Meski telah beberapa kali berkunjung ke rumah makan Bebek Kaleyo, baik sendiri, bersama keluarga, kerabat, maupun teman dan sahabat, namun saya tak pernah bosan untuk terus menikmati olahan daging bebeknya yang empuk, tidak amis, dan punya cita rasa yang sangat lezat. Tiga dari 12 gerai Bebek Kaleyo yang pernah saya datangi adalah di Tebet, Rawa Mangun, dan BSD. Yang paling sering saya datangi adalah gerai di BSD. Lokasinya di Jl.Rawa Buntu 17 (arah Taman Tekno), BSD Tangsel. No Telp: 021-95700055.
*****
Rencana untuk makan bebek goreng di Bebek Kaleyo BSD tercetus ketika saya menceritakan soal lomba blog Misteraladin ke orang rumah. Waktu itu bojoku bertanya tak percaya, “Beneran menang? Kok bisa?”
Hihi..lucu ya, dia nggak percaya. Saya memang nggak pernah cerita ketika sedang ikut lomba ini itu atau nulis ini itu. Biasanya baru cerita ketika tulisan sudah dimuat di media, atau ketika sudah menang lomba. Soalnya, bojoku suka khawatir kalau saya jadi sibuk dan mikir berat-berat gara-gara menulis. Apalagi kalau sampai begadang, katanya nanti saya jadi sakit. Di matanya, ternyata menulis itu ‘berat’ :))
Nah, waktu tahu saya menang lomba blog Misteraladin (12/5/2015), dia yang pertama memberi selamat. “Jadi, mau mentraktir apa, nih?” Ujung-ujungnya minta ditraktir he he. Saya bilang, yang pertama saya mau mentraktir orang tak berpunya (asli, ini bukan pencitraan lho ya. #lha kok diomong? :p ), kedua dirimu (beserta anak dan orang-orang rumah), ketiga teman-temanku (rencananya mau bikin lomba blog berhadiah trip ke Pulau Harapan, Pulau Pahawang, & Pulau Sempu). Sisanya buat apa? Ada deh :D
“Traktir makan saja, Ma,” usul anakku.
“Bebek Kaleyo!” sambung bojoku.
Jyaaah….!
Nah, waktu tahu saya menang lomba blog Misteraladin (12/5/2015), dia yang pertama memberi selamat. “Jadi, mau mentraktir apa, nih?” Ujung-ujungnya minta ditraktir he he. Saya bilang, yang pertama saya mau mentraktir orang tak berpunya (asli, ini bukan pencitraan lho ya. #lha kok diomong? :p ), kedua dirimu (beserta anak dan orang-orang rumah), ketiga teman-temanku (rencananya mau bikin lomba blog berhadiah trip ke Pulau Harapan, Pulau Pahawang, & Pulau Sempu). Sisanya buat apa? Ada deh :D
“Traktir makan saja, Ma,” usul anakku.
“Bebek Kaleyo!” sambung bojoku.
Jyaaah….!
Syukur deh bukan yang mahal dan berat-berat permintaannya.
Makan di Bebek Kaleyo, Kamis 14/5/2015 |
Seperti biasa, rumah makan special ini tak pernah sepi kecuali hari Minggu (libur). Deretan mobil memenuhi lahan parkir, baik di depan maupun di belakang rumah makan. Bahkan, parkiran mobil sampai keluar area parkir yang disediakan. Pokoknya, sejak jam buka hingga tutup, pengunjung yang makan di Bebek Kaleyo ini seolah tak pernah sepi.
Tiga menu andalan Bebek Kaleyo yakni Bebek Goreng Kremes, Bebek Cabe Ijo, dan Bebek Bakar, semuanya sudah saya coba. Favorit saya Bebek Cabe Ijo. Meski pantang makan pedas, tapi saya selalu terpancing untuk merasakan sensasi lumuran bumbu istimewa cabe hijau di atas bebek gorengnya. Pedasnya itu nendang banget. Bibir berasa seperti ditonjok.
Bebek Goreng Kremes + Sambal Mangga + Sambal Cetar |
Aneka sambal bebek |
Tapi bener ya, sambal tuh juga jadi penentu kelezatan menu bebek yang dimakan. Nggak seru kalau nggak pakai sambal. Mau sambal spesial? Sambal Mangga! Tiap makan bebek Kaleyo, sambal mangga ini pasti tak luput dari pesanan. Pilihan sambal lainnya ada Sambal Cabe Ijo, Sambal Cabe Merah, dan Sambal Cetar. Untuk nasinya sendiri kita tinggal pilih mau pakai nasih putih atau nasi uduk. Kalau saya biasanya pakai nasi uduk.
Saya suka semua olahan bebek Kaleyo. Dagingnya dimasak matang, digoreng dengan garing, namun tetap empuk dan bercita rasa sedap. Favorit anak saya Bebek Goreng Kremes. 1 porsi bebek goreng yang satu ini bisa dia habiskan sendiri. Saya kadang takjub melihat jari-jarinya lincah merobek-robek daging bebek, satu demi satu hingga semuanya terpisah dari tulang-tulangnya. Doyan banget sama bebek :D
Saya suka semua olahan bebek Kaleyo. Dagingnya dimasak matang, digoreng dengan garing, namun tetap empuk dan bercita rasa sedap. Favorit anak saya Bebek Goreng Kremes. 1 porsi bebek goreng yang satu ini bisa dia habiskan sendiri. Saya kadang takjub melihat jari-jarinya lincah merobek-robek daging bebek, satu demi satu hingga semuanya terpisah dari tulang-tulangnya. Doyan banget sama bebek :D
Bebek Goreng Cabe Ijo |
menu bebek paket |
Menu andalan lainnya yang bisa dinikmati di Bebek Kaleyo di antaranya Bebek Rica, Bebek Cetar (ala Madura), dan Sate Bebek (1 prosi 4 tusuk). Semua harga menu tersebut berkisar antara Rp 20.000 – 23.000. Untuk pilihan bebek, tersedia 4 macam bebek, yakni 1 ekor Bebek Kampung, Bebek Kampung (paha/dada), Bebek Muda (1/2 ekor), dan Bebek Peking (dada/paha). Bebek Peking ini juga jadi salah satu favorit saya.
Contoh menu yang dipajang |
Telur bebek asin |
Selain bebek, rumah makan Bebek Kaleyo juga menyediakan menu ayam, baik ayam kampung maupun ayam negeri. Pilihan menunya ada ayam goreng, ayam bakar, ayam cabe ijo, ayam sori, cetar. Untuk ayam kampung hanya tersedia dalam olahan goreng, bakar dan cabe ijo. Jika ingin lebih banyak variasi, bisa juga disertai dengan tahu/tempe goreng, ati ampela, leher bebek, sayur asem, dan dimsum.
Dimsum untuk variasi menu |
Dimsum? Kok ada? Ada dong. Mau isi apa? Telur, udang, ayam, jamur, semua ada. Untuk 1 porsi dimsum isinya 4 hanya Rp 12.000 saja. Nah kan, variatif ya menu di sini. Nggak cuma itu, ada pula menu Tumis Sang Buaya, yakni tumisan sayur kangkung bunga pepaya. Hmm…maknyusss deh pokoknya kalau makan bebek ditemani tumisan yang satu ini.
Bagaimana dengan minumannya? Banyak banget pilihannya. Mau minuman dingin, anget, jus, minuman kemasan, atau bahkan minuman sop? Semua ada! Minuman favorit kami di sini adalah Es Lidah Buaya, Es Kelapa Jeruk, Es Teh Leci dan Sop Buah Yoghurt. Segeeeeer menggelegar he he.
Aneka minuman contoh |
Es Leci kesukaan anakku |
Ini es jeruk kelapa seger banget ngobatin kepedesan :D |
Soal harga bagaimana? Menurut saya harganya nggak terlalu mahal. Bahkan, harganya terlalu bagus untuk kenikmatan dan kelezatan yang diberikan. Kalau sudah bicara rasa, harga kadang memang jadi nomor dua ya. Kadang-kadang saya suka protes (dalam hati), masakan seenak ini kok dihargai segitu aja? Bukan sok banyak duit (memang aslinya ga banyak duit), tapi ini sebagai bentuk ungkapan akan rasa puas yang saya dapatkan.
Dulu, kalau mau makan di sini, pelayan yang akan menghampiri ke meja dan menanyakan pesanan. Kita tinggal duduk menanti pesanan datang. Sekarang sudah berubah. Semua pengunjung yang hendak makan mesti ambil dan pesan sendiri. Antri, ambil nampan, tunjuk menu-menu contoh yang dipajang, tunggu sesaat sampai pelayan menaruhnya dalam piring, lalu geser-geser bawa sampai kasir, bayar, selesai. Kembali ke meja, duduk, dan nikmati pesanan dengan santai.
Sedang pilih pilih menu. Rame yaaaa |
Ingin pesan apa? Tinggal tunjuk saja menu contohnya |
geseeeeer yaaaa sampai kasir |
Dari tiga gerai Bebek Kaleyo yang pernah saya datangi, suasananya selalu ramai. Kapasitas meja untuk pengunjung sangat banyak. Jadi, meskipun selalu ramai, nggak bakalan kekurangan tempat duduk. Eh, pernah sih merasakan antri nunggu sampai meja kosong, saking ramenya. Tapi itu pernah terjadi sekali saja. Suasana tempat makannya juga nyaman. Terbuka, mudah memandang ke mana-mana. Angin segar berhembus sepoi-sepoi, bisa ngipasin bibir yang kepedasan he he
Membawa keluarga yang semuanya menyukai olahan bebek, rumah makan Bebek Kaleyo ini jadi andalan kami. Ragam menu bebeknya memiliki cita rasa lezat dan terbukti enak.
Sambalnya nggak usah dimakan ya naaaaak :)) |
Satu hal yang paling penting buat kami keluarga muslim adalah sertifitkat HALAL dari MUI yang dimiliki oleh Bebek Kaleyo. Dengan sertifikat halal itu, tak hanya mengindikasikan bahwa makanan di rumah makan ini boleh kami makan, tapi juga SEHAT untuk tubuh.
So, jangan ragu untuk menikmati bebek enak yang diolah secara higienis dan halal di Bebek Kaleyo, ya.
(*)
Semua foto dokumentasi pribadi.
Jepretan ala kadarnya pakai ponsel Lenovo K860.
Bebek Kaleyo memang endos gurindos kakah... saya biasanya makan yang di Tebet. Sayangnya kalo minggu suka libur :D
BalasHapusSeragam, setiap hari Minggu semua gerai Bebek Kaleyo memang pada libur.
HapusIya, saya pernah makan yang di Tebet. Kalau di sana biasanya pas lagi di Jakarta. Kalau di Tangsel, saya makannya yang di BSD. Tergantung sedang berada di mana saat itu. Banyak sih ya gerainya :)
Disitu saya merasa lapar, apalagi lihat aneka sambelnya. Terakhir makan DIM SUM di Jakarta sebelum berangkat ke India, Habis dua porsi. :) Doyan Mbadok :))))
BalasHapusMbak Zulfa makannya banyak hihihi Di India nggak ada yang jual dimsum kah?
HapusDisini yang kayak Dim Sum itu Momos itu, dumpling ala orang Nepal dan Sikkim. ada dimana mana, cuman kebanyakan vegetarian. pingin yang udang itu. hmmmmm klamu klamut nih mulut :)
HapusNunggu banget Bebek Kaleyo buka cabang di Batam. Enak ya ada menu contohnya, jadi pengunjung bisa ngeliat langsung kayak gimana penampilan si bebek di atas piring.
BalasHapusWow! ada dim sum juga.. aku suka dim sum! *semua aja lo suka.. :p
Wah Bebek Kaleyo kalah cepat nih sama Bebek H.Slamet yang sudah lebih dulu buka cabang di Batam. Mudah-mudahan komentar mbak Dian direspon oleh owner bebek Kaleyo. Tadi di Twitter aku ada mention ke akun twitter Bebek Kaleyo, dan dikomentari. Sepertinya adminnya meluncur ke artikel ini, mudah-mudahan membaca rintihanmu ini mbak *halah :p
HapusApa sih yang ga disuka ama mbak Dian hahah
Udah dua kali baca review Bebek Kaleyo, makin ngeces deh. Apalagi kalau menunya ada contohnya gitu aarghh
BalasHapusKalo di Malang belum ada, adanya merk bebek lain he3
Iya Wan, menu contohnya dipajang. Ada penampakkannya. Karena kelihatan enak-enak, yang ada jadi pingin dibeli semua :D
HapusBapak pemilik Bebek Kaleyo, ayo dong buka juga di Malang *teriak pake toak*
Iya ayo buka, warga Malang suka kuliner lho Pak. Ntar pas launching adain live blogging competition kayak di Bandung he he he *modus*
HapusSalah banget baca postingan ini di kala puasa. Perut jadi "memberontak" hehe.
BalasHapusBebek Kaleyo ini terkenal banget di mana-mana, tapi di Palembang belom ada. Hmmm :D
Duh, maaf ya... moga kuat perutnya :))
HapusPalembang sama nih kayak di Batam dan Malang, belum ada cabangnya. Kalo sudah terkenal dan banyak yang nanya begini, sudah waktunya ownernya mempertimbangkan tuk buka cabang.
Semoga ownernya baca tulisan mbak Rien ini.
HapusOm Owner, colek-colek aku ya kalo mau buka cabang hahaha.
Selalu jatuh cinta sama sambal mangganya sejak pertama kali makan
BalasHapusSambal mangganya spesial dan enak banget ya mbak Arni. Itu juga termasuk yang bikin nagih saat makan di Bebek Kaleyo :)
HapusJatuh cinta sama sambal mangganya sejak pertama kali nyobain
BalasHapusSama mbak :D
HapusBebek kaleyo ini salah satu resto favoritku kalau lagi pengen makan bebek :D yang di tebet itu kadang mampir~
BalasHapusklo makan bebek goreng paling suka sama sambel goreng ijonya, khas gimana gitu baunya
BalasHapussemoga segera buka di jogja juga ya mb Rien.. sepertinyaaaa nyuussssssss *_*
BalasHapusAku mau juga ditraktir di sini. *malakin Mbak Rien*. Aku baru doyan bebek setelah tinggal di Surabaya, Mbak. Bebek bumbu kuning Surabaya itu emang sedapppp... Ternyata bebek kudu benar ngolah dan mbumbuinnya, ya Mbak. Kalau dim sum juga baru2 ini kenalnya... hehehe *katrok*. Pernah nyoba di sebuah rumah makan di Itali. Cuma yg berbahan dasar udang ajah. Yang lainnya khawatir ada bahan gak halalnya. ira
BalasHapusSebelumnya, selamat ya sudah menjadi Juara MisterAladin Blog Competition. Aku juga ikutan tapi masih kalah kece :))
BalasHapusDi deket kost di Bandung sebenernya ada Bebek Kaleyo, tapi jujur baru pertama kali makan Bebek kaleyo, itu pun diantar karena ada yang nraktir ehehe. Jadinya, daging bebeknya sudah nggak sehangat dan senikmat daripada kalau dimakan langsung di tempat.
Setuju! Makan bebek (juga apapun kalau buatku) nggak nikmat tanpa sambel. Favoritku di Bandung adalah Bebek Garang :D
Iya betul ada dimsum di kaleyo :)
BalasHapus