Berkunjung ke Lombok tanpa membawa pulang oleh-oleh rasanya tak lengkap. Daerah yang memiliki banyak objek wisata terkenal ini memiliki beragam oleh-oleh khas yang unik dan menarik, diantaranya kain tenun Sasak, mutiara Lombok, kaos Lombok, madu Sumbawa, dodol rumput laut, kacang mete, dan minyak gosok Sumbawa.
Saat berkunjung ke Lombok bulan Oktober tahun 2013 lalu, saya berkesempatan berkunjung ke tiga tempat yang menjual tiga oleh-oleh utama khas Lombok, yaitu pusat kerajinan tenun songket di Desa Sade, pusat penjualan perhiasan mutiara di Sekarbela, dan sentra makanan khas Lombok di Phoenix Food.
MUTIARASaat berkunjung ke Lombok bulan Oktober tahun 2013 lalu, saya berkesempatan berkunjung ke tiga tempat yang menjual tiga oleh-oleh utama khas Lombok, yaitu pusat kerajinan tenun songket di Desa Sade, pusat penjualan perhiasan mutiara di Sekarbela, dan sentra makanan khas Lombok di Phoenix Food.
Mutiara adalah identitas Lombok. Konon katanya tak sah ke Lombok jika tak membawa pulang oleh-oleh mutiara. Untuk mendapatkan berbagai perhiasan mutiara Lombok, kami (saya dan teman-teman), berkunjung ke Sekarbela, yakni sebuah areal yang dulunya adalah persawahan yang kemudian menjelma menjadi sentra kerajinan emas dan mutiara yang kini banyak dikunjungi wisatawan. Toko-toko perhiasan di Sekarbela terdapat di sepanjang Jalan Sultan Kaharudin yang terletak di Kelurahan Karang Pule, sekitar 4 km dari kota Mataram.
Aneka perhiasan mutiara [Photo oleh Andrie] |
Harga
mutiara yang dijual toko-toko di Sekarbela bervariasi, tergantung
keasliannya. Semakin asli semakin mahal, bahkan harganya bisa mencapai
puluhan juta. Yang super murah juga ada, tapi tiruan. Dan itu tidaklah
indah. Siapa sih yang tidak ingin memiliki mutiara asli dengan grade unggulan? Semua pasti ingin ya, termasuk saya. Tapi
ya itu tadi, mesti pandai-pandai melihat, menilik, dan meneliti agar
terlihat perbedaannya.
Design perhiasan mutiara yang ada di sini sudah dikombinasikan dengan bahan dasar seperti emas kuning, emas putih, perak,
atau sekedar berlapis emas, bahkan ada juga yang berbahan dasar stainless.
Jenis mutiara itu sendiri dibedakan dari budidayanya, ada mutiara budidaya laut dan
ada mutiara budidaya air tawar. Untuk warna mutiara, ada putih, kuning
keemasan,
coklat, dan ada juga yang hitam. “South Sea Pearl” adalah sebutan untuk mutiara air laut yang dibudidayakan di
Lombok. Selain memiliki tekstur yang berbeda dari mutiara air tawar, warnanya juga lebih creamy
(keemasan). Sudah barang tentu mutiara air laut lebih mahal dari pada mutiara air tawar.
Toko-toko perhiasan mutiara di Jalan Kaharudin |
Di Toko "Mutiara Lombok" |
Belanja perhiasan mutiara |
KAIN TENUN
Disebutkan bahwa salah satu wilayah penghasil kerajinan Songket Sasak adalah Dusun Bun Mudrak di Desa Sukarara, Lombok Tengah. Namun kami tidak ke sana, melainkan ke Desa Sade. Sade adalah salah satu dusun di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Desa Sade juga kaya akan hasil Songket Sasak. Hasil tenun yang bisa dijumpai di desa ini beragam, ada yang berupa syal, pashmina, taplak meja, sejadah, sarung, kain panjang, dan bahan baju.
Mengunjungi Desa Sade tidak hanya dapat melihat aneka hasil kain kerajinan, melainkan juga dapat melihat langsung proses pembuatan kain tersebut. Wanita pengrajin tenun di desa ini mudah dijumpai karena mereka biasanya menenun di serambi depan rumahnya, di antara deretan kain tenun yang dipajang. Wisatawan bahkan bisa mencoba menggunakan alat yang digunakan untuk menenun. Entah untuk sekedar berfoto, atau pun benar-benar ingin mencoba menggunakan alat tenun.
Proses pembuatan sebuah kain ternyata tidak mudah dan tidak singkat. Proses seperti inilah yang membuat harga sebuah kain tenun tidak murah. Harga hasil kerajinan tenun berkisar dari Rp 300 ribuan hingga Rp 4-5jutaan perhelainya. Tergantung produknya. Kalau menghitung harganya memang terasa berat untuk membeli, namun jika melihat 'keringat' pembelinya, luluh rasa hati. Ada semacam rasa tak tega jika hanya sekedar melihat-lihat tanpa membeli. Lagipula, membeli hasil karya mereka sama dengan membantu melestarikan keberadaan kain tradisional khas Indonesia.
Mengunjungi Desa Sade tidak hanya dapat melihat aneka hasil kain kerajinan, melainkan juga dapat melihat langsung proses pembuatan kain tersebut. Wanita pengrajin tenun di desa ini mudah dijumpai karena mereka biasanya menenun di serambi depan rumahnya, di antara deretan kain tenun yang dipajang. Wisatawan bahkan bisa mencoba menggunakan alat yang digunakan untuk menenun. Entah untuk sekedar berfoto, atau pun benar-benar ingin mencoba menggunakan alat tenun.
Proses pembuatan sebuah kain ternyata tidak mudah dan tidak singkat. Proses seperti inilah yang membuat harga sebuah kain tenun tidak murah. Harga hasil kerajinan tenun berkisar dari Rp 300 ribuan hingga Rp 4-5jutaan perhelainya. Tergantung produknya. Kalau menghitung harganya memang terasa berat untuk membeli, namun jika melihat 'keringat' pembelinya, luluh rasa hati. Ada semacam rasa tak tega jika hanya sekedar melihat-lihat tanpa membeli. Lagipula, membeli hasil karya mereka sama dengan membantu melestarikan keberadaan kain tradisional khas Indonesia.
Kain songket Sasak |
Wanita Suku Sasak sedang menenun kain |
Sarung songket Sasak |
aneka souvenir |
PHOENIX FOOD LOMBOK
Berwisata ke daerah manapun, oleh-oleh makanan khas sudah barang tentu paling diminati. Di Lombok, kami diajak ke Phoenix Food, sentra makanan khas lombok. Apa saja ada di sini. Saya yang mulanya hanya ingin membeli satu atau dua macam makanan khas saja, malah jadi beli bermacam-macam. Hasilnya, barang belanjaan jadi satu kardus. Kalap :D
Makanan yang di jual di Phoenix Food ternyata sangat lengkap. Makanan paling khas yang dijual di sini adalah dodol rumput laut, yakni dodol yang terbuat dari tepung rumput laut asli yang ditambah gula dan variasi rasa buah seperti mangga, nangka, tomat, sirsak, dan pisang. Karena khas, dodol ini paling banyak saya beli.
Makanan yang di jual di Phoenix Food ternyata sangat lengkap. Makanan paling khas yang dijual di sini adalah dodol rumput laut, yakni dodol yang terbuat dari tepung rumput laut asli yang ditambah gula dan variasi rasa buah seperti mangga, nangka, tomat, sirsak, dan pisang. Karena khas, dodol ini paling banyak saya beli.
rame-rame belanja oleh-oleh |
Selain dodol rumput laut, kacang
juga jadi makanan khas yang banyak jadi incaran wisatawan. Kacang yang
terkenal di Lombok adalah kacang mete. Ini tidak mengherankan karena
Lombok sendiri merupakan salah satu daerah penghasil utama kacang mete
yang ada di Indonesia selain Sultra dan Sulsel. Kebetulan di hari yang sama, sebelum masuk ke Phoenix Food ini, kami melintasi area perkebunan yang ditanami pohon-pohon mete.
Saya menduga perkebunan yang kami lewati dalam perjalanan menuju Desa Sade itu adalah salah satu area penghasil mete di Lombok. Dari dalam ELF yang melaju, saya bisa melihat
pohon-pohon mete berderet di pinggir jalan, membentang hingga jauh. Buahnya lebat, ranum
memerah. Saking lebatnya, buah-buah mete itu banyak berjatuhan dan tergeletak begitu saja di tanah. Mungkin karena sudah terlalu matang.
Kacang mete yang dijual di Phoenix banyak rasanya, antara lain kacang mete gurih, kacang mete bumbu,
kacang mete manis, kacang mete madu, dan kacang mete oven. Masing-masing punya cita rasa sendiri, dan semuanya enak. Kalau anak saya favoritnya kacang mete madu. Sampai sekarang kalau
sedang kepingin, saya pesan kacang mete ke toko ini. Karena jauh, ongkos kirimnya tentu tidak murah. Biasanya dalam sekali order sekaligus dengan beberapa makanan lainnya seperti dodol rumput laut, keripik, dan terasi bakar. Oh ya, terasi bakar Lombok ternyata spesial, lho, rasanya. Beda
dengan kebanyakan terasi bakar yang pernah saya beli di daerah-daerah
lainnya. Di rumah, terasi bakar Lombok ini saya gunakan ketika hendak membuat sambal pelecing. Sambal tradisional ini saya buat ketika memasak Ayam Taliwang, masakan khas Lombok juga.
Terasi Bakar |
Terasi bakar Rp 10.000 per buah |
Aneka kacang, dodol, keripik, abon, dan kopi |
Abon ikan marlin Lombok yang dijual di toko ini juga enak. Waktu itu saya beli satu. Setelah tahu anak saya suka, akhirnya saya beli lagi. Abon ikan marlin khas Lombok ini jadi abon kedua yang saya suka setelah abon kepiting
(bonting) khas Balikpapan.
Jika
berkunjung ke Lombok, mampir deh ke sini. Banyak makanan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh. Semua produk dijual dengan harga yang masuk akal. Bahkan, menurut pengalaman teman-teman yang sudah pernah mencoba berbelanja di beberapa tempat yang menjual makanan khas Lombok, toko ini menjual dengan harga yang lebih murah. Untuk informasi mengenai Phoenix
Food Lombok, bisa dilihat melalui websitenya di sini :
http://phoenixfood-lombok.com/index.html
SOUVENIR
Sekedar souvenir seperti gantungan kunci, kaos dengan gambar dan tulisan Lombok, gelang-gelangan, bahkan bros, tak sulit untuk didapatkan. Jika bepergian ke tempat-tempat wisata seperti pantai, penjual souvenir tersebut banyak lalu lalang, dan mereka agresif sekali mendekati. Jadi, tak usah meluangkan waktu khusus untuk mencari penjualnya. Di penginapan dan di warung-warung makan juga ada. Untuk perhiasan seperti bros dan cincin, memang bukan yang barang yang berkualitas, tapi untuk sekedar memberi rejeki ke penjual, bolehlah dibeli. Lagipula masih cukup bagus untuk diberikan sebagai buah tangan :)
Aneka gantungan kunci *Photo oleh Andrie* |
Aneka gelang *Photo oleh Andrie* |
Aneka cincin mutiara |
Aneka bros mutiara |
Ada satu lagi oleh-oleh khas Lombok yang bisa dibawa pulang, yaitu Minyak Gosok Sumbawa.
Di Lombok, pertama tahu tentang minyak gosok ini ketika berwisata ke Pantai Kuta. Di pantai ada beberapa penjual berseliweran, salah satunya penjual minyak gosok. Teman saya, Mbak Fathia, membeli 1 botol. Saat itu saya belum tertarik untuk membeli karena belum tahu akan khasiatnya. Pun belum tahu akan diberikan kepada siapa.
Saya mulai tertarik untuk membeli setelah diberitahu tentang khasiatnya. Minyak Gosok Sumbawa yang dioleskan ke tubuh, dapat memberikan kehangatan dan dapat menyembuhkan pegal-pegal, keseleo, meringankan derita rematik, serta penyakit otot lainnya. Minyak Gosok Sumbawa yang asli terbuat dari akar lawang dan 44 macam akar dari berbagai tumbuhan yang berkhasiat. Minyak ini dikemas dalam botol beragam ukuran dan bisa didapatkan di art shop dan sentra oleh-oleh.
Bagi yang akan berkunjung ke Lombok, tak ada salahnya berkunjung ke pusat oleh-oleh khas Lombok yang sudah saya sebutkan di atas. Selain untuk membeli dan membawa pulang oleh-oleh, juga untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah setempat.
Bukti berkunjung bukan sekedar membawa pulang cerita dan foto daerah setempat, bukan? ^_^
Ngomongin Lombok emang gak akan ada habisnya ya, mbak.. :)
BalasHapusWaktu ke Lombok saya cuman beli beberapa kain tenun untuk oleh-oleh mama dan ibu mertua, juga beli lukisan batik painting ukuran paling kecil buat dipajang di rumah sendiri... Oiya, beli aksesoris gelang-gelangan juga sih buat para ponakan :)
Betul mbak. selalu ada yang bisa dikenang dan diceritakan tentang Lombok.
HapusAiiih mbak Dee mboroooong :D
Kirain yang dipilih ibu-ibu itu cincin batu akik kayak bapak-bapak hahaha.
BalasHapusHahaha....andai waktu itu batu akik sudah setenar sekarang, bisa jadi bukan mutiara yang diserbu :D
HapusKemaren baru dapat jajanan phonix isi nya rumput laut, kacang, mede dll
BalasHapusBagi dong mas :D
Hapuswaaa mupeenng bisa jalan-jalan sampai lombok... nice info mbaaa... ^_^
BalasHapusAyo ke Lombok mbak :)
HapusKalau aku naksir banget ama mutiaranya. Dulu pas ke Lombok mama juga beli. Kata mama emas Lombok juga bagus kualitasnya. Sudah ngimpi2, nih. Kalau ke Lombok harus beli juga. ira
BalasHapusCantik dan glamour mutiaranya ya mbak Ira. Apalagi dipadu dengan emas berkualitas. Nanti kalau mbak Ira ke Lombok dan beli mutiaranya, beliin aku satu ya mbak *nodong* :))
HapusOh ya, itu yang berkualitas emas putih dan emas kuningnya mbak?
Terasi aaaaa.... Aku cinta banget terasi lombok. Kalau beli oleh2 lebih baik di phoenix karena kalau di tempat lain harganya di up jadi 2x lipat :(
BalasHapusphoenix buka sampe jam brp ya?
BalasHapusiya lah lombok kan tanah kelahiran ku tercinta
BalasHapusSeingat saya ke Lombok saat 2012. Saat itu ada event kampus. Hem... alhamdulillah bisa ke beberapa tempat, salah satunya Gili Trawangan. Sekarang pengen ke Lombok lagi, dan oleh2 yg ingin saya beli kain tenun sama mutiara hehe.kalau yang rumput laut pernah makan.
BalasHapus