dari 45 pintu utama, semuanya dibuat dari kayu jati berukir. Bagian interiornya dihiasi oleh ukiran hias dan kaligrafi, sangat dominan menghiasi dinding masjid. Inilah sebab mengapa objek wisata di Surabaya yang satu ini diminati banyak penikmat perjalanan. Saya pun tak mau melewatkannya.
10. Wisata Hutan Mangrove Wonorejo
Tak lengkap city tour tanpa menyambangi wisata alam Surabaya. Wisata Hutan Mangrove Wonorejo namanya, salah satu tempat wisata di Surabaya yang paling favorit untuk kategori wisata alam. Sebuah tempat yang cocok untuk menikmati ketenangan alam. Berlokasi dekat dengan Bandara Juanda Surabaya, Hutan Mangrove Wonorejo menawarkan keindahan alam yang alami. Di hutan ini saya ingin merasakan berjalan menyusuri jembatan bambu di atas air dan menembus hijaunya Hutan Mangrove Wonorejo. Karena sudah dekat dengan bandara, seusai dari hutan ini, saya bisa langsung ke bandara untuk kembali ke Jakarta.
Wajib datang ke Hutan Mangrove Wonorejo ini! |
Itulah 10 objek wisata yang ingin saya sambangi selama di Surabaya. Untuk mewujudkan kegiatan wisata tersebut, satu hal yang paling penting untuk saya lakukan dari sekarang adalah memesan mobil untuk kemudahan perjalanan. Tanpa kendaraan sewa, kelancaran berwisata dapat dipastikan tidak selancar saya menata urutan tempat tujuan. Apalagi, saya termasuk orang yang tidak lincah dalam naik turun kendaraan umum. Bukan maksud hati hendak mengatakan tidak suka naik angkutan umum, tapi sungguh saya bukan orang yang tangguh dan tegar di jalanan. Menyewa mobil adalah salah satu cara yang paling tepat untuk mempermudah perjalanan.
Namun, beberapa problematika sering muncul ketika akan menyewa mobil. Perkara menyewa mobil terkadang memang menjadi tidak mudah karena butuh waktu dan tenaga ekstra untuk memilih mobil yang sesuai dengan kebutuhan. Tak jarang harus rela untuk mengunjungi rental mobil dari satu tempat ke tempat lainnya. Belum lagi masalah harga sewa, harus membandingkan harga dari beberapa tempat rental untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan budget.
Terkadang pula saya tidak mengetahui kondisi mobil yang akan disewa. Bahkan juga tidak pernah mengetahui siapa pengemudi yang akan mengantarkan selama perjalanan. Semuanya harus dipikirkan secara matang agar mobil sewaan memenuhi kelayakan yang ada.
Syukur Alhamdulillah, sejak bulan Mei lalu saya mendapat informasi dari seorang kawan bahwa kini sudah ada alternatif lain dalam hal sewa menyewa mobil. Yakni aplikasi Green Metro Car.
Lagi, teknologi komunikasi telah mempermudah kehidupan. Setelah berbagai aplikasi kebutuhan sehari-hari lainnya, kini hadir aplikasi sewa mobil online. Luar biasa!
Green Metro Car merupakan sebuah start-up lokal yang memiliki layanan berbasis aplikasi Android yang menawarkan cara paling praktis untuk memesan mobil sewaan. Mobil dapat langsung dipesan dari gadget tanpa harus mendatangi rental car secara langsung.
Semudah itukah? Mari kita lihat.
Dua jenis aplikasi, untuk penumpang dan untuk pengemudi |
Aplikasi sewa mobil Green Metro Car terbagi dalam dua jenis, satu untuk penumpang (passenger) dan satu lagi untuk pengemudi (driver).
Aplikasi untuk driver digunakan oleh driver perusahaan sewa mobil untuk menerima order booking dari penumpang terdekat, sedangkan aplikasi untuk penumpang digunakan untuk mengetahui mobil rental terdekat, melakukan booking dan melacak perjalanan ketika menggunakan mobil rental.
Dapatkan 4 keunggulan menggunakan aplikasi Green Metro Car |
Keunggulan apa yang akan didapatkan jika menyewa mobil menggunakan aplikasi Green Metro Car? Ini dia, mari simak baik-baik:
1. Banyak pilihan tipe kendaraan. Tak hanya kendaraan seperti sedan, mini bus, atau taksi saja yang dapat dipilih, kendaraan keluarga dengan 6 atau 7 kursi (Multi-Purpose Vechicle atau MPV) penumpang dapat dipilih disini, seperti Xenia, Avanza, Ertiga, Innova, Exora. Bahkan kendaraan sport (Sport Utility Vehicle atau SUV) seperti CRV, Pajero, dan Fortuner, hingga kendaraan premium seperti Mercedes, BMW, Alphard, Camry, dan Range Rover juga turut tersedia. Sebagai tambahan, calon penyewa dapat mengetahui secara langsung keadaan mobil yang akan disewa melalui foto yang ditampilkan. Serta dapat mengetahui siapa pengemudi yang akan mengantar selama perjalanan, lengkap mulai data diri hingga rating pengemudi.
Banyak pilihan mobil |
2. Bisa atur sendiri waktu dan tipe sewa. Setelah mendapatkan gambaran mengenai bagaimana mobil yang akan disewa beserta tarifnya, kita juga bisa menentukan apakah ingin menyewa mobil untuk sekedar drop-off saja ke suatu tempat atau per hari, per minggu, hingga per bulan. Istimewanya lagi, selain dengan sistem sewa, Green Metro Car juga dapat memfasilitasi perorangan yang memiliki mobil untuk dapat men-sharing tumpangan. Sistem berbagi tumpangan ini sesuai kesepakatan dari pemilik mobil dan penumpang yang ingin 'nebeng', sehingga bisa saja gratis atau berbagi biaya perjalanan seperti bahan bakar.
3. Easy tracking dan aman. Dengan menggunakan aplikasi ini setiap penyewa akan mendapatkan jaminan kenyamanan dan kemanan berkendara. Karena, setiap armada pengemudi berkualitas tinggi, serta setiap kendaraan dilengkapi dengan fasilitas smartphone yang juga sudah memiliki fitur GPS, sehingga dengan aplikasi Green Metro semua kendaraan bisa di tracking dimana saja dan kapan saja mulai dari pemesanan, penjemputan penumpang, hingga selama perjalanan menuju ke tujuan.
4. Harga sewa yang kompetitif dan variatif. Dengan begitu banyak penyedia jasa layanan sewa pilihan yang bergabung dengan Green Metro Car dan banyaknya pilihan kendaraan, harga sewa akan lebih kompetitif dengan kebutuhan bervariasi sehingga tak perlu takut akan kemahalan dan tentunya akan mendapatkan layanan terbaik.
Sudah download aplikasinya? |
Tampilan dari aplikasi Green Metro Car memiliki desain yang sederhana dan minimalis, dengan warna dominan hijau. Bagaimana cara menggunakan aplikasi Green Metro Car?
Langkah-langkah untuk memesan mobil sewaan melalui Green Metro Car terbilang sangat mudah dan cepat. Hanya dengan tiga langkah saja, kita sudah dapat menyewa mobil yang kita inginkan. Setelah aplikasi Green Metro Car Passenger ter-install di gadget, inilah langkah-langkah yang harus dilakukan:
- Pertama, mendaftar akun baru dengan cara yang sama seperti saat kita mendaftarkan akun di sosial media. Cukup mengisi beberapa form yang telah tersedia.
- Kedua, pesan mobil yang ingin disewa sesuai dengan pilihan tipe mobil dan waktu sewa yang diinginkan. Kita dapat menyewa mobil secara harian maupun per jam, minimal waktu sewanya selama 2 jam.
- Ketiga, pilih lokasi penjemputan dan tujuan. Karena, pada aplikasi Green Metro Car ini mengakomodir untuk kebutuhan antar jemput dan drop off kita diharuskan untuk memilih lokasi penjemputan dan tujuan yang akan kita tuju. Setelah langkah terakhir ini kita lewati, maka dengan sigap mobil yang akan kita sewa melaju menuju lokasi kita berada.
3 langkah mudah menggunakan aplikasi Green Metro Car |
Hanya tiga langkah, dan itu cukup mudah.
Dilihat dari segi kualitas, aplikasi Green Metro Car ini jelas sangat membantu dalam hal sewa menyewa kendaraan. Cara penggunaannya pun sangatlah mudah, cepat, dan aman.
Saya percaya, aplikasi wajib traveling ini punya beragam manfaat untuk memudahkan perjalanan, mulai dari mengetahui posisi mobil sewa terdekat, memilih titik penjemputan, pengantaran, waktu pesanan, dan tipe mobil, mengetahui nama dan kualitas pengemudi melalui rating, serta mengetahui lokasi pengemudi beserta plat nomornya.
Demi manfaat itulah saya bersegera memasang aplikasi Green Metro Car di gadget saya.
Berikut adalah proses pemesanan yang saya lakukan melalui aplikasi Green Metro Car. Pertama, buka dulu aplikasinya, selanjutnya akan muncul tampilan seperti ini:
pengisian data |
pilihan mobil setelah pengisian data |
Jika setuju dengan supir dan kendaraan yang di pesan, klik "terima" |
Nah, mudah sekali, bukan?
Ya, mudah dan cepat, itulah yang saya rasakan ketika melakukan proses pemesanan. Semoga saja, rencana jalan-jalan di Surabaya nanti pun bisa terlaksana dengan mudah, semudah menggunakan aplikasi Green Motor Car.
Mau ikut saya #CityTour di Surabaya? Ayo....
=====
Green Metro Car
Keterangan lebih lanjut mengenai Green Metro Car dapat menghubungi Customer Service melalui nomor +62-896-9609-0710 atau email ke cs@greenmetrocar.com yang dapat membantu setiap saat.
Website: http://greenmetrocar.com/
Facebook: Green Metro Car
Twitter: @GreenMetroCar
Instagram: GreenMetroCarID
Link aplikasi :
Green Metro Car Passenger (Android Apps): http://bit.ly/gmcpassenger
Green Metro Car Driver (Andorid Apps): http://bit.ly/gmcdriver
Sumber Foto:
-Tugu Pahlawan: Tripadvisor.com
-Kolase foto
Tugu Pahlawan, Rumah WR.Soepratman, Monumen Kapal
Selam, Masjid Agung Al Akbar, Pasar Turi, Pusat Sepatu Wedoro :
Initempatwisata.com
-Jembatan Merah : Travelinghematnusantara.wordpress.com
-Rumah Batik: Eastjava.com
-Aplikasi Green Metro Car : Doc pribadi dan beberapa lainnya dari website Green Metro Car-Makam WR.Soepratman : www.obendon.com
Aku baru pernah ke Masjid Al-Akbar. Jembatan merah cuman lewat aja hehe.
BalasHapusGudlak lombanya mba...
Aamiin. Thanks Zahra. Semoga nanti mbak Rien juga menjejak Masjid Al-Akbar seperti Zahra, ya ^_^
HapusMbak aku mau dong ikutan city tour ke Surabaya, kebetulan banyak objek yang belum pernah aku datangi neh.
BalasHapusYang paling menggoda hutan mangrove-nya, secara Surabaya kan panas jadi bisa ngadem di situ.
Boleh, Wan. Rencananya sih setelah dari Menjangan, sebelum kembali ke Jakarta. Oh, iya, Hutan Mangrovenya memang menggoda sekali. Tampak asri dan sejuk. Itu sebabnya aku masukkan dalam daftar :)
HapusBaru ke ke Pasar Turinya aja. Pengen sekali waktu benar-benar city tour seperti rencana Mbak Rien.
BalasHapusMbak Lina sudah ke Pasar Turi, aku belum pernah sama sekali :D
HapusSilakan mbak Lin cobain city tournya kalau sedang ke Surabaya :)
Sampai sekarang adaaaaaaa aja temen dari luar kota yang ngontak aku dan nanya, "Yan ada rekomendasi sewa mobil nggak?"
BalasHapusNah kalo yang begini ada di Palembang wah bakalan enak banget, jadi yang mau sewa gak perlu bingung ya.
Surabaya InsyaAllah akan didatangi juga :D secara sudah ada pesawat langsung Palembang-Surabaya. Bromooooo aiem koming!
Wah...itu artinya Cek Yan sudah dipercaya teman-teman. Kayaknya peluang bagus lho itu, jadi penyewa mobil hihi.
HapusBtw, kalau Green Metro Car ada di Palembang, bisa jadi peluang usaha juga buat siapa saja yang punya mobil. Mobilnya bisa disewakan lewat Green Metro Car. Malah enak, sudah dapat nama, kepercayaan konsumen pun sudah ada.
Yeay.....ada yang mau ke Bromo. Jalan teruuuuuus :))
Eh..ada yg ketinggalan tu mbak..jgn lupa ke museum sampoerna n masjid cheng ho :)
BalasHapusMuseum Sampoerna aku sudah tahu mbak, tapi memang belum aku masukkan daftar dulu untuk saat ini :) Kalau Masjid Cheng Ho, Insha Allah nanti disempatkan mampir kalau cukup waktunya. Trims tambahan infonya ya mbak Muna :)
HapusEh, lomba ini masih ada? perasaan udah sliweran dari kapan gitu, hehhe... semoga menang lombanya, Rien. (Y)
BalasHapusMasih ada mbak. Hari ini tgl 30/6 terakhir untuk posting. Yuk mbak Rosi ikutan juga yuk :)
Hapusingat surabaya, berarti aku ingat sate buntel nya maknyussssss
BalasHapusWah boleh tuh dicoba ntar kalo ke Surabaya. Eh itu pas kamu main ke rumah mbak Fatimah, ya?
HapusPostingan ini bikin aku pengen mudik! Pasar sepatu Wedoro itu dekeeeet banget dari rumahku, mbak. Cuma 5 menit naik sepeda pancal. Kalo ke Surabaya jangan sampe gak nyobain kulinernya ya, mbak.. :)
BalasHapusBtw, masjid Al Akbar itu bersejarah banget looh mbak.. bersejarah buat aku tepatnya. Soalnya dulu aku nikah ama mas Anang di masjid itu :)
kalau ke Surabaya pengen ke Hutan Mangrove Wonorejo
BalasHapus