Bulan September lalu, Sumatra masih dikepung asap. Beritanya di mana-mana, ada di TV dan koran-koran lokal/nasional, dan juga media online. Beberapa bandara buka tutup, penerbangan banyak ditunda, bahkan dibatalkan. Setelah merasakan cemas-cemas bergembira terbang dari Surabaya ke Banyuwangi, melintasi Gunung Raung yang terus menyemburkan abu vulkanik, berikutnya saya terbang ke Sumatra yang beberapa provinsinya sedang dilanda asap tebal akibat pembakaran hutan. Apakah asap membuat sayau takut lalu urung ke Belitong? Takut sih, tapi tetap mau berangkat.
11 September, saya dan Mbak Samsiah jadi traveling ke Belitong. Awalnya kami memesan flight siang jam 11.30 agar sampai di Belitong langsung kulineran untuk makan siang. Tapi ternyata 2 hari jelang keberangkatan, jadwal kami dimajukan menjadi jam 8.45 pagi. Alasannya karena kondisi cuaca dan asap.
11 September, saya dan Mbak Samsiah jadi traveling ke Belitong. Awalnya kami memesan flight siang jam 11.30 agar sampai di Belitong langsung kulineran untuk makan siang. Tapi ternyata 2 hari jelang keberangkatan, jadwal kami dimajukan menjadi jam 8.45 pagi. Alasannya karena kondisi cuaca dan asap.
jalan bareng mbak Samsiah |
narsis dulu |
Saat di ruang tunggu bandara, beberapa kali kami mendengar pengumuman pesawat ditunda. 1 jam, 2 jam, bahkan ada yang ditunda sampai 4 jam lho! Terutama tujuan Palembang. Tiap ada pengumuman, terdengar suara huuuuh dari orang-orang. Seperti ngedumel. Tapi ada juga sih yang justru bersyukur. Seperti ibu-ibu yang duduk di dekat kami. Katanya, kalau dipaksakan berangkat pagi, bisa bahaya. Nanti pesawatnya nggak bisa turun karena nggak bisa melihat bandara. Bener juga si ibu..
Penerbangan ke Belitong hanya 1 jam. Saat mendarat di Tanjung Pandan, waktu menunjukkan 9.45 WIB. Tak ada asap yang dikhawatirkan. Alhamdulillah. Padahal sehari sebelumnya saya sempat khwatir karena Dian dan Yayan sempat cerita tentang asap di tempat mereka. Di Batam langitnya kelabu, asap pun tebal. Di Palembang juga gitu. Bahkan kata Yayan, pagar rumahnya sendiri tak terlihat dari rumahnya. Parah!
Naik pesawat "Kejujuran" :D |
Ini rombongan dari Palembang mau menyerbu pantai-pantai di Belitong |
Bandara H.AS Hanandjoeddin - Tanjung Pandan |
Penjemput yang disiapkan oleh Viscatour.com sudah datang sejak sebelum kami tiba. Namanya Romi. Lucunya, kami keluar dari terminal kedatangan itu tanpa ingat bahwa kami akan dijemput. Kami main jalan dan keluar saja. Di luar saya hubungi Romi ke nomor yang diberikan oleh Hari (owner Viscatour.com). Romi bilang dia sedang berdiri di depan pintu keluar terminal kedatangan sambil memegang kertas bertuliskan nama Katerina. Ciri-cirinya pakai kemeja batik warna merah. Saat saya menoleh ke kerumunan orang-orang, eh si Romi tiba-tiba muncul dengan HP yang masih menempel di telinga sedang berbicara dengan saya hehe
“Cuma berdua ya mbak?” tanya Romi.
“Iya, berdua saja. Yang satunya batal. Kami akan semobil dengan siapa, bang?” tanya saya.
“Tidak dengan siapa-siapa. Mobil ini hanya disiapkan buat mbak Katerina dan temannya saja,” jawabnya.
Saya dan mbak Iah (nama panggilan mbak Samsiah) saling pandang. Wajah kami sama-sama menyiratkan heran bercampur senang. Gimana ga senang, lha wong tadinya kami pikir bakal semobil dengan peserta lainnya yang katanya jumlahnya 70an orang. Hehe. Ternyata yang lain naik bus. Kami naik Avanza baru! Iya, Avanza yang baru dibeli akhir Agustus. Belum sebulan. Bungkus-bungkus plastiknya belum dilepas. Dan katanya nih, kami adalah wisatawan pertama yang diajak jalan pakai mobil baru itu haha. Norak-norak tralala deh menceritakan ini..
“Cuma berdua ya mbak?” tanya Romi.
“Iya, berdua saja. Yang satunya batal. Kami akan semobil dengan siapa, bang?” tanya saya.
“Tidak dengan siapa-siapa. Mobil ini hanya disiapkan buat mbak Katerina dan temannya saja,” jawabnya.
Saya dan mbak Iah (nama panggilan mbak Samsiah) saling pandang. Wajah kami sama-sama menyiratkan heran bercampur senang. Gimana ga senang, lha wong tadinya kami pikir bakal semobil dengan peserta lainnya yang katanya jumlahnya 70an orang. Hehe. Ternyata yang lain naik bus. Kami naik Avanza baru! Iya, Avanza yang baru dibeli akhir Agustus. Belum sebulan. Bungkus-bungkus plastiknya belum dilepas. Dan katanya nih, kami adalah wisatawan pertama yang diajak jalan pakai mobil baru itu haha. Norak-norak tralala deh menceritakan ini..
Keliling Belitong pakai mobil baru :D |
Suasana kota Tanjung Pandan yang lengang |
Dari bandara kami langsung di ajak ke Kota Tanjung Pandan untuk kulineran Mie Belitung Atep. Saya tidak tahu berapa kilometer jaraknya dari bandara. Tapi saya punya catatan waktu tempuhnya sekitar 20 menit. Jalan yang kami lalui sangat mulus. Aspal tebal hitam kota ini ternyata bagus, tapi suasana di jalan sangat sepi! Bagai melaju di jalan tol luar kota saja rasanya. Sangat jarang ada mobil melintas. Tak ada angkutan umum. Hanya ada mobil-mobil sewaan ataupun taksi berupa mobil MPV seperti Xenia, Avanza, atau Suzuki APV saja.
Di perjalanan bang Romi bercerita, katanya pernah beberapa kali terjadi turis yang dia jemput salah tujuan. Maksudnya hendak ke Belitung malah ke Bangka. Kalau mau ke Belitung mestinya ke Tanjung Pandan. Kalau ke Bangka berarti naik pesawat ke Pangkal Pinang. Nah, turis yang hendak dia jemput kadang ada yang nyasar ke Pangkal Pinang. Dikiranya Bangka Belitung itu hanya punya satu bandara. Padahal bandaranya berbeda.
Jam 10.20 kami sampai di Jl.Sriwijaya, tempat Kedai Mie Belitung Atep berada. Menurut bang Romi, Mie Belitung sebetulnya ada di mana-mana. Tapi di kalangan wisatawan, Mie Atep paling terkenal. Soal rasa, semua penjual hampir sama, punya sajian rasa yang sama enaknya. Mungkin karena banyak yang merekomendasikan, mie atep jadi terkenal. Saya lihat pengunjungnya memang sangat ramai. Dari depan sampai belakang mejanya full. Saat memperhatikan deretan foto yang dipajang di dinding, aku lihat isinya foto orang terkenal semua. Mulai dari artis-artis ibukota sampai pejabat yang pernah makan di Mie Belitung Atep.
Yang menonjol adalah wajah-wajah keturunan yang tampak memenuhi kedai. Ya, di sini banyak sekali etnis Tionghoa, baik penduduk lokal maupun wisatawan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Saya seperti sedang berada di sebuah kedai di sudut kota Hong Kong he he
Pengunjungnya tak pernah berhenti, masuk 1 keluar satu, begitu seterusnya |
Bang Romi berbicara dengan pemilik kedai. Sepertinya menanyakan tempat yang dia pesan. Dan ternyata kami memang sudah punya bangku sendiri. Spesial sekali. Tanpa antri tanpa nyari-nyari. Turis kere ini jadi berasa kece. He he. Sebelum memesan makanan, ada satu hal yang saya tanyakan ke bang Romi yakni tentang kehalalan. Bang Romi menjawab dengan derai tawa. Katanya, saya sama seperti wisatawan lainnya, menanyakan kehalalan Mie Belitung Atep.
“Tenang saja mbak, semua bahan yang dipakai di sini tidak mengandung bahan haram. Saya menjaminnya. Kami sudah biasa membawa wisatawan muslim yang teliti dalam hal ini,” ucap bang Romi.
Saya lega kalau begitu.
Kedainya di ruko |
Meja-meja kosong di ruang paling belakang ini sudah pesanan semua |
salah dua dari ratusan foto orang terkenal yang pernah makan di Mie Belitung Atep |
Pesanan saya dan mbak Iah sama. Minumnya juga sama, yakni Es Jeruk Kunci. Mie Belitung rasanya manis. Terbuat dari kaldu udang, isinya berupa campuran irisan timun, kentang, bakwan, tauge, tahu, udang dan ditaburi emping. Jangan ditanya rasanya, enak banget. Hehe. Maklum sedang lapar.
Penerbangan Jakarta - Belitong plus perjalanan darat ke Kota Tanjung Pandan sukses bikin perut meronta minta diisi. Tapi, makan tanpa disertai rasa lapar yang menggigit pun tetap aduhai kok rasa mie-nya. Apalagi minumannya, asem-asem manis segar. Cuaca Belitung yang sedang panas jadi terasa adem. Rasanya pingin nambah, tapi sadar sama kapasitas perut yang dimiliki kecil, ga jadi nambah :D
Sekali mencoba mie belitung pasti ingin lagi :D |
Es Jeruk Kunci |
Bang Romi jadi guide, supir, merangkap fotografer kami juga hihi |
Seusai makan, kami jalan kaki ke arah bundaran batu satam, pusat kota Tanjung Pandan. Mobil kami parkirnya agak dekat bundaran itu. Kata Bang Romi kami mesti foto di situ. Ga sah ke Belitung tanpa foto di bundaran batu satam. Ya sudah kami nurut. Oh ya, di sekitar tempat ini banyak pertokoan. Meski di sini pusat kota tapi tak terlalu ramai. Tidak ada kemacetan seperti di Jakarta. Semua kendaran melaju lancar, bahkan sesekali lengang.
Jika ingin mengitari kawasan sekitar bundaran satam seusai makan mie belitung, bisa jalan kaki dengan santai. Di deretan kedai mie banyak toko oleh-oleh. Kerupuk-kerupuk ikan bergelantungan. Menggoda untuk dibeli. Buat yang hobi nyemil kerupuk, boleh juga tuh puas-puasin makan kerupuk hehe. Di sini kerupuknya enak-enak. Terbuat dari ikan asli. Harganya juga murah.
Banyak jualan kerupuk |
Pertokoan di Jalan Rajawali dekat kedai Mie Belitung Atep |
Bundaran Batu Satam kota Tanjung Pandan |
Buat yang hendak ke Belitung, jika hendak mendahulukan kulineran, coba Mie Belitung dulu. Selanjutnya cicipi kuliner Gangan. Makanan apa pula ini? Yuk baca tulisan saya selanjutnya di sini : Gangan Ikan, Kuliner Lezat dari Belitung.
penasaran dan semoga kesampaian nyicip tahun depan.. asiikk...
BalasHapusAyoook mbak, nanti aku mau cobain mie Atep yaa... Eh, jeruk kunci tuh apa bedanya ama jeruk biasa?
BalasHapusEmmm... Btw, aku juga ga sreg ama orang yang hobi ngedumel.. :D
Waah ceritanya jadi seru banget kak.
BalasHapusJd malu nih pake sebutin nama segala
Mbaa Rien aku juga pengen gabung jalan2 ke Belitung tapi masih mikir2 nibawa duo bocah ini rempong ngga yeee. Ngga ada yang mau ditinggal soalnya hiks.
BalasHapussekali-kali koment ah hehhehee,
BalasHapushebaat ih cuma mau ceritain mie atap aja bisa 1 artikel hehehee.
(eri)
Ngeliatnya seger dan bikin laper. Dulu ke Belitong kok ya gak icip mie ini huhuhu. Semoga tahun depan bisa balik ke sana lagi
BalasHapusMirip mie celor ya penampilannya. Hmmm, kebayang pasti yummy.
BalasHapusaku juga pernah kesini mbaa.. emang enaakk! Jadi kangen Belitung, waktu kesana belum sempat explore belitung timur hehe..
BalasHapusMie atep tak cocok juga #Serbasalahjugamulutku terlalu manis meskipun dah dikasih sambel seember #PernahAkuBahasDiblog, tp es jeruk kunci nya seger enak
BalasHapusBelitong makin keceeee, setelah meledaknya serial Laskar Pelangi ya mbak.
BalasHapusAku mupeng ke sana jugak :)
Syukurlah dulu saya sudah pernah ke warung ini jadi sedikit banyak saya ingat bagaimana rasanya :haha. Enak, enak, saya bersyukur sekali bisa mencicipinya. Di sekitarnya juga memang banyak warung mi belitong, saya jadi ingin merasakannya juga soalnya warung-warung itu tak kalah ramai. Ah, saya jadi kangen eksplorasi Belitung lagi deh, semoga ada rezeki untuk bisa ke sana di waktu dekat :amin.
BalasHapusjadi kabita jeung mie belietng. Belum sah ya, kalo belum merasakan secara langsung ke belitung
BalasHapusduuuh..jadi tambah pengen segera ke Belitong..musti tunggu pulang ke tanah air dulu nih :)..tapi geliat wisata di Belitung memang bagus sekali..senang dan bangga lihatnya :)
BalasHapussedep bgt tuh kayaknya mie belitung
BalasHapus