Awal bulan Mei disuguhi long weekend. Saya pikir, ini waktu yang cocok untuk pergi berwisata. Saya belum pernah melihat Kawah Putih dan Tangkuban Perahu, jadi saya berencana untuk ke sana bersama keluarga. Namun, saya teringat pesan seorang teman, bepergian ke tempat wisata populer di hari libur, kadang kurang nyaman. Mulai dari pengunjung yang membludak, hingga kemacetan panjang yang sulit terurai. Berhubung saya bawa keluarga, saya butuh kenyamanan dan ketenangan dalam berwisata kali ini. Akhirnya, Jumat-Sabtu saya lewati, saya pilih jalan di hari Minggu-Senin-Selasa.
Untuk pilihan tempat menginap, 2 minggu sebelum keberangkatan, saya survey hotel ke beberapa situs pemesanan hotel online. Yang saya cari adalah hotel berkelas namun bernuansa alam. Sebuah penginapan yang bisa memberikan perasaan ingin tinggal lebih lama, bukan sekedar transit, atau pun untuk sekedar tidur melepas penat seusai bepergian ke tempat wisata.
Alhamdulillah ada rasa sreg di hati saat membaca dan melihat-lihat Hotel Padma Bandung, baik melalui situs pemesanan hotel, maupun website hotel itu sendiri. Setelah merasa cocok, saya pun memesannya lewat situs pemesanan hotel online, yakni Agoda.
Untuk pilihan tempat menginap, 2 minggu sebelum keberangkatan, saya survey hotel ke beberapa situs pemesanan hotel online. Yang saya cari adalah hotel berkelas namun bernuansa alam. Sebuah penginapan yang bisa memberikan perasaan ingin tinggal lebih lama, bukan sekedar transit, atau pun untuk sekedar tidur melepas penat seusai bepergian ke tempat wisata.
Alhamdulillah ada rasa sreg di hati saat membaca dan melihat-lihat Hotel Padma Bandung, baik melalui situs pemesanan hotel, maupun website hotel itu sendiri. Setelah merasa cocok, saya pun memesannya lewat situs pemesanan hotel online, yakni Agoda.
RM Manjabal2 - Soreang Bandung |
Minggu pagi (3/5/2015) pukul 07.30 kami sekeluarga berangkat menuju Bandung, menempuh perjalanan darat sejauh 165km, selama 2 jam 15 menit. Sekeluarnya dari tol Purbaleunyi, disambut kemacetan di daerah Kopo Sayati. Lumayan lama. Saking lamanya, jam 11 siang kami masih berada di daerah Soreang.
Di tengah jalan, kami mampir ke RM Manjabal 2, sebuah resto yang menyediakan masakan tradisional Sunda. Kebetulan jelang waktu makan siang, jadi sekalian makan dan salat dzuhur. Di RM ini kami mencicipi masakan andalan, yakni nasi timbel komplit dan nasi tutug oncom komplit. Masakannya enak, walau bukan terbilang istimewa.
RM Manjabal2 terbilang besar, tertata, dan apik. Agak ke belakang, ada taman dan kolam penuh ikan mas besar-besar. Setelah makan dan salat, perjalanan dilanjut menuju Ciwidey. Perlu waktu sekitar 1 jam untuk tiba di kawasan Kawah Putih. Ada kemacetan panjang di daerah Rancabali. Bahkan, beberapa mobil putar balik, tak jadi meneruskan perjalanan. Sepertinya menyerah. Padahal, 200m setelah kemacetan itu, jalan kembali terbuka dan lengang. Rupanya, penyebab kemacetan hanya karena ada pertigaan yang ‘terkunci’.
RM Manjabal2 terbilang besar, tertata, dan apik. Agak ke belakang, ada taman dan kolam penuh ikan mas besar-besar. Setelah makan dan salat, perjalanan dilanjut menuju Ciwidey. Perlu waktu sekitar 1 jam untuk tiba di kawasan Kawah Putih. Ada kemacetan panjang di daerah Rancabali. Bahkan, beberapa mobil putar balik, tak jadi meneruskan perjalanan. Sepertinya menyerah. Padahal, 200m setelah kemacetan itu, jalan kembali terbuka dan lengang. Rupanya, penyebab kemacetan hanya karena ada pertigaan yang ‘terkunci’.
Kawah Putih Bandung |
Pukul 14.25 WIB kami tiba di Kawah Putih, disambut hujan gerimis. Mobil kami parkir di bawah, lanjut naik ke atas dengan ontang-anting (angkot khusus wisata ke Kawah Putih). Tiba di atas, hujan belum mau berhenti. Jadilah kami berpayung ria selama berada di sekitar kawah. Pengunjung ramai tapi bukan padat. Suhu udara dingin. Kabut putih tebal menutupi kawah. Bau belerang sangat menyengat. Peringatan yang dikumandangkan melalui pengeras suara, berulang-ulang diperdengarkan. Katanya, pengunjung tidak boleh lebih dari 15 menit berada di sekitar kawah. Mungkin karena keadaan saat itu dianggap berbahaya. Maka, 15 menit itulah saya gunakan untuk melihat-lihat sambil mengambil foto.
Pukul 15.45 WIB, kami meninggalkan Kawah Putih. Kembali ke Bandung, melewati Soreang dan Kopo yang macet. Masuk tol lagi, keluar Pasteur, lalu menuju Ciumbuleuit. Karena lalu lintas sangat padat, kami baru tiba di hotel lewat dari jam 7 malam.
Lelah, letih, lapar dan penat, semua jadi satu. Namun, semua rasa itu seperti lenyap ketika para staff hotel menyambut kami dengan penuh keramahan dan kehangatan. Karena waktu itu di resepsionis sedang ada tamu-tamu lain, kami dilayani di lobi, dan disuguhi minuman tradisional. Ketika duduk di lobi inilah pandangan saya terpukau pada view di balik jendela-jendela besar yang terbuka lebar. Ada apa di luar sana?
Pemandangan matahari terbit yang terlihat dari jendela kamar |
Diantara cahaya lampu yang bersinar dari berbagai sudut hotel, tampak sebuah lembah penuh pohon-pohon terhampar di bawah langit malam. Ada bayang pegunungan nun jauh di kaki langit, berbaris seperti gigi naga. Saya bisa melihatnya karena malam itu terang bulan menyinari semesta. Ternyata, lobi hotel ini berada di tempat tinggi, di atas tebing. Di bawah terlihat kolam renang, ada yang besar, sedang, dan kecil. Yang kecil ternyata jacuzi.
Selesai urusan check-in, dengan tangkasnya butler pun menurunkan barang-barang kami dari mobil. Saat itu staff hotel menawarkan valet parking, kami persilahkan, karena memang sudah lelah juga untuk memindah-mindah mobil. Sementara, Agung, staff hotel yang menerima kami, mengantar ke kamar. Saat menuju kamar inilah saya menyadari, ternyata makin tinggi lantai yang dituju, maka lift akan bergerak makin turun. Bukan malah naik.
Alhamdulillah akhirnya tiba di kamar yang diharapkan. Namun yang membuat saya sangat surprise adalah saat mengetahui semua fasilitas yang saya dapatkan dan nikmati di hotel ini. Ada apa saja?
Inilah hotel yang membuat setiap tamu merasa seperti berlibur setiap hari. Saya tak sabar ingin menceritakannya lebih lanjut di postingan berikutnya.
(*)
Semua foto dokumentasi pribadi
Wow! sampe speechless ngeliat foto yang matahari terbit dari balik gunung itu..
BalasHapusCantik ya mbak. Seneng jadi tamu di hotel Padma, tiap pagi hari bisa lihat ini. Ayo mbak ke sini... :D
Hapusbandung sih emang enggak pernah ngebosenin buat liburan~ View dari hotel padma cakeep XD jadi pengen nginep disitu juga deh~
BalasHapusBandung punya banyak objek wisata menarik, ya, Fahmi. Untung dekat dari Jakarta, jadi bisa kapan saja ke sana bawa kendaraan :) Iya, yuk ajak Putri nginp di Padma. Sensasi romantisnya luar biasa lho hehe
HapusSaya juga nggak sabar nunggu postingan selanjutnya. Najin belum ke Kawah Putih, kemarin sama Abbynya mau tak ajak sekalian kesini. Cuman Abby nya lebih suka jalan jalan disekitaran Lembang. Selalu ada alasan tuk kembali.
BalasHapusSudah deg deg an dan siap2 ngeplak waktu cerita RM Manjabal, "Takut" ada foto makanan yang bikin ngiler. hehehe
Postingan selanjutnya sudah aku posting, mbak. Silakan loncat :))
HapusLembang juga bagus ya mbak, banyak tempat asyik buat liburan sama keluarga. Ada Floating Market Lembang, ada Kampung Gajah, ada De Ranch. Kami baru nyoba ke Floating MArketnya, yang lain belum. Kalo ke Bandung lagi, main ke Kawah Putih mbak. Tapi kalo bisa weekday, biar ga terlalu rame.
Hahaha...nanti foto makanannya muncul di postingan berikutnya :D
Aku lamaa tinggal di Bandung, belom pernah ke Kawah Putih mba, bagus banget yaaa
BalasHapusDuh...di Bandung rupanya mbak Rahmi ya. Bagus Kawah Putihnya. Coba akhir pekan ke sana :)
HapusKawah Putih ini beda dengan kawah Tangkuban Perahu ya Mbak?
BalasHapusHotelnya bener-bener kebangetan, bikin semua mupeng :P
Beda, Wan. Kalau di Tangkuban Perahu ada 4 kawah, namanya Kawah Ratu, Kawah Domas, Kawah Upas, Kawah Baru. Kawah Putih di Ciwideuy, kalo Tangkuban Perahu di Lembang.
HapusIya, hotel top dengan fasilitas top. Bisa pesan lewat Agoda kalo mau.
Bener2 bikin ngiri berat foto2nya, Mbak Rien.... :) ira
BalasHapusMoga suatu saat mbak Ira dan keluarga berkesempatan menginap di sini. Insha Allah :)
Hapus