Kemarin siang, menyusuri jalanan di Jatinegara seusai suatu urusan di daerah Bekasi dan Cakung. Perut lapar, jam makan siang sudah lewat, gemetar mulai terasa. Jalan tol yang mestinya dimasuki, diurungkan karena bermaksud mencari tempat makan. Hingga mendekati penjara Cipinang yang megah, mobil belok kiri. Kata orang, di sekitar penjara Cipinang ini ada tempat makan yang terkenal enak dan selalu ramai pengunjung. Sayangnya saya tak tahu persis letaknya di mana.
Tampak depan penjara yang kini bagus dipandang
Penjara Cipinang Yang Megah
(bukan berarti pingin ngerasain masuk lho hehe)
Terus melaju dari belokan di samping penjara tadi, hingga mulai terlihat banyak tempat makan yang berjejer di tepi jalan. Dari warung-warung tenda, rumah makan, kafe, hingga sekelas restoran besar. Berbagai jenis makanan dijual, seperti martabak, soto, sate, masakan Padang, seafood, makanan khas Palembang, nasi uduk, bebek goreng Ny.Astuti, masakan sunda, hingga mie Aceh.
Mie Rebus Spesial + Es Teh Tarik
Mie Aceh!
Yak, saya tertarik untuk mampir. Saat itu beberapa mobil terpakir di depan warungnya. Bukan pengunjung warung mie Aceh saja, tapi warung-warung di sebelahnya. Ketika masuk, dua orang baru saja keluar. Lalu kosong. Dua pria yang kemudian saling berbicara dalam bahasa Aceh, meyakinkan saya bahwa Mie Aceh yang hendak saya makan ini memang dimasak oleh orang Aceh. Kenapa demikian? Saya sudah beberapa kali makan mie Aceh tapi yang punya warung dan juru masaknya bukan orang Aceh. Bahkan salah satu warung mie Aceh yang pernah saya datangi ternyata telah berubah jadi warung masakan Makassar. Padahal empunya warung dan juru masaknya sama. Orang yang itu-itu juga.
Segarnya Es Teh Tarik
Ok, selanjutnya saya memesan mie rebus spesial dan segelas es teh tarik. Cukup lama menunggu, mungkin sekitar 20 menit baru jadi. Barangkali pengolahannya cukup rumit sebab daging, udang, dan cumi-cumi mesti dimasak hingga matang. Dan itu perlu waktu.
Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya sepiring penuh mie rebus, terhidang di hadapan. Mengepul panas. Pedas. Sementara musik dan lagu Aceh, mengalun syahdu mengiringi santap siang saya yang terlambat.
Sedap.Yup!
Apa sih kelebihan Mie Aceh dibanding mie-mie lain, misal mie Kocok Bandung, Mie Ayam, Mie Yogya? Saya pikir setiap mie asli suatu daerah punya kelebihan masing-masing. Pun, tiap mie walaupun bahan utamanya sama yaitu mie kuning, tetapi tetap berbeda pada bahan campurannya. Ada yang menggunakan telur, daging, udang, cumi-cumi, dan aneka sayur. Ada yang menambahkan daun seledri, daun tesim, taoge dll. Begitu juga dengan kuah, ada yang menggunakan kuah dari air santan kental, ada yang dari kaldu, ada juga yang murni dari rempah-rempah.
Untuk mie Aceh, ada yang di rebus dan ada yang di goreng.Untuk nama, tergantung variasi yang digunakan. Ada mie rebus/goreng kepiting, udang, cumi-cumi, dan daging sapi. Jika menggunakan semuanya, disebut mie rebus/goreng spesial. Untuk kuah, rasa rempah-rempahnya begitu terasa.
Harga 1 porsi mie rebus spesial Rp 18.000,00
Harga 1 gelas es teh tarik Rp 7.000,-
Jika sedang berjalan-jalan di daerah Cipinang, mampirlah ke warung ini. Soal rasa, lidah saya mengatakan : Enak.
Untuk melengkapi artikel ini saya sertakan juga resep Mie Aceh yang saya copy paste dari blog KREASI MASAKAN (klik), sbb:
BAHAN :
- 500 gram mie kuning basah
- 1 ekor kepiting
- 1/4kg udang
- 750 ml air kaldu
- 150 gram daging sapi, potong dadu
- 4 siung bawang putih, diiris tipis
- 4 butir bawang merah, diiris tipis
- 1 buah tomat, dipotong-potong
- 1 batang daun bawang/seledri, diiris tipis
- 50 gram taoge, bersihkan
- 50 gram kubis/kol, diiris tipis
- 1 sdm kecap manis
- 1 lembar daun salam
- Margarin/mentega untuk menumis
- 6 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 buah cabai merah besar, dibuang biji
- 1 butir kapulaga
- 2 cm kunyit, dibakar
- 1/4 sdt jintan
- 1/2 sdt merica bubuk
- Garam secukupnya
- Acar mentimun
- Bawang goreng
- Siapkan margarin/mentega untuk menumis, tumis bawang merah, bawang putih, dan bumbu halus hingga harum.
- Masukkan daging sapi yang sudah dipotong dadu, aduk dan masak hingga daging berubah warna.
- Tambahkan udang, kepiting, dan air kaldu lalu aduk rata.
- Masukkan seledri/daun bawang, garam, daun salam dan merica bubuk.
- Masak hingga daging, kepiting dan udang matang
- Jika air sudah berkurang dan daging sudah lunak kecilkan api.
- Masukkan kubis/kol, tomat dan tauge, lalu tambahkan mie dan kecap manis.
- Aduk hingga semua bahan tercampur rata dan matang. Lalu angkat.
- Siapkan mangkuk, lalu masukkan mie dan kuah
- Taburkan bawang goreng diatasnya
- Sajikan bersama acar mentimun
- Porsi untuk 3-4 orang
Semoga suatu hari saya berkesempatan mencoba memasak mie Aceh ini. Aamiin.
mau bangettt
BalasHapusSiniiiiiiii :))
Hapusenaaaaaaakkkk, aroma rempahnya... hmmmmm
BalasHapusAlamatnya dimana ?
BalasHapus