Assalamu'alaikum Wr Wb
Alhamdulillah dimuat lagi di rubrik Pariwisata koran Pikiran Rakyat (koran Bandung), hari Sabtu tanggal 13 Desember 2014. Judul artikel: Songket Rasa Dari Desa Pande Sikek
Berikut saya sajikan sebagian artikel 'mentah'nya :D
******
Ada perasaan bangga bercampur haru saat mengenakan sehelai kain indah yang mengundang decak kagum. Apalagi ketika mengetahui bagaimana kain itu dibuat dengan penuh kesabaran dalam hitungan bulan, juga filosofi di balik motifnya. Inilah sekelumit catatan saya saat mengunjungi Desa Pande Sikek. Sebuah desa penghasil kain tradisional di Sumatera Barat.
Desa Pande Sikek terletak di kaki Gunung Singgalang, tepatnya di kabupaten Tanah Datar. Nama desa ini tertera pada selembar uang kertas 5000 Rupiah. Dari Kota Bukittinggi, waktu tempuh ke desa ini sekitar 25 menit.
Pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Singgalang tersaji sepanjang perjalanan. Di kaki-kaki gunung terhampar sawah, kebun, lembah, serta hutan alam yang masih perawan. Kabut tampak menggantung di puncak-puncak bukit, menemani perjalanan saya yang selalu diselimuti udara sejuk khas pegunungan.
Pande Sikek merupakan desa wisata yang menjadi salah satu obyek wisata terbaik di Sumbar. Pande Sikek berasal dari kata Pande yang artinya pandai, sedangkan Sikek artinya sisir. Sisir yang dimaksud bukan sisir biasa yang digunakan untuk rambut, melainkan sisir halus yang berukuran besar dan digunakan pada alat tenun. Pande Sikek berarti pandai menggunakan sisir (alat tenun).
Selengkapnya bisa dibaca di koran, atau melalui epaper Pikiran Rakyat berikut --> http://epaper.pikiran-rakyat.com/
On Media
Publication
Alhamdulillah dimuat lagi di rubrik Pariwisata koran Pikiran Rakyat (koran Bandung), hari Sabtu tanggal 13 Desember 2014. Judul artikel: Songket Rasa Dari Desa Pande Sikek
Berikut saya sajikan sebagian artikel 'mentah'nya :D
******
Ada perasaan bangga bercampur haru saat mengenakan sehelai kain indah yang mengundang decak kagum. Apalagi ketika mengetahui bagaimana kain itu dibuat dengan penuh kesabaran dalam hitungan bulan, juga filosofi di balik motifnya. Inilah sekelumit catatan saya saat mengunjungi Desa Pande Sikek. Sebuah desa penghasil kain tradisional di Sumatera Barat.
Desa Pande Sikek terletak di kaki Gunung Singgalang, tepatnya di kabupaten Tanah Datar. Nama desa ini tertera pada selembar uang kertas 5000 Rupiah. Dari Kota Bukittinggi, waktu tempuh ke desa ini sekitar 25 menit.
Pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Singgalang tersaji sepanjang perjalanan. Di kaki-kaki gunung terhampar sawah, kebun, lembah, serta hutan alam yang masih perawan. Kabut tampak menggantung di puncak-puncak bukit, menemani perjalanan saya yang selalu diselimuti udara sejuk khas pegunungan.
Pande Sikek merupakan desa wisata yang menjadi salah satu obyek wisata terbaik di Sumbar. Pande Sikek berasal dari kata Pande yang artinya pandai, sedangkan Sikek artinya sisir. Sisir yang dimaksud bukan sisir biasa yang digunakan untuk rambut, melainkan sisir halus yang berukuran besar dan digunakan pada alat tenun. Pande Sikek berarti pandai menggunakan sisir (alat tenun).
Selengkapnya bisa dibaca di koran, atau melalui epaper Pikiran Rakyat berikut --> http://epaper.pikiran-rakyat.com/
Share this
Give us your opinion