Sebagai tempat yang dijuluki surganya para penyelam, Kepulauan Derawan memberikan pengalaman menakjubkan bagi para pecinta laut. Keajaiban alam, serta kehidupan bawah lautnya yang luar biasa indah, adalah magnet kuat yang tak mudah untuk ditolak.
*****
Tercatat ada 31 pulau yang terdapat di Kepulauan Derawan. Empat di antaranya yang paling populer adalah Pulau Derawan, Pulau Kakaban, Pulau Maratua, dan Pulau Sangalaki. Keindahan dan keunikan yang dimiliki oleh ke empat pulau itu membuatnya menjadi objek wisata kelas dunia.
Saya bertandang ke Kepulauan Derawan pada bulan April tahun 2014 lalu. Inilah 10 hal paling berkesan yang saya rasakan selama lompat pulau di Kepulauan Derawan.
1. Menginap di Desa Wisata Pulau Derawan
Pulau Derawan ibarat ‘ibukota’ Kepulauan Derawan. Tak afdol jika tak menginap di Desa Derawan. Ada banyak pilihan tempat menginap, mulai dari losmen, cottage, hingga hotel.
Yang menarik, bangunan penginapan terletak di pinggir pantai dan banyak menjorok sampai ke laut. Sunset dan sunrise tersuguh setiap hari. Suara debur ombak tak pernah jemu menghibur telinga yang bosan dengan hingar bingar suara deru kendaraan di ibukota. Ombak yang berlarian mencucupi bibir pantai, setia memanjakan mata. Udara segar bisa dihirup setiap saat. Olahan ikan segar banyak, mudah untuk dinikmati.
Penduduk Suku Bajo yang mendiami pulau, menyenangkan ketika diajak bicara. Mereka tulus ketika dimintai bantuan, tidak ada kesan komersil. Sikap sadar wisata juga tumbuh baik, terbukti dari kondisi desa yang cukup bersih.
Beragam Aktivitas di Pulau Derawan
Banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sini, seperti berenang di pantai, naik banana boat, snorkeling, menyelam, berkeliling desa dengan sepeda, wisata kuliner, dan wisata belanja.
Paling seru saat naik banana boat. Sensasi ngebut keliling Pulau Derawan rasanya tak tertandingi jika naik banana di tempat lain. Buat yang hobi diving, di sini ada taman laut. Dari kedalaman lima meter saja sudah dapat melihat cumi-cumi, lobster, ikan pipa, gurita, nudibranchs, kuda laut, belut pita dan ikan skorpion.
Suasana desa di malam hari berubah mirip pasar. Ramai penjual dan pembeli. Ada banyak kedai makan dan minum, kios suvenir, dan pondok oleh-oleh. Wisata malam berlangsung hingga larut malam.
2. Berenang Bersama Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Berenang bersama ubur-ubur tanpa sengat yang dikategorikan langka di dunia merupakan pengalaman menakjubkan yang saya dapatkan di danau ini.
Pulau Kakaban adalah pulau tak berpenghuni, namun memiliki keajaiban alam nan memukau. Di pulau ini terdapat danau air payau, tempat tinggal ubur-ubur tanpa sengat yang diklaim memiliki ukuran terbesar dan paling beragam di dunia, termasuk empat spesies unik ubur-ubur stingless yang dapat berenang terbalik. Keberadaan ubur-ubur inilah yang membuat Kakaban pernah dipertimbangkan menjadi nominasi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Ada dua macam ubur-ubur yang saya jumpai di sini. Saya bedakan berdasarkan warna. Ada yang putih bening, dan ada yang coklat kekuningan. Sedangkan menurut nama, jenis ubur-ubur di danau ini ada 4, yaitu ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik.
Tiket masuk pulau Rp 20 ribu / orang. Untuk mencapai danau perlu berjalan kaki sekitar 1 km. Ada tangga dan jembatan kayu yang bisa dititi. Dilarang berenang menggunakan fin. Bahaya, bisa mengenai ubur-ubur, juga merusak ekosistem danau. Jika tidak membawa life jacket, di sini tersedia, tinggal sewa.
Kondisi kawasan wisata ini masih terjaga kealamiannya. Bantu agar tetap bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan. Jangan menyakiti ubur-ubur dengan menangkap dan mengangkatnya keluar dari danau.
Saya bertandang ke Kepulauan Derawan pada bulan April tahun 2014 lalu. Inilah 10 hal paling berkesan yang saya rasakan selama lompat pulau di Kepulauan Derawan.
Penginapan di atas laut Derawan |
1. Menginap di Desa Wisata Pulau Derawan
Pulau Derawan ibarat ‘ibukota’ Kepulauan Derawan. Tak afdol jika tak menginap di Desa Derawan. Ada banyak pilihan tempat menginap, mulai dari losmen, cottage, hingga hotel.
Yang menarik, bangunan penginapan terletak di pinggir pantai dan banyak menjorok sampai ke laut. Sunset dan sunrise tersuguh setiap hari. Suara debur ombak tak pernah jemu menghibur telinga yang bosan dengan hingar bingar suara deru kendaraan di ibukota. Ombak yang berlarian mencucupi bibir pantai, setia memanjakan mata. Udara segar bisa dihirup setiap saat. Olahan ikan segar banyak, mudah untuk dinikmati.
Penduduk Suku Bajo yang mendiami pulau, menyenangkan ketika diajak bicara. Mereka tulus ketika dimintai bantuan, tidak ada kesan komersil. Sikap sadar wisata juga tumbuh baik, terbukti dari kondisi desa yang cukup bersih.
Ikan seperti ini berseliweran di bawah kamar |
sunset |
sunrise |
Kafe Derawan |
Derawan Cottage |
:) |
Beragam Aktivitas di Pulau Derawan
Banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sini, seperti berenang di pantai, naik banana boat, snorkeling, menyelam, berkeliling desa dengan sepeda, wisata kuliner, dan wisata belanja.
Paling seru saat naik banana boat. Sensasi ngebut keliling Pulau Derawan rasanya tak tertandingi jika naik banana di tempat lain. Buat yang hobi diving, di sini ada taman laut. Dari kedalaman lima meter saja sudah dapat melihat cumi-cumi, lobster, ikan pipa, gurita, nudibranchs, kuda laut, belut pita dan ikan skorpion.
Suasana desa di malam hari berubah mirip pasar. Ramai penjual dan pembeli. Ada banyak kedai makan dan minum, kios suvenir, dan pondok oleh-oleh. Wisata malam berlangsung hingga larut malam.
Sepeda disewakan untuk keliling Pulau Derawan |
aneka souvenir buat oleh-oleh |
Ikan kering |
Seru-seruan main banana boat keliling Pulau Derawan |
2. Berenang Bersama Ubur-Ubur di Danau Kakaban
Berenang bersama ubur-ubur tanpa sengat yang dikategorikan langka di dunia merupakan pengalaman menakjubkan yang saya dapatkan di danau ini.
Pulau Kakaban adalah pulau tak berpenghuni, namun memiliki keajaiban alam nan memukau. Di pulau ini terdapat danau air payau, tempat tinggal ubur-ubur tanpa sengat yang diklaim memiliki ukuran terbesar dan paling beragam di dunia, termasuk empat spesies unik ubur-ubur stingless yang dapat berenang terbalik. Keberadaan ubur-ubur inilah yang membuat Kakaban pernah dipertimbangkan menjadi nominasi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Ada dua macam ubur-ubur yang saya jumpai di sini. Saya bedakan berdasarkan warna. Ada yang putih bening, dan ada yang coklat kekuningan. Sedangkan menurut nama, jenis ubur-ubur di danau ini ada 4, yaitu ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik.
Tiket masuk pulau Rp 20 ribu / orang. Untuk mencapai danau perlu berjalan kaki sekitar 1 km. Ada tangga dan jembatan kayu yang bisa dititi. Dilarang berenang menggunakan fin. Bahaya, bisa mengenai ubur-ubur, juga merusak ekosistem danau. Jika tidak membawa life jacket, di sini tersedia, tinggal sewa.
Kondisi kawasan wisata ini masih terjaga kealamiannya. Bantu agar tetap bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan. Jangan menyakiti ubur-ubur dengan menangkap dan mengangkatnya keluar dari danau.
Danau Kakaban |
Ubur-ubur langka |
Berenang dengan ubur-ubur tanpa sengat |
3. Snorkeling di Laut Pulau Kakaban
Magnet Pulau Kakaban bukan hanya danau ubur-ubur, tetapi juga pada keindahan dan keanekaragaman biota lautnya. Air laut sangat jernih, dangkal, dan hangat. Begitu kaya ikan untuk dinikmati saat snorkeling. Clown fish berenang malu-malu di balik rumahnya. Lili laut yang terselip dari balik koral berwarna putih, melambai-lambai ketika dibelai arus. Ada pula karang merah tempat bertumbuhnya anemon, melingkar mirip ular.
So, buat kamu pecinta kehidupan bawah laut, Pulau Kakaban merupakan salah satu place to visit before you die.
Selamat datang di Pulau Kakaban |
Nemo di rumahnya |
Antara takut dan penasaran, itulah yang saya rasakan ketika melihat sosok penyu hijau raksasa yang berada sangat dekat di depan mata.
Pulau Maratua dikenal sebagai salah satu lokasi bertelur penyu hijau yang paling besar di Indonesia. Ada dua jenis spesies penyu yang bisa djumpai di sini, yaitu penyu hijau dan penyu sisik. Keduanya termasuk spesies yang dilindungi selain paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, ikan barakuda dan beberapa spesies lainnya. Di sepanjang pantai Pulau Maratua penyu-penyu bertelur di pasir. Konon, jumlahnya hingga ratusan setiap tahunnya.
salah satu penyu di perairan Maratua |
5. Snorkling dan Diving di Pulau Maratua
Air hangat yang begitu jernih, sangat melenakan. Saya betah berlama-lama mengambang, menatap keindahan alami dasar laut, hingga tanpa sadar terbawa arus dan menjauh dari kapal. Antara senang dan ngeri, itulah yang saya rasakan saat itu.
Lokasi snorkeling dan diving di perairan Pulau Maratua memang menakjubkan. Di tempat ini terdapat beragam terumbu karang dengan aneka warna yang begitu indah. Dari 21 dive spot yang ada, terdapat dua titik penyelaman paling terkenal yang disebut sebagai turtle traffic dan big fish country. Masing-masing titik penyelaman itu memiliki eksotisme tersendiri, namun dibutuhkan lisensi khusus atau pendamping saat menyelam di sini.
Penyu raksasa memang tidak selalu dapat dijumpai, tetapi dive spot di Pulau Maratua selalu ada berbagai binatang laut yang unik dan menarik, seperti ubur-ubur, kuda laut, gurita, lobster, cumi-cumi, barakuda dan hiu putih. Jika beruntung, bisa berjumpa dengan salah satunya, atau justru semuanya.
Biota laut Maratua |
6. Menginap di Desa Wisata Bohe Silian
Jangan bayangkan Desa Bohe Silian di Pulau Maratua adalah desa terpencil yang terbelakang dan miskin. Desa ini justru terbilang mapan dan modern.
Bohe Silian masih berupa desa tua dengan ritme kehidupan yang berjalan pelan, seolah tidak terpengaruh dengan riuhnya wisatawan. Mayoritas penduduknya Suku Bajo dari Sulawesi. Penghasilan mereka sebagai nelayan terbilang besar. Rumah-rumah berukuran besar dan bagus. Hampir tiap keluarga memiliki jenset pribadi, perahu motor, sepeda, sepeda motor, dan menggunakan antena parabola.
Semalam di Bohe Silian, merasakan kehidupan ala pesisir. Anak-anak desa riang bermain di tepian pulau, mengayuh perahu, melompat dari jembatan, atau berlarian di dermaga. Ada sunset dan sunrise memesona, tersaji indah di waktu-waktu yang dimilikinya. Saya rindu desa ini. Sungguh rindu.
Selamat datang di Bohe Silian |
Sunrise di Bohe Silian |
Suasana desa Bohe Silian |
bercengkerama dengan warga |
7. Mengunjungi Gua Sembat
Menginap di Desa Bohe Silian, mengantarkan saya pada petualangan menjelajah sisi bukit di bagian belakang desa dimana terdapat objek wisata Gua Sembat. Berjarak 2 km dari desa. Perlu 20 menit trekking untuk mencapainya. Memasuki hutan tropis alami, naik bukit turun bukit, melewati batu kapur licin, juga batu karang tajam yang siap menggores kulit jika tidak hati-hati. Sesekali berjumpa monyet abu-abu, satwa yang dikategorikan langka.
Gua Sembat termasuk dalam tipe gua horizontal dan berair. Air dalam gua merupakan air payau. Ketika musim hujan, air payau akan menjadi air tawar. Airnya cukup dalam, dapat direnangi dan diselami. Bahkan ada yang berani melompat terjun dari atas bebatuan yang tumbuh di dalam gua. Seru!
Kondisi alami gua dengan mata airnya yang sejuk dan sensasional, menjadi sebuah daya tarik yang memikat.
Mulut Gua Sembat |
danau air payau dan batu berbentuk kepala manusia (kanan atas) |
8. Bertemu Manta di Pulau Sangalaki
Laut dangkal yang mengelilingi pulau ini membuat kapal berhenti sekitar 500 meter dari daratan. Kami harus berlompatan, lalu berjalan kaki mencapai pantai. Jauh, panas, tapi asyik.
Sejauh mata memandang hanya lautan. Ujungnya nun jauh di kaki langit. Pulau ini kerap disinggahi para petualang pulau untuk sekedar makan dan beristirahat, sebelum akhirnya kembali berlayar mencari penampakan manta.
Pulau Sangalaki istimewa karena tempat konservasi penyu ada di sini. Hampir tiap malam penyu hijau datang ke permukaan untuk bertelur di pulau.
Sangalaki Resort |
Daratan Sangalaki masih jauh, ayo jalan lagi :D |
numpang makan dan istirahat |
Pulau menawan ini tak berpenduduk, namun ada resort, restoran dan tempat bersantai di pinggir pantai. Udara segar, angin sejuk yang tak henti berhembus, pemandangan laut biru, langit luas terbentang, serta kesunyian yang menentramkan, sangat ideal untuk bersembunyi dari hiruk pikuk metropolitan. Pasir putihnya berkilau, menanti jejak para pemburu keindahan mampir untuk bersuka cita.
Mengejar Manta
Pengalaman luar biasa di pulau ini ketika pertama kalinya melihat sosok manta (ikan pari raksasa) berenang tenang namun kemudian menghilang tak tentu arah. Ukurannya besar, berwarna kehitaman, bentuknya seperti layang-layang.
Buat kamu yang berani berlayar di laut dengan kapal kecil, dihantam ombak, diterpa angin kencang, demi melihat sesosok manta, silakan datang dan siapkan stamina yang kuat untuk terjun ke laut Sangalaki.
mengejar manta yang tak terkejar |
9. Bermalam di Maratua Paradise Resort
Berada di sini membuat saya seperti ingin menghentikan waktu. Sangat indah, nyaman, punya pemandangan menakjubkan sepanjang waktu. Bangunan resort dibangun di atas hamparan pasir putih. Ketika matahari bersinar terang, air laut yang menutupinya membentuk warna turquoise yang indah.
Maratua Paradise punya view yang sangat menawan. Bagian depannya berhadapan langsung dengan laut tiga warna: turqoise, biru kehijauan dan biru pekat (karena kedalaman laut yang langsung berubah di jarak sekitar 60 meter). Tatkala senja, duduk di bangku yang berjejer di depan restaurant, jadi tempat paling sempurna untuk menyaksikan sunset.
Maratua Paradise Resort |
akses antar villa, office, dive center, resto & kamar mandi umum |
tempat bersantai di depan resto |
Liburan menyenangkan |
Water Villa, penginapan aduhai |
10. Mengunjungi Pulau Gusung
Pulau gundul. Ya, tentu saja. Tidak ada sesuatu pun yang tumbuh di atasnya. Permukaan pulau ini hanya ditutupi pasir putih yang halus, juga cangkang kerang yang berserakan. Luasnya tak sampai separuh lapangan sepak bola. Sunyi, sepi, dan saya seperti ingin terdampar di sini hingga bosan. *lalu gosong :D
Pulau Gusung |
Pengalaman tak terlupakan bersama sahabat |
Menyusuri keajaiban alam di Kepulauan Derawan seperti tak ada habisnya. Pantai yang luar biasa dan lautan yang sangat biru. Pasir putih, air dangkal tak berujung yang hangat. Pemandangannya sempurna dalam segala hal. Sungguh tidak mudah dicari.
Baca juga: Derawan, Desa Wisata nan Menawan
Ah kangeeen :')
BalasHapusini lomba travel n blog itu kan mba? Semoga menang ya :)
Kangen juga ^_^
HapusIya, betul, Zahra. Aamiin. Terima kasih :)
Wah Mba Katerin, keren2 banget pengalamannya, semoga kita menang bareng ya :), aku juga mau ikutan hehehe
BalasHapusAamiin. Semoga ya....
HapusHihihi...belum keren lah. Baru sedikit tempat keren di Indonesia yang aku sambangi. Masih ada Togean, Raja Ampat, Labuan Bajo, Flores, Danau Toba, Karjaw, dll.....pokoknya masih banyaaaak banget yang belum aku jejaki. Aku sering malu sama teman-teman asing asal LN yang kalo mau liburan ke Indonesia nanya ke aku apa sudah pernah datang ke sana, ke situ, atau ke sini, dan aku cuma bisa menggeleng...huaaaaa....
Alhamdulillah ada kesempatan untuk jalan. Semoga jejak yg masih sedikit ini lama-lama jadi bukit, dan akhirnya dari Sabang sampai Merauke terjejaki semua :)
Huaaaaaa.....speechless. Indonesiaaaaaa adalah surga.
BalasHapusMbak rien, tulisannya kece badai, foto-foto pendukung pun bagus-bagus. Menang ini mah, Aamiin. :D
Indonesia serpihan surga di bumi ^_^ Aamiin. Pokoknya berpartisipasi dulu mbak, sambil share tentang Derawan juga di blog. Selama ini cerita lengkap tentang jalan-jalan ke Derawan hanya aku tulis di majalah saja. Di blog masih sepotong-sepotong. Makanya ini jadi kesempatan untuk bercerita lebih banyak. Siapa tahu bermanfaat. Mbak Eki ikutan juga yuk lombanya.
HapusTerima kasih banyak mbak Eki ^_^
Mbak Rieeeeen.. take me to Derawaaaaaan.... ah, tapi kemanapun aku mau mbak, asalkan bersamamu.. *kedip-kedip genit ;)
BalasHapusHahaha....langsung terjungkal kena kedip mbak Dian :))
HapusOh, ok. Ke mana pun mau ya. Ayo kita ngepel MNC Tower :)))
Banyak maunya kita nih. Togean, Menjangan, Derawan....ayo yang mana dulu? :))
Kepulauan derawan emang kece badai! Pengen liat ubur - uburnya deh~ :D
BalasHapusKece dan masih alami. Banyak hewan langka di sana. Fahmi liat deh ubur-uburnya. Pasti takjub.
HapusIndonesia cakep banget..... Pengen ke sana, Mbak. ira
BalasHapusAlhamdulillah semoga tetap cakep dan terjaga kelestarian alamnya saat dilihat oleh anak cucu cicit (dstnya) kita kelak ya mbak. Main yuk mbak ke Derawan...
HapusAku blm pernah ke Derawan, heuheuu... Ini postingan mbikin nambah panjang wishlist ku deeh
BalasHapusMesti ke sini mbak, Raja Ampatnya Kalimantan :D
Hapusmbak katerina, saya kalo disuruh snorkeling nyerah deh, tapi saya naksir guanya itu, eksotis sekali, good luck ya mbak, asiknya jalan2 terus mbak
BalasHapusKenapa nyerah, mbak Evrina? Iya, mbak. Guanya bagus, eksotik. Batu berbentuk kepala manusia yang ada di atasnya itu juga unik. Air di dalamnya bening banget. Dalam pula, bisa nyelem kalo mau :D
HapusAku nggak jalan-jalan terus lhooooo :)) Tinggal di rumah dengan tenang dan damai bersama keluarga tercinta jauh lebih banyak dan lebih asyik :D
Huhuhu..... kapan ya aku nyampe sini? Daridulu udah kepengen bgt tapi blm nyampe juga :(
BalasHapusTinggal menunggu waktu yang tepat untuk mewujudkannya mbak :)
HapusDuhhhhhh.. envy guling-guling nih Mbak :)
BalasHapusHaha... Derawan memang bagus mbak. Bikin siapa saja jadi kepingin ke sana. Termasuk aku yang baru sekali, masih pingin lagi balik kesana :)
Hapusindonesia emang rajanya pemandangan indah .. mungkin kalau selfie atau foto2 nyampe abis memori deh :D
BalasHapusWonderful Indonesia ^___^
HapusSayang kalau cuma dihabiskan buat selfie :D
derawan ini udah masuk wishlist setahun lalu
BalasHapustapi belom kesampaian :(
*brb nabung
Insha Allah suatu saat kesampaian kalau diniatkan dan diusahakan :)
HapusSelamat menabung :D
Gua sembat nya cakep yaaaa, aku ngak sempet kesana waktu itu ihik ihik
BalasHapusBtw kasihan banget penyu nya di pegang2, biarkan lah dia bebas dialam nya dan jangan di usik #sedih
Gua Sembat cakeeeep maksimal deh pokoknya.
HapusIya, mas, sedih kalau dipegang-pegang. Walaupun hanya ingin numpang nyentuh sesaat, tetep agak sulit juga sebetulnya , karena penyunya terus berenang dan mau kabur. Sempat tersentuh, tapi abis itu pada takut sendiri hehe...ngeri digigit. Apalagi aku, yang memang penakut. Liat kepala penyu berasa liat kepala ular wkwkw *phobia hewan sejenis ular dan buaya*
Selama berenang sama penyu, guidenya jagain kita2 dan berpesan untuk ga mengganggu penyu :)
Selalu mupeng liat foto derawan
BalasHapusCantik
Sepakat. Thanks Rizka ^_^
Hapushmm.. kep. derawan memang mengesankan sekali..!
BalasHapusmau titip tambah pesan aja..penyu sebaiknya gak dipegang2.. nanti mereka terganggu..huhu..
Terima kasih pesannya, mbak. Insha Allah akan saya ingat ^_^
HapusWah aku ke Derawan cuma 3 harian kayaknya kurang ya haha.
BalasHapusKurang banget mas. Setidaknya seminggu baru puas. Tapi kalo ke sana lagi, saya pinginnya sebulan baru puas :D
HapusApalagi aku cuma 3 hari, bun. Mau ke sana lagi. Nabung dulu he he he he
BalasHapusDerawan ini cakep ya. Udah jadi destinasi impian sejak 2015. Sampai sekarang belum kesampaian.
BalasHapuspulau derawan merupakan salah satu tempat favorit fotografer landscape... memang keren sekali..
BalasHapusMbakyu ... itu foto-foto jaman kapan ih? Sekarang udah berubah semua lho, lebih indah
BalasHapusWow... Derawannnnnnn...
BalasHapus