Assalamu'alaikum Wr Wb
Terkadang saat traveling, tidak setiap penginapan sesuai dengan apa yang saya mau. Tapi dari situlah saya belajar mengerti pada keadaan. Lagipula, indahnya sebuah perjalanan, adalah merasakan apa yang jarang atau bahkan tidak pernah saya rasakan setiap harinya. Yang penting aman, soal kenyamanan bisa diatasi dengan mengubah cara merasa ;)
Jika di sini saya bercerita tentang 'temuan-temuan' lucu, itu bukan untuk menghina ataupun mentertawakan kekurangan yang ada. Melainkan sekedar untuk menceritakan 'keunikan' yang saya lihat saat perjalanan.
Ini cerita 'mahal' dari penginapan murah :D
Ini sewaktu menginap di Tarakan. Gantungan kunci kamarnya seperti ini. Besar. Saking besarnya bisa buat mukul bola pada permainan tenis meja! :)) Bisa juga buat ngeplak orang yang pura-pura salah kamar :))
Fasilitas kamarnya sangat sederhana. Hanya tempat tidur, sebuah kursi, dan sebuah kipas angin yang bila dihidupkan berbunyi sret sret sret. Seperti musik pengantar tidur yang justru bikin ga bisa tidur :)) Jendela kamar ini mati! Tapi saya dan Zahra senang lihat kamar mandinya. Bersih! Horeee. Itu yang penting :D
Di kamar tak ada cermin. Di kamar mandi juga tidak ada. Kemana kami mesti bercermin? Ke luar kamar! Ini cermin ada di dinding seberang pintu kamar kami. Jadi kalau habis mandi mau bercermin, ya mesti keluar dulu. Tapi ingat, jangan lupa berpakaian dulu ya!
Nah, ini tamu hotel atau pasien dokter kandungan? hehe. Plang dokter ini lebih kentara ketimbang nama hotelnya. Kami menginap di sini 2x. Alhamdulillah kebagian di lantai dasar terus. Kalau naik mesti lewat tangga, ga ada lift. Kan lumayan manggul ransel yang beratnya bikin pundak dan bahu kayak mau runtuh :D
Di hari terakhir, saya satu kamar dengan Zahra dan Firda. Dapat kamar yang ada cermin, lemari, dan TV. Ini keren sekali untuk kami yang pergi dgn budget backpacker haha. Cerminnya kecil, menempel di daun pintu. Meskipun kamarnya lumayan, tapi kamar mandinya tidak sebagus dan sebersih kamar mandi di kamar sebelumnya. Udah gitu, kuncinya cuma sebuah kawat tipis yang dikaitkan. Eh itu kawat putus pula oleh Zahra. Jadilah pulpen biruku bertugas menjadi kunci kamar mandi :))
Kloter ke 2 dan ke 3 berpose bersama di depan penginapan di Tarakan
Ini gantungan kunci kamar losmen di Derawan. Yang saya ingat tentang kunci ini adalah: Jangan biarkan kamarmu dalam keadaan tidak terkunci! Entah saat itu kamu ada di dalam, maupun saat berada di luar. Kenapa? Biar ga kehilanganlah :p
Kamarnya lumayan bagus. Bersih pula. Ada AC. Berhubung 1 kamar berempat (saya, Zahra, Mbak Nanit, Mbak Andrie), kami diberi 2 kasur tambahan. Pas tidur, semua kasur digelar di lantai. Biar senasib sepenanggungan *apaan coba?* Losmen ini di atas air, bentuknya mirip rumah panggung. Berjejer dari pantai hingga ke atas laut. Kalau keluar pintu kamar, atau mengintip dari jendela, yang terlihat ya pantai dan lautan.
Kamar mandinya di dalam (yang lain ada juga yang di luar), kondisinya lumayan. Tapi air dari kamar mandi turun ke bawah, ke laut. Hiks... Padahal di bawah ada penyu, lion fish, dan ikan-ikan cantik lainnya. Jadi takut kalau mau pakai sabun dan shampoo banyak-banyak.
Asyik nih, di losmen ada tempat menjemur baju. Tempatnya terbuka yang bila siang panasnya bukan main, bikin jemuran cepat kering. 2 kamar (8 orang), semuanya pake jemuran ini. Posisinya di dekat jalur lalu lalang tamu losmen, dan mungkin pernah jadi tontonan :D
Itu kamarnya para jomblo. Di taruh di 'buritan" hihihi. Tapi mereka punya ruang luas di depan kamarnya. Meja-meja panjang itu, berfungsi sebagai meja makan. Di sinilah kami berkumpul untuk makan, tempat kami meng-copy foto-foto dari berbagai kamera, juga tempat main kartu yang para pemainnya bikin berisik bukan kepalang :))
Suasana losmen selepas Subuh. Sunyi sepi pada kemana? Pergi memburu matahari terbit.
Wuiiiiiiih keren banget villa Derawan-ku yah? :)))
Ya, sekali lagi saya mau bilang, inilah keunikan itu. Saya senang menemukan hal-hal seperti ini :)
~Trip Derawan 17-21 April 2014