Assalamu'alaikum Wr Wb,
Dalam perjalanan menuju Air Terjun Sendang Gile dan Air Terjun Tiu Kelep, kami sejenak berhenti di sebuah tempat yang aku tak ingat namanya. Hanya ingat bahwa tempat ini adalah sebuah lereng bukit yang terletak di sekitar kaki Gunung Rinjani. Sewaktu disebutkan tempat ini adalah sembalun, aku cuma menangkap bahwa ini adalah sebuah desa. Akan tetapi, desa yang dimaksud justru nun jauh di bawah sana, di sebuah lembah. Nama desa itu Desa Sembalun Bumbung. Katanya, Sembalun Bumbung termasuk desa adat. Di dalamnya tersimpan sejarah dan profil Suku Sasak. Selain itu, Sembalun Bumbung terkenal dengan kebun bawangnya (bawang putih dan bawang merah).
Dalam perjalanan menuju Air Terjun Sendang Gile dan Air Terjun Tiu Kelep, kami sejenak berhenti di sebuah tempat yang aku tak ingat namanya. Hanya ingat bahwa tempat ini adalah sebuah lereng bukit yang terletak di sekitar kaki Gunung Rinjani. Sewaktu disebutkan tempat ini adalah sembalun, aku cuma menangkap bahwa ini adalah sebuah desa. Akan tetapi, desa yang dimaksud justru nun jauh di bawah sana, di sebuah lembah. Nama desa itu Desa Sembalun Bumbung. Katanya, Sembalun Bumbung termasuk desa adat. Di dalamnya tersimpan sejarah dan profil Suku Sasak. Selain itu, Sembalun Bumbung terkenal dengan kebun bawangnya (bawang putih dan bawang merah).
Di bawah sinar matahari yang tajam menyengat, aku (dan teman-teman) hanya dapat memandang Sembalun Bumbung dari kejauhan, tanpa sempat menjejakkan kaki, apalagi mencari tahu lebih jauh tentang desa tersebut. Ada apa di sana? Maaf, aku tak punya banyak cerita. Tapi sekedar info umum, Desa Sembalun Bumbung telah lama dikenal sebagai kawasan wisata, dimana dari desa tersebut menjadi awal tempat para pendaki berangkat menuju puncak Gunung Rinjani dan
Danau Segara Anak.
Lain kali jika ke sini lagi, harus lebih dekat. Bukan sekedar memandang, tapi harus menjejakkan kaki dan mengenal isi dari desa tersebut, agar perjalanan ke sembalun dapat lebih bermakna dan membuat 'kaya'.
Berhenti di celah-celah bukit
Jalan di perbukitan
Singgah di sini untuk memandang Sembalun Bumbung
Di bawah sana Desa Sembalun Bumbung
Berbahaya jika jatuh ke jurang
Melompat ala Duta & Ninik
Yes, I'm here
Berpagar bukit, berpayung awan, oh indah pemandangan *nyanyi*
-----
17 Oktober 2013
Lombok Timur, NTB - Indonesia
Share this
Give us your opinion