Alhamdulillah artikel tentang Pulau Perak dimuat di Rubrik JALAN-JALAN Koran Suara Merdeka tgl 15/3/2015.
====
Penggalan artikel.
"Setibanya di Pulau Perak, kami kembali berloncatan, menjejak permukaan pasir putih yang terasa sangat halus dan lembut. Di pulau tak berpenduduk ini, air lautnya sungguh cantik, hijau muda bening. Dari ujung dermaga hingga ke daratan, airnya dangkal sehingga kelihatan dasarnya. Saat siang seperti ini, berendam di sini sungguh segar.
Setiap perahu yang bersandar di Pulau Perak dikenakan biaya singgah. Sedangkan wisatawan tidak dikenakan biaya sama sekali. Menurut Jack, uang tersebut digunakan untuk biaya kebersihan pulau. Saya lihat kondisi pulau ini memang bersih, baik di daratannya maupun di perairannya. Pantainya sangat nyaman untuk bermain dan berenang.
Pulau Perak hanya ditinggali oleh dua kepala keluarga. Mereka membuka warung makanan dan minuman, satu-satunya warung yang ada di pulau. Aneka minuman kemasan tersedia di sini. Selain minuman, penjual juga menyediakan aneka gorengan. Karena satu-satunya, tak ayal warung ini diserbu pembeli."
Setiap perahu yang bersandar di Pulau Perak dikenakan biaya singgah. Sedangkan wisatawan tidak dikenakan biaya sama sekali. Menurut Jack, uang tersebut digunakan untuk biaya kebersihan pulau. Saya lihat kondisi pulau ini memang bersih, baik di daratannya maupun di perairannya. Pantainya sangat nyaman untuk bermain dan berenang.
Pulau Perak hanya ditinggali oleh dua kepala keluarga. Mereka membuka warung makanan dan minuman, satu-satunya warung yang ada di pulau. Aneka minuman kemasan tersedia di sini. Selain minuman, penjual juga menyediakan aneka gorengan. Karena satu-satunya, tak ayal warung ini diserbu pembeli."
Artikel selengkapnya bisa dibaca di epaper Suara Merdeka.
Share this
Give us your opinion