Assalamu'alaikum Wr Wb
Please READ MORE, TRAVEL MORE, WRITE MORE !
Ini most tips travel writing yang paling saya ingat, yang dibagi oleh mbak Fira Abdurahman di kelas Travel Writing #2 kemarin, Sabtu 13 September 2014. Buat saya ini menohok, karena selama ini write iya (ga pake more pula hehe), tapi travel more dan read more enggak. Padahal untuk jadi travel writer ketiga hal itu mesti seiring sejalan saling bergenggaman tangan *lho.
Alhamdulillah kemarin bisa turut belajar di Akademi Berbagi. Saya datang karena memang ingin belajar. Hobi jalan dan nulis ini jika disertai dengan ilmu tentu akan lebih berarti dan bermanfaat. Apalagi sejak kenal sama mbak senior yang telah mengenalkan saya ke media (lirik mbak yang di Jerman sono), rasanya makin ingin jadi penulis yang baik. Dan saya ingin belajar dari mana saja, termasuk dari Akber ini.
Good writer : Responsibility, honest, trusted, cover both side.
Cover both side. Ini kosa kata yang melekat di otak saya kemarin. Bukan apa-apa, saya sendiri kadang abai pada prinsip ini. Dalam terminologi jurnalistik, cover both side artinya berimbang. Netral. Tidak memihak. Prinsip ini penting karena tujuannya untuk menghormati hak masyarakat memperoleh informasi yang benar. Sesuatu yang penting tentunya. Mengingat belakangan ini media (no mention-lah) mulai banyak keluar dari prinsip ini. Kosa kata ini jadi reminder yang bagus banget buat saya ;)
"Untuk jadi penulis, lo harus kaya!"
Tahu ga sih kaya yang dimaksud oleh mbak Fira itu apa? Kaya vocabulary. Ya, kalau mau jadi penulis jadilah orang yang kaya vocabulary. Lalu: baca, baca, baca, be yourself. Terakhir, biasakan untuk menulis apapun (kecuali curhatan alay kali yeee hehe). Tips ini tamparan banget deh buat saya yang masih miskin vocabulary :)
Title and Lead
Title and lead are sibling. Stealing the eyes (jadi ingat tip mbak Irawati tentang title dan lead yang 'catcher). Title -> simple but WOW (funny, firm, clear, conclution). Lead -> make them keep reading (melalui story, questioning, scary, etc..). Ya, pas banget bagian ini. Pas saya lagi mikirin kenapa selama ini saya ga bisa-bisa bikin judul yang bombastis dengan isi yang fantastis :))
How to be good
Find something new. Find something different. Emphaty. Sharf knife. Dan yang penting lagi: Zero ego. Hoho...bisa ga sih zero ego? *mikir* :D
How to be good
Find something new. Find something different. Emphaty. Sharf knife. Dan yang penting lagi: Zero ego. Hoho...bisa ga sih zero ego? *mikir* :D
Para penerima souvenir dari mbak Fira :D
*yang main teater boleh juga aktingnya :))
Masih banyak lagi ilmu yang saya dapat di kelas ini. Walaupun beberapa sudah pernah saya ketahui lewat teks di buku maupun artikel-artikel online dan offline, tapi ketemu langsung dengan yang share bisa lebih jelas (karena bisa langsung tanya-tanya dan diskusi). Pengalaman yang dibagi oleh mbak Fira (saat ini aktif sebagai travel writer di Kompas.com) tentunya jadi pencerahan buat saya. Apalagi cerita-cerita unik yang dialaminya kala melancong ke berbagai negeri di luar sana.
Seusai mengikuti kelas, saya sampai berucap banyak dalam hati, "Oh iya ya, saya kalo nulis tuh ternyata masih begini. Pantesan ga ada gregetnya. Pantesan ga 'laku. Pantesan bikin bosan." Kayak orang baru ngeh gitu lho. Ya emang pada dasarnya saya pemula yang masih belajar sih ya :D
Hore jumpa Talita
"Karena berbagi bikin happy"
Kalimat itu saya baca di rubrik Let's Share Majalah Scarf Vol.7 (inget lho, di Vol 7 ini ada tulisan saya di rubrik travelogue * halah :p ). Di edisi inilah pertama kalinya saya tahu tentang Akademi Berbagi (akber). Ainun Chomsun yang disebut sebagai pencetus Akademi Berbagi menyebutkan bahwa Akademi berbagi adalah gerakan sosial untuk mengajak orang belajar, berjejaring, dan berbagi dengan menggabungkan online dan offline berbasis volunteering.
Akademi Berbagi lahir pada tahun 2009. Memiliki perwakilan di setiap daerah, hampir di seluruh Indonesia. Kabarnya sampai saat ini ada 45 kota yang memiliki Akber. Tentang Akber dan kegiatannya bisa dibaca di http://akademiberbagi.org/ Mengenai pengajar di Akber adalah orang-orang yang sudah ahli dibidangnya. Yang bikin saya salut tuh, ternyata para pengajarnya hanya ingin berbagi tanpa balasan materi. *acung 2 jempol*
Ya gimana ga salut ya, hari gini gitu lho. Punya ilmu dikit minta bayaran. Banyak apalagi, makin banyak pula bayarannya (masih mending kalo ga plus belagu :D ). Karena itulah, lewat blog saya yang penuh foto narsis ini saya mau menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada segenap panitia Akber Depok, juga untuk mbak Fira yang telah membagikan ilmunya kepada kami. Saya juga berterima kasih kepada Talita.Z dari Scarf Magazine yang sudah mengundang saya ke acara ini. Seneng deh akhirnya ketemu setelah biasanya cuma chat lewat WhatsApp :)
Bersama Sinta dan Mbak Nanit, dan 2 teman baru lainnya
Teman baru dan reuni geng Derawan
Hehe... ya ini cerita tambahan di Akber kemarin. Selain dapat ilmu, saya juga dapat teman baru yang punya minat dan hobi yang sama. Alhamdulillah. Yang cetar banget sih ya kemarin bisa ketemu lagi sama mbak Nanit dan Sinta. Mereka temen jalanku waktu ke Kepulauan Derawan April lalu. Kangen saya sama 30 orang geng Derawan udah numpuk (kangen ngetrip bareng lagi), dan kemarin akhirnya terobati walau cuma 2 orang saja yang saya jumpai :D Thanks mbak Nanit yang udah traktir makan siangku. Sering-sering ya mbak :))
Sampai jumpa di kelas travel writing selanjutnya.
Ayo yang mau joint silakan pantau terus twitternya Akber di @AkberDepok
Salam travel!
Seru! Seru! Seru! :) ira
BalasHapusAlhamdulillah seru banget, mbak :)
Hapus