Cinta banget sama sunset, sampe kebanyakan gaya gitu :D
Assalamu'alaikum Wr Wb,
Cinta lokasi. Pernah dengar ga sih? Pernah dong. Aku sering dengarnya dari TV, di acara biang gossip :p
Cinta lokasi. Pernah dengar ga sih? Pernah dong. Aku sering dengarnya dari TV, di acara biang gossip :p
Pernah
suatu kali buka TV (kebetulan yeee) pas lagi acara gossip yang heboh betul
menceritakan kisah asmara antara seorang actress dan actor yang terlibat dalam
sebuah proyek film. Ceritanya, si actress dan actor yang berperan di film itu,
membawa peran saling cinta di film hingga ke dunia nyata. Awalnya katanya ga
betulan, sekedar untuk pendalaman acting, supaya dapat feelnya. Chemistry gitu.
Tapi ternyata, peran itu malah sungguhan terjadi di diri keduanya, di dunia
nyata (di luar film). Nah, si presenter yang gaya bicaranya ditajam-tajamkan
seperti silet itu, menyebut kisah itu dengan CINTA LOKASI!
Ah,
actress dan actor mah biasa cinta lokasi. Dan kadang anehnya, masing-masing
sudah punya pasangan tetep aja cinta lokasi (lo kasi gue beli). Untung pasanganku
bukan actor, kalo iya, makan hati berulam jantung terus. Dikasih sambel, melalap
deh.
Ok,
abaikan dulu cinta lokasi seperti yang ada di gossip itu. Aku mau cerita-cerita
tentang cinta lokasi tak biasa yang ada pada diri seorang pejalan (wisatawan),
apapun sebutannya. Mau backpacker, flashpacker, traveler, ataupun turis jetset.
Tunggu, jangan mikir bahwa cinta lokasi yang aku maksud ini adalah cinta pada
temen ngetrip yeee…. Apalagi pada pimpinan trip huehehe. Eh kalo iya pun gapapa
kok, ga ada yang larang :D
Kalau
di lokasi syuting aja bisa cinta lokasi beneran, lantas kenapa di lokasi
sunbathing (pantai), diving (laut), trekking & climbing (gunung) ga bisa?
Merasa ga sih sebelum kita tiba di suatu tempat super beautiful kita dihinggapi
perasaan suka, cinta dan kepingin cepat-cepat menyambangi? Sampe ngitungin sisa
cuti dan sisa duit demi bisa sampai ke tempat yang bagus-bagus itu. Lalu,
apakah setelah tiba dan menjejakkan kaki di tujuan rasa cinta itu bisa mewujud
nyata dan benar-benar di curahkan?
Kadang,
cinta yang ada dalam kesemuan itu tak pernah benar-benar sama ketika berada di
tempat nyata. Memang sih mungkin hanya segelintir orang saja, dan sisanya kebanyakan
benar-benar terbawa ke alam nyata. Ya maksudku rasa cinta itu benar-benar teraktualisasi
dalam perbuatan dan perilaku.
Kata
para pencinta sejati, mencintai berarti menjaga, menyayangi, bertanggung jawab,
dan melakukan yang terbaik (dan benar) pada apa yang dicintainya. Ia tak lelah berjuang
dan berkorban demi yang dicintainya. Dan di atas segalanya, ia selalu ingat
bahwa apa yang dicintainya adalah milikNYA. Karena itu, ia tahu bahwa Sang
Pencipta Maha Melihat jika berbuat tidak baik pada apa yang dicintainya.
Pun
dalam mencintai keindahan ciptaanNYA (dengan segala keunikkannya), begitu pula
semestinya. Tak usah saya beritahu lagi cara-caranya, karena saya tahu, pejalan
sejati adalah mereka yang telah dewasa dan bijaksan terhadap apa-apa yang
mereka temui dan jejaki.
Cintai penduduk lokal
*mereka masih kecil-kecil Guuuuus...masih kecil :p
22
April 2014 kemarin, adalah hari bumi. Seperti biasa, ungkapan ini akan bergaung
: There’s no place like my beautiful earth.
Gaungnya
bagiku, hingga ke lubuk hati. Dan untuk negeriku yang rupawan ini, “There’s no
place like my beautiful Indonesia.”
Cinta
lokasi? HARUS!
Kemanapun
bumi di pijak, di situ bumi dijaga.
Aku
ambil contoh kecil satu saja. Ke laut misalnya. Tidak menginjak terumbu karang
ketika snorkeling dan tidak berpegangan pada terumbu karang ketika hendak
berfoto di dasar laut, sudah merupakan aksi kecil yang bagus sekali untuk
menjaga ekosistem bawah laut. Kalau misalnya mau ditambahi, boleh juga.
Misalnya tidak buang air besar or air kecil saat snorkeling dan diving
rame-rame. Selain bikin hewan-hewan laut kebau-an, temen-temen juga bisa mabok
huehehehe.
Cintai pulau-pulau elok itu dengan hati telanjang
*asal jangan kalian aja yang telanjang dengan pose pesut gitu ye :p
Yang
lainnya paling ya semacam ga buang sampah plastic di laut. Aku pernah baca di
situs greenpeace (kalo ga salah), sampah plastic bisa bikin penyu pada
mati. Soalnya sampah plastic itu dikira ubur-ubur oleh si penyu. Lha mending kalo penyu. Kalo
aku? Udah pose-pose seneng ama sampah botol plastic yang dikira ubur-ubur
(ceritanya mata lagi burem), eh ga taunya cuma sampah. Kan ga lucu pas mau
pamer foto ternyata foto bareng ama sampah :D
Cinta
lokasi. Dimanapun.
Tempatnya, orang-orangnya (penduduk setempat), budayanya, dan kearifan lokalnya.
Tempatnya, orang-orangnya (penduduk setempat), budayanya, dan kearifan lokalnya.
Cintailah
dengan hati yang telanjang.
Bukan sekedar sekali waktu, tapi hingga tak terbilang waktu.
Bukan sekedar sekali waktu, tapi hingga tak terbilang waktu.
Sepuitis dan seromantis yang kamu bisa
Asal jangan bikini ngiri para jombloers :D
Ada yang cinta lokasi sama si cantik ini? Hayo ngakuuuu!!! :p
Pokoke foto siluet pertama TOP BGT
BalasHapus