27 November 2009. Idul Adha 1430H. Hari ini adalah perayaan Idul Adha 1430H, hari Raya Qurban umat Islam sedunia. Saya dan rombongan keluarga melaksanakan salat Ied di alun-alun Kebumen. Lapangan terbuka milik warga Kebumen ini cukup cantik, bersih, dan rapi. Disana saya berbaur dengan penduduk setempat untuk melaksanakan salat Ied berjamaah. Alhamdulillah berjalan lancar.
Seusai salat kami tak langsung kembali ke rumah, melainkan ramai-ramai mencari sarapan pagi. Maklum, sewaktu berangkat salat Ied tadi kami memang belum makan nasi (orang Indonesia kalo belum makan nasi namanya belum makan ya). Hanya minum seteguk teh dan sepotong kue/gorengan. Nah, pagi ini kami akan sarapan nasi Jenggol. Katanya, kalo sudah di Kebumen, saya mesti merasakan makan nasi Jenggol. Aiih...terdengar seperti jengkol ya hihi.
Kata sodara, saya dijamin bakal suka dan ketagihan dengan nasi Jenggol. Ah saya jadi penasaran. Kami pun meluncur ke sebuah tempat yang berjarak tempuh sekitar 15 menit dari alun-alun. Letaknya dekat sebuah jembatan, entah apa nama jembatannya.
Saya tak ingat, baik nama jembatannya maupun nama tempatnya. Yang jelas penjual nasi Jenggol itu berjualan di depan sebuah rumah, tepat dipinggir jalan. Jika pembeli ingin makan ditempat, ada bangku yang tersedia, dan bisa menikmati nasi jenggol dengan pemandangan sungai!
Saya tak ingat, baik nama jembatannya maupun nama tempatnya. Yang jelas penjual nasi Jenggol itu berjualan di depan sebuah rumah, tepat dipinggir jalan. Jika pembeli ingin makan ditempat, ada bangku yang tersedia, dan bisa menikmati nasi jenggol dengan pemandangan sungai!
Nasi Jenggol itu semacam nasi campur yang disajikan dengan daun, bukan piring. Nasinya nasi putih biasa, disiram dengan kuah sayur nangka (plus nangkanya juga). Lalu lauknya berupa tahu goreng, bakwan goreng, tempe mendoan, dan dilengkapi dengan sambal. Wow...makanan berat nih ya. Puedes pula. Walau demikian, saya tetap mencobanya, dan menikmatinya.
Ya...pagi yang damai. Jalanan tak berdebu dan berisik. Motor dan mobil hanya sesekali lewat. Saya menikmati nasi Jenggol dengan sepenuh hati. Nikmat. Kenyang. Semoga sarapan pertama yang kusantap di kota Kebumen ini jadi berkah. Amin. Sederhana tempatnya, juga makanannya...
Share this
Give us your opinion