Hari terakhir di Kota Malang, ada kesempatan untuk kembali ke Batu. Menyambangi sebuah taman rekreasi yang katanya menarik karena didalamnya banyak tumbuh bunga-bunga cantik. Namanya Taman Wisata Selecta.
Sehari sebelumnya seusai mengunjungi Taman Nasional Bromo-Semeru-Tengger, kami sebetulnya sudah berada di depan pintu masuk taman. Tepatnya di area parkir yang tak jauh dari gerbang masuk Taman Rekreasi Selcta. Tapi petang itu awan hitam tebal tergantung di langit. Begitu gelap. Hujan yang awalnya hanya berupa rintik-rintik kecil akhirnya berubah menjadi besar dan lebat.
Tak satupun dari kami ingin keluar dari mobil. Ya, keadaan tak memungkinkan kami untuk masuk. Apalagi berjalan-jalan di taman dalam keadaan hujan deras begitu. Jadi, baiknya di mobil saja menunggu hujan reda. Tetapi setelah hampir 1 jam menunggu, tak jua ada tanda-tanda akan reda. Sedangkan hari kian petang. Taman juga tak lama lagi akan ditutup. Akhirnya kami memilih untuk membatalkan berwisata. Kembali ke Malang, ke penginapan.
Pak Arman, supir mobil yang kami sewa, berjanji akan datang lebih pagi, untuk mengantarkan kami kembali ke Taman Wisata Selecta. Kenapa pagi-pagi? Karena pada esok siangnya, kami sudah meninggalkan Malang.
Sehari sebelumnya seusai mengunjungi Taman Nasional Bromo-Semeru-Tengger, kami sebetulnya sudah berada di depan pintu masuk taman. Tepatnya di area parkir yang tak jauh dari gerbang masuk Taman Rekreasi Selcta. Tapi petang itu awan hitam tebal tergantung di langit. Begitu gelap. Hujan yang awalnya hanya berupa rintik-rintik kecil akhirnya berubah menjadi besar dan lebat.
Tak satupun dari kami ingin keluar dari mobil. Ya, keadaan tak memungkinkan kami untuk masuk. Apalagi berjalan-jalan di taman dalam keadaan hujan deras begitu. Jadi, baiknya di mobil saja menunggu hujan reda. Tetapi setelah hampir 1 jam menunggu, tak jua ada tanda-tanda akan reda. Sedangkan hari kian petang. Taman juga tak lama lagi akan ditutup. Akhirnya kami memilih untuk membatalkan berwisata. Kembali ke Malang, ke penginapan.
Pak Arman, supir mobil yang kami sewa, berjanji akan datang lebih pagi, untuk mengantarkan kami kembali ke Taman Wisata Selecta. Kenapa pagi-pagi? Karena pada esok siangnya, kami sudah meninggalkan Malang.
Dan pagi itu, Senin 27 Februari 2012, kami kembali ke Batu. Pak Arman menepati janji, datang pagi. Alhamdulillah. Lalu, kamipun bergegas meluncur ke Batu. Bukan sekedar bergegas karena hendak ke Taman Selecta, tapi karena seusai dari taman itu, masih ada yang harus kami lakukan, yaitu berbelanja oleh-oleh dan kemudian menuju bandara, mengejar pesawat.
Meskipun bergegas, sesungguhnya saya tetap dapat menikmati perjalanan ke Batu pagi itu. Kontur tanah yang naik turun, berkelok, hadirnya pemandangan kebun-kebun apel di kiri dan kanan jalan, juga pemandangan ladang sayur yang terlihat dari tempat yang tinggi...aduhaii...saya terpesona. Oh iya, ke Malang tanpa ke kebun apel dan memetik buah apel langsung dari pohonnya, katanya ga afdol ya? hehe. Dan benar, hari itu saya tak melakukan kegiatan itu. Terpikir sih sebelumnya tapi karena itu bukan prioritas, jadi saya tak mencari tahu mesti ke kebun yang mana yang bisa saya datangi untuk saya petik buahnya sepuasnya. Berhubung tak tahu, jadi saya tak terlalu mengejar, pun menargetkan untuk wisata kebun Apel.
Pemandangan di Batu di pagi hari elok nian. Meski cuaca sedikit berkabut tapi Alhamdulillah cukup bersahabat. Matahari mulai bersinar lembut dan hangat. Udara begitu sejuk dan bersih. Begitu sehat. Begitu segar. Jadi berandai-andai ingin punya kediaman di Batu. Semacam villa. Tempat saya dan keluarga tercinta bisa tinggal ketika berlibur di Batu. Atau bahkan, akan menjadikan Batu sebagai tempat "mudik" di musim-musim liburan. Oh...
Pemandangan di Batu di pagi hari elok nian. Meski cuaca sedikit berkabut tapi Alhamdulillah cukup bersahabat. Matahari mulai bersinar lembut dan hangat. Udara begitu sejuk dan bersih. Begitu sehat. Begitu segar. Jadi berandai-andai ingin punya kediaman di Batu. Semacam villa. Tempat saya dan keluarga tercinta bisa tinggal ketika berlibur di Batu. Atau bahkan, akan menjadikan Batu sebagai tempat "mudik" di musim-musim liburan. Oh...
Lalu di sana, di Desa Tulungrejo kecamatan Bumiaji, Taman Rekreasi Selecta berada. Tepatnya berjarak 4 km sebelah utara dari pusat
pemerintahan Kota Wisata Batu, atau berjarak sekitar 25 kilometer dari
pusat Kota Malang. Taman Wisata Selecta terhampar seluas 18 hektare,
sedangkan untuk taman rekreasi tidak kurang dari 8 hektare.
Mengenai taman ini, sayang sekali waktu itu saya tak mengorek langsung keterangan dari pihak pengelola taman. Padahal mestinya saya melakukan itu. Biar lebih akurat dan valid. Jadi, untuk melengkapi tulisan ini, saya mencari beberapa sumber informasi melalui Google. Ada banyak informasi, salah satunya dari BLOG INI. Saya copas sebagian untuk di share di sini, sebagai informasi tambahan untuk diri saya sendiri dan siapa saja yang ingin mengetahuinya.
Taman rekreasi Selecta dibangun oleh warga Belanda bernama Ruyter de Wildt sepanjang 1920-1928. Dari dahulu selalu dijadikan tempat peristirahatan dan wisata pilihan bagi warga Belanda yang berkunjung ke Indonesia. Hingga sekarang Selecta yang berasal dari kata ‘selectie’ yang berarti pilihan, tetap dijadikan tempat wisata pilihan bagi semua lapisan masyarakat. Pada jaman Jepang tahun 1942, Bung Karno pernah menginap di Villa de Brandarice, sekarang bernama Bima Shakti selama 15 hari. Begitupun Bung Hatta pernah bermalam di Villa Bima Shakti pada 1947 menjelang konferensi KNIP. Pada kurun 1952-1955, Presiden Sukarno dan Wakilnya Muhammad Hatta sering beristirahat di Selecta. Beberapa keputusan penting kenegaraan pun diputuskan di sana. Pada 1949 Selecta dibumihanguskan oleh pejuang Indonesia. Namun pada 19 Januari 1950 Selecta dibangun kembali oleh 47 orang yang terakomodir dalam kepemilikan saham.
Saya lupa berapa harga tiket masuk waktu itu (27 Feb 2012), tapi rasanya kurang dari Rp 15.000,- per orang. Dengan tiket masuk seharga itu pengunjung dapat
menikmati fasilitas kolam renang, taman air Kamandanu, dan water boom.
Sedangkan fasilitas lainnya seperti flying fox, menunggang kuda dan perahu bebek air dikenakan biaya lagi. Mohon maaf saya tidak punya informasi mengenai harga untuk fasilitas tambahan tersebut.
Saat memasuki area taman, terdapat kolam ikan dan akuarium raksasa yang dipenuhi berbagai macam ikan air
tawar. Ada patung Budha besar berwarna emas dengan tulisan Selecta di bagian bawahnya. Juga ada sebuah gua unik bernama Gua Saga. Pepohonan dan bunga
menghias di sekelilingnya, tangga-tangga batu yang menghubungkan
beberapa jalan berpusat di sana. Air mancur semakin menyempurnakan
keindahan bagian depan taman wisata ini. Lembah luas di kawasan taman
dipenuhi dengan bunga bermekaran.
Dari atas, hamparan bunga-bunga terlihat
seperti karpet warna-warni. Jika menoleh keluar dari area taman, ke arah lembah dan gunung-gunung di sebelahnya, maka akan terlihat ladang-ladang sayur di lereng-lereng dan lembah. Hijau. Berkotak-kotak. Rapi.
Jujur, saya tak mengetahui nama-nama bunga yang ada di Taman bunga Selecta. Penggemar bunga tapi tak tahu nama-nama bunga. Ah payah :D Sebenarnya saya sudah pernah beberapa kali melihat bunga-bunga seperti yang ada di taman ini, hanya saja saya memang tidak hafal namanya.
Saya coba gugling, dan ternyata bunga-bunga yang ada di taman Selecta ini antara lain adalah Kana, Krisan, dan Pancawarna (ajisai, dalam bahasa Jepang). Bunga pancawarna sepertinya yang kuntumnya besar-besar itu. Bulat-bulat besar. Warnanya ada yang putih dan ungu.
Bunga-bunga tertata dengan sangat rapi. Nampak betul kalau taman ini terawat dengan baik. Walaupun bukan termasuk taman yang "luas banget" tapi sudah cukup untuk memberikan kesan "puas" bagi pengunjung seperti saya. Kata orang-orang yang pernah ke sana, dan saya mengakui itu, sepintas taman bunga Selecta ada kemiripan dengan taman bunga Keukenhof di selatan
Belanda (taman bunga tulip yang jadi maskot negeri Kincir Angin). Bagaimana menurutmu? Benarkah demikian. Silahkan lihat dan cari sendiri kemiripannya :D
Saya antusias sekali untuk berfoto di antara kuntum-kuntum bunga Pancawarna. Entah kenapa, makin bersar kuntum setangkai bunga, semakin besar rasa takjub saya. Bahkan saking besarnya, kuntum bunga PancaWarna itu menurut saya lebih besar dan lebar dari wajah saya haha
Saya antusias sekali untuk berfoto di antara kuntum-kuntum bunga Pancawarna. Entah kenapa, makin bersar kuntum setangkai bunga, semakin besar rasa takjub saya. Bahkan saking besarnya, kuntum bunga PancaWarna itu menurut saya lebih besar dan lebar dari wajah saya haha
Pohon-pohon cemara terlihat menjulang. Berbaris rapi di tepian taman. Bak pagar tinggi. Terdapat gazebo untuk tempat singgah dan duduk-duduk. Ada yang di lembah, yang letaknya berada di tengah taman, juga ada yang di atas bukit. Nah, saya menyukai gazebo yang di atas sebab memungkinkan saya bisa melihat pemandangan hingga jauh. Ke lembah, lereng, dan gunung-gunung di kejauhan.
Hari itu Taman Wisata Selecta terbilang sepi. Mungkin karena weekday. Dan saya, justru menyukai suasana seperti itu. Suasana yang membuat saya bisa begitu leluasa merasakan ketenangan, kesenangan, dan kebahagiaan. Alhamdulillah.
Taman Rekreasi Selecta - Malang
Jawa Timur - INDONESIA